Anda di halaman 1dari 11

KUNJUNGAN RUMAH KASUS GANGGUAN

JIWA

No.Dokumen : SOP/035/UKM/PKM.Jtb

No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 15/01/2018

Halaman :1
UPTD dr. Arnya Andriani
PUSKESMAS NIP.
JATI BENING 198112152010012006

1. Pengertian Mengunjungi rumah pasien gangguan jiwa untuk mendapatkan informasi


dan memantau keadaan pasien

2. Tujuan Sebagai Acuan penerapan langkah-langkah dalam kegiatan kunjungan


rumah pasien gangguan jiwa.

3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Jati Bening Kota Bekasi


Nomor:440/001/SK/PKM.Jtb/2018 Tentang Penetapan Jenis-Jenis
Pelayanan UPTD Puskesmas Jati Bening
4. Referensi ● Buku Pedoman gangguan jiwa

● UU No. 18 Th. 2004 Tentang Kesehatan Jiwa.

5. Prosedur/ 1. Petugas Menentukan pasien gangguan jiwa yang akan di kunjungi.


Langkah-
2. Petugas Menentukan waktu pelaksanaan.
langkah
3. Petugas menyiapkan instrument.

4. Petugas memberitahukan ke perangkat ketua RW / RT dan kader


maksud dan tujuan Kunjungan rumah.

5. Petugas melakukan kunjungan rumah

a. Anamnesa dengan pasien dan keluarganya.

b. Merumuskan permasalahan kesehatan pasien.

c. Menentukan tindak lanjut pengobatan

d. Memberikan konseling pada pasien dan keluarganya.

6. Petugas membuat laporan kegiatan

7. Petugas mendokumentasikan hasil kegiatan

6. Unit Terkait 1. UKM

2. Unit Pemeriksaan Umum

7. Rekaman
Historis Tanggal Mulai
No. Isi perubahan
perubahan Diberlakukan
KUNJUNGAN RUMAH KASUS GANGGUAN
JIWA

No.Dokumen :SOP/035/UKM/PKM.Jtb

DAFTAR No. Revisi : 00


TILIK
Tanggal Terbit : 15/01/2018

Halaman :1
UPTD dr. Arnya Andriani
PUSKESMAS NIP.
JATI BENING 198112152010012006

UNIT :………………………………………………………………………
NAMA PETUGAS :………………………………………………………………………
TANGGAL PELAKSANAAN :………………………………………………………………………

No Langkah-Langkah Ya Tidak Tidak


Berlaku
1 Apakah Petugas menyiapkan instrument.?

2 Apakah Petugas memberitahukan ke perangkat ketua


RW / RT dan kader maksud dan tujuan Kunjungan
rumah?

3 Apakah petugas

a. Anamnesa dengan pasien dan keluarganya.

b. Merumuskan permasalahan kesehatan pasien.

c. Menentukan tindak lanjut pengobatan

d. Memberikan konseling pada pasien dan

keluarganya?

4 Apakah Pengelola program berinteraktif dengan para


peserta penyuluhan?

5 Apakah Pengelola program membuat laporan kegiatan?

6 Apakah Petugas mendokumentasikan kegaiatan di buku


kegiatan?

Rencana tindak lanjut:


……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
Petugas pelaksana Penilai/observer
Program/kegiatan

(…………………….) (…………………….)
NIP: NIP:
PENANGANAN PASUNG
No. Dokumen : SOP/036/UKM/PKM.Jtb
No. Revisi :0
Tanggal Terbit : 15/01/2018
SOP

Halaman : 1 s/d 2

UPTD dr.Arnya Andriani


PUSKESMAS NIP.
JATIBENING 198112152010012006

1. Pengertian Pemasungan adalah tindakan masyarakat terhadap pasien gangguan jiwa


(biasanya yang berat) dengan cara dikurung, dirantai kakinya dimasukkan
kedalam balok kayu sehingga kebebasan menjadi hilang.

Pasung merupakan salah satu perlakuan yang merampas kebebasan dan


kesempatan mereka untuk mendapatkan perawatan yang memadai dan
sekaligus juga mengabaikan martabat mereka sebagai manusia.

Pemasungan disebabkan oleh ketidaktahuan keluarga, rasa malu, penyakit


yang tidak sembuh, tidak adanya biaya pengobatan dan tindakan keluarga
untuk mengamankan lingkungan.

2. Tujuan Sebagai Acuan penerapan langkah-langkah dalam melakukan penanganan


pasien jiwa dengan pasung.

3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Jati Bening Kota Bekasi


Nomor:440/001/SK/PKM.Jtb/2018 Tentang Penetapan Jenis-Jenis
Pelayanan UPTD Puskesmas Jati Bening
4. Referensi ● SK Permenkes 75 Tentang pelayanan kesehatan masyarakat.

● Depkes RI Kesehatan Jiwa Masyarakat Tahun 2004.

5. Prosedur/ 1. Petugas menemukan kasus pasien jiwa dengan pasung.


Langkah-
2. Petugas Menggali informasi tentang riwayat, penyebab pasien jiwa
langkah
dipasung.

3. Petugas melakukan pendekatan kepada keluarga untuk merujuk pasien


ke RS JIwa.

4. Petugas melakukan kerjasama dengan pihak kelurahan, RW/RT,


Polsek terdekat.

5. Petugas menghubungi tim medis RS yang menangani kasus jiwa

6. Petugas melakukan kerjasama dengan dokter puskesmas untuk


pemeriksaan kondisi

fisik pasien pasung.

A Petugas menyiapkan keluarga pasien terkait pendampingan dan


administrasi di

RS Jiwa.

B Evakuasi pasien pasung dibantu pihak kelurahan, Ketua RW / RT,


dan keluarga.

6. Bagan Alir Melakukan


Menentukan Menggali riwayat
kasus pasien penyebab pasien pendekatan
jiwa dengan jiwa dipasung kepada keluarga
pasung pasien agar
merujuk pasien
ke RS Jiwa

Kerjasama dengan Menghubungi Kerjasama lintas


dokter puskesmas tim medis RS sector dengan
untuk pemeriksaan yang pihak keluarahan,
kondisi fisik pasien menangani RW/RT, Kader.
pasung kasus jiwa

Menyiapkan
keluarga pasien
terkait Evakuasi
pendampingan dan pasien pasung
administrasi di RS
Jiwa

7. Unit 1. Unit Pemeriksaan Umum


Terkait
2. Pihak kelurahan dan RW/RT

3. Tim medis RS yang menangani jiwa.

8. Rekaman
Historis
perubahan No. Isi perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan
PENANGANAN PASUNG

No.Dokumen : SOP/036/UKM/PKM.Jtb

DAFTAR No. Revisi : 00


TILIK
Tanggal Terbit : 15/01/2018

Halaman :1
UPTD dr. Arnya Andriani
PUSKESMAS NIP.
JATI BENING 198112152010012006

Unit :………………………………………………………………………
Nama Petugas :………………………………………………………………………
Tanggal Pelaksanaan :………………………………………………………………………

No Langkah-Langkah Ya Tidak Tidak


Berlaku
1 Apakah Petugas Menggali informasi tentang riwayat,
penyebab pasien jiwa dipasung?
2 Apakah Petugas melakukan pendekatan kepada
keluarga untuk merujuk pasien ke RS JIwa?

3 Apakah Petugas melakukan kerjasama dengan pihak


kelurahan, RW/RT, Polsek terdekat

4 Apakah Petugas menghubungi tim medis RS yang


menangani kasus jiwa?

5 Apakah Petugas melakukan kerjasama dengan dokter


puskesmas untuk pemeriksaan kondisi fisik pasien
pasung?

6 Apakah Petugas menyiapkan keluarga pasien terkait


pendampingan dan administrasi di RS Jiwa?

7. Apakah petugas mengevakuasi pasien pasung dibantu


pihak kelurahan, Ketua RW / RT, dan keluarga
Rencana tindak lanjut:
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
Petugas pelaksana Penilai/observer
Program/kegiatan

(…………………….) (…………………….)
NIP: NIP:
PEMBINAAN DAN PENYULUHAN
KESEHATAN JIWA
No. Dokumen :SOP/037/UKM/PKM.Jtb
No. Revisi :0
Tanggal Terbit : 15/01/2018
SOP Halaman :1

UPTD dr.Arnya Andriani


PUSKESMAS NIP.
JATIBENING 198112152010012006
1. Pengertian Upaya untuk memberikan informasi tentang kesehatan jiwa dan gangguan
jiwa di masyarakat, sehingga masyarakat tahu tentang kasus jiwa yang
ada dilingkungannya dan segera melakukakn tindakan sesuai dengan
prosedur teori yang telah didapat, selanjutnya melakukan rujukan ke
petugas pengelola program jiwa.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah dalam Pembinaan dan


Penyuluhan Kesehatan Jiwa

3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Jati Bening Kota Bekasi


Nomor:440/001/SK/PKM.Jtb/2018 Tentang Penetapan Jenis-Jenis
Pelayanan UPTD Puskesmas Jati Bening
4. Referensi Buku pedoman umum tim pembina, tim pengarah dan tim pelaksana
kesehatan jiwa masyarakat
5. Prosedur/ 1. Pengelola program berkoordinasi dengan pihak yang bersangkutan
Langkah- seperti : Perangkat desa (RW / RT) , Ketua Posyandu atau kepala
langkah sekolah.
2. Pengelola program datang ke tempat yang di tuju dengan membawa
surat tugas untuk melakukan pembinaan dan penyuluhan kesehatan jiwa.
3. Pengelola program siap untuk memberi penyuluhan dengan materi
yang
sudah disiapkan.
4. Pengelola program berinteraktif dengan para peserta penyuluhan
( tanya – jawab )
5. Pengelola program membuat laporan kegiatan.
6. Petugas mendokumentasikan kegaiatan di buku kegiatan.
6. Unit Terkait Lintas sektor dan lintas program ( perangkat desa, kader dan
Pemegang wilayah)

7. Rekaman
Tanggal Mulai
Historis No. Isi perubahan
Diberlakukan
perubahan
PEMBINAAN DAN PENYULUHAN KESEHATAN
JIWA

No.Dokumen :SOP/037/UKM/PKM.Jtb

DAFTAR No. Revisi : 00


TILIK
Tanggal Terbit : 15/01/2018

Halaman :1
UPTD dr. Zulkifly Sanusi
PUSKESMAS NIP.
JATI BENING 197403122009021002

Unit :………………………………………………………………………
Nama Petugas :………………………………………………………………………
Tanggal Pelaksanaan :………………………………………………………………………

No Langkah-Langkah Ya Tidak Tidak


Berlaku
Apakah Pengelola program berkoordinasi dengan
1
yang bersangkutan seperti : Ketua RW / RT , Ketua
Posyandu atau kepala sekolah.

2 Apakah Pengelola program datang dengan membawa


surat tugas untuk melakukan pembinaan dan
penyuluhan kesehatan jiwa?
3 Apakah Pengelola program siap untuk memberi
penyuluhan dengan materi yang sudah disiapkan?

4 Apakah Pengelola program berinteraktif dengan para


peserta penyuluhan?

5 Apakah Pengelola program membuat laporan kegiatan?

6 Apakah Petugas mendokumentasikan kegaiatan di buku


kegiatan?

Rencana tindak lanjut:


……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
Petugas pelaksana Penilai/observer
Program/kegiatan

(…………………….) (…………………….)
NIP: NIP:
DETEKSI DINI GANGGUAN KESEHATAN JIWA
No. Dokumen : SOP/038/UKM/PKM.Jtb
No. Revisi :0
Tanggal Terbit : 15/01/2018
SOP Halaman : 1 s/d 3

UPTD dr.Zulkifly Sanusi


PUSKESMAS NIP.
JATIBENING 197403122009021002

1. Pengertian Deteksi dini gangguan kesehatan jiwa adalah upaya penemuan kasus
gangguan jiwa secara dini oleh tenaga kesehatan yang dilaksanakan secara
terintegrasi dengan pelayana kesehatan dasar lainnya di puskesmas
mamupun jaringannya.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah dalam Deteksi Dini Gangguan
Kesehatan Jiwa

3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Jati Bening Kota Bekasi


Nomor:440/001/SK/PKM.Jtb/2018 Tentang Penetapan Jenis-Jenis
Pelayanan UPTD Puskesmas Jati Bening
4. Referensi ● UU No. 29 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
● UU No. 5 Tahun 1997 Tentang Psikotropika
● Kepmenkes RI No. 128 / Menkes / SK / II / 2004 Tentang kebijakan
dasar pusat kesehatan masyarakat.
5. Prosedur/ 1. Gunakan kartus status yang di pakai di puskesmas
Langkah- 2. Pasien dipersilahkan duduk yang sudah disediakan di meja samping
langkah pertugas.
3. Anamnesa dilakukan pada semua pasien (anak / dewasa , baru / lama)
oleh dokter / perawat..
4. Pada pasien dewasa diatas 18 tahun dan usia lanjut :
a. Tanyakan keluhan utama pasien, catat pada status
b. Golongkan keluhan tersebut termasuk keluhan fisik (f), keluhan
psikosomatis (PS), atau keluhan mental emosional (ME) dan
berikode.
c. Bila keluahan utama termasuk PS atau ME lanjutkan dengan
pertanyaan aktif.
. d. Beri Paraf dibawahnya dan lanjutkan dengan pemeriksaan tanda-
tanda vital lainnya.
5 Pada pasien anak dan remaja dibawah 18 tahun
a. Tanyakan keluhan utamAa pada anak / pengantar, catat pada status.
b. Golongkan keluhan tersebut termasuk keluhan fisik (f), keluhan
psikosomatis (PS), atau keluhan mental emosional (ME) dan
berikode
c. Selalu tanyakan adanya keluhan mental emosional dan status
perkembangan anak.
d. Lanjutkan dengan pertanyaan No. 3 dari pertanyaan aktif.
e. Beri paraf di bawahnya.

6 Dokter memeriksa kembali hasil anamnesa dengan melihat keadaan


secara menyeluruh dan menanyakan kembali hal-hal meragukan atau
menanyakan hal-hal lainnya.

7 Setalah pemeriksaan fisik dan menetapkan diagnosa cantumkan kode


diagnose dengan member tambahn kode F (jika di diagnosis penyakit
fisik) dan M (jika terdapat gangguan kesehatan jiwa PS atau ME).

8 Pada kolom terapi cantumkan resep obat yang diberikan dan diberi
paraf.

9 Pada kunjungan berikutnya, ikuti prosedur yang sama seperti di atas.

6. Bagan Alir
a. Sapa dan salam. Pasien dengan
Pasien b. Persiapan pasien keluhan utama
datang c. Beritahu maksud dan tujuan (Spontan)
menentukkan
kelompok per
tentang deteksi dini tentang kode
gangguan jiwa

Kd I Kd II Kd III
Somatik Psikosomatik Mental Emosional
Keluhan : Keluhan : Keluhan :
Bisul 1.Cv : Jantung 1.Susah Tidur
Batuk Pilek berdebar 2. Gelisah /
Sakit mata 2.Gi : Ulu hati Mengamuk
Luka-luka 3.Tr : Sesak Nafas 3. Murung, Sedih
Wasir 4.Dermatologi 4. Cemas, was-
Muntahber Gatal-gatal was
Sakit 5.Mskeletal 5. Memakai
tenggorakan Sakit kepala narkotika
6. Endokrinologi 6. Pada anak-
Keluar keringat anak :
dingin Perkembangan
7. Ugt : Infotensi dll lambat seperti :
Masih
mengompol,
nakal, Sulit
Tanyakan :
belajar, Tidak mau
1. Sudah berapa lama ( ≥ 3
belajar, kabur dari
bulan / sering ya)
rumah
Tak ada 2. Muincul setelah ada stress
ganggua 3. Hilang gairah belajar,
n ME kerja, makan, sexusual.
4. Gangguan dalam keluarga.
5. Memakai obat-obatan
6. Masalah pada anak (SPT
KEL III)
7. Lainnya (Jika tidak sesuai
dengan pertanyaan diatas)
Hanya No?? ya > 1 jawab YA
Perlu observasi MENDERITA
lanjutan ME

Ada /Tidak ada


kelainan organik

D / Psikosis
D / Psikosomatik
D / Depresi
D / Epilepsi
D / Kecemasan
D / Mengunakan
D / Reterdasi Mental
Zat
D / Ggn Keswara

Terapi / di rujuk

Follow Up

Kd II dan Kd III tak sembuh


Kd I tidak
sembuh, cari latar
mental emosional
yang
mempengaruhi Dirujuk Dilakukan Psikiater
terapi, Konsultsi
Terapi Penyebab pendek dan
terapi yang
sesuia
Di rujuk (jika
belum berubah)

7. Unit Ruang Umum, Pustu, Kia, Ambulance


Terkait
8. Rekaman
Historis Tanggal Mulai
No. Isi perubahan
perubahan Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai