Anda di halaman 1dari 10

Mengelola

Sampah
KELOMPOK 7
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 7

GURU PEMBIMBING : DRS. DEDING S.


1.RADEN HENRY YUDHISTIRA SULISTIYO 5.PRISHELLA NISHMARA RIYANTO


2.RAFAEL VALENTINO SUNI DAMALEDO 6.NADA AMELIA PUTRI
3.NURUBI SAHIL MUBAROQ 7.NIKOLAS JOVANZA NIQUELA
4.PUTRA CHANDRA 8.MUSTAFIDH RAFAN AHYAN
BAB I
PENDAHULUAN

1 Latar Belakang
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dirancang terpisah dari intrakurikuler. Tujuan, muatan, dan kegiatan pembelajaran projek
tidak harus dikaitkan dengan tujuan dan materi pelajaran intrakurikuler. Satuan pendidikan dapat melibatkan masyarakat dan/atau dunia kerja
untuk merancang dan menyelenggarakan P5. P5 dirancang untuk menjawab satu pertanyaan besar,yakni peserta didik dengan profil (kompetensi)
seperti apa yang ingin dihasilkan oleh sistem pendidikan Indonesia. Profil pelajar Pancasila memiliki rumusan kompetensi yang melengkapi fokus di
dalam pencapaian Standar Kompetensi Lulusan di setiap jenjang satuan pendidikan dalam hal penanaman karakter yang sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila. Pelajar Indonesia diharapkan memiliki kompetensi untuk menjadi warga negara yang demokratis serta menjadi manusia unggul dan
produktif di Abad ke-21. Oleh karenanya, Pelajar SMK Yadika 12 diharapkan dapat berpartisipasi dalam pembangunan global yang berkelanjutan
serta tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan dengan cara melaksanakan projek yang telah direncanakan

2. Tujuan
Pengolahan sampah merupakan bagian penting dalam penanganan sampah untuk merubah sampah menjadi bentuk yang lebih stabil dan
tidak mencemari lingkungan serta mengurangi jumlah sampah yang harus ditimbun di TPA(Tempat Pemrosesan Akhir)

3. Manfaat
⦁ Mengurangi limbah sampah yang ada di lingkungan sekolah
⦁ Mencegah Penyakit
⦁ Menjadikan Barang Bekas Menjadi Barang yang Lebih Berguna
⦁ Mengurangi Pencemaran Lingkungan
⦁ Menghemat SDA & SDM.
⦁ Meningkatkan Kreativitas dan Pengetahuan.
⦁ Dapat Menghemat Pengeluaran
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian Sampah
Pengertian Sampah : Sampah adalah limbah yang bersifat padat yang terdiri atas bahan organik dan bahan anorganik
yang dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola agar tidak membahayakan lingkungan dan melindungi investasi
pembangunan.
Timbulan Sampah : Timbulan sampah, adalah banyaknya jumlah sampah yang dihasilkan di satu wilayah. Hal ini penting,
karena untuk merencanakan jumlah peralatan yang diperlukan, merencanakan fasilitas TPA, merencanakan rute pengumpulan dan
merencanakan jumlah armada pengangkut.
Metode yang digunakan untuk menentukan jumlah timbulan sampah adalah pengukuran berat dan volume. Volume merupakan
ukuran yang penting dalam penentuan kendaraan pengangkut sampah, karena jumlah muatan yang dapat dimuat oleh satu
kendaraan dibatasi oleh volume.
Berat dapat mengukur timbulan secara langung, dan apabila menggunakan volume sebagai metode penentuan, maka harus
diperhatikan kembali derajat kepadatannya, atau berat spesifik penyimpanan sampah.
Definisi Timbulan Sampah Dikutip dari Standar Nasional Indonesia nomor 19-2454-2002 Tahun 2002, timbulan sampah ialah
banyaknya sampah yang timbul dari masyarakat dalam satuan volume atau berat per kapita perhari, atau perluas bangunan,
atau perpanjang jalan
2. Kriteria Sampah

⦁ Sampah Organik
Sampah organik merupakan sampah yang sifatnya mudah terurai di alam (mudah busuk) seperti sisa makanan, daun-daunan, atau ranting
pohon. Sampah organik umumnya diwadahi dengan tempat sampah berwarna hijau. Dengan memisahkan sampah organik dalam wadah
tersendiri, maka dapat memudahkan sampah organik diproses menjadi pupuk kompos.

⦁ Sampah Anorganik
Sampah anorganik merupakan sampah yang sifatnya lebih sulit diurai seperti sampah plastik, kaleng, dan styrofoam. Sampah anorganik
umumnya diwadahi dengan tempat sampah berwarna kuning. Dengan adanya tempat sampah khusus maka dapat mempermudah
pemanfaatan sampah anorganik sebagai kerajinan daur ulang atau daur ulang di pabrik.

⦁ Sampah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)


Sampah B3 umumnya diwadahi dengan tempat sampah berwarna merah. Sampah B3 merupakan sampah yang dapat membahayakan
manusia, hewan, atau lingkungan sekitar. Contoh sampah B3 yaitu sampah kaca, kemasan detergen atau pembersih lainnya, serta
pembasmi serangga dan sejenisnya. Agar meminimalisir dampak yang mungkin ditimbulkan, sampah B3 perlu dikelompokkan secara khusus
dalam satu wadah.

⦁ Sampah Kertas
Sampah kertas juga merupakan jenis sampah yang dapat dipilah secara khusus dalam wadah tempat sampah berwarna biru.Pemilahan
sampah kertas berguna untuk memudahkan proses daur ulang kertas. Karton, potongan kertas, pamflet, bungkus kemasan berbahan
kertas, dan buku juga termasuk dalam jenis sampah kertas.

⦁ Sampah Residu
Sampah residu merupakan sampah sisa di luar keempat jenis sampah di atas. Tempat sampah yang diperuntukan bagi tempat sampah
residu umumnya berwarna abu-abu. Contoh sampah residu yaitu seperti popok bekas, bekas pembalut, bekas permen karet, atau puntung
rokok.
BAB III
ISI

1. ANGGARAN BIAYA BAHAN PROYEK LAMPU HIAS


⦁ STIK ES KRIM : RP. 10.000
⦁ KABEL : RP. 5.000
⦁ STEKER : RP. 10.000
⦁ LAMPU DISCO : RP. 19.000
⦁ GUNTING/CUTTER : ( SUDAH ADA )
⦁ LEM TEMBAK : ( SUDAH ADA )
TOTAL MODAL : RP. 40.000
2. TARGET PASAR DAN HARGA JUAL
⦁ TARGET PASAR
REMAJA USIA 13 SAMPAI 18 TAHUN
⦁ HARGA JUAL
BARANG TERSEBUT DIJUAL DENGAN HARGA KISARAN RP. 60.000 , DIPASARKAN ATAU DIJUAL DI TOKO ONLINE
ATAU DI TOKO SOUVENIR.
BAB IV
BAHAN DAN CARA PEMBUATAN

1. BAHAN DAN PERALATAN PROYEK LAMPU HIAS


⦁ STIK ES KRIM
⦁ GUNTING/CUTTER

⦁ LEM TEMBAK
⦁ KABEL
⦁ STEKER
⦁ LAMPU DISCO
2. CARA PEMBUATAN PROYEK LAMPU HIAS

⦁ BAGIAN MEMOTONG UJUNG STIK ES KRIM YANG TUMPUL BISA ANDA KERJAKAN NANTI SAAT PROSES PEMBUATAN DINDING POLA
LAMPU HIAS.
⦁ KITA MULAI DENGAN MEMBUAT BAGIAN DASAR LAMPU HIAS. PERTAMA TEMPATKAN STIK DALAM BENTUK KOTAK SAMA PANJANG.
REKATKAN DENGAN LEM. ANDA BISA BUAT TUMPUKAN STIK SESUAI DENGAN KEINGINAN ANDA. UNTUK SAAT INI BISA ANDA SUSUN
MASING-MASING SISI MEMILIKI 10 STIK ES KRIM.
⦁ ANDA BUAT SEBANYAK 2 BUAH UNTUK BAGIAN ATAS DARI LAMPU HIAS INI.
⦁ LANJUTKAN DENGAN BAGIAN DINDING LAMPU HIAS. KALI INI ANDA BUANG BAGIAN UJUNG STIK YANG TUMPUL SEHINGGA
MEMBENTUK SUDUT SIKU 90°.
⦁ UNTUK KETINGGIAN BISA ANDA SESUAIKAN, NAMUN UNTUK LEBAR SAMAKAN DENGAN LEBAR KOTAK YANG TELAH DIBUAT
SEBELUMNYA. SEHINGGA SAAT DIRANGKAI AKAN TAMPIL SEJAJAR DENGAN DINDING DASAR LAMPU HIAS INI.
⦁ SETELAH UKURAN ANDA SESUAIKAN, POTONG DAN RAKIT MEMBENTUK KOTAK. LIHAT GAMBAR UNTUK PENAMPANG STIKNYA.
⦁ SIAPKAN BERBAGAI VARIASI UKURAN POTONGAN STIK ES KRIM. KARENA INI AKAN KITA BUAT MENJADI POLA-POLA ACAK PADA
BAGIAN DALAM KOTAK YANG TELAH KITA BUAT.
⦁ SUSUN DAN REKATKAN SETIAP BAGIAN. ANDA BISA MENGGUNAKAN BERBAGAI UKURAN POTONGAN DAN VARIASI SUDUT SAAT
MENYUSUN POLA INI.
⦁ NAMPAK HASIL POLA DINDING PADA LAMPU HIAS SATU BAGIAN SUDAH SELESAI. ANDA BUAT BAGIAN INI SEBANYAK 4 BUAH.
⦁ RANGKAI 4 BAGIAN DIATAS MENJADI BENTUK KOTAK. LALU SATUKAN DENGAN BAGIAN DASAR DAN ATAS LAMPU HIAS.
⦁ SIAPKAN RANGKAIAN LAMPU, TEMPAT LAMPU DAN KABEL.
⦁ TAMBAHKAN PENAMPANG STIK PADA DI DASAR LAMPU HIAS INI SEBAGAI TEMPAT UNTUK MENEMPATKAN KAP LAMPU. GUNAKAN
LEM UNTUK MEMBANTU MENEMPELKAN PADA POSISINYA.
⦁ TAHAP TERAKHIR, TAMBAHKAN PENAMPANG TUTUP PADA BAGIAN ATAS DARI LAMPU HIAS INI. SERTA SAAT MERAKIT DINDING
LAMPU NAMPAK BAGIAN SAMBUNGAN BENTUK SIKU. ANDA BISA MENGGUNAKAN BATANG STIK UNTUK MENUTUP SUDUT TERSEBUT.
⦁ SELURUH PROSES PEMBUATAN LAMPU HIAS DARI BATANG STIK ES KRIM SUDAH SELESAI ANDA KERJAKAN.

BAB V
PENUTUP

PERENCANAAN MERUPAKAN LANGKAH AWAL DALAM


MENYELENGGARAKAN KEGIATAN, SALAH SATUNYA IMPLEMENTASI P5
DENGAN TEMA MENGOLAH SAMPAH. KERJA SAMA YANG BAIK DARI SEMUA
PIHAK DALAM IMPLEMENTASI KEGIATAN INI MERUPAKAN KUNCI UTAMA
SUATU KEBERHASILAN. SEMOGA DENGAN ADANYA KEGIATAN INI, YANG
MERUPAKAN IKHTIAR DALAM MEMAJUKAN KELOMPOK 7, DAPAT
MEMBERIKAN MANFAAT YANG NYATA.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai