Anda di halaman 1dari 3

PENATALAKSANAAN SKIZOFRENIA

No.
:
Dokumen
No. Revisi :
SOP Tanggal
:
Terbit
Halaman : 1-2

UPTD dr. Faizah


Puskesmas NIP.197109252005012002
Sukatani

1. Pengertian Gejala psikotik berupa halusinasi, waham, inkoherensi, perilaku


katatonik atau perilaku kacau lainnya, misalnya gaduh gelisah,
agresif, sulit tidur, halusinasi, waham, proses pikir kacau,
mengamuk, bicara kacau, mendengar bisikan, melihat bayangan
iblis, telanjang di depan umum.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah - langkah untuk


penatalaksanaan Skizofrenia

3. Kebijakan 1. SK Kepala UPTD Puskesmas Sukatani No.__ Tahun 2023


Tentang Penetapan Jenis Pelayanan di UPTD Puskesmas
Poned Balowerti

2. SK Kepala UPTD Puskesmas Sukatani No.__ Tahun 2023


Tentang Penetapan Penanggung Jawab UKM

3. SK Kepala UPTD Puskesmas Sukatani No.__ Tahun 2023


tentang Pendelegasian Wewenang

4. Referensi 1. Permenkes No. 05 Tahun 2014

2. Kesehatan jiwa masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Banten

5. Prosedur / a. Penatalaksanaan
Langkah-
langkah 1) Petugas menginformasikan kepada keluarga bahwa
perilaku aneh dan agitasi adalah gejala penyakit jiwa, gejala
dapat hilang timbul. Oleh karena itu keluarga perlu
mengantisipasinya dengan memberikan obat secara teratur
dan memeriksakan ke sarana kesehatan.

2) Petugas mendorong pasien untuk berfungsi pada taraf yang


optimal dalam pekerjaan dan kegiatan sehari-hari.

3) Petugas mengurangi stres pada pasien dengan tidak


PENATALAKSANAAN SKIZOFRENIA
No.
:
Dokumen
No. Revisi :
SOP Tanggal
:
Terbit
Halaman : 1-2

UPTD dr. Faizah


Puskesmas NIP.197109252005012002
Sukatani

berargumentasi terhadap pikirannya yang psikotik dan


hindari konfrontasi atau mengeritik.

4) Pada saat gejala berat sebaiknya istirahat dan menghindari


stres.

5) Petugas merujuk ke Psikosis Akut (F23) untuk saran


penatalaksanaan keadaan agitasi.

b. Medikasi:

1) Petugas memberikan medikasi antipsikotik yang dimulai


dengan dosis rendah dan ditingkatkan secara bertahap.
(misalnya Haloperidol 3 x 2-5 mg sehari atau Chlorpromazine
3 x 100-200 mg sehari). Dosis harus serendah mungkin
untuk menghilangkan gejala, walaupun beberapa pasien
membutuhkan dosis yang lebih tinggi.

2) Bagi pasien yang tidak patuh makan obat secara teratur,


dapat diberikan antipsikotik depot misalnya injeksi
Haloperidol dekanoat atau Modecate yang diberikan 1 X
sebulan secara i.m.

3) Petugas memberitahu keluarga bahwa medikasi yang kontinu


akan mengurangi risiko kekambuhan. Pada umumnya
antipsikotik harus dilanjutkan sekurang-kurangnya 3 bulan
sesudah suatu episode pertama penyakitnya dan lebih lama
sesudah episode berikutnya. Beberapa pasien mungkin perlu
minum obat jangka panjang, bahkan seumur hidup.

4) Petugas memberi tahu pasien dan keluarga tentang


kemungkinan efek samping obat.

c. Konsultasi ke spesialis:

1) Jika fasilitas tersedia, Petugas mempertimbangkan untuk


konsultasi bagi semua kasus baru dengan gangguan psikotik
untuk memastikan diagnosis dan terapi yang sesuai.

2) Terdapat depresi atau mania dengan gangguan psikotik,


PENATALAKSANAAN SKIZOFRENIA
No.
:
Dokumen
No. Revisi :
SOP Tanggal
:
Terbit
Halaman : 1-2

UPTD dr. Faizah


Puskesmas NIP.197109252005012002
Sukatani

yang mungkin membutuhkan terapi lain.

Petugas mempertimbangkan konsultasi untuk kasus dengan efek


samping motorik yang berat.

6. Diagram Alir -

7. Unit Terkait 1. Penanggung Jawab UKM Jiwa

2. Poli Umum

3. Poli farmasi

4. Puskesmas Pembantu

5. Poskeskel

Anda mungkin juga menyukai