Jurnal Feby Yolanda Manurung (1)
Jurnal Feby Yolanda Manurung (1)
JENIUS
ABSTRAK
4. Kinerja Karyawan
Kinerja individu dinilai
berdasarkan pendidikan, pengalaman
kerja, dan pelatihan yang
dimilikinya. Hasil kinerja seorang
karyawan dapat memberikan
dorongan pribadi untuk menjalani
pekerjaannya dengan antusiasme
tinggi, menciptakan lingkungan kerja
yang baik, dan menghasilkan kinerja
yang optimal (Nico et al, 2018).
Konsep kinerja, seperti dijelaskan
oleh Nugrahaningrum & Triastuty
(2018), mencakup penilaian terhadap
cara seorang karyawan menjalankan
tugas yang diberikan padanya serta
evaluasi hasil kinerja yang telah
dicapainya. Kinerja dapat diartikan
sebagai pencapaian individu dalam
menjalankan tanggung jawabnya
sesuai dengan kapasitas yang
Absensi (X1) H1
H3
Disiplin Kerja (X3)
H4
Gambar 2. 1 Kerangka Pemikiran
Dalam pengembangan tujuan untuk memahami
hipotesis, kerangka pemikiran pengaruh absensi, motivasi
menunjukkan bahwa absensi, kerja, dan disiplin kerja
motivasi kerja, dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan di
memengaruhi kinerja karyawan di PT. Nov Profab Kota Batam.
PT. Nov Profab Batam. Absensi Tiga variabel utama
diidentifikasi sebagai faktor dijelaskan secara teoritis,
pengaruh positif terhadap kinerja yaitu absensi, motivasi kerja,
karyawan, sesuai dengan temuan dan disiplin kerja. Absensi
sebelumnya oleh Meutia et al. diukur melalui kehadiran,
(2022). Motivasi kerja juga ketepatan waktu datang,
diperkirakan memiliki dampak ketepatan waktu pulang, dan
positif terhadap kinerja, sering kehadiran melebihi
dengan penelitian Holil & Sriyanto undangan. Motivasi kerja
(2020). Disiplin kerja diharapkan didefinisikan sebagai
berkontribusi positif terhadap dorongan sadar individu
kinerja, sesuai dengan penelitian untuk mencapai tujuan yang
Azwar (2020). Selanjutnya, diinginkan baik dari luar
gabungan absensi, motivasi kerja, maupun dalam diri sendiri,
dan disiplin kerja diharapkan dengan indikator perilaku,
memberikan dampak positif secara usaha, ketekunan,
bersamaan terhadap kinerja pembayaran upah, dan
karyawan, sejalan dengan temuan perasaan aman dalam
Holil & Sriyanto (2020) dan Meutia pekerjaan. Disiplin kerja
et al. (2022). diukur melalui frekuensi
kehadiran, ketaatan pada
METODE PENELITIAN standar kerja, dan ketaatan
Bagian ini menjelaskan pada peraturan kerja.
penelitian ini mengusung Jenis penelitian ini
metode kuantitatif dengan adalah penelitian kuantitatif,
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
X1.P1 100 2.00 4.00 3.35 .71598
X1.P2 100 2.00 4.00 3.52 .59425
X1.P3 100 1.00 4.00 3.45 .71598
X1.P4 100 2.00 4.00 3.32 .73691
MEAN VARIABEL 3,41
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
X2.P1 100 1.00 4.00 3.09 .81767
X2.P2 100 1.00 4.00 3.04 .81551
X2.P3 100 1.00 4.00 3.05 .77035
X2.P4 100 2.00 4.00 3.14 .68195
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
X3.P1 100 1.00 4.00 3.26 .70525
X3.P2 100 1.00 4.00 3.38 .63214
X3.P3 100 1.00 4.00 3.42 .62247
X3.P4 100 2.00 4.00 3.32 .64948
MEAN VARIABEL 3.34
0,650, 0,679, 0,601, dan 0,702. metode analisis histogram dan p-plot
Dengan nilai-nilai tersebut melebihi digunakan, dan uji non-parametrik
ambang batas 0,60, dapat seperti uji Kolmogorov-Smirnov
disimpulkan bahwa masing-masing (KS) diterapkan. Hasil analisis
variabel dianggap memiliki tingkat histogram pada Gambar 4.5
kredibilitas yang memadai. menunjukkan distribusi data yang
mengikuti pola lonceng, yang
3. Uji Asumsi Klasik merupakan indikasi distribusi
Analisis normalitas pada normal. Data yang diterima
penelitian ini, seperti yang dijelaskan menunjukkan p-plot dengan titik-titik
oleh Ghozali (2018), dilakukan untuk data yang terorganisir sepanjang
memastikan apakah data yang garis diagonal, menunjukkan
terkumpul mengikuti distribusi distribusi seragam.
normal atau tidak. Dalam kasus ini,
Tabel 4.8 Uji Kolmogrov Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardize
d Residual
N 100
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 2.25293072
Most Extreme Differences Absolute .035
Positive .035
Negative -.033
Test Statistic .035
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
(Sumber: Data Olahan SPSS 2023)
menunjukkan ketidakadaan
Pendekatan Kolmogorov- multikolinearitas.
Smirnov juga digunakan, dan Analisis heteroskedastisitas
hasilnya terlihat dalam Tabel 4.8. bertujuan untuk menilai homogenitas
Berdasarkan nilai Asymp.Sig sebesar residual dalam model regresi. Dari
0,200, dapat disimpulkan bahwa data data yang diterima dalam analisis ini
dalam penelitian ini mengikuti menggambarkan bahwa tidak ada
distribusi normal. pola yang terlihat di antara titik-titik
Pengujian multikolinearitas dalam diagram sebar, serta tersebar
dilakukan untuk memastikan tidak di atas dan di bawah angka nol. Oleh
adanya korelasi tinggi antara variabel karena itu, dapat disimpulkan bahwa
independen. Nilai Variance Inflation variabel dalam penelitian ini tidak
Factor (VIF) dan toleransi dihasilkan menunjukkan heteroskedastisitas.
dari pengujian, dan nilai yang
diperoleh menunjukkan bahwa tidak 4. Uji Analisis Linear Berganda
ada indikasi multikolinearitas antara Pada penelitian ini, dilakukan
variabel independen (Absensi, uji regresi linier berganda untuk
Motivasi Kerja, dan Disiplin Kerja). menganalisis hubungan antar
Nilai VIF yang kurang dari 10 dan variabel. Hasil uji regresi ini
toleransi yang lebih besar dari 0,10 kemudian disajikan dalam Tabel 4.10
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized T Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta
1 (Constant) 20.288 2.713 7.479 .000
Absensi .429 .119 .319 3.586 .001
Motivasi -.337 .092 -.325 -3.649 .000
Kerja
Disiplin Kerja -.413 .131 -.280 -3.155 .002
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
(Sumber: Data Olahan SPSS 2023)
penurunan 0,337 dalam kinerja
Dengan merumuskan karyawan.
persamaan regresi dari tabel, kita 4. Koefisien variabel disiplin kerja
dapat menyimpulkan beberapa (β3) sebesar -0,413,
temuan penting: menggambarkan bahwa
1. Model regresi memiliki nilai peningkatan 1% dalam variabel
konstanta sebesar 20,288, disiplin kerja, dengan variabel
menunjukkan bahwa ketika nilai lain konstan, akan
absensi, motivasi kerja, dan mengakibatkan penurunan 0,413
disiplin kerja semua sama dalam kinerja karyawan.
dengan nol, nilai kinerja
karyawan akan sebesar 20,288. 5. Uji Hipotesis
2. Koefisien variabel absensi (β1) Dalam penelitian ini, dilakukan
adalah 0,429, mengindikasikan uji t untuk menilai pengaruh masing-
bahwa peningkatan 1% dalam masing variabel independen (absensi,
variabel absensi, dengan variabel motivasi kerja, dan disiplin kerja)
lain tetap, akan menyebabkan secara parsial terhadap variabel
peningkatan 0,429 dalam kinerja dependen (kinerja karyawan).
karyawan. Evaluasi signifikansi dilakukan
3. Koefisien variabel motivasi dengan membandingkan p-value
kerja (β2) sebesar -0,337, dengan tingkat signifikansi yang
menunjukkan bahwa telah ditentukan (0,05). Keputusan
peningkatan 1% dalam variabel pengujian dibuat berdasarkan
motivasi kerja, dengan variabel perbandingan nilai t hitung dengan
lain tetap, akan menyebabkan nilai t tabel pada taraf signifikansi
5%.
Tabel 4.11 Hasil Pengujian Hipotesis
t Tabel t hitung Sig Keterangan
Model