Anda di halaman 1dari 10

FORMAT KAJIAN RISIKO

KEWASPADAAN TERHADAP KEMUNGKINAN INFEKSI


TERKAIT KONSTRUKSI DAN RENOVASI
KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI RSUD MOKOYURLI KAB. BUOL

1. No Kajian

2. Nama Proyek

3. Lokasi Proyek

4. Tanggal Kajian

5. Petugas yang melaksanakan kajian

6. Verifikasi oleh

LANGKAH 1
Melakukan Identifikasi tipe/jenis kontruksi kegiatan proyek (Tipe A-D) menggunakan table berikut :
TIPE KRITERIA
Infeksi dan kegiatan non-invasif termasuk, tetapi tidak terbatas pada :
1 Mengganti ubin-langit (Plafon) untuk infeksi visual saja. Misalnya terbatas pada 1
genting/plafon per 50 meter persegi
A 2 Pengecetan (tetapi tidak dengan pengamplasan)
3 Dinding meliputi pekerjaan listrik, pipa kecil, dan kegiatan yang tidak menghasilkan debu
atau memerlukan pembongkaran dinding atau akses ke langit-langit selain untuk
pemeriksaan yang kelihatan.
Skala kecil, kegiatan durasi pendek yang menghasilkan debu minimal termasuk, tetapi tidak
terbatas pada :
1 Pembukaan tidak lebih dari satu ceiling ubin per ubin
B 2 Pembongkaran dinding atau atap dimana penyebaran debu dapat dikontrol
3 Renovasi kecil dari suatu ruangan
4 Pengamplasan dinding basah
5 Akses ke raung terbuka
Pekerjaan yang menghasilkan debu yang banyak termasuk, tetapi tidak terbatas pada :
1 Pengamplasan dinding kering, untuk pengecetan atau penutup dinding
2 Pembongkaran dinding, merobohkan dinding kering atau menyelesaikan bangunan,
dimana pekerja terbatas satu kamar
C 3 Pembongkaran dinding atau pembangunan tembok baru
4 Pekerjaan kecil saluran, pipa, listrik di langit-langit (tidak termasuk pembongkaran atau
instalasi)
5 Renovasi ruangan yang ada
6 Menarik kabel utama dari beberapa kamar ke jalur akses yang dibutuhkan
7 Kegiatan apapun yang tidak dapat diselesaikan dalam shift kerja tunggal
8 Setiap aktifitas yang tidak memerlukan penutup/barrier yang tidak memenuhi syarat
sebagai tipe D
Pembongkaran besar dan proyek-proyek kontruksi utama namun tidak terbatas pada :
1 Kegiatan yang memerlukan penutup unit/relokasi pasien
2 Pembongkaran instalasi kebel lengkap, HVAC, pipa, perlengkapan gas, atau system listrik
D 3 Pembongkaran komponen gedung utama
4 Kontruksi baru yang terletak di dekat gedung rumah sakit (sebagaimana ditentukan oleh
TIM ICRA)
5 Kontruksi baru yang terletak di dekat jalur keluar pasien dari area perawatan (yang telah
ditetapkan oleh TIM ICRA)
6 Kegiatan penggalian yang jaraknya dekat dengan bangunan rumah sakit (sebagaimana
telah ditetapkan oleh TIM ICRA)

Langkah 1 : berdasarkan table di atas renovasi ruangan radiologi untuk pemasanagan alat MRI termasuk………..

TIM PPI RSUD MOKOYURLI KABUPATEN BUOL


LANGKAH 2
Melakukan identifikasi kelompok pasien beRisiko menggunakan tebel berikut untuk menilai dampak Risiko.
Risiko Risiko Sedang Risiko Tinggi Risiko Sangat Tinggi
Rendah
Area - Perawatan pasien dan - UGD - Area untuk pasien
perkantoran tidak tercakup dalam - Radiologi immunocompromised
grup ¾ - Recovery rooms - Unit onkologi
- Laundry - Ruang maternitas / VK - Ruang isolasi
- Cafeteria - High Depedency unit - Luka bakar
- Dietary - Kamar bayi - Terapi radiasi
Tanpa - Manajemen material - Pediatrics (kecuali yang - Area klinis
pasien/area - PT/OT/Speech tertulis di grup 4) - Chemo infusion
Risiko - Penerimaan / pemulangan - Lab microbiologi - Transplant
rendah - Obat-Obatan Nuklir - Long term sub-acute - Pharmacy admixture ruang bersih
yang tidak - Echocardiography units - Kamar operasi
terdaftar - Laboratorium tidak - Farmasi - Departemen proses sterilisasi
dimanapun spesifik seperti grup 3 - Dialysis - Cath lab
- Koridor umum (yang - Endoskopi - Kamar prosedur invasive pasien
dilewati pasien, suplai, - Area bronchoskopi rawat jalan
dan linen) - Area anastessi dan pompa jantung
- NICU, PICU
- ICU

LANGKAH 3
Menetukan kelas kewaspadaan melalui pencocokan kelompok beRisiko dengan tipe proyek rekonstruksi
menggunakan table berikut :
Kelompok Pasien Risiko Tipe A Tipe B Tipe C Tipe D
Rendah I II II III / IV
Sedang I II III IV
Tinggi I II III / IV IV
Sangat Tinggi II III / IV III / IV IV

Langkah 3 : berdasarkan table di atas renovasi ruangan radiologi untuk pemasangan alat MRI kelas kewaspadaan
dan intervensi PPI adalah ……………………….
Gambar intervensi PPI berdasarkan kelas kewaspadaan seperti table di bawah ini :

Kelas Selama Proyek Kontruksi Setelah Proyek Kontruksi


I 1. Melaksanakan pekerjaan dengan metode 1. Melakukan pembersihan lingkungan kerja setelah
yang meminimalkan debu dari lokasi renovasi selesai
kontruksi
2. Mengganti plafon yang dilepas untuk
inspeksi visual segera mungkin.
II 1. Menyediakan sarana aktif untuk mencegah 1. Bersihkan permukaan ruangan dengan cairan
penyebaran debu lewat udara pembersih / desinfektan
2. Memasang tanda pengerjaan 2. Lakukan pengepelan basah dan atau vakum
3. Menyegel pintu yang tidak terpakai, jika dengan HEPA filter sebelum meninggalkan area
terdapat celah tutup dengan lakban kerja
4. Memberikan kabut air pada permukaan kerja 3. Setelah pekerjaan selesai, rapikan kembali system
HVAC
untuk mengendalikan debu saat memotong
4. Membersihkan peralatan setelah pengerjaan
5. Menempatkan keset di pintu masuk dan
proyek selesai.
keluar dari area kerja
6. Menutup system heating ventilation air
conditioning (HVAC)
7. Meletakan limbah renovasi dalam wadah
yang tertutup, sebelum dibuang

III 1. Mendapatkan ijin kontruksi / renovasi dari 1. Barrier/pembatas area kerja harus tetap dipasang
komite PPI sebelum pengerjaan dimulai sampe proyek selesai diperikasa oleh Komite PPI,
2. Memasang tanda pengerjaan K3 dan dilakukan pembersih oleh petugas
3. Menyegel pintu yang tidak terpakai, jika kebersihan

TIM PPI RSUD MOKOYURLI KABUPATEN BUOL


terdapat cela tutup dengan lakban 2. Lakukan pembongkaran bahan-bahan pembatas
4. Menutup system HVAC pada lokasi tempat area kerja dengan hati-hati untuk meminimalkan
berlangsungnya pekerjaan untuk mencegah penyebaran kotorang dan puing-puing renovasi
kontaminasi system saluran 3. Vakum area kerja dengan penyaringan HEPA
5. Melengkapi semua pembatasan/barrier area 4. Lakukan pengepelan basah dengan pembersihan
renovasi sebelum renovasi dimulai dan desinfektan
6. Pertahankan tekanan udara negative di lokasi 5. Setelah pekerjaan selesai, rapikan kembali system
kerja menggunakan unit ventilasi dengan HVAC
filter HEPA atau metode lain untuk 6. Membersihkan peralatan kerja setelah pengerjaan
mempertahankan tekanan negative proyek selesai
7. Menempatkan keset di pintu masuk dan
keluar dari area kerja
8. Tempatkan limbah renovasi dalam wadah
yang tertutup rapat sebelum dibuang
IV 1. Mendapatakan ijin kontruksi/renovasi dari 1. Barrier / pembatas area kerja harus tetap dipasang
komite PPI sebelum pengerjaan dimulai sampai proyek selesai diperiksa oleh Komite PPI,
2. Memasang tanda pengerjaan K3 dan lakukan oleh peetugas pembersihan
3. Menyegel pintu yang tidak terpakai, jika 2. Lakukan pembongkaran bahan-bahan pembatas
terdapat celah tutup dengan lakban area kerja dengan hati-hati untuk meminimalkan
4. Menutup system HVAC pada lokasi tempat penyebaran kotoran dan puing-puing kontruksi
berlangsungnya pekerjaan untuk mencegah 3. Vakum area kerja dengan penyaring HEPA
kontaminasi system saluran 4. Lakukan pengepelan basah dengan pembersih dan
5. Melengkapi semua pembatas/barrier area desinfektan
renovasi sebelum renovasi dimulai 5. Setelah pekerjaan selesai, rapikan kembali system
6. Menempatkan keset di pintu masuk dan HVAC
keluar dari area kerja 6. Membersihkan peralatan kerja setelah pengerjaan
7. Tempat limbah renovasi dalam wadah yang proyek selesai
tertutup rapat sebelum dibuang
8. Pertahankan tekanan udara negative di lokasi
kerja menggunakan unit ventilasi dengan
filter HEPA / Metode lain untuk
mempertahankan tek negative
9. Buat ruang serambi /anteroom &dan
mewajibkan semua personil untuk melewati
ruangan ini sebelum meninggalkan tempat
kerja atau mereka bisa memakai baju
pakaian kerja yang lepas setiap kali mereka
meninggalkan tempat kerja.

LANGKAH 4
Melakukan identifikasi area di sekeitar area proyek, dan menkaji pengaruh potensial terhadap lingkungan sekitar :
No Lokasi Unit Nama Unit Kelompok Risiko
1 Bawah
2 Atas
3 Depan (Timur)
4 Belakang (Barat)
5 Samping Kiri (Utara)
6 Samping Kanan (Selatan)

LANGKAH 5
Identifikasi kegiatan di tempat khusus, misalnya ruang perawatan, ruang farmasi / obat dst.

LANGKAH 6
Identifikasi masalah yang berkaitan dengan : ventilasi, pipa ledeng, listrik dalam hal terjadinya kemungkinan
pemadaman

LANGKAH 7
Identifikasi langkah-langkah pencegahan, menggunakan penilaian sebelumnya, apa jenis barriernya (misalnya
bariernya dinding yang tertutup rapat). Apakah HEPA filter diperlukan ?

LANGKAH 8

TIM PPI RSUD MOKOYURLI KABUPATEN BUOL


Pertimbangkan potensial Risiko dari kerusakan air. Apakah ada Risiko akibat merusak kesatuan struktur
(misalnya : dinding, atap, plafon)
LANGKAH 9
Jam kerja : dapat atau pekerjaan akan dilakukan selama bukan jam pelayanan pasien

LANGKAH 10
Buat rencana yang memungkinkan untuk jumlah ruang isolasi/ruang aliran udara negative yang memadai

LANGKAH 11
Buat rencana yang memungkinkan untuk jumlah dan tipe tempat/bak cuci tangan

LANGKAH 12
Apakah PPIRS/IPCN setuju dengan jumlah minimum bak/tempat cuci tangan tersebut ?

LANGKAH 13
Apakah PPIRS/IPCN setuju dengan rencana relative terhadap utilitas ruangan bersih dan kotor

LANGKAH 14
Rencana untuk membahas masalah pencegahan tersebut dengan tim proyek (misalnya : arus lalu lintas, rumah
tangga, pembersihan puing bagaimana dan kapan)

Rekomendasi :
1. .
2. .
3. .
4. Dst.

Telah diverfikasi oleh : Kajian Risiko Oleh :


Ketua Komite PPI IPCN

………………………….. ………………………………

TIM PPI RSUD MOKOYURLI KABUPATEN BUOL


IJIN PENGERJAAN / PENGENDALIAN INFEKSI
TERKAIT KONSTRUKSI DAN RENOVASI
KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)
RSUD MOKOYURLI KABUPATEN BUOL
No Ijin :
Lokasi Proyek : Tanggal Mulai Pekerjaan :
Nama Proyek : Perkiraan Selesai Pekerjaan :
Koordinator Proyek : Tanggal Ijin Kadaluarsa :
Kontraktor Proyek : No Telepon / Kontraktor :
Pengawas Lapangan : Tim IPCN :
Ya Tdk Aktifitas Kontruksi Ya Tdk Kelompok Risiko Pencegahan
Infeksi
Tipe A : Inpeksi, kegiatan non-invasif Kelompok 1 : Risiko Rendah
Tipe B : Skala Kecil, durasi singkat, Kelompok 2 : Risiko Sedang
tingkat sedang sampai tinggi
Tipe C : Kegiatan menimbulkan debu Kelompok 3 : Risiko Tinggi
tingkat sedang sehingga tinggi, lebih
dari sekali shift kerja
Tipe D : Pembongkaran dan kontruksi Kelompok 4 : Risiko Sangat Tinggi
besar, membutuhkan shift kerja yang
terus menerus
Pengendalian Risiko Infeksi selama Pengerjaan
Kelas 1 1. Melaksanakan pekerjaan dengan meminimalkan debu dari lokasi kontruksi
2. Mengganti plafon yang dilepaskan untuk inspeksi visual sesegera
3. Pembersihan lingkungan kerja
Kelas 2 1. Menyediakan sarana aktif untuk mencegah penyebaran debu lewat udara
2. Memasang tanda pengerjaan
3. Menyegel pintu yang tidak terpakai, jika terdapat celah tutup dengan lakban
4. Memberikan kabut air peda permukaan kerja untuk mengendalikan debu saat memotong
5. Menempatkan keset di pintu masuk dan keluar dari area kerja
6. Menutup system Heating Ventilation Air Conditioning (HVAC)
7. Meletakan limbah renovasi dalam wabah yang tertutup, sebelum dibuang
8. Bersihkan permukaan ruangan dengan cairan pembersih / desinfektan
9. Lakukan pengepelan basah atau vakum dengan HEPA filter sebelum meninggalkan area
kerja
10. Setelah pekerjaan selesai, rapika kembali system HVAC
11. Membersihkan peralatan kerja setelah pengerjaan proyek selesai
Kelas 3 1. Mendapat ijin konstruksi / renovasi dari Komite PPI sebelum pengerjaan dimulai
2. Memasang tanda pengerjaan
3. Menyegel pintu yang tidak terpakai, jika terdapat celah tutup dengan lakban
4. Menutup system HVAC pada lokasi tempat berlangsungnya pekerjaan untuk mencegah
Tgl : kontaminasi system saluran
5. Melengkapi semua pembatasan / barrier area renovasi sebelum renovasi dimulai
6. Pertahankan tekanan udara negative di lokasi kerja menggunakan unit ventilasi dengan filter
HEPA atau Metode lain Untuk mempertahankan tekanan negative
7. Menempatkan keset di pintu masuk dan keluar dari area kerja
8. Tempatkan limbah renovasi dalam wadah yang tertutup rapat sebelum dibuang
9. Barrier / pembatasan area kerja harus tetap dipasang sampai proyek seslesai diperiksa oleh
Komite PPI, K3 dan dilakukan pembersihan oleh petugas kebersaihan
10. Lekukan pembongkaran bahan-bahan pembatasan area kerja dengan hati-hati untuk
meminimalkan penyebaran kotoran dan puing-puing renovasi
11. Vakum area kerja dengan penyaring HEPA
12. Lekukan pengepelan Basah dengan pembersih dan desinfektan
13. Setelah pekerjaan selesai, rapikan kembali system HVAC
14. Membersihkan peralatan kerja setelah pengerjaan proyek selesai.
Kelas 4 1. Mendapatkan ijin kontruksi / renovasi dari komite PPI sebelum pengerjaan dimulai
2. Memasang tanda pengerjaan
3. Menyegel pintuyang tidak terpakai, jika terdapat celah tutup dengan lakban
4. Menutup system HVAC pada lokasi tempat berlangsungnya pekerjaan untuk mencegah
kontaminasi system saluran
Tgl : 5. Melemgkapi semua pembatas / barrier area renovasi sebelum renovasi di mulai

TIM PPI RSUD MOKOYURLI KABUPATEN BUOL


6. Menempatkan keset di pintu masuk dan keluar dari area kerja
7. Tempat limbah renovasi dalam wadah yang tertutup rapat sebelum dibuang
8. Pertahankan tekanan udara negative di lokasi kerja menhhunakan unit ventilasi dengan filter
HEPA / metode lain untuk mempertahankan tek negative
9. Buat ruangan serambi / anteroom & mewajibkan semua personil untuk melewati ruangan ini
sebelum meninggalkan tempat kerja atau mereka bisa memakai baju pakaian kerja yang lepas
setiap kali meninggalkan tempat kerja
10. Barrier / pembatas area kerja harus tetap dipasang sampai proyek selesai diperiksa oleh
Komite PPI, K3 dan dilakukan pembersihan oleh petugas kebersihan
11. Lakukan pembongkaran bahan-bahan pembatas area kerja dengan hati-hati untuk
meminimalkan penyebaran kotoran dan puing-puing kontruksi
12. Vakum area kerja dengan penyaringan HEPA
13. Lakukan pengepelan basah dengan pembersih dan desinfektan
14. Setelah pekerjaan selesai, rapikan kembali system HVAC
15. Membersihkan peralatan kerja setelah pengerjaan proyek selesai
Rekomendasi Tambahan :

Tanggal Permohonan Persetujuan : Tanggal Pemberian Persetujuan :

Yang memohon Ijin Pengerjaan : Yang memberikan Ijin Pengerjaan :


Ketua Komite,

Koordinator Proyek

…………………………….

Mengetahui,
Direktur RSUD Mokoyurli Kab. Buol

………………………………..

TIM PPI RSUD MOKOYURLI KABUPATEN BUOL


TABEL TIPE / JENIS KONSTRUKSI
TIPE KRITERIA
Inspeksi dan kegiatan non-invasif termasuk, tetapi tidak terbatas pada :
1 Mengganti ubin langit-langit (plafon) untuk inspeksi visual saja. Misalnya terbatas pada satu
genting/plafon per 50 meter persegi
A 2 Pengecetan (tetapi tidak dengan pengamplasan)
3 Dinding meliputi pekerjaan listrik, pipa kecil, dan kegiatan yang tidak menghasilkan debu atau
memerlukan pembongkaran dinding atau akses ke langit-langit selain untuk pemeriksaan yang
kelihatan
Skala kecil, kegiatan durasi pendek yang menghasilkan debu minimal termasuk, tetapi tidak terbatas
Pada :
1 Pembukaan tidak lebih dari satu ceiling ubit per 10 ubin
B 2 Pembongkaran dinding atau atap dimana penyebaran debu dapat dikontrol
3 Renovasi kecil dari suatu ruangan
4 Pengamplasan dinding basah
5 Akses ke ruang terbuka
Pekerjaan yang menghasilkan debu yang banyak termasuk, tapi tidak terbatas pada :
1 Pengamplasan dinding kering, untuk pengecetan atau penutup dinding
2 Pembongkaran dinding, merobohkan kering atau menyelesaikan bangunan, dimana pekerjaan
terbats satu kamar
3 Pembongkaran dinding atau pembangunan tembok baru
C 4 Pekerjaan kecil saluran, pipa, listrik, di langit-langit (tidak termasuk pembongkaran atau
instalasi)
5 Renovasi ruangan yang ada
6 Menarik kabel utama dari beberapa kamar ke jalur akses yang dibutuhkan
7 Kegiatan apapun yang tidak dapat diselesaikan dalam shift kerja tunggal
8 Setiap aktifitas yang tidak memerlukan penutup / barrier yang tidak memenuhi syarat sebagai
tipe D
Pembongkaran besar dan proyek-proyek konstruksi utama namun tidak terbatas pada :
1 Kegiatan yang memerlukan penutupan unit / relokasi pasien
2 Pembongkaran instalasi kebel lengkap, HVAC, pipa, perlengkapan gas, atau system listrik
3 Pembongkaran komponen gedung utama
D 4 Konstruksi baru yang terletak di dekat gedung rumah sakit (sebagaimana ditentukan oleh TIM
ICRA)
5 Konstruksi batu yang terletak di dekat jalur keluar pasien dari area perawatan (yang telah
ditetapkan oleh TIM ICRA)
6 Kegiatan penggalian yang jaraknya dekat dengan bangunan rumah sakit (sebagaiman telah
ditetapkan oleh TIM ICRA)

TIM PPI RSUD MOKOYURLI KABUPATEN BUOL


TABEL KELOMPOK PASIEN BERISIKO
Risiko Risiko Sedang Risiko Tinggi Risiko Sangat Tinggi
Rendah
Area - Perawatan pasien dan tidak - UGD - Area untuk pasien
Perkantoran tercakup dalam Grup ¾ - Radiology immunocompromised
- Laundry - Recovery Rooms - Unit Onkologi
- Cafeteria - Ruang Maternitas / VK - Ruang Isolasi
- Dietary - High Dependency unit - Luka Bakar
Tanpa - Manajemen Material - Kamar bayi - Terapi Radiasi
pasien/area - PT/OT/Speech - Pediatrics (kecuali yang - Area klinis
resiko rendah - Penerimaan / Pemulangan tertulis di grup 4) - Chemo infusion
yang tidak - Obat-obatan nuklir - Lab Microbiologi - Transplant
terdaftar - Echocardiography - Long term sub-acute units - Pharmacy admixture – ruang
dimanapun - Laboratorium tidak - Farmasi bersih
spesifik seperti Grup 3 - Dialisasi - Kamar operasi
- Koridor Umum (yang - Endoskopi - Departemen proses sterilisasi
dilewati pasien, suplai, dan - Area bronchoskopi - Cath lab
linen) - Kamar prosedur invasive
pasien rawat jalan
- Area anastessi & pompa
jantung
- NICU, PICU
- ICU

TABEL KELAS KEWASPADAAN


Kelompok Pasien Risiko Tipe A Tipe B Tipe C Tipe D
Rendah I II II III / IV
Sedang I II III IV
Tinggi I II III / IV IV
Sangat Tinggi II II / IV III / IV IV

TIM PPI RSUD MOKOYURLI KABUPATEN BUOL


KELOMPOK INTERVENSI PPI
Kelas Selama Proyek Konstruksi Setelah Proyek Konstruksi
I 1. Melaksanakan pekerjaan dengan metode yang 1. Melakukan pembersihan lingkungan kerja
meminimalkan debu dari lokasi intruksi setelah renovasi selesai
2. Mengganti plafon yang dilepaskan untuk
inspeksi visual segera mungkin
II 1. Menyediakan sarana aktif untuk mencegah 1. Bersihkan permukaan ruangan dengan
penyebaran debu lewat udara cairan pembersih / desinfektan
2. Memasang tanda pengerjaan 2. Lakukan pengepelan basah dan atau vakum
3. Menyegel pintu yang tidak terpakai, jika dengan HEPA filter sebelum meninggalkan
terdapat celah tutup dengan lakban area kerja
4. Memberikan kabut air pada permukaan kerja 3. Setelah pekerjaan selesai, rapikan kembali
untuk mengendalikan debu saat memotong system HVAC
5. Menempatkan keset di pintu masuk dan keluar 4. Membersihkan peralatan kerja setelah
dari area kerja pengerjaan proyek selesai
6. Menutup system heating Ventilation Air
Conditioning (HVAC)
7. Meletakan limbah renovasi dalam wadah yang
tertutup, sebelum dibuang
III 1. Mendapat ijin kontruksi / renovasi dari komite 1. Barrier / pembatasan area kerja harus tetap
PPI sebelum pengerjaan dimulai dipasang sampai proyek selesai diperiksa
2. Memasang tanda pengerjaan oleh Komite PPI, K3 dan dilakukan
3. Menyegel pintu yang tidak terpakai, jika pembersihan oleh petugas kebersihan
terdapat celah tutup dengan lakban 2. Lakukan pembongkaran bahan-bahan
4. Menutup system HVAC pada lokasi tempat pembatas area kerja dengan hati-hati untuk
berlangsungnya pekerjaan untuk mencegah meminimalkan penyebaran kotoran dan
kontaminasi system saluran puing-puing renovasi
5. Melengkapi semua pembatas / barrier area 3. Vakum area kerja dengan penyaringan
renovasi sebelum renovasi dimulai HEPA
6. Pertahankan tekanan udara negative dilokasi 4. Lekukan pengepelan basah dengan
kerja menggunakan unit ventilasi dengan Filter pembersih dan desinfektan
HEPA atau metode lain untuk mempertahankan 5. Setelah pekerjaan selesai, rapikan kembali
tekanan negative system HVAC
7. Menempatkan keset di pintu masuk dan keluar 6. Membersihkan peralatan kerja setelah
dari area kerja pengerjaan proyek selesai
8. Tempatkan limbah renovasi dalam wadah yang
tertutup rapat sebelum dibuang
IV 1. Mendapatkan ijin konstruksi / renovasi dari 1. Barrier / pembatas area kerja harus tetap
Komite PPI sebelum pengerjaan dimulai dipasang sampai proyek selesai diperiksa
2. Memasang tanda pengerjaan oleh Komite PPI, K3 dan dilakukan
3. Menyegel pintu yang tidak terpakai, jika pembersihan oleh petugas kebersihan
terdapat celah tutup dengan lakban 2. Lakukan pembongkaran bahan-bahan
4. Menutup system HVAC pada lokasi tempat pembatasan area kerja dengan hati-hati
berlangsungnya pekerjaan untuk mencegah untuk meminimalkan penyebaran kotoran
kontaminasi system saluran dan puing-puing konstruksi
5. Melengkapi semua pembatas / barrier area 3. Vakum area kerja dengan penyaring HEPA
renovasi sebelum renovasi dimulai 4. Lakukan pengepelan basah dengan
6. Menempatkan keset di pintu masuk dan keluar pembersih dan desinfektan
dari area kerja 5. Setelah pekerjaan selesai, rapikan kembali
7. Tempatkan limbah renovasi dalam wadah yang system HVAC
tertutup rapat sebelum dibuang 6. Membersihkan peralatan kerja setelah
8. Pertahankan tekanan udara negative di lokasi pengerjaan proyek selesai
kerja menggunakan unit ventilasi dengan filter
HEPA / Metode lain untuk mempertahankan tek
negative
9. Buat ruang serambi / anteroom & mewajibkan
semua personil untuk melewati ruangan ini

TIM PPI RSUD MOKOYURLI KABUPATEN BUOL


sebelum meninggalkan tempat kerja atau
mereka bisa memakai baju pakaian kerja yang
lepas setiap kali mereka meninggalkan tempat
kerja

TIM PPI RSUD MOKOYURLI KABUPATEN BUOL

Anda mungkin juga menyukai