Bab 1
Bab 1
OLEH :
ARZESTI BILBINA LESTARI
NIM : PO.71.39.1.20.035
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pada tahun 2006 dan 2007dan sedikitnya 37% perempuan dan 36,5% laki-laki
mengalami jerawat (acne) pada wajahnya. Biasanya jerawat akan timbul diusia
pubertas, dimana laki-laki menginjak masa pubertas pada umur 15-19 tahun dan
sintetik, namun tidak sedikit yang memberikan efek samping seperti iritasi,
itu perlu dikembangkan pengobatan alternatif yang berasal dari herbal untuk
Penelitian ini pernah dilakukan oleh Yuningsih (2007) yang menyebutkan bahwa
dan juga bakteri gram negatif (Escherihia coli dan Pseudomonas aeruginosa) serta
aseton daun jawer kotok (Coleus atropurrireus) mengandung alkaloid dan steroid.
demam, pengobatan pasca melahirkan, bisul, obat ambeien, diabetes mellitus, dan
berbagai pengkit lainnya. Akar dan daun jawer kotok (Coleus atropurrireus) juga
berkhasiat untuk radang kulit yang bernanah (Susi dan Bebet, 2015). Daun jawer
salisilat untuk menghambat iritasi. Daun jawer kotok (Coleus atropurrireus) juga
Pembuktian dari khasiat ekstrak daun jawer kotok (Coleus atropurrireus) juga
jawer kotok (Coleus atropurrireus) ini juga mengandung thymol, yang memiliki
sifat antiseptik yang dimana dapat membunuh atau melawan bakteri. Berdasarkan
penelitian yang telah dilakukan oleh Fauzi dkk (2017), bahwa ekstrak etanol daun
atropurrireus) maka dibuat sediaan farmasi yang aman dan nyaman digunakan
secara topikal. Adapun salah satu upaya untuk mengembangkan tanaman obat
agar menjadi sediaan topikal yang nyaman digunakan adalah membuatnya dalam
bentuk sediaan gel. Gel adalah suatu sediaan semi padat yang terdiri dari partikel
anorganik kecil/organik besar terpenetrasi oleh suatu cairan, yang berupa masa
transparan atau buram digunakan untuk sediaan topikal (Thomas, dkk, 2019).
Formulasi gel memberikan sifat dan stabilitas aplikasi yang lebih baik
jerawat adalah sediaan gel karena pelarut yang polar lebih mudah dibersihkan dari
Menurut penelitian Borman,dkk 2015 dari gelling agent HPMC dan Carbopol
fisik yang lebih baik dari pada HPMC. Gelling agent Carbopol dapat
memodifikasi sifat alir, viskositas dan dapat menjadi basis pengental dalam
Quinn,2009). Serta telah dibuktikan dalam penelitian (Nindita, dkk 2022 ) bahwa
paling baik berdasarkan mutu fisik dan peryaratan sediaan semi padat yaitu gel.
terutama pada bakteri jerawat dan mengingat belum adanya penelitian yang
menjadi sediaan farmasi dalam bentuk gel totol jerawat. Oleh karena itu, maka
bentuk sediaan gel dengan menggunakan variasi Carbopol 940 sebagai gelling
agent.
B. Rumusan Masalah
bentuk sediaan gel jerawat maka akan diformulasikan ekstrak jawer kotok
sediaan gel totol jerawat dengan bentuk sediaan topikal yang mudah dan paktis
yang tepat merupakan faktor penting dalam pembuatan sediaan gel karena bisa
jawer kotok (Coleus atropurrireus) dengan variasi gelling agent Carbopol 940
dapat diformulasikan menjadi sediaan gel yang stabil secara fisik dan memenuhi
persyaratan uji mutu fisik yang ditinjau dari pengujian pH sediaan,viskositas, uji
daya sebar, homogenitas, warna, bau serta dilakukan uji iritasi pada kulit setelah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
kotok (Coleus atropurrireus) dengan variasi gelling agent Carbopol 940 dapat
diformulasikan dalam bentuk sediaan gel yang stabil dan memenuhi syarat secara
fisik.
2. Tujuan Khusus
selama 28 hari.
b. Melakukan pengujian terhadap mutu fisik sediaan gel ekstrak daun jawer
selama 28 hari.
D. Manfaat Penelitian
mengobati jerawat.