Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN OBSERVASI

MUSEUM BANTEN LAMA

Disusun Oleh :
Kelompok 3

1. Sugandi
2. Sindiyah
3. Sapiah

YAYASAN SYARI’AH INDONESIA MATHLAUL ANWAR


SMK PRISMA CITRA NUSANTARA

Alamat : Jl. Warung Selikur – Tanara KM. 05 Gardu Kisalam, Carenang, Serang – Banten
Kode Pos 42195, HP. 0818705487, E-Mail : smk_pcn@gmail.com
LEMBAR PENGESAHAN I

Laporan Observasi
SMK PRISMA CITRA NUSANTARA
CARENANG

Disusun Oleh :
Kelompok 3

Disahkan :
Pada Tanggal : .............................................

Pembimbing, Ketua Observasi,

Kamaludin, S.Pd. Setyo Wigati, S.Pd.

Mengetahui,
Kepala SMK Prisma Citra Nusantara

Drs. Junedi, MA

i
LEMBAR PENGESAHAN II

Laporan Observasi
SMK PRISMA CITRA NUSANTARA
CARENANG

Disusun Oleh :
Kelompok 3

Disahkan :
Pada Tanggal : .............................................

Penguji I, Penguji II,

........................................... ...........................................

Mengetahui,
Kepala SMK Prisma Citra Nusantara

Drs. Junedi, MA

ii
IDENTITAS PESERTA OBSERVASI

Nama Siswa : Sugandi


Tempat, Tanggal Lahir : Serang, 7 Desember 2004
Jenis Kelamin : Laki-laki
NISN :
Agama : Islam
Bidang Keahlian : Administrasi Perkantoran
Program Keahlian : Perkantoran
Alamat Siswa : Kp. Bojong Koneng RT. 002 RW. 001 Ds.
Carenang Kec. Carenang Kab. Serang – Banten,
42195

Nama Sekolah : SMK Prisma Citra Nusantara


Alamat Sekolah : Jl. Warung Selikur KM. 05 Gardu Kisalam –
Tanara Kec. Carenang Kab. Serang – Banten,
42195

Nama Orang Tua


A. Ayah : Saryani
B. Ibu : Arsuni

Alamat Orang tua : Kp. Bojong Koneng RT. 002 RW. 001 Ds.
Carenang Kec. Carenang Kab. Serang – Banten,
42195

iii
Nama Siswa : Sindiyah
Tempat, Tanggal Lahir : Serang, 12 Mei 2003
Jenis Kelamin : Perempuan
NISN :
Agama : Islam
Bidang Keahlian : Administrasi Perkantoran
Program Keahlian : Perkantoran
Alamat Siswa : Kp. Mandaya Sabrang RT. 018 RW. 003 Ds.
Sukamampir Kec. Binuang Kab. Serang – Banten,
42196

Nama Sekolah : SMK Prisma Citra Nusantara


Alamat Sekolah : Jl. Warung Selikur KM. 05 Gardu Kisalam –
Tanara Kec. Carenang Kab. Serang – Banten,
42195

Nama Orang Tua


A. Ayah : Muksin
B. Ibu : Nurhalimah

Alamat Orang tua : Kp. Mandaya Sabrang RT. 018 RW. 003 Ds.
Sukamampir Kec. Binuang Kab. Serang – Banten,
42196

iv
Nama Siswa : Sapiah
Tempat, Tanggal Lahir : Serang, 5 Mei 2004
Jenis Kelamin : Perempuan
NISN :
Agama : Islam
Bidang Keahlian : Administrasi Perkantoran
Program Keahlian : Perkantoran
Alamat Siswa : Kp. Mandaya Sabrang RT. 010 RW. 003 Ds.
Sukamampir Kec. Binuang Kab. Serang – Banten,
42196

Nama Sekolah : SMK Prisma Citra Nusantara


Alamat Sekolah : Jl. Warung Selikur KM. 05 Gardu Kisalam –
Tanara Kec. Carenang Kab. Serang – Banten,
42195

Nama Orang Tua


A. Ayah : Marsati
B. Ibu : Siti

Alamat Orang tua : Kp. Mandaya Sabrang RT. 010 RW. 003 Ds.
Sukamampir Kec. Binuang Kab. Serang – Banten,
42196

v
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa,
yang telah memberikan rahmat hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan observasi ini.
Laporan observasi ini dibuat untuk memenuhi salah satu persyaratan,
yakni mengikuti USBN/UNBK tahun 2021/2022 di SMK Prisma Citra Nusantara
Carenang. Dalam pembuatan laporan observasi ini, penulis menyadari bahwa
laporan kunjungan ini belum sempurna. Untuk itu kritik dan saran sangat
disarankan guna penyempurnaan laporan observasi ini.
Laporan observasi ini dapat selesai tidak lepas dari bantuan berbagai pihak
serta bimbingan dari bapak dan ibu guru. Dalam kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada :
1. Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan rahmat dan
berkah kepada penulis.
2. Orang tua yang telah mensupport dan membantu dalam pendidikan kami.
3. Bapak Santani, S.Pd.I., selaku ketua YASYIMA SMK Prisma Citra Nusantara
Carenang.
4. Bapak Drs. Junaedi, MA. selaku Kepala SMK Prisma Citra Nusantara
Carenang.
5. Bapak Kamaludin, S.Pd. selaku Pembimbing observasi
6. Ibu Setyo Wigati, S.Pd. selaku Wali kelas dan Ketua Observasi.
7. Bapak dan Ibu guru yang telah membantu dan mendukung pelaksanaan
observasi.
8. Teman – teman yang telah membantu menyelesaikan laporan observasi ini.

Akhir kata semoga laporan observasi ini bermanfaat bagi penulis


khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Carenang, Januari 2022

Penulis

vi
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan I i
…………………………………………………………………
Lembar Pengesahan II ii
………………………………………………………………..
Identitas Peserta Observasi iii
…………………………………………………………...
Kata Pengantar …………………………………………………... vi
………………...…
Daftar Isi ………………………………………. vii
……………………………………..
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah …………………..……….……..……………………. 1
1.2. Rumusan Masalah ………..………………………………..……………………1
1.3. Tujuan Penelitian …………….........………………………..……..……………1
1.4. Manfaat Penelitian ………..…………………………………………………….2
1.5. Metodologi Penelitian ………………………………..…………………………2
1.6. Sistematika Penulisan …………......…………………………………………… 2
BAB II GAMBARAN OBJEK WISATA

2.1. Definisi Objek Wisata ……….................................................………………… 3

2.2. Lokasi Objek Wisata …………………………..............................…….....…… 4


BAB III MUSEUM BANTEN LAMA
3.1. Sejarah Gedung ........................................................................................ 5
3.2. Arsitektur Bangunan ............................................................................................6
3.3. Ruang Museum Banten Lama ............................................................................ 8
BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan ......................................................................................................... 10
4.2. Saran .................................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA 11
..................................................................................................
LAMPIRAN .......................................................................................................12

vii
........

viii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Museum adalah lembaga yang diperuntukan bagi masyarakat umum.
Museum berfungsi mengumpulkan, merawat, dan menyajikan serta
melestarikan warisan budaya masyarakat untuk tujuan studi, penelitian dan
kesenangan atau hiburan.
Museum dapat juga diartikan sebagai tempat yang digunakan untuk
menyimpan benda-benda kuno (bersejarah) dengan tujuan agar bisa dilihat
dan dipelajari untuk menambah wawasan serta dijadikan tempat rekreasi.
Museum menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah
Gedung yang digunakan sebagai tempat untuk pameran tetap benda-benda
yang patut mendapat perhatian umum, seperti peninggalan sejarah, seni, dan
ilmu, serta menjadi tempat menyimpan barang kuno.
Beradasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 1995, museum
adalah lembaga, tempat, penyimpanan, perawatan, pengamanan, dan
pemanfaatan benda- benda bukti materil hasil budaya manusia serta alam dan
lingkungannya guna menunjang upaya perlindungan dan pelestarian kekayaan
budaya bangsa.
Sejalan dengan pengertian tersebut, museum merupakan wahana yang
memiliki peran strategis terhadap penguatan jati diri masyarakat. Para ahli
kebudayaan meletakkan museum sebagai bagian dari pranata sosial dan
sebagai media edukasi untuk memberikan gambaran tentang perkembangan
alam dan budaya manusia kepada publik.

1.2. Rumusan Masalah


a. Bagaimana Sejarah Singkat Kepurbakalaan Banten?
b. Bagaimana Perkembangan Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama?

1.3. Tujuan  Penelitian

1
Adapun tujuan dari penyusun dan pembuat karya tulis ini, yaitu sebagai
syarat untuk mengikuti USBN/UNBK Tahun Pelajaran 2021/2022 serta
Untuk melatih keterampilan dan kemampuan penulis dalam memehami masa
peninggalan kepurbakalaan banten lama.

1.4. Manfaat
Penulisan karya tulis ini diharapkan dapat memberikan manfaat
bagi :
a. Penulis :
- Menambah wawasan dan pengetahuan
- Sarana menambah nilai sosial
- Untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air.
b. Pembaca :
- Menambah wawasan dan pengetahuan pembaca
- Membangkitkan kepedulian pembaca terhadap museum di Indonesia

1.5. Metode Pengumpulan Data


Metode yang penulis pergunakan untuk memperoleh data dalam karya
tulis ini adalah sebagai berikut :
- Observasi atau mengunjungi tempat-tempat yang bersejarah di Banten
lama secara langsung
- Study pustaka

1.6. Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan laporan penelitian sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN; Latar Belakang Masalah; Rumusan Masalah;
Tujuan Penelitian; Manfaat Penelitian; Metode Pengumpulan Data
BAB II GAMBARAN OBJEK WISATA; Definisi objek; Lokasi objek
wisata
BAB III MUSEUM BANTEN LAMA; Sejarah gedung; Arsitektur gedung
Ruang museum banten lama
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN; Kesimpulan; Saran

2
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB II
GAMBARAN OBJEK WISATA

2.1. Definisi Objek Wisata


Kesultanan Banten pernah berjaya pada abad 16 hingga abad 17.
Perdagangan yang terjadi melalui pelabuhan Karangantu menjadikan
wilayah ini makmur dan sejahtera. Kini, cerita Kesultanan Banten hanya
tinggal sejarah namun kejayaan dan peninggalannya masih dapat dilihat di
Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama.
Terletak di kawasan Banten Lama, tepatnya di Desa Banten,
Kecamatan Kasemen, Museum Situs Kepurbakalaan berjarak 12 Km arah
utara dari pusat Kota Serang.
Masuk ke area museum, pada bagian depan terdapat meriam Ki Amuk
yang memiliki ukuran 2,5 m dan terbuat dari tembaga. Meriam ini
merupakan hasil rampasan dari tentara Portugis saat ingin menguasai Kota
Banten. Ada pula hiasan pintu gerbang Keraton Surowsoawan yang terbuat
dari batu berjejer di halaman depan museum. Sementara itu, reruntuhan
gerbang keraton yang terbuat dari batu karang dipagari guna menjaga dari
hal yang dapat merusak benda bersejarah ini.
Masuk ke dalam bangunan museum, pengunjung akan disambut
dengan 2 gerabah berukuran besar. Walaupun terlihat retak dan tambalan
dibagian sisinya, gerabah ini masih terlihat kuat dan memperlihatkan sisa-
sisa kejayaan zaman Kerajaan Banten Lama. Berjalan ke sisi kiri bangunan,
terdapat gambar yang menjelaskan kejayaan Kesultanan Banten lewat
Pelabuhan Karangantu. Terlihat dalam gambar, Banten telah menjadi kota
pelabuhan yang maju, dimana para pedagang saling berinteraksi juga
berkomunikasi. Pedagang yang datang ke Banten saat itu kebanyakan
adalah pedagang Cina, Persia, dan Portugis. Salah satu gambar yang
menarik adalah gambar yang menceritakan dua utusan Banten yang dikirim
ke Inggris pada tahun 1682, yakni Kyai Ngabehi Naya Wipraya dan Kyai
Ngabehi Jaya Sedana. Mereka berdua diutus Sultan untuk membeli

3
peralatan perang. Saat bertemu dengan raja Inggris Charles II, utusan dari
Banten ini menerima gelar sebagai Sir Abdul dan Sir Ahmad.
Pada bagian belakang, museum ini memiliki peninggalan perabotan
rumah tangga. Barang berupa keramik, gelas, dan mangkuk ini didominasi
dengan warna putih. Terdapat juga kunci dan gembok pada masa Banten
Lama. Selain itu, di museum ini juga terdapat koleksi senjata seperti keris
dan tombak yang menghiasi salah satu sudut ruangan.
Menuju pintu keluar museum, terdapat arca nandi yang merupakan
peninggalan kebudayaan Hindu-Budha. Arca ini merupakan wahana atau
kendaraan Dewa Siwa. Arca ini semula ditempatkan di Pancaniti,
Kabupaten Serang. Kemudian hilang dan ditemukan kembali di timur
Pelabuhan Karangantu setelah sebelumnya menjadi koleksi dari Museum
Situs Kepurbakalaan Banten lama.

2.2. Lokasi Objek Wisata


Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama Serang berada di wilayah
Banten Lama, Serang, berjarak hanya beberapa puluh meter dari Masjid
Agung Banten, berseberangan dengan reruntuhan Istana Surosowan yang
kami kunjungi belakangan. Itu karena kunci gembok pagar masuk ke
reruntuhan istana Banten itu disimpan oleh petugas museum ini.
Tempat yang digunakan oleh Museum Situs Kepurbakalaan Banten
Lama berupa bangunan segi empat satu lantai dengan halaman sangat luas. Di
halaman depan museum, agak ke sebelah kanan, terdapat cungkup kecil yang
di dalamnya dipajang koleksi meriam kuno peninggalan dari jaman kolonial
yang dikenal dengan nama Meriam Ki Amuk.
Alamat Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama berada di Desa
Banten, Kecamatan Kasemen, Serang, Banten. Lokasi GPS : -6.0364534,
106.1559588, Jam Buka : Selasa s/d Minggu, jam 09.00 – 16.00 WIB.

4
BAB III
MUSEUM BANTEN LAMA

3.1. Sejarah Gedung


Bangunan Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama berdiri di atas
tanah seluas 778 m2 dari keseluruhan luas yang dimiliki museum yaitu
10.000 m2.
Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama berlokasi di Desa Banten,
Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Provinsi Banten, sekitar 12 km ke arah
utara dari kota Serang.
Akses ke museum bisa dicapai dengan kendaraan pribadi baik roda dua
ataupun roda empat, atau kendaraan umum angkutan kota jurusan
Karangantu dari terminal Pakupatan, Serang.
Museum ini didirikan pada 1984 dan diresmikan pada 15 Juli 1985
oleh Direktur Jenderal Kebudayaan yang kala itu dijabat Prof. DR. Haryati
Soebadio. Ada pun maksud didirikannya museum situs ini ialah antara lain
sebagai pusat informasi bagi pengunjung yang ingin mencari dan menggali
berbagai peristiwa sejarah yang pernah terjadi di kawasan Banten Lama;
sebagai tempat untuk menyajikan berbagai tinggalan arkeologi yang terkait
dengan Banten Lama di masa lalu; sebagai laboratorium pusat studi sejarah
perkembangan Islam di Indonesia; serta sebagai media untuk sumber
inspirasi dan tempat rekreasi.
Di museum ini pengunjung diajak untuk bernostalgia dengan melihat
beberapa tinggalan arkeologis yang ditemukan di kawasan Banten Lama.
Koleksi Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama terbagi atas
koleksi asli dan replika. Untuk koleksi yang paling terkenal ialah Meriam
Ki Amuk dan alat penggiling lada. Meriam ini merupakan hasil rampasan
dari tentara Portugis yang berhasil dikalahkan tentara Belanda. Konon
Meriam Ki Amuk memiliki kembaran yaitu Meriam Si Jagur yang
tersimpan di Museum Fatahillah, Jakarta. Sedangkan alat penggilangan
lada terbuat dari batu padas yang sangat keras telah hancur menjadi
beberapa bagian.

5
Pada zaman dulu, Banten memang dikenal sebagai penghasil lada yang
menyebabkan Belanda datang untuk memonopoli produksi dan
perdagangan lada. Terdapat juga koleksi dalam bentuk diorama, dan maket,
arkeologika, keramologika, numismatika/heraldika, etnografika, dan seni
rupa. Koleksi arkeologika antara lain terdiri dari kapak batu, arca nandi,
genteng berbagai bentuk dan ukuran, memolo/hiasan atap
bangunan/pemuncak, tegel, dan pagar besi berhias. Terdapat juga koleksi
keramologika karena Banten pada masa lalu memiliki industri gerabah
yang cukup banyak.
Hasil produksi terdiri dari peralatan rumah tangga, unsur bangunan,
dan kowi (wadah pelebur logam). Koleksi numismatika menjadi salah satu
andalan museum ini karena Banten pada masa lalu sudah mampu membuat
uang sendiri. Selain koleksi mata uang Banten, terdapat juga berbagai jenis
koleksi mata uang asing seperti caxa (Cina), mata uang VOC, mata uang
Inggris, dan Tael.
Koleksi etnografika cukup mengundang perhatian pengunjung karena
Banten pada masa lalu juga sudah mampu membuat kain dan pakaian
sendiri. Terbukti dengan beberapa koleksi peralatan tenun dan pakaian.
Koleksi etnografika juga diisi dengan berbagai jenis senjata dan alat-alat
kesenian. Koleksi seni rupa lebih diarahkan pada diorama dua dimensi
yang menggambarkan kondisi Banten terutama pada masa kerajaan, seperti
lukisan pelabuhan Banten, Pasar Karangantu, dan lukisan para sultan yang
pernah menjabat.

3.2. Arsitektur Gedung


Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama mempunyai luas tanah
kurang lebih 10.000 m2 dan bangunan kurang lebih 778 m2. Dibangun
dengan gaya arsitektur tradisional Jawa Barat seperti yang terlihat pada
bentuk atapnya
Di dalam kompleks Banten Lama, pengunjung dengan mudah dapat
menemukan peninggalan Keraton Surosowan, Keraton Kaibon, dan Benteng

6
Spellwijk. Di kawasan tersebut juga terdapat Museum Kepurbakalaan Banten,
Masjid Agung Banten, dan Vihara Avalokitesvara.
Vihara Avalokitesvara pada abad ke-16 yang merupakan salah satu
Vihara tertua di Indonesia. Vihara ini memiliki sebutan sebagai Kelenteng
Tridarma karena Vihara ini melayani tiga kepercayaan, yaitu Buddha, Kong
Hu Cu, dan Taoisme. Bagi wisatawaan yang beragama lain, tetap dapat
mengunjungi vihara ini dengan leluasa.
Objek sejarah lainnya yang wajib dikunjungi di kompleks Banten Lama
adalah Istana Keraton Kaibon. Berdasarkan cerita sejarahnya tempat ini
merupakan kediaman Ratu Aisyah ibu dari Sultan Syaifuddin. Bangunan ini
hancur karena di serang tentara Belanda pada saat peperangan melawan
Kerajaan Banten yang tersisa sampai saat ini hanya sebagian dari bangunan
istana.
Di lokasi yang berdekatan terdapat Istana Keraton Surosowan merupakan
kediaman para Sultan Banten, di antaranya Sultan Maulana Hasanudin hingga
Sultan Haji. Masjid Agung Banten merupakan salah satu bangunan
peninggalan Kerajaan Banten yang hingga kini masih berdiri kukuh.
Dibangun pada tahun 1652, tepat pada masa pemerintahan Sultan Maulana
Hasanudin, putera pertama Sunan Gunung Jati. Masjid ini memiliki beberapa
keunikan corak, di antaranya menaranya berbentuk mirip mercusuar, atapnya
menyerupai atap dari pagoda khas gaya arsitektur Cina, ada serambi di kiri-
kanan bangunan, serta kompleks pemakaman sultan Banten beserta
keluarganya di sekitar kompleks masjid. Di dalamnya, terdapat sembilan
makam sultan beserta keluarganya. Makam yang sering dikunjungi
pengunjung di antaranya makam Sultan Hasanudin dan makam Sultan Abul
Mafakhir. Makam sultan Maulana Hasanudin beserta keluarga dan para
pengawalnya berlokasi di sisi utara Mesjid Agung Banten, terdapat dua
bagian bangunan pemakaman pada bagian dalam tempat sultan beserta
keluarga, sedangkan di sisi luar makam para pengawal.
Masjid Agung Banten bisa dibilang salah satu masjid tertua di Indonesia
juga karena masjid ini berdiri sejak zaman kesultanan di Banten kira-kira

7
pada tahun 1556. Masjid ini pun menjadi saksi sejarah Banten pernah
memiliki pemerintahan kerajaan.

3.3. Ruang Museum


Memasuki museum, kami langsung disambut dengan gerabah-gerabah
tanah liat berukuran super besar dengan papan bertulisakan “Museum Situs
Kepurbakalaan Banten Lama”. Kami melipir ke arah kiri untuk kemudian
membaca informasi-informasi yang terpampang didinding museum. Cerita
bermula pada perdagangan di masa Kesultanan Banten. Pada masa
Kesultanan Banten yaitu sekitar pertengahan abad ke-15 hingga akhir abad
ke-16, perdagangan internasional terjadi di Pelabuhan Karangantu. Adapun
komoditas yang diperdagangkan berupa rempah-rempah seperti lada, tepatnya
Banten saat itu memonopoli perdagangan lada asal Lampung.
Melanjutkan menilik koleksi berikutnya, kami melihat gambaran kapal
VOC, keramik-keramik dari Cina, serta artefak lainnya. Pada sebuah
didinding, kami mulai membaca mengenai tata kota dan penduduk
Kesultanan Banten. Membaca informasi yang tertuang, kami jadi bertanya-
tanya, dimanakah keturunan-keturunan dari berbagai suku bangsa yang
bermukin di Kesultanan Banten ini sekarang berada ya? Karena kalau
diperhatikan perdagangan membawa Banten dihuni oleh berbagai etnis.
Sketsa Serrurie (1902) mengenali setidaknya ada 33 pemukiman
penduduk Banten berdasarkan jenis pekerjaan yang berlangsung, seperti
Panjaringan (pemukiman tukang jaring), Kepandean (Pemukiman pengrajin
logam), Pamarican (pemukiman penghasil lada), dan lain sebagainya.
Beberapa daerah tersebut familiar bagi kami dan masih ada sampai saat ini.
Banyak sekali informasi mengenai Kawasan Kesultanan Banten yang bisa
kita baca di museum seluas  778 meter persegi ini, mulai dari benteng-
benteng, masjid-masjid, dan keraton-keraton yang dibangun pada masa itu.
Bahkan, ada informasi mengenai teknologi pengolahan air bersih,
pengelolaan logam, dan pembuatan gerabah pada masa itu.
Selain itu, koleksi yang mengisi dua ruangan di Museum Situs
Kepurbakalaan Banten Lama ini tak hanya berupa infografis, keramik, dan

8
gerabah. Tetapi ada juga persenjataan, perhiasan dari logam, penggilingan
tebu, peralatan mencari ikan, sebuah Arca Nandi yang menunjukkan
pengaruh hindu-budha di Banten, serta informasi mengenai kesenian
tradisional Banten yang paling terkenal, yaitu Debus.
Berkeliling museum ini sebenarnya menyenangkan. Bagi kalian yang
ingin mengetahui bagaimana Banten tempo dulu, berkunjung ke museum ini
adalah jawabannya. Namun sayang, pencahayaan yang kurang, udara yang
pengap dan panas, membuat kami agak kurang nyaman berada didalamnya.    
Karena untuk bisa menyerap informasi yang ada didalamnya, biasanya kami
membutuhkan waktu kurang lebih dua jam. Kondisi yang pengap dan panas
lantaran pendingin ruangan yang dimatikan ini akhirnya mempercepat laju
kami meninggalkan museum ini.

9
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Menarik sekali memang ketika berkunjung ke musem purbakala ini,
selain melihat berbagai benda yang mempunyai nilai budaya tinggi, kita juga
bisa belajar kearifan kehidupan di masa Kesultanan Banten yang nilai-
nilainya masih kita bisa terapkan sampai sekarang, “kerukunan, persahabatan
dengan tetap mempunyai barisan tentara yang kuat,”
Peninggalan arkeologi yang berupa artefak kecil-kecil telah ditemukan di
Situs Banten dalam jumlah yang banyak. Diantaranya adalah berupa : gerabah
untuk keperluan hidup, periuk, jembangan, keramik asing, patung, kapak batu
dan lain-lain. Penemuan-penemuan tersebut merupakan bagian dari aktifitas
masyarakat Banten dari abad 16 M sampai dengan abad 19 M.
Koleksi yang ada di Museum sekarang dapat diklarifikasikan menjadi
beberapa kelompok koleksi, yaitu :
1. Arkeologika, termasuk di dalamnya adalah arca Nandi, mamolo,
gerabah, atap, lesung batu dan lain sebagainya.
2. Numismatika, termasuk di dalamnya adalah koleksi mata uang, baik
mata uang asing maupun uang yang dicetak masyarakat banten.
3. Etnografika, termasuk di dalamnya adalah miniatur rumah adat suku
Baduy, berbagai macam senjata tradisional, koleksi pakaian adat dan
lain-lain.

4.2. Saran
1. Semoga karya tulis ini bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya
bagi para pembaca, sehingga kita semua dapat mengetahui Masa
Peninggalan Kepurbakalaan Banten Lama dan objek-objek peninggalan
Banten lama.
2. Penulis juga menyarankan agar ilmu pengetahuan yang di dapat dari karya
tulis ini dapat dijadikan suri tauladan untuk diaplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://www.republika.co.id/berita/internasional/asean/13/05/04/nasional/daerah/
17/10/19/oy256e428-banten-lama-cerita-yang-memudar
https://id.scribd.com/search?content_type=tops&page=1&query=makalah
%20museum%20banten&content_types=tops,documents&language=84
https://id.scribd.com/document/428284541/Makalah-Museum-Banten#download
https://www.aroengbinang.com/2018/01/museum-situs-kepurbakalaan-banten-
lama-serang.html
https://dispar.bantenprov.go.id/Berita/topic/349
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2020/07/15/sejarah-hari-ini-15-juli-1985-
museum-situs-kepurbakalaan-banten-lama
https://infobanten22.blogspot.com/2012/03/museum-situs-kepurbakalaan-banten-
lama.html
https://kelanaku.com/2018/08/01/yuk-berkunjung-ke-museum-situs-
kepurbakalaan-banten-lama/

11
LAMPIRAN – LAMPIRAN

12

Anda mungkin juga menyukai