EKOLOGI TUMBUHAN
“ALLELOPATI”
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Alelopati didefinisikan sebagai suatu fenomena alam dimana suatu organisme
memproduksi dan mengeluarkan suatu senyawa biomolekul (disebut alelokimia) ke
lingkungan dan senyawa tersebut memengaruhi perkembangan dan pertumbuhan
organisme lain di sekitarnya. Sebagian alelopati terjadi pada tumbuhan dan dapat
mengakibatkan tumbuhan di sekitar penghasil alelopati tidak dapat tumbuh atau
mati, contoh tanaman alelopati adalah Ekaliptus (Eucalyptus spp.). Hal ini
dilakukan untuk memenangkan kompetisi nutrisi dengan tanaman lain yang
berbeda jenis/spesies.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana prosedur kerja pada praktikum ini ?
2. Tumbuhan manakah yang memiliki sifat senyawa kimia allelopati positif
dan negatif ? Jelaskan !
3. Bagaimana hasil pengamatan yang telah dilakukan ?
C. Tujuan
Mempelajari pengaruh allelopati terhadap perkecambahan kacang hijau
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
METODOLOGI
A. Waktu dan Tempat
a) Hari/ tanggal : 4- 15 Desember 2017
Membuat ekstrak : 4 Desember 2017
Menyaring ekstrak : 5 Desember 2017
b) Waktu : 10 hari pengamatan
c) Tempat :Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Untan
1. Tabel Pengamatan I
KONTROL 1 0 0,7 1,2 2,5 3,1 5 5,6 7,1 8,8 9,2 4,32
(AQUADES)
2 0 0 0,1 0,5 0,7 0,9 1,4 1,9 2,2 2,7 1,04
3 0 0,8 1,5 2,1 3,3 5,2 6,5 7,6 9,4 10,7 4,71
(1:7 ) 2 0 0,5 0,9 1,4 2,7 3,4 4,1 5 5,6 6,2 2,98
( 1:14 ) 2 0 0,6 0,8 1,6 2 2,7 3,1 3,7 4,7 5,1 2,43
AKASIA 1 0 0,4 0,6 1,3 1,9 2,6 3,2 4 5,2 5,9 2,51
2. Tabel Pengamatan II
3 0 2,1 2,6 2,7 2,7 3,1 3,2 3,3 3,7 4,2 2,76
ILALANG 1 0 1,2 1,3 1,6 2,3 2,5 3 3,4 3,5 4,5 2,33
KONTROL 1 0 0,2 0,5 1,1 2 2,1 2,2 2,5 2,7 3,0 1,60
(AQUADES)
2 0 0,1 0,4 1,0 1 1,3 1,5 1,8 2,0 2,4 1,16
BAWANG 1 0 0,1 0,1 0,7 1 2,0 2,1 2,4 2,5 2,8 1,42
PUTIH
2 0 0,0 0,1 0,8 1 1,1 1,3 1,6 1,9 2,2 0,98
(1:7 )
3 0 0,0 0,1 0,5 1 1,3 1,8 2,1 2,2 2,7 1,17
BAWANG 1 0 0,1 0,2 0,7 1 1,8 2,0 2,2 2,5 2,7 1,36
PUTIH
2 0 0,1 0,2 0,8 1 1,1 1,3 1,7 1,9 2,3 1,05
(1:14 )
3 0 0,0 0,1 0,6 1 1,4 1,6 1,9 2,3 2,9 1,22
BAWANG 1 0 0,2 0,2 0,7 1 1,9 2,1 2,4 2,8 3,2 1,48
PUTIH
2 0 0,1 0,3 0,8 2 1,7 1,9 2,1 2,3 2,8 1,36
( 1:21 )
3 0 0,2 0,3 0,9 2 1,8 2,0 1,2 1,5 1,9 1,14
(Faktor B)
5. Table Data RAL
a. DAUN AKASIA
C 80,70
SSY 16.20
SST 2.99
SSE 13.20
Table Anova
Source df SS MS F-test
Total 11 16.20
Kesimpulan : F test = 0,6 dan f table 0,05;3,8 yaitu 4,07 . f table > f test maka
tidak terdapat pengaruh pemberian ekstrak daun akasia terhadap pertumbuhan
kacang hijau.
b. ILALANG
C 74,80
SSY 1.61
SST 1.55
SSE 0.06
Table Anova
Source df SS MS F-test
Total 11 1.61
Kesimpulan : F test = 68 dan f table 0,05;3,8 yaitu 4,07 . f table < f test maka
terdapat pengaruh pemberian ekstrak ilalang terhadap pertumbuhan kacang hijau.
SSY 0.39
SST 0.03
SSE 0.35
Table Anova
Source df SS MS F-test
Total 11 0.39
Kesimpulan : F test = 0,25 dan f table 0,05;3,8 yaitu 4,07 . f table > f test
maka tidak terdapat pengaruh pemberian ekstrak umbi bawang putih terhadap
pertumbuhan kacang hijau.
6. Tabel Data RAL Faktorial
C 159,81
SSY 31.41
SAB 17.78
SSE 13.62
SSA 13.20
SSB 1.64
SSAB 2.94
Table Anova
Source df SS MS F-test
Total 35 31.41
Kesimpulan :
a. F test = 11,78 dan f table 0,05;2,24 yaitu 3,4 . f table < f test maka terdapat
pengaruh pemberian ekstrak daun akasia, ilalang dan umbi bawang putih
(alelopati) terhadap pertumbuhan kacang hijau.
b. F test = 0,32 dan f table 0,05;3,24 yaitu 3,01 . f table > f test maka tidak terdapat
pengaruh perbedaan konsentrasi terhadap pertumbuhan kacang hijau.
c. F test = 0,875 dan f table 0,05;6,24 yaitu 2,51 . f table > f test maka tidak terdapat
pengaruh pemberian ekstrak daun akasia, ilalang dan umbi bawang putih
(alelopati) dan perbedaan konsentrasi terhadap pertumbuhan kacang hijau.
B. Pembahasan
Pada percobaan ini, dilakukan beberapa prosedur (langkah- langkah kerja) seperti
berikut :
a) Proses pembuatan ekstrak
1. Ekstrak yang digunakan adalah ekstrak ilalang, akasia dan bawang putih.
2. Dihaluskan bagian tumbuhan tersebut dengan cara digunting/ dipotong
terlebih dahulu, kemudian di blender sampai halus
3. Dibuat ekstrak dari tanaman tersebut dengan perbandingan sebagai berikut:
Hal tersebut sesuai dengan hasil pengamatan yang didapatkan bahwa dari
ketiga ekstrak yang terdiri dari ekstrak ilalang, akasia dan bawang putih yang paling
berpengaruh terhadap perkecambahan kacang hijau adalah ketiganya tetapi yang
pengaruhnya sedikit atau berpengaruh positif adalah ekstrak ilalang dan bawang
putih . Hal ini dapat dilihat pada tabel 4 (data pengamatan akhir) , dimana tinggi
ekstrak ilalang dengan perlakuan perbandingan 1:7 lebih tinggi dibandingkan
kontrol yaitu 8,26: 8,49 dan ekstrak tanaman bawang putih dengan perlakuan 1:21
lebih tinggi dibandingkan kontrol yaitu 3,86: 3,96, sehingga ekstrak ilalang dan
bawang putih dikatakan tidak terlalu menghambat pertumbuhan perkecambahan
kacang hijau. Sedangkan pertumbuhan perkecambahan dengan menggunakan
ekstrak akasia berpengaruh negative terhadap kacang hijau, hal ini dibuktikan
dengan melihat hasil perkecambahan yang lebih rendah dibandingkan dengan hasil
pertumbuhan perkecambahan kontrol. Hal ini dapat dilihat dari hasil tabel Anova ,
yang semuanya berpengaruh terhadap kacang hijau.
Alelopati merupakan sebuah fenomena yang berupa bentuk interaksi antara
makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup lainnya melalui senyawa kimia.
Pendapat lain mengungkapkan bahwa alelopati merupakan suatu peristiwa dimana
suatu individu tumbuhan yang menghasilkan zat kimia dan dapat menghambat
pertumbuhan jenis yang lain yang tumbuh bersaing dengan tumbuhan tersebut
(Indriyanto, 1999).
Hasil berbeda terdapat pada ekstrak ilalang dan bawang putih. Pada kacang
hijau yang diberi ekstrak tanaman ilalang,rata- rata pertumbuhan tanaman kacang
hijau hampir mendekati rata- rata pertumbuhan dengan pemberian kontrol (air
biasa). Menurut Aini (2008), ekstrak daun alang-alang merupakan ekstrak yang
mengandung senyawa kimia seperti gugus organic, glukosa, asam amino, dan
fenolat. Senyawa fenolat merupakan senyawa yang dapat larut dalam air dan
senyawa fenolat sangat berpengaruh pada pertumbuhan tanaman. Jika suatu
tumbuhan memiliki kadar konsentrasi fenolat dalam air banyak, maka potensial
lingkungan akan naik yang menghambat difusi air dan oksigen ke dalam suatu
tanaman. Jika suplai air dan oksigen ke dalan tanaman terhambat maka proses
pembelahan dan perbesaran sel juga terhambat.
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. alelopati merupakan suatu peristiwa dimana suatu individu tumbuhan yang
menghasilkan zat kimia dan dapat menghambat pertumbuhan jenis yang
lain yang tumbuh bersaing dengan tumbuhan tersebut
2. Alelopati memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan perkecambahan
kacang hijau karena senyawa alelopati dapat menghambat penyerapan hara
yaitu dengan menurunkan kecepatan penyerapan ion-ion oleh tumbuhan
3. Ekstrak tanaman yang bersifat allelopati positif adalah ilalang dan umbi
bawang putih karena rata- rata pertumbuhan pada konsentrasi tertentu lebih
tinggi dibandingkan kontrol
4. Ekstrak tanaman yang bersifat allelopati negatif adalah akasia, karena dapat
menghambat perkecambahan kacang hijau
5. Pemberian jenis ekstrak tanaman berpengaruh terhadap perkecambahan
kacang hijau
6. Pemberian konsentrasi ekstrak yang berbeda tidak berpengaruh terhadap
perkecambahan kacang hijau
B. Saran
Praktikum ini tidak berjalan dengan baik karena bertepatan dengan kegiatan
KL ekologi hewan, jadi sebaiknya dilakukan pemilihan hari yang tepat
sehingga proses pengamatan berjalan lancar
DAFTAR PUSTAKA