Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Ecodemica, Vol. 4 No.

1 April 2020

Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Karyawan Pada


PT Aneka Gas Industri Tbk
Denny Erica1, Ita Suryani2, Hoiriah3, Irwin Ananta Vidada
1,2,3,4
Universitas Bina Sarana Informatika
1denny.dea@bsi.ac.id
2
ita.its@bsi.ac.id
3
hoiriah.hrh@bsi.ac.id
4
irwin.iav@bsi.ac.id

ABSTRAK
PT. Aneka Gas Industri Tbk sebagai salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara
(BUMN), yang terkategori perusahaan besar perlu memperhatikan, mengevaluasi dan
merumuskan strategi dalam pemberian motivasi yang tepat kepada sumber daya manusia yang
dimiliki, sehingga dapat meningkatkan kinerja karyawan yang dapat berdampak positif bagi
perusahaan. Penelitian ini membuktikan bahwa secara parsial ada pengaruh antara variabel
motivasi terhadap variabel kinerja sebagai salah satu penentu pentingnya unsur motivasi yang
dapat menentukan dan mempengaruhi peningkatan kinerja karyawan. Hal ini dilihat dari nilai
uji t hitung untuk variabel motivasi kerja (X) sebesar 10,230 dan t tabel 2,011 dan nilai
signifikan 0,000 < 0,05. Dikarenakan nilai t hitung > t Tabel dan nilai signifikan < dari 0,05,
maka Ho ditolak dan Ha diterima, atinya Variabel Motivasi (X) dapat dikatakan berpengaruh
secara signifikan terhadap Variabel Kinerja (Y).
Kata Kunci: Motivasi, Kinerja, Karyawan

ABSTRACT
PT. Aneka Gas Industri Tbk as one of the State-Owned Enterprises (BUMN), which is
categorized by large companies, needs to pay attention, evaluate and formulate strategies in
providing appropriate motivation to human resources owned, so as to improve employee
performance that can have a positive impact on the company .
This study proves that partially there is an influence between motivation variables on
performance variables as one of the determinants of the importance of motivational elements
that can determine and influence employee performance improvement. This can be seen from
the t test value for work motivation variable (X) of 10,230 and t table of 2,011 and the
significant value of 0,000 <0.05. Because the value of t arithmetic> t table and a significant
value <of 0.05, then Ho is rejected and Ha is accepted, so that the Motivation Variable (X) can
be said to have a significant effect on the Performance Variable (Y).
Keywords: Motivation, Performance, Employees

Naskah diterima:, direvisi: 02-12-2019, diterbitkan: 01-04-2020

PENDAHULUAN membantu perusahaan dalam mencapai


Sumber daya manusia merupakan salah satu tujuan perusahaan. Semangat dan loyalitas
faktor yang harus ada dan relatif lebih penting karyawan akan terlihat dari seberapa besar
dibandingkan faktor-faktor lainnya, karena mereka menyenangi pekerjaan yang mereka
hampir seluruh kegiatan operasionalnya di kerjakan. Mereka akan memberikan
dalam perusahaan serta dalam upaya perhatian, imajinasi, serta mencurahkan
mencapai tujuan dari perusahaan diperlukan segala kreatifitas yang mereka miliki ke
karyawan yang berkualitas. (Luthfi, Susilo, & dalam pekerjaannya. Karyawan dalam bekerja
Riza, 2014), Selain itu karyawan yang didasari akan kebutuhan serta keinginan yang
memiliki semangat kerja tinggi akan mampu mereka miliki dalam mempertahankan hidup,

ISSN: 2355-0295, e-ISSN: 2528-2255 52


http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/ecodemica
Jurnal Ecodemica, Vol. 4 No. 1 April 2020

dengan demikian diperlukan motivator yaitu KAJIAN LITERATUR


pemenuhan kebutuhan dan keinginan baik Motivasi
fisik maupun non fisik yang dibutuhkan Secara umum motivasi merupakan dorongan
karyawan. (Meidizar & Rustono, 2016) dari dalam diri manusia untuk melakukan
Motivasi merupakan suatu pendorong bagi suatu tindakan di mana tindakan tersebut
karyawan agar bekerja lebih giat dan dianggap dapat memberikan sesuatu yang
sungguh-sungguh dalam mencapai tujuan dibutuhkan atau diharapkan, dengan demikian
yang diinginkan, dengan pemberian motivasi motivasi dapat muncul apabila ada interaksi
yang tepat akan mendorong karyawan bekerja seseorang tersebut dengan seseorang yang
lebih efektif dan efisien sehingga diharapkan lain atau suatu lingkungan yang dapat
kinerja karyawan akan meningkat menggerakkan dirinya untuk melakukan
(Widhianingrum, 2017). sesuatu. (Erica, 2012) Motivasi merupakan
PT. Aneka Gas Industri Tbk (AGI) yang pemberian daya penggerak yang menciptakan
didirikan sejak tahun 1916, merupakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau
pemasok produk gas industri seperti gas udara bekerja sama, bekerja efektif, dan terintegrasi
(air gases) (oksigen, nitrogen dan argon), gas dengan segala daya upayanya untuk mencapai
sintetis (synthetic gases), bahan bakar gas kepuasan. (Hasibuan, 2003) Menurut
(fuel gases), gas langka (rare gases), gas Robbins, “Motivasi sebagai proses yang
sterilisasi (sterilization gases), gas pendingin menyebabkan intensitas (intensity), arah
(refrigerant gases) dan gas elektronik (direction), dan usaha terus-menerus
(electronic gases). PT. Aneka Gas Industri (persistence) individu menuju pencapaian
Tbk (AGI) juga memasok gas campuran, tujuan. (Wibowo, 2007) Tujuan dan
khusus dan medis beserta perlengkapan pemberian motivasi (Hasibuan, 2003), yaitu:
peralatan dan jasa instalasi. Produk dari 1. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja
perusahaan ini juga memiliki aplikasi yang karyawan.
beragam dan digunakan oleh berbagai industri 2. Meningkatkan produktivitas kerja
termasuk medis, metalurgi, energi, karyawan.
infrastruktur dan lainnya. 3. Mempertahankan kestabilan karyawan
PT. Aneka Gas Industri Tbk sebagai salah perusahaan.
satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara 4. Meningkatkan kedisiplinan karyawan.
(BUMN), yang terkategori perusahaan besar 5. Mengefektifkan pengadaan karyawan.
perlu memperhatikan, mengevaluasi dan 6. Menciptakan suasana dan hubungan
merumuskan strategi dalam pemberian kerja yang baik.
motivasi yang tepat kepada sumber daya 7. Meningkatkan loyalitas, kreativitas, dan
manusia yang dimiliki, sehingga dapat partisipasi karyawan.
meningkatkan kinerja karyawan yang dapat 8. Meningkatkan tingkat kesejahteraan
berdampak positif bagi perusahaan. karyawan.
Tujuan dari penelitian ini adalah unutuk 9. Mempertinggi rasa tanggung jawab
mengetahui seberapa besar pengaruh karyawan terhadap tugas-tugasnya.
hubungan antara variabel motivasi dan kinerja 10. Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-
karyawan pada PT. Aneka Gas Industri Tbk, alat dan bahan baku.
sehingga hasil dari penelitian ini dapat Menurut Maslow, manusia mempunyai
membantu pihak perusahaan di dalam lima kategori kebutuhan sebagai pendorong
pengambilan keputusan dan kebijakan yang motivasi manusia (Teori Hirarki Maslow)
terkait dengan peningkatan kinerja karyawan. (Erica, 2012), yaitu:
1. Kebutuhan fisiologis (pshycological
needs) merupakan kebutuhan manusia
yang paling dasar untuk hidup seperti
kebutuhan akan makanan, minuman,

ISSN: 2355-0295, e-ISSN: 2528-2255 53


http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/ecodemica
Jurnal Ecodemica, Vol. 4 No. 1 April 2020

udara, dan perumahan. Manusia akan 3. Growth Needs (Kebutuhan


berusaha memenuhi kebutuhan dasarnya Pertumbuhan)
sebelumnya beranjak kepada kebutuhan Kebutuhan untuk mengembangkan diri
yang lebih tinggi. dan meningkatkan pribadi, hal ini
2. Kebutuhan terhadap keamanan (security berhubungan dengan kemampuan dan
needs) yaitu kebutuhan terhadap kecakapan pegawai. Kebutuhan ini jika
keselamatan, stabilitas, jaminan sosial, dihubungkan dengan teori hirarki
tidak terancam dan sebagainya. Maslow dianggap sebagai kebutuhan
Kebutuhan ini meliputi kebutuhan akan pengakuan dan kebutuhan aktualisasi diri
pekerjaan yang permanen, jaminan Kinerja
kesehatan, pensiun dan lain-lain. Kinerja pada dasarnya adalah apa yang
3. Kebutuhan terhadap afiliasi (affiliation dilakukan dan tidak dilakukan karyawan.
needs) yaitu kebutuhan terhadap Kinerja karyawan adalah yang mempengaruhi
persahabatan, cinta dan keikutsertaan, seberapa banyak karyawan memberikan
rasa memiliki, disayangi dan kontribusi kepada organisasi antara lain:
diperhitungkan sebagai pribadi, kuantitas keluaran, kualitas keluaran, jangka
kemitraan. Kebutuhan ini mencerminkan waktu keluaran, kehadiran di tempat kerja,
keinginan untuk diterima orang lain. dan sikap kooperatif. (Mathis & Jackson,
4. Kebutuhan penghargaan diri (esteems 2002)
needs) yaitu kebutuhan terhadap Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan
pengakuan dan respek dari atasan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai
maupun teman sekerja. Jika kebutuhan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
ini tidak terpenuhi akan menyebabkan tanggungjawab yang diberikan kepadanya.
perasaan mendapat penilaian kurang baik Kinerja bukan hanya menyangkut
dari orang lain. produktivitas dan hasil kerja karyawan saat
5. Kebutuhan pengembangan diri (self ini namun juga terdapat unsur pencatatan
actualization needs) yaitu kebutuhan hasil kerja karyawan dari waktu ke waktu
untuk merealisasikan potensi diri sehingga diketahui sejauh mana hasil kerja
masing-masing untuk pengembangan diri karyawan dan perbaikan yang harus
dengan pengembangan kepastian mental dilakukan agar di masa mendatang menjadi
dan kerja melalui berbagai kegiatan. lebih baik. (Mangkunegara, 2009)
Clayton Aderfer mengemukakan Teori Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan
motivasi ERG (Existence, Relatedness, seseorang secara keseluruhan selama periode
Growth) terkait dengan kebutuhan manusia tertentu di dalam melaksanakan tugas
yang dikelompokkan dalam 3 (tiga) kelompok dibandingkan dengan berbagai kemungkinan,
(Mangkunegara, 2009) yaitu: seperti standar hasil kerja, target atau sasaran
1. Existence Needs (Kebutuhan Eksistensi) atau kriteria yang telah ditentukan terlebih
Kebutuhan ini berhubungan dengan fisik dahulu dan telah disepakati bersama. (Rivai &
dari eksistensi pegawai, seperti makan, Sagala, 2013)
minum, bernafas, gaji, keamanan kondisi Mengukur kinerja dari seorang karyawan
kerja. Kebutuhan ini jika dihubungkan (Dharma, 2003), mempertimbangkan:
dengan teori hirarki Maslow dianggap 1. Kuantitas, yaitu jumlah yang harus
sebagai kebutuhan fisiologis dan diselesaikan atau dicapai.
kebutuhan keamanan. 2. Kualitas, yaitu mutu yang harus
2. Relatedness Needs (Kebutuhan dihasilkan.
Hubungan Sosial) 3. Ketepatan Waktu, yaitu sesuai tidaknya
Kebutuhan ini merupakan kebutuhan dengan waktu yang telah direncanakan.
interpersonal, yaitu kepuasan dalam
berinteraksi di dalam lingkungan kerja. METODE PENELITIAN
Kebutuhanini jika dihubungkan dengan Jenis penelitian yang digunakan dalam
teori hirarki Maslow dianggap sebagai penelitian ini adalah penelitian penjelasan
kebutuhan sosial (explanatory research), yaitu dengan
ISSN: 2355-0295, e-ISSN: 2528-2255 54
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/ecodemica
Jurnal Ecodemica, Vol. 4 No. 1 April 2020

menjelaskan hubungan kausal antara variabel Dasar pengambilan keputusan:


dan menguji hipotesis, sehingga dapat 1. Jika data menyebar disekitar garis
mengetahui berapa besar kontribusi variabel diagonal dan mengikuti arah garis
bebas terhadap variabel terikat serta besarnya diagonal atau grafik histogramnya
arah hubungan yang terjadi. (Singarimbun & menunjukkan pola distribusi normal,
Sofyan, 2006) maka model regresi memenuhi asumsi
Populasi dari penelitian ini adalah karyawan normalitas.
PT. Aneka Gas Industri Tbk sebanyak 51 2. Jika data menyebar jauh dari garis
orang. Teknik pengambilan sampel dalam diagonal dan/atau tidak mengikuti arah
penelitian ini adalah Sampling Jenuh adalah garis diagonal atau grafik histogram
teknik penentuan sampel bila semua anggota tidak menunjukkan pola distribusi
populasi digunakan sebagai sampel. normal, maka model regresi tidak
(Sugiyono, 2014) memenuhi asumsi normalitas.
Sebelum diolah dengan analisis regresi linier
sederhana, data dalam skala ordinal akan
diubah terlebih dahulu menjadi data interval
menggunakan Method of Successive Interval
(MSI).

PEMBAHASAN
Uji Normalitas
Uji Normalitas merupakan sebuah uji yang
dilakukan dengan tujuan untuk menilai
sebaran data pada sebuah kelompok data atau
variabel, apakah sebaran data tersebut
berdistribusi normal ataukah tidak.
Uji Normalitas berguna untuk menentukan
data yang telah dikumpulkan berdistribusi
normal atau diambil dari populasi normal.
Tujuan pengujian normalitas adalah untuk
mengetahui apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau nilai residual
memiliki distribusi normal. Hal ini diperlukan Gambar 1.
karena dalam pengujian t dan F Uji Normalitas Menggunakan P-Plot
mengasumsikan bahwa nilai residual
mengikuti distribusi normal. Untuk Berdasarkan Gambar 1, pada Grafik Uji
mendeteksi apakah residual berdistribusi Normalitas menggunakan P-Plot terlihat titik-
normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik titik yang menyebar disekitar garis diagonal,
yaitu dengan melihat normal probability plot dimana penyebarannya mengikuti dan
yang membandingkan distribusi kumulatif mendekati searah dengan garis diagonal. Hal
dari distribusi normal. Distribusi normal akan ini berarti model regresi yang digunakan
membentuk satu garis lurus diagonal, dan untuk persamaan regresi yang mengukur
ploting data residual dibandingkan dengan pengaruh motivasi sebagai independent
garis diagonal. Jika distribusi data residual variable terhadap kinerja karyawan sebagai
normal, maka garis yang menggambarkan dependent variable memiliki distribusi data
data sesungguhnya akan mengikuti garis yang normal dan memenuhi asumsi
diagonalnya. normalitas.

ISSN: 2355-0295, e-ISSN: 2528-2255 55


http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/ecodemica
Jurnal Ecodemica, Vol. 4 No. 1 April 2020

Uji Heterokedastisitas memprediksi Kinerja berdasarkan masukan


Uji Heterokedasitas bertujuan menguji apakah dari variable independent Motivasi.
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan
variance dari residual satu pengamatan ke Analisis Regresi Linier
pengamatan yang lain. Jika variance dari Perhitungan statistik hasil analisis regresi
residual satu pengamatan ke pengamatan linier sederhana, dapat dilihat pada tabel
yang lain tetap, maka disebut berikut:
Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Tabel 1.
Heterokedastisitas. Model regresi yang baik Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana
adalah yang Homoskedastisitas atau tidak
terjadi Heterpkedastisitas.
Dasar analisis :
1. Jika pola tertentu, sepeti titik-titik yang
ada membentuk pola tertentu yang
teratur (bergelombang, melebar
kemudian menyempit), maka
mengindikasikan telah terjadi
Heterokedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-
titik menyebar di atas dan di bawah
angka 0 pada sumbu Y, maka tidak Berdasarkan pada hasil analisis regresi linier
terjadi Heterokedastisitas. sederhana, didapat nilai konstanta dan
koefisien regresi, sehingga dapat dibentuk
persamaan regresi linier sederhana sebagai
berikut:
Y = 0,457+0,811X

1. Jika motivasi (X) bernilai “0” maka


kinerja (Y) akan bernilai 0,475 satuan.
2. Jika motivasi (X) meningkat sebesar satu
satuan maka Kinerja (Y) akan meningkat
sebesar 0,811 satuan.

Uji Hipotesis (Uji t)

Tabel 2.
Uji Hipotesis (Uji t)

Gambar 2.
Uji Heteroskedastisitas Menggunakan
Scatterplot

Berdasarkan Gambar 2, Grafik Uji


Heteroskedasitas menggunakan Scatterplots
diatas terlihat bahwa titik-titik menyebar
secara acak serta tersebar baik diatas maupun
dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat Hipotesis:
disimpulkan bahwa tidak terjadi Ho :Motivasi (X) tidak berpengaruh secara
Heterokedastisitas pada model regresi, signifikan terhadap Kinerja (Y).
sehingga model regresi layak dipakai untuk

ISSN: 2355-0295, e-ISSN: 2528-2255 56


http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/ecodemica
Jurnal Ecodemica, Vol. 4 No. 1 April 2020

Ha :Motivasi (X) berpengaruh secara motivasi lain yang dapat meningkatkan


signifikan terhadap Kinerja (Y). kinerja karyawan.

Berdasarkan Tabel 2. Uji Hipotesis (Uji t) REFERENSI


secara parsial, Variabel Motivasi Dharma, A. (2003). Manajemen Supervisi:
(Independent Variable) yang dimasukkan ke Petunjuk Praktis Bagi Para Supervisor
dalam model regresi berpengaruh secara (Revisi). Jakarta: Raja Grafindo
signifikan terhadap Variabel Kinerja Persada.
(Dependent Variable). Hal ini dilihat dari Erica, D. (2012). Pengaruh Kompetensi dan
nilai uji t hitung untuk variabel motivasi (X) Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru
sebesar 10,230 dan t tabel 2,011 dan nilai (Studi Kasus SMP Bina Kusuma
signifikan 0,000 < 0,05. Dikarenakan nilai t Jakarta). Widya Cipta, III(1), 31–43.
hitung > t Tabel dan nilai signifikan < dari Hasibuan, M. (2003). Manajemen Sumber
0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima, atinya Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi
Variabel Motivasi (X) berpengaruh secara Aksara.
signifikan terhadap Variabel Kinerja (Y). Luthfi, R. I., Susilo, H., & Riza, M. F. (2014).
Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja
PENUTUP Karyawan (Studi Pada PT Elsiscom
Penelitian ini membuktikan bahwa secara Prima Karya, Kantor Perwakilan
parsial ada pengaruh antara variabel motivasi Surabaya). Jurnal Administrasi Bisnis
terhadap variabel kinerja sebagai salah satu (JAB), 13(1), 1–8.
penentu pentingnya unsur motivasi yang Mangkunegara, A. P. (2009). Manajemen
dapat menentukan dan mempengaruhi Sumber Daya Manusia Perusahaan.
peningkatan kinerja karyawan. Hal ini dilihat Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
dari nilai uji t hitung untuk variabel motivasi Mathis, & Jackson. (2002). Manajemen
kerja (X) sebesar 10,230 dan t tabel 2,011 dan Sumber Daya Manusia. Jakarta:
nilai signifikan 0,000 < 0,05. Dikarenakan Salemba Empat.
nilai t hitung > t Tabel dan nilai signifikan < Meidizar, G., & Rustono, A. (2016).
dari 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima, Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja
atinya Variabel Motivasi (X) dapat dikatakan Karyawan (Studi Kasus Pada PT.
berpengaruh secara signifikan terhadap Primarindo Asia Infrastructure, Tbk)
Variabel Kinerja (Y). (Vol. 3, pp. 1032–1040).
Dari hasil penelitian ini menggambarkan Rivai, & Sagala. (2013). Manajemen Sumber
bahwasannya motivasi karyawan di PT. Daya Manusia Untuk Perusahaan.
Aneka Gas Industri Tbk, secara keseluruhan Jakarta: Rajawali Press.
dalam kategori baik dan berpengaruh secara Singarimbun, M., & Sofyan, E. (2006).
signifikan atas peningkatan kinerja karyawan. Metode Penelitian Survai (Revisi Cet).
Selain itu penelitian ini juga dapat dijadikan Jakarta: LP3ES.
sebagai tolak ukur untuk pihak manajemen Sugiyono. (2014). Metode Penelitian
perusahaan di dalam pengambilan keputusan Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D.
dan menentukan kebijakan yang terkait Bandung: Alfabeta.
dengan sumber daya manusia. Wibowo. (2007). Manajemen Kinerja
Penelitian ini menggambarkan bahwa (Ketiga). Jakarta: Rajawali Press.
karyawan PT Aneka Gas Industri Tbk Widhianingrum, W. (2017). Pengaruh
memiliki motivasi yang terkategori baik, yang Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan
dapat meningkatkan kinerja karyawan, maka BRI Syariah Magetan, 3(03), 193–198.
diharapkan pihak manajemen perusahaan
dapat mempertahankannya dan memberikan

ISSN: 2355-0295, e-ISSN: 2528-2255 57


http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/ecodemica
Jurnal Ecodemica, Vol. 4 No. 1 April 2020

S2 MIS Ilmu Komputer STMIK Nusa


Mandiri Jakarta tahun 2013. Pengalaman
BIODATA PENULIS mengajar tahun 1998-2011 menjadi
1. Denny Erica, SE, MM, lahir di kota dosen di Fakultas Teknologi Industri
Jakarta pada Tanggal, 27 Desember Jurusan Teknik Industri Universitas
1976, lulus S1 dari Fakultas Ekonomi Trisakti, Tahun 1998-2015 menjadi
Universitas Mercu Buana pada Tahun Asisten Pembimbing Kursus KUMON
1999, dan melanjutkan pendidikan Akta Matematika, Tahun 2007-2009 menjadi
IV di Universitas Negeri Jakarta hingga dosen di STMIK Nusa Mandiri, dan
lulus pada Tahun 2003, setelah itu menjadi dosen di Universitas Bina
melanjutkan pendidikan S2 Magister Sarana Informatika dari Tahun 2001-
Manajemen di Universitas Mercu Buana sekarang)
hingga lulus pada Tahun 2011. 4. Irwin Ananta Vidada, SE, MM,
Pengalaman mengajar menjadi Guru di menerima gelar Strata-1 (S1) Fakultas
SMP, SMEA, dan SMA Bina Kusuma Ekonomi UPI YAI tahun 2000 dan
Jakarta dari Tahun 2003 hingga 2008, menyelesaikan Strata-2 (S2) Magister
selanjutnya menjadi Dosen bidang ilmu Manajemen Unkris tahun 2011.
manajemen di Universitas Bina Sarana Mengawali karir sebagai dosen dari
Informatika dari Tahun 2008 hingga tahun 2001 di Bina Sarana Infromatika
sekarang. Dan lulus Sertifikasi Dosen maupun perguruan tinggi lainnya, selain
(Serdos) pada Tahun 2016. itu pernah mengajar pada lembaga
2. Ita Suryani, M.I.Kom, lahir di Jakarta, pelatihan bisnis dan bimbingan belajar
04 Maret 1984, pendidikan S1 Public ternama di Indonesia. Selaku dosen telah
Relations Universitas Budi Luhur pada memiliki jenjang JFA Lektor tahun 2014
Tahun 2006, dan pendidikan S2 dan sertifikasi pendidik untuk dosen
Marketing Communication Universitas tahun 2015. Saat ini menjabat sebagai
Mercu Buana Tahun 2012, mengajar staf wakil rektor bidang non akademik
kurang lebih 11 tahun dengan fokus pada Universitas Bina Sarana Informatika.
bidang kehumasan/Public Relations. Aktifitas akademik dilakukan dengan
Menghasilkan beberapa jurnal ilmiah di mengajar matakuliah ekonomi dan
bidang kehumasan. Mengajar mata manajemen, menjadi pemerhati dan
kuliah Penulisan Naskah PR, Strategi pengulas materi muamalah syariah
Kampanye PR, Public Speaking dan kontemporer, manajemen sumber daya
Digital PR. Lulus serdos Tahun 2015. manusia dan bisnis. Tulisannya bisa di
3. Hoiriah, S.Si, M.Kom, lulus S1 Tahun lihat pada berbagai jurnal ilmiah maupun
1996 Fakultas MIPA Program Studi prosiding nasional dan internasional.
Matematika Universitas Sriwijaya, lulus

ISSN: 2355-0295, e-ISSN: 2528-2255 58


http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/ecodemica

Anda mungkin juga menyukai