Abstrak
Alelopati merupakan peristiwa pengeluaran senyawa kimia (alelokimia) yang berperan dalam
menghambat pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kompetitornya. Alelopati dalam ekologi dapat
disebut dengan peristiwa intraspesifik atau interspesifik jika mempengaruhi pertumbuhan tanaman lain
yang berada didekatnya. Tujuan praktikum ini adalah untuk mempelajari pengaruh alelopati tanaman
alang-alang, akasia, petai cina, kersen dan singkong karet terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau.
Praktikum ini dilakukan dengan memberikan perlakuan (penyiraman) menggunakan ekstrak daun (alangalang, akasia, petai cina, kersen dan singkong karet) terhadap kecambah berumur satu minggu dengan
mengukur laju pertumbuhannya antar masing-masing perlakuan selama 5 hari. Berdasarkan hasil yang
diperoleh, semua perlakuan ekstrak daun mengalami penurunan laju pertumbuhan dibandingkan tanaman
kontrol, serta daya hambat paling besar terdapat pada tanaman alang-alang. Berdasarkan data tersebut,
disimpulkan bahwa larutan alelopati ekstrak daun (alang-alang, akasia, petai cina, kersen dan singkong
karet) terbukti mampu menurunkan laju pertumbuhan tanaman kacang hijau, terutama tanaman alangalang yang merupakan jenis tanaman gulma.
Kata kunci:
Pendahuluan
Suatu ekosistem selalu
melakukan hubungan interaksi
satu sama lain baik bersifat
intraspesifik dan interspesifik.
Mekanisme ini dilakukan suatu
tanaman
untuk
memperoleh
bahan
kehidupannya
berupa
unsur hara yang terdapat di
tanah maupun udara, air dan
sinar matahari serta ruangan
untuk tumbuh dan berkembang.
Mekanisme pertahanan diri ini
sering
merangsang
tanaman
untuk
melakukan
suatu
metabolisme
sekunder
yang
produknya
biasa
diendapkan
dalam tubuh organ tumbuhan
tersebut
maupun
dieksudat
keluar untuk menolak kompetitor
lainnya.
Hay
et
al.
(1991)
mengungkapkan
bahwa
fenomena alelopati mencakup
semua tipe interaksi kimia antar
tumbuhan,
antar
mikroorganisme,
atau
antara
Metode
Praktikum
alelopati
ini
dilakukan pada tanggal 18 april 2016, di
Pusat Laboratorium Terpadu UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Praktikum dimulai
dengan mempersiapkan alat dan bahan
seperti:
kertas
saring,
pipet,
mortar/blender, corong penyaring, gelas
ukur 50 ml, gelas piala, neraca analitik,
polybag, daun alang-alang, daun akasia,
daun petai cina, daun kersen, dan daun
singkong karet.
Praktikum
dimulai
dengan
memilih biji kacang hijau yang baik dan
140
120
100
Cabai
Kersen
80
Singkong karet
Akasia
60
Petai cina
Alang-alang
40
Kontrol
20
0
1
Kelompo
k
Kontrol
1
2
3
4
5
6
Perlakuan
Alang-alang
Petai cina
Akasia
Singkong karet
Kersen
Cabai
0
21,05
5,2
12
15
1,6
0,9
Berdasarkan
hasil
yang
diperoleh, dapat dilihat bahwa tanaman
kontrol mengalami laju pertumbuhan
yang terus meningkat, sedangkan pada
tanaman yang diberikan perlakuan
ekstrak daun (alang-alang, akasia, petai
cina, kersen dan singkong karet)
mengalami
penurunan.
Hal
ini
disebabkan oleh alelokimia yang
dilepaskan tanaman dapat menghambat
pertumbuhan
tanaman
lain.
Wiroatmodjo (1993) mengungkapkan
bahwa mekanisme pengaruh alelokimia
terhadap tanaman sasaran berjalan
melalui proses yang sangat kompleks.
2,5
21,10
6,1
15,5
16
7,5
1,2
11
21,15
14,57
18,6
20
8,8
4,6
20
21,30
16,78
21,3
21
9,4
5,9
23,5
21,76
16,89
23,4
21
9,75
11,2
24
18,5
23,8
10,15
-
Daftar Pustaka
Hay, R.K. M dan Fitter. 1991. Fisiologi Lingkungan Tanaman. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
Rice, E. L. 1984. Allelophaty. New York: Academic Press. 422p.
S.J. MC. Naughton, Larry L. Wolf. 1992. Ekologi Umum. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Sastroutomo, S. S. 1990. Ekologi Gulma. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Sukman, Y., & Yakub. 1991. Gulma dan Teknik Pengendaliannya. Jakarta: Rajawali
Pers
Utomo, I. H. dan Hermawan, W. 1985. Allelopati. Laporan Penelitian Institut Pertanian
Bogor. Bogor. 47 hal.
Wiroatmodjo, J., I. H. Utomo, R. Daos dan Warma. 1993. Studi Allelopati Borreria
alata Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kedelai dan Padi Gogo.
Bul Agron. 21(2): 39-49.
Lampiran