Anda di halaman 1dari 17

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.2 (2022.1)

Nama Mahasiswa : ALDY

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 043785897

Tanggal Lahir : 10/02/2001

Kode/Nama Mata Kuliah : HKUM4101/Bahasa dan Terminologi Hukum

Kode/Nama Program Studi : 311/Ilmu Hukum

Kode/Nama UPBJJ : 47/Pontianak

Hari/Tanggal UAS THE : Senin, 20 Juni 2022

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN


KEBUDAYAAN UNIVERSITAS
TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS
TERBUKA

Surat Pernyataan
Mahasiswa Kejujuran
Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : ALDY

NIM : 043785897

Kode/Nama Mata Kuliah : HKUM4101/Bahasa dan Terminologi Hukum

Fakultas : FHISIP

Program StudI : 311/Ilmu Hukum

UPBJJ/UT : 47/Pontianak

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE
pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan
soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai
dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik
yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.

Yang Membuat Pernyataan


ALDY

Nama Mahasiswa
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

No. 1
Dalam bahasa Belanda dikenal beberapa bentuk tata bahasa. Dalam bahasa Belanda dikenal adanya subjek, objek, kata
kerja dan keterangan seperti halnya tata bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
Perhatikan bentuk kalimat berikut ini:
 Ik heb gistermiddag op de fiets gereden
 je hebt gisteren bloemen cadeau gedaan als teken van
 Genegenheid
 De rechter pas artikel 35 toe
 De politie stelt het procesverbaal op
Pertanyaan :
Lakukan analisa dengan menggunakan contoh/stem kalimat di atas, dalam bentuk struktur kalimat berita sederhana,
dalam subjek, persoonvorm, objek, keterangan, komplemen
Jawab:
Kalimat adalah gabungan beberapa kata yang mengandung makna. Kalimat dibedakan kalimat berita dan kalimat tanya.
Struktur kalimat berita sedarhana: subyek, persoonsvorm, obyek, keterangan, komplemen. Struktur kalimat tanya dibagi
2, yaitu:
1. Struktur kalimat tanya Jaa of Nee
2. Struktur kalimat tanya dengan menggunakan kata tanya dimana (waar), kapan (Wanneer), siapa (wie), bagaimana
(hoe)
Subyek terletak berdekatan dengan persoonsvorm (PV)
Persoonsvorm: kata kerja yang sudah disesuaikan dengan bentuk subyek dan bentuk waktu. PV dibedakan pv mandiri
dan PV tidak mandiri. Pv mandiri adalah kata kerja yang dapat berfungsi sebagai predikat. PV tidak mandiri artinya PV
yang tidak dapat berdiri sendiri untuk berfungsi sebagai predikat memerlukan kata lain sebagai komplemen. PV yang
tidak mandiri yaitu:
a. Hebben/heeft....kompl
b. Zijn/ is.... Kompl
c. Worden/wordt….kompl
d. Kata kerja modal:....kompl. infinitif
Keterangan dibedakan keterangan waktu, tempat. Ciri keterangan diawali/didahului preposisi/kata depan seperti: volgens,
voor, bij, aan, naar, door, met, op, in, om, na, tot, uit, van, etc
Komplemen dapat berupa:
1. Kata kerja participium/perfectum (bentuk III)
2. Kata kerja infinitif
3. Kata sifat
4. Kata benda
5. Kata depan/preposisi

Bahasa Belanda sama juga seperti bahasa Inggris, Jerman, Indonesia, dan bahasa-bahasa lain memiliki kata yang tidak
berubah bentuk dan kata yang dapat berubah bentuk. Arti atau terjemahan kata yang tidak berubah bentukdapatlangsung
dicari terjemahannya dalam kamus, sedangkan kata yang berubah bentuk tidak dapat langsung dicari terjemahannya
dalam kamus. Untuk dapatmencari arti kata yang berubah bentu, terlebih dahulu harus mecari kata dasarnya.
1. Kata yang tidak berubah bentukDalam bahasa Belanda, jenis kata berikut ini merupakan kata tidak berubah
bentuk:
 kata sandang = de, het, een
 kata sambung=dat, omdat, hoewel, terwijl
 kata keterangan=altijd, alvast, alsnog
 kata depan=in, voor, naar, drie
 kata bilangan=een, twee, drie
 kata ganti orang=ik, hij, wij
2. Jenis kata berikut mengalami perubahan bentuk (terutama kata kerja):
 Kata kerja: lopen -- loop, loopt, liep, liepen, gelopen, lopend)
 Kata benda: bed -- bedd en, huis -- huiz en, duif -- huiz en
 Kata sifat: mooi -- moo ie stolen, rood -- rod e auto, mooi -- moo ier -- moo ist
3. Cara penulisan vokal /e, o, u, i, ie, oe, ui, ei, dsb./ tidak berubah pada kata benda berikut ini.
tunggal/bentuk kamus jamak
pet = petten
pot – potten
bus = bussen
dier = dieren
boek = boeken

 Ik heb gistermiddag op de fiets gereden


Saya(s) mengendarai(pv) sepeda(o) saya(s) kemarin sore(k)
 Ik heb gistermiddag op de fiets gereden
Kamu=(subjek) memberi=(sisa predikat) bunga=(objek langsung) kemarin=(keterangan) sebagai tanda
kasih sayang(predikat)

 De rechter pas artikel 35 toe


Hakim(s) menerapkan(pv) pasal 35(sisa predikat)

 De politie stelt het procesverbaal op


Polisi(s) menyiapkan(k) laporan(sp)
No. 2
Konsep dan sistem hukum yang diterapkan di Indonesia (Continental Law) berbeda dengan sistem hukum di Inggris,
Amerika Serikat atau Australia (Common Law). Penerjemahan istilah hukum dalam bahasa Indonesia perlu mengikuti
kaidah sistem hukum Common Law. Berikut teknik penerjemahan istilah hukum dalam bahasa Indonesia ke bahasa
Inggris:
1. Menjadikan tiga negara bebahasa Inggris (English Speaking Country) yang menganut sistem Common Law
sebagai kiblat penerjemahan.
2. Mengunjungi situs resmi pemerintah tiga negara tersebut dan situs resmi parlemen, serta mengunduh dokumen-
dokumen peraturannya.
3. Melakukan penerjemahan konseptual, yakni menerjemahkan istilah hukum dalam bahasa Indonesia ke bahasa
Inggris dengan memeriksa dan memahami konsep hukum yang dipakai di negara berbahasa Inggris seperti
sistem Common Law. Contohnya, tataran yuridis, asas hukum, sistem peradilan, sistem hukum, konsep hukum,
dan sebagainya.
4. Melakukan penerjemahan kontekstual, yakni menerjemahkan istilah hukum dalam bahasa Indonesia ke bahasa
Inggris dengan melihat konteks hukum seperti tataran empiris, filosofis, historis, sosiologis, praktik hukum,
penegakan hukum, kasus-kasus hukum.
5. Memeriksa kelaziman hasil terjemahan istilah hukum dengan mengunjungi situs resmi atau situs berita bahasa
Inggris terkait hukum.
6. Memeriksa keberterimaan hasil terjemahan istilah hukum yang digunakan dalam teks hukum, dokumen hukum,
dan produk hukum lainnya apakah sudah sesuai kaidah penulisan dalam bahasa Inggris hukum, seperti frasa,
klausa, kalimat, paragraf, dan teks.
Beberapa Penerjemahan istilah hukum populer dalam bahasa Indonesia ke bahasa Inggris dan sebaliknya:
a. Kedudukan Hukum = Legal Standing
b. Uji Materil = Judicial Review
c. Constitutional Review = Uji Undang-Undang Dasar
d. Peninjauan Kembali/ PK = Judicial Review
e. Draf/ Rancangan Undang-Undang (RUU) = A Bill
f. Tergugat/ Terdakwa = A Defendant
g. Tersangka = A Suspect
h. Terdakwa = Charged
i. Justice Collaborator = Saksi pelaku yang bekerja sama
j. Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia = Constitution of the Republic of Indonesia
k. Public = umum (publik)

Kata publik terdapat pada frase nomina kepercayaan publik. Kata publik merupakan kata serapan yang mengalami
bentuk penyerapan penyesuaian. Kata tersebut diserap dari bahasa Inggris yaitu dari kata public. Echols dan Hassan
(2002: 455) mengartikan kata public mempunyai makna (1) umum, orang banyak, masyarakat; (2) rakyat. Kata tersebut
telah diserap dalam bahasa Indonesia dengan proses penyesuaian ejaan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.
Berdasar pada Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (2010: 83), fonem konsonan /c/ pada akhir kata public
berubah menjadi konsonan /k/ sehingga kata public (bahasa Inggris) setelah mengalami penyesuaian kaidah bahasa
Indonesia hanya diubah seperlunya menjadi publik dan lafal tetap menggunakan cara baca dalam bahasa Indonesia.
Kata publik menurut Pusat Bahasa (2012: 1110) pada intinya mempunyai makna yang sama dengan public (bahasa
Inggris) yaitu mengandung makna orang banyak (umum); semua orang yang datang (menonton, mengunjungi, dan
sebagainya). Dengan demikian, kata publik tidak dianggap lagi sebagai unsur pinjaman atau pungutan karena telah
mengalami penyesuaian yang berpengaruh pada segi tulisan yaitu dari kata public menjadi publik sehingga kata publik
sudah tidak asing dan sudah termasuk dalam keluarga kosakata bahasa Indonesia.

No. 3
Teknik membaca skimming
Skimming adalah teknik membaca untuk menemukan gagasan atau inti utama pada bacaan secara keseluruhan. Skimming
berarti “membaca sangat cepat” dengan memperhatikan bagian-bagian penting dalam bacaan, sekiranya tidak penting
tidak perlu diperhatikan (selective reading). Tujuan dari teknik ini adalah
1. Menemukan organisasi penulisan bacaan (bagaimana bacaan tersebut dibagi dalam paragraf maupun pokok-
pokok bahasan)
2. Menemukan ide pokok dalam tiap paragraf, selanjutnya menemukan ide pokok seluruh bacaan
Cara membaca menggunakan teknik skimming adalah
1. Baca judul bacaan terlebih dahulu. Sering kali, rangkuman tersingkat dari sebuah bacaan terdapat pada judulnya
2. Baca keseluruhan dari paragraf pembuka. Tujuan dari ini adalah untuk mengenali topik bacaan.
3. Jika terdapat sub-headings, baca satu persatu untuk menemukan korelasi antar sub-headings
4. Cukup membaca kalimat pertama atau kedua dari setiap paragraf setelah paragraf pembuka
5. Baca paragraf kesimpulan secara menyeluruh karena pada dasarnya paragraf kesimpulan telah merangkum
keseluruhan bacaan
Indonesia is an independent country since 1945. Indonesia is a country rich in natural resources in the form of natural
products, such as petroleum and marine products as well as biodiversity. Indonesia is a pluralistic country with diversity
of ethnicities, cultures, religions and customs. Indonesia consists of thousands of islands with 17,000, 11,100 regional
languages and 714 ethnic groups, and are united by Bhineka Tunggal Ika, in the Youth Pledge on October 28. As an
Indonesian state that is pluralistic in pluralism, it has been embodied in the basis of the Pancasila state and the 1945
Constitution, which establishes a sense of unity in mutual cooperation, and tolerance among communities as the unitary
state of the Republic of Indonesia.
Pertanyaan yang berkaitan dengan skimming
1. What is known in the paragraph
Pertanyaan ini cukup di jawab dengan singkat
1. plurality

Teknik membaca scanning


Teknik membaca scanning bertujuan untuk menemukan informasi yang lebih spesifik dari sebuah bacaan atau untuk
mengetahui segala sesuatu yang menarik perhatian sebelum lebih lanjut memahami secara seksama agar dapat secara
cepat mengetahui isi bacaan. Dalam scanning, mata kita bergerak cepat menuju perhatian kita (spesific information).
Kata tanya yang biasa digunakan dalam mengetahui keberhasilan teknik scanning adalah: ‘when”. “what”, dan “who”.
Pertanyaan yang berkaitan dengan teknik scanning
1. When will Indonesia be independent?
2. What can unite Indonesia, which consists, of various tribes, religions, cultures, customs, and languages?
3. Who is the figure who formulated Pancasila as the basis of the Indonesian state to unite a prulalistic society and
pluralism
Pertanyaan-pertanyaan ini cukup dijawab dengan singkat
1. In 1945
2. Bhineka Tunggal Ika, contained in the Youth Pledge on October 28
3. Moh. Yamin, Soepomo, and Soekarno

No. 4
Beberapa bentuk atau wujud data hasil penelitian yang didapatkan dalam Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor
4/PUUXI/2013 Perihal Pengujian UndangUndang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan
Wakil Presiden terhadap UUD RI 1945
Bentuk-Bentuk Kesalahan Bahasa Tulis pada Putusan MK
Pola kalimat
1. Yang mengadili perkara konstitusi pada tingkat pertama dan terakhir
2. Membaca permohonan pemohon;
3. Mendengar keterangan pemohon;
4. Memeriksa bukti-bukti pemohon;
5. Mendengar keterangan ahli dan saksi pemohon;
6. Mendengar keterangan pemerintah;
7. Mendengar dan membaca keterangan Dewan Perwakilan Rakyat;
8. Membaca kesimpulan pemohon;
9. Menimbang bahwa pemohon;
10. Menimbang bahwa terhadap permohonan pemohon;
11. Menimbang bahwa maksud dan tujuan permohonan a quo;
12. Menimbang bahwa berdasarkan;
13. Menimbang bahwa sebelum mempertimbangkan;
14. Menimbang pula bahwa MK;
15. Menimbang pula bahwa pokoknya pemohon;
16. Menimbang bahwa pasal;
17. Bahwa selanjutnya telah menentukan;

Penggunaan Diksi
1. Duduk perkara
2. Pertimbangan hukum
3. Konklusi
4. Mahkamah berwenang
5. Mahkamah berkesimpulan
6. Amar putusan

Penggunaan istilah pinjaman


1. Opening statement
2. A quo
3. Ne bis in idem
4. Causal verband
5. Sic
6. Junto
7. In casu

Secara singkat mengenai bentuk-bentuk kesalahan bahasa tulis pada putusan MK. Kesalahan berbahasa tulis terkait
dengan pola kalimat dapat dilihat pada data berikut ini.
1. Yang mengadili perkara konstitusi pada tingkat pertama dan terakhir, menjatuhkan putusan dalam perkara
Pengujian Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden
terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang diajukan oleh:
2. Nama : Sri Sudarjo
Alamat : Jalan Batu Ampar 3 Nomor 11A, Kelurahan Batu Ampar, Kecamatan Kramatjati, Condet, Jakarta
Timur
Kutipan ini menggambarkan bahwa MK tidak memperhatikan kaidah penggunaan bahasa Indonesia yang benar [EYD]
karena kata yang terletak di awal kalimat. Selain itu, penempatan kata yang setelah perincian nomor 1.1 di atas dapat
menghilangkan fungsi-fungsi pola kalimat yaitu fungsi subjek dan predikat kalimat. Kesalahan lain pada kutipan
putusan di atas adalah adanya penggunaan huruf kapital di tengah kalimat yaitu pada kata nama dan alamat. Kedua kata
ini merupakan kelanjutan dari kalimat sebelumnya sehingga seharusnya ditulis dengan huruf kecil. Kesalahan ini
mengaburkan norma-norma kebahasaan yang seharusnya digunakan oleh para pejabat negara. Hal ini tentunya tidak
patut dilakukan oleh lembaga negara. Karena hal ini dijamin oleh Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun
1945 BAB XV Pasal 36 tentang fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia yang menyebutkan bahwa kedudukan bahasa
Indonesia sebagai bahasa resmi atau bahasa negara. Aspek bentuk kalimat lain yang digunakan oleh MK yang
menyebabkan kalimat tersebut mengandung makna yang tidak jelas adalah penghilangan subjek pada beberapa kalimat.
Berikut ini beberapa bukti kalimat dengan penghilangan subjek yang dilakukan oleh MK. Sebagaimana diketahui
bahwa pola kalimat bahasa Indonesia adalah S-P-O (Subjek-Predikat-Objek). Dengan demikian, pola kalimat yang
terdapat dalam putusan MK tersebut tidak memenuhi persyaratan sebagai kalimat efektif. Padahal, kalimat efektif
adalah kalimat yang mampu menyampaikan informasi kepada penerima. Sebagaimana telah dijelaskan pada bagian
sebelumya bahwa syarat sebuah kalimat yang efektif adalah adanya unsur subjek dan predikat. Sedangkan pada kutipan
di atas semua kalimat tersebut tidak memiliki unsur subjek sehingga tidak jelas pelaku dari perbuatan (membaca,
mendengar, memeriksa, dan menimbang) yang disebutkan pada kalimat-kalimat tersebut.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Anda mungkin juga menyukai