Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN FLUIDA

KOMPRESOR TEGAK & DATAR

Disusun oleh:

NINING TRI UTARI 6313030038


DUTA DARMA LP 6313030044
ATSIL DZAKWAN 63130300
RISKY AHMAD R 6313030060

TEKNIK PERMESINAN KAPAL


POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
2015
A. SKEMA

A.1 Kompresor Tegak

A.2 Kompresor Datar


B. KOMPONEN UTAMA

B.1 Kompresor Tegak


1. Katup servis buang
Lubang keluarnya refrigerant menuju ke kondesor
2. Katup servis hisap
Lubang masuknya refrigerant dari evaporator
3. Torak
Mengkompresi refrigerant
4. Batang penghubung
Mentransmisikan daya dari poros engkol ke torak
5. Poros engkol
Menggerakkan torak naik dan turun
6. Katup buang
Saluran keluar refrigerant bertekanan tinggi dari dalam silinder
7. Stopper katup
Membatasi katup buang pada saat membuka

B.2 Kompresor Datar


1. Suction connection
Lubang masuknya refrigrant dari evaporator
2. Discharge connection
Lubang keluarnya refrigerant menuju ke kondensor
3. Intake valve
Saluran masuknya refrigerant ke dalam ruang silinder
4. Outlet valve
Saluran keluarnya refrigerant dari ruang silinder
5. Piston
Mengkompresi refrigerant
6. Wobble plate
Mengatur gerak piston naik dan turun secara berurutan
C. MEKANISME KERJA

C.1 Kompresor Tegak

Pada tipe ini sisi piston yang berfungsi hanya satu sisi saja, yaitu bagian atas.
Oleh sebab itu pada kepala silinder (valve plate) terdapat dua katup yaitu katup isap
(suction) dan katup penyalur (Discharge).
Pada saat piston bergerak ke bawah, ruangan di atas piston volumenya membesar
sehingga tekanannya turun. Katup pemasukan bergerak membuka sehingga refrigeran
terhisap masuk. Poros engkol yang berputar akan menggerakkan piston untuk bergerak
ke atas, tekanan di atas piston naik dan menyebabkan katup pengeluaran membuka
sehingga refrigeran terdorong keluar menuju ke kondensor.

C.2 Kompresor Datar


Penggunaan kompresor tipe wobble plate lebih menguntungkan diantaranya
adalah kapasitas kompresor dapat diatur secara otomatis sesuai dengan kebutuhan beban
pendinginan. Selain itu, pengaturan kapaitas yang bervariasi akan mengurangi kejutan
yang disebabkan oleh operasi kopling magnetic (magnetic clutch).
Cara kerjanya, gerakan putar dari poros kompresor diubah menjadi gerakan
bolak-balik oleh plate penggerak (drive plate) dan wobble plate dengan bantuan guide
ball. Gerakkan bolak-balik ini selanjutnya diteruskan ke piston melalui batang
penghubung.

D. PERALATAN YANG DIGUNAKAN


1. Jangka sorong
2. Penggaris
3. Kunci pas 6-30
4. Kunci ring 6-30
5. Obeng + dan –
6. Palu plastik
7. Palu karet
8. Tracker
9. Tang
E. LANGKAH KERJA
E.1 Kompresor Tegak
E.1.1 Langkah Pembongkaran

No. Langkah kerja Gambar Keterangan


1. Meminjam dan Meletakkan peralatan
mempersiapkan peralatan sesuai ukuran dan
yang dibutuhkan untuk sesuai benda yang
praktikum kompresor tegak akan diamati

2. Membuka katup suction dan Melepas katup


katup discharge dengan menggunakan
kunci pas 12

3. Membuka cylinder head Membuka cylinder


head menggunakan
kunci pas 12

4. Membuka alas kompresor Menggunakan kunci


pas 12

5. Melepas pengait pengait yang Menggunakan kunci


terhubung pada connecting L5
rod dan crank shaft
6. Melepas piston satu persatu
dari crank shaft

7. Melepas crank shaft dari Dipukul secara


chasing merata menggunakan
palu karet.

8. Melakukan pengukuran pada


piston, crank shaft,
connecting rod, katup suction
dan katup discharge

E.1.2 Langkah Pemasangan


No. Langkah kerja Gambar Keterangan
1. Setelah selesai melakukan Menggunakan palu
pengukuran, kemudian karet
memasang crank shaft pada
chasing

2. Memasang piston dan Menggunakan kunci


mengaitkan kembali piston L5
pada crank shaft
3. Memasang alas kompresor Menggunakan kunci
pas 12

4. Memasang cylinder head


pada chasing

5. Memasang katup suction dan


katup discharge pada
cyilinder head

6. Setelah semuanya terpasang ,


mengecek kembali semua
peralatan dan dikembalikan
E.2 Kompresor Datar

E.2.1 Langkah Pembongkaran

No. Langkah Kerja Gambar Keterangan


1. Meminjam dan Meletakkan peralatan
mempersiapkan peralatan sesuai ukuran dan
yang dibutuhkan untuk sesuai benda yang
praktikum kompresor tegak akan diamati

2. Membuka silinder head Menggunakan kunci


pas 13

3. Melepaskan pulley penggerak Menggunakan tracker


dari shaft dan kunci pas 17

4. Melepas dinamo strater Dengan cara melepas


ring penahan magnet
dengan tang cucut
balik
5. Melepas casing belakang Menggunakan kunci
kompresor pas 10

6. Melepas shaft dan wooble


dari kompresor

7. Melepas piston dari


kompresor

8. Melakukan pengukuran pada


setiap bagian kompresor datar
E.2.2 Langkah Memasang

No. Langkah kerja Gambar Keterangan


1. Memasang piston-piston ke
dalam kompresor

2. Memasang shaft dan wooble

3. Memasang casing belakang Menggunakan kunci


kompresor pas 10

4. Memasang dinamo stater Menggunakan tang


cucut balik
5. Memasang pulley Dengan cara dipukul
secara merata
menggunakan palu
karet

6. Memasang membran

7. Memasang tutup silinder head Menggunakan kunci


pas 13
F. DATA
F.1 Kompresor Tegak

No Nama Dimensi (mm) Keterangan


Gambar
. komponen Panjang Lebar Tinggi Diameter
1. Katup suction 62 35 12,5 Packing rusak

2. Sylinder head 13,5 12,3 14,5

3. Membran 13,5 12,3

4. Lubang suction 19,5 29,5


membran

5. Lubang 19,1 29,3


discharge
membran

6. Piston 30,2 48 Ring tidak


ada , kepala
terkikis

7. Connecting rool 65

8. Crank saft 55 D1 = 30
D2 = 24
D3 = 37,5
D4 = 30,3
D5 = 22,3
9. Alas kompresor 13 11,5

10. Bantalan D1 = 32
D2 = 72

F.2 Kompresor Datar

No Nama Dimensi (mm) Keterangan


Gambar
. komponen Panjang Lebar Tinggi Diameter
1. Silinder head 25 123 Kondisi baik

2. Lubang D1=11,2 Kondisi baik


suction D2=20.5

3. Lubang D1=9,3 Kondisi baik


dischard D2=17,7

4. Pulley 41 D1=36 Kondisi baik


D2=100
D3=132

5. Pelat stater D1=13 Kondisi baik


D2=120
6. Shaft D1=20 Kondisi baik
D2=14,2
D3=13,8

7. Dinamo stater 36 D1=72 Kondisi baik


D2=103

8. Penutup casing L1=16,3 D1=30,2 Kondisi baik


L2=18 D2=120
L3=27,5

9. Penyangga P1=13,3 D1=22,4 Kondisi baik


poros P2=48,8 D2=42

10. Piston 35,9 Kondisi baik

11. Connecting 45 Kondisi baik


rod

12. Wooble plate 92 Kondisi baik


G. KESIMPULAN
Dari hasil pratikum bongkar pasang kami dapat menarik kesimpulan bahwa :
1. Kompresor berfungsi untuk mengalirkan fluida, namun kompresor menggunakan
prinsip kerja hisap dan kompresi
2. Untuk kompresor tegak piston bergerak secara aksial naik dan turun, terdapat dua
piston. Jika satu piston dalam langkah kompresi piston yang lain mengalami langkah
hisap.
3. Untuk piston rotary, terdapat 5 piston yang bergerak bergantian secara berurutan
karena gerak dari wobble plate.

H. REFERENSI
Dietzel Fritz. 1980. Turbin Pompa dan Kompresor. Jakarta: Erlangga

Sularso, Haruo Tahara. 1987. Pompa dan Kompresor. Jakarta: PT. Pradnya Paramita

Anda mungkin juga menyukai