Anda di halaman 1dari 87

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN USAHA JAMUR TIRAM DALAM

MENINGKATKAN OMZET PENJUALAN


(Studi Kasus Pada Usaha Pembuatan Jamur Tiram UD Kenanga
Kecamatan Ampenan Kota Mataram)

Oleh :

LAELANI RUKMANA
NIM 160203150

JURUSAN EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
MATARAM
2020

i
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN USAHA JAMUR TIRAM
DALAM MENINGKATKAN OMZET PENJUALAN
(Studi Kasus Pada Usaha Pembuatan Jamur Tiram UD Kenanga Kec.
Ampenan Kota Mataram)

Skripsi
diajukan kepada Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram
untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar
Sarjana Ekonomi

Oleh :

LAELANI RUKMANA
NIM 160203150

JURUSAN EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
MATARAM
2020

ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi oleh: Laelani Rukmana, NIM: 160203150 dengan judul “Analisis

Strategi Pemasaran Usaha Jamur Tiram Dalam Meningkatkan Omzet

Penjualan (Studi Kasus Pada Usaha Pembuatan Jamur Tiram UD Kenanga

Kec. Ampenan Kota Mataram)” telah memenuhi syarat dan disetujui untuk

diuji

Disetujui pada tanggal : 30 Juli 2020

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Dr. Riduan Mas’ud, M.Ag Drs. H. Hariono, M.SI


NIP :197111102002121001 NIP:1968121312014111025

iii
NOTA DINAS PEMBIMBING

Mataram, 30 Juli 2020

Hal : Ujian Skripsi


Yang Terhormat
Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam
Di Mataram

Assalamu’alaikum, Wr.Wb.

Dengan Hormat, setelah melakukan bimbingan, arahan dan koreksi,


kami berpendapat bahwa skripsi saudari:

Nama Mahasiswa : Laelani Rukmana


NIM : 160203150
Jurusan/Prodi : Ekonomi Syariah
Judul : Analisis Strategi Pemasaran Usaha Jamur
Tiram Dalam Meningkatkan Omzet
Penjualan (Studi Kasus Pada Pembuatan
Usaha Jamur Tiram Kec. Ampenan Kota
Mataram).

Telah memenuhi syarat untuk diajukan dalam sidang munaqasyah


skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negri
Mataram. Oleh karena itu, kami berharap skripsi ini dapat segera
dimunaqasyahkan.

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Dr. Riduan Mas’ud, M.Ag Drs. H. Hariono, M.SI


NIP :197111102002121001 NIP:19681213122014111025

iv
Skripsi oleh: Laelani Rukmana, NIM: 160203150 dengan judul “Analisis

Strategi Pemasaran Usaha Jamur Tiram Dalam Meningkatkan Omzet

Penjualan (Studi Kasus Pada Usaha Pembuatan Jamur Tiram UD Kenanga

Kec, Ampenan Kota Mataram)” telah dipertahankan di depan dewan penguji

jurusan Ekonomi Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Mataram

pada tanggal

Dewan Penguji

Dr. Riduan Mas’ud, M.Ag


(Ketua Sidang/Pemb.I)

Drs. H. Hariono, M.SI _______


(Sekretaris Sidang/Pemb.II)

Muh. Baihaqi, M.Si


(Penguji I)

Din Hary Fitriady, M.Ag


(Penguji II)

Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Dr.H.Ahmad Amir Aziz, M.Ag


NIP: 197111041997031001

vi
MOTTO

َ ‫ٓيأي ا ٱلذينَ ءامن اَ لَ تأْك ٓ َا أمْ لك بيْنك بٱ ْلبطلَ إ‬


‫لٓ أن‬
َ‫ۚ لَ ت ْقت ٓ اَ أنفسك َْ َۚ إن‬
َ َْ ‫تك نَ تجرةَ عن تراضَ منك‬
‫ٱَّ كانَ بك َْ رحيما۝‬

Artinya, “wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian memakan harta-


harta kalian dianatara kalian dengan cara yang batil, kecuali dengan
perdagangan yang kalian saling ridha. Dan janganlah kalian
membunuh diri-diri kalian, sesungguhnya Allah itu Maha Kasih
Sayang kepada kalian”.(QS. An-Nisa ayat 29)

vii
PERSEMBAHAN

Untuk karya yang sederha ini, maka

saya persembahkan untuk: ayahanda dan

ibunda tercinta, keluarga, dosen pembimbing,

orang terdekat dan seluruh teman tercinta.

Apa yang saya dapatkan har ini, belum

mampu membayar semua kebaikan. Terima

kasih atas segala dukungan kalian.

viii
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat dan

hidayah-Nya yang senantiasa dilimpahkan kepada penulis, sehingga bisa

menyelesaikan skripsi dengan judul “ANALISIS STRATEGI

PEMASARAN USAHA JAMUR TIRAM DALAM MENINGKATKAN

OMZET PENJUALAN” (studi kasus pada pembuatan Usaha Jamur Tiram

UD. Kenanga Kec, Ampenan Kota Mataram) sebagai syarat untuk

menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan Ekonomi Syariah Universitas Islam Negri

Mataram.

Dalam penyusunan skripsi ini banyak hambatan serta rintangan yang

penulis hadapi namun pada akhirnya dapat melaluinya berkat adanya

bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini

penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah

membantu, yaitu antara lain adalah:

1. Bpk. Dr. Riduan Mas’ud, M,Ag selaku pembimbing 1 dan Bpk. Drs.

H. Hariono, M.SI selaku pembimbing II Selaku Dosen Pembimbing

yang telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan arahan

selama penyusunan skripsi.

2. Ibu Umu Rosyidah, M.EI selaku dosen wali yang telah memberikan

dukungan pengarahan selama masa perkuliahan.

3. Seluruh jajaran Dosen dan Staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Universitas Islam Negri Mataram.

ix
4. Kedua orang tua beserta keluarga yang telah memberikan doa dan

dukungan selama proses pembuatan skripsi.

5. Teman-teman yang selalu memberikan dukungan .

Penulis mohon maaf atas segala kesalahan yang pernah dilakukan.

Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat untuk mendorong penelitian-

penelitian selanjutnya.

Mataram, 30 Juni 2020


Penulis

Laelani Rukmana

x
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .............................................................................. i


HALAMAN JUDUL ................................................................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................... iii
HALAMAN NOTA DINAS ...................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .................................................. v
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... vi
HALAMAN MOTTO ............................................................................... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN................................................................ viii
KATA PENGANTAR ............................................................................... ix
DAFTAR ISI ............................................................................................. xi
DAFTAR TABEL...................................................................................... xiii
ABSTRAK ................................................................................................ xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................... 5
C. Tujuan dan Manfaat .................................................................. 5
1. Tujuan Penelitian .................................................................. 5
2. Manfaat Penelitian ................................................................ 6
D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian ...................................... 6
E. Telaah Pustaka .......................................................................... 7
F. Kerangka Teori.......................................................................... 12
G. Metode Penelitian...................................................................... 31
1. Pendekatan Penelitian ........................................................ 31
2. Kehadiran Peneliti .............................................................. 32
3. Lokasi Penelitian ............................................................... 33
4. Sumber dan Jenis Data ....................................................... 33
5. Teknik Pengumpulan Data ................................................. 34
6. Analisis Data ...................................................................... 36
7. Keabsahan Data .................................................................. 37
H. Sistematika Pembahasan ........................................................... 39

xi
BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN

A. Gambaran Umum Tentang Lokasi Penelitian ........................... 40


1. Sejarah Singkat Berdirinya Usaha Jamur Tiram ................ 40
2. Letak Geografis .................................................................. 41
3. Luas Wilayah ..................................................................... 42
4. Sarana dan Prasarana.......................................................... 42
5. Proses Pembuatan Usaha Jamur Tiram .............................. 42
6. Cara Pengendalian Hama Dan Penyakit ............................ 44
B. Strategi Pemasaran Usaha Jamur Tiram Dalam Meningkatkan
Omzet Penjualan ....................................................................... 45
C. Kendala-Kendala Pemasaran Usaha Jamur Tiram .................... 49

BAB III PEMBAHASAN

A. Analisis Strategi Pemasaran Usaha Jamur Tiram Dalam


Meningkatkan Omzet Penjualan ............................................... 54
B. Kendala-Kendala Yang Dihadapi Dalam Memasarkan Produk
Jamur Tiram .............................................................................. 58
C. Analisis Data ............................................................................. 62

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................ 67
B. Saran .......................................................................................... 67

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Analisis Kecocokan Data Lapangan Dengan Teori,55


Tabel 3.1 Data Penjualan UD. Kenanga Tahun 2015-2018,58

xiii
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN USAHA JAMUR TxivRAM
DALAM MENINGKATKAN OMZET PENJUALAN
(Studi Kasus Pada Usaha Pembuatan Jamur Tiram UD Kenanga Kec,
Ampenan Kota Mataram)

Oleh:
Laelani Rukmana
NIM: 160203150

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul analisis strategi pemasaran usaha jamur tiram

dalam meningkatkan omzet penjualan pada Usaha Pembuatan Jamur Tiram

UD. Kenanga Kecamatan Ampenan Kota Mataram. Penelitian ini

menggunakan metode kualitatif, yaitu studi kasus yang menghasilkan data-

data deskriptif yang dituangkan dalam kata-kata. Teknik pengupulan data

pada penelitian ini dilakukan melalui proses wawancara secara langsung

kepada informan kunci yang telah ditentukan. Dengan teknis analisis data

dilakukan secara bersamaan mulai dari proses reduksi data, penyajian data

hingga pada verifikasi atau penarikan kesimpulan. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa Strategi Pemasaran Produk Usaha Jamur Tiram UD.

Kenanga memilki fokus terhadap pemasaran untuk meningkatkan omzet

penjualan produk Jamur Tiram yang dihasilkan mulai pada tingkat kualitas

produk, harga, promosi dan pendistribusian produk.

Kata Kunci:Jamur Tiram, Staregi Pemasaran

xiv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap perusahaan, baik yang bergerak dibidang produk ataupun jasa,

mempunyai tujuan untuk tetap hidup dan berkembang. Kondisi pertumbuhan

bisnis saat ini cukup tinggi, di mana dapat dilihat dari tumbuhnya perusahaan-

perusahaan dengan produk yang sejenis sebagai pesaing, sehingga akan terjadi

persaingan dalam memperebutkan pangasa pasar dan konsumen. Dalam hal ini

perusahaan hendaknya mengetahui pasar di mana produk atau jasa yang

diproduksi akan ditawarkan atau dipasarkan.1

Tujuan tersebut dapat dicapai dengan usaha mempertahankan dan

meningkatkan keuntungan atau laba perusahaan. Usaha yang umum dilakukan

untuk meningkatkan laba perusahaan yaitu dengan mencari dan membina

pelanggan, serta usaha menguasai pasar. Usaha tersebut tidak lepas dari

peranan bagian pemasaran perusahaan dalam melakukan strategi yang bagus

untuk dapat menggunakan kesempatan atau peluang yang ada dalam

perusahaan, sehingga posisi perusahaan di pasar dapat dipertahankan sekaligus

ditingkatkan.2

Strategi merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dimana

strategi merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah perusahaan.

Menurut Swastha strategi adalah serangkaian rancangan besar yang

1
Husein Umar, Studi Kelayakan Bisnis (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2005),
hlm.58.
2
Indriyo Gitosudarmo, Pengantar Bisnis Edisi 9, (Yogyakarta: BPFE, 2008), hlm.66.

1
2

menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan harus beroperasi untuk

mencapai tujuan.

Pemasaran menurut Kothler dan Amstrong adalah sebuah proses sosial

manajerial, di mana individu-individu dan kelompok-kelompok memperoleh

apa yang mereka butuhkan dan mereka inginkan, melalui penciptaan dan

pertukaran produk serta nilai dengan pihak lain. Oleh karena itu pemasar

dituntut untuk dapat memahami permasalahan pokok dibidangnya. Dapat

memberikan gambaran yang jelas dan terarah tentang apa yang dilakukan

perusahaan dan menyusun strategi agar dapat mencapai tujuan perusahaan.3

Dalam hal ini pada usaha industri jamur tiram.

Strategi pemasaran mempunyai peranan penting untuk mencapai

keberhasilan usaha, oleh karena itu bidang pemasaran berperan besar dalam

merealisasikan rencana usaha. Hal ini dapat dilakukan, jika perusahaan ingin

mempertahankan dan meningkatkan penjualan produk atau jasa yang mereka

produksi. Dengan melakukan penerapan strategi pemasaran yang akurat

melalui pemanfaatan peluang dalam meningkatkan penjualan, sehingga posisi

atau kedudukan perusahaan di pasar dapat ditingkatkan atau dipertahankan.4

Begitu juga dengan usaha jamur tiram memerlukan strategi pemasaran.

Uasaha jamur tiram merupakan salah satu usaha agribisnis yang memiliki

peluang bisnis cukup besar karena dalam 10 tahun terakhir nilai ekonomis

jamur tiram terus meningkat.Keberadaan jamur tiram sebagai salah satu jenis

3
Nurahmi Hayani, Manajemen Pemasaran Bagi Pendidikan Ekonomi, (Pekanbaru:
Suska Press, 2012), hlm. 86.
4
Philip Kotler dan Gray Amstrong, Dasar-Dasar Pemasaran, Penerjemah Alexander
Sindoro, (Jakarta:PT Indeks 2004),Edisi ke -9 jilid 1), hlm. 7.
3

bahan pangan sudah cukup lama dikenal di kalangan masyarakat. Baik

kalangan ekonomi menengah atas maupun bawah. Jamur juga dapat

dikategorikan sebagai salah satu komoditas pertanian organik, karena proses

budidaya tanaman jamur tidak menggunakan pupuk sintesis ataupun bahan

kimia lainnya. Keunggulan inilah menjadikan jamur sebagai salah satu

komoditas yang semakin populer di masyarakat.

Melihat jamur tiram sebagai salah satu komoditas yang memiliki

keunggulan-keunggulan tersebut, sebagian masyarakat pun menyadari peluang

bisnis yang muncul dalam usaha budidaya jamur tiram.

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan sebelumnya, salah satu

kabupaten yang membudidayakan jamur tiram yaitu kabupaten lombok

barat,yaitu di daerah Ampenan. Ampenan merupakan salah satu kota tua di

lombok, terkenal sebagai kota dagang. Hal tersebut telah banyak memberikan

sumbangsih bagi masyarakatnya, sehingga tidak mengherankan jika industri

rumah tangga banyak bermunculan ditempat yang salah satunya adalah industri

rumah tangga jamur tiram.5

Usaha jamur tiram yang diproduksi oleh UD. Kenanga merupakan salah

satu industri rumah tangga yang cukup banyak pelanggannya. Usaha industri

ini didirikan pada tahun 2012 beralamat di kec, Ampenan kota Mataram.

Meskipun berada ditengah persaingan yang semakin ketat, namun pelanggan

UD. Kenanga ini masih tetap stabil, hal ini dapat dilihat dengan

kemampuannya tetap bertahan hingga saat ini. Berkembangnya industri kecil

5
Observasi, Pada Hari Rabu, 23 Oktober 2019, Pukul 14:00 WIB
4

tersebut, budidaya jamur tiram menghadapi berbagai kendala atau kesulitan

dalam mengembangkan usahanya, sehingga hal ini akan mengganggu omzet

penjualan bagi pengusaha.

Berkembangnya industri kecil tersebut, budidaya jamur tiram

menghadapi berbagai masalah atau kesulitan dalam mengembangkan

uasahanya, sehingga hal ini akan mengganggu omzet usaha tersebut. Untuk itu

dengan adanya peningkatan strategi pemasaran yang baik diharapkan mampu

mendorong tingkat penjualan pada jamur tiram UD. Kenanga. Dengan adanya

peningkatan strategi pemasaran, maka secara langsung berdampak pada tingkat

penjualan.

Dan adapun kendala-kendala yang dihadapi oleh usaha jamur tiram UD.

Kenanga yakni,volume produk yang belum bisa memenuhi permintaan pasar,

proses pembuatan jamur tiram yang bergantung pada keadaan cuaca dan

kurangnya bahan baku sehingga dapat memperlambat proses pembuatan jamur

tiram, permasalahan lainnya yaitu budidaya jamur tiram mudah terserang

hama. Selain itu, daya simpan jamur tiram setelah panen tidak tahan lama

sehingga harus segera dipasarkan dan semakin menjamurnya usaha budidaya

jamur tiram, sebagai pesaing dari usahanya.

Adapun strategi pemasaran yang digunakan untuk meningkatkan omzet

penjualan dalam usaha ini adalah dengan cara mengenali pelanggan,

melakukan promosi dengan pengenalan produk kepada konsumen dan

menggunakan promosi online seperti mengiklankan produknya melalui media

Facebook dan Whatshap. Oleh karena itu, perusahaan memerlukan langkah


5

yang strategis untuk mengembangkan usahanya, dalam menghadapi

permasalahan guna meraih peluang, agar kontinuitas serta tujuan perusahaan

bisa tercapai.

Berdasarakan paparan diatas penulis tertarik untuk meneliti dengan

judul Analisis Strategi Pemasaran Usaha Jamur Tiram Dalam

Meningkatan Omzet Penjualan Pada Usaha Jamur Tiram UD. Kenanga

Kec. Ampenan Kota Mataram.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan sebelumnya,

maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

1. Bagaimana strategi pemasaran yang diterapkan oleh pengusaha Jamur

Tiram dalam meningkatkan omzet penjualan produknya ?

2. Apa saja kendala-kendala yang dihadapi dalam memasarkan produk Jamur

Tiram tersebut ?

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan peneliti yang ingin dicapai dari penelitian ini yaitu:

a. Untuk mengetahui strategi pemasaran yang diterapkan oleh

pengusaha Jamur Tiram dalam meningkatkan omzet penjualannya.

b. Untuk mengetahui apa saja kendala-kendala yang dihadapi dalam

memasarkan produk Jamur Tiram tersebut.


6

2. Manfaat penelitian yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

a) Manfaat teoritis

1. Hasil penelitian dapat memberikan sumbangsih bagi

perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya dan pada

bidang pengusaha produk industri pada khususnya.

b) Manfaat praktis

1. Sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam mengambil

keputusan khususnya mengenai kebijakan strategi pemasaran

dimasa yang akan datang.

D. Ruang Lingkup Dan Setting Penelitian

Berbicara ruang lingkup dan setting penelitian, maka erat kaitannya

dengan batasan-batasan penelitian atau tempat lokasi dimana peneliti bisa

mendapatkan informasi yang akan dijadikan objek penelitiannya karena dalam

melaksanakan penelitian ini disadari bahwa masih adanya keterbatasan baik

dari aspek ilmu pengetahuan, referensi, waktu tenaga, maupun dari aspek

pendanaan. Oleh karena itu dirasakan perlu untuk membatasi ruang lingkup

penelitian.

1. Ruang Lingkup

Dalam penelitian ini, peneliti akan membahas tentang Analisis

Strategi pemasaran usaha Jamur Tiram dalam meningkatkan omzet

penjualan.
7

2. Setting Penelitian

Pada setting penelitian ini uraiannya diarahkan pada lokasi

penelitian dan alasan-alasannya

Adapaun yang penulis gunakan sebagai tempat penelitian adalah

usaha atau home industri jamur tiram yang ada di Kec, Ampenan Kota

Mataram. Karena Jamur Tiram merupakan makanan pokok yang banyak

diminati oleh semua kalangan seperti pejabat, maupun masyarakat biasa

dan dapat diolah dengan berbagai macam selera. Dan alasan pemilihan

lokasi ini oleh peneliti antara lain adalah:

a. Karena menarik untuk diteliti terkait dengan pemasaran usaha jamur

tiram.

b. Karena lokasinya mudah dijangkau oleh peneliti.

c. Belum ada peneliti yang pernah meneliti masalah tersebut.

E. Telaah Pustaka

Penelaahan pustaka dilakukan untuk menjelaskan posisi penelitian yang

sedang dilaksanakan diantara hasil-hasil penelitian atau buku-buku yang

terdahulu yang bertopik senada. Tujuannya adalah untuk menegaskan

kebaruan, orisinalitias dan urgensi penelitian bagi pengembangan keilmuan

terkait. Jadi, pustaka yang ditelaah harus memiliki signifikasi dan refansi

dengan fokus penelitian.Dalam sebuah penelitian tidak bisa dipungkiri bahwa

banyak kesamaan tentang masalah yang diteliti. Tetapi pada setiap penlitian

tersebut memiliki penekanan-penekanan yang berbeda-beda dalam membahas

suatu masalah meskipun konteks penelitiannya sama. Kemudian selain itu


8

lokasi penelitian juga menjadi perbedaan tersendiri yang setiap lokasi memiliki

ciri atau karakter yang berbeda. Studi tentang pemasaran yang berkaitan

dengan penelitian ini telah banyak dilakukan, antara lain:

1. Muzayyanah, dengan judul skripsi: “Analsis Strategi pemasaran usaha

jamur tiram dalam meningkatkan pendapatam kelompok wanita tani jamur

tiram berkembang desa banyumulek kediri lombok barat”

Dalam skripsi Muzayyanah, lebih memfokuskan pada pendapatan

kelompok wanita tani jamur berkembang tepatnya di Desa Banyumulek

Kecamatan Kediri, Dengan adanya budidaya jamur tiram diharapkan

mampu meningkatkan taraf kesejahteraan kelompok wanita tani jamur

berkembang. Kemudian upaya yang dilakukan oleh kelompok wanita tani

jamur berkembang untuk meningkatkan pendapatan ekonomi kembali yaitu

membuat strategi meningkatkan pengelolaan yang lebih efektif dan efisien,

yakni kembali memproduksi bibit sendiri dan menambah pengetahuan

kepada kelompok wanita tani jamur berkembang tentang strategi

pengembangan jamur tiram.

Adapun simpulan penelitian diatas adalah berdasarkan pembahasan

yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, bahwasanya. Karena

mengingat persaingan dalam dunia usaha yang semakin padat dan keras.

Maka strategi untuk meningkatkan pendapatan ekonomi sangat diperlukan

oleh kelompok usaha/perusahaan dalam memasarkan produk yang dimiliki

untuk mendapatkan hasil yang memuaskan di dalam pasar sasarannya.


9

Perbedaan penelitian diatas dengan penelitian ini adalah pada

penelitian yang dilakukan oleh muzayyanah yaitu ingin mengetahui sejauh

mana strategi yang dilakukan oleh kelompok wanita tani yaitu membuat

strategi meningkatkan pengelolaan yang lebih efisien dan efektif yakni

kembali memproduksi bibit sendiri dan menambah pengetahuan kepada

kelompok wanita tani jamur berkembang tentang strategi pengembangan

jamur tiram untuk meningkatkan pendapatan ekonomi kelompok wanita

jamur berkembang di Desa banyumulek Kec. Kediri Lombok Barat.

Persamaan yang dilakukan penelitian oleh muzayyanah dengan

penelitian yakni sama-sama memfokuskan tentang strategi pemasaran dan

menggunakan metode kualitatif.6

2. Zuriatun Toyyibah, dengan judul skripsi: “Analisis strategi pemasaran

usaha tahu dalam meningkatkan kesejahteraan perekonomian masyarakat

di desa puyung kecamatan jonggat kabupaten lombok tengah”

Dalam skripsi Zuriatun Toyyibah, lebih mengarah kepada strategi

pemasaran tahu dimana strategi yang digunakan dalam pemasaran usaha

tahu dengan menggunakan cara mengenali pelanggan, melakukan promosi

dengan pengenalan produk kepada konsumen, melalui mulut kemulut selain

itu juga usaha tahu di desa puyung mempromosikan produk melalui

berjualan tahu dalam meningkatkan kesejahteraan perekonomian

masyarakat di desa puyung.

6
Muzayyanah, “Strategi Pemasaran Usaha Jamur Tiram Dalam Meningkatkan
Pendapatan Kelompok Wanita Tani Jamur Berkembang Desa Banyumulek Kediri Lombok Barat,
(Skripsi, Universitas Islam Negri Mataram, Desember 2018)
10

Berdasarkan uraian di atas, ada beberapa hal yang disimpul oleh

penulis yaitu sebagai berikut:

1. Seorang pemasar terlebih dahulu harus memantau keadaan setiap pasar

agar bisa mengetahui peluang-peluang yang ada di dalam pasar, apa yang

dibutuhkan oleh konsumen dan bagaimana tingkah laku dalam

pembelian. Perencanaan produk, manajemen harga, distribusi,

komunikasi dan pomosi.

2. Strategi pemasaran yang digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan

kemakmuran, kesejahteraan dan kemajuan perekonomian masyarakat.

Dimana, kesejahteraan merupakan sebuah kondisi dimana, seseorang

dapat memenuhi kebutuhan pokok, baik itu kebutuhan makanan, pakaian,

tempat tinggal, serta kesempatan untuk melanjutkan pendidikan dan

memiliki pekerjaan yang memadai yang dapat menunjang kualitas

hidupnya sehingga memiliki status sosial yang sama terhadap sesama

warga lainnya.7

Persamaan yang dilakukan oleh Zuriatun Toyyibah yakni sama-

sama memfokuskan tentang strategi pemasaran dan menggunakan

metode kualitatif. Perbedaan yakni peneliti strategi pemasaran usaha

jamur tiram dalam meningkatkan omzet penjualan. Sedangkan Zuriatun

toyyibah selain pada objek dan lokasi penelitian, lebih fokus tentang

analisis strategi pemasaran usaha tahu dalam meningkatkan kesejahteraan

7
Zuriatun Toyyibah, Analisis Strategi Pemasaran Usaha Tahu Dalam Meningkatkan
Kesejahteraan Perekonomian Masyarakat Di Desa Puyung Kecamatan Jonggat
KabupatenLombok Tengah, (Skripsi, Universitas Islam Negeri Mataram, 2019)
11

perekonomian msyarakat di desa puyung kecamatan jonggat kabupaten

lombok tengan.

3. Asep Sunandar, dengan judul skripsi: “Budidaya Jamur Tiram: Upaya

menyerap tenaga kerja dan meningkatkan kesejahteraan pemuda desa”

Pada penelitian ini membahas tentang pada akhir kegiatan, hasil

produksi jamur tiram dapat meningkat dari 1.200 kg per 5.000 baglog

menjadi 2.000 kg, tumbuhnya sentra-sentra produksi jamur tiram yang

akan mampu menyerap tenaga kerja dan meningkatkan kesejahteraan

pemuda desa, dan tersusunnya jalur produksi dan pemasaran produk

jamur tiram yang dimulai dari desa hingga kota sehingga mitra tidak

bingung lagi dalam menjual hasil produksinya.

Adapun simpulan penelitian di atas adalah keberhasilan proses

budidaya jamur tiram ini tidak tertuju pada hasil jamur atau keuntungan

yang dihasilkan, namun lebih menekankan pada tersebarkannya ilmu

pengetahuan yang dapat menunjang keberhasilan usaha budidaya jamur

tiram. Manfaat kumbung jamur tersebut telah mulai dirasakan oleh

masyarakat. Kepala desa dalam proses pengembangannya, mengapresiasi

pelaksanaan kegiatan tersebut.8

Persamaan yang dilakukan oleh Asep Sunandar yakni sama-sama

memfokuskan tentang strategi pemasaran dan menggunakan metode

kualitatif. Perbedaan yakni peneliti strategi pemasaran usaha jamur tiram

dalam meningkatkan omzet penjualan, sedangkan Asep Sunandar lebih

8
Asep Sunandar, Budidaya jamur tiram: Upaya Menyerap Tenaga Kerja dan
MeningkatkanKesejahteraan Pemuda Desa, (Skripsi, Universitas Negeri Malang,2018)
12

fokus dengan Bididaya jamur tiram: Upaya menyerap tenaga kerja dan

meningkatkan kesejahteraan pemuda desa.

F. Kerangka Teori

Untuk mendekatkan masalah yang akan dianalisis pada permasalahan

penelitian, Maka perlu dibuat kerangka teoritis sebagai dasar pemikiran

penelitian ini, kerangka yang dimaksud akan lebih mengarahkan penulis untuk

menemukan data dan informasi dalam penelitian ini guna memecah masalah

yang telah dipaparkan sebelumnya, kerangka teoritis pada penelitian ini dapat

dijelaskan pada bagian berikut:

1. Strategi

Strategi merupakan kombinasi dari rencana yang mendasari pikiran

untuk menentukan sikap, arah dan tempat serta waktu yang tepat dan benar

baik jangka pendek maupun jangka panjang yang didasarkan pada riset

pemasaran, penilaian,perencaaan produk, promosi dan perencanaan

penjualan serta distribusi.9

Menurut John A,Byrne mendifinisikan strategi sebagai sebuah pola

yang mendasar dari sasaran yang berjalan dan yang direncanakan,

penyebaran sumberdaya dan interaksi organisasi dengan pasar, pesaing

dan faktor-faktor lingkungan. Sementara itu, Jack Trout dalam bukunya

Trout On Strategy, inti dari strategi adalah bagaimana bertahan hidup dari

dunia kompetitif, bagaimana membuat persepsi yang baik dibenak

konsumen, menjadi berbeda, mengenali kekuatan dan kelemahan pesaing,

9
M.Suyanto,Marketing Strategy 2007, (Yogyakarta:CV Andy Offset). hlm 16
13

menjadi spesialisasi, menguasai satu kata yang sederhana dikepala,

kepemimpinan yang memberi arah dan memahami realitas pasar dengan

menjadi yang pertama daripada menjadi yang lebih baik

Menurut ensiklopedia bebas menjelaskan strategi adalah

pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan

gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu

tertentu. Di dalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja,

memiliki tema, mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan

prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien dalam

pendanaan, dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif.

Strategi dibedakan dengan taktik:

a) Strategi memiliki ruang lingkup yang lebih luas dan waktu yang lebih

lama.

b) Taktik memiliki ruang lingkup yang lebih sempit dan waktu yang

lebih singkat.

Pendekatan dalam merumuskan strategi bisnis sebaiknya

didasarkan atas analisis persaingan. Michael porter mengemukakan lima

kekuatan persaingan mencakup:

1. Anacaman pendatang baru, perusahaan yang memasuki industri yang

membawa kapasitas baru dan ingin memperoleh pangsa pasar yang

baik dan laba, akan tetapi semua itu sangat tergantung kepada

rintangan atau kendala yang mengitarinya.


14

10
2. Daya tawar menawar pemasok, pemasok dapat juga menjadi

ancaman dalam suatu industri sebab pemasok dapat menaikkan harga

produk yang dijual atau mengurangi kualitas produk.

3. Daya tawar menawar pembeli, pembeli akan selalu berusaha

mendapat produk dengan kualitas baik dan dengan harga yang

murah.Sikap pembeli macam ini berlaku universal dan memainkan

peran yang cukup menentukan bagi perusahaan.

4. Daya tawar produk pengganti, produk pengganti secara pungsional

mempunyai menfaat yang serupa dengan produk utama (asli), namun

memiliki kualitas produk dan harga yang lebih rendah.

5. Persaingan antar pesaing, persaingan konvensional selalu berusaha

sekeras mungkin untuk merebut pangsa pasar perusahaan lain.

Konsumen merupakan objek persaingan dari perusahaan yang sejenis

bermain di pasar.

2. Pemasaran

Pemasaran merupakan sistem keseluruhan dari kegiatan usaha

yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan,

mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan,

kepada pembeli yang ada maupun pembeli yang potensial.

Menurut Kotler dan Amstrong, Pemasaran adalah proses sosial dan

manajererial yang dilakukan oleh individu ataupun kelompok dalam

10
Darmanto,Sri Wardaya,Titik Dwiyani,Bauran Orientasi Strategi dan Kinerja
Organisasi 2019. (Yogyakarta:CV Budi Utama). hlm 1-3.
15

memperoleh kebutuhan dan keinginan mereka, dengan cara membuat dan

mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain.11

Menurut American Marketing Assosiation (AMA) mendefinisikan

pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk

menciptakan, mengkomunikasikan dan memberikan nilai kepada

pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara

menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingannya.


12
Dalam situasi seperti ini konsep pemasaran tidak lagi cukup

hanya berbicara tentang penjualan, periklanan, atau bahkan konsep bauran

pemasran 4 P (product, place, pricing, dan promotions). Pemasran harus

dilihat sebagai suatu konsep bisnis strategi (strategy bussiness concept).

Artinya pemasaran tidak lagi sekedar marketing, melainkan harus

diintegrasikan perusahaan secara keseluruhan.

1) Hubungan antara strategi dengan pemasaran

Hubungan strategi dan pemasaran menjadi penting dalam dunia

bisnis, karena pada hakikatnya hubungan ini merupakan langkah-

langkah kreatif yang berkesinambungan yang diupayakan oleh sebuah

perusahaan guna mencapai target pemasaran terbaik dalam rangka

mewujudkan kepuasan konsumen secara maksimal.13 Berdasarkan

definisi tersebut proses pemasaran dimulai dari menemukan apa yang

11
Kasmir, Pemasaran Bank, (Jakarta: Kencana,2010), hlm.51.
12
Phlip Khotler dan Kelvin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, hlm 6-7
13
Fandy Tjiptono, Service Management : Mewujudkan Layanan Prima, Edisi 2,
(Yogyakarta: Andi, 2012), hlm 28.
16

diinginkan oleh konsumen, sehingga akhirnya pemasaan memiiki

tujuan yaitu:

a) Konsumen potensial mengetahui secara detail produk yang kita

hasilkan dan perusahaan dapat menyediakan semua permintaan

mereka atas produk yang dihasilkan.

b) Perusahaan dapat menjelaskan secara detail semua kegiatan yang

berhubungan dengan pemasaran. Kegiatan pemasaran ini meliputi

berbagai kegiatan, mulai dari penjelasan mengenai produk, desain

produk, promosi produk, mengiklankan produk, komunkasi kepada

konsumen, sampai pengiriman produk agar sampai ke tangan

konsumen secara cepat.

c) Mengenal dan memahami konsumen sedemikian rupa sehngga

produk cocok dengan konsumen dan dapat terjual dengan

sendirinya.14

Dengan demikian kegiatan pemasaran memiliki cakupan luas.

kotler dan keller mengemukakan sejumlah faktor yang menujukkan

luasnya cakupan kegiatan pemasaran, sebagai berikut:

1. Melibatkan berbagai pihak

2. Melibatkan fungsi manajerial

3. Yang dipasarkan tidak hanya orang tetapi produk dalam arti luas

termasuk gagasan, jasa, informasi dan pengalaman

14
Lili Suryati,Manajemen Pemasaran 2015, (Yogyakarta:CV. Budi Utama), hlm. 1.
17

4. Sasaran yang ingin di capai adalah kepuasan pihak-pihak yang

terlibat dalam pertukaran.

Berdasarkan jangkauan kegiatannya, maka pemasaran dapat

disoroti dalam dua tingakatan yaitu pemasaran mikro dan pemasaran

makro. pemasaran mikro menekankan pada kegiatan dari suatu

perusahaan individual dan pemasaran makro menekankan kepada

kemakmuran ekonomi dari seluruh masyarakat.

Rumusan tentang pemasaran mikro:

Pemasaran mikro merupakan penyelenggaraan kegiatan yang

berusaha mencapai tujuan organisasi dengan cara memperkirakan

kebutuhan konsumen dan mengarahkan suatau arus barang-barang dan

jasa untuk memenuhi kebutuhan tersebut dari produsen ke konsumen.

Rumusan ini berlaku bagi organisasi laba maupun non laba.

pelanggan dapat berupa konsumen individual,perusahaan

bisnis,organsasi non laba,badan pemerintah atau bahkan negara asing.

Pemasaran mikro ini tidak hanya tidak hanya meliputi penjualan

perorangan dan membuat iklan saja, tetapi agar pemasaran dapat

menyebabkan seorang pelanggan siap untuk membeli. Jadi yang

dibutuhkan adalah agar barang atau jasa yang bersangkutan tetap

tersedia.15

Pemasaran makro merupakan proses sosial yang mengarahkan

arus barang dan jasa-jasa dari suatu perekonomian dari produsen ke

15
Warnadi,Aristriyono,Manajemen Pemasaran. 2019(Yogyakarta:CV. Budi Utama),
hlm. 4-10.
18

konsumen dengan cara yang efektif menyesuaikan penawaran dan

permintaan dan mencapai tujuan masyarakat.

Semua masyarakat harus memenuhi kebutuhan para anggotanya,

oleh karena itu setiap masyarakat membutuhkan suatu sistem ekonomi

tertentu, yaitu cara bagaimana perekonomian di atur (dengan atau tanpa

memakai uang), untuk memakai sumber-sumber daya produksi yang

langka (yang dapat mempunyai mermacam-macam kegunaan). Untuk

menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa dan mendistribusikannya

untuk tujuan konsumsi untuk waktu sekarang dan yang akan datang

diantara berbagai kelompok dan orang dalam masyarakat.

2) Produk sebagai objek pemasaran

Produk adalah objek yang sangat viral yang memengaruhi

keberhasilan perusahaan dalam mendatangkan tingkat keuntungan atau

laba yang akan tetap menjaga aktivitas operasional dan kesehatan

keuangan perusahaan. produk itu sendiri memiliki sifat dan

karakteristik yang amat beragam, dan suatu produk yang potensial

adalah produk yang sering diburu konsumen, bahkan tanpa melakukan

promosi dalam manajemen pemasaran. Namun, produk jasa agak

berbeda dibandingkan produk barang pada umummya. Berikut

beberapa karakteristik dari produk jasa yang harus anda ketahui dalam

menetapkan strategi pemasaran:


19

a) Jasa adalah produk yang memiliki sifat yang tidak berwujud

(intangibility). Karena biasanya produk jasa tidak bisa dilihat,

namun dapat di rasaakan.

b) Produk jasa yang ditawarkan ke konsumen sifatnya tidak bisa

dipisahkan dari faktor yang mendukung terciptanya jasa itu sendiri.

c) Jasa mudah berubah-ubah karena jasa bergantung pada orang yang

menyajikan, kapan, dan di mana disajikannya.

d) Produk jasa tidak dapat disimpan, oleh karena itu manfaatnya

biasanya hanya dapat dirasakan pada saat melakukan transaksi

pembelian dari produk jasa itu sendiri.

3) Kegiatan Distribusi

Distribusi juga merupakan bagian vital dari bagian strategi

pemasaran. Pemilihan strategi dengan tepat akan dapat membantu

produk sampai ke konsumen sesuai dengan harga yang telah ditentukan

perusahaan. sering kali harga yang dibayarkan konsumen untuk suatu

produk lebih mahal dari harga yang telah ditetapkan oleh perusahaan

karena kerumitan dalam proses distribusinya. 16

Salah satu hal yang harus diperhatikan agar aktivitas distribusi

dapat berjalan lancar adalah dengan memerhatikan saluran distribusi

(ditribution channel). Saluran distribusi dapat membantu perusahaan

terutama untuk menganalisis berbagai kendala yang terjadi di lapangan,

sehingga dapat diambil kebijakan yang tepat untuk memecahkan

16
Agus Hermawan,Komunikasi Pemasaran2012(Jakarta: PT. Gelora Akasara Pratama),
hlm 34-39
20

masalah yang dihadapi agar distribusi dapat berjalan dengan normal dan

baik demi tercapainya kepuasan konsumen. Dalam menetapkan

kebijakan yang tepat tentang saluran distribusi kita perlu memerhatikan

hal-hal berikut ini:

1. Melakukan riset dan analisis yang mendalam terhadap pihak-pihak

terkait yang menunjang proses pemasaran, terutama pedagang

perantara untuk konsumen di daerah tertentu.

2. Mempertimbangkan karakteristik dari segmen pasar yang telah

dibidik, dan secara geografis juga mempertimbangkang lokasi

pembeli, apakah mudah dijangkau atau sebaliknya.

3. Memperhitungkan tingkat persediaan produk agar sesuai dengan

tingkat kebutuhan konsumen

4. Memaksilmalkan seluruh jaringan pemasaran yang dimiliki

sehingga distribusi dapat memberikan kontribusi yang optimal bagi

proses pemasaran.

Pola distribusi harus selalu disesuaikan dengan perkembangan

pola dinamika gaya hidup masyarakat. Jika hal ini dapat dilakukan

dengan baik, maka proses distribusi dapat berjalan dengan baik dan

akan mendukung upaya untuk menghasilkan nilai penjualan yang

memuaskan.

4) Kegiatan promosi

Kegiatan promosi biasanya meupakan salah satu komponen

yang menjadi prioritas dari kegiatan pemasaran. Dengan adanya


21

promosi maka konsumen akan mengetahui bahwa perusahaan

meluncurkan produk baru yang akan menggoda konsumen untuk

melakukan kegiatan pembelian. Kegiatan promosi sangat erat kaitannya

dengan penyebaran informasi untuk disampaikan ke konsumen. Dalam

penyampaian informasi ini ada beberapa hal penting yang hendaknya

diperhatikan, yaitu:

1. Program periklanan yang dijalankan, kegiatan periklanan

merupakan media utama bagi perusahaan untuk menunjang

kegiatan promosi di mana promosi memilki tujuan utama untuk

menarik konsumen agar mau melakukan pembelian terhadap

produk yang ditawarkan.

2. Promosi dengan mengutamakan penjualan yang dilakukan secara

pribadi, lebih dikenal dengan istilah ‘penjualan personal (personal

selling)’. Kegitan promosi yang satu ini bisa dikatakan sebagai

ujung tombak dari kegitan promosi.

3. Promosi yang dilakukan dengan mengedepankan aspek

penambahan intensitas nilai produk, dalam strategi pemasaran

dikenal sebagai promosi penjualan (sales promotion). Promosi

penjualan mengedepankan penambahan intensitas nilai barang/jasa.

4. Promosi dengan cara meningkatkan publisitas, cara ini lebih

condong untuk membentuk sebuah citra (image) yang lebih positif

terhadap produk yang ditawarkan.


22

3. Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran adalah Pendekatan pokok yang akan digunakan

oleh unit bisnis dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan lebih dulu,

didalamnya tercantum keputusan-keputusan pokok mengenai target pasar,

penempatan produk di pasar, bauran pemasaran dan tingkat biaya

pemasaran yang diharapkan.

Dalam pengertian sempit, strategi pemasaran adalah serangkaian

cara tertentu yang dikembangkan oleh pemasar untuk mencapai tujuan

akhir yang diinginkan yang berkaitan dengan pasar. E. Jerome McCarthy

dan Willian D. Perreault Jr, menyatakan bahwa strategi pemasaran

mendefinisikan pasar sasaran dan bauran pemasaran yang tepat serta

gambaran tentang bagaimana perusahaan akan memanfaatkan pasar

tertentu.17

a. Tujuan srategi pemasaran

Setiap tindakan yang dilakukan oleh perusahaan atau badan

usaha tentu mengandung suatu maksud dan tujuan tertentu. Penetapan

tujuan ini disesuaikan dengan keinginan pihak manajemen itu sendiri,

dalam hal menjalankan kegiatan pemasaran memiliki banyak

kepentingan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Secara umum

tujuan pemasaran adalah:

17
Harmaizar Zahrudin,Menggali Potensi Wirausaha2006 (Bekasi:CV. Dian Anugrah
Prakasa), hlm.1
23

1. Memaksimalkan konsumsi atau dengan kata lain memudahkan

dan merangsang konsumsi, sehingga dapat menarik konsumen

dalam membeli produk yang ditawarkan secara berulang-ulang.18

2. Memaksimalkan konsumen melalui berbagai pelayanan yang

diinginkan.

3. Memaksimalkan pilihan (ragam produk) dalam arti perusahaan

menyediakan berbagai jenis produk sehingga konsumen memiliki

pilihan pula.

4. Memaksimalkan mutu hidup dengan memberikan berbagai

kemudahan kepada konsumen dan menciptakan iklim efisisen.

Dalam strategi pemasaran terdapat istilah bauran pemasaran

(marketing mix). bauran pemasaran merupakan cara dimana

pengusaha dapat mempengaruhi konsumennya yang memerlukan

perencanaan dan pengawasan yang matang serta perlu dilakukan

tindakan-tindakan yang konkret. Untuk keperluan tersebut pengusaha

dapat melakukan tindakan-tindakan yang terdiri dari 4 macam, yaitu

tindakan mengenai produk (product), Harga (price), distribusi atau

penempatan produk dan promosi (promotion). Guna mencapai tujuan

tersebut perusahaan harus bisa menarik perhatian para konsumennya

melalui produk yang ditawarkannya.

18
Kasmir, Manajement Perbankan, Cet ke 2 (Jakarta: Raja Grafindo Persada,2001)
hlm.171
24

1) Place (lokasi)

Place yaitu tempat dimana perusahaan beroperasi,

berproduksi maupun menggunakan pemasarannya sering

membawa akibat baik maupun buruk bagi suatu barang dan jasa.19

2) Price (harga)

Price adalah suatu nilai yang dinyatakan dalam bentuk

rupiah atau bentuk moneter lain yang digunakan untuk transaksi

atau sering disebut dengan harga, yaitu sejumlah uang yang harus

dibayar konsumen untuk mendapatkan barang atau jasa.

3) Product (barang dan jasa)

Produk adalah sesuatau yang ditawarkan pada pasar untuk

mendapatkan perhatian agar dimiliki, digunakan dan dikonsumsi

pada sehingga memuaskan keinginan dan kebutuhan.

4) Promotion (promosi)

Promosi adalah aktivitas yang dilakukan guna mningkatkan

volume penjualan dengan menggunakan personal selling,

advertising dan spesial sales promotion.

b. Perencanaan strategi pemasaran

Setiap fungsi manajemen memberikan kontribusi tertentu pada

saat penyusunan strategi pada level yang berbeda. Pemasaran

merupakan fungsi yang memiliki kontak paling besar dengan

lingkungan eksternal, padahal perusahaan hanya memiliki kendali

19
Muhammad Firdaus Nh,dkk, Dasar dan Strategi Pmasaran Syari’ah (Jakarta:
Renaisan,2005), hlm 23-26
25

yang terbatas terhadap lingkungan eksternal. Oleh karena itu,

pengembangan strategi memiliki peranan penting dalam kegiatan

pemasran.

Dalam peranan strategisnya, pemasaran mencakup setiap

usaha untuk mencapai kesesuaian perusahaan dengan lingkungannya

(saat ini dan yang akan datang) dalam rangka memberi pertimbangan

terhadap:

1) Bisnis apa yang digeluti perusahaan pada saat ini, dan jenis

bisnis apa yang dimasuki di masa mendatang.

2) Dapatkah bisnis yang telah dipilih dijalankan dengan sukses

dalam lingkungan yang kompetitif atas dasar produk, harga,

promosi dan distribusi untuk melayani pasar sasaran.

4. Strategi Pemasaran Dalam Islam

Pemasaran dalam pandangan islam merupakan suatu penerapan

disiplin strategi yang sesuai dengan prinsip syariah. Ide mengenai

pemasaran syariah ini sendiri ditelurkan oleh dua orang pakar dibidang

pemasaran dan syariah. Mereka adalah Hermawan Kertajaya, salah satu

dari lima puluh orang guru yang telah mengubah masa depan dunia

pemasaran bersama-sama denga Philip Kotler, dan Muhammad Syakir

Sula, salah satu dari enam pemegang gelar profesional ahli asuransi

syariah juga CEO Batasa Tazkia sebuah konsultan syariah yang cukup

dikenal dikalangan perbankan dan Asuransi Syariah.


26

Mereka memberikan definisi untuk Pemasaran Syariah (Marketing

Syariah), adalah sebagai berikut:

Marketing Syariah adalah sebuah disiplin strategis yang

mengarahkan proses penciptaan, penawaran, dan perubahan Volues dari

satu inisiator kepada stakeholder-nya, yang dalam keseluruhan prosesnya

sesuai dengan akad dan prinsip-psinsip muamalah islami.

Hermawan Kartajaya dan Muhammad Syakir Sula memberikan

dua tujuan utama dari Marketing Syariah atau Pemasaran Syariah, yaitu:

1. Me-marketing-kan syariah

Dimana pengelolaannya berlandaskan syariah islami dituntut

untuk bisa bekerja dan bersikap profesional dalam dunia bisnis. Juga

dibutuhkan suatu program pemasaran yang komprehensif mengenai

nilai dan Volue dari produk-produk syariah agar diterime dengan

baik, sehingga tingkat pemahaman masyarakat yang masih

memandang rendah terhadap diferensiasi yang ditawarkan oleh

perusahaan yang berbasiskan syariah.

2. Men-syariah-kan Marketing

Dengan mensyariah marketing, sebuah perusahaan tidak akan serta

merta menjalankan bisnisnya demi keuntungan pribadi saja tetapi

juga karena usaha untuk menciptakan dan menawarkan bahkan dapat

merubah suatu values kepada para stakeholder utamanya (Allah swt,

konsumen, karyawan, pemegang saham). Sehingga perusahaan


27

tersebut dapat menjaga keseimbangan laju bisnisnya dan menjadi

bisnis yang sustainable.

5. Pengertian Usaha Jamur Tiram

1. Pengertian usaha20

Istilah kewirausahaan merupakan padanan kata dari

enterpreneurship dalam bahasa inggris.Kata enterpreneurship sendiri

sebenarnya berawal dari bahasa prancis yaitu ‘entreprende’ yang berarti

pertualang,pencipta,dan pengelola usaha.istilah ini diperkenalkan

pertama kali oleh Rihard Cantillon (1755).istilah ini makin populer

setelah di gunakan oleh pakar ekonomi J.B Say (1803) untuk

menggambarkan para pengusaha yang mampu memindahkan sumber

daya ekonomis dari tingkat produktivitas rendah ke tingkat yang lebih

tinggi serta menghasilkan lebih banyak lagi.

Tidak sedikit pengertian mengenai kewirausahaan yang saat ini

muncul seiring dengan perkembangan ekonomi dengan semakin

meluasnya bidang dan garapan. Mengemukakan bahwa kewirausahaan

sering dikaitkan dengan proses,pembentukan atau pertumbuhan suatu

bisnis baru yang beriorentasi pada perolehan

2. Pengertian jamur tiram

Jamur tiram merupakan salah satu jenis jamur yang dapat

dikonsumsi sebagai makanan. Jamur ini termasuk kedalam kelas

20
Dr. Kasmir, Kewirausahaan (Jakarta:PT. Raja Grapindo Persada), hlm 168
28

Basidiomycetes dengan ciri umum tumbuh berwarna putih, selain dapat

dikonsumsi juga bernilai tinggi.21

Jamur tiram jenis ini yang paling populer dibudidayakan di

indonesia. Pleurotus ostreatus berasal dari bahasa Yunani. Pleuro

berarti bentuk samping atau posisi menyamping antara tangkai dengan

tundung. Sebutan jenis ostreatus berasal dari warna dan kenampakan

tudung yang menyerupai kulit hitam.

3. Manfaat jamur tiram bagi kesehatan22

Selain memiliki rasa yang enak, jamur tiram juga bergizi tinggi.

Kandunganya mencapai 10-30%. Pertsentase tersebut menunjukkan

bahwa kandungan protein jamur tiram lebih tinggi dua kali lipat

dibandingkan dengan protein di dalam asparagus, kol, dan kentang:

empat kali lipat dibandingkan dengan tomat dan wortel. Jamur tiram

memiliki banyak manfaat, di antaranya meningkatkan sel darah merah,

menurunkan kolestrol, mengobati kanker, dan sebagai tambahan gizi

bagi ibu hamil.

4. Peluang pasar/pemasaran jamur tiram

Pangsa pasar jamur konsumsi di indonesia semakin meluas,

permintaan paling banyak memang masih berasal dari kota-kota besar,

seperti jakarta, bandung, dan Yogyakarta. Namun, permintaan pasar

dari kota-kota kecil pun terus meningkat. Permintaan jamur segar

21
Hardi Suento, Jamur Kuping Budi Daya dan Peluang Usaha, (Semarang: CV. Aneka
Ilmu,2000), hlm 10-11
22
Teti Yuliawati, Pasti Untung Dari Budidaya Jamur, (Jakarta Selatan: PT AgroMedia
Pustaka, 2016), hlm 111
29

biasanya datang dari rumah makan, hotel berbintang, atau restoran

khusus yang menyajikan menu olahan jamur.

Peluang pasar jamur pun tidak terbatas pada jamur segar saja,

banyak produk turunan yang bisa dihasilkan, seperti jamur kalengan,

kripik jamur, abon jamur, nungget jamur, dan sate jamur. Dengan

semakin banyaknya ragam olahan jamur, nilai jual jamur akan semakin

bertambah dan peluang pasar juga semakin terbuka lebar.

5. Omzet penjualan

1. Omzet

Omzet merupakan idikator keuangan yang relatif mudah untuk

diketahui sekaligus dilaporkan. Omzet dapat dengan mudah dihitung oleh

entrepreneur, sehingga menjadi salah satu indikator yang biasanya sering

dipakai. Penggunaan omzet dalam mengukur kinerja keuangan sebenarnya

tidak hanya karena merupakan aspek yang paling mudah untuk dilihat,

namun ada beberapa keunggulan omzet disamping kemudahannya untuk

dicatat.

Omzet sangat bermanfaat untuk melihat seberapa berhasilnya

bisnis agar dapat diterima oleh pasar. Melalui omzet dapat terlihat

bagaimana kecepatan produk atau jasa tersebut diterima di pasar. Apabila

ingin melihat bagaimana respons pasar, maka ada baiknya melakukan “test

the water” seringkali aktivitas tersebut disebut dengan “market test”.

Didalam proses ini dapat dibuat purwarupa produk atau jasa yag akan

dipresentasikan dihadapan banyak orang untuk melihat respons terhadap


30

produk tersebut. Kemudian, bisa pula jika lebih berani dapat membuat

produk asli dengan jumlah tidak terlalu banyak untuk benar-benar dijual di

lokasi yang tepat.

2. Penjualan

Penjualan sebagai salah satu fungsi pemasaran yang menentukan

dalam usaha mencapai tujuan perusahaan. Pengertian penjualan sangat

luas. Berikut penjelasan dari para ahli penjualan tentang pengertian

penjualan. Philip Kotler memberikan pengertian penjualan sebagai suatu

kegiatan yang ditujukan untuk mencari pembeli, memengaruhi, dan dapat

memberikan petunjuk agar pembeli dapat menyesuaikan kebutuhannya

dengan produk yang ditawarkan serta mengadakan perjanjian mengenai

harga yang menguntungkan bagi kedua belah pihak.

Sementara itu, Zimmerer menyatakan penjualan adalah sumber

utama aliran kas yang masuk ke dalam perusahaan. Jill Giffin pengertian

komunikasi penjualan secara umum adalah suatu proses pertukaran

fikiran, perasaan, dan tindakan dalam usaha menginformasikan,

menjelaskan, dan membujuk konsumen secara langsung (tatap muka)

maupun tidak langsung (melalui telepon) tentang produk atau jasa dan

merek yang dijual. Komunikasi penjualan ini sebagai proses komunikasi

lanjutan yang telah dilakukan bagian pemasaran dalam usaha untuk

mendapatkan kepastian dari konsumen akan produk atau jasa yang

ditawarkan. Komunikasi penjualan dibantu oleh tenaga penjualan (sales

person) yang andal dan profesional dalam usaha memengaruhi konsumen.


31

G. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian
23
Para peneliti dapat memilih berjenis-jenis metode dalam

melaksanakan penelitiannya. Sudah terang,pendekatan penelitian ini

merupakan penelitian yang bersifat kualitatif dan merupakan penelitian

lapangan. Penelitian kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan

bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi

satuan yang dapat dikelola,24 mensintesiskannya, mencari dan menemukan

pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan

memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. .

Jenis data ini kebanyakan digunakan pada penelitian kualitatif,

penelitian deskriptif, penelitian historis dan penelitian filosofi. Data

kualitatif diungkapkan dalam bentuk kalimat serta uraian-uraian, bahkan

dapat berupa cerita pendek. Data kualitatif amat bersifat subjekftif

karenanya peneliti yang menggunakan data kualitatif, sesungguhnya harus

berusaha sedapat mungkin untuk menghindari sikap subjektif yang dapat

mengaburkan subjektivitas data penelitian.

a. Data kasus

Ciri khas dari data kualitatif adalah menjelaskan kasus-kasus

tertentu .data kasus hanya berlaku untuk kasus tertentu serta tidak

bertujuan untuk digeneralisasikan atau menguji hipotesis tertentu. lebih

23
Prof. Dr. Lexi J. Moleong. Metodologi penelitian kualitatif 2018, (Bandung:PT
Remaja Rosdakarya), hlm 248
24
Prof Dr. Burhan Bungin,Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi(Jakarta:PT. Fajar
Interpratama Mandiri), hlm.124
32

memungkinkan data kasus mendalam dan komperhensif dalam

mengekspresikan suatu objek penelitian. wilayah data kasus tergantung

pada seberapa luas penelitian kasus tertentu. Oleh karenanya data kasus

bisa seluas indonesia, provinsi, kabupaten, kecamatan, desa, dapat hanya

beberapa orang, bahkan satu orang. Dapat juga suatu lembaga tertentu,

suatu pranata tertentu dan lain sebagainya.

b. Data pengalaman individu

Data ini adalah salah satu bentuk data kualitatif yang sering

digunakan dalam penelitian kualitatif. Data pengalaman individu

dimaksud adalah bahan keterangan mengenai apa yang dialami oleh

individu sebagai warga masyarakat tertentu yang menjadi objek

penelitian. Pada psikologi, data ini sering diistilahkan dengan personal

document, dalam ilmu sejarah dan ilmu sosiologi diistilahkan humant

document, sedangkan dalam ilmu antropologi budaya lebih sering

dikenal dengan istilah individuals life history.

2. Kehadiran Peneliti

Pengamat atau peneliti dalam penelitian kualitatif sangat berperan

dalam proses pengumpulan data atau dalam kata lain yang menjadi

instrumen dalam penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri. Kehadiran

penelti dalam penelitian kualitatif adalah suatu hal yang mutlak, karena

peneliti bertindak sebagai instrumen penelitian sekaligus pengumpulan

data.
33

Dalam instrumen penelitian terdapat ciri-ciri dari peneliti yakni

sebagai berikut:25

b. Peneliti sebagai alat harus peka dan dapat bereaksi terhadap segala

rangsangan yang ada dilingkungan dan harus dipertimbangkan

apakah penelitian bermakna atau tidak.

c. Peneliti sebagai alat harus cepat menyesuaikan diri terhadap semua

aspek keadaan dan dapat mengumpulkan aneka ragam data sekaligus.

d. Dapat mengambil kesimpulan berdasarkan data yang dikumpulkan

pada suatu saat dan menggunakan segera sebagai balikan untuk

memperoleh penegasan, perubahan, dan perbaikan.

3. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah pada usaha jamur tiram UD kenanga

kecamatan ampenan kota mataram. Adapun pertimbangan peneliti memilih

lokasi ini sebagai objek penelitian adalah:

a. Tersedianya data yang dibutuhkan oleh peneliti terkait dengan judul.

b. Adanya kesediaan pimpinan dalam memberikan izin dan bekerja sama

dalam memberikan informasi yang dibutuhkan peneliti.

4. Jenis dan Sumber Data

Jenis data dalam penelitian ini berupa kata-kata dan tindakan dari

subyek penelitian. Jenis data yang akan dicari adalah segala pernyataan

subyek dan obyek penelitian yang merupakan jawaban atas pertanyaan

yang diajukan peneliti.

25
Albi Anggito, Johan Setiawa,Metododlogi penelitian Kualitatif, (Suka Bumi: CV
Jejak, 2018), hlm 75
34

Sumber data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu data

primer dan sekunder.

a. Data primer adalah data asli yang dikumpulkan oleh peneliti untuk

menjawab masalah risetnya secara khusus. peneliti menggunakan sumber

data yang diperoleh dari hasil observasi yang menjadi tempat penelitian.

Data tersebut bersifat kualitatif diperoleh dari wawancara, dokumentasi

dan observasi secara langsung.

b. Data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data

kepada pengumpul data. Data sekunder sifatnya mendukung keperluan

data primer. Sedangkan data sekunder dalam penelitian ini berupa data

tertulis yang berasal dari jurnal ilmiah dan buku-buku referensi. Untuk

mendapatkan data sekunder ini peneliti mencari sumber-sumber tertulis

terkait dengan strategi pemasaran, hal ini penting untuk memperkuat

hasil penelitian.

5. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder yang

diperoleh secara langsung dari objek penelitian perorangan, kelompok dan

organisasi. penelitian kualitatif dengan menggunakan metode dalam

pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik

pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:


35

a. Observasi

Metode observasi adalah suatu pengumpulan data yang dilakukan

secara langsung dengan obyek yang akan diteliti. teknik pengumpulan

data yang dilakukan secara langsung. 26

Observasi yang dilakukan peneliti adalah observasi langsung. Hal

ini dilakukan dengan pengamatan atau penginderaan langsung terhadap

suatu kondisi dan situasi. Setelah melakukan pengamatan selanjutnya

pencatatan terhadap gejala atau penomena yang diteliti.

b. Wawancara27

Metode wawancara juga biasa disebut dengan metode interview

atau disebut sebagai metode wawancara. Metode wawancara adalah

proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya

jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden atau

orang yang diwawancarai dengan atau tanpa menggunakan pedoman

wawancara.

Peneliti menggunakan wawancara mendalam dalam penelitian ini

untuk mendapatkan data primer dan sekunder dari informan. Wawancara

mendalam yang dilakukan peneliti adalah jenis wawancara tidak

terstruktur atau terbuka, sering digunakan dalam penelitian pendahuluan

atau malahan untuk penelitian yang lebih mendalam tentang responden.

Pada penelitian pendahuluan, peneliti berusaha mendapatkan informasi

awal tentang berbagai isu atau permasalahan yang ada pada obyek,
26
Sugiono,Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung:ALFABETA,2005),hlm 27
27
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian pendidikan, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2010), hlm .220
36

sehingga peneliti dapat menentukan secara pasti permasalahan atau

variabel apa yang harus diteliti. Untuk mendapatkan gambaran

permasalahan yang lebih lengkap, maka peneliti perlu melakukan

wawancara kepada pihak-pihak yang mewakili yaitu kepada pemilik dan

pelanggan uasaha jamur tiram UD. Kenanga.

c. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data

yang digunakan dalam metode penelitian sosial. Pada intinya metode

dokumentasi adalah metode yang digunakan untuk menelusuri data

historis. Dengan demikian, pada penelitian sejarah, maka bahan

dokumentasi memegang peranan yang amat penting. Jenis wawancara ini

sering disebut dengan wawancara mendalam (in-depht interview).

Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara kepada pemiliki usaha

pembuatan jamur tiram. Penggunaan data dokumentasi dalam penelitian

ini untuk mendapatkan informasi yang berhubungan dengan gaya

komunikasi. Selain itu dokumentasi digunakan untuk mendapatkan

informasi dan data-data sekunder yang berhubungan dengan masalah

penelitian.
37

6. Teknik Analisis data

Adapun teknik pengolahan data pada penelitian ini menggunakan

metode deskriptif kualitatif. Yaitu data yang dikumpulkan berupa kata-kata

dan bukan angka.28

Analisa data dalam penelitian kualitatif adalah proses mengatur

urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan uraian

dasar. Definisi tersebut memberikan gambaran tentang betapa pentingnya

kedudukan analisis data dilihat dari segi tujuan penelitian. Prinsip pokok

penelitian kualitatif adalah menemukan teori dari data.

Mengingat peneliti menggunakan kualitatif maka peneliti

menggunakan analisis data, yakni kultural yaitu analisis dengan memahami

gejala-gejala yang khas dari analisis sebelumnya. Analisis ini mencoba

mengumpulkan sekian banyak tema, fokus, nila-nilai dan simbol yang ada

dalam setiap domain. Selain itu, analisis ini berusaha menemukan

hubungan-hubungan yang terdapat pada domainnya yang dianalisis,

sehingga akan membentuk satu kesatuan yang holistik, akhirnya

menampakkan tema dominan dan mana yang kurang dominan.

Data yang telah terkumpul akan direduksi yakni digolongkan,

mengorganisasi data dan membuang data yang tidak terpakai, setelah itu

data disajikan dalam bentuk narasi dan diakhiri dengan penarikan

kesimpulan.

28
Basrowi dan Suwandi,Memahami Penelitian Kualitatif,(Jakarta: Bineka Cipta,2008),
hlm 28
38

7. Pengecekan Keabsahan Data

Demi terjaminnya keakuratan data, maka peneliti akan melakukan

keabsahan data. Data yang salah akan menghasilkan penarikan kesimpulan

yang salah, demikian pula sebaliknya, data yang sah akan menghasilkan

kesimpulan penelitian yang benar. Untuk menetapkan keabsahan data

didasarkan atas jumlah kriteria tertentu:29

a. Derajat kepercayaan

Pada dasarnya menggantikan konsep validitas seperti pada

penelitian kuantitatif. Fungsinya untuk melaksanakan inkuiri sehingga

tingkat kepercayaan penemuannya dapat dicapai dan mempertunjukkan

derajat kepercayaan hasil-hasil penemuan dengan jalan pembuktian

oleh penelti.

b. Triangulasi

Pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian ini juga melalui

teknik triangulasi, yakni teknik pemeriksaan keabsahan data yang lain

diluar data yang telah diperoleh untuk keperluan pengecekan atau

sebagai pembanding data yang telah diperoleh. Triangulasi merupakan

persoalan penting dan juga bersifat krusial, dalam upaya pengumpulan

data dalam konteks penelitian kualitatif.30 Peneliti selalu menginginkan

agar data yang berhasil dikumpulkan bersifat valid dan reiable.

Validitas data yang dalam penelitian kualitatif lebih menunjuk pada

29
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi (Jakarta:PT. Fajar
Interpratama Mandiri), hlm. 124
30
Mahfudlah Fajrie, Budaya Masyarakat Pesisir Wedung Jawa Tengah (Wonosobo:CV.
Mangku Bumi Media, 2016), hlm 50
39

tingkat sejauh mana data yang diperoleh telah secara akurat mewakili

realitas atau gejala yang diteliti. Kemudian reliabilitas berkenaan

dengan tingkat konsistensi hasil dari penggunaan cara penggunaan

data.

H. Sistematika Pembahasan

Sistematika penulisan yang digunakan penulis dalam menyusun skripsi

ini adalah sistematika laporan kualitatif disusun menjadi minimal empat (4)

bagian yaitu:

BAB I: bertujuan untuk memberikan alasan penelitian ini dilakukan dan

menjelaskan metode penelitian yang digunakan. Dalam bab ini terdapat sub

sub yaitu latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

ruang lingkup dan setting penelitian, telaah pustaka, kerangka teori, metode

penelitian dan sistematika pembahasan.

BAB II: pada bab ini berupa paparan data dan temuan. Diungkapkan

seluruh data dan temuan yang didapatkan ketika melakukan penelitian

dilapangan.

BAB III: di bagian ini pembahasan diungkapkan proses analisis

terhadap temuan penelitian sebagaimana telah dipaparkan pada bab II.

Pembahasan dapat ditulis berdasarkan pada perspektif peneliti atau kerangka

teori yang telah dijelaskan pada bab I.

BAB IV: yaitu penutup, peneliti merangkum semua dari hasil penelitian

sehingga berbentuk kesimpulan yang terkait dengan penelitian ini.


BAB II
PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum Tentang Lokasi Penelitian

1. Sejarah Singkat Berdirinya Usaha Jamur Tiram31

Besarnya permintaan jamur tiram dipasaran membuat pelaku usaha

memiliki harapan yang besar untuk memperoleh pendapatan yang besar

dari hasil budidaya jamur tiram seperti halnya didaerah ampenan selatan

kota mataram terdapat pengusaha jamur tiram yaitu UD. Kenanga.

Pada awalnya usaha budidaya jamur tiram ini berdiri pada tahun

2012, dengan modal awal Rp.800.000 kemudian dimulai dengan membeli

baglog atau media tumbuh yang sudah siap panen waktu itu beliau

membeli 200 buah baglog dengan harga Rp.3.000 per biji lalu beliau

membangun rumah tempat pembudidayaan dengan ukuran 2x4 M dengan

bahan-bahan seadanya atau alat-alat bekas dan baglog tersebut didiamkan

selama satu minggu baru di panen dan pada saat beliau menawarkan

produknya kepada konsumen dengan keliling kampung untuk pengenalan

produk agar dikenal dikalangan masyarakat sekitar.

Kemudian bisa mengasilkan dua kali lipat dari modal awal lalu

beliau membeli baglog lagi yang awalnya 400 buah menjadi 500 buah

sehingga menghasilkan keuntungan yang banyak. Seiring berjalannya

waktu yaitu dua tahun kedepan Bapak Irwan selaku pemilik usaha

31
Bapak Irwan, Pemilik Usaha Jamur Tiram UD..Kenanga, Wawancara, tanggal 10
Maret 2020, Pukul 2:30 WIB

40
41

memutuskan untuk memproduk jamur sendiri mulai dari lahan dan bahan-

bahan untuk budidaya akan tetapi dengan hasil yang didapatkan tidak bisa

untuk membangun tempat usaha dan membeli alat-alat yang dibutuhkan.

Dan pada akhirnya beliau menambahkan modal sekitar

Rp.5.000.000 untuk membangun usaha dan untuk membuat produk jamur

tiram sendiri, modal tersebut didapatkan dari bantuan sosial yang waktu

itu Bapak Irwan mengikuti program usaha pemula dengan begitu beliau

memulai usahanya dengan dibantu oleh istrinya (ibu tuti) dan tanpa

bantuan karyawan. Karena pada saat itu beliau masih bisa mengatur

waktu karena beliau memiliki dua profesi.

Seiring berjalannya usaha, UD. Kenanga telah mampu

mengembangkan usahanya mulai dari pembuatan media baglog jamur,

budidaya dan pengolahan jamur tiram, budidaya dan pengolahan jamur

tiram hingga pada pemasarannya dengan memiliki dua unit rumah jamur

yang mampu menampung baglog sebanyak 3.000 unit dengan produksi

jamur perharinya yaitu sebanyak 15 sampai 20 kg.

2. Letak Geografis

Usaha jamur tiram UD Kenanga ini memiliki letak geografis yang

strategis dan sangat mudah di jangkau oleh konsumen atau masyarakat

yang ingin membeli produk jamur tiram. Apalagi jamur tiram ini sangat

diminati semua kalangan masyarakat dan usaha jamur tiram ini berada

ditengah-tengah pemukiman warga masyarakat ampenan tepatnya di balai

Desa.
42

3. Luas Wilayah Kecamatan Ampenan

Kecamatan ampenan tergolong sebagai kecamatan dengan

topografi dataran rendah, hal ini mengingat wilayah Kecamatan Ampenan

memiliki kawasan pantai dengan panjang garis pantai mencapai kurang

lebih 7 km2, yang melintasi kelurahan Ampenan Selatan, Kelurahan

Banjar, Kelurahan Ampenan Tengah dan Kelurahan Bintaro. Pada tahun

2017, kecamatan ini memiliki penduduk 91.099 jiwa yang terdiri dari

45.852 laki-laki dan 45.247 perempuan dengan sex rasio 101.

Kecamatan ampenan memiliki luas wilayah sebesar 946.000 ha,

yang terbagi kedalam masing-masing kelurahan.

4. Sarana Dan Prasarana

Sarana dan prasarana adalah hal yang paling penting di dalam

melakukan suatu usaha atau sesuatu yang dapat dipakai untuk mencapai

maksud dan tujuan dari suatu proses produksi.

Adapun fungsi utama sarana dan prasarana yaitu:

a. Dapat mempercepat proses pelaksanaan pelaksanaan pekerjaan

sehingga mampu menghemat waktu

b. Serta meningkatkan produktivitas baik barang maupun jasa

5. Proses Pembuatan Jamur Tiram

Adapun proses pembuatan/budidaya jamur tiram, sebagai berikut:


43

a. Penyiapan bangunan

Bentuk dan ukuran bangunan disesuaikan dengan kebutuhan,

misalnya disesuaikan dengan jumlah baglog tanam yang akan

dipelihara. Untuk memelihara sekitar 500-1000 buah baglog tanam,

diperlukan bangunan dengan ukuran (panjang, lebar, tinggi) 6 m x 4 m

x 4 m. Bahan-bahan yang diperlukan berupa tiang, kasu, dan

sebagainya terbuat dari bambu (misalnya bambu betung yang besar

dan kuat) atau dari kayu yang sudah diawetkan. Atap maupun dinding

bangunan sebaiknya dari bambu ataupun bahan lain yang tidak cepat

dirusak oleh adanya pertumbuhan serat jamur. Bahkan sekarang

dinding bangunan dapat menggunakan lembaran plastik khusus

berwarna gelap. Bahan-bahan yang diperlukan untuk rak/tempat

pemeliharaan substrat tanam sebaiknya dari bambu tua agar tidak cepat

rusak kalau ditumbuhi jamur. Jumlah dan tinggi rak tergantung pada

tinggi ruangan pemeliharaan dan jumlah substrat tanam yang akan

dipelihara.

b. Pemeliharaan

Pemeliharaan substrat tanam harus memperhatikan faktor

lingkungan selama pertumbuhan bibit (serta/miselia seperti benang

kapas), temperatur diatur antara 28-30 derajat celcius. Sementara

untuk pertumbuhan tubuh buah jamur sampai panen, temperatur diatur

antara 26-28 derajat celcius. Selama pertumbuhan bibit dan

pertumbuhan tubuh buah, kelembapan udara diatur sekitar 90% karena


44

kalau kurang (misalnya sekitar 80%) maka substrat tanam akan

mengering. Agar kelembapan terjamin, lantai ruangan sebaiknya

disiram air bersih pada pagi dan sore hari.

Pertumbuhan tubuh buah awal umumnya ditandai dengan

adanya bintik-bintik serat berwarna putih yang makin lama makin

membesar dan setelah selang beberapa hari akan tumbuh jamur kecil.

Bila kondisi sudah seperti ini, tutup kapas dan leher paralon segera

dipisahkan dari sibstrat tanam. Apabila substrat tanam yang sudah

menghasilkan jamur sangat sedikit atau kecil-kecil, segera diganti

secara keseluruhan dengan yang baru. Selang waktu antara

penanaman pertama ke penanaman berikutnya misalnya 2-3 minggu,

digunakan untuk membersihkan ruangan, rak, dan peralatan lainnya.

c. Pemanenan

Setelah jamur dipanen, bekas batang jamur dibersihkan dari

substrat tanam karena kalau batang ini masih tersisa akan membusuk

dan merugikan. Lembar kantong plastik diturunkan ke bawah agar

jamur tumbuh lagi. Tergantung pada kandungan substrat tanam, bibit

jamur, serta lingkungan selama pemeliharaan, pemanen jamur dapat

dilakukan antara 4-8 kali dan jumlah jamur yang dipanen permusim

dapat mencapai 600 g, sedangkan berat substrat tanam adalah 1 kg.

6. Cara Pengendalian Hama Dan Penyakit

Budidaya jamur tiram merupakan salah satu usaha yang memiliki

prospek menjanjikan. Yang diproduksi secara higenis dan perawatan yang


45

tidak terlalu ribet. Namun, dalam proses budidaya tentu tidak lepas dengan

adanya gangguan seperti serangan hama dan penyakit pada jamur tiram.

Karena itulah, cara yang dilakukan pemilik usaha jamur tiram tersebut

untuk mengatasi serangan hama dan penyakit pada budidaya jamur tiram

agar tidak menyerang satu sama lain yaitu dengan menjaga kebersihan

ruangan inkubasi, menjaga tingkat kelembaban dan suhu lingkungan

dengan baik dan menyemprotkan larutan pestisida pembasmi serangga

disekitar area budidaya jamur.

B. Strategi Pemasaran Usaha Jamur Tiram Dalam Meningkatkan Omzet

Penjualan Produk

Strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan

dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran pada Usaha

Jamur Tiram UD. Kenanga dari waktu ke waktu. Berdasarkan hasil

wawancara lapangan terdapat beberapa strategi pemasaran yang digunakan.

Dari semua pedagang rata-rata strategi pemasaran yang digunakan tidak jauh

beda dari strategi pada umumnya. Sehingga peneliti mengelompokkan

beberapa strategi yang diterapkan oleh Usaha Jamur Tiram UD. Kenanga

diantaranya:

1. Melalui penjualan langsung

Informasi yang pertama ini bersumber dari pemilik usaha.

Terkait penerapan strategi pemasaran Usaha Jamur Tiram UD. Kenanga

Bapak Irwan menjelaskan bahwa:

“strategi pemasaran yang kami gunakan dalam meningkatkan


omzet penjualan yakni dengan memasarkan produk secara
46

langsung kepada konsumen dengan memasarkannya ke pasar


Ampenan dan pasar Kebun Roek dan melalui penjualan sistem
borongan kepada pengepul yang datang langsung ke tempat
produksi atau langsung dari produsen kepada konsumen”

Berdasarkan wawancara peneliti dengan Bapak Irwan diketahui

bahwa strategi pemasaran yang digunakan dalam meningkatkan

penjualan adalah dengan penjualan langsung/dari mulut ke mulut.

Sistem penjualan langsung masih menjadi salah satu upaya

promosi yang mudah dilakukan digunakan untuk menciptakan respons

konsumen secara langsung dan digunakan untuk mempengaruhi tingkah

laku konsumen untuk dengan segera membeli produk tersebut.

2. Melakukan promosi dengan pengenalan produk kepada pelanggan

Salah satu strategi yang diterapkan oleh Usaha Jamur Tiram ini

adalah menjaga kualitas produk. Setiap usaha pasti memiliki kualitas

tersendiri dalam melangsungkan kegiatan usahanya agar proses

pengerjaan bisa dilakukan dengan baik begitu juga dengan Usaha Jamur

Tiram UD. Kenanga .

Seperti yang dikatakan oleh Bapak Irwan selaku pemilik Usaha

Jamur Tiram UD. Kenanga di Kecamatan Ampenan Kota Mataram,

beliau menjelaskan bahwa: 32

“Dalam memproduksi jamur tiram kami menggunakan bahan-


bahan pilihan yang bagus agar bisa menghasilkan produk yang
bagus, dimana bahan-bahan kami dapatkan dari masyarakat sekitar
dan harganya masih bisa dijangkau. Kami juga menyiram setiap 2
kali sehari pagi dan sore selama 40 hari sampai panen selesai untuk
satu kali produksi, namun sebelum panen selesai kami pun

32
Bapak Irwan, Pengelola/pemilik Usaha Jamur Tiram UD. Kenanga. Wawancara,tanggal
10 Mei 2020, Pukul02:00 WIB
47

membuat strategi untuk membuat bibit jamur tiram baru sebelum


jamur tiram sebelumnya habis jadi sudah ada pengganti atau
stoknya yang baru”

Produk yang digunakan usaha jamur tiram UD. Kenanga sangat

terjaga kualitasnya. Karena bahan-bahan yang digunakan adalah bahan-

bahan pilihan guna untuk menghasilkan produk yang bagus. Islam

memandang penting terhadap produk karena produk adalah sesuatu yang

ditawarkan kepada pembeli sehingga memerlukan produk yang

berkualitas, produk berkualitas dalam islam adalah produk yang halal

dan baik.33

Kebijakan produk meliputi perencanaan dan pengembangan

produk. Kegiatan ini penting terutama dalam lingkungan yang berubah-

ubah oleh karenanya perusahaan dituntut untuk menghasilkan dan

menawarkan produk yang bernilai dan sesuai dengan selera konsumen.

Produk berdasarkan tujuan pemakaiannya dapat dibedakan menjadi dua

yaitu barang konsumsi dan barang industri. Produk yang dihasilkan oleh

setiap perusahaan memiliki ciri-ciri khusus yang disesuaikan dengan

kondisi masing-masing perusahaan. Sedangkan selera konsumen setiap

saat dapat berubah, sehingga bauran produk harus bersifat dinamis.

3. Promosi online

Promosi ini diterapkan penjual karena mudah dan praktis dan

tidak mengeluarkan banyak biaya, cukup menggunakan media sosial

seperti, Facebook dan Whatshap dan lain sebagainya dan cukup

33
Arif Rahman, Strategi Dahsyat Merketing Mix For Small Business, (Jakarta Selatan:
Trans Media Pustaka 2010), hlm 74
48

bermodalkan membeli paket data saja, cara ini dianggap sangat praktis

dan mudah oleh pedagang karena tinggal mengunggah hasil karyanya ke

akun media sosialnya saja. Serta memberikan cara pelayanan via media

juga penting untuk menarik pelanggan ke lokasi pasar tersebut.

Seperti yang dikatakan Bapak Irwan:

“Strategi pemasasaran yang digunakan dalam meningkatkan penjualan


yakni, adanya upaya pemasaran produk melalui iklan atau media online
seperti whatshap dan facebook, selama ini informasi tentang produk
jamur tiram kenanga juga dikenal oleh masyarakat sekitar melalui media
online”

Menurut Bapak Irwan cara ini merupakan cara yang sangat

sederhana dan tidak merepotkan karena bisa diakses kapan saja sehingga

memudahkan mengontrol barang.

Dalam hal ini usaha jamur tiram UD. Kenanga menggunakan

harga sesuai harga pasar dan kisaran harga yang diberikan dalam usaha

jamur tiram UD Kenanga yaitu Rp.20.000 hingga 25.000/kg. 34

Harga sangat menentukan laku tidaknya suatu produk yang

dipasarkan. Kemudian informasi selanjutnya dari pemilik usaha, seperti

yang dikatakan oleh Bapak Irwan:

“Produksi jamur tiram yang diproduksi baru bisa mencapai 0,02


sampai 0,07 gram per baglog sampai kg atau rata-rata 0,045
gram per skali panen, secara normal per baglog bisa mencapai
0,49 gram per baglog dan rata-rata harga jual jamur tiram
berkisar antara Rp.20.000-25.000 per kilogram.”

34
Bapak Irwan, Pengelola/pemilik Usaha Jamur Tiram UD. Kenanga. Wawancara,tanggal
10 Mei 2020, Pukul02:00 WIB
49

Dari hasil wawancara di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

harga yang ditawarkan sudah terjangkau dan mengikuti harga pasar

tergantung dari kebutuhan konsumen.

Kebijakan pemerintah sering menjadi kendala dalam penetapan

harga standar. Bekaitan dengan kebijakan pemerintah adalah faktor

tanggung jawab sosial perusahaan. Pemerintah mengambil kebijkan

dalam mengendalikan harga dari perusahaan dengan alasan utama dalam

bauran pemasaran yang menghasilkan penjualan. Oleh sebab itu

penetapan harga perlu strategi artinya tidak terlalu tinggi juga tidak

terlalu endah.

Dari ketiga cara pemasaran tersebut mempunyai tingkat

keberhasilan yang relatif baik, karena bisa meningkatkan jumlah

peminat atau pelanggan Usaha Jamur Tiram UD. Kenanga menjadi

meningkat.

C. Kendala-Kendala Pemasaran Usaha Jamur Tiram UD. Kenanga

Pada umumnya kendala disetiap industri atau pasar adalah pesaing

terdekat mereka sehingga mau tidak mau harus membuat kreatifitas atau daya

dobrak yang lebih menjanjikan bagi pedagang sehingga mampu menarik

simpati para pembeli.


50

Dalam hal ini ada beberapa kendala yang sangat mendasar yang

dihadapi oleh pemilik Usaha Jamur Tiram UD. Kenanga dalam memasarkan

produknya adalah sebagai berikut:35

1. Tingkat produksi rendah

Berdasarkan wawancara dengan pemilik usaha jamur tiram UD.

Kenanga seperti yang dikatakan Bapak Irwan:

“bahwa produksi jamur tiram yang diproduksi baru bisa mencapai


0,02 sampai 0,07 gram per baglog sampai kg atau rata-rata 0,045
gram per skali panen, secara normal produksi jamur perbaglog bisa
mencapai 0,49 gram per baglog atau dengan kata lain bahwa
produktivitas usaha masih dalam produksi rendah”

Cara penyiraman yang dilakukan juga berpengaruh terhadap hasil

panen. Terlalu banyak air yang hinggap di jamur, mengakibatkan jamur

menjadi lembek berair, jadi kualitasnya kurang dan harga jamur menjadi

rendah.

Sehingga hal tersebut sangat memepengaruhi pada tingkat

penjualan usaha jamur tiram UD. Kenanga dan menyebabkan pendapatan

yang cendrung tidak stabil.36

2. Faktor produksi jamur tiram yang masih bergantung pada keadaan cuaca

Musim kemarau merupakan salah satu faktor eksternal yang sangat

mempengaruhi pertumbuhan jamur tiram, karena suhu udara yang tinggi

akan bisa menghambat pertumbuhan jamur dan akan berimplikasi

35
Bapak Irwan, Pengelola/pemilik Usaha Jamur Tiram UD. Kenanga. Wawancara,tanggal
10 Mei 2020, Pukul02:00 WIB
36
Bapak Irwan, Pengelola/pemilik Usaha Jamur Tiram UD. Kenanga. Wawancara,tanggal
10 Mei 2020, Pukul02:00 WIB
51

langsung terhadap tingkat produksi. Pertumbuhan jamur tiram

memerlukan suhu dingin dengan tingkat kelembaban udara yang tinggi.

Seperti yang dikatakan oleh Bapak Irwan:

“musim kemarau faktor pemberi dampak negatif, karena pada saat


musim hujan jamur tiram tumbuh lebih baik dibangdingkan saat
kemarau mengingat cara budidaya jamur tiram yang bersifat
tradisional maka panjang musim kemarau juga berpengaruh
langsung kepada kesempatan membudidaya jamur tiram dan
sangat menentukan keberhasilan produksi”

Kelembaban udara optimum yang dibutuhkan oleh jamur antara

80-85%. Jika kelembaban udara terlalu tinggi, tubuh jamur cepat

membusuk. Jika kelembaban terlalu rendah, tubuh buahnya mejadi kerdil

dan kurus. Selain suhu, kelembaban merupakan faktor yang paling

berpengaruh dalam pertumbuhan jamur. Umumnya jamur akan tumbuh

dengan baik pada keadaan udara yang lembab. Hal ini erat hubungannya

dengan kebutuhan jamur akan air, baik dalam bentuk air maupun uap air.

Sekitar 88-90 % berat segar tubuh buah terdiri dari air.

3. Jangkauan pasar yang tidak maksimal

Jangkauan pasar yang tidak maksimal serta terbatasnya

kemampuan usaha dalam menghadirkan satu konsep strategi pemasaran

yang utuh mulai dari pengolahan bahan baku, media tanam, perawatan,

pengemasan keragaman jenis produk serta kualitas produk yang baik


52

adalah prsoalan yang masih memerlukan upaya serius untuk mendorong

kemajuan usaha UD. Kenanga. 37

Seperti dikatakan oleh Bapak Irwan:

“dalam pemasaran Jamur Tiram kami hanya memasarkan pada


pedagang eceran lokal dibeberapa pasar tadisional seperti dipasar
Kebun Roek dan Pasar Ampenan Kota Mataram sehingga tidak
memiliki jangkauan pasar yang masksimal dan menghambat
peluang pertumbuhan usaha”

Dalam pemasaran produk jamur tiram yang diproduksi oleh UD.

Kenanga dipasarkan pada pengepul dan dibeberapa pasar tradisional

sehingga tidak memiliki jangkauan pasar yang maksimal dan menghambat

peluang pertumbuhan usaha.

Pemasaran jamur tiram membutuhkan satu konsep strategi yang

utuh dan komfrehensif agar mampu membuka saluran-saluran pemasaran

yang efektif dan maksimal, melalui strategi pemasaran yang tepat dapat

menciptakan jalur pemasaran produk yang cepat kepada konsumen

mengingat jamur tiram merupakan produk yang apabila disimpan terlalu

lama akan menimbulkan kerusakan.

4. Persaingan

Adanya peluang yang cukup besar dalam menjalankan bisnis jamur

tiram, tidak menutup kemungkinan banyak orang tertarik melakukan

bisnis ini, sehingga akan terjadinya peningkatan jumlah pembudidaya

jamur tiram. Terjadinya peningkatan jumlah pelaku bisnis jamur tiram

37
Bapak Irwan, Pengelola/pemilik Usaha Jamur Tiram UD. Kenanga. Wawancara,tanggal
10 Mei 2020, Pukul02:00 WIB
53

maka akan menyebabkan peningkatan persaingan, dan ini merupakan

ancaman bagi pelaku bisnis jamur tiram UD. Kenanga. 38

Seperti yang dikatakan bapak irwan:

“persaingan bisnis menjadi salah satu risiko besar yang harus


dihadapi, karena di kecamatan ampenan ini sudah banyak sekali
yang membudidaya jamur tiram karena proses budidaya yang
cukup mudah dilakukan sehingga banyak yang tertarik untuk
melakukan usaha yang sejenis”

Faktor ini menyebabkan tingkat harga berada diantara dua ekstrem

yaitu pada tingkat ekstrem terendah (ekstrem minimal). Jika pada suatu

kondisi daya beli masyarakat tetap tinggi, tetapi perusahaan dihadapkan

persaingan maka perusahaan tersebut harus menyesuaikan terhadap

kondisi persaingan yang dihadapi.

Karena beberapa faktor dan kendala, tidak semua bidang usaha

yang kita geluti selalu berhasil. Bahkan, ada keberhasilan yang hanya

bertahan sebentar, keinginan untuk memiliki bisnis besar harus datang dari

diri sendiri, keputusan untuk terjun berwirausaha bukanlah hasil dari

paksaan atau bakat. Ada keinginan besar dalam diri untk berwirausaha dan

memotivasi diri supaya lebih serius.

38
Bapak Irwan, Pengelola/pemilik Usaha Jamur Tiram UD. Kenanga. Wawancara,tanggal
10 Mei 2020, Pukul02:00 WIB
BAB III

PEMBAHASAN

A. Analisis Strategi Pemasaran Usaha Jamur Tiram Dalam Meningkatkan

Omzet Penjualan

Berdasarkan uraian data yang telah dipaparkan pada Bab sebelumya,

maka analisis strategi pemasaran Usaha Jamur Tiram UD. Kenanga dalam

upaya meningkatkan omzet penjualan merupakan bukan hal yang baru, namun

itu semua merupakan cara yang sederhana yang diaplikasikan setiap harinya

oleh Pemilik Usaha. Dalam menganalisis strategi yang ada memang ada

beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu bagaimana memberikan daya tarik

atau ciri khas promosi tersebut sehingga dikatakan bahwa orang tertarik

dengan media yang dimanfaatkan secara efisisen.

Strategi pemasaran yang dipakai bisa dikatakan belum ada desain yang

menarik karena hanya memanfaatkan cara-cara lama saja. Namun menariknya

startegi yang ada masih juga relevan karena kondisi pelanggan masih tetap

stabil.

Melihat dari perkembangan zaman seharusnya ada kolaborasi yang

unik melalui media promosi yang ada sehingga akan memunculkan daya tarik

yang lebih luas dan akan berdampak pada semakin banyaknya konsumen

membeli Jamur Tiram UD. Kenanga misalnya memberikan desain kreatif

dengan mengkombinasikan media promosi dengan aplikasi Photo Shop agar

fitur yang ada pada barang seni tersebut sebelum dijajakan ke media online

agar lebih menarik dan keliahatan lebih eksklusif.

54
55

Selaras dengan pendapat ahli yakni Menurut Kotler dan Keller

starategi pemasaran terdiri atas (7P) yaitu: Product, Price, Place, dan

Promotion.39

1. Product yaitu sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk

diperhatikan, dipakai, dimiliki, atau dikonsumsikan sehingga dapat

memuaskan keinginan atau kebutuhan.

2. Price yaitu jumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk

mendapatkan produk.

3. Place (tempat/saluran distribusi)yaitu gabungan antara lokasi dan

keputusan atas saluran distribusi (berhubungan dengan lokasi yang

strategis dan bagaimana penyampaian jasa kepada pelanggan).

4. Peomotion yaitu salah satu variabel dalam buran pemasaran yang

sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan

produknya.

5. People semua orang yang terlibat aktif dalam pelayanan dan

mempengaruhi prespi pembeli, nama, pribadi pelanggan dan

pelanggan-pelanggan lain yang ada dalam lingkungan pelayanan.

6. Physical evidance (bukti fisik) yaitu terdiri dari adanya logo atau

symbol perusahaan, moto, fasilitas yang dimiliki, seragam karyawan,

laporan, kartu nama dan jaminan perusahaan.

39
Tati Handayani dan Muhammad Anwar Fatoni, Manajemen Pemasaran Islam,
(Yogyakarta: CV Budi Utama, 2019), Hlm 90-93
56

7. Process yaitu keterlibatan pelanggan dalam pelayanan jasa, proses

aktivitas, standar pelayana, kesederhanaan atau komplesitas prosedur

kerja yang ada di bank atau perusahaan yang bersangkutan.

Tabel 3.1

Analisis Kecocokan Data Lapangan Dengan Teori

No Teori Hasil data lapangan analisis

Produk Jamur Tiram UD. Produk yang ditawarkan


Kenanga yang ada d lokasi sangat terjaga kualitasnya
1 product usaha adalah Jamur Tiram yang sehingga konsumen tidak
segar serta sehat. ragu membelinya karena
sesuai dengan keinginan.
Berdasarkan penuturan pemilik Dengan harga yang sangat
usaha harga kisaran dari produk terjangkau memudahkan
yang ditawarkan berkisar antara pembeli untuk
2 Price RP. 20.000 – RP. 25.000/kg menyesuaikan dengan
keadaan ekonomi masing-
masing. Mengingat cita
rasa Jamur Tiram enak dan
sehat membuat konsumen
tidak ragu dalam
membelinya.
Usaha jamur tiram UD Kenanga Tempatnya sangat relevan
ini memiliki letak geografis yang dengan gambaran teori
strategis dan sangat mudah di yang ada serta nyaman
3 place jangkau oleh konsumen atau bahkan mudah diakses.
masyarakat yang ingin membeli
produk Jamur Tiram.
57

Data lapangan membuktikan Promosi yang digunakan


para pedagang menggunakan sudah cukup berpariasi
cara-cara promosi yang benar sehingga memudahkan
4 promotion seperti, penjualan langsung, untuk mengakses
pengenalan produk kepada pelanggan dimanapun dan
konsumen, dan memanfaatkan kapanpun.
media online (facebook dan
whatshap).
Orang atau pemilik usaha yang Untuk menunjukkan
begelut dibidang strategi eksistensi usaha tersebut
pemasaran memberdayakan harus dibarengi dengan
5 people kemampuan peningkatan skill. peningkatan kualitas
sumber daya manusia yang
baik agar mampu
memberikan pelayanan
prima dalam melayani
pembeli.
Data lapangan menunjukkan Dengan adanya bukti fisik
adanya bukti fisik seperti foto tersebut dapat
6 Physical produk dan spanduk dilokasi mempermudah konsumen
evidance usaha. mengetahui jenis dan
lokasi dari Jamur Tiram
UD. Kenanga.
Adanya keterlibatan pelanggan Hal ini terjadi bagi
dalam memberi informasi seperti pelanggan tetap yang
masukan dan saran selalu mendukung
7 Process kegiatan pemilik usaha
dalam meningkatkan
omzet penjualan
produknya sehingga
58

terjalin emosional yang


sangat erat antara penjual
dan pembeli.

Berikut Data Penjualan UD. Kenanga Tahun 2015-2018.40

TABEL 3.1
Data Penjualan UD. Kenanga Tahun 2015-2018
NO PERIODE OMZET UD. KENANGA

1 2015 13.000.000

2 2016 15.000.000

3 2017 21.000.000

4 2018 18.260.000

5 2019 20.000.000

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat, bahwa tingkat penjualan UD.

Kenanga dari tahun ke tahun stabil bahkan cenderung meningkat, ada masa

yang mendapatkan omzet penjualan yang sangat besar pada tahun 2017 yaitu

mencapai 21.000.000, pada tahun 2018 adalah 18.260.000 pada tahun 2019

adalah 20.000.000, dan pada tahun 2016 mencapai 15.000.000 dan sisanya

tahun 2013 adalah 13.000.000.

B. Analisis Kendala-Kendala Yang Dihadapi Dalam Memasarkan Produk

Jamur Tiram

Setiap usaha pastinya selalu memiliki yang namanya kendala baik itu

secara eksternal maupun internal. Sehingga penting untuk mengetahui

40
Dokumentasi,Laporan Keuangan UD Kenanga Ampenan.
59

bagaimana bagaimana prospek kesinambungan suatu usaha tergantung dari

kemampuan meminimalisir kekurangan atau kendala yang ada.

Pada umumnya kendala disetiap industri atau pasar adalah pesaing

terdekat mereka sehingga mau tidak mau harus membuat kreatifitas atau daya

dobrak yang lebih menjanjikan bagi pedagang sehingga mampu menarik

simpati para pembeli.

Dalam hal ini ada beberapa kendala yang sangat mendasar yang dihadapi

oleh pemilik Usaha Jamur Tiram UD. Kenanga diantaranya adalah sebagai

berikut:

1. Tingkat Produksi Rendah

Tingkat produksi rendah memang menjadi bagi pemilik usaha

Jamur Tiram UD. Kenanga untuk dapat meningkatkan omzet penjualan

usaha, pasalnya tingkat produksi menjadi sesuatu yang sangat urgen dalam

melaksanakan aktifitas perdagangan.

Produksi jamur tiram yang diproduksi baru bisa mencapai 0,02

sampai 0,07 gram perbaglog sampai kg atau rata-rata 0,045 gram per

sekali panen, secara normal produksi jamur per baglog bisa mencapai 0,49

gram per baglog atau dengan kata lain bahwa produktivitas usaha masih

dalam kategori rendah.

Namun berkat adanya penambahan jumah baglog dan perluasan

lokasi usaha sebagai media budidaya Jamur Tiram sangat membantu

tingkat produksi pemilik usaha Jamur Tiram UD. Kenanga.


60

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kendala yang dihadapi

usaha Jamur Tiram masih berada pada dataran internalnya sehingga

konsepsi matang dan persiapan internal menjadi hal yang sangat urgent

dilakukan sebelum memulai pemasaran Jamur Tiram. Walaipun

mempunyai kualitas yang tinggi namun itu semua tidak akan berarti

apabila tingkat produksi tidak memenuhi standar kebutuhan untuk

melakukan aktivitas pemasaran.

2. Faktor produksi jamur tiram yang masih bergantung pada keadaan cuaca

Kendala ini dirasakan oleh pemilik uasaha Jamur Tiram UD.

Kenanga dikarenakan cuaca yang tidak menentu, dan tingkat produksi

Jamur Tiram dalam hal produksi belum memenuhi target yang diinginkan.

Untuk mengatasi hal tersebut pemilik usaha melakukan berbagai

cara seperti dengan menambahkan karung goni sebagai media pendingin

ruangan yang disimpan dilanyai disela-sela rak Jamur Tiram yang

bertujuan untuk menjaga suhu serta kelembapan yang ideal untuk

pertumbuhan Jamur Tiram.

3. Jangkauan pasar yang tidak maksimal

Kendala ini dirasakan oleh pemilik usaha karena selama ini Jamur

Tiram dipasarkan di pasar tradisional yaitu di pasar Ampenan dan pasar

kebun roek saja tidak ada jangkauan pasar yang lebih luas.

Untuk mengatasi hal tersebut pemilik Usaha Jamur Tiram UD.

Kenanga mencari pelanggan baru potensial. Dan juga membutuhkan riset

lapangan lapangan disini agar produk yang dijual akan diterima oleh
61

pelanggan baru. Disini perlu melakukan riset pasar untuk menentukan

daerah mana yang akan menjadi target pasar. Jika dimungkinkan

potensinya besar, maka langkah selanjutnya adalah memilih lokasi

strategis untuk memasarkan produk kepada pelanggan baru sedekat

mungkin.

4. Persaingan

Terjadinya peningkatan jumlah pelaku bisnis jamur tiram maka

akan menyebabkan peningkatan persaingan, dan ini merupakan kendala

bagi pelaku bisnis Jamur Tiram UD. Kenanga.

Agar hal tersebut tidak menjadi masalah yang berlarut pemilik

usaha Jamur Tiram UD. Kenanga dapat melakukan beberapa langkah

berikut:

a. Interaktif

Interaktif ini maksudnya ciptakan hubungan interaksi antara

penjual dan pembeli atau calon pembeli. Biasanya calon pembeli

juga memiliki beberapa pertanyaan sebelum memutuskan untuk

membeli sebuah produk.

b. Membuat target baru

Salah satu penyebab gagalnya pemasaran yakni mengenai

sasaran atau target yang salah. Mencoba untuk melakukan evaluasi

target audience dari strategi pemasaran sebelumnya. Sesuaikan

target audience dengan jenis usaha atau produk anda.


62

c. Buat stategi baru

Jika sudah tidak ada cara atau alternatif strategi pemasaran

yang berhasil, anda dapat membuat strategi pemasaran yang baru.

Sttrategi pemasaran yang baru ini bisa merupakan strategi yang

benar-benar baru atau anda membuat strategi baru dengan

mengoreksi dan memperbaiki strategi lama kemudian

memodifikasinya sehingga strategi tersebut lebih baik dari strategi

sebelumnya.

C. Analisis Data

Analisa data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisa faktor-

faktor lingkungan, baik lingkungan internal maupun lingkungan eksternal

yang dikenal dengan analisa SWOT. Menurut fred David, analisa SWOT

adalah metode perencanaan strategis yang berfungsi untuk mengevaluasi

kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman suatu perusahaan.

Adapun kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman Usaha Jamur

Tiram UD. Kenanga adalah sebagai berikut:

1. Kekuatan Jamur Tiram UD. Kenanga

a. Besarnya Modal Terjangkau

Berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik perusahaan

Jamur Tiram UD. Kenanga bahwa modal awal dari usaha Jamur

Tiram sebesar Rp.5.000.000. hal ini merupakan kekuatan dari usaha

jamur tiram bahwasanya untuk mengembangkan suatu bisnis jamur

tiram tidak harus menyediakan modal yang besar.


63

b. Kualitas Produksi Memenuhi Kriteria

Produk jamur tiram dikemas dengan plastik yang berkualitas,

kedap udara sehingga produk dapat bertahan kesegaran dalam

beberapa hari ke depan.

c. Lokasi Yang Strategis

Jamur Tiram UD. Kenanga terletak di Kec. Ampenan Kota

Mataram tepatnya di dusun Karang Buyuk. Lokasi Jamur Tiram UD.

Kenanga mudah dijangkau karena lokasinya mudah dilalui oleh

semua jenis kendaraan.

d. Mampu Memproduksi Bibit Jamur Sendiri

Jamur Tiram UD. Kenanga dalam perjalanan usahanya

dimana awal dari perusahaan dimulai dari membeli bibit jamur dari

perusahaan yang sejenis, lambat laun seiring dengan bertambahnya

permintaan atau pelanggan maka Jamur Tiram UD. Kenanga

berusaha membuat bibit sendiri, secara tidak langsung perusahaan

dapat mengurangi biaya operasionalnya.

2. Kelemahan Usaha Jamur Tiram UD. Kenanga

a. Belum Melakukan Diversifikasi Produk

Produk Jamur Tiram yang diproduksi UD. Kenanga adalah

jamur tiram putih dalam bentuk produk fresh, yang dibungkus dengan

kantong plastik polipropilen dengan tebal 0,03 mm.


64

b. Lahan Produksi Terbatas

Berdasarkan hasil survei luas lahan yang tersedia untuk

produksi hanya bisa menampung baglog sebanyak 500 baglog.

Menurut pemilik usaha bahwa lokasi produksi akan diperluas

sehingga bisa menampung baglog minimal dua kali jumlah semula.

c. Kurangnya Promosi

Promosi merupakan salah satu kegiatan atau upaya untuk

menginformasikan atau menawarkan produk atau jasa dengan tujuan

menarik calon konsumen untuk membeli atau mengkonsumsi produk.

Adapun tujuan dari promosi adalah untuk mendapatkan kenaikan

angka penjualan dan meningkatan keuntungan.

3. Peluang Usaha Dalam Memasarkan Jamur Tiram

a. Daya Beli Masyarakat Relatif Tinggi

Daerah nusa tenggara barat merupakan salah satu daerah

destinasi wisata setelah bali, ini merupakan salah satu faktor yang

dapat menggerakan perekonomian daerah nusa tenggara barat,

pergerakan yang dinamis memberikan suatu indikasi bahwa daya beli

masyarakat akan semakin meningkat.

b. Selera Masyarakat Terhadap Produk Jamur Tiram Cukup Tinggi

Jamur tiram putih merupakan salah satu jenis jamur yang sudah sangat

dikenal dikalangan semua lapisan masyarakat, karena kandungan

gizinya yang tinggi, rasanya enak dapat diolah menjadi berbagai

produk olahan.
65

c. Teknologi

Kemajuan teknologi yang begitu pesat di era globalisasi ini

memungkinkan bagi pengusaha jamur tiram untuk mengembangkan

usahanya lebih cepat dan lebih efisien.

4. Ancaman Usaha Dalam Pemasaran Jamur Tiram

a. Adanya Persaingan Antara Pembudidaya Jamur Tiram

Adanya peluang yang cukup besar dalam menjalankan

bisnis jamur tiram, tidak menutup kemungkinan banyak orang

tertarik melakukan bisnis ini, sehingga akan terjadinya peningkatan

jumlah pembudidaya jamur tiram. Terjadinya peningkatan jumlah

pelaku bisnis jamur tiram maka akan menyebabkan penigkatan

persaingan, dan ini merupakan ancaman bagi pelaku bisnis jamur

tiram UD. Kenanga.

b. Pengaruh Pergantian Musim/Cuaca Terhadap Usaha Jamur Tiram

Musim kemarau merupakan salah satu faktor eksternal

yang mempengaruhi pertumbuhan jamur tiram, karena karena suhu

udara yang tinggi akan bisa menghambat pertumbuhan jamur dan

akan berimplikasi langsung terhadap tingkat produksi.

Pertumbuhan jamur tiram memerlukan suhu dingin dengan tingkat

kelembaban udara yang tinggi.

c. Kenaikan Harga Bahan Bakar

Sterilisasi baglog dilakukan agar bakteri-bakteri atau jamur-

jamur liar yang ada dalam media tidak tumbuh saat baglog diisi
66

dengan bibit jamur tiram. Sterilisasi dilakukan dengan merebus

atau menstem baglog dengan menggunakan tungku yang bisa

dibuat dari drum. Proses sterilisasi dilakukan pada suhu 100 C

dalam waktu 8-10 jam, dengan menggunakan kayu bakar.

Ketersediaan bahan bakar kayu di kota Mataram merupakan

kendala utama dalam proses sterilisasi.


BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melakukan analisis terhadap data data yang diperoleh saat

melakukan penelitian tentang. Bagaimana Strategi Pemasaran Usaha

Jamur Tiram Tiram UD. Kenanga dan kendala-kendala yang dihadapi

dalam memasarkan produk Jamur Tiram.

1. Dari hasil analisis strategi pemasaran usaha Jamur Tiram dalam

meningkatkan omzet penjualan pada Usaha Jamur Tiram UD. Kenanga

ini, diperoleh beberapa alternatif strategi yaitu strategi produk, strategi

harga, strategi distribusi dan strategi prmosi.

2. Adapun kendala-kendala yang dihadapi dalam memasarkan produk

Jamur Tiram UD. Kenanga, yaitu: 1) tingkat poduksi rendah, 2) faktor

produksi jamur tiram yang masih bergantung pada kedaan cuaca, 3)

jangkauan pasar yang tidak maksimal, 4) persaingan.

B. Saran

Saran yang dapat diusulkan dari penelitin ini adalah sebagai berikut:

1) Pemasaran jamur tiram membutuhkan suatu konsep strategi yang utuh

agar mampu membuka saluran-saluran pemasaran yang efektif dan

maksimal, melalui strategi pemasaran yang tepat dapat menciptakan

jalur pemasaran produk yang cepat kepada konsumen mengingat jamur

tiram merupakan produk yang apabila disimpan terlalu lama akan

menimbulkan kerusakan.

67
68

2) Untuk pemerintah disarankan agar lebih memperhatikan kebutuhan

dari pelaku usaha mikro, terutama peningkatan kegiatan atau pelatihan-

pelatihan secara teknis terkait dengan produk jamur tiram.


69

DAFTAR PUSTAKA

Agus Hermawan, Komunikasi Pemasaran (Jakarta: PT, Gelora Aksara Pratama,


2012).

Ali Hasan, Marketing (Yogyakarta: PT, Buku kita, 2008).

Abdul Rahman Husein, 7 Motivation In Islamic Business, (Jakarta:PT Alex Media


Komputindo, 2009).

Arif Rahman, Strategi Dahsyat Marketing Mix For Small Business, (Jakarta
Selatan:Trans Media Pustak, 2010).

Asep Sunandar, Budidaya Jamur Tiram: Upaya Menyerap Tenaga Kerja Dan
Meningkatkan Kesejahteraan Pemuda Desa, (Universitas Negri Malang,
2018).

Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial Dan Ekonomi, (Jakarta:PT Pajar


Interpratama).

Burhan Bungin, Metodologi penelitian sosial danekonomi (Jakarta: PT fajar


interpratama mandiri).

Darmanto, Sri Wardaya, Titik Dwiyana, Bauran Orientasi Strategi DanKinerja


Organ Organisasi, (Yogyakarta: CV, Budi Utama 2019).

Dr. Kasmir, Kewirausahaan (Jakarta: PT Raja grapindo persada).

Efri Syamsul Bahri, Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan, (Jawa Timur:Fam


Publishing, 2019).

Fandy Tjiptono, Service Manajement: Mewujudkan Layanan Prima, Edisi 2


(Yogyakarta: Andi, 2012).

Harmaizar Zahrudin, Menggali Potensi Wirausaha (Bekasi: CV Dian Anugrah,


2006).

Husein Umar, Studi Kelayakan Bisnis, (Jakarta: PT, Gramedia Pustaka Utama,
2005).

Hardi Suento, Jamur Kuping Budidaya Dan Peluang Usaha, (Semarang:CV


Aneka Ilmu, 2000).

Indriyono Gitosudarmo, Pengantar Bisnis Edisi 9, (Yogyakarta: BPFE, 2008).


70

Kasmir, Pemasaran Bank, (Jakarta:Kencana, 2010).

Kasmir, Manajement Bank, Cet Ke 2, (Jakarta:Raja Grafindo Persada, 2001).

Lili Suryati, Manajement Pemasaran, (Yogyakarta: CV, Budi Utama, 2015).

M.Suyanto, Marketing Strategy (Yogyakarta: CV, Andy Offset, 2007).

Muhammad Firdaus Nh, Dkk Dasar Dan Strategi Pemasaran Syari’ah, (Jakarta:
Renaisan, 2005).

Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja


Rosdakarya, 2010

Nurahmi Hayani, Manajemen Pemasaran Bagi Pendidikan Ekonomi, (Pekanbaru:


Suska Press, 2012.

Philip Khotler Dan Gray Amstrong, Dasar-Dasar Pemasaran, Penerjemah


Alexander Sindoro, (Jakarta: PT Indeks 2004), Edisi Ke-9 Jilid 1.

Warnadi, Aristriyono, Manajemen Pemasaran (Yogyakarya: CV, Budi Utama,


2019).

Mahfudlah Fajrie, Budaya Masyarakat Pesisir Wedung Jawa Tengah,


(Wonosobo:CV Mangku Bumi Media, 2016).

Tati Handayani dan Muhammad Anwar Fatoni, Manajemen Pemasaran Islam,


(Yogyakarta: CV Budi Utama, 2019).
71

LAMPIRAN
72

DOKUMENTASI PENELITIAN
73
76

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nama : Laelani Rukmana

Tempat / Tanggal lahir : Pancor Kopong, 15 agustus 1998

Jenis Klamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Dusun Pancor Kopong, Desa


Pringgasela Selatan, Kecamatan
Pringgasela, Kabupaten Lombok
Timur

Pendidikan :

1. MI YADINU 5 Pancor Kopong Lulus tahun 2010


2. SMP Islam Pancor Kopong Lulus tahun 2013
3. MA.DI.PI Nurul Hakim, Kediri Lobar Lulus tahun 2016

Anda mungkin juga menyukai