KLINIK
Anang Yulianto
Dasar Hukum PMK 30 TAHUN 2022
INM Pelayanan Kesehatan TPMD/TMPDG,
KLINIK, PUSKESMAS, RS, LABKES dan UTD
INDIKATOR NASIONAL MUTU
1. Pengumpulan
Data oleh PJ
2. Agregasi Data
3. Validasi
4. Analisa
5. Login
6. Entry Data
7. Terpantau
disetiap Level
Membuka Google/Website, masuk ke alamat
Tampilan Aplikasi INM
Kode fasyankes
1234
Tampilan Awal
• Tampilan awal
merupakan tampilan
pertama kali setelah
login
• Pastikan kita masuk ke
data puskesmas/klinik
yang benar
1 2
Ubah Pasword
3 4
• Nomor 1 : Identitas
2
KLINIK
• Nomor 2 : Tampilan 3
Dashboard
• Nomor 3 : Upload 4
dokumen komitmen
upaya peningkatan mutu Data belum terisi
• Nomor 4 : Aplikasi
pelaporan Insiden 5
Keselamatan Pasien (IKP)
• Nomor 5 : Master yang
isinya terdiri atas menu
“observer” dan “hitung 6
sampel”
• Nomor 6 : Aplikasi
Indikator Nasional Mutu
Identitas Klinik
Klik ICON di pojok kanan atas
Nama Klinik
Kode Registrasi
1 2 3
4
Dimensi Mutu
Dasar Pemikiran
Keselamatan Tujuan
1. Kebersihan tangan dilakukan dengan mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir bila tangan tampak
kotor atau terkena cairan tubuh, atau menggunakan alkohol (alcohol-based handrubs) dengan kandungan alkohol
60-80% bila tangan tidak tampak kotor.
2. Kebersihan tangan yang dilakukan dengan benar adalah kebersihan tangan sesuai indikasi dan langkah
kebersihan tangan sesuai rekomendasi WHO.
3. Indikasi adalah alasan mengapa kebersihan tangan dilakukan pada saat tertentu sebagai upaya untuk
menghentikan penularan mikroba selama perawatan.
4. Lima indikasi (five moment) kebersihan tangan terdiri dari:
a. Sebelum kontak dengan pasien yaitu sebelum menyentuh tubuh/permukaan tubuh
pasien/spesimen/sampel.
b. Sesudah kontak dengan pasien yaitu setelah menyentuh tubuh/permukaan tubuh
pasien/spesimen/sampel.
c. Sebelum melakukan prosedur aseptik yaitu kebersihan tangan yang dilakukan sebelum melakukan
tindakan steril atau aseptik, seperti: pemasangan intra vena kateter (infus), perawatan luka, pemasangan
kateter urin, pemberian suntikan dan lain-lain.
d. Setelah bersentuhan dengan cairan tubuh pasien seperti muntah, darah, nanah, urin, feses, produksi
drain, setelah melepas sarung tangan steril dan setelah melepas APD.
e. Setelah bersentuhan dengan lingkungan pasien yaitu melakukan kebersihan tangan setelah tangan
petugas menyentuh permukaan, sarana prasarana, dan alat kesehatan yang ada di lingkungan pasien,
seperti: menyentuh tempat tidur pasien, linen yang terpasang di tempat tidur, alat-alat di sekitar
pasien/spesimen/sampel atau peralatan lain yang digunakan dalam pengelolaan spesimen/sampel.
Definisi Operasional
5. Peluang adalah periode di antara indikasi di mana tangan terpapar kuman setelah menyentuh
permukaan (lingkungan atau pasien) atau tangan menyentuh zat yang terdapat pada permukaan.
6. Tindakan kebersihan tangan yang dilakukan adalah kebersihan tangan yang dilakukan sesuai
peluang yang diindikasikan.
7. Pemberi pelayanan terdiri dari tenaga medis dan tenaga kesehatan.
8. Penilaian kepatuhan kebersihan tangan adalah penilaian kepatuhan pemberi pelayanan yang
melakukan kebersihan tangan dengan benar.
9. Observer adalah orang yang melakukan observasi atau penilaian kepatuhan dengan metode dan
tool yang telah ditentukan.
10. Periode observasi adalah kurun waktu yang digunakan untuk mendapatkan minimal 200 peluang
kebersihan tangan di unit atau Laboratorium Kesehatan sesuai dengan waktu yang ditentukan
untuk melakukan observasi dalam satu bulan.
11. Sesi adalah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan observasi maksimal 20 menit (rerata 10
menit).
12. Jumlah pemberi pelayanan yang diobservasi adalah jumlah pemberi pelayanan yang diobservasi
dalam satu periode observasi.
13. Jumlah pemberi pelayanan yang diobservasi pada waktu observasi tidak boleh lebih dari 3 orang
agar dapat mencatat semua indikasi kegiatan yang dilakukan.
Jenis Indikator
Satuan Pengukuran
Target
Kreteria Inklusi
Numerator
Formula
Denominator
Kreteria Ekslusi
Metode Pengumpulan Data
Sumber Data
Besar Sampel
Penyajian Data
Penanggung Jawab
Consecutive Sampling
• Teknik ini memilih calon
subjek/sampel berdasarkan
kedatangan di tempat penelitian.
3 4
1. Alat pelindung diri (APD) adalah perangkat alat yang dirancang sebagai penghalang terhadap
penetrasi zat, partikel padat, cair, atau udara untuk melindungi pemakainya dari cedera atau transmisi
infeksi atau penyakit.
2. Kepatuhan penggunaan APD adalah kepatuhan petugas dalam menggunakan APD dengan tepat
sesuai dengan indikasi ketika melakukan tindakan yang memungkinkan tubuh atau membran mukosa
terkena atau terpercik darah atau cairan tubuh atau cairan infeksius lainnya berdasarkan jenis risiko
transmisi (kontak, droplet dan airborne).
3. Penilaian kepatuhan penggunaan APD adalah penilaian petugas dalam menggunakan APD sesuai
indikasi.
4. Petugas adalah seluruh tenaga yang terindikasi menggunakan APD, contoh dokter, dokter gigi, bidan,
perawat, dan petugas laboratorium.
5. Observer adalah orang yang melakukan observasi atau penilaian kepatuhan dengan metode dan tool
yang telah ditentukan.
Satuan Pengukurab
Target
Kreteria Inklusi
Numerator
Formula
Denominator
Kreteria Eksklusi
Metode Pengumpulan Data
Sumber Data
Besar Sampel
Penyajian Data
Penanggung Jawab
INM KEPATUHAN PENGGGUNAAN APD ▪ Sebelum masuk ke
menu input data INM
(identifikasi pasien,
APD) pastikan
sudah dilakukan
hitung sample sesuai
1 2 ketentuan
4 ▪ Perhitungan sample
3
5 dilakukan setiap
bulan
6
Catatan : semua
pupulasi ≤ 30 maupun
≥ 30 gunakan rumus
slovin
Hitung Sample Slovin
Hitung Sampel
1 2
4
3
5
6
INM KEPATUHAN PENGGGUNAAN APD
Keterangan Nomor 5 1 2
• Diisi sesuai dengan data
yang di peroleh pada 3 4
saat pengamatan. Jika
petugas yang diamati
menggunakan APD 5
lengkap sesuai indikasi
maka klik “Ya”
• Jika petugas yang 6
diamati tidak
menggunakan APD
lengkap sesuai indikasi
maka klik “Tidak”
• Setelah data terinput
maka klik Simpan untuk
menyimpan hasil
pengukuran.
Riwayat Penginputan Kepatuhan
Penggunaan APD
Laporan Indikator
Kepatuhan Penggunaan APD
Target 100%
Capaian
Hasil input INM kepatuhan penggunaan APD per ruangan yang dilengkapi
dengan menu excel yang bisa di download (unduh).
Definisi Operasional
Jenis Indikator
Satuan Pengukurab
Target
Kreteria Inklusi
Numerator
Formula
Denominator
Kreteria Eksklusi
Metode Pengumpulan Data
Sumber Data
Besar Sampel
Penyajian Data
Penanggung Jawab
INM KEPATUHAN PENGGGUNAAN APD ▪ Sebelum masuk ke
menu input data INM
(identifikasi pasien,
APD) pastikan
sudah dilakukan
hitung sample sesuai
1 2 ketentuan
4 ▪ Perhitungan sample
3
5 dilakukan setiap
bulan
6
Catatan : semua
pupulasi ≤ 30 maupun
≥ 30 gunakan rumus
slovin
INM KEPATUHAN IDENTIFIKASI PASIEN
INM KEPATUHAN IDENTIFIKASI PASIEN
1 2
3
INM KEPATUHAN IDENTIFIKASI PASIEN
INM KEPATUHAN IDENTIFIKASI PASIEN
Dimensi Mutu
Berorientasi
Kepada Pasien
Dasar Pemikiran Tujuan
1. Undang-undang mengenai
Mengukur tingkat kepuasan
Pelayanan Publik
Masyarakat sebagai dasar
Upaya-Upaya peningkatan
2. Pedomam Menpan-RB
mutu dan terselenggaranya
mengenai Pedoman
pelayanan disemua unit
Penyusunan Survey
yang mampu memberikan
Kepuasan Masyarakat
kepuasan pasien
Unit Penyelenggara
Pelaynan Publik
3. Peraturan Meteri
Kesehatan mengenai Klinik
Definisi Operasional
Formula
Numerator
Sumber Data
Besar Sample
Penyajian Data
Penanggung Jawab
Stratified Random
Sampling, penarikan sampel
acak terstruktur dilakukan
dengan membagi anggota
populasi dalam beberapa sub
kelompok yang disebut strata,
lalu suatu sampel dipilih dari
masing-masing stratum
INM KEPUASAN PASIEN
Sebelum masuk ke menu INM Kepuasan Pasien, terlebih dulu hitung “sampel”
Besar sampel untuk indikator
kepuasan pasien dihitung
dengan menggunakan tabel
Krejcie dan Morgan
1 2
3 4
6
INM KEPUASAN PASIEN
KUISIONER KEPUASAN PASIEN
(PERMENPAN RB No 14/2017)
KUISIONER KEPUASAN PASIEN
(PERMENPAN RB No 14/2017)
Data Hasil Capaian INM
174
200
60
68