Oleh:
SAMPURNA SARI
NIM:180501054
I
PENGEMBANGAN USAHA KAIN TENUN DALAM
MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN EKONOMI
PENGRAJIN KAIN TENUN
(Studi Kasus Di Desa Pringgasela Kabupaten Lombok
Timur)
Skripsi
Diajukan kepada Univeristas Islam Negeri Mataram untuk
melengkapi persyaratan mencapai gelar Sarjana Ekonomi
(S.E)
Oleh:
SAMPURNA SARI
NIM:180501054
I
III
IV
V
VI
MOTTO
ٰٓ طٰٓوٰٓا
ٰٓ ٰٓواتٰٓقٰٓوآّٰٰللآٰٰٰٓٓلٰٓعٰٓلٰٓك
ٰٰٓٓم ٰٓ ٰٓآٰو ٰٓراب ٰٓ ٰٓي ٰٓن ٰٰٓٓا ٰٓمنٰٓوآٰاصٰٓبٰٓ ٰٓرٰٓوآٰ ٰٓو
ٰٓ صابٰٓ ٰٓرٰٓو ٰٰٰٓٓٓيآٰيٰٓ ٰٓهآٰالٰٓذ
-Treasure-
VII
PERSEMBAHAN
untuk:
VIII
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT, Tuhan alam semesta dan tidak lupa sholawat serta salam tidak
selesainnya skripsi ini tidak lepas dari bimbingan, dan dukungan dari
membacanya. Aamiin
Mataram……………….2022
Sampurna Sari
X
DAFTAR ISI
XI
B. Kesejahteraan Ekonomi Pengerajin Kain Tenun di Desa
Pringgasela……………………………………………...62
BAB III PEMBAHASAN………………………………………..68
A. Kreativitas produk Dan Usaha tenun pringgasela………68
B. Evektifitas Usaha Tenun Dalam Meningkatkan
Kesejahteraan Keluarga Pengerajin Tenun Di Desa
Prnggasela………………………………………………76
BAB IV PENUTUP………………………………………………82
A. Kesimpulan……………………………………………...82
B. Saran…………………………………………………….84
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………….86
LAMPIRAN-LAMPIRAN……………………………………….89
DAFTAR RIWAYAT HIDUP…………………………………...97
XII
DAFTAR TABEL
Table 2.1 Data Informan Pengerajin Tenun Desa Pringgasela ……..41
XIII
DAFTAR GAMBAR
(KNP)…………………………………………………60
XIV
PENGEMBANGAN USAHA KAIN TENUN DALAM
MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN EKONOMI
PENGRAJIN KAIN TENUN
(Studi Kasus Di Desa Pringgasela Kabupaten Lombok Timur)
Oleh:
SAMPURNA SARI
NIM:180501054
ABSTRAK
XV
DEVELOPMENT OF WOVEN FABRIC BUSINESS IN
IMPROVING THE ECONOMIC WELFARE OF WOVEN FABRIC
ARTISTS
(Case Study in Pringgasela Village,Lombok Timur)
By:
SAMPURNA SARI
ID: 180501054
ABSTRACT
XVI
BAB I
PENDAHULUAN
individu.
daya tenun yang merupakan salah satu desa wisata kerajinan tenun
1
masyarakat pringgasela terutama ibu-ibu pengerajin tenun menjadikan
dipasaran. Banyak jenis produk unik yang tersebar saat ini, tapi masih
salah satu penghasil kain tenun dan porduk-produk unik dari tenun.
harus cerdas dan lebih kreatif dalam membaca situasi pasar, dan
2
lebih luas lagi. Tapi sebagian besar UMKM di Indonesia justru tidak
Dalam hal ini, dari sisi permintaan, pemilik industri telah mengalami
1
Bahrur Rosyid, “Pola Inkubasi Manajemen Usaha Krupuk Dalam
Pengambangan Ekonomi, Inovasi Dan Diversifikasi Produk Masyarakat Kota
Mataram,” UIN Mataram 11, Vol. 1 (2020): 23.
https://journal.uinmataram.ac.id/index.php/komunitas/article/view/1165
3
hanya dapat mengandalkan penjualan melalui toko atau penjualan
manusia.
2
Muhammad Nouvan Zahid,” Pengalaman Perajin Tenun Ikat di Tengah Pandemi
Covid-19 di Sentra Industri Kecil Kabupaten Lamongan” Jurnal,Vol.7. No. 1, 26
Januari 2021, hal.4. http://jurnal.ustjogja.ac.id/index.php/sosio
3
Lalu Hairurrozi, “Wisata Budaya dan kesejahteraan,” KOMUNITAS PMI UIN
Mataram 10, no. 1 (23 September 2019): 75–94,
https://doi.org/10.20414/komunitas.v10i1.1165.
4
warga agar dapat hidup layak dan mengembangkan diri, sehingga
menjadi ganda yaitu sebagai ibu rumah tangga (IRT) dan bekerja
jadi suami dan istri harus berkerja sama untuk mencukupi kebutuhan
4
Safroni Isrososiawan, “Pengaruh Pengembangan Usaha Koperasi Terhadap
Peningkatan Sisa Hasil Usaha Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia ,” UIN
Mataram, 2019, 14.
https://journal.uinmataram.ac.id/index.php/komunitas/article/view/1165
5
Dhewanto,W,dkk, Inovasi Dan Kewirausahaan Sosial, Panduan Dasar Menjadi
Agen Perubahan, (Bandung:Alfabeta, 2013), hlm. 72
5
diharapkan bisa meningkatkan pendapatan untuk membantu
tidak kalah dari tenun dari Daerah-daerah lain yang ada di Indonesia,
harga yang jauh lebih murah dari pada harga pasarannya sedangkan
Sedangkan dari sisi generasi muda, banyak generasi muda yang tidak
6
Observasi, 12 Februari, 2022
6
paham makna dari tenun itu sendiri, sehingga para generasi muda
B. RUMUSAN MASALAH
yaitu:
1. Tujuan
Timur.?
2. Manfaat
a. Manfaat Teoritis
7
Penelitian ini diharapkan dapat menyumbangkan
b. Manfaat Ilmiah
Untuk menambah ilmu pengetahuan pada umumnya,
c. Manfaat Praktis
1) Bagi Peneliti
pringgasela.
8
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi
1. Ruang Lingkup
2. Setting Penelitian
9
kendaraan pribadi atau taksi. Sebagian besar perempuan yang ada
E. TELAAH PUSTAKA
sebagia berikut:
makan.
10
penelitiannya, novia mengambil usaha rumah makan sedangkan
7
Novia Sridewi, “Analisis Strategi Pengembangan Usaha Dalam Meningkatkan
Pendapatan Pada Rumah Makan Sukma Rasa Labuapi Kabupaten Lombok Barat”
(Skripsi, Mataram, UIN Mataram, 2020)
8
Baiq Zuriatun, “Prospek Pengembagan Usaha Kereajinan Bambu UD. SAMBI
TERENG Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi Pengerajin Desa Dasan Bare
Kecamatan Gunung Sari Perepektif Ekonomi Islam” (Skripsi, Mataram, UIN Mataram,
2015).
11
3. Dalam peneltian yang di tulis oleh Ahmad Haerun Umam Strategi
Persepektif Ekonomi Islam: Studi Kasus Kelompok Ternak Itik Mongglemong Desa
Dasan Cermen, Kecamatan Sandubaya Kota Mataram” (Skripsi, UIN Mataram, 2019),
12
Relevansinya dengan penelitian yang akan penulis lakukan adalah
masyarakatnyanya.
10
Satriawan, H, Najamuddin3, Fachri, M, dan Najamuddin, “Upaya
Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Program Badan Usaha Milik Desa
(Bumdes,” UIN Mataram 10 (2019): 10.
11
Widya Setiyawati, Renny Oktafia, “Analisis Pengembangan Usaha Kecil,
Dan Menengah Pada Kesejahteraan Masyarakat Kampung Bordir Kecamatan
Beji” jurnal, Vol. No.1, 7 Januari 2021. http://jurnal.stie-aas.ac.id/index.php/jie
13
dengan penelitian yang akan penulis lakukan yaitu terletak pada
objeknya saja.
F. KERANGKA TEORI
1. Pengembangan Usaha
1) Modal
12
Sukiman, Pengembangan Media Pembelajaran (Yogyakarta: Pedagogia,
2012).hlm. 53
14
2) Bahan-bahan (materials)
motivasi dan kreatifitas. Jika hal seperti ini dapat dilakukan oleh
besar.14
usaha.15
13
Fuad Muhammad, “Pengantar Bisnis,”, 1 Ed. (Surabaya: Indomedia Pustaka,
2017), 232. Hal. 3
14
Pandji Anoraga, Pengantar Bisnis: Pengelolaan Bisnis Dalam Era Globalisasi
(Jakarta: RINEKA CIPTA, 2011). Hlm. 66
15
Mulyadi Nitisusastro, Kewirausahaan dan manajemen usaha (Bandung:
Alfabeta, 2010). Hlm.271
15
mengimplementasikan dan mengembangkan peluang pertumbuhan
usaha.
gagasan berharga.16
16
Yuyus Suryana dan Kartib Bayu, Kewirausahaan: Pendekatan Karakteristik
Wirausahawan Sukses Ed.2 (Kencana, 2012). Hlm. 219
16
daya-sumber daya menjadi bentuk baru yang lebih produktif
adalah:
b) Perkembangan teknologi
c) Persaingan
17
e) Siklus hidup produk yang pendek.17
lain-lain.
mungkin.
17
Tinneke Sumual, Grance J. Soputan, dan Arie F. kawular, Manajemen
Pengembangan Bisnis (Pengembangan Empirik pada “TIBO-TIBO” Perempuan
Nelayan) (Surabaya: R.A.De.Rozarie, 2019). Hlm. 15-16
18
untuk mengetahui apakah fakor-fakor ini akan memenuhi
sasaran perusahaan. 18
2) Pengembangan Pasar
19
Mengembangkan pasar dari sisi produknya dapat dilakukan
baru.
level marketing
20
berbeda pasar, tujuannya tukar pasar dan memperkuat satu sama
3) Tingkatkan promosi
yang paling penting, karena konsumen harus tahu jasa atau produk
sebagainya.
2017).Hlm.132
21
Ada beberapa tahapan dalam promosi menurut Wahjono,
adalah:
perhatian
tersebut21.
yang ada adalah tehnik pengembagan usaha yang juga tidak kalah
fungsi strategisnya.
21
Rasmulia Sembiring, Pengantar Bisnis (Jakarta: La Goods Publising, 2014). Hlm.
129-130
22
Menyadari pentingnya sumber daya manusia sebagai aset
persaingan usaha.22
3. Teori kesejahteraan
a. Definisi kesejahteraan
yang artinya payung. Kata paying dalam hal ini mengandung arti
bahwa orang yang dikatakan sejahtera adalah orang yang terbebas dari
22
Fuad Muhammad, “Pengantar Bisnis.” 1 Ed. (Surabaya: Indomedia Pustaka,
2017) Hlm. 137
23
Adi Fahrudin, Pengantar kesejahteraan sosial (Bandung: Revika Adi Tama,
2012), hlm. 8
23
kesempatan untuk melanjutkan pendidikan memiliki pekerjaan yang
yang ada pada suatu wilayah, artinya penduduk yang dalam kondisi
24
Cita Raras Nindya Markhamah dkk., Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat
Berbasis Potensi Lokal (Surakarta: Muhammadiyah University Press, 2021). Hlm. 8
24
ekonomi lainnya. Menyediakan lapangan pekerjaan harus
desa.
Mudah dalam hal ini adalah jarak dan nilai yang harus di
layak.
25
Dalam kaitannya dengan peningkatkan kesejahteraan,
rakyat Indonesia agar hidup sehat dan produktif dan sejah terah
(UU SJSN)
26
daerah-daerah terpencil atau didaerah pedalaman, pelayanan dan
25
Markhamah, Dkk, Peningkatan hlm.9-20
27
Tangga Dengan Dinding Tembok (RDT), Persenase Rumah
1992 yaitu:27
26
Nur Zaman dkk., Sumber Daya dan Kesejahteraan Masyarakat (Medan:
Yayasan Kita Menulis, 2021). h.28-29
27
Dini Puspita, dkk “Klasifikasi Tingkat Keluarga Sejahtera Dengan
Menggunakan Metode Regresi Logistik Ordinal Dan Fuzzy K-Nearest Neighbor (Studi
Kasus Kabupaten Temanggung Tahun 2013),” Jurnal Gaussian 3, No. 4 (2014): 645–
53, Https://Doi.Org/10.14710/J.Gauss.V3i4.8075.
28
Kelurga pra sejahterah keluarga yang belum mampu
2. Keluarga Sejahtera I
bepergian saja
3. Keluarga Sejahtera II
sekali
setahun
29
Ada 1 orang anggota keluarga atau lebih yang bekerja untuk
mendapatkan penghasilan,
menulis
seminggu
tinggal
cetak
sosial
30
G. METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
28
MARDALIS;, Metode Penelitian : suatu pendekatan proposal, 1 ed. (Jakarta:
Bumi Aksara, 2008) hlm. 24
29
Lexy, J. Moeleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2000), hlm. 3.
31
penelitian ini, karena penelitian ini memliliki tujunan untuk
Tenun.
2. Sumber Data
a. Data Primer
30
Salim, Metodologi Penelitian Kualitatif, 5 (Bandung: Citap ustaka Media, 2012).
Hlm. 143
32
Seperti para pengerajin tenun pemilik Art Shop, Sentosa Tenun,
b. Data Sekunder
internet.31
yaitu:
a. Wawancara (interviu)
31
Hilman Hadikusuma;, Metode Pembuatan Kertas Kerja atau Skripsi Ilmu
Hukum (bandung: Mandar Maju, 1995). Hlm. 65
33
Wawancara atau interviu adalah perteuan dua orang untuk
mendalam.32
b. Observasi
32
Sugiyono, Metode penelitian pendidikan: (pendekatan kuantitatif, kualitatif dan
R & D) (Alfabeta, 2008). Hlm. 317
34
terhadap kejadian-kejadian yang langsung ditangkap pada saat
kejadian berlangsung.
c. Dokumentasi
33
ibid ,hlm. 317
35
Menurut Miles dan Huberman yang diterjemahkan
data penelitian.
1. Reduksi Data
36
Tegasnya reduksi merupakan membuat ringkasan,
2. Penyajian Data
3. Menarik kesimpulan/perifikasi
palidasinya.34
H. SISTEMATIKA PEMBAHASAN
34
Salim, Metodologi Penelitian Kualitatif. Hlm.146-148
37
penelitan ini emggunakan prosedur yang telah di tetapkan dan
kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran,
abstrak.
BAB III, Pada bab ini berisi proses analisis terhadap temuan
38
kemudian didefinisikan secara mendalam dengan teori-teori pada bab
I.
Dan pada bagian akhir berisi: daftar pustaka, daftar lampiran, dan
39
BAB II
a. Sejarah
desa. Salah satu bukti bahwa tenun gedogan ini sudah ada sejak
40
Sulawesi untuk menyebarkan agama Islam. Oleh penduduk
35
Pringgasela Sekertariat, “Identifikasi potensi Budaya Desa Pringgasela,” 2021.
2021
41
Tetapi yang masih bertahan hingga saat ini ada hanya beberapa
dan Ganti
tiga yaitu:
Songket (sungkit).
ATM (Alai Tenun Mesin), yaitu alat tenun biasa dipakai oleh
42
lain-lain Alat tenun ini dapat menghasilkan kain 20 meter
dari berbagai jenis kayu dan bambu. Tidak ada yang berubah
untuk alat tenun yang di gunakan saat ini dengan masa dahulu
karena, adat dan kebiasaan para penenun, namun dilihat dari segi
efisinsinya tentu ini kurang baik, karena seperti yang kita tahu
2) Bahan Baku
36
Alimudin, Kajian Simotik Dan Nilai Budaya Pada Motif Kain Tenun
Tradisional Gedogan Pringgasela Serta Pemanfaatan Sebagai Bahan Ajar Muatan
Lokal Di Smn Kec. Pringgasela, TESIS, Universitas Mataram, 2014. Hal. 38
43
ini terjadi seiring dengan perkembangan/perubahan zaman dan
konsumen.
yang ikut sebagai elemen dari tenun gedogan ini. Unsur pabrik
disini adalah benang yang saat ini digunakan oleh para pengerajin
44
penanaman pohon enau di desa. Tidak adanya masyarakat yang
alami, seperti akar dan dedaunan dan banyak lagi. Tetap siring
45
menggunakan alat tenun tradisional dan bahan-bahan alami
kelapa, kayu nangka, kayu enau, bambu, dan lain lain jenis kayu.
kulit dan kayu nangka, daun mangga, daun tarum, kunyit, kulit
dan kayu makasar, kulit dan kayu mahoni, akar dan kulit pohon
kering, sabut kelapa yang basah, daun pacar, gambir dan kapur
sirih.
37
Alimudin, Kajian Simotik Dan Nilai Budaya Pada Motif Kain Tenun
Tradisional Gedogan Pringgasela Serta Pemanfaatan Sebagai Bahan Ajar Muatan
Lokal Di Smn Kec. Pringgasela, TESIS, Universitas Mataram, 2014
46
serta keinginan dari konsumen. Perubahan pewarnaan ini
sisi positifnya kain tenun memiliki banyak variasi warna dan sisi
nilai dan norma adat yang islami, sebagai gambaran jati diri atau
tenun.
47
Larangan ini mengacu pada masa kerajaan, dilatar
agama, adat serta nilai-nilai moral dan sosial, sistim tanda motif
ragi ini secara umum disebut songket, Adapun ragi atau kain
48
Ragi atau kain motiv baru, contohnya seperti, ragi
banyak lagi.38
tenun gedogan .
motif yang lebih unik lagi sesua dengan kearifan lokal desa.39
38
Ibid hlm. 49
39
Sekertariat, “Identifikasi potensi Budaya Desa Pringgasela.”
49
Industry kain Tenun di Pringgasela semakin menunjukkan
50
berfariatif, kalau dahulukan hasil tenunnya saja, artinya jarang
membeli tenun yang sudah jadi produk, karena lebih simple dan
dari sisi harganya pun lebih murah. Para pengerajin atau para
adalah:
c. Tote bag
d. Pauch
40
Imam Sanjaya, Sekdes pringgasela Wawancara Pringgasela, 07 April 2022 )
51
e. Sepatu
f. sendal
g. Selendang
h. Sajadah trevel
i. Tempat pensil
j. Masker
k. Taplak meja
l. Tamplak meja
bahan yang dibuat dan kerumitan motif. Namun jika satu kain
mengatakan:
52
kita membuat berbagai macam produk untuk bisa di nikmati oleh
tenun ini sendiri adalah alat jahit yang kurang, dan para
pengerajin sendiri tidak semua bisa dan punya alat jahit ini, jadi
b. Pengembagngan pasar
ibu seri:
41
Mihrajul Huda Ketua Koperasi Wawancara Pringgasela, 22 Mei 2022 )
53
oleh desa dan dinas-dinas, baik dari dinas perdagangan
42
,pariwisata dan alin sebagainnya.
42
Inaq Seri ,Pengerajin Tenun Wawancara (Pringgasela, 5 Mei 2022 )
54
wisatawan ini dilihat dari meningkatnya pendapatan para
c. Pengembangan SDM
jenis kayu dan bambu. Tidak ada yang berubah untuk alat tenun
yang di gunakan saat ini dengan masa dahulu yaitu alat tenun
gedogan.
pengerajin adalah:
55
pelatihan pemasaran,
promosi,
Desa Pringgasela.
56
karena rata-rata para pengerajin merupakan orang awam (ibu-ibu
IRT)
Alam yang bekerja sama dengan Unesco. KNP ini didominasi oleh
tenun diantaranya, tas, baju kerja, pauch, totebag dan masih banyak
lagi.
alam dan tanggap darurat baik tanah air maupun luar negeri,
57
Untuk mencegah kegagalan pasar Koperasi Syariah Rumah
sangat kecil.
58
menenun, itu yang menyebabkan saya hanya bisa menyelesaikan 1
yang didapat akan lebih banya, karena harga asli dari kain tenun
pewarnaan alam, dan sekitar 300-500 ribu untuk tekstil, tapi karena
tetap saja kecara yang lebih cepat dan praktis yaitu kepengepul.
43
Inaq Sayuri ,Pengerajin Tenun Wawancara Pringgasela, 10 Mei 2022 )
59
kerugian namun karena kebutuhan terpaksa harus tetap dijual oleh
para pengerajin.
produk-produk turunannya
5) Memberikan modal
6) Memberikan pelatihan
lain.
60
untuk mencurahkan aspirasi, keresahan para pengerajin,didalam
61
B. Kesejahteraan Ekonomi Pengerajin Kain Tenun di Desa
Pringgasela
sedikit.
hoby, jadi laku atau pun tidak, selama masih ada modal para ibu-
waktu.
“Tenun itu barang yang berharga, dan bisa kita jual kapan saja,
saat membutuhkan, jadi ketika tidak lakupun tetap bisa kita simpan
44
“Profil Desa Pringgasela” (Desa Pringgasela, 2023 2018).
62
dan jual ketika kita membutuhkan uang atau ataus waktu-waktu ada
ini. Dan kain tenun yang mereka buat bisa memiliki nilai jual yang
tinggi. Karena saat ini untuk menjual kain dengan harga yang
Table 2.1
63
5 Halimatussa’diah 44 SLTP/Sederajat 500.000
6 Amnah 48 SD 500.000
7 Sopiatun 40 SD 600.000
8 Inaq Reni 47 SLTP/Sederajat 600.000
9 Inaq Yuliani 40 SLTP/Sederajat 500.000
10 Inaq Ihwan 44 SD 600.000
11 Himayah 45 SD 600.000
12 Ratri Julan H. 27 SMA 1.000.000
13 Dewi Handayani 26 S.1 1.000.000
14 Hatipah 44 SD 600.000
15 Patimah 45 SD 500.000
16 Inaq Sadariah 65 Tidak sekolah 600.000
Pendapatan rata-rata bersih setelah dikurangi biaya-biaya
1. Pendapatan
produk, dan harga yang lebih baik dari pengerajin yang tidak masuk
64
Mihrajul huda selaku ketua Koperasi Syariah Rumah Produksi
Tenun mengatakan:
negeri.”47
Table 2.2
No Nama Tanggungan
1 Sri Hartini 2
2 Inaq Habibah 3
3 Siti Hidayati 2
4 Sayuri 2
5 Halimatussa’diah 3
6 Amnah 3
7 Sopiatun 3
8 Inaq Reni 2
46
Mihrajul Huda Ketua Koperasi Wawancara Pringgasela, 22 Mei 2022 )
47
Inaq Rini, Anggota Koperasi, Wawancara Pringgasela, 22 Mei 2022 )
65
9 Inaq Yuliani 2
10 Inaq Ihwan 4
11 Himayah 2
12 Ratri Julan H. 1
13 Dewi Handayani 1
14 Hatipah 3
15 Patimah 2
16 Inaq Sadariah 2
2. Pendidikan
66
“Kalau kita bilang bisa ya bisa (memenuhi kebutuhan) kalau
menenun.”48
kebutuhan sehari-hari.
3. Kesehatan
48
Inaq Habibah, Pengerajin Tenun Wawancara Pringgasela, 13 Mei 2022 )
67
BAB III
PEMBAHASAN
49
SUKIMAN, Pengembangan Media Pembelajaran. Hlm. 53
68
tinggi pada tenun sesek Pringgasela, akan lebih menguntungkan jika
pendek.50
50
Sumual, J. Soputan, dan F. kawular, Manajemen Pengembangan Bisnis
(Pengembangan Empirik pada “TIBO-TIBO” PEREMPUAN NELAYAN). Hlm. 15-
16
69
para pelaku usaha maupun para pengerajin mulai berinovasi lebih
sesuai dengan trend saat ini membuat branding motif yang lebih
kain yang panjangnya 2-3 masih dinuat dengan alat tenun gedogan,
produk turunan, seprti tas, baju, sepatu, sajadah, dan lain sebagainya.
70
Jika diproduksi seperti ini keuntungan yang di dapat akan lebih
yang dibuat.
maupun tas, baju, totebag dan yang lainnya, produk yang dihasilkan
inovatif lagi dalam menciptakan barang atau produk yang baru. Para
sebagai target. Atau kata lain, harus menentukan dulu target pasar
yang dituju baru membuat produk yang dibutuhkan pada target pasar
tersebut.
Hal yang dilakukan oleh kopreasi tenun ini sesuaai dengan cara
71
Penyaringan, Analisis bisnis, Pengujian produk dan uji pemasaran,
Komersialisasi.51
2. Pengembangan pasar.
51
Sumual, J. Soputan, dan F. kawular.17
72
Karena kurangnya pengetahuan tentang pasar ataupun
3. Meningkatkan Promosi
sebagainya.
73
Kurangnya kemampuan para pengerajin akan pentingnya
cara paling mudah dan efektif yang bisa digunakan oleh ibu-ibu
online.
74
4. Meningkatkan Sumber Daya
milik keluarga dan telah Oleh karena itu, industry ini pada umumnya
mereka.
moderenisasi.
75
kemampuan sumberdaya manusia dikelompok masing-masing.
Prnggasela
76
pendapatan berhubungan dengan lapangan pekerjaan, keadaan
mereka.
54
Markhamah dkk., Peningkatan Kesejahteraan. Hlm. 9.
77
tekhir. Jika pendapatan kelompok bisa lebih besar mencapai 5-10
juta perbulannya.
2. Taraf Pendidikan
Mudah dalam hal ini adalah jarak dan nilai yang harus di
setinggi-tingginya.55
belajar.
sekolah dasar saja dan tidak memenuhi 12 tahun wajib belajar, tapi
55
Ibid Hlm. 10-11
78
Pendapata erat kaitannya dengan kemiskinan, pendapatan
yang bermutu.
79
tenun dan pendapatan pengerajin yang berangsur-angsur
setahun
mendapatkan penghasilan,
56
Puspita, Suparti, dan Wilandari, “Klasifikasi Tingkat Keluarga Sejahtera
Dengan Menggunakan Metode Regresi Logistik Ordinal Dan Fuzzy K-Nearest
Neighbor (Studi Kasus Kabupaten Temanggung Tahun 2013).”
80
Anggota keluarga dari umur 10-60 tahun bisa membaca dan
menulis
cetak
81
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
82
mengelolaan untuk membantu aktivitas mereka, baik di bidang
peminjaman modal.
III.
83
B. Saran
muda lebih tertarik pada bidang ini dari pada bidang yang lain,
generasi muda.
84
4. Memberikan merek pada produk mereka agar berbeda dengan
kelompok usaha yang satu dengan yang lain dan Lebih kreatif
85
DAFTAR PUSTAKA
86
Salim. Metodologi Penelitian Kualitatif. 5. Bandung: Citap Ustaka Media,
2012.
Satriawan, H, Najamuddin3, Fachri, M, Dan Najamuddin. “Upaya
Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Program Badan
Usaha Milik Desa (Bumdes.” UIN Mataram 10 (2019): 10.
Sekertariat, Pringgasela. “Identifikasi Potensi Budaya Desa Pringgasela,”
2021.
Sembiring, Rasmulia. Pengantar Bisnis. Jakarta: La Goods Publising,
2014.
Sridewi, Novia. “Analisis Strategi Pengembangan Usaha Dalam
Meningkatkan Pendapatan Pada Rumah Makan Sukma Rasa
Labuapi Kabupaten Lombok Barat.” Other, UIN Mataram, 2020.
Http://Etheses.Uinmataram.Ac.Id/173/.
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan: (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif Dan R & D). Alfabeta, 2008.
SUKIMAN, -. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta:
PEDAGOGIA, 2012.
Sumual, Tinneke, Grance J. Soputan, Dan Arie F. Kawular. Manajemen
Pengembangan Bisnis (Pengembangan Empirik Pada “TIBO-
TIBO” PEREMPUAN NELAYAN). Surabaya: R.A.De.Rozarie,
2019.
Suryana, Yuyus, Dan Kartib Bayu. Kewirausahaan: Pendekatan
Karakteristik Wirausahawan Sukses Ed.2. Kencana, 2012.
Umam, Ahmad Haerun. “Strategi Pengembangan Usaha Ternak Itik
Petelur Persepektif Ekonomi Islam: Studi Kasus Kelompok Ternak
Itik Mongglemong Desa Dasan Cermen, Kecamatan Sandubaya
Kota Mataram.” Masters, UIN Mataram, 2019.
Http://Etheses.Uinmataram.Ac.Id/40/.
Zaman, Nur, Syafrizal Syafrizal, Muhammad Chaerul, Sukarman Purba,
Erniati Bachtiar, Hengki Mangiring Parulian Simarmata, Edwin
Basmar, Eko Sudarmanto, Koesriwulandari Koesriwulandari, Dan
Puji Hastuti. Sumber Daya Dan Kesejahteraan Masyarakat.
Medan: Yayasan Kita Menulis, 2021.
Zuriatun, Baiq. “Prospek Pengembagan Usaha Kereajinan Bambu UD.
Sambi Tereng Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi
87
Pengerajin Desa Dasan Bare Kecamatan Gunung Sari Perepektif
Ekonomi Islam.” UIN Mataram, 2015.
88
LAMPIRAN-LAMPIRAN
89
DOKUMENTASI FOTO
90
Gambar 1.2 wawancara dengan Ketua Koperas Tenun
91
Gambar 1.3 foto Menenun
92
Gambar 1.4 foto Menenun
93
Gambar 1.5 foto Motif Kembang Komak
94
Gambar 1.6 foto Motif Sari Menanti
95
Gambar 1.7 foto Motif Rebung
96
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri
1. Pendidikan formal
97
98