Anda di halaman 1dari 56

STERATEGI PENGEMBANGAN EKOWISATA DI DESA CISANTANA

KECAMATAN CIGUGUR KABUPATEN KUNINGAN

Di susun oleh:

KELOMPOK 2

KELAS XII

GERAKAN PRAMUKA
Gugus Depan Indramayu 16.065-16.066
Ambalan Jaka Setya – Pakung Wati SMAN 1 Sukagumiwang
Jl. By Pass Kertasemaya KM 37 Kode Pos 45274
2022
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan hasil peneliatian ini untuk memenuhi syarat kenaikan tingkat dari pramuka
penegak bantara ke pramuka penegak laksana dengan kegiatan pengembaraan dikawasan
Bumi Perkemahan Palutungan Desa Cisantana.

Laporan ini telah di sidangkan di hadapan Pembina pada ..... Februari 2022 dan
disahkan pada....................

Sukagumiwang, ...... Februari 2022

Pembina Penguji, Tanda Tangan

1. Kak. AYU LESTARI ………………..


NTA. 121606400080

2. Kak. ADE HIDAYAT ………………..


NTA. 121606300310

3. Kak. KARTINI ………………..


NTA. 12160170

4. Kak.WAWAN ………………..
NTA. 091216065000170

Mengesahkan,
Pembina Gudep Indramayu 16.065, Pembina Gudep Indramayu 16.066,

Kak. WAWAN Kak. KARTINI


NTA. 091216065000170 NTA. 12160170

i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb

Puji syukur terhadap tuhan yang maha esa, yang telah melimpahkan karuniah
sehingga kita dapat membuat laporan perjalanan laksana ini dan dapat diselesaikan tepat pada
waktunya. Ucapan terimakasih untuk semua pihak yang terlibat dalam pembuatan laporan ini,
baik dari pihak desa cisantana yang sudah berkenan memberi kesempatan kepada kami untuk
bersilaturahmi di kantor kepala desa. Kepada pihak gugus depan yang sudah memberi ijin
kegiatan, kepada pembina dan semua anggota yang terlibat dalam kegiatan ini.

Kegiatan ini tidak akan berjalan sempurna jika tidak ada laporan perjalannya, sebab
kegiatan ini dilakukan selama perjalanan maka dibuatlah laporan perjalanan. Laporan ini
bertujuan untuk memenuhi syarat untuk dilantik sebagai pramuka penegak laksana, dalam
laporan ini berisikan pembahasan-pembahasan yang berkaita denga tema laporan yang kita
ambil yaitu tentang strategi pengemangan ekowisata, tema ini diambil karena kita ketahui
bahwa wilayah kabupaten kuningan adalah wilayah yang mempunyai potensi ekowisata yang
bagus, maka dari itu kita mengambil tema tersebut. Selain alasan diatas, kegiatan pelantikan
ini dilaksanakan di bumi perkemahan palutungan. Yaitu salah satu ekowisata yang cukup
terkenal di kabupaten kuningan tepatnya di desa cisantana kecamatan cigugur.

Semoga laporan yang kami buat dapat membantu menambah wawasan ilmu
pengetahuan bagi yang membacanya, khususya bagi kami yang membuat. Mohon maaf
apabila dalam laporan ini masih banyak kekurangan karena sumber-sumber yang terbatas dan
pengetahuan kami juga yang terbatas, semoga ada hal positif yang bisa diambil dari laporan
yang kami buat ini.

wassalamu’alaikum wr.wb

Sukagumiwang, Februari 2022

Penulis,

ii
Daftar Nama Kelompok
No Nama Tempat, Tanggal Lahir Alamat Golongan
1. Desi Yulita Indramayu, 08 Juni Ds. Gunungsari Blok Penegak Bantara
2005 Bojong Kulon RT.09
RW.01 Kec.
Sukagumiwang Kab.
Indramayu Jawa Barat
2. Nurfaizah Lase Indramayu, 15 Ds. Jengkok Blok Penegak Bantara
September 2004 Jengkok Barat RT.12
RW.02 Kec.
Kertasemaya Kab.
Indramayu Jawa Barat
3. Rani Septiani Indramayu, 02 Ds. Tulungagung Blok Penegak Bantara
September 2003 Karang Moncol RT.07
RW.02 Kec.
Kertasemaya Kab.
Indramayu Jawa Barat
4. Sujiyah Indramayu, 05 Ds. Tulungangung Penegak Bantara
Desember 2003 Blok Lomod RT.18
RW.04 Kec.
Kertasemaya Kab.
Indramayu Jawa barat
5. Tarsadi Indramayu, 04 Ds. Gunungsari Blok Penegak Bantara
November 2003 Bojong Loa RT.04
RW.03 Kec.
Sukagumiwang Kab.
Indramayu Jawa Barat

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
Daftar Nama Kelompok.........................................................................................................iii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Penelitian............................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah....................................................................................................2
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian....................................................................................2
1.4 Metode, Waktu dan Tempat Penelitian.......................................................................2
BAB II KAJIAN PUSTAKA...................................................................................................3
2.1 Sejarah Buper Palutungan...........................................................................................3
2.2 Ekowisata....................................................................................................................5
a. Self Reliant Ecotourism..................................................................................................8
b. Small Group Ecotourism................................................................................................8
c. Popular Ecotourism.........................................................................................................9
d. Hard and Soft Ecotourism...............................................................................................9
BAB III PEMBAHASAN......................................................................................................10
3.1 Ekowisata apa saja yang dikembangkan di Desa Cisantana?....................................10
3.2 Bagaimana peran desa dalam pengembangan ekowisata?........................................10
3.3 Dampak yang terjadi dengan adanya ekowisata?......................................................10
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN................................................................................12
4.1 Kesimpulan................................................................................................................12
4.2 Saran..........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................14
LAMPIRAN-LAMPIRAN....................................................................................................15
 ASAL USUL DESA.....................................................................................................15
 STRUKTUR ORGANISASI DESA.............................................................................17
 TUPOKSI DESA..........................................................................................................18
A. TUGAS DAN FUNGSI KEPALA DESA...................................................................18
B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI SEKRETARIS DESA............................................18

iv
C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI KEPALA URUSAN UMUM................................19
D. TUGAS POKOK DAN FUNGSI KEPALA URUSAN KEUANGAN......................19
E. TUGAS POKOK DAN FUNGSI KEPALA URUSAN PERENCANAAN................20
F. TUGAS POKOK DAN FUNGSI KEPALA SEKSI PEMERINTAHAN....................20
G. TUGAS POKOK DAN FUNGSI KEPALA SEKSI KESEJAHTERAAN.................21
H. TUGAS POKOK DAN FUNGSI KEPALA SEKSI PELAYANAN..........................21
I. TUGAS POKOK DAN FUNGSI KEPALA DUSUN..................................................22
 JUMLAH PENDUDUK................................................................................................22
FOTO-FOTO KEGIATAN...................................................................................................23
LAPORAN PERJALANAN..................................................................................................25

v
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Potensi ekowisata di kabuaten Kuningan sudah tidak diragukan lagi, sebabnya
letak kabupaten kuningan yang berada di kaki Gunung Ciremai Jawa Barat. Gunung
Ciremai Jawa Barat merupakan Gunung tertinggi di Puau Jawa yang mempunyai
pemandangan alam yang indah. Dengan mengunggulkan keasrian alam yang luar biasa
maka tidak aneh jika Kabupaten Kuningan memiliki potensi ekowisata yang baik.
Salah satu desa di Kabupaten Kuningan yang memiliki potensi ekowisata yang
besar adalah desa Cisantana, desa ini terletak di Kecamatan Cigugur, letak yang sangat
strategis memungkinkan pengolahan ekowisata yang cukup sempurna. Ada beberapa
wisata yang berada di desa Cisantana yang menyuguhkan pemandangan alam yang asri,
yang akan menarik banyak pengunjung untuk datang.
Alam yang asri membuat daya tarik wisata semakin banyak desa Cisantana.
dengan lokasi perkebunan dan pertanian yang melimpah hal ini didukung juga oleh suhu
yang relatif sejuk menjadi produk tani yang dihasilkan merupakan wortel, daun bawang,
tomat, dan kol. Tidak jauh berbeda dengan perkebunan, pertanian dan objek wisata di
daerah cisantana . Di daerah cisantana juga banyak warga masyarakat yang membuat
perah susu yang tersebar di berbagai penjuru kecamatan Cigugur.
Faktor pendukung yang dimiliki wisata alam yang berada di daerah cisantana
sehingga berpotensi dikembangkan kearah ekowisata. Yaitu pertama bahwa kawasan
wisata ini merupakan kawasan wisata alam di mana alam merupakan daya tarik utama,
potensi sumber alam yang beragam yang ada di kawasan wisata ini hendaklah
dimanfaatkan sebaik-baiknya sesuai dengan kaidah pemanfaatan wisata alam agar
kelestarian alam dapat terus terjaga dan berkembang. Kedua permasalahan lingkungan
yang kerap terjadi di lingkungan sekitar kawasan wisata, seperti sampah, pengolahan
limbah konservasi lahan yang mengakibatkan berkurangnya daerah serapan air serta
kurangnya kegiatan wisata yang mengedepankan konservasi lingkungan.

1
1.2 Identifikasi Masalah
1.2.1 Ekowisata apa saja yang dikembangkan di Desa Cisantana?
1.2.2 Bagaimana peran desa dalam pengembangan ekowisata?
1.2.3 Dampak yang terjadi dengan adanya ekowisata?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian


1.3.1 Maksud
Laporan penelitian ini diajukan untuk memenuhi SKU (syarat kecakapan
umum) dalam tingkatan penegak laksana dan memenuhi laporan penelitian di
sekitar kawasan wisata bumi perkemahan palutungan desa cisantana kecamatan
cigugur kabupaten kuningan.
1.3.2 Tujuan
a. Mengetahui ekowisata apa saja yang ada di desa cisantana
b.Mengetahui peranan pejabat desa dalam mengembangkan ekowisata
c. Mengetahui dampak baik dan buruk dari adanya ekowisata terhadap
lingkungan sosial dan ekonomi

1.4 Metode, Waktu dan Tempat Penelitian


1.4.1 Metode
Metode yang digunakan adalah Survei, Deskriptif dan Pengembangan
1.4.2 Waktu
Hari : Kamis, Jumat Dan Sabtu
Tanggal : 16-18 Desember 2021
1.4.3 Tempat
Desa Cisantana Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan Jawa Barat

1
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Sejarah bumi perkemahan palutungan


Objek wisata alam kerap menjadi salah satu destinasi wisata yang ramai
dikunjungi saat musim liburan tiba. Selain wisata alam, ada juga bumi perkemahan
yang dapat dijadikan destinasi berlibur dan bersantai. Salah satunya adalah bumi
perkemahan di kota Kuningan, Jawa Barat yaitu Palutungan.
Objek wisata alam kerap menjadi salah satu destinasi wisata yang ramai
dikunjungi saat musim liburan tiba. Selain wisata alam, ada juga bumi perkemahan
yang dapat dijadikan destinasi berlibur dan bersantai. Salah satunya adalah bumi
perkemahan di kota Kuningan, Jawa Barat yakni Palutungan.
Wisata bumi perkemahan ini merupakan jalur pendakian Gunung Ciremai. Jadi
jika Anda berniat untuk mendaki Gunung Ciremai, pasti akan menemukan lokasi bumi
perkemahan ini. Selain itu, di Palutungan ada Curug Putri yang terkenal dengan
keeksotisan serta kemistisannya itu.
Fasilitas di Palutungan Pihak pengelola telah menyiapkan beberapa fasilitas yang
dapat membuat pengunjung merasa nyaman saat berkunjung di bumi perkemahan ini.
Fasilitasnya antara lain loket karcis, papan petunjuk, pusat informasi, instalasi air dan
shelter. Selain itu dijumpai lahan parkir yang cukup luas serta keamanannya yang sudah
terjaga. Terdapat juga toilet dan kamar mandi yang kebersihannya terawat.
Tak hanya itu, di Palutungan juga disediakan lapangan voli bagi pengunjung yang
ingin mengisi aktivitasnya bermain voli dengan pengunjung lain. Bagi pengunjung
yang ingin solat juga disediakan musola. Saat pengunjung kelaparan, pihak pengelola
pun menyediakan warung-warung kecil atau kios makanan. Lengkap dengan gazebo
yang dapat digunakan untuk bersantai sambil menyantap makananObjek wisata
Palutungan ini tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga menyediakan area
perkemahan dan wahana permainan seperti flying fox. Bagi pengunjung yang ingin
berkemah, pihak pengelola sudah menyiapkan tenda, matras, tikar, sleeping bed,
persediaan kayu bakar dan masih banyak lagi. Selain perkemahan sebagai kegiatan
utama di Patulungan juga ada kegiatan lain seperti Fun Games, outbond, dan family
gathering.

2
Nama Palutungan ini diambil dari lutung, sejenis kera yang dahulu banyak
ditemukan di sekitar Gunung Ciremai. Luas lahan ini sekitar 50 hektar dengan
dilengkapi sebuah air terjun bernama Ciputri. Dari Palutungan melewati jalan setapak
sekitar 300 itulah letak Curug Ciputri. Air terjun beserta bumi perkemahan ini sangat
populer di kalangan pendaki sehingga banyak juga pengunjung yang betah berlama-
lama di kawasan wisata ini.
Objek wisata Palutungan ini termasuk kategori wisata alam. Daya tarik wisata ini
adalah sensasi alami bumi perkemahaannya serta panorama hutannya yang masih
sangat asri. Wisata alam ini juga cukup sejuk karena suhunya berkisar antara 20 – 24
celcius.
Ada sejarah unik dibalik wisata bumi perkemahan ini. Konon dahulu kala ketika
zaman kolonial Belanda, para tuan-tuan Belanda dalam usahanya untuk mendapatkan
putri yang cantik maka putrinya harus dimandikan di air terjun atau curug. Air terjun
inilah yang sering dipakai mandi putri-putri Belanda sehingga namanya menjadi Curug
Putri.
Ketinggian Curug Putri mencapai sekitar 20 meter. Sumber airnya berasal dari
mata air Gunung Ciremai. Selain mengunjungi Curug Putri untuk berekreasi, banyak
pengunjung yang datang mencari keberkahan, mendapatkan jodoh, pekerjaan dan lain
sebagainya. Biasanya Curug Putri ini ramai saat bulan suci Ramadhan akan tiba karena
banyak pengunjung yang mensucikan diri disini.

2.2 Ekowisata
Ekowisata adalah suatu konsep pengembangan pariwisata berkelanjutan yang
bertujuan untuk mendukung upaya-upaya pelestarian lingkungan (alam dan budaya)
dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan yang konservatif,
sehingga memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat setempat (Ditjen
Pariwisata, 1995). Ekowisata merupakan kegiatan wisata yang bertanggung jawab
terhadap kesejahteraan masyarakat lokal dan pelestarian lingkungan. Ekowisata dapat
memberikan banyak manfaat, seperti sumber pendanaan bagi kawasan konservasi,
perlindungan kawasan konservasi, alternatif sumber mata pencaharian masyarakat
lokal, pilihan untuk mempromosikan konservasi dan dorongan upaya konservasi secara
khusus. Ekowisata pada awalnya hanya dilakukan oleh wisatawan pecinta alam yang
menginginkan daerah tujuan wisata, budaya dan kesejahteraan masyarakatnya tetap
terjaga. Dalam perkembangannya, terdapat beberapa cakupan ekowisata yaitu untuk
3
edukasi, pemberdayaan masyarakat, peningkatan ekonomi, serta upaya dalam kegiatan
konservasi.

Ekowisata merupakan istilah dan konsep yang menghubungkan antara pariwisata


dengan konservasi. Ekowisata merupakan pariwisata yang berwawasan lingkungan dan
merupakan jenis wisata yang mengutamakan tanggungjawab wisatawan terhadap
lingkungan. Menurut Suprayitno (2008), ekowisata merupakan suatu model wisata
alam yang bertanggung jawab di daerah yang masih alami atau daerah yang dikelola
secara alami yang memiliki tujuan untuk menikmati keindahan alam dengan melibatkan
unsur pendidikan serta dukungan terhadap usaha konservasi dan meningkatkan
pendapatan perekonomian masyarakat setempat. Menurut Fennel (1999), ekowisata
adalah suatu bentuk perjalanan wisata ke area alami yang dilakukan dengan tujuan
mengkonservasi lingkungan dan melestarikan kehidupan dan kesejahteraan penduduk
setempat. Menurut Page dan Ross (2002), ekowisata adalah kegiatan pengusahaan
wisata yang dapat memberikan banyak manfaat, seperti sumber pendanaan bagi
kawasan konservasi, perlindungan kawasan konservasi, alternatif sumber mata
pencaharian masyarakat lokal, pilihan untuk mempromosikan konservasi dan dorongan
upaya konservasi secara khusus. Menurut Muntasib (2007), ekowisata merupakan suatu
kegiatan pemanfaatan jasa keanekaragaman hayati tanpa mengganggu keanekaragaman
hayati itu sendiri, sehingga dapat dijadikan alternatif pelestarian-nya.

Prinsip-prinsip Ekowisata

Menurut Page dan Ross (2002), ekowisata terdiri dari tiga prinsip utama, yaitu;
prinsip konservasi, prinsip partisipasi masyarakat dan prinsip ekonomi. Adapun
penjelasan prinsip-prinsip ekowisata adalah sebagai berikut. Prinsip konservasi artinya
memiliki kepedulian, tanggung jawab dan komitmen terhadap pelestarian lingkungan
alam dan budaya, melaksanakan kaidah-kaidah usaha yang bertanggung jawab dan
ekonomi berkelanjutan. Prinsip konservasi alam memiliki kepedulian, tanggung jawab
dan komitmen terhadap pelestarian alam serta pembangunan yang mengikuti kaidah
ekologis, sedangkan prinsip konservasi budaya adalah kepekaan dan penghormatan
kepada nilai-nilai sosial budaya dan tradisi keagamaan masyarakat setempat. Prinsip
Partisipasi Masyarakat. Perencanaan dan pengembangan ekowisata harus melibatkan
masyarakat setempat secara optimal. Prinsip Ekonomi. Pengembangan ekowisata

4
dilaksanakan secara efisien, dimana dilakukan pengaturan sumberdaya alam sehingga
pemanfaatannya yang berkelanjutan dapat mendukung generasi masa depan.

Ekowisata bertujuan untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap lingkungan,


meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat lokal, memberikan kontribusi terhadap
kelestarian kawasan dan meningkatkan kepuasan pengunjung terhadap alam dan
budaya. Menurut Damanik dan Weber (2006), terdapat prinsip-prinsip yang harus
dipenuhi dalam pengembangan ekowisata, yaitu Mengurangi dampak negatif berupa
kerusakan atau pencemaran lingkungan dan budaya lokal akibat kegiatan wisata,
membangun kesadaran dan penghargaan atas lingkungan dan memberikan keuntungan
finabudaya di destinasi wisata, baik pada diri wisatawan, masyarakat lokal maupun
pelaku wisata lainnya, menawarkan pengalaman-pengalaman positif bagi wisatawan
dalam pemeliharaan dan konservasi, memberikan keuntungan finansial secara langsung
bagi keperluan konservasi melalui kontribusi atau pengeluaran ekstra pariwisata,
memberikan keuntungan finansial dan pemberdayaan bagi masyarakat lokal dan
menciptakan produk wisata yang mengedepankan nilai-nilai lokal, meningkatkan
kepekaan terhadap situasi sosial, lingkungan dan politik di daerah tujuan wisata,
menghormati hak asasi manusia dan perjanjian kerja, dalam arti memberikan kebebasan
kepada wisatawan dan masyarakat lokal untuk menikmati atraksi wisata sebagai wujud
hak asasi, serta tunduk pada aturan main yang adil dan disepakati bersama dalam
pelaksanaan transaksi-transaksi wisata.

Karakteristik Ekowisata

Ekowisata merupakan salah satu bentuk wisata yang mendorong usaha


pelestarian dan pembangunan yang berkelanjutan, memadukan antara pelestarian
dengan pembangunan ekonomi, membuka lahan kerja baru bagi masyarakat setempat
serta memberikan pendidikan lingkungan terhadap wisatawan. Ekowisata juga harus
memberikan dampak yang positif terhadap masyarakat yaitu sebagai terbukanya
lapangan pekerjaan melalui pemberdayaan masyarakat. menurut Ditjen Perlindungan
dan Konservasi Alam (2000), terdapat lima karakteristik dasar dalam usaha kegiatan
ekowisata, yaitu :

Nature based, yaitu ekowisata merupakan bagian atau keseluruhan dari alam itu
sendiri meliputi unsur-unsur sumber dayanya, dimana kekayaan keanekaragaman hayati

5
beserta ekosistemnya merupakan kekuatan utama dan memiliki nilai jual paling utama
terhadap pengembangan ekowisata.

Ecologically sustainable, yaitu ekowisata harus bersifat berkelanjutan ekologi,


artinya semua fungsi lingkungan yang meliputi biologi, fisik, dan sosial tetap berjalan
dengan baik, dimana perubahan-perubahan dari pembangunan tidak mengganggu dan
merusak fungsi-fungsi ekologis.

Environmentally educative, yaitu melalui kegiatan-kegiatan yang positif terhadap


lingkungan diharapkan mampu mempengaruhi perilaku masyarakat dan wisatawan
untuk peduli terhadap konservasi sehingga dapat membantu kelestarian jangka panjang.

Bermanfaat bagi masyarakat setempat, yaitu dengan melibatkannya masyarakat


dalam kegiatan ekowisata diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat baik
langsung maupun tidak langsung, seperti halnya masyarakat menyewakan peralatan-
peralatan yang dibutuhkan wisatawan, menjual kebutuhan wisatawan, bertambahnya
wawasan terhadap lingkungan dan sebagainya. Kepuasan wisatawan, yaitu kepuasan
terhadap fenomena-fenomena alam yang didapatkan dari kegiatan ekowisata dapat
meningkatkan kesadaran dan penghargaan terhadap konservasi alam dan budaya
setempat.

Jenis-jenis Ekowisata

Menurut Yoeti (1997), berdasarkan objek yang menjadi elemen utama perjalanan
wisata, ekowisata terbagi menjadi dua jenis, yaitu Ekowisata alam, Ciri-cirinya adalah
dapat dilihat atau disaksikan secara bebas, seperti pemandangan alam, flora, fauna dan
vegetasi hutan. Ekowisata budaya. Hasil kebudayaan suatu bangsa yang dapat dilihat,
disaksikan dan dipelajari, seperti monumen bersejarah, tempat-tempat budaya dan
perayaan tradisional. Menurut Page dan Ross (2002), berdasarkan tipe dan jumlah
pengunjung serta sarana dan prasarana perjalanan, ekowisata dibagi menjadi beberapa
jenis, yaitu:

a. Self Reliant Ecotourism


Ekowisata yang melibatkan individu atau kelompok kecil (± 10 orang) yang tidak
atau menggunakan transportasi sangat sederhana (seperti berjalan kaki atau
menggunakan perahu/sampan) untuk mengunjungi daerah yang relatif terpencil dan
area yang masih alami.

6
b. Small Group Ecotourism
Ekowisata yang melibatkan individu atau kelompok kecil (± 15 orang) yang
menggunakan transportasi sederhana (seperti kapal kecil atau boat kecil) untuk
mengunjungi suatu daerah minat khusus yang relatif masih sulit di-jangkau. Tipe ini
umumnya cocok untuk wisatawan semua umur dan tidak terlalu membutuhkan
keahlian khusus untuk kegiatan di lapangan.

c. Popular Ecotourism
Ekowisata yang melibatkan transportasi (seperti bus atau kapal boat besar) dan
jumlah pengunjung yang banyak untuk mengunjungi daerah yang terkenal pada
suatu negara atau lokasi dengan daya tarik wisata yang populer dikalangan
wisatawan. Tipe ini tidak membutuhkan kemampuan diri wisatawan yang tinggi
karena tantangan di alam relatif lebih rendah. Namun tipe ini memungkinkan adanya
kebutuhan sarana prasarana, infrastruktur dan pelayanan jasa, seperti pusat informasi
pengunjung, penjual makanan dan minuman serta toilet. Tipe ini cocok untuk
wisatawan segala usia.

d. Hard and Soft Ecotourism


Hard ecotourism adalah tipe ekowisata yang ideal bagi wisatawan yang menyukai
petualangan, sifatnya perorangan dan umumnya membutuhkan waktu yang lama
bagi wisatawan untuk menikmati petualangan alam tersebut. Tipe ini cocok untuk
wisatawan segala usia. Pesertanya adalah orang-orang dengan minat khusus dan
mempunyai komitmen terhadap pelestarian lingkungan. Soft ecotourism adalah tipe
ekowisata dengan melakukan perjalanan yang relatif singkat, interaksi dengan alam
adalah salah satu dari beberapa komponen yang menjadi tujuan dalam pengalaman
berwisata. Tipe ini bertempat di kawasan dengan sedikit berlatar alami, seperti di
pusat taman interpretasi, melihat pemandangan di taman nasional yang telah
difasilitasi dengan pelayanan dan jasa.

7
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Ekowisata apa saja yang dikembangkan di Desa Cisantana?


Sektor Pariwisata terbukti mampu menggerakkan ekonomi dan memberdayakan
masyarakat. Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Kuningan menyadari besarnya
potensi sektor pariwisata tersebut, sesuai dengan visi kabupaten kuningan 5 tahun ke
depan yaitu Kuningan Maju berbasis desa yang salah satu program unggulannya adalah
menciptakan 25 Desa Wisata baru di Kuningan.
Desa Cisantana merupakan salah satu desa di Kabupaten Kuningan yang memiliki
banyak Destinasi Wisata. Berbagai Destinasi Wisata yang ada di Desa Cisantana
diantaranya objek wisata Sukageuri View, Taman Cisantana, Curug Sawer, Taman
Embung, Curug Landung, Jurang Landung, Buper Palutungan Buper Ipukan, Lempong
Balong Tenjo Laut juga wisata Religi Gua Maria Fatima, yang banyak dikunjungi oleh
wisatawan apalagi saat akhir pekan dan musim liburan.

3.2 Bagaimana peran desa dalam pengembangan ekowisata?


Bentuk kontribusi desa dalam pengembangan ekowisata adalah memfasilitasi
biasanya, satu membuat legalitas untuk tempat wisata tersebut, kemudian ketika ada
pelatihan-pelatihan pihak desa akan menyarankan kepada orang-orang yang berada di
obyek wisata tersebut untuk mengurus pelatihan karena pengunjung tidak hanya dari
lokal namun dari berbagai negara, seperti kemarin ada yang melakukan pendakian dari
jepang dan belanda, seandainya dari pihak pengelola wisata tidak bisa berbahasa asing
maka akan merugikan pihak pengolah wisata tersebut.

3.3 Dampak yang terjadi dengan adanya ekowisata?


Dampak pengembangan pariwisata dapat dikategorikan menjadi tiga aspek yaitu
aspek lingkungan, aspek sosial-budaya, dan aspek ekonomi. Kegiatan ekowisata selain
menghasilkan dampak positif, juga dapat menghasilkan dampak negatif terhadap
lingkungan alam, serta dampak daya tarik wisata terhadap nilai sosial budaya setempat.
Di desa cisantana ada beberapa dampak yang terjadi karena adanya ekowisata,
Pertama, ekowisata dapat memberikan manfaat ekonomi bagi pemerintah dan
masyarakat setempat. Manfaat-manfaat ini dapat diamati melalui pengeluaran wisatawan

8
(pengeluaran wisatawan), 'faktor pengganda', dan keterkaitan pembangunan. Konsep
faktor pengali adalah bahwa pengeluaran wisatawan dapat dilakukan secara langsung
(primer): misalnya, pembelian barang dan jasa, dan secara tidak langsung (sekunder):
misal penyediaan lapangan kerja yang menghasilkan peningkatan pendapatan local.
Kedua memberikan peluang kerja kepada masyarakat local dan mengembangkan daerah
yang kurang berkembang.
Dalam aspek sosial-ekonomi meberikan dampak pada mata pencaharian masyarakat
setempat, pendapatan, pekerjaan dan kesehatan masyarakat. Kegiatan pariwisata telah
menyebabkan dampak sosial ekonomi di masyarakat lokal. Dampak positif dari kegiatan
pariwisata dalam hal sosial ekonomi adalah peningkatan pendapatan masyarakat lokal
dan peningkatan lapangan kerja di pedesaan. Sebaliknya, ada dampak negatif, seperti
degradasi ekosistem karena pengembangan objek wisata dan konflik sosial yang
melibatkan masyarakat local. Setiap kegiatan ekowisata telah berdampak pada berbagai
aspek lingkungan alam. Terjadinya perubahan dalam aspek biologis, fisik, sosial,
ekonomi dan budaya adalah dampak dari kegiatan wisata. Oleh karena itu semua pihak
harus lebih peduli tentang menjaga kelestarian alam, belajar untuk mengetahui dan
memahami lingkungan alam, memperluas kesempatan kerja dan melibatkan masyarakat
lokal dalam setiap kegiatan.

9
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN


4.1 Kesimpulan
Ekowisata adalah suatu konsep pengembangan pariwisata berkelanjutan yang
bertujuan untuk mendukung upaya-upaya pelestarian lingkungan (alam dan budaya) dan
meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan yang konservatif, sehingga
memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat setempat (Ditjen Pariwisata, 1995).
Ekowisata merupakan kegiatan wisata yang bertanggung jawab terhadap kesejahteraan
masyarakat lokal dan pelestarian lingkungan. Ekowisata dapat memberikan banyak
manfaat, seperti sumber pendanaan bagi kawasan konservasi, perlindungan kawasan
konservasi, alternatif sumber mata pencaharian masyarakat lokal, pilihan untuk
mempromosikan konservasi dan dorongan upaya konservasi secara khusus. Ekowisata
pada awalnya hanya dilakukan oleh wisatawan pecinta alam yang menginginkan daerah
tujuan wisata, budaya dan kesejahteraan masyarakatnya tetap terjaga. Dalam
perkembangannya, terdapat beberapa cakupan ekowisata yaitu untuk edukasi,
pemberdayaan masyarakat, peningkatan ekonomi, serta upaya dalam kegiatan
konservasi.Sebagi Desa pariwisata Desa Cisantana terdapat berbagai destinasi wisata
antara lain, objek wisata Sukageuri View, Taman Cisantana, Curug Sawer, Taman
Embung, Curug Landung, Jurang Landung, Buper Palutungan Buper Ipukan, Lempong
Balong Tenjo Laut juga wisata Religi Gua Maria Fatima. Wisata-wisata tersebut adalah
wisata yang berhasil dikembangkan oeh desa cisantana.
Bentuk kontribusi desa adalah memfasilitasi biasanya, satu membuat legalitas,
kemudian ketika ada pelatihan-pelatihan dan sebagai nya pihak desa mengarahkan
kepada orang-orang yang berkontribusi disitu untuk mengurus pelatihan karena tidak
memungkinan yang sekarang juga wisatawan bukan hanya dari local, seperti kemarin ada
yang melakukan pendakian dari jepang dan belanda seandainya dari pihak pengelola
wisata tidak bisa bahasa asing maka akan merugikan pihak pengolah wisata tersebut, jadi
suatu peran desa yaitu pertama pelegalan perijinan resmi. Yang ke 2 pembinaan untuk
anggota kelompok tersebut baik itu bergilir maupun bersama-sama.
Ada beberapa dampak yang terjadi karena adanya ekowisata, Pertama, ekowisata
dapat memberikan manfaat ekonomi bagi pemerintah dan masyarakat setempat. Manfaat-
manfaat ini dapat diamati melalui pengeluaran wisatawan (pengeluaran wisatawan),
'faktor pengganda', dan keterkaitan pembangunan. Konsep faktor pengali adalah bahwa

10
pengeluaran wisatawan dapat dilakukan secara langsung (primer): misalnya, pembelian
barang dan jasa, dan secara tidak langsung (sekunder): misal penyediaan lapangan kerja
yang menghasilkan peningkatan pendapatan local. Kedua memberikan peluang kerja
kepada masyarakat local dan mengembangkan daerah yang kurang berkembang.
Dalam aspek sosial-ekonomi meberikan dampak pada mata pencaharian masyarakat
setempat, pendapatan, pekerjaan dan kesehatan masyarakat. Kegiatan pariwisata telah
menyebabkan dampak sosial ekonomi di masyarakat lokal. Dampak positif dari kegiatan
pariwisata dalam hal sosial ekonomi adalah peningkatan pendapatan masyarakat lokal
dan peningkatan lapangan kerja di pedesaan. Sebaliknya, ada dampak negatif, seperti
degradasi ekosistem karena pengembangan objek wisata dan konflik sosial yang
melibatkan masyarakat local. Setiap kegiatan ekowisata telah berdampak pada berbagai
aspek lingkungan alam. Terjadinya perubahan dalam aspek biologis, fisik, sosial,
ekonomi dan budaya adalah dampak dari kegiatan wisata. Oleh karena itu semua pihak
harus lebih peduli tentang menjaga kelestarian alam, belajar untuk mengetahui dan
memahami lingkungan alam, memperluas kesempatan kerja dan melibatkan masyarakat
lokal dalam setiap kegitan.

4.2 Saran
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, akan lebih baik jika dalam
pengembangan ekowisata di Desa Cisantana lebih difokuskan pada pembangunan
penginapan seperti vila karena banyak pengunjung dari dalam dan luar negeri yang
mungkin akan menginap di daerah tersebut, tempat penitipan kendaraan yang aman dan
memadai, pelatihan bahasa asing untuk warga lokal yang mengelola wisata, lebih
menjaga keasrian alam, dan memperbanyak fasilitas-fasilitas umum seperti fasilitas
kesehatan dan keamana

11
DAFTAR PUSTAKA
https://media.neliti.com/media/publications/319476-peran-pemerintah-desa-dalam-
mengelola-wi-7023a907.pdf

https://www.kajianpustaka.com/2019/12/ekowisata-pengertian-prinsip-karakteristik-
dan-jenis.html?m=1

http://communitydeveloper.blogspot.com/2015/04/sejarah-desa-cisantana-cigugur-
kuningan.html?m=1

https://suaraindonesianews.com/news/desa-cisantana-dan-kebangkitan-ekowisata-
secara-global/

https://jom.untidar.ac.id/index.php/jman/article/view/229/84

http://repo.apmd.ac.id/459/1/667-IP-IV-2018-07521781-ANTHONIUS
%20WILLYBRORDUS.%20FATIE.pdf

https://spada.uns.ac.id/mod/forum/discuss.php?d=96107

12
LAMPIRAN-LAMPIRAN
 ASAL USUL DESA CISANTANA
Nama Cisantana diambil dari bahasa pewayangan, yakni, dari kata “Cis” dan
“Santana”. Cis adalah keris, sedangkan Santana adalah menak/elit. Jadi kalau
digabungkan Cisantana adalah keris milik orang elit. Keris melambangkan pemberani,
dan elit menunjukkan orang-orang Cisantana ini berwibawa, berpendidikan.
Sejarah desa Cisantana dimulai dari masa sebelum penjajahan yang diprakarsai
oleh 3 tokoh sepuh yang diutus oleh Syekh Syarif Hidayatullah. Ketiga tokoh tersebut
yaitu mbah Semut, mbah Sanggem, dan mbah Taluk yang ketiganya dipimpin oleh
Raden Arya Kemuning. Pada mulanya mereka mendirikan padepokan yang berada di
kawasan lereng gunung yang sekarang dinamakan Cigowong. Bukti keberadaan 3
tokoh sepuh tersebut adalah adanya makam. Dua makam berada di Depok dan yang
satunya berada di dekat kantor desa Cisantana.
Menurut sejarah, Belanda menjajah desa Cisantana sekitar tahun 1825 dan
dipimpin oleh Jenderal yang bernama Tuan Rosen dan Wiliamsi. Kedatangan mereka
untuk merampas hasil bumi masyarakat Cisantana. Pada waktu itu, masyarakat
Cisantana memiliki hasil tani yang melimpah terutama hasil dari tanaman teh yang
letaknya dekat dari kawasan bumi perkemahan yang saat ini disebut dengan tanah
Erpah (erpacht). Bukti itu tergambar dari adanya puing-puing bangunan pabrik teh.
Selain itu, penjajah Belanda itu juga telah membuat jalan dari Cigugur hingga
desa Cisantana. Untuk mengawasi gerak gerik Belanda, sesepuh memerintahkan
kepada 2 orang pemberani yakni Eyang Panulisan dan Eyang Depok. Eyang Panulisan
memiliki keahlian dalam bidang mencermati, sedangkan Eyang Depok sebagai
jawara/pemberani. Bukti otentik adanya kedua pahlawan ini yaitu adanya makam.
Untuk eyang Panulisan makamnya terletak dikawasan dekat Gua Maria dan makam
Eyang Depok terletak di Dukuh Daria, yakni, sebuah wilayah yang saat ini termasuk
dalam kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC).
Setelah sekian lama Belanda menjajah, kemudian desa tersebut dijajah pula oleh
Jepang tepatnya pada tahun 1942. Mereka merusak pabrik teh yang didirikan oleh
Belanda. Kemudian, pada bekas pabrik teh itu dibangun menjadi pabrik air minum
kemasan yang sampai saat ini puing-puingnya masih ada.
Setelah Indonesia merdeka, desa ini belum menjadi desa. Menurut keterangan
Pardiman, pada tahun 1936 Cisantana masih tergolong dusun dari desa Puncak. Desa

15
Puncak ini memiliki 11 dusun, yaitu dusun Puncak, Pakembaran, Dano, Ciwuni,
Tarikolot, Cikondang, Mulya Asih, Palutungan, Santana, Babakan Mulya dan
Sukamanah.
Pada tahun 1950-an bangsa Indonesia menghadapi berbagai gangguan keamanan
dalam negeri berupa pemberontakan-pemberontakan politik dan pemberontakan
bersenjata. Beberapa pemberontakan bersenjata yang berupaya merongrong
keberadaan NKRI yang baru berdiri itu antara lain pemberontakan DI/TII (Darul
Islam/Tentara Islam Indonesia) di Jawa Barat pimpinan Sekarmaji Marijan (SM)
Kartosuwiryo.
Sekarmaji Marijan (SM) Kartosuwiryo sebagai pimpinan separatis memiliki
gagasan untuk mendirikan Negara Islam di wilayah Indonesia. Ide tersebut muncul
sejak sebelum tahun 1945. Gerakan itu terdeteksi pada tahun 1946 dengan terjadinya
penyerangan terhadap pos dan markas pasukan Siliwangi di Malangbong. Dalam
perjalanannya, gerakan DI/TII semakin intensif mengadakan gangguan dan
penyerangan terhadap obyek-obyek vital Republik Indonesia sebagai negara yang sah
setelah perjanjian Renville antara pemerintah Republik Indonesia dan pemerintah
Hindia Belanda pada tanggal 17 Januari 1948. Dalam mewujudkan cita-cita dan
gagasannya untuk mendirikan negara Islam, Kartosuwiryo mengadakan konsolidasi
dengan mengadakan tiga kali konferensi dan terakhir di Cipeundeuy Tasikmalaya
pada bulan Maret 1948.
Pergolakan politik antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan gerakan
separatis DI/TII memaksa warga kampung Palutungan direlokasi ke wilayah barat
menjauh dari puncak Ciremai yang menjadi basis pertahanan tentara DI/TII pimpinan
Kartosuwiryo. Warga kampung Palutungan yang masih tersisa dari pembantaian
massal dan pembakaran rumah oleh gerakan separatis DI/TII pimpinan Kartosuwiryo
menyambut baik niat pemerintah Republik Indonesia untuk memindahkan mereka ke
area yang steril dari jangkauan DI/TII. “Kala itu, tahun 1954 kami pindah secara
sukarela ke arah barat lereng Ciremai dengan harapan kami dapat hidup aman dari
gangguan tentara DI/TII yang setiap saat mengancam nyawa kami”.
Sejak pecahnya konflik bersenjata antara Tentara Nasional Indonesia dengan
gerakan separatis bersenjata DI/TII pimpinan Kartosuwiryo, rakyat bersama Tentara
Nasional Indonesia bahu-membahu mempersempit ruang gerak DI/TII. Puncaknya
pada tanggal 4 Juni 1962, Kartosuwiryo berhasil ditangkap. Wujud apresiasi
permerintah atas kerjasama yang diberikan rakyat Kuningan (Malar Aman) dalam
16
menumpas gerakan separatis DI/TII adalah dibagikannya kavling pemukiman kepada
warga. Kala itu, sekitar 200-an KK secara merata mendapat lahan pemukiman seluas
14 Bata (I bata = 1x14 M atau 2x7 M) untuk setiap KK. Mereka berharap mendapat
keamanan di wilayah yang baru ini (Supaya aman; Malar Aman). Setelah para
gerombolan itu pergi, warga yang mengungsi ke Santana kembali lagi ke atas, namun
bukan di tempat yang dulu yaitu Cigowong, melainkan di kampung Palutungan.
Pada tahun berikutnya, tepatnya tahun 1980, Cisantana sudah menjadi desa
sendiri yang dipimpin oleh kepala desa yang bernama Emon Sutono. Pada saat inilah
Cisantana berkembang, mulai dari pengaturan listrik, pengairan, pembangunan dan
perekonomian rakyat yang baik. Walaupun dulu saat masih menjadi dusun,
perekonomian warga sudah cukup baik dan, setelah menjadi sebuah desa, kondisi
perekonomiannya semakin meningkat. Pada zaman dulu, masyarakat menggunakan
12 buah diesel untuk menghasilkan listrik. Pada tahun 1980 listrik masuk ke desa
Cisantana. Sistem pengairan menggunakan pipa karet, kemudian beralih
menggunakan pipa paralon, terus berkembang hingga sekarang menggunakan pipa
besi. Dulu jalan masih berupa tanah dan bebatuan namun pada tahun 1981 mulai
diaspal.

 STRUKTUR ORGANISASI DESA

17
 TUPOKSI DESA
A. TUGAS DAN FUNGSI KEPALA DESA BAPAK ANO SURATNO, A.Md
1. Kepala Desa berkedudukan sebagai Kepala Pemerintah Desa yang memimpin
penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
2. Kepala Desa bertugas menyelenggarakan Pemerintahan Desa, melaksanakan
Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan
masyarakat Desa.
3. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimakasud ayat (2) Kepala Desa
memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut :
4. Menyelenggarakan Pemerintahan Desa, seperti tata praja Pemerintahan,
penetapan peraturan di Desa, pembinaan masalah pertanahan, pembinaan
ketentraman dan ketertiban, melakukan upaya perlindungan masyarakat,
administrasi kependudukan, dan penataan wilayah;
5. Melaksanakan pembangunan, seperti pembangunan sarana prasarana
perdesaan, dan membangun bidang pendidikan, kesehatan;
6. Pembinaan Kemasyarakatan, seperti pelaksanaan hak dan kewajiaban
masyarakat, partisipasi masyarakat, seperti tugas sosialisasi dan motivasi
masyarakat di bidang budaya, ekonomi, politik, lingkungan hidup,
pemberdayaan keluarga, pemuda, olahraga, dan karang taruna;
7. Menjaga hubungan kemitraan dengan lembaga masyarakat dan lembaga
lainnya

B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI SEKRETARIS DESA BAPAK AJI RIANTO,


S.T
1. Sekretaris Desa berkedudukan sebagai unsur pemimpin Sekretariat Desa.
2. Sekretaris Desa bertugas membantu Kepala Desa dalam bidang administrasi
pemerintahan.
3. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksud ayat (2), Sekretaris
Desa mempunyai fungsi :
4. Melaksanakan urusan ketatausahaan seperti tata naskah, administrasi surat
menyurat, arsip dan ekspedisi.

18
5. Melaksanakan urusan umum seperti penataan administrasi perangkat Desa,
penyediaan prasarana perangkat Desa dan kantor, penyiapan rapat,
pengadministrasian aset, inventarisasi, perjalanan dinas, dan pelayanan umum.
6. Melaksanakan urusan keuangan seperti pengurusan administrasi keuangan,
administrasi keuangan, administrasi sumber-sumber pendapatan dan
pengeluaran, verifikasi administrasi keuangan, dan administrasi penghasilan
Kepala Desa, Perangkat Desa, BPD, dan lembaga pemerintahan Desa lainnya.
7. Melaksanakan urusan perencanaan seperti menyusun rencana anggaran
pendapatan dan belanja Desa, menginventarisir data-data dalam rangka
pembangunan, melakukan monitoring dan evaluasi program, serta penyusunan
laporan.
8. Melaksanakan buku administrasi Desa sesuai dengan bidang tugas Sekretaris
Desa atau sesuai dengan Keputusan Kepala Desa.
9. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa dan Pemerintah
yang lebih tinggi.

C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI KEPALA URUSAN UMUM IBU UNAH


1. Kepala urusan umum berkedudukan sebagai unsur staf sekretariat.
2. Kepala urusan umum bertugas membantu Sekretaris Desa dalam urusan
pelayanan administrasi pendukung pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan.
3. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
4. Untuk melaksanakan tugas Kepala urusan umum mempunyai fungsi :
5. Melaksanakan urusan ketatausahaan seperti tata naskah dinas;
6. Melaksanakan administrasi surat menyurat;
7. Melaksanakan arsiparis dan ekspedisi pemerintahan Desa;
8. Menyediakan prasarana Perangkat Desa dan Kantor;
9. Penyiapan rapat-rapat;
10. Pengadministrasian aset Desa;
11. Pengadministrasian inventarisasi Desa;
12. Pengadministrasian pejalanan Dinas;
13. Melaksanakan Pelayanan umum.

19
D. TUGAS POKOK DAN FUNGSI KEPALA URUSAN KEUANGAN IBU IYOM
ROMADINAH, S.Pd.I
1. Kepala urusan perencanaan berkedudukan sebagai unsur staf sekretariat.
2. Kepala urusan perencanaan bertugas membantu sekretaris Desa dalam urusan
pelayanan administrasi pendukung pelaksanaan tugas-tugas pemerintah.
3. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan atasan.
4. Untuk melaksanakan tugas Kepala urusan perencanaan mempunyai fungsi :
5. Mengkoordinasikan urusan perencanaan Desa;
6. Menyusun RAPDes;
7. Menginventarisir data-data dalam rangka pembangunan Desa;
8. Menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa) dan
Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa);
9. Menyusun Laporan Kegiatan Desa;
10. Melaksanakan tugas-tugas Kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

E. TUGAS POKOK DAN FUNGSI KEPALA URUSAN PERENCANAAN IBU


UUN NURAMIAH, A.Md
1. Kepala urusan perencanaan berkedudukan sebagai unsur staf sekretariat.
2. Kepala urusan perencanaan bertugas membantu sekretaris Desa dalam urusan
pelayanan administrasi pendukung pelaksanaan tugas-tugas pemerintah.
3. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan atasan.
4. Untuk melaksanakan tugas Kepala urusan perencanaan mempunyai fungsi :
5. Mengkoordinasikan urusan perencanaan Desa;
6. Menyusun RAPDes;
7. Menginventarisir data-data dalam rangka pembangunan Desa;
8. Menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa) dan
Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa);
9. Menyusun Laporan Kegiatan Desa;
10. Melaksanakan tugas-tugas Kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

20
F. TUGAS POKOK DAN FUNGSI KEPALA SEKSI PEMERINTAHAN BAPAK
ADE KUSMAR, S.E
1. Kepala Seksi Pemerintahan berkedudukan sebagai unsur pelaksana teknis
bidang Pemerintahan.
2. Kepala Seksi Pemerintahan bertugas membantu Kepala Desa sebagai
pelaksana tugas operasional di bidang Pemerintahan.
3. Untuk melaksanakan tugas Kepala Seksi Pemerintahan mempunyai fungsi :
4. Melaksanakan manajemen Tata Praja Desa;
5. Menyusun Rancangan Regulasi Desa;
6. Melaksanakan pembinaan masalah pertanahan;
7. Melaksanakan pembinaan ketentraman dan ketertiban Masyarakat Desa;
8. Melaksanakan upaya perlindungan masyarakat Desa;
9. Melaksanakan pembinaan masalah kependudukan;
10. Melaksanakan penataan dan pengelolaan wilayah Desa;
11. Melaksanakan pendataan dan pengelolaan Profil Desa;
12. Melaksanakan tugas-tugas Kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
G. TUGAS POKOK DAN FUNGSI KEPALA SEKSI KESEJAHTERAAN BAPAK
FX SARMAN
1. Kepala Seksi Kesejahteraan berkedudukan sebagai unsur pelaksana teknis di
bidang kesejahteraan.
2. Kepala Seksi Kesejahteraan bertugas membantu Kepala Desa sebagai
pelaksana tugas operasional di bidang Kesejahteraan.
3. Untuk melaksanakan tugas Kepala Seksi Kesejahteraan mempunya fungsi :
4. Melaksanakan tugas sosialisasi serta motivasi masyarakat di bidang sosial
budaya;
5. Melaksanakan tugas sosialisasi serta motivasi masyarakat di bidang ekonomi;
6. Melaksanakan tugas sosialisasi serta motivasi masyarakat di bidang politik;
7. Melaksanakan tugas sosialisasi serta motivasi masyarakat di bidang
lingkungan hidup;
8. Melaksanakan tugas sosialisasi serta motivasi masyarakat di bidang
pemberdayaan keluarga;
9. Melaksanakan tugas sosialisasi serta motivasi masyarakat di bidang pemuda,
olahraga dan karang taruna;
10. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
21
H. TUGAS POKOK DAN FUNGSI KEPALA SEKSI PELAYANAN BAPAK
HILMAN THOLIB
1. Kepala Seksi Pelayanan berkedudukan sebagai unsur pelaksana teknis di
bidang kesejahteraan.
2. Kepala Seksi Pelayanan bertugas membantu Kepala Desa sebagai pelaksana
tugas operasional di bidang pelayanan.
3. Untuk melaksanakan tugas Kepala Seksi Pekayanan mempunyai fungsi :
4. Melaksanakan penyuluhan dan motivasi terhadap pelaksanaan hak dan
kewajiban masyarakat Desa;
5. Meningkatkan upaya partisipasi masyarakat Desa;
6. Melaksanakan pelestarian nilai sosial budaya masyarakat Desa;
7. Melaksanakan pelestarian nilai sosial budaya, keagamaan dan ketenagakerjaan
masyarakat Desa;
8. Melaksanakan pekerjaan teknis pelayanan nikah, talak, cerai dan rujuk;
9. Melaksanakan pekerjaan teknis urusan kelahiran dan kemtaian;
10. Melaksanakan pembangunan sarana dan prasarana perdesaan;
11. Melaksanakan pembangunan bidang pendidikan;
12. Melaksanakan pembangunan bidang kesehatan.

I. TUGAS POKOK DAN FUNGSI KEPALA DUSUN


A. Dusun Palutungan Bapak Narsan Sofyan
B. Dusun Dano Bapak Juju Juhadi
C. Dusun Ciputri Bapak Ilman Diningrat
D. Dusun Sukamanah Bapak Tono Kartono
E. Dusun Malarahman Bapak Wawan Hermawan
F. Dusun Cisantana Bapak Wardi Abdul M
1. Kepala Dusun berkedudukan sebagai unsur satuan tugas kewilayahan
yang bertugas membantu Kepala Desa dalam pelaksanaan tugasnya di
wilayahnya.
2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
Kepala Dusun memiliki fungsi :
3. Pembinaan ketentraman dan ketertiban, pelaksanaan upaya
perlindungan masyarakat, mobilitas kependudukan dan penataan, dan
pengelolaan wilayah.
22
4. Mengawasi pelaksanaan pembangunan di wilayahnya.
5. Melaksanakan pembinaan kemsayarakatan dalam meningkatkan
kemampuan dan kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungannya.
6. Melakukan upaya-upaya pemberdayaan masyarakat dalam menunjang
kelancaran penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan.
7. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa.

 JUMLAH PENDUDUK
Sensus penduduk tahun 2020
Jumlah laki-laki : 3757 orang
Jumlah perempuam : 3280 orang
Total : 7037 orang

23
FOTO-FOTO KEGIATAN

Wawancara /survey bersama ibu novi Kegiatan bersama di curug ci putri

Foto setelah wawacara Foto sebelum pemberangkatan

Foto bersama pengelolah obyek wisata Foto bersama di SMA

24
Foto si pos 1 balai desa cisantana Materi pendirian tenda

Perjalanan Setelah renungan pagi

Makan siang di pos 1 Pos pendakian

Makan di buper Apel penutupan

25
Baksos sebelum pulang

26
LAPORAN PERJALANAN

Pengalaman selama pelantikan Pramuka penegak Laksana

1. Nama : Tarsadi
Kelas : XII.1 MIPA
Pengalaman : Pribadi (Pelantikan Pramuka Penegak Laksana)
Jabatan : Calon Pramuka Penegak Laksana

Jam dinding menunjukan pukan 4.30 pagi, kamis 16 desember 2021 suara adzan
shubuh mulai terdengar ditelinga, mataku mulai terbuka dan mengangkat badanku rasanya
sangat berat apalagi berjalan menuju kamar mandi mungkin itu dirasakan juga oleh semua
teman-teman ku. Selesai sholat shubuh sekitar pukul 6.00 pagi semua angggota pramuka
harus sudah berkumpul disekolah, saya adalh bagian dari anggota pramuka tersebut dengan
segera saya menuju ke sekolah.

Jarak antara rumah saya dan sekolah kira-kira 8 KM, setelah sampai diskolah saya
dan teman kelompok saya yaitu Sujiyah, Rani, Desi Dan Lase, kita bergegas menju ke
sanggar pramuka atau biasa dikenal oleh orang awam adalah ruang pramuka. Disana sudah
banyak teman-teman dari pramuka kelompok lain yang terdiri dari kelas 11 dan 12, mereka
semua akan melaksanakan kegiatan perjalanan suci sebagai sayarat menjadi pramka penegak
laksana. Saat ini kita semua sudah berada ditingkatan penegak bantara, penegak laksana
adalah tingkatan selanjutnya dari bantara.

Setelah semua anggota berkumpul, barang-barang yang dibutuhkan untuk kegiatan


disana segera kami bawa menuju musolah, karena mushola adalah tempat terdekat dengan
gerbang depan, mobil yang akan mengangkut barang-barang kami dari pramuka dan dari
eskul panker atau pecinta alam akan berhenti digerbang depan. Pelantikan kalia ini
dilaksanakan bersamaan dengan pecinta alam yang akan melaksanakan kegiatan
pengembaraan. Pelantikan dilaksanakan dibumi perkemahan palutungan, yah, tempat itu
adalah tempat yang tidak asing bagi para pecinta alam. Tempat tersebut berada di desa
cisantana, salah satu desa wisata di kabupaten kuningan jawa barat.

Beberapa jam setelah kita menyelesaikan pengangkatan barang-barang dari sanggar


menuju musholah, asisten kesiswaan bapak Drs. Wirya memerintahkan kami dan pecinta
alam untuk melakukan upacara pembukaan dan pemberangkatan. Sekitar pukul 08.00 mobil
yang akan mengangkut kami datang, kami segera memasukan barang-barang ke dalam mobil,

27
dengan dibantu pak wawan selaku pembina pramuka dan para pelatih panker sehingga
barang-barang cepat selesai dimasukan dalam maobil.

Perjalanan dimulai dari sini. Ketika dalam mobil, keadaan yang begitu sempit
mengharuskan bagi kita masing-masing untu bersabar terdesak kesana kemari,
mengakibatkan rasa marah palam diri pribadi, namun inilah kegiatan kita diajarkan untuk
bersabar dan saling berbagi. Perjalanan dari sekolah menuju tempat kegiatan terasa sangat
jauh dan melelahkan akibat dari keadaan mobil yang tidak seperti yang harapkan. Sesuai
dengan rencana kegiatan yang sudah dikonsep matang-matang oleh kak ade selaku pembantu
pembina, bahwa anak pramuka harus diturunkan dari taman cirendang kabupaten kuningan,
yang nantinya akan melaksanakan perjalana suci menuju bumi perkemahan palutungan.
Seperti namanya kita anak pramuka akan berjalan dari taman cirendang menuju buper
palutungan dengan beberapa pos yang sudah ditetapkan sebagai tempat peristirahatan.

Dalam fikiran sudah terbayangkan, bagaimana capeknya, bagaimana indahnya


berjalan bersama-sama didaerah orang, apalagi dalam suasana malam di pegunungan,
tergambar jelas dalam bayangan akan banyak sekali kenangan yang dirasakan baik yang
indah maupun yang kurang namun berkesan. Namun hal itu berubah seketika, ketika sopir
truk yang membawa kita tidak menurunkan kita ditempat yang sudah direncanakan, dalam
mobil kita anak pramuka berteriak-teriak minta diturunkan namuan sopir truk tidak
mendengarnya, hingga pada akhirnya ketika sudah masuk desa cisantana mobil yang kami
naiki berhenti dan menurunkan kita, rasa kecewa dan benci tergambar jelas diraut muka
anggota pramuka, hal yang semestinya menjadi kenangan terhapuskan oleh kurangnya
komunikasi sopir truk dengan pembina kita.

Karena kita diturunkan ditempat yang semestinya menjadi pos ke lima dalam
perjalanan kita, maka sesuai dengan hasil diskusi pembina dan para pembantu pembina, maka
kami harus turun lagi dengan jalan kaki, namun kami turun tidak menuju pos 1 lagi,
melainkan kami turun menuju balai desa cisantana, karena kami harus melakukan survai
untuk mengisi laporan perjalana laksana yang nantinya akan dibuat. Sekitar jam setengah 12
kami sampai di balai desa cisantana, kami istirahat, sholat dan masak dengan menggunakan
nesting dan kompor portebel. Kami masak dilingkungan balai desa, pihak desa menerima
kedatangan kami dengan baik.

Survei dan wawancara kami lakukan setelah kita selesai istirahat, hasil survai yang
nantinya akan dijadikan sebagai bahan-bahan menyusun laporan. Sesuai dengan kebutuhan

28
kelompok masing-masing, kami melakukan survei secara terpencar, ada yang ke masyarakat
dan ada yang ke kepada desa. Namun bagi kelompok yang memerlukan data dari pihan
kepala desa atau data-data tentang desa, kami hanya diizinkan masuk ber tiga saja, untuk itu
bagi yang membutuhkan, bisa menitipkan pertanyaanya kepada anggota yang masuk.

Hampir setengah jam kami menunggu pihak desa yang saat itu sedang ada acara,
setelah acara makan-makan pihak desa tersebut, kami menemui kepala desanya, namun
bapak kepala desa bilang belia akan sholat dulu, kami menunggu lagi namun setelah selesai
beliau sholat ternyata beliau ada agenda rapat dengan pegawai desa, akhirnya kami
memutuskan untuk berwawancara dengan bagian pemerintahan yaitu Bapak Ade Kusmar
S.E. karena Bapak Kepala Desa yaitu Bapak Ano Suratno A.Md, tidak bisa di ganggu.
Banyak prtanyaan yang kami ajukan yang berkaitan dengan kependudukan, pariwisata dan
sejarah desanya.

Sampai sekitar jam setengah tiga kita beranjak pergi dari balai desa cisantana untuk
melanjutkan perjalanan dalam keadaan gerimis. Adzan ashar mulai berkumandang, kami
semua berhenti disebuah masjid yang tidak jauh dari balai desa, sebagia perempuan dan laki-
laki melaksanakan sholat dan yang bagi perempuan yang waktu itu sedang datang bulan
maka mereka berteduh disebuh madrasah dekan masjid tersebut. Dalam keadaan hujan ringan
kami tetap melanjutkan perjalanan, tentunya kami semua menggunakan jas hujan yang sudah
dipersiapkan. Semakin jauh kita melangkah, semakin deras hujan terasa, itulah yang kami
rasakan saat perjalanan, namun karena kami melakukannya dengan kebahagiaan hujan deras
pun tak terasa bagi kami. Setengar perjalana kami lalui, kami diberhentikan oleh kak ade
unuk berteduh dan beristirahat sejenkan disebuh warung ditepi jalan.

Senja mulai datang, hujan mengguyur kita semakin deras, perjalanan masih setengah
jalan lagi, kami semua memutuskan untuk tetap melajutkan perjalanan. Dengan kondisi jalan
yang naik, ditambah arus air hujan yang lumayan deras, kami semua tetap semangat untuk
segera sampai di bumi perkemahan. Dalam fikiran kami saat itu adalah kapan kami sampai di
buper dan beristirahat dalam tenda, tanpa berfikir kami kehujana maka kami akan sakit,
tiddak ada selintaspun fikiran kami akan sakit. Menjelang maghrib kami sudah sampi di
kawasan cai pinus, buper palutungan sudah sanggat dekat didepan mata kami semua, kami
sejenak beristirahat dan foto bersama didepan kawasan cai pinus kami tidak masuk karena
jika masuk harus membeli tiket. Gerbang buper palutungan, tak terasa hal yang menjadi
bayang-bayang difikiran kami dalam perjalanan kini sudah dapat kita lihat, tak ada kata yang

29
kami ucapkan kecuali kalimat alhamdulillah dengan rasa syukur yang sangat mendalam kami
semua dapat sampai ke tempat tujuan dengan selamat dan tepat waktu. Suasana masih hujan
kami sema berteduh di sung yang disediakan oleh pengelola, sampai huja sedikit redah, kami
semua berbenah diri, ada yang mandi ada yang hanya cuci muka dan gosok gigi saja.
Kemudian kami sholat magrib dan isya makan malam dan kami semua kembali ke saung
yang sudah berdiri tenda-tenda didalam saung. Kami semua berkumpul masak seafood,
bernyanyi bersama. Karena malam ini tidak ada kegiatan maka kami semua langsung masuk
tenda masih-masih dan tidur, keadaan tubuh yang capek dan dingin menjadika kami tertidur
sangat nyaman tanpa merasa ada gangguan apapun.

Fajar mulai terbit, kumandang adzan shubus hampir selesai, mataku baru saja kubuka
melihat keluar tenda sudah ada orang sholat di musholah kecil yang berada tidak jauh dari
tenda yang kita tempati. Beranjak dari tempat yang nyaman menuju kamar mandi ditengah
pegunungan, udara dingin menerpa badan yang sedikit segar karena tidur tadi malam. Sangat
dingin terasa, air yang mengenai tubuh ini seakan membekukan sejenak bulu-bulu halus
dikulit ini. Berganti pakaian dan melaksanakan sholat merupakan awal kegiatan yang akan
kami lakukan dihari kedua ini, jumat 17 desember 2021.

Hujan sudah tidak turun lagi dipagi hari ini, kami semua memindahkan tenda yang
berada di saung menuju tempat yang sebenarnya, yah, dilapangan yang masih sedikit basah
karena guyuran hujan kemarin malam, disitu kami mendirikan tenda kembali dengan posisi
tenda membentuk lingkarang menambah kehangatan disuasana dingin ini. Tenda sudah
berdiri kembali ditempat yang seharusnya, kami semua berkumpul dilapangan melakukan
senam pagi sebagai pemanasan tubuh kita agar kegiatan hari kedua ini berjalan lancar.
Beberapa putaran lagu senam telah dilakukan, tiba saatnya sarapa pagi, salah satu kegiatan
yang ditunggu-tunggu adalah makan.

Materi laksana adalah pembuka giat satu dihari kedua ini, materi ini disampaikan oleh
Kak Ade selaku pembantu pembina. Kami dikumpulkan disebuah lapangan kecil yang tidak
jauh dari tenda dan tidak jauh dari toilet. Disitu kami duduk dan mendengarkan juga
memahami arti sebuah laksana, tidak lupa kami juga membuat sebuah catatan kecil sebagai
pengingat, karena dasar manusia mudah lupa, dengan adanya catatan ini semoga bisa
membantu mengingatnya. Pak wawan masuk untuk menyambung kegiatan ini dengan materi
yang kedua yaitu pendirian tenda, pak wawan menyampaikan dari jenis-jenjis tenda sampai
mempraktikan cara mendirikan tenda yang berbagai jenis itu. Disini kita belajar bahwa tenda

30
tidak hanya satu jenis saja, melainkan banyak jenis dan tipe-tipe tenda, sebuah pemahaman
baru dan ilmu baru bagi kita anggota pramuka.

Matahari sudah mulai naik, tepatnya saat matahari berada lurus dengan bahu manusia.
Kegiatan pendiran tenda sudah selesai, tiba saatnya kita melakukan observasi dilingkungan
bumi perkemaban palutungan, banyak sekali informasi yang harus kita dapatkan sebagai
bahan kami untuk mengisi laporan perjalanan laksana. Kegiatan observasi ini merupakan giat
ketiga, kami disini bekerja esuai kelompok kami dan sesuai apa yang kelompok kami
butuhkan. Setiap kelompok banyak bersebaran ada yang di pedagang, pengelola bahkan ada
juga yang ke tukan kebun atau orang yang membersihkan lingkungan. Kami mengajukan
berbagai pertanyaan kepada mereka, meminta foto sebagai tanda bukti dan meminta tanda
tangannya sebagai bukti nyatanya, yah memang terdengar rumit namun kami menjalankan
dengan penuh kegembiraan sehingga yang terdengar rumit akan mudah diselesaikan.

Menjelang waktu dzuhur kami semua selesai melakukan kegiatan observasi, kami
kembali ke tenda dan beristirahat menunggu waktu dzuhur tiba dan tentunya menunggu
makan siang udara yang sejuk dan sedikit dingin menemani istirahat kita semua. Sebagai
antisipasi hujan turun kembali kami memasang flessit sebagai penutup agar dapat melindungi
kami dari guyuran hujan. Kami bersyukur sampai siang hari ini hujan belum turun untuk
mengganggu kegiatan kami. Laki-laki mulai turun dari buper mencari masjid terdekat untuk
sholat jumat. Selesai kami melakukan sholat dan makan siang, kegiatan berlajut dengan
pembahasan lomba, karena rencananya ditahun ini kami dari pihak pramuka akan
mengadakan lomba di SMA. Kegiatan ini dibahas langsung oleh pak wawan selaku pembina.
Sebelum kami memulai kegiatan itu, kami dikumpulkan oleh kak ade dilapangan keci, kami
di push up karena kami telat waktunya, tidak sesuai jadwal, 50 push up kami lakukan karena
kesalahan yang kami lakukan. Kami berkumpul didepan tenda yang sudah kami siapkan,
beralaskan bener atau sepanduk yang sudah tidak dipakai dan beratapkan flessit yang suda
kami pasang tadi. Tidak terasa waktu ashar sudah tiba, kegiatan pembahasan ini selesai, kami
semua sholat ashar berjamaah di sebuah musholah kecil yang tersedia.

Game, kegiatan selanjutnya yang akan kami lakukan. Berbeda dengan pembahasan
lomba tadi yang tempatnya di depan tenda, kini kita menuju lapangan utama, lapangan yang
akan kami tempati untuk bermain game, permainan game ini dipimpin langsung oleh
pembian kita. Senang rasanya bisa kembali menjadi anak-anak yang tidak mengenal beban
hidup, yang hanya ketwa-ketawa tanpa rasa malu. Begitupun kami saat ini, kami diharuskan

31
menjadi anak-anak ketika main game, kami menikmati permainan yang kami lakukan,
sampai tiba saatnya harus berakhir. Menjelang waktu senja, kamu bersama-sama berjalan
menuju curug putri, curug ptri adalah ikon yang menjadi favorit para wisatawan yang
berkunjung ke palutungan. Dengan menggunakan pakaian olahraga kami semua menikmati
keindahan ciptaan tuhan yang maha esa. Air yang mengair terjun ke bawah dengan suaranya
yang tenang menambah nyaman kita menikmatinya. Disini kita bersenang-senang, melepas
semua beban dengan bermain-main air, berfoto-foto sampai kita tidak sadar bahwa matahari
sudah berada disebelah barat, menandakan waktu magrib segera tiba, langitpun sudah mlai
gelap ditambah mendung yang mulai datang kembali. Kami segera pergi dari curug itu
menuju tenda, mulai berbenah diri, mandi dan sebagainya sampai datang waktu sholat
maghrib dan isha juga makan malam.

Hujan mulai turun kembali, membasahi tanah palutungan ini, suhu yang dingin
bertambah terasa sampai menusuk ke tubuh. Kegiatan familly ghetring yang kami laksanakan
ditemani hujan yang turun, kegiatan ini berisi evaluasi-evaluasi kegiatan. Khususnya dalm
hal waktu dan makan, banyak terjadi kesalah fahaman dimasalah makan. Namun ini adalah
bentuk kewajaran kegiatan bersama. Evaluasi ini bersama kak ade, kami duduk didepan tenda
dengan kondidi cuaca yang hujan. Beberapa saat setelah evaluasi selesai, kami mulai masak-
masak makana yang masih bersisa kami habiska malam itu juga dari kopi sampai seafood.
Kami makan bersama ditengah hujan, rasanya sangat nyaman seakan kami makan bersama
keluarga dirumah. Suasana kekeluargaan sangat berasa malam ini, kita dudukan dan
bercanda, ketawa riang gembira, sampai tiba jam malam, atau waktu kita ke pulau kapuk atau
tidur.

Hari ketiga kegiatan di bumi palutungan, sabtu 18 Desember 2021. Diawali dengan
sholat shubuh berjamaah. Fajar mulai terbit, kami semua berjalan keluar bumi palutungan
naik keatas bersama pembina dan pembantu pembina, kami dibawa ketempat yang sangat
luar biasa, memang capek, namun terbayarkan dengan keindahan alam yang sanggat luar
biasa dipandang oleh mata, tak berkedip mata saat melihat matahari yang mulai terbit
diantara awan-awan putih, cahaya orange pagi membuat keadaan bumi yang damai, udara
yang begitu sejuk, pohon yang begitu hijau menambah suasana keromantisan pagi ini. Yah
renungan, pagi ini kita diajak untuk merenungkan keindahan alam. Alam tidak dapat
dikalahkan oleh canggihnya teknologi, alam akan memberi keindahan kepada semua manusia
tanpa pilih kasih. Kami semua duduk dengan menatap deretan bukit-bukit yang hijau,
mendengarkan suara angin yang sangat tenang, seakan kami terhipnotis dengan keadan saat

32
itu dengaan harapan jangan cepat selesai pemandangan indah ini. Namun yang datang aka
pergi dan yang ada akan tiada, begitulah saat kita sedang menikmati, waktu sudah
mengahruskan kita untuk turun kembali ke bumi perkemahan.

Sarapan pagi hari sudah menanti, kami berbaris dan makan dengan penuh
kenyamanan, kami merasaan bahwa hari ini adalah hari terakhir berkegiatan. Barang-barang
kami harus segera dibereskan, tenda dan sebagainya harus segera diangkut keatas moil, kita
targetkan dzuhur sampai sekolahan, dengan itu kami semua gerak cepat merapihkan dan mem
bersihkan tempt yang kami gunakan. Mobil yang menjemput kami pulang sudah datang,
upacara penutupan kegiatan sudah dilaksanakan, tiba saatnya kita memasukan barang-barang
kedalam mobil. Satu mobil kosong, yah itu tempat kita aggota pramuka dan pecinta alam
naik, sebagian ada yang ikut mobil barang dan ada yang ikutan mobil para guru. Kita sama-
sama meninggalkan bumi perkemahan palutungan. Jalan demi jalan kita lewati, menjelang
waktu dzuhur kami sampai keasal kami, inilah asal kami sekolah yang terletak di indramayu,
daerah yang dikenal panas ini, kami sampai dan segera membereskan semu barang-barang,
satu per satu masing-masing dari kami dijemput pulang oleh keluarga kita masing-masing.

33
Nama : Rani septiani
Kelas : XII.1 MIPA

Selesai sholat shubuh sekitar pukul 6.00 pagi semua angggota pramuka harus sudah
berkumpul disekolah, saya adalah bagian dari anggota pramuka tersebut dengan segera saya
menuju ke sekolah. Jarak antara rumah saya dan sekolah cukup dekat, setelah sampai
disekolah saya dan teman kelompok yaitu Sujiyah, Tarsadi, Desi dan Lase, kami bergegas
menuju ke sanggar pramuka atau biasa dikenal oleh orang awam adalah ruang pramuka.
Disana sudah banyak teman-teman dari pramuka kelompok lain yang terdiri dari kelas 11 dan
12, mereka semua akan melaksanakan kegiatan perjalanan suci sebagai syarat menjadi
pramuka penegak laksana.  Saat ini kami semua sudah berada ditingkatan penegak bantara,
penegak laksana adalah tingkatan selanjutnya dari bantara.  

Setelah semua anggota berkumpul, barang-barang yang dibutuhkan untuk kegiatan


disana segera kami bawa menuju mushola, karena mushola adalah tempat terdekat dengan
gerbang depan, mobil yang akan mengangkut barang-barang kami dari pramuka dan dari
eskul panker atau pecinta alam akan berhenti digerbang depan. Pelantikan kali ini
dilaksanakan bersamaan dengan pecinta alam yang akan melaksanakan kegiatan
pengembaraan. Pelantikan ini dilaksanakan dibumi perkemahan palutungan, yah, tempat itu
adalah tempat yang tidak asing bagi para pecinta alam. Tempat tersebut berada di desa
cisantana, salah satu desa wisata di kabupaten kuningan jawa barat. 
Beberapa jam setelah kami menyelesaikan pengangkatan barang-barang dari sanggar
menuju musholah, asisten kesiswaan bapak Drs. Wirya memerintahkan kami dan pecinta
alam untuk melakukan upacara pembukaan dan pemberangkatan. Sekitar pukul 08.00 mobil
yang akan mengangkut kami datang, kami segera memasukan barang-barang ke dalam mobil,
dengan dibantu pak wawan selaku pembina pramuka dan para pelatih panker sehingga
barang-barang cepat selesai dimasukan dalam maobil.
Perjalanan dimulai dari sini. Ketika didalam mobil, keadaan yang begitu sempit
mengharuskan bagi kami masing-masing untuk bersabar terdesak kesana kemari,
mengakibatkan rasa marah dalam diri kami, namun inilah kegiatan kami diajarkan untuk
bersabar dan saling berbagi. Perjalanan dari sekolah menuju tempat kegiatan terasa sangat
jauh dan melelahkan akibat keadaan didalam mobil tidak seperti yang harapkan. Sesuai
dengan rencana kegiatan yang sudah dikonsep matang-matang oleh kak ade selaku pembantu
pembina, bahwa anak pramuka harus diturunkan dari taman cirendang kabupaten kuningan,

34
yang nantinya akan melaksanakan perjalana suci menuju bumi perkemahan palutungan.
Seperti namanya kami anak pramuka akan berjalan dari taman cirendang menuju buper
palutungan dengan beberapa pos yang sudah ditetapkan sebagai tempat peristirahatan. 
Karena kami diturunkan ditempat yang tidak semestinya menjadi pos ke lima dalam
perjalanan kita, maka sesuai dengan hasil diskusi pembina dan para pembantu pembina, maka
kami harus turun lagi dengan jalan kaki, namun kami turun tidak menuju pos 1 lagi,
melainkan kami turun menuju balai desa cisantana, karena kami harus melakukan survai
untuk mengisi laporan perjalanan laksana yang nantinya akan dibuat. Sekitar jam setengah 12
kami sampai di balai desa cisantana, kami istirahat, sholat dan masak dengan menggunakan
nesting dan kompor portebel. Kami masak dilingkungan balai desa, pihak desa menerima
kedatangan kami dengan baik. 
Hampir setengah jam kami menunggu pihak desa yang saat itu sedang ada acara,
setelah acara makan-makan pihak desa tersebut, kami menemui kepala desa, namun bapak
kepala desa bilang beliau akan sholat dulu, kami menunggu lagi namun setelah selesai beliau
sholat ternyata beliau ada agenda rapat dengan pegawai desa, akhirnya kami memutuskan
untuk berwawancara dengan bagian pemerintahan yaitu Bapak Ade Kusmar S.E. karena
Bapak Kepala Desa yaitu Bapak Ano Suratno A.Md, tidak bisa di ganggu. Banyak
pertanyaan yang kami ajukan yang berkaitan dengan kependudukan, pariwisata dan sejarah
desanya. 
Sampai sekitar jam setengah tiga kita beranjak pergi dari balai desa cisantana untuk
melanjutkan perjalanan dalam keadaan gerimis. Adzan ashar mulai berkumandang, kami
semua berhenti disebuah masjid yang tidak jauh dari balai desa, sebagian perempuan dan
laki-laki melaksanakan sholat dan yang bagi perempuan yang waktu itu sedang datang bulan
maka mereka berteduh disebuah madrasah dekat masjid tersebut. Dalam keadaan hujan
ringan kami tetap melanjutkan perjalanan, tentunya kami semua menggunakan jas hujan yang
sudah dipersiapkan. Semakin jauh kita melangkah, semakin deras hujan terasa, itulah yang
kami rasakan saat perjalanan, namun karena kami melakukannya dengan kebahagiaan hujan
deras pun tak terasa bagi kami. Setengah perjalanan kami lalui, kami diberhentikan oleh kak
ade unuk berteduh dan beristirahat sejenak disebuah warung ditepi jalan.
Fajar mulai terbit, kumandang adzan shubuh hampir selesai, mataku baru saja kubuka
melihat keluar tenda sudah ada orang sholat di mushola kecil yang berada tidak jauh dari
tenda yang kita tempati. Beranjak dari tempat yang nyaman menuju kamar mandi ditengah
pegunungan, udara dingin menerpa badan yang sedikit segar karena tidur tadi malam. Terasa
sangat dingin, air yang mengenai tubuh ini seakan membekukan sejenak bulu-bulu halus
35
dikulit ini. Berganti pakaian dan melaksanakan sholat merupakan awal kegiatan yang akan
kami lakukan dihari kedua ini, jumat 17 desember 2021. 
Materi laksana adalah pembuka giat satu dihari kedua ini, materi ini disampaikan oleh
Kak Ade selaku pembantu pembina. Kami dikumpulkan disebuah lapangan kecil yang tidak
jauh dari tenda dan tidak jauh dari toilet. Disitu kami duduk dan mendengarkan juga
memahami arti sebuah laksana, tidak lupa kami juga membuat sebuah catatan kecil sebagai
pengingat, karena dasar manusia mudah lupa, dengan adanya catatan ini semoga bisa
membantu mengingatnya. Pak wawan masuk untuk menyambung kegiatan ini dengan materi
yang kedua yaitu pendirian tenda, pak wawan menyampaikan dari jenis-jenis tenda sampai
mempraktikan cara mendirikan tenda yang benar dari berbagai jenis tenda. Disini kita belajar
bahwa tenda tidak hanya satu jenis saja, melainkan banyak jenis dan tipe-tipe tenda, sebuah
pemahaman baru dan ilmu baru bagi kita anggota pramuka. 
Matahari sudah mulai naik, tepatnya saat matahari berada lurus dengan bahu manusia.
Kegiatan pendirian tenda sudah selesai, tiba saatnya kita melakukan observasi dilingkungan
bumi perkemahan palutungan, banyak sekali informasi yang harus kita dapatkan sebagai
bahan kami untuk mengisi laporan perjalanan laksana. Kegiatan observasi ini merupakan giat
ketiga, kami disini bekerja sesuai kelompok kami dan sesuai apa yang kelompok kami
butuhkan. Setiap kelompok banyak bersebaran ada yang di pedagang, pengelola bahkan ada
juga yang ke tukan kebun atau orang yang membersihkan lingkungan. Kami mengajukan
berbagai pertanyaan kepada mereka, meminta foto sebagai tanda bukti dan meminta tanda
tangannya sebagai bukti nyata, yah memang benar terdengar rumit namun kami menjalankan
dengan penuh kegembiraan sehingga yang terdengar rumit akan mudah diselesaikan. 
Menjelang waktu dzuhur kami semua selesai melakukan kegiatan observasi, kami
kembali ke tenda dan beristirahat menunggu waktu dzuhur tiba dan tentunya menunggu
makan siang udara yang sejuk dan sedikit dingin menemani istirahat kita semua. Sebagai
antisipasi hujan turun kembali kami memasang flessit sebagai penutup agar dapat melindungi
kami dari guyuran hujan. Kami bersyukur sampai siang hari ini hujan belum turun untuk
mengganggu kegiatan kami. Laki-laki mulai turun dari buper mencari masjid terdekat untuk
sholat jumat. Selesai kami melakukan sholat dan makan siang, kegiatan berlanjut dengan
pembahasan lomba, karena rencananya ditahun ini kami dari pihak pramuka akan
mengadakan lomba di SMA. Kegiatan ini dibahas langsung oleh pak wawan selaku pembina.
Sebelum kami memulai kegiatan itu, kami dikumpulkan oleh kak ade dilapangan kecil, kami
di push up karena tidak disiplin waktu sehingga tidak sesuai  dengan jadwal, kami push up 50
kali karena itu konsekuensi dari kesalahan yang kami lakukan. Kami berkumpul didepan
36
tenda yang sudah kami siapkan, beralaskan spanduk yang sudah tidak dipakai dan beratapkan
flessit yang sudah kami pasang tadi. Tidak terasa waktu ashar sudah tiba, kegiatan
pembahasan ini selesai, kami semua sholat ashar berjamaah di sebuah mushola kecil yang
tersedia.
Kegiatan selanjutnya adalah game. Berbeda dengan pembahasan lomba tadi yang
tempatnya di depan tenda, kini kita menuju lapangan utama, lapangan yang akan kami
tempati untuk bermain game, permainan game ini dipimpin langsung oleh pembina kami.
Senang rasanya bisa kembali menjadi anak-anak yang tidak mengenal beban hidup, yang
hanya ketawa-ketawa tanpa rasa malu. Begitupun kami saat ini, kami diharuskan menjadi
anak-anak ketika main game, kami menikmati permainan yang diberikan pak wawan, sampai
tiba saatnya harus berakhir. Menjelang waktu senja, kamu bersama-sama berjalan menuju
curug putri, curug putri adalah ikon yang menjadi favorit para wisatawan yang berkunjung ke
palutungan. Dengan menggunakan pakaian olahraga kami semua menikmati keindahan
ciptaan yang Tuhan Yang Maha Esa. Air yang mengalir terjun ke bawah dengan suaranya
yang tenang dan nyaman kami sehingga menikmatinya. Disini kita bersenang-senang,
melepas semua beban dengan bermain-main air, berfoto-foto sampai kami tidak sadar bahwa
matahari sudah berada disebelah barat, menandakan waktu magrib segera tiba, langitpun
sudah mulai gelap ditambah mendung yang mulai datang kembali. Kami segera pergi dari
curug itu menuju tenda, mulai berbenah diri, mandi dan sebagainya sampai datang waktu
sholat maghrib dan isya juga makan malam.
Hari ketiga kegiatan di bumi palutungan, sabtu 18 Desember 2021. Diawali dengan
sholat shubuh berjamaah. Fajar mulai terbit, kami semua berjalan keluar bumi palutungan
naik keatas bersama pembina dan pembantu pembina, kami dibawa ketempat yang sangat
luar biasa indah, memang capek, namun terbayarkan dengan keindahan alam yang sanggat
luar biasa dipandang oleh mata, sampai mata tak berkedip saat melihat matahari yang mulai
terbit diantara awan-awan putih, cahaya orange pagi membuat keadaan bumi begitu indah,
udara yang begitu sejuk, pohon yang hijau menambah suasana menjadi indah pagi ini. Yah
renungan, pagi ini kita diajak untuk merenungkan indahnya alam. Alam tidak dapat
dikalahkan oleh canggihnya teknologi, alam akan memberi keindahan kepada semua manusia
tanpa pilih kasih. Kami semua duduk dengan menatap deretan bukit-bukit yang hijau,
mendengarkan suara angin yang sangat tenang, seakan kami terhipnotis dengan keadaan saat
itu dengan harapan pemandangan yang indah ini jangan cepat berlalu. Namun yang datang
akan pergi dan yang ada akan tiada, begitulah saat kita sedang menikmati, waktu sudah
mengaharuskan kami untuk turun kembali ke bumi perkemahan. 
37
Sarapan pagi hari sudah menanti, kami berbaris dan makan dengan lahap, kami
merasa bahwa hari ini adalah hari terakhir berkegiatan. Barang-barang kami harus segera
dibereskan, tenda dan sebagainya. harus segera diangkut keatas mobil, kita targetkan dzuhur
sampai sekolahan, dengan itu kami semua gerak cepat merapihkan dan membersihkan tempat
yang kami gunakan. Mobil yang menjemput kami pulang sudah datang, upacara penutupan
kegiatan sudah dilaksanakan, tiba saatnya kita memasukan barang-barang kedalam mobil.
Satu mobil kosong, yah itu tempat kita aggota pramuka dan pecinta alam naik, sebagian ada
yang ikut mobil barang dan ada yang ikutan mobil para guru. Kita sama-sama meninggalkan
bumi perkemahan palutungan. Jalan demi jalan kita lewati, menjelang waktu dzuhur kami
sampai keasal kami, inilah asal kami sekolah yang terletak di indramayu, daerah yang dikenal
panas ini, kami sampai dan segera membereskan semua barang-barang, satu persatu masing-
masing dari kami dijemput pulang oleh keluarga kita masing-masing.  

38
Nama : Desi yulita
Kelas : XII.5 IPS

Pada tanggal 16 Desember 2021,sekitar pukul 6.00 pagi semua angggota pramuka
harus sudah berkumpul disekolah, saya adalah bagian dari anggota  pramuka tersebut dengan
segera saya menuju ke sekolah. Jarak antara rumah saya dan sekolah kira-kira 8  KM, setelah
sampai diskolah saya dan teman kelompok saya yaitu Sujiyah, Rani, tarsadi Dan Lase,kita
bergegas menju ke sanggar pramuka,Disana sudah banyak teman-teman dari pramuka
kelompok lain yang terdiri dari kelas 11 dan 12.
Mereka semua akan melaksanakan kegiatan perjalanan suci sebagai sayarat menjadi
pramka penegak laksana.semua anggota berkumpul, barang-barang yang dibutuhkan untuk
kegiatan disana segera kami bawa menuju musolah, karena mushola adalah tempat terdekat
dengan gerbang depan, mobil yang akan mengangkut barang-barang kami dari pramuka dan
dari eskul panker atau pecinta alam akan berhenti digerbang depan.
Pelantikan dilaksanakan dibumi perkemahan palutungan, tempat itu adalah tempat
yang tidak asing bagi para pecinta alam. Tempat tersebut berada di desa cisantana, salah satu
desa wisata di kabupaten kuningan jawa barat.Setelah kita menyelesaikan pengangkatan
barang-barang dari sanggar menuju musholah, asisten kesiswaan bapak Drs. Wirya
memerintahkan kami dan pecinta alam untuk melakukan upacara pembukaan dan
pemberangkatan. Sekitar pukul 08.00 mobil yang akan mengangkut kami datang, kami segera
memasukan barang-barang ke dalam mobil, dengan dibantu pak wawan selaku pembina
pramuka dan para pelatih panker sehingga barang-barang cepat selesai dimasukan dalam
maobil.
Perjalanan dimulai dari sini. Ketika dalam mobil, keadaan yang begitu sempit
mengharuskan bagi kita masing-masing untuk bersabar terdesak kesana kemari,
mengakibatkan rasa marah dalam diri pribadi, namun inilah kegiatan kita diajarkan untuk
bersabar dan saling berbagi. Perjalanan dari sekolah menuju tempat kegiatan terasa sangat
jauh dan melelahkan akibat dari keadaan mobil yang tidak seperti yang harapkan. Sesuai
dengan rencana kegiatan yang sudah dikonsep matang-matang oleh kak Ade selaku pembantu
pembina, bahwa anak pramuka harus diturunkan dari taman cirendang kabupaten kuningan,
yang nantinya akan melaksanakan perjalana suci menuju bumi perkemahan palutungan. kita
anak pramuka akan berjalan dari taman cirendang menuju buper palutungan dengan beberapa
pos yang sudah ditetapkan sebagai tempat peristirahatan.

39
Ketika sopir truk yang membawa kita dia tidak menurunkan kita ditempat yang sudah
direncanakan, dalam mobil kita anak pramuka berteriak-teriak minta diturunkan namuan
sopir truk tidak mendengarnya, hingga pada akhirnya ketika sudah masuk desa cisantana
mobil yang kami naiki berhenti dan menurunkan kita, rasa kecewa tergambar jelas diraut
muka anggota pramuka, hal yang semestinya menjadi kenangan terhapuskan.
Kita diturunkan ditempat yang semestinya menjadi pos ke lima dalam perjalanan kita,
maka sesuai dengan hasil diskusi pembina dan para pembantu pembina, maka kami harus
turun lagi dengan jalan kaki, namun kami turun tidak menuju pos 1 lagi, melainkan kami
turun menuju balai desa cisantana, karena kami harus melakukan survai untuk mengisi
laporan perjalana laksana yang nantinya akan dibuat. Sekitar jam setengah 12 kami sampai di
balai desa cisantana, kami istirahat, sholat dan masak dengan menggunakan nesting dan
kompor portebel. Kami masak dilingkungan balai desa, pihak desa menerima kedatangan
kami dengan baik. Survei dan wawancara kami lakukan setelah kita selesai istirahat, hasil
survai yang nantinya akan dijadikan sebagai bahan-bahan menyusun laporan. kami
menunggu pihak desa yang saat itu sedang ada acara, setelah acara makan-makan pihak desa
tersebut, kami menemui kepala desanya, namun bapak kepala desa bilang belia akan sholat
dulu, kami menunggu lagi namun setelah selesai beliau sholat ternyata beliau ada agenda
rapat dengan pegawai desa, akhirnya kami memutuskan untuk berwawancara dengan bagian
pemerintahan yaitu Bapak Ade Kusmar S.E. karena Bapak Kepala Desa yaitu Bapak Ano
Suratno A.Md, tidak bisa di ganggu. kami ajukan pertanyaan yang berkaitan dengan
kependudukan, pariwisata dan sejarah desanya.
Setelah dari balai desa cisantana kami melanjutkan perjalanan dalam keadaan gerimis.
Adzan ashar mulai berkumandang, kami semua berhenti disebuah masjid yang tidak jauh dari
balai desa, sebagia perempuan dan laki-laki melaksanakan sholat dan yang bagi perempuan
yang waktu itu sedang datang bulan maka mereka berteduh disebuh madrasah dekat masjid
tersebut. Setelah sholat selesai kami semua menggunakan jas hujan yang sudah dipersiapkan.
Semakin jauh kita melangkah, semakin deras hujan terasa, itulah yang kami rasakan saat
perjalanan, namun karena kami melakukannya dengan kebahagiaan hujan deras pun tak
terasa bagi kami. Setengah perjalana kami lalui, kami diberhentikan oleh Kak Ade unuk
berteduh dan beristirahat sejenkan disebuh warung ditepi jalan.
Menjelang maghrib kami sudah sampi di kawasan cai pinus, buper palutungan sudah
sanggat dekat didepan mata kami semua, kami sejenak beristirahat dan foto bersama didepan
kawasan cai Pinus, tak ada kata yang kami ucapkan kecuali kalimat alhamdulillah dengan
rasa syukur yang sangat mendalam kami semua dapat sampai ke tempat tujuan dengan
40
selamat dan tepat waktu. Suasana masih hujan kami sema berteduh di sung yang disediakan
oleh pengelola.
Sampai huja sedikit redah, kami semua beristirahat, ada yang mandi ada yang hanya
cuci muka dan gosok gigi saja. Kemudian kami sholat magrib dan isya makan malam dan
kami semua kembali ke saung yang sudah berdiri tenda-tenda didalam saung. Kami semua
berkumpul masak seafood, bernyanyi bersama. Karena malam ini tidak ada kegiatan maka
kami semua langsung masuk tenda masing-masing dan tidur.
Jumat 17 desember 2021. Hujan sudah tidak turun lagi dipagi hari ini, kami semua
memindahkan tenda yang berada di saung menuju lapangan yang masih sedikit basah karena
guyuran hujan kemarin malam, disitu kami mendirikan tenda kembali dengan posisi tenda
membentuk lingkarang. Tenda sudah berdiri kembali ditempat yang seharusnya, kami semua
berkumpul dilapangan melakukan senam pagi sebagai pemanasan tubuh kita agar kegiatan
hari kedua ini berjalan lancar. Beberapa putaran lagu senam telah dilakukan, tiba saatnya
sarapa pagi, salah satu kegiatan yang ditunggu-tunggu adalah makan.
Materi laksana adalah pembuka giat satu dihari kedua ini, materi ini disampaikan oleh
Kak Ade selaku pembantu pembina. Kami dikumpulkan disebuah lapangan kecil yang tidak
jauh dari tenda Disitu kami duduk dan mendengarkan juga memahami arti sebuah laksana,
tidak lupa kami juga membuat sebuah catatan kecil dengan adanya catatan ini semoga bisa
membantu mengingatnya. Pak wawan masuk untuk menyambung kegiatan ini dengan materi
yang kedua yaitu pendirian tenda, pak wawan menyampaikan dari jenis-jenjis tenda sampai
mempraktikan cara mendirikan tenda yang berbagai jenis itu.
Setelah itu kita melakukan observasi dilingkungan bumi perkemaban palutungan,
banyak sekali informasi yang harus kita dapatkan sebagai bahan kami untuk mengisi laporan
perjalanan laksana.kami disini bekerja sesuai kelompok kami dan sesuai apa yang kelompok
kami butuhkan. Kami mengajukan berbagai pertanyaan kepada mereka, meminta foto sebagai
tanda bukti dan meminta tanda tangannya sebagai bukti nyatanya, tugas telah diselesaikan.
Menjelang waktu dzuhur kami semua selesai melakukan kegiatan observasi, kami
kembali ke tenda dan beristirahat,dan yang Laki-laki turun dari buper mencari masjid
terdekat untuk sholat jumat.setelah melakukan sholat dan makan siang, kegiatan berlajut
dengan pembahasan lomba, karena rencananya ditahun ini kami dari pihak pramuka akan
mengadakan lomba di SMA. Kegiatan ini dibahas langsung oleh pak wawan selaku pembina.
Sebelum kami memulai kegiatan itu, kami dikumpulkan oleh kak ade dilapangan keci, kami
di push up karena kami telat waktunya, tidak sesuai jadwal, 50 push up kami lakukan karena
kesalahan yang kami lakukan. Kami berkumpul didepan tenda yang sudah kami siapkan,
41
beralaskan sepanduk yang sudah tidak dipakai dan beratapkan. Tidak terasa waktu ashar
sudah tiba, kegiatan pembahasan ini selesai.
Kami semua sholat ashar berjamaah di sebuah musholah kecil yang tersedia.kegiatan
selanjutnya yang akan kami lakukan. Berbeda dengan pembahasan lomba tadi yang
tempatnya di depan tenda, kini kita menuju lapangan utama, lapangan yang akan kami
tempati untuk bermain game, permainan game ini dipimpin langsung oleh pembina, kami
diharuskan menjadi anak-anak ketika main game, kami menikmati permainan yang kami
lakukan, sampai tiba saatnya harus berakhir. Kamu bersama-sama berjalan menuju curug
putri, curug ptri adalah ikon yang menjadi favorit para wisatawan yang berkunjung ke
palutungan. Dengan menggunakan pakaian olahraga. Disini kita bersenang-senang, berfoto-
foto.
Waktu sudah menandakan magrib segera tiba, mendung yang mulai datang kembali
Kami segera pergi dari curug menuju tenda, mulai berbenah diri, mandi dan sebagainya
sampai datang waktu sholat maghrib dan isha juga makan malam. Hujan mulai turun
kembali, Kegiatan familly ghetring yang kami laksanakan ditemani hujan yang turun,
kegiatan ini berisi evaluasi-evaluasi kegiatan. Khususnya dalm hal waktu dan makan, banyak
terjadi kesalah fahaman dimasalah makan. Namun ini adalah bentuk kewajaran kegiatan
bersama. Evaluasi ini bersama Kak Ade, kami duduk didepan tenda dengan kondidi cuaca
yang hujan. Beberapa saat setelah evaluasi selesai, kami mulai masak-masak makana yang
masih bersisa kami habiska malam itu juga dari kopi sampai seafood. Kami makan bersama
ditengah hujan, setelah itu kita tidur.
Hari ketiga kegiatan di bumi palutungan, sabtu 18 Desember 2021. Diawali dengan
sholat shubuh berjamaah. Fajar mulai terbit, kami semua berjalan keluar bumi palutungan
naik keatas bersama pembina dan pembantu pembina, kami dibawa ketempat yang sangat
luar biasa keindahan alam yang sanggat luar biasa dipandang oleh mata, pagi ini kita diajak
untuk merenungkan keindahan alam, saat kita sedang menikmati keindahan alam, waktu
sudah mengahruskan kita untuk turun kembali ke bumi perkemahan. Sarapan pagi hari sudah
menanti, kami berbaris dan makan dengan penuh kenyamanan, kami merasaan bahwa hari ini
adalah hari terakhir berkegiatan. Barang-barang kami harus segera dibereskan, tenda dan
sebagainya harus segera diangkut keatas moil, kita targetkan dzuhur sampai sekolahan,
dengan itu kami semua gerak cepat merapihkan dan membersihkan tempat yang kami
gunakan. Mobil yang menjemput kami pulang sudah datang, upacara penutupan kegiatan
sudah dilaksanakan, tiba saatnya kita memasukan barang-barang kedalam mobil. Satu mobil
kosong, yah itu tempat kita aggota pramuka dan pecinta alam naik, sebagian ada yang ikut
42
mobil barang dan ada yang ikutan mobil para guru. Kita sama-sama meninggalkan bumi
perkemahan palutungan. menjelang waktu dzuhur kami sampai disekolah kami sampai dan
segera membereskan semu barang-barang, satu per satu masing-masing dari kami dijemput
pulang oleh keluarga kita masing-masing.

43
Nama : Nurfaizah lase
Kelas : XII.4 MIPA

Pada hari Kamis yang bertepatan pada tanggal 16 desember 2021 anggota pramuka
dan anggota panther akan melaksanakan kegiatan pramuka dan kegiatan panther di bumi
perkemahan palutungan Kuningan pukul jam 6 pagi saya sudah ada di sekolah untuk
mempersiapkan pemberangkatan yang menuju palutungan .setelah setelah kita menyelesaikan
packing barang-barang yang berada di sanggar Pramuka menuju ke depan kita akan
melakukan apel pagi setelah dan sebelum pemberangkatan kita diberi pink sebelum dan
melakukan doa bersama sebelum pemberangkatan pukul pukul 9.30 kita semua pun
berangkat ke bumi perkemahan palutungan.
Dan di pemberangkatan saya berdiri di paling depan mobil truk itu benar-benar sangat
tidak mengenakkan karena cuaca panas, berhimpitan ,dari situ saya mengambil bau gas yang
sangat tidak enak yang membuat saya pusing mual, tapi di satu sisi lain saya pun asik
menikmati perjalanan kami menuju bumi perkemahan palutungan. Setelah perjalanan yang
cukup melelahkan kami pun tiba di parkiran gunung meriah untuk turun dan untuk
melaksanakan perjalanan desa cisantana menuju bumi perkemahan palutungan, tetapi kami
harus turun kembali dengan seharusnya kamu langsung jalan naik ke atas karena kecamatan
desa cisantana kelewat oleh mobil kami yang terus melaju walaupun sudah kami panggil
panggil supir untuk berhenti emang tidak berhenti-berhenti jadi anggota pramuka diturunkan
di parkiran gua Maria setelah istirahat beberapa menit kamipun mulai perjalanan turun untuk
untuk melakukan observasi di kantor desa kantor desa cisantana yang berada di bawah cukup
jauh untuk kita harus kita tiba di kantor cisantana. Setelah tiba di kantor cisantana kami pun
istirahat dan persiapan untuk memasak limbah untuk makan kita nanti karena perjalanan
masih cukup jauh untuk kita lalui jadi harus semangat, setelah asar kami pun bergantian salat
setelah makan dan salat kami pun mencari kepala desa yang berada di kantor kepala desa
tersebut namun kami harus menunggu dulu untuk melakukan observasi karena sedang ada
rapat desa yang dilakukan di situ jadi kami menunggu sekitar 1 atau 2 jam lamanya
menunggu kepala desa. Setelah melakukan observasi di kantor kepala desa cisantana kami
kami pun menuju Buper palutungan kembali untuk melakukan perjalanan namun sebelum
kami berangkat perjalanan kembali hujan pun kembali turun anak anggota pramuka semua
harus menggunakan jas hujan dan tidak lama kami pun berhenti di masjid untuk melakukan
salat ashar setelah melakukan salat ashar di situ hujan cukup deras namun kita harus terus
melanjutkan perjalanan tapi kami harus terus semangat dan menikmati perjalanannya penuh
44
dengan kenangan itu tidak lama kami pun beristirahat di sebuah warung kecil untuk mengisi
tong naga yang sudah boleh kelelahan kami di situ pun istirahat untuk memakan snack snack
kecil dan ringan , setelah beberapa menit di warung kami semua melanjutkan perjalanan
namun di perjalanan kami menemukan sebuah gedung yang berisi hewan peliharaan anjing ,
entah mengapa apa saat kami lewat di depannya itu banyak anjing yang bergulung dan
menatap kita seketika kita semua pun ketakutan dan mulai berlari untuk menghindari gedung
itu walaupun di pundak mempunyai beban berat kita pun berlari karena ketakutan melihat
anjing tersebut. Setelah kami melanjutkan perjalanan sebelum maghrib kita sudah sampai di
pos pendakian gunung Ciremai yang pertama kita semua di situ beristirahat dan
menghangatkan tubuh karena kita sudah melakukan perjalanan yang cukup jauh dan curam
ditungguin kita menghangatkan tubuh sebelum kita dan perjalanan, setelah kita semua sudah
cukup istirahat kita akan melanjutkan perjalanan menuju bumi perkemahan palutungan
dengan kondisi masih hujan kami pun berjalan kaki berjalan kembali dengan badan capek
basah dan semuanya itu setelah berjalan yang begitu melelahkan kamipun tiba di bumi
perkemahan palutungan pada pukul 18 30 kami pun langsung menuju tempat pendirian tenda
yang akan didirikan. Setelah kami tiba di bumi perkemahan palutungan kami pun langsung
membagi tugas yang laki-laki mendirikan tenda dan perempuan membersihkan dirinya dan
salat magrib jika perempuan sudah selesai gantian para laki-laki yang membersihkan dirinya
dan selalu makin setelah tidak semua terpasang dan semua anggota-anggota anak Pramuka
salat kami pun langsung makan di mushola yang telah disediakan karena cuaca yang cukup
dingin dan kita pun sudah mulai kelelahan , setelah makan dan salat isya kita pun langsung
memasuki tenda masing-masing untuk beristirahat karena perjalanan yang cukup berat pada
tadi pagi. 
Malam hari pun berganti pagi subuh kita sudah bangun dan kita harus sudah siap-siap
untuk melakukan kegiatan yang pertama sebelum itu kita pun harus salat subuh dulu dan
berganti pakaian untuk kegiatan pertama adalah senam pagi dan ada yang masak di dapur
rumah senam pagi dilakukan sekitar 30 menit sebelum sarapan pagi setelah senam dan
sarapan kami pun bergegas membereskan tenda untuk beralih tempat di bawah pohon pinus ,
setelah beres-beres tenda dan barang-barang semua kami melaksanakan giat satu yaitu giat
materi pelaksana atau laksana yang dipimpin matanya kak Adi Hidayat, setelah giat satu
selesai dengan materi laksana kami kami pun melanjutkan dengan giat dua yaitu materi tenda
oleh pahlawan dan kami langsung praktek mendirikan tenda saat itu juga setelah 2 materi
selesai kami pun beristirahat dan menuju makan siang dan salat zuhur setelah salat zuhur
semua kami pun melakukan lagu giat tiga yaitu konsep untuk lomba di acara milad yang ke-
45
23 setiap tiga selesai kita semua pun melanjutkan kegiatan 4 yaitu Van game-game yang
dipimpin langsung oleh Pak Wawan, setelah pameran selesai sekitar sekitar 30 menit kita
melakukan parkir dan sorenya pun kita langsung menuju Curug untuk bermain air dan foto-
foto di sana setelah foto-foto dan kita langsung kembali ke tenda dan untuk bersih-bersih
mandi semua bersih-bersih semua kita pernah melakukan salat Maghrib dan makan malam
setelah makan malam dan salat isya kita pun melanjutkan giat ke-5 yaitu evaluasi-evaluasi ,
saat setelah evaluasi selesai kamipun langsung tidur dan untuk bangun di pagi hari menuju
hari ketiga di bumi perkemahan palutungan pada hari Sabtu.
Matahari pun mulai muncul dan kami pun bergegas langsung bangun dan Salat Subuh
dan siap-siap semua sana untuk pagi hari kita semua anak Pramuka melakukan hacking yang
berjarak cukup jauh namun terbayarkan dengan keindahan yang kita dapatkan setelah kita
sampai di tujuan hacking di sana pun kita melakukan foto-foto dan saling sering terhadap
sesama dan setelah menikmati indahnya pemandangan di bumi perkemahan palutungan kami
pun langsung turun kembali dan dan menuju tenda untuk mempersiapkan makan pagi atau
sarapan yang ada di dapur umum setelah makanan dapur umum jadi kita semua anak-anak
Pramuka melakukan makan pagi bersama, setelah selesai kamipun langsung membereskan
tenda-tenda dan logistik kami yang berada tenda untuk pulang pada jam 9 setelah semuanya
selesai dibereskan kami pun langsung langsung melaksanakan apel pulang dan langsung
berangkat pulang dengan mobil truk yang cukup lega tidak seperti waktu berangkat yang
penuh sesak berhimpit semua, setelah beberapa jam di jalan kami pun tiba di sekolah SMA
negeri 1 sukagumiwang supaya per jam 11 lebih 30 menit dan kami pun langsung turun dari
mobil truk tapi kami tidak langsung pulang karena masih ada beberapa hal yang harus
dibereskan seperti barang-barang yang ada di mobil logistik harus dimasukkan ke sanggar
kembali dan lalu dirapihkan terus tenda-tenda dan alat outdoor lainnya yang di sewa harus
segera dikembalikan jadi kita semua sampai rumah sekitar jam 2 lebih dengan muka yang
cukup kotor, capek ,semua jadi satu.

46
Nama : Sujiyah
Kelas : XII.3 MIPA

Pada tanggal 16 Desember 2021, anggota Pramuka kelas 11 dan 12 SMAN negeri
sukagumiwang mengadakan kegiatan perjalanan laksana di buper palutungan. 
1 minggu sebelum tanggal 16 semua anggota Pramuka menyiapkan bahan bahan dan barang
barang yang dibutuhkan untuk kegiatan disana dan 2 hari sebelum tanggal 16 kita semua
mempersiapkan perlengkapan  pribadi dan kelompok untuk dibawa saat perjalanan. Kita
semua dibagi menjadi 6 kelompok : 3 kelompok dari kelas 11 dan 3 kelompok dari kelas 12
dan saya (Sujiyah) kebagian kelompok 2 dari kelas 12 bersama Kak Desy yulita, kak Rani
septiani,  kak Nurfaizah lase dan Kak Tarsadi. Setelah prepare selesai kita semua mempunyai
waktu untuk istirahat untuk menyegarkan badan untuk keesokan harinya. 
Keesokan harinya, tanggal 16 Desember 2021 waktu menunjukkan pukull 04.30 suara
alarm sudah berbunyi dan terdengar adzan berkumandang ditelinga, saya pun langsung
membuka mata dan menggumpulkan nyawa sebelum harus cepet cepet mandi dan mengambil
air wudhu,setelah sholat subuh selesai saya pun langsung bersiap siap menggunakan pakaian
Pramuka lengkap menggunakan sepatu dan bonee. Waktu menunjukkan jam 06.00 semua
anggota Pramuka sudah harus ada disekolah dengan segera saya pun menuju ke sekolah . 
Setelah semua anggota berkumpul, barang-barang yang dibutuhkan untuk kegiatan
disana segera kami bawa menuju musolah, karena mushola adalah tempat terdekat dengan
gerbang depan, mobil yang akan mengangkut barang-barang kami dari pramuka dan dari
eskul pecinta alam akan berhenti digerbang depan. Pelantikan kali ini dilaksanakan
bersamaan dengan pecinta alam yang akan melaksanakan kegiatan diksar. Pelantikan
dilaksanakan dibumi perkemahan palutungan, yah, tempat itu adalah tempat yang tidak asing
bagi para pecinta alam. Tempat tersebut berada di desa cisantana, salah satu desa wisata di
kabupaten kuningan jawa barat.
Beberapa jam setelah kita menyelesaikan pengangkatan barang-barang dari sanggar
menuju musholah, asisten kesiswaan bapak Drs. Wirya memerintahkan kami dan pecinta
alam untuk melakukan upacara pembukaan dan pemberangkatan. Sekitar pukul 08.00 mobil
yang akan mengangkut kami datang, kami segera memasukan barang-barang ke dalam mobil,
dengan dibantu pak wawan selaku pembina pramuka dan para pelatih panker sehingga
barang-barang cepat selesai dimasukan dalam maobil.
Perjalanan dimulai dari sini. Ketika dalam mobil, keadaan yang begitu sempit
mengharuskan bagi kita masing-masing untuknbersabar terdesak kesana kemari,
47
mengakibatkan rasa marah dalam diri pribadi.Perjalanan dari sekolah menuju tempat kegiatan
terasa sangat jauh dan melelahkan akibat dari keadaan mobil yang tidak seperti yang
harapkan. Sesuai dengan rencana kegiatan yang sudah dikonsep matang-matang oleh kak ade
selaku pembantu pembina, bahwa anak pramuka harus diturunkan dari taman cirendang
kabupaten kuningan, yang nantinya akan melaksanakan perjalana suci menuju bumi
perkemahan palutungan. 
Namun hal itu berubah seketika, ketika sopir truk yang membawa kita tidak
menurunkan kita ditempat yang sudah direncanakan, dalam mobil kita anak pramuka
berteriak-teriak minta diturunkan namun sopir truk tidak mendengarnya, hingga pada
akhirnya ketika sudah masuk desa cisantana mobil yang kami naiki berhenti dan menurunkan
kita, rasa kecewa dan benci tergambar jelas diraut muka anggota pramuka, hal yang
semestinya menjadi kenangan terhapuskan oleh kurangnya komunikasi sopir truk dengan
pembina kita. 
Karena kita diturunkan ditempat yang semestinya menjadi pos ke lima dalam
perjalanan kita, maka sesuai dengan hasil diskusi pembina dan para pembantu pembina, maka
kami harus turun lagi dengan jalan kaki, namun kami turun tidak menuju pos 1lagi di balai
desa cisantana, karena kami harus melakukan survai untuk mengisi laporan perjalana laksana
yang nantinya akan dibuat. Dengan raut muka benci dan terpaksa kita semua jalan turun ke
balai desa cisantana. Sekitar jam setengah 12 kami sampai di balai desa cisantana, kami
diterima dengan baik dan disambut dengan baik. Kami semua istirahat sholat dan makan
dihalaman balai desa cisantana, kami memasak dengan bahan bahan dan barang barang yang
kami siapkan jauh jauh hari kami memasak  mie goreng dan naget menggunakan kompor
portebel dan nesting  yang kami bawa. 
Setelah selesai istirahat kami semua melakukan servei dan kebetulan yang dibolehkan
masuk ke dalam balai desa hanya 3 orang saja sari semua anggota Pramuka . Amaka kta
semua membagi nya sesuai kebutuhan laporan masing masing kami dari kelompok 2 hanya
menitipkan pertanyaan kepada rifal dan anjani selaku anggota Pramuka yang masuk untuk
wawancara. Beberapa menit setelah selesai wawancara gerimis mulai turun dan waktu pun
menunjukkan kan jam 14.30 kita semua bergegas melanjutkan perjalanan menggunakan jas
hujan yang sudah disiapkan. 30 menit kemudian adzan ashar pun berkumandang kami semua
berhenti dimasjid yang tidak jauh dari balai desa cisantana. Semua laki laki dan sebagian
perempuan melakukan sholat berjamaah dan sebagaian perempuan yang tidak sholat mereka
berteduh dalam gedung madrasah yang ada disebelah masjid tersebut. Setelah selesai sholat
kami semua pun melanjutkan perjalanan dengan keadaan hujan ringan. Semakin lama
48
berjalan semakin deras hujan turun semakin banyak dan kita semua menjadi pusat perhatian
orang orang yang ada disekitar kitaa, beberapa menit kemudian kita semua diajak meneduh
oleh ka ade disebuah warung pinggir jalan karna hujan semakin deras.
Setelah hujan sedikit reda kami semua melanjutkan perjalanan  dengan semangat
bahagia karna kelompokku tidak egois slalu bersama smaa dan tidak enak sendiri selain itu
hal di luar yang agak menghibur setiap orang yang lewat mengendarai motor slalu menyapa
dan menyapa disela sela itu ada suatu rumah yang didalamnya ada banyak peliharaan anjing
kita semua kaget dan tergesah gesah sambil membawa keril seberat 50kg saat melewati
rumah ituu rasanya lucu takut bahagia pokoknya suatu pengalaman yang tidak akan semua
orang rasakan hanya ada di Pramuka. Sekitar 2 km kita berjalan hujan mulai lebat lagi kita
semua berhenti lagi untuk meneduh sebentar diwarung pinggir jalan. 
Senja mulai datang, hujan mengguyur kita semakin deras, perjalanan masih setengah
jalan lagi, kami semua memutuskan untuk tetap melajutkan perjalanan. Dengan kondisi jalan
yang naik, ditambah arus air hujan yang lumayan deras, kami semua tetap semangat untuk
segera sampai di bumi perkemahan. 
Tak terasa hal yang menjadi bayang-bayang difikiran kami dalam perjalanan kini
sudah dapat kita lihat, tak ada kata yang kami ucapkan kecuali kalimat alhamdulillah dengan
rasa syukur yang sangat mendalam kami semua dapat sampai ke tempat tujuan dengan
selamat dan tepat waktu. Suasana masih hujan kami sema berteduh di sung yang disediakan
oleh pengelola, sampai huja sedikit redah, kami semua berbenah diri, ada yang mandi ada
yang hanya cuci muka dan gosok gigi saja. Kemudian kami sholat magrib dan isya makan
malam dan kami semua kembali ke saung yang sudah berdiri tenda-tenda didalam saung.
Kami semua berkumpul masak seafood, bernyanyi bersama. Karena malam ini tidak ada
kegiatan maka kami semua langsung masuk tenda masih-masih dan tidur, keadaan tubuh
yang capek dan dingin menjadika kami tertidur sangat nyaman tanpa merasa ada gangguan
apapun. 
Keesokan hari fajar mulai terbit, kumandang adzan shubus hampir selesai dan sudah
ada orang sholat di musholah kecil yang berada tidak jauh dari tenda yang kita tempati.
Beranjak dari tenda menuju kamar mandi ditengah pegunungan untuk Berganti pakaian dan
melaksanakan sholat merupakan awal kegiatan yang akan kami lakukan dihari kedua ini,
jumat 17 desember 2021. 
Dipagi hari ini dengan cuaca yang cerah, kami semua memindahkan tenda yang
berada di saung menuju tempat yang sebenarnya yaitu lapangan yang masih sedikit basah
karena hujan kemarin malam, disitu kami mendirikan tenda kembali dengan posisi tenda
49
membentuk lingkaran.Tenda sudah berdiri, kami semua berkumpul dilapangan melakukan
senam pagi bersama sama.Dan setelahnya kita sarapan bersama sama dilapangan. Setelahnya
sarapan kita semua dikumpulkan dilapangan kecil dekat dengan tenda dan langsung
melakukan giat satu yaitu materi laksana yang disampaikan oleh kak ade hidayat selaku
pembantu pembina. Setelah giat satu selesai kita semua langsung melanjutkan acara kita yaitu
giat dua materi pendirian tenda yang disampaikan oleh kak wawan selaku pembina putra
beliau memenyampaika jenis jenis tenda , fungsi hingga mempraktekkan membuat tenda
bersama sama. Setelah kegiatan pendirian tenda selesai kita semua langsung melakukan
observasi sesuai dengan kebutuhan laporannya masing masing, semuanya bersebaran sesuai
kelompok masing masing ada yang kewarung ada yang ke tempat tiketing ada yang ke warga
semua meminta dokumentasi dan  tanda tangan untuk pembuktian telah melakukan
observasi. 
Menjelang waktu dzhuhur setelah selesai observasi kita semua menunggu diTenda
sambil memasang fleshit untuk menjaga jaga takut hujan turun kembali. Setelah selesai
semua laki laki pun turun kebawah mencari masjid untuk melaksanakan  sholat jumat dan
yang perempuan sebagian masak, sebagian membereskan tenda dan ada yang sholat. Laki
laki selesai sholat jumat kita pun langsung berlanjut makan bersama setelah itu dilanjut
dengan giat 3 yaitu pembahasan lomba karena dimilad smanska tahun ini Pramuka akan
mengadakan lomba semuanya dibahas dan dirangakai oleh kak wawan selaku pembina putra
pramuka tapi sebelum dimulai pembahasannya kami semua dikumpulkan dilapangan dan
diberi sanksi  push up 50 kali oleh ka ade karna tidak sesuai dengan jadwal dan tidak disiplin.
Setelah itu kami semua berkumpul kembali didepan tenda yang sudah dialasi karpet lalu
langsung masuk kepembahasan. Tak terasa adzan ashar pun sudah berkumandang selesai
pembahasan kami semua pun langsung sholat berjamaah di mushola kecil dekat dengan
tenda. 
Kegiatan selanjutnya adalah game dengan dipimpin langsung oleh pembina putra kita
yaitu kak wawan kami semua melakukannya dengan penuh gembira sehingga merasakan
seperti kemabali kemasa anak anak tak tak serasa sudah mulai senja kami semua pun
langsung turun berjalan menuju air terjun curug putri yang sangat indah dan sejuk kami
semua pun bahagia melihat pemandangan alam yang asri dan sejuk, kami semua disana tak
ada habisnya bermain air dan berfoto foto  sehingga tiba waktunya magrib kami pun bergegas
berjalan keatas untuk berganti pakaian dan sholat makan dan sholat isya kembali.
Hujan pun mulai turun membasahi bumi perkemahan, dengan ditemani suhu yang
sangat dingin kami semua melakukan kegiatan family ghetring yang berisi evaluasi evaluasi
50
terhadap kegiatan yang sudah berlangsung terutama diwaktu dan makan karena banyak sekali
kesalah pahaman pada waktu makan. Setelah kegiatan evaluasi selesai kami semua pun
langsung pergi ke tenda masing masing untuk beranjak tidur dan masih ada sebagian anak 
yang memasak makanan sisa perjalanan di hari pertama. 
Hari ke tiga kegiatan dipalutungan , kepala sekolah baru, beberapa perwakilan guru
dan beberapa perwakilan siswa siswi SMAN 1 Sukagumiwang menengok datang pada malam
hari. Keesokan nya kami semua melaksanakan sholat subuh bersama dan siap siap untuk
kegiatan selanjutnya dan kami pun diajak pembina berjalan menuju ke atas untuk renungan
awalnya kami fikir akan dibawa ditempat yang sunyi dan seram kami  hingga ada salah satu
teman kami yang kakinya terkena lintah dan berdarah tak berhenti henti kami semua lupa
tidak ada yang membawa kotak P3K hingga kami pun memutar otak supya darahnya berhenti
dan kami pun memutuskan untuk menggunakan hansaplast bekas yang masih bersih
sesudahnya kamipun berjalan jauh kembalii hingga terasa agak cape tapi ternyata semuanya
salah kami semua diajak ke tempat yang benar benar menakjubkan sangat sangat indah
hingga tidak bisa diungkapkan oleh kata kata,kami semua disitu menikmati betapa indahnya
ciptaan allah SWT dan kami semua mengabadikannya dengan berfoto foto disana .
Sepulangnya dari sini kami semua langsung membereskan tenda dan baksos sebagian ada
yang masak dan setelah itu kami semua sarapan pagi bersama sebelum melakukan kegiatan
apel penutupan kegiatan bersama sama. Selesai apel penutupan kita semua pun langsung
mengangkat barang barang ke mobil untuk dibawa pulang ke SMAN 1 Sukagumiwang
selesainya barang barang masuk dalam mobil kta  semua pun langsung masuk dalam mobil
dan berangkat untuk pulang ke smanska. Sesampainya di sekolah kita semua pun tidak
langsung pulang tetapi kita semua membereskan barang barang yang ada dimobil dan
dimasukkan kedalam sanggar dengan raut muka yang kecapean kita semua tetap
melakukannya dan beberapa jam kemudian kami pulang kerumah masing-masing.

51

Anda mungkin juga menyukai