Anda di halaman 1dari 24

TATA KERJA INDIVIDU

REKONDISI
CYLINDER HYDRAULIC CRANE

DWOM/____/____/__/___/2018/____
REVISI KE- 00

PT. DEPRIWANGGA – OM
DAFTAR ISI
A. MAKSUD DAN TUJUAN
B. METODE / TEKNIK / ALAT
C. PENGERTIAN / ISTILAH
D. REFERENSI
E. KUALIFIKASI PELAKSANA
F. INSTRUKSI KERJA – REPAIR CYLINDER
G. INSTRUKSI KERJA – INSPECTION CYLINDER
H. INSTRUKSI KERJA – PROSEDUR UMUM REKONDISI CYLINDER
I. INSTRUKSI KERJA – PROSEDUR PENGECATAN CYLINDER
J. INDIKATOR & UKURAN KEBERHASILAN
K. LAMPIRAN
TATA KERJA INDIVIDU
FUNGSI : F I E L D OPERATIONS
REVISI KE : 00
JUDUL : REKONDISI CYLINDER HYDRAULIC
BERLAKU TMT :
CRANE
HALAMAN : 3 dari 23
NOMOR :

A. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dan tujuan dari prosedur ini adalah untuk :
1. Memastikan bahwa aktifitas pemeliharaan dan perbaikan pada crane dilakukan
sesuai dengan ketentuan crane manufaktur dan dilakukan dalam kondisi yang aman.
2. Membentuk pola dan prosedur kerja ke dalam pelaksanaan kerja yang jelas.
3. Perencanaan yang terstruktur untuk meningkatkan efektifitas dan produktifitas
dalam pelaksanaan pekerjaan

B. METODE / TEKNIK / ALAT


Metode : Shop Repair
Teknik : Manual Lifting & Electro Plating
Alat ( tools ) yang digunakan :
1. Hydraulic Plug & Cap – Various size
2. Shackle – various size
3. Extention bar
4. Screw Driver Set
5. Combination Wrench ( Inch & Mm )
6. Adjustable wrench
7. Combination Wrench ( Inch & Mm )
8. Socket Wrench ( Inch & Mm )
9. Allen Key ( Inch & Mm )
10. Pipe Wrench
11. Hammer Bronze
12. Meteran
13. Torque Wrench
14. Full Body Harness
15. Cylinder Boom Recondition Equipments : Lathe Machine, Grinding Machine, Polish
Machine, Honing Machine, Rectifier, Stripping tank, Degreasing tank, PVC Chrome
tank liner # 1, 2, 3, 4, etc.
TATA KERJA INDIVIDU
FUNGSI : F I E L D OPERATIONS
REVISI KE : 00
JUDUL : REKONDISI CYLINDER HYDRAULIC
BERLAKU TMT :
CRANE
HALAMAN : 4 dari 23
NOMOR :

C. PENGERTIAN / ISTILAH

1. Chrome:
Merupakan suatu proses yang digunakan untuk memanipulasi sifat suatu substrat
suatu logam dengan cara melapisinya dengan logam lain dengan tujuan
menghasilkan lapisan tahan karat dan goresan.
2. Recondition Equipment
Sebuah perbaikan pada komponen – komponen tertentu yang sudah rusak dan bisa
di perbaiki kembali dimana letak biayanya masih masuk dan perhitungan perbaikan
dan cukup efisien.
3. Hydraulic Cylinder Double Acting
silinder yang mempunyai dua gerakan aktif, naik turun, artinya gerakan naik turun
oleh oli bertekanan.Karena mempunyai gerakan aktif dua,maka lubang port nya pun
ada dua.Ini artinya selang / hosenya juga ada dua.Silinder model ini merupakan
silinder pada umumnya.
4. Rod : Batang utama pada Cylinder Hydraulic
5. Piston Assembly : Rangkain Piston dan seal yang berada dalam Silinder berfungsi
sebagai torak yang digerakkan oleh aliran hidrolik beterkanan
6. Gland : Bagian penutup ujung pada tabung silinder
7. Tube : Tabung pada silinder yang berfungsi sebagai tempat rangkaian Pistob, Rod
dan Gland

D. REFERENSI
ISO 3320:2013 Fluid Power Systems And Components - Cylinder Bores And Piston
Rod Diameters And Area Ratios - Metric Series
ISO 3601-1:2012 Fluid power systems - O-rings - Part 1: Inside diameters, cross-
sections, tolerances and designation codes
ISO 6194-1 - National Fluid Power Association
www.degelman.com – Hydraulic Cylinder Repair Guide – Degelman
JIS B 2402-3:2013 Rotary Shaft Lip-type Seals
ASTM D 610-68 Evaluating Degree of Rusting on Painted steel surfaces
www.jotun.com Jotamastic-marine-brochure-2011_tcm189-1590

E. KUALIFIKASI PELAKSANA
1. Teknisi Hidrolik
2. Teknisi Machining
3. Operator Hardchrome dan Electro Platting
4. Mekanik
5. Personel yang memiliki kompetensi dan syarat administrasi sesuai dengan
peraturan Perusahaan
TATA KERJA INDIVIDU
FUNGSI : F I E L D OPERATIONS
REVISI KE : 00
JUDUL : REKONDISI CYLINDER HYDRAULIC
BERLAKU TMT :
CRANE
HALAMAN : 5 dari 23
NOMOR :

F. INSTRUKSI KERJA – PERBAIKAN CYLINDER


1. Persiapan
a. Membuat Surat Ijin Kerja dan kajian resiko.
b. Melakukan tool box keselamatan dan rencana kerja.
c. Mempersiapkan alat pelindung diri standard
d. Memastikan semua peralatan yang akan digunakan dalam kondisi baik, certified
dan sudah mendapatkan inspeksi dari pihak terkait.
e. Pemasangan barricade area kerja dengan mengunakan line di sekeliling area
kerja.
f. Memastikan semua pekerja memahami gambar / rencana pengangkatan/lifting
plan dan procedur kerja

2. Perbaikan Cylinder
A. Sebelum aktifitas pembongkaran cylinder boom dilakukan, perlu
diperhatikan beberapa hal sebagai berikut :
1. Semua aktifitas pembongkaran, pengangkatan cylinder boom harus dilakukan
pada posisi kerja yang baik dan aman dan tidak membahayakan untuk
pekerja.
2. Ketika diperlukan perbaikan silinder, bersihkan unit, lepaskan sambungan
hose dan pasang port sebelum melepas silinder.
3. Setelah dilepaskan, buka port silinder dan kuras cairan hidraulik silinder.
4. Periksa jenis silindernya. Pastikan Anda memiliki alat yang tepat untuk
pekerjaan itu.

5. Untuk menghidari tumpahnya oli hydraulic dari diskoneksi hydraulic hose,


maka pasang plug atau cap pada ujung koneksi hose.
TATA KERJA INDIVIDU
FUNGSI : F I E L D OPERATIONS
REVISI KE : 00
JUDUL : REKONDISI CYLINDER HYDRAULIC
BERLAKU TMT :
CRANE
HALAMAN : 6 dari 23
NOMOR :

B. Perbaikan Cylinder :

1) Perbaikan Cylinder Tipe Wire Ring


1. Tarik kembali rod assembly
2. Lepaskan external steel wire ring.

3. Bersihkan semua kotoran yang mungkin telah terakumulasi di cylinder


head.
4. Dengan menggunakan palu dan punch, dorong head cylinder tube sampai
alur tabung internal sepenuhnya terbuka. Ini juga akan memindahkan
internal wire ring ke posisi pelepasan.

5. Ambil Cincin plastik dari seal kit:


a) Luruskan ring dan bersihkan kink atau keriting berlebih untuk
mempermudah pemasangan dan mencegahnya jatuh.
b) Masukkan ring pelepas ke alur internal dengan ujung menunjuk ke
dalam tabung.
TATA KERJA INDIVIDU
FUNGSI : F I E L D OPERATIONS
REVISI KE : 00
JUDUL : REKONDISI CYLINDER HYDRAULIC
BERLAKU TMT :
CRANE
HALAMAN : 7 dari 23
NOMOR :

c) Gunakan obeng atau jari untuk menahan salah satu ujung ring di alur
saat memasang ujung ring yang lain ke dalam alur. Pastikan aman dan
lengkap sebelum langkah berikutnya.
PENTING: Penting untuk memastikan bahwa ring pelepasan sudah
benar-benar di alur sebelum menarik rod keluar. Jika ring menonjol
keluar akan terjebak antara kepala dan tabung

6. a) Extend rod untuk menarik head keluar dari tabung. Jika rod tidak
mudah lepas, tekan kembali head dan pastikan ring benar di dalam alur.
Ganti ring jika perlu.

Catatan: Gaya berlebih tidak akan mengatasi ring yang macet dan dapat
merusak silinder.
b) Tarik keluar sepenuhnya head dari tabung.
7. Lepaskan ring plastik dari tabung silinder.
TATA KERJA INDIVIDU
FUNGSI : F I E L D OPERATIONS
REVISI KE : 00
JUDUL : REKONDISI CYLINDER HYDRAULIC
BERLAKU TMT :
CRANE
HALAMAN : 8 dari 23
NOMOR :

8. Lepaskan locknut, piston dan kepala dari batang.

9. a) Periksa dan ganti semua seal dengan komponen baru.


b) Periksa bagian dalam tabung silinder, piston, rod dan bagian-bagian
lain yang dipoles untuk gerinda dan goresan. Area harus halus sesuai
kebutuhan dengan kain proses repair.
c) Selama pemasangan kembali perakitan head / gland, biarkan Outer O-
Ring Dual Seal terlepas pada rod untuk dipasang kembali pada langkah
selanjutnya.
10. Ganti piston dan torsi kunci untuk nilai yang diperlukan. (Lihat bagan di
bawah ini)
TATA KERJA INDIVIDU
FUNGSI : F I E L D OPERATIONS
REVISI KE : 00
JUDUL : REKONDISI CYLINDER HYDRAULIC
BERLAKU TMT :
CRANE
HALAMAN : 9 dari 23
NOMOR :

11. a) Pasang band clamp yang tersedia untuk menekan wire ring bagian
dalam pada head assembly sehingga akan masuk ke dalam tabung.
Catatan: Pastikan cam band clamp tidak menutupi celah di ring.

b) Kencangkan band clamp untuk memastikan wire ring terpasang


sepenuhnya. Kemudian, kendurkan sekitar penjepit. 1/2 putaran untuk
memungkinkan cam band meluncur selama perakitan akhir.
12. Lumasi tabung silinder dan seal piston.
13. Masukkan piston ke dalam tabung. Ketuk cylinder head ke dalam tabung
sampai penjepit meluncur ke atas dan wire ring bagian dalam berada di
dalam tabung.
TATA KERJA INDIVIDU
FUNGSI : F I E L D OPERATIONS
REVISI KE : 00
JUDUL : REKONDISI CYLINDER HYDRAULIC
BERLAKU TMT :
CRANE
HALAMAN : 1 0 dari 23
NOMOR :

14. Kendurkan klem dan lepaskan.

15. Pasang Dual seal O-Ring.

16. Ketuk bagian head sampai ujungnya rata dengan tabung.

PENTING: head/gland harus dimasukkan sampai rata dengan tabung


untuk memungkinkan wire ring bagian dalam untuk masuk ke posisi
duduknya di alur silinder internal. Kegagalan memasukkan head flush
seperti yang ditunjukkan akan menyebabkan head dan rod assembly
keluar dari tube ketika tekanan diberikan ke cylinder.
TATA KERJA INDIVIDU
FUNGSI : F I E L D OPERATIONS
REVISI KE : 00
JUDUL : REKONDISI CYLINDER HYDRAULIC
BERLAKU TMT :
CRANE
HALAMAN : 1 1 dari 23
NOMOR :

17. Tarik rod sampai alur cincin kawat eksternal di kepala silinder terlihat, lalu
pasang external ring.

18. Sebelum menggunakan silinder, pastikan Anda memeriksa ulang


pekerjaan Anda.

2) Perbaikan Tipe Set Screw

MEMBONGKAR
1. Kendurkan Set Screw dan tutup ujungnya.
2. Hati-hati lepaskan piston / rod / gland assemblies.
3. Bongkar piston dari rod assembly dengan melepas lock nut.
CATATAN : JANGAN menjepit batang dengan permukaan krom.
4. Geser penutup gland & tutup ujung.
TATA KERJA INDIVIDU
FUNGSI : F I E L D OPERATIONS
REVISI KE : 00
JUDUL : REKONDISI CYLINDER HYDRAULIC
BERLAKU TMT :
CRANE
HALAMAN : 1 2 dari 23
NOMOR :

5. Lepaskan seal dan periksa semua bagian untuk kerusakan.


6. Pasang seal baru dan ganti komponen yang rusak dengan komponen
baru.
7. Periksa bagian dalam cylinder barrel, piston, rod dan bagian-bagian lain
yang dipoles untuk gerinda dan goresan. Lakukan prosedure repair lebih
lanjut jika diperlukan.

PERAKITAN KEMBALI
1. Pasang kembali rod melalui penutup ujung & gland assembly.
2. Ikat piston ke rod dengan lock nut. Lakukan torsi pada lock nut dengan
nilai yang tepat (lihat grafik pada halaman sebelumnya untuk nilai torsi
yang tepat).
3. lumasi bagian dalam barrel/tube, seal piston, dan gland seal dengan oli
hidraulik.
4. Dengan silinder yang tempatkan pada ragum, masukkan piston, gland,
end cap and rod combination dengan sedikit goyangan.
5. Berikan loctite anti-seize sebelum memasang end cap silinder.
6. Tutup ujung silinder torsi hingga 440 lb.ft (600 N.m).
7. Kencangkan Set Sekrup pada tutup ujung hingga 6 lb.ft (8 N.m).

3) Perbaikan Cylinder Tipe Locking Ring


TATA KERJA INDIVIDU
FUNGSI : F I E L D OPERATIONS
REVISI KE : 00
JUDUL : REKONDISI CYLINDER HYDRAULIC
BERLAKU TMT :
CRANE
HALAMAN : 1 3 dari 23
NOMOR :

MEMBONGKAR
1. Kendurkan Locking Ring dan end cap.
2. Hati-hati lepaskan piston, rod dan end cap.
3. Bongkar piston dari rod assembly dengan melepas Lock nut. CATATAN:
JANGAN menjepit batang dengan permukaan krom.
4. Geser end cap.
5. Lepaskan seal dan periksa semua bagian untuk kerusakan.
6. Pasang seal baru dan ganti komponen yang rusak dengan komponen
baru.
7. Periksa bagian dalam cylinder barrel, piston, rod dan bagian-bagian lain
yang dipoles untuk gerinda dan goresan. Lakukan prosedure repair lebih
lanjut jika diperlukan.

REASEMBLY
1. Pasang kembali rod melalui end cap.
2. Ikat piston ke rod dengan lock nut. Lakukan torsi pada lock nut dengan
nilai yang tepat (lihat grafik pada halaman sebelumnya untuk nilai torsi
yang tepat).
3. Pasang Thread lock ring sepenuhnya ke barrel.
4. Lumasi bagian dalam barrel/tube, seal piston, dan gland seal dengan oli
hidraulik.
5. Dengan silinder yang tempatkan pada ragum, masukkan piston, gland,
end cap and rod combination dengan sedikit goyangan.
6. Putar end cap sepenuhnya terhadap lock ring kemudian kembalikan end
cap untuk menyejajarkan port.
7. Kencangkan locking ring terhadap end cap menggunakan punch dan
palu.
TATA KERJA INDIVIDU
FUNGSI : F I E L D OPERATIONS
REVISI KE : 00
JUDUL : REKONDISI CYLINDER HYDRAULIC
BERLAKU TMT :
CRANE
HALAMAN : 1 4 dari 23
NOMOR :

G. INSTRUKSI KERJA – INSPECTION CYLINDER


TATA KERJA INDIVIDU
FUNGSI : F I E L D OPERATIONS
REVISI KE : 00
JUDUL : REKONDISI CYLINDER HYDRAULIC
BERLAKU TMT :
CRANE
HALAMAN : 1 5 dari 23
NOMOR :
TATA KERJA INDIVIDU
FUNGSI : F I E L D OPERATIONS
REVISI KE : 00
JUDUL : REKONDISI CYLINDER HYDRAULIC
BERLAKU TMT :
CRANE
HALAMAN : 1 6 dari 23
NOMOR :
TATA KERJA INDIVIDU
FUNGSI : F I E L D OPERATIONS
REVISI KE : 00
JUDUL : REKONDISI CYLINDER HYDRAULIC
BERLAKU TMT :
CRANE
HALAMAN : 1 7 dari 23
NOMOR :
TATA KERJA INDIVIDU
FUNGSI : F I E L D OPERATIONS
REVISI KE : 00
JUDUL : REKONDISI CYLINDER HYDRAULIC
BERLAKU TMT :
CRANE
HALAMAN : 1 8 dari 23
NOMOR :
TATA KERJA INDIVIDU
FUNGSI : F I E L D OPERATIONS
REVISI KE : 00
JUDUL : REKONDISI CYLINDER HYDRAULIC
BERLAKU TMT :
CRANE
HALAMAN : 1 9 dari 23
NOMOR :
TATA KERJA INDIVIDU
FUNGSI : F I E L D OPERATIONS
REVISI KE : 00
JUDUL : REKONDISI CYLINDER HYDRAULIC
BERLAKU TMT :
CRANE
HALAMAN : 2 0 dari 23
NOMOR :
TATA KERJA INDIVIDU
FUNGSI : F I E L D OPERATIONS
REVISI KE : 00
JUDUL : REKONDISI CYLINDER HYDRAULIC
BERLAKU TMT :
CRANE
HALAMAN : 2 1 dari 23
NOMOR :

H. INSTRUKSI KERJA – PERBAIKAN CYLINDER BOOM ( RECHROME & RESEAL )

1. Tear down dan inspeksi boom cylinder untuk mendeteksi atau menilai kondisi awal
dari cylinder boom. Ukur existing diameter rod cylinder sebelum dilakukan rekondisi
2. Stripping, adalah reverse process dari chrome plating dan bertujuan untuk melepas
chrome yang lama yang melekat pada permukaan rod dengan mencelupkan dalam
stripping tank.
3. Proses gerinda untuk membersihkan cylinder rod dari sisa chrome yang lama.
4. Haluskan rod dengan polish machine
5. Re-hard chrome plating process :
a. Chrome electro plating proses desposi / pengendapan chrome material
( anode ) menuju electrode ( katode ).
b. Standard ketebalan untuk re-hard chrome plating : 0.150 mm (0.006”) per
side.
6. Polishing rod dengan menggunakan Polish belt machine ( grit 80 up to 900 ) ke
standard OEM /Functional size
7. Re-honing bagian dalam housing cylinder menggunakan honing Machine
8. Final Inspection rod cylinder untuk memenuhi acceptance criteria sbb :
a. Surface roughness 4 µ in ( 0.1 µ mm ).
b. Toleransi & Akurasi : H8 for rod cylinder.
c. Harness setelah hard chrome plating : 65 – 75 HRC or 700 - 800 Brinell
9. Re-assembly pada boom lifting cylinder.
10. Ganti semua seal and o-ring dengan original o-ring kit : Piston seal ( H-Ecopur SKF)
Wiper Seal ( HPU ), Rod Seal ( H-Ecopur SKF ),Back up ring ( POM ),Oring ( NBR ),
Wear Ring ( Nylon )
11. Pressure test untuk pengecekan kebocoran ( 2500 psi )
12. Penggantian 2 bushing pad eye, dengan material steel AISI 4140 ( jika diperlukan)
13. Repainting sesuai dengan warna asli.
14. Packing dengan standard packaging :
a. Menutup bagian permukaan dengan karton tebal.
b. Packing dengan pallet kayu
15. Garansi : 2,500 jam kerja atau 6 (enam) bulan pemakain normal setelah dikeluarkan
Test Certificate.

I. INSTRUKSI KERJA – PROSEDUR PENGECATAN CYLINDER


1. proses pembersihan
Untuk membersihkan struktural logam, pembersihan permukaan dilakukan dengan
cara mekanisme abrasive blasting, dan dengan alat bantu sederhana yang umum
digunakan.
Pembersihan dengan cara manual:
a) wire brushing yaitu dengan menyikat bagian permukaan menggunakan sikat
kawat untuk menghilangkan lapisan Cat, kerak besi, karat atau weld spatter.
b) disc sanding yaitu menggunakan mesin amplas, lebih efektif dari pada
TATA KERJA INDIVIDU
FUNGSI : F I E L D OPERATIONS
REVISI KE : 00
JUDUL : REKONDISI CYLINDER HYDRAULIC
BERLAKU TMT :
CRANE
HALAMAN : 2 2 dari 23
NOMOR :

menggunakan sikat kawat, sangat baik untuk menumpulkan permukaan


runcing dan percikan pengelasan.
c) bersihkan kembali area yang akan dicat dengan deterjen dan air tawar dan
kemudian keringkan.
2. Proses Pengecatan
Sebelum memulai pekerjaan pengecatan perlu diperhatikan area kondisi kerja
harus memiliki ventilasi yang cukup untuk mempercepat proses pengeringan.
dan kondisi cuaca harus dalam keadaan kering.Cat yang pengeringannya oleh
reaksi kimia atau dispersion memerlukan temperatur tertentu disarankan tetap
berada pada ambient temperature dan kelembababn udara berada dibawah 85%.

Metode Pengecatan
Dalam pengecatan silinder hidrolik lebih baik menggunkan metode penyemprotan
karena dengan metode ini menghasilkan penetrasi yang sangat baik dan cocok
untuk permukaan logam.

a) Primer Coating
Airless spray, dengan metode airless spray ini mampu menghasilkan kapisatas
produksi yang besar, penetrasi sangat baik sehingga mampu menutup pori -
pori pada logam.
perlu diperhatikan dalam proses penyemprotan awal, karena dengan tekanan
yang tinggi namun dengan output cat yang besar, sering terjadi cat terlihat
berdebu, ketebalannya kurang, formasi cat tidak baik, banyak cat yang
terbuang yang akhirnya dapat mengurangi proteksi
b) Intermediate Coating
Air spray / Semprotan biasa, dengan tekanan rendah menghasilkan permukaan
yang halus, beratomisasi dengan baik dan merata. Perhatikan jarak
penyemprotan, untuk menghasilkan penetrasi yang baik pastikan jarak tidak
melebihi 25 cm dengan pressure 200 Psi.
c) Top Coating
Dengan metode yang sama dengan Intermediate Coating lakukan proses top
coat namun dengan jarak yang lebih dekat.
TATA KERJA INDIVIDU
FUNGSI : F I E L D OPERATIONS
REVISI KE : 00
JUDUL : REKONDISI CYLINDER HYDRAULIC
BERLAKU TMT :
CRANE
HALAMAN : 2 3 dari 23
NOMOR :

J. INDIKATOR & UKURAN KEBERHASILAN


a. Kesesuaian hasil function test dengan buku manual dari manufaktur cylinder
boom
b. Tidak adanya kegagalan/ hambatan operasiyang disebabkan kecacatan hasil
rekondisi cylinder boom
c. Pekerjaan Penggantian dan Rekondisi Cylinder boom dilakukan dengan aman

K. LAMPIRAN

Lampiran 1–
Lampiran 2–

Disiapkan oleh: Disetujui oleh:


Site Coordinator, Project Engineer, Project Manager, PHE WMO Rep.

Nurul Hudha S. Nandang Ismaya Adi Permana Ach. Nanang Z.


Tgl: Tgl: Tgl: Tgl:
TATA KERJA INDIVIDU
FUNGSI : F I E L D OPERATIONS
REVISI KE : 00
JUDUL : REKONDISI CYLINDER HYDRAULIC
BERLAKU TMT :
CRANE
HALAMAN : 2 4 dari 23
NOMOR :

Lampiran 1.
Standard
Cylinder Barrels Rod
Tolerance : H8 – H9 Tolerance : H8 – H9
H10 – H11 (Prefabr. Honed) H10 – H11 (Prefabr. Honed)
Roughness : Ra 0.2 – 0.8 µm Roughness : Ra 0.2 – 0.8 µm
Honing Crosshatch : 22 - 23˚(horizontal ref.) Hardchrome : 0.2 – 0.5 µm (65 – 75 HRC)
Rpk : < 10 micro-inch
Straightness : 0.3 – 0.4 / 1000mm
Rvk : 18-25 micro-inch

Anda mungkin juga menyukai