Anda di halaman 1dari 8

KARAKTERISTIK GURU YANG EFEKTIF DALAM PEMBELAJARAN

Mona Marneliza

E-mail: monaamarneliza03@gmail.com

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Riau

Pengantar
Dalam proses belajar mengajar sering kali muncul pertanyaan “Apakah mengajar
merupakan sebuah seni atau ilmu pasti?”. Hal ini disebabkan karena mengajar tidak
hanya sebatas menyampaikan materi pelajaran, suatu hal yang dapat dilakukan secara
sama antara satu guru dengan yang lainnya. Mengajar akan menampilkan kepribadian,
spontanitas, dan emosi seorang guru yang berhubungan dengan “ketrampilan seni”
(artistry) seseorang dalam mengajar dan mencipta. Dengan kata lain guru berperan
untuk membentuk apakah siswa akan menjadi seniman, politikus, guru, atau memiliki
ketrampilan lainnya yang disesuaikan dengan kemampuan dan keunikan masing-
masing siswa.
Pembelajaran dikatakan efektif apabila dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
Tujuan tersebut meliputi tercapainya beberapa kemampuan siswa, yaitu kognitif,
afektif, dan psikomotorik yang dapat berupa hasil belajar. Untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang diharapkan, seorang guru harus dapat memilih model, strategi, dan
metode pembelajaran yang efektif agar proses pembelajaran berjalan sesuai harapan
dan mencapai hasil yang memuaskan. Selain itu, strategi tersebut juga harus
disesuaikan dengan materi pelajaran dan karakteristik siswa. Strategi belajar mengajar
merupakan pola umum kegiatan guru siswa untuk mewujudkan agar proses belajar
mengajar itu dapat terjadi secara efektif dan efisien.
Guru merupakan salah satu profesi yang dibutuhkan oleh dunia pendidikan untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa. Sebuah profesi menuntut orang untuk memiliki
profesi tersebut. Begitu juga guru, profesi tersebut dituntut memiliki kriteria dan
syarat-syarat menjadi seorang guru. Selain syarat, profesi guru juga dituntut untuk
memiliki peran sertanya dalam dunia pendidikan. Beberapa peran guru adalah: 1)
seabgai pengajar; 2) sebagai pendidik; 3) sebagai pembimbing; 4) sebagai tenaga
profesional; dan 5) seabagai pemberharu. Untuk melaksanakan peran guru tersebut,
guru harus memerhatikan bagaimana dia mengimplementasika perannya dalam proses
pembelajaran.

Guru

1
Menurut Suparlan (2008: 12), guru dapat diartikan sebagai orang yang tugasnya
terkait dengan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dalam semua aspeknya, baik
spiritual dan emosional, intelektual, fisikal, maupun aspek lainnya. Namun, Suparlan
(2008: 13) juga menambahkan bahwa secara legal formal, guru adalah seseorang yang
memperoleh surat keputusan (SK), baik dari pemerintah maupun pihak swasta untuk
mengajar.
Menurut Imran (2010: 23), guru adalah jabatan atau profesi yang memerlukan
keahlian khusus dalam tugas utamanya seperti mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi siswa pada pendidikan anak usia
dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan menengah.
Guru sebagai perwujudan harapan bangsa sehingga harapan suatu bangsa banyak
ditumpangkan pada mereka. Bangsa dan Negara menginginkan generasi dimasa yang
akan dating memiliki jiwa dan kepribadian yang bekarakter. Harapan ini menjadi cita-
cita bersama yang secara langsung maupun tidak langsung diembankan pada guru
(amaustafa, Hermandra, Suarman, & Zulhafizh, 2019).
Pengertian-pengertian mengenai guru di atas sangat mungkin untuk dapat
dirangkum. Jadi, guru adalah seseorang yang telah memperoleh surat keputusan (SK)
baik dari pihak swasta atau pemerintah untuk menggeluti profesi yang memerlukan
keahlian khusus dalam tugas utamanya untuk mengajar dan mendidik siswa pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan menengah,
yang tujuan utamanya untuk mencerdaskan bangsa dalam semua aspek.

Pembelajaran Efektif
Burden & Byrd (1999) Rencana pembelajaran berkaitan dengan keputusan yang
diambil oleh guru dalam mengatur, melaksanakan dan mengevaluasi hasil belajar
(dalam Sri Anitah 2008: 12-19). Ketika seorang guru membuat keputusan
perencanaan, rencana tersebut perlu mempertimbangkan perilaku seseorang dan
urutan kejadian pembelajaran, lokasi acara pembelajaran, waktu yang digunakan,
serta sumber dan bahan yang digunakan. Bagi guru, perencanaan merupakan hal yang
sangat penting. Tugas. .
Menurut penjelasan Moore D. Kenneth (1998) dalam buku Mohamad Syarif
Sumantri (2015 : 1), efektivitas adalah ukuran sejauh mana suatu target (kuantitas,
kualitas dan waktu) tercapai, atau persentase target tercapai. Lebih besar, tinggi lebih
efektif. Menurut Munandir (1997) Efektifitas adalah seberapa besar tingkat kelekatan
tujuan pembelajaran yang tercapai yang dicapai dengan tujuan pembelajaran yang
diharapkan dari sejumlah input.
Berdasarkan pemahaman tentang efektivitas, dapat disimpulkan bahwa efektivitas
merupakan suatu ukuran yang menunjukkan sejauh mana tujuan-tujuan yang telah

2
dicapai oleh manajemen (kuantitas, kualitas, dan waktu), dan tujuan-tujuan tersebut
ditetapkan terlebih dahulu. Hal ini dapat didasarkan pada kualitas, kuantitas dan
waktu pencapaian sejauh mana tujuan pembelajaran yang telah ditentukan tercapai
dalam pembelajaran.
Faktor-faktor yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran :
a. Isi pelajaran
Isi pelajaran berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan, aturan, konsep atau
proses kreatif yang akan dipelajari pelajar.
b. Bahan
Bahan pelajaran berwujud tulisan, bentuk fisik atau stimuli visual, yng
digunakan dalam pembelajaran. Buku teks, film, computer, transparan, video
tipe, merupakan beberapa bahan yang digunakan guru
c. Strategi pembelajaran 
Pemilihan berbagai strategi pembelajaran yang digunakan untuk mengajarkan
isi pembelajaran merupakan perencanaan sentral guru.
d. Perilaku guru
Guru melakukan sejumlah kegiatan selama proses pembelajaran berlangsung
dan membantu pelajar dalam kegiatan –kegiatan mengajar.
e. Menstrukturkan pelajaran
Menyusun pelajaran berkaiatan dengan kegiatan yang terjadi pada stu saat
tertentu selama penyajian pelajaran dan guru perlu merencanakan struktur
pelajaran.
f. Lingkungan belajar
Ketika kegiatan-kegiatan belajar direncanakan, pertimbangkan jenis
lingkungan belajar yang ingin diciptakan. Banyak faktor yang perlu
diperhatikan dalam sistem pengelolaan kelas.
g. Pembelajar
Ketika merencanakan kegiatan pembelajaran, dipertimbangkan karakteristik
pebelajar tertentu yang ada dikelas. Perlu dipertimbangkan pula motivasi
pebelajar, kebutuhan akademik, kebutuhan fisik dan psikologis.
h. Durasi pembelajaran
Guru perlu menjadi manager waktu untuk menjamin bahwa pebelajar
mempunyai kesempatan untuk mencapai tujuan pembelajaran selama kurun
waktu tertentu
i. Lokasi pembelajaran 
Ketika merancang kegiatan pembelajaran, rencanakan ditempat mana
pembelajaran itu akan terjadi. Lokasi suatu kegiatan berubah berdasarkan
kebutuhan.

3
Guru Yang Efektif
Covey (1997) menyatakan bahwa terdapat tujuh ciri kebiasaan manusia yang
efektif, yaitu (1) berpikir proaktif, (2) memiliki tujuan yang jelas, (3) pandai membuat
dan menentukan skala prioritas, (4) berfikir menang-menang (thinking win-win), (5)
senang bekerja sama, (6) memperhatikan orang lain, dan (7) selalu belajar sepanjang
waktu. Dari ketujuh karakteristik manusia efektif tersebut, dapat ditarik kesetaraan
sebagai karakteristik guru yang efektif.
Henson dan Eller (1999) mengungkapkan bahwa seorang guru yang efektif akan
selalu berpikir tentang menemukan cara yang lebih baik untuk mengajar. Misalnya,
saat dihadapkan pada kebingungan yang mengganggu di kelas, beberapa guru
berteriak untuk menenangkan siswa. Ini biasanya tidak memberikan hasil yang
diinginkan. Seorang guru yang efektif akan mencoba menemukan pendekatan yang
berbeda. Misalnya, alih-alih meninggikan suara Anda, seorang guru yang efektif akan
berhenti berbicara dan kemudian melakukan kontak mata untuk meyakinkan kelas.
Guru lain yang efektif akan melakukan pemeriksaan jarak berjalan menuju bagian
kelas yang paling keras dan tetap di sana sampai kebingungan mereda.
Burden & Byrd serta Kennedy (Slavin, 2009) menambahi bahwa guru yang
efektif perlu memiliki kemampuan untuk menampilkan tugas-tugas yang
mempengaruhi instruksi yang efektif. Merujuk pada hasil penelitian Cornelius- White
serta Eisner (Slavin, 2009) kehangatan, antusiasme, dan perhatian sangatlah penting.
Sementara penelitian Wiggins & McTighe (Slavin, 2009) menunjukkan bahwa Guru
yang baik perlu memiliki pengetahuan tentang materi pelajaran dan cara belajar siswa.
Meski demikian, menurut Shulman (Slavin, 2009) keberhasilan dari ketuntasan materi
yang diajarkanlah yang menjadikan suatu pembelajaran menjadi efektif instruksional.
Duane Obermier (Henson & Eller, 1999), seorang guru teladan dari Nebraska,
berbagi pengalamannya mengenai pendapatnya tentang seorang guru yang efektif
adalah guru yang melakukan persiapan yang matang, selalu berusaha untuk
meningkatkan kemampuan mengajar, menetapkan standar yang tinggi, fleksibel, jujur,
fokus terhadap siswa dan kebutuhannya, bersikap sopan terhadap siswa, menerapkan
peraturan secara umum, namun tetap membiarkan konsekuensi natural terjadi.
Selain itu, Salvin (2009) menyatakan bahwa ada juga keterampilan guru yang
perlu diterapkan pada semua jenjang pendidikan, baik di dalam maupun di luar kelas,
seperti memotivasi siswa, mengorganisasi kelas, mengukur pengalaman siswa
sebelumnya, mengkomunikasikan gagasan secara efektif, pemahaman karakter siswa,
mengukur hasil belajar dan melihat informasi yang diperoleh.
Menurut Rosanshine 1989 (dalam Sri Anitah 2008: 12-22), dia mengidentifikasi
enam hal tentang guru yang efektif sebagai berikut:
4
1. Melakukan reviu harian 
Menentukan apakah siswa telah memperoleh pengetahuan dan keterampilan
awal yang diperlukan. Guru yang berhasil memulai pembelajaran dengan
meninjau materi sebelumnya dan latar belakang pengetahuan yang relevan
dengan pelajaran hari ini.
2. Menyiapkan materi baru
Untuk memulai pembelajaran, guru yang efektif berusaha menarik perhatian
pebelajar dengan menerangkan tujuan pebelajar yang ingin dicapai selama
pembelajaran.
3. Melakukan praktik terbimbing
Praktik terbimbing merupakan membimbing praktik keterampilan awal
pebelajar dan menyediakan penguatan yang perlu untuk kemajuan belajar
baru, dari ingatan jangka pendek ke ingatan jangka panjang.
4. Menyediakan balikan dan koreksi
Proses balikan dapat berupa memberikan penjelasan tambahan yang kadang-
kadang diperlukan apabila pelajar benar, tetapi apabila pelajar berbuat
kesalahan yang tepat adalah menyederhanakan pertanyaan dan kemudian
menuntun.
5. Melaksanakan praktik  mandiri
Praktik mandiri membutuhkan reviu dan penguatan yang diperlukan agar
keterampilan tertentu menjadi bagus. Praktik mandiri berbeda dengan praktik
terbimbing yaitu, isyarat-isyrat yang diberikan oleh guru selam praktik
terbimbing dihilangkan.
6. Reviu mingguan dan bulanan 
Guru dianjurkan untuk meriviu pekerjaan seminggu yang lalu setiap hari sabtu
dan pekerjaan sebulan yang lalu setiap sabtu keempat.

Karakteristik Guru Yang Efektif


Suyanto dan Hisyam (2000) mengemukakan tentang beberapa kemampuan guru
yang mencerminkan guru yang efektif, yaitu:
1. Kemampuan yang terkait dengan iklim kelas, terdiri dari:
1) Memiliki kemampuan interpersonal
2) Menunjukkan empati, penghargaan kepada siswa, dan ketulusan
3) Memiliki hubungan baik dengan siswa
4) Secara tulus menerima dan memperhatikan siswa
5) Menunjukkan minat dan antusiasme yang tinggi dalam mengajar
6) Mampu menciptakan atmosfer untuk bekerja sama dan kohesivitas dalam
kelompok
7) Melibatkan siswa dalam mengorganisasikan dan merencanakan kegiatan
5
pembelajaran
8) Mampu mendengarkan siswa dan menghargai hak siswa untuk berbicara
dalam setiap diskusi
9) Meminimalkan friksi-friksi di kelas jika ada.
2. Kemampuan yang terkait dengan strategi manajemen, terdiri dari:
1) Memiliki kemampuan secara rutin untuk mengahadapi siswa yang tidak
memperhatikan, suka menyela, mengalihkan pembicaraan, dan mampu
memberikan transisi dalam mengajar serta
2) Mampu bertanya atau memberikan tugas yang memerlukan tingkatan berfikir
yang berbeda.
3. Kemampuan yang terkait dengan pemberian umpan balik dan penguatan
(reinforcement), terdiri dari:
1) Mampu memberikan umpan balik yang positif terhadap respon siswa
2) Mampu memberikan respon yang membantu kepada siswa yang lamban
belajar
3) Mampu memberikan tindak lanjut terhadap jawaban yang kurang memuaskan
4) Mampu memberikan bantuan kepada siswa yang diperlukan.
4. Kemampuan yang terkait dengan peningkatan diri, terdiri dari:
1) Mampu menerapkan kurikulum dan metode mengajar secara inovatif
2) Mampu memperluas dan menambah pengetahuan metode-metode pengajaran
3) Mampu memanfaatkan perencanaan kelompok guru untuk menciptakan
metode pengajaran.

Penutup
Guru yang efektif adalah guru yang melakukan persiapan yang matang, selalu
berusaha untuk meningkatkan kemampuan mengajar, menetapkan standar yang tinggi,
fleksibel, jujur, fokus terhadap siswa dan kebutuhannya, bersikap sopan terhadap
siswa, menerapkan peraturan secara umum, namun tetap membiarkan konsekuensi
natural terjadi. Adapun enam hal tentang guru yang efektif yaitu melakukan reviu
harian, menyiapkan materi baru, melakukan praktik terbimbing, menyediakan balikan
dan koreksi, melaksanakan praktik mandiri dan reviu mingguan dan bulanan. Guru
yang efektif memiliki beberapa karakteristik antara lain kemampuan yang berkaitan
dengan iklim kelas, strategi managemen, pemberian umpan balik dan penguatan, dan
kemapuan yang berkaitan dengan peningkatan diri.

6
Referensi

Anitah, Sri. 2008. Media Pembelajaran. Surakarta :Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13
Surakarta.
Covey, S. R. 1997. The 7 Habits of Highly Effective People. Jakarta: Binarupa Aksara.
Henson, K.T. & Eller, B.E. 1999. Educational Psychology for Effective Teaching.
Belmont: Wadsworth Publishing Company.
Imran. 2010. Pembinaan Guru Di Indonesia. Jakarta: Pustaka Jaya.
Mustafa, M N, Hermandra, Suarman, & Zulhafizh. 2019. Managerial Pembelajaran
Kreatif Guru Jitu. Yogyakarta: Mirra Buana Media.
Slavin, R.E. 2009. Educational Psychology: Theory and Practices. 9th edition. New
Jersey: Pearson.
Suparlan. 2008. Menjadi Guru Efektif. Jakarta: Hikayat Publishing.
Supriadi, Dedi. 1999. Mengangkat Citra dan Martabat Guru. Yogyakarta: Adicita
Karya Nusa.
Suyanto & Hisyam, D. 2000. Refleksi dan Reformasi Pendidikan di Indonesia
Memasuki Milenium III. Yogyakarta: Adicita.

Data Penulis

Mona Marneliza, lahir di Kinali, 23 Maret 2000. Anak kedua dari 4

bersaudara. Jenjang pendidikan yang Dia tempuh Sekolah Dasar di SDN 002 Kinali,
Sekolah Menengah Pertama di SMP 02 Kuantan Mudik dan Sekolah Menengah Atas
di SMAN 1 Kuantan Mudik.Pada tahun 2018. Ia melanjutkan studi pada strata
satu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Riau melalui jalur
SBMPTN.
Saat ini ia tercatat sebagai mahasiswa semester 5 di Program Studi Pendidikan Bahasa
dan Sastra Indonesia. Beberapa karyanya yang terlah diterbitkan diantaranya buki
antologi puisi yang berjudul “Tinta”, buku antologi cerpen yang berjudul “Prestasi
Usang”, dan buku antologi fabel yang berjudul “Panca Rona”.

7
Kontak

Hp : 082287426018

Email : monaamarneliza03@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai