Disusun Oleh :
Pikri 2084205023
Kelompok 3
PEKANBARU
2023
BAB I
Zat-zat kimia atau bahan organik yang bersifat allelopati dilepaskan oleh
tumbuhan penghasilnya ke lingkungan tumbuhan lain melalui beberapa cara antara lain
melalui serasah yang telah jatuh kemudian membusuk, melalui pencucian daun atau
batang oleh air hujan, melalui penguapan dari permukaan organ-organ tumbuhan, dan
eksudasi melalui akar (root exudation) ke dalam tanah. Contoh jenis tumbuhan yang
mengeluarkan zat kimia bersifat allelopati melalui daun, misalnya Adenostena
fasciculatum, Eucalyptus globules, Camelina alyssum, Erenophylla mitchellii, yang
mengeluarkan zat allelopati melalui perakaran misalnya gandum, gandum hitam, dan
apel, sedangkan yang mengeluarkan zat allelopati melalui pembusukan misalnya
Helianthus, Aster, dan Agropyron repens (Indrianto 2006).
BAB II
LANDASAN TEORI
Dalam persaingan antara individu-individu dari jenis yang sama atau jenis
yang berbeda untuk memperebutkan kebutuhan-kehbutuhan yang sama terhadap faktor-
faktor pertumbuhan, kadang-kadang suatu jenis tumbuhan mengeluarkan senyawa kimia
yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dari anaknya sendiri. Peristiwa semacam ini
disebut allelopati. Allelopati terjadi karena adanya senyawa yang bersifat menghambat.
Senyawa tersebut tergolong senyawa sekunder karena timbulnya sporadis dan tidak
berperan dalam metabolisme primer organisme organisme. Hambatan dan gangguan
allelopati dapat terjadi pada perbandingan dan perpanjangan sel, aktivitas giberelin dan
IAA, penyerapan hara mineral, laju fotosintesis, respirasi, pembukaan stomata, sistem
protein, dan aktivitas enzim tanaman. Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya daya
hambat senyawa kimia penyebab allelopati dari tanaman antara lain jenis tanaman yang
menghasilkan, macam tanaman yang dipengaruhi, keadaan pada waktu sisa tanaman
mengalami perombakan (Odum, 1998).
Zat-zat kimia atau bahan organik yang bersifat allelopathy dilepaskan oleh
tumbuhan penghasilnya ke lingkungan tumbuhan lain melalui beberapa cara antara lain
melalui serasah yang telah jatuh kemudian membusuk, melalui pencucian daun atau
batang oleh air hujan, melalui penguapan dari permukaan organ-organ tumbuhan, dan
eksudasi melalui akar (root exudation) ke dalam tanah. Contoh jenis tumbuhan yang
mengeluarkan zat kimia bersifat allelopatyy melalui daun, misalnya Adenostena
fasciculatum, Eucalyptus globules. Camelina alyssum. Erenophylla mitchellii, yang
mengeluarkan zat allelopathy melalui perakaran misalnya gandum, gandum hitam, dan
apel, sedangkan yang mengeluarkan zat Allelopathy melalui pembusukan nisalnya
Helianthus. Aster, dan Agropyron repens (Setyowati, 1999).
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Bagian akar atau daun alang-alang (Imperata cylindrica) dan rumput teki
(Cyprinus sp)
Biji tanaman yang cepat berkecambah, misalnya biji kacang hijau, dan
jagung.
Blender atau mangkok penggerus, cawan petri, kapas, kertas saring dan
kertas merang, gelas ukur, corong penyaring, pipet, dan pisau/gunting.
BAB IV
Rata-Rata 4,5 cm 0 0
1.2 Pembahasan
Sedangkan pada hasil diberi ekstrak ilalang dan ekstrak akasia tidak ada
pertumbuhan pada kecambah biji kacang atau tidak ada yang tumbuh.
BAB V
5.1 Kesimpulan
Jadi pada praktikum yang berjudul “Pengaruh bahwa tidak terjadi pertumbuhan
pada kecambah kacang hijau diberi ekstrak ilalang dan ekstrak akasia.
Pada kecambah kacang hijau yang disirami air atau kelas kontrol tumbuh
sebanyak 3 buah dengan ukuran 1,9 cm,1,5 cm,1,1cm.
5.2 Saran
Demikianlah laporan praktikum yang telah saya susun, semoga bermanfaat
bagi pembaca dan saya sendiri. saya menyadari masih banyak kesalahan atau
kekurangan dalam penyusunan laporan praktikum ini, maka dari itu kritik dan
saran yang membangun sangat saya harapkan guna memperbaiki laporan
praktikum ini dan selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Press.
Press.
Setyowati dan Yuniarti (1999). Efikasi allelopati teki formulasi cairan terhadap
gulma.Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Indonesi. (online)