Anda di halaman 1dari 85

INDIKATOR NASIONAL MUTU

KLINIK

Anang Yulianto
Dasar Hukum PMK 30 TAHUN 2022
INM Pelayanan Kesehatan TPMD/TMPDG,
KLINIK, PUSKESMAS, RS, LABKES dan UTD
INDIKATOR NASIONAL MUTU

Indikator Mutu di Klinik


• Kepatuhan Kebersihan Tangan
(KKT)
• Kepatuhan Penggunaan Alat
Pelindung Diri (APD)
• Kepatuhan Identifikasi Pasien
• Kepuasan Pasien
inm
Alur Pelaporan INM melalui Aplikasi INM

1. Pengumpulan
Data oleh PJ
2. Agregasi Data
3. Validasi
4. Analisa
5. Login
6. Entry Data
7. Terpantau
disetiap Level
Membuka Google/Website, masuk ke alamat
Tampilan Aplikasi INM

Kode fasyankes
1234
Tampilan Awal
• Tampilan awal
merupakan tampilan
pertama kali setelah
login
• Pastikan kita masuk ke
data puskesmas/klinik
yang benar
1 2
Ubah Pasword
3 4

diisi dengan email puskesmes/klinik yang sudah didaftarkan di


5 DFO
Menu Awal
1
Keterangan

• Nomor 1 : Identitas
2
KLINIK
• Nomor 2 : Tampilan 3
Dashboard
• Nomor 3 : Upload 4
dokumen komitmen
upaya peningkatan mutu Data belum terisi
• Nomor 4 : Aplikasi
pelaporan Insiden 5
Keselamatan Pasien (IKP)
• Nomor 5 : Master yang
isinya terdiri atas menu
“observer” dan “hitung 6
sampel”
• Nomor 6 : Aplikasi
Indikator Nasional Mutu
Identitas Klinik
Klik ICON di pojok kanan atas

Nama Klinik

Kode Registrasi

Sign out, apabila petugas


sudah selesai menggunakan
aplikasi INM, untuk keluar dari
aplikasi klik tulisan “sign out”

• Ganti password, menu ini digunakan bagi


Klinik untuk mengganti password guna
keamanan data.

• Klinik sudah memastikan ketika


penggantian password, maka sudah
terinformasi kepada semua petugas yang
bisa mengakses aplikasi INM
Identitas Puskesmas
Menu Dashboard

1 2 3

• Setiap hasil pengukuran INM langsung otomatis akan tampil


di menu dashboard menurut bulan dan data capaian ini
akan update setiap saat sesuai dengan hasil entry.
• Dalam tampilan ini data yang muncul terdiri atas data
numerator, denomerator dan data capaian.
Pengisian Data Observer

Masukan nama-nama petugas yang sudah ditunjuk menjadi


observer sesuai dengan SK Kepala Klinik
1
Digunakan untuk 3 INM yaitu
• Kepatuhan Kebersihan Tangan (KKT), 2
• Kepatuhan Penggunaan APD dan
• Kepatuhan Identifikasi Pasien

4
Dimensi Mutu

Dasar Pemikiran
Keselamatan Tujuan

1. Peraturan Menteri Kesehatan Mengukur kepatuhan pemberi


mengenai Keselamatan Pasien. layanan Kesehatan sebagai
2. Peraturan Menteri Kesehatan dasar untuk memperbaiki dan
mengenai Pencegahan dan meningkatkan kepatuhan agar
Pengendalian Infeksi di dapat menjamin keselamatan
Fasilitas Pelayanan Kesehatan. petugas dan pasien/pengguna
3. Klinik harus memperhatikan layanan dengan cara
kepatuhan seluruh pemberi mengurangi risiko infeksi yang
pelayanan dalam melakukan terkait pelayanan kesehatan.
kebersihan tangan sesuai
dengan ketentuan WHO.
Definisi Operasional

1. Kebersihan tangan dilakukan dengan mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir bila tangan tampak
kotor atau terkena cairan tubuh, atau menggunakan alkohol (alcohol-based handrubs) dengan kandungan alkohol
60-80% bila tangan tidak tampak kotor.
2. Kebersihan tangan yang dilakukan dengan benar adalah kebersihan tangan sesuai indikasi dan langkah
kebersihan tangan sesuai rekomendasi WHO.
3. Indikasi adalah alasan mengapa kebersihan tangan dilakukan pada saat tertentu sebagai upaya untuk
menghentikan penularan mikroba selama perawatan.
4. Lima indikasi (five moment) kebersihan tangan terdiri dari:
a. Sebelum kontak dengan pasien yaitu sebelum menyentuh tubuh/permukaan tubuh
pasien/spesimen/sampel.
b. Sesudah kontak dengan pasien yaitu setelah menyentuh tubuh/permukaan tubuh
pasien/spesimen/sampel.
c. Sebelum melakukan prosedur aseptik yaitu kebersihan tangan yang dilakukan sebelum melakukan
tindakan steril atau aseptik, seperti: pemasangan intra vena kateter (infus), perawatan luka, pemasangan
kateter urin, pemberian suntikan dan lain-lain.
d. Setelah bersentuhan dengan cairan tubuh pasien seperti muntah, darah, nanah, urin, feses, produksi
drain, setelah melepas sarung tangan steril dan setelah melepas APD.
e. Setelah bersentuhan dengan lingkungan pasien yaitu melakukan kebersihan tangan setelah tangan
petugas menyentuh permukaan, sarana prasarana, dan alat kesehatan yang ada di lingkungan pasien,
seperti: menyentuh tempat tidur pasien, linen yang terpasang di tempat tidur, alat-alat di sekitar
pasien/spesimen/sampel atau peralatan lain yang digunakan dalam pengelolaan spesimen/sampel.
Definisi Operasional

5. Peluang adalah periode di antara indikasi di mana tangan terpapar kuman setelah menyentuh
permukaan (lingkungan atau pasien) atau tangan menyentuh zat yang terdapat pada permukaan.
6. Tindakan kebersihan tangan yang dilakukan adalah kebersihan tangan yang dilakukan sesuai
peluang yang diindikasikan.
7. Pemberi pelayanan terdiri dari tenaga medis dan tenaga kesehatan.
8. Penilaian kepatuhan kebersihan tangan adalah penilaian kepatuhan pemberi pelayanan yang
melakukan kebersihan tangan dengan benar.
9. Observer adalah orang yang melakukan observasi atau penilaian kepatuhan dengan metode dan
tool yang telah ditentukan.
10. Periode observasi adalah kurun waktu yang digunakan untuk mendapatkan minimal 200 peluang
kebersihan tangan di unit atau Laboratorium Kesehatan sesuai dengan waktu yang ditentukan
untuk melakukan observasi dalam satu bulan.
11. Sesi adalah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan observasi maksimal 20 menit (rerata 10
menit).
12. Jumlah pemberi pelayanan yang diobservasi adalah jumlah pemberi pelayanan yang diobservasi
dalam satu periode observasi.
13. Jumlah pemberi pelayanan yang diobservasi pada waktu observasi tidak boleh lebih dari 3 orang
agar dapat mencatat semua indikasi kegiatan yang dilakukan.
Jenis Indikator

Satuan Pengukuran

Target

Kreteria Inklusi
Numerator

Formula
Denominator

Kreteria Ekslusi
Metode Pengumpulan Data

Sumber Data

Instrumen Pengambilan Data

Besar Sampel

Cara Pengambilan Data

Periode Pengumpulan Data

Penyajian Data

Periode Analisis dan


Pelaporan Data

Penanggung Jawab
Consecutive Sampling
• Teknik ini memilih calon
subjek/sampel berdasarkan
kedatangan di tempat penelitian.

• Calon subjek/sampel yang


memenuhi kriteria inklusi dan tidak
ada kriteria eksklusi akan digunakan
sebagai sampel.

• Pengambilan sampel dihentikan


apabila jumlah sampel terpenuhi.
SIMULASI INDIKASI
DAN PELUANG
KEBERSIHAN TANGAN
ZONA PASIEN
Proses Entry Data
Proses Entry Data KKT
Proses Entry Data KKT
Proses Entry Data KKT
Proses Entry Data KKT
Aplikasi INM
Data manual/Google Form
Riwayat Observasi

Tanggal ini otomatis akan Yaitu tanggal dilakukan


muncul sesuai dengan tanggal di pengukuran/pengumpulan
lakukan penginputan data data/ tanggal pengumpulan
pengukuran INM KKT ke aplikasi data yang diinput ketika awal
melakukan penginputan data
1 2

Riwayat KKT Rekapitulasi KKT

3 4

Chart KKT Rekap KKT Ruangan


Rekapitulasi Kepatuhan
Kebersihan Tangan (KKT)
• Terdapat data hasil inputan
pengukuran INM KKT

• Untuk tanggal yang dilakukan


pengukuran akan muncul jumlah
tindakan kebersihan tangan yang
dilakukan dengan benar pada
numerator dan jumlah peluang
kebersihan tangan yang seharusnya
dilakukan dalam periode observasi
pada denominator.

• Untuk tanggal yang tidak dilakukan


pengukuran akan terisi nol.

• Untuk melihat jumlah peluang


minimal 200, bisa dilihat pada total
denominator tiap bulannya.
Chart Kepatuhan
Kebersihan Tangan (KKT)
• Pada menu chart KKT akan
Capaian terlihat chart capaian hasil
Target 85 % pengukuran INM KKT dalam
bentuk runchart.

• Bisa dilakukan print dan hasil


entri data yang dilengkapi
dengan menu excel yang bisa
di download
Rekap KKT per ruangan

• Pada menu ini bisa


dilihat hasil input KKT
per ruangan yang
dilengkapi dengan
menu excel yang bisa
di download (unduh).
Dasar Pemikiran

1. Peraturan Menteri Kesehatan mengenai Dimensi Mutu


Keselamatan Pasien.
2. Peraturan Menteri Kesehatan mengenai
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Keselamatan
Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Tujuan
3. Keputusan Menteri Kesehatan mengenai
penanggulangan penyakit yang dapat
1. Mengukur kepatuhan
menimbulkan wabah atau kedaruratan
kesehatan masyarakat. petugas dalam
4. Peraturan Menteri Kesehatan mengenai menggunakan APD.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja di 2. 2. Menjamin
Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
keselamatan petugas
5. Pedoman Teknis Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di Fasilitas dan pengguna layanan
Pelayanan Tingkat Pertama. dengan cara
6. Petunjuk Teknis Alat Pelindung Diri mengurangi risiko
(APD).
infeksi.
7. Klinik harus memperhatikan kepatuhan
pemberi pelayanan dalam menggunakan
APD sesuai dengan prosedur.
Definisi Operasional

1. Alat pelindung diri (APD) adalah perangkat alat yang dirancang sebagai penghalang terhadap
penetrasi zat, partikel padat, cair, atau udara untuk melindungi pemakainya dari cedera atau transmisi
infeksi atau penyakit.

2. Kepatuhan penggunaan APD adalah kepatuhan petugas dalam menggunakan APD dengan tepat
sesuai dengan indikasi ketika melakukan tindakan yang memungkinkan tubuh atau membran mukosa
terkena atau terpercik darah atau cairan tubuh atau cairan infeksius lainnya berdasarkan jenis risiko
transmisi (kontak, droplet dan airborne).

3. Penilaian kepatuhan penggunaan APD adalah penilaian petugas dalam menggunakan APD sesuai
indikasi.

4. Petugas adalah seluruh tenaga yang terindikasi menggunakan APD, contoh dokter, dokter gigi, bidan,
perawat, dan petugas laboratorium.

5. Observer adalah orang yang melakukan observasi atau penilaian kepatuhan dengan metode dan tool
yang telah ditentukan.

6. Periode observasi adalah waktu yang digunakan untuk melakukan pengamatan.


Jenis Indikator

Satuan Pengukurab

Target

Kreteria Inklusi
Numerator

Formula
Denominator
Kreteria Eksklusi
Metode Pengumpulan Data

Sumber Data

Instrumen Pengambilan Data

Besar Sampel

Cara Pengaambilan Sampel

Periode Pengumpulan Data

Penyajian Data

Periode Analisis dan


Pelaporan Data

Penanggung Jawab
INM KEPATUHAN PENGGGUNAAN APD ▪ Sebelum masuk ke
menu input data INM
(identifikasi pasien,
APD) pastikan
sudah dilakukan
hitung sample sesuai
1 2 ketentuan

4 ▪ Perhitungan sample
3
5 dilakukan setiap
bulan
6
Catatan : semua
pupulasi ≤ 30 maupun
≥ 30 gunakan rumus
slovin
Hitung Sample Slovin
Hitung Sampel

1 2

4
3
5
6
INM KEPATUHAN PENGGGUNAAN APD
Keterangan Nomor 5 1 2
• Diisi sesuai dengan data
yang di peroleh pada 3 4
saat pengamatan. Jika
petugas yang diamati
menggunakan APD 5
lengkap sesuai indikasi
maka klik “Ya”
• Jika petugas yang 6
diamati tidak
menggunakan APD
lengkap sesuai indikasi
maka klik “Tidak”
• Setelah data terinput
maka klik Simpan untuk
menyimpan hasil
pengukuran.
Riwayat Penginputan Kepatuhan
Penggunaan APD
Laporan Indikator
Kepatuhan Penggunaan APD

Nomor 1 : Laporan Penggunaan APD


Nomor 2 : Chart Penggunaan APD
Nomor 3 : Rekap Kepatuhan Penggunaan APD Ruangan
Laporan Penggunaan APD
• Terdapat data hasil
inputan pengukuran.

• Pada setiap tanggal di


lakukan pengukuran,
akan muncul jumlah
petugas yang
menggunakan APD
lengkap sesuai indikasi
pada numerator dan
jumlah petugas yang
diamati pd denumerator.

• Untuk melihat jumlah


sampel yang dilakukan
pengukuran di bulan
tersebut bisa dilihat pada
total ditiap bulannya.
Chart Penggunaan APD

Target 100%

Capaian

• Terlihat chart capaian hasil pengukuran INM kepatuhan


penggunaan APD dalam bentuk runchart.

• Bisa dilakukan print dan hasil entri data yang dilengkapi


dengan menu excel yang bisa di download (unduh).
Rekap Penggunaan APD ruangan

Hasil input INM kepatuhan penggunaan APD per ruangan yang dilengkapi
dengan menu excel yang bisa di download (unduh).
Definisi Operasional
Jenis Indikator

Satuan Pengukurab

Target

Kreteria Inklusi
Numerator

Formula
Denominator

Kreteria Eksklusi
Metode Pengumpulan Data

Sumber Data

Instrumen Pengambilan Data

Besar Sampel

Cara Pengaambilan Sampel

Periode Pengumpulan Data

Penyajian Data

Periode Analisis dan


Pelaporan Data

Penanggung Jawab
INM KEPATUHAN PENGGGUNAAN APD ▪ Sebelum masuk ke
menu input data INM
(identifikasi pasien,
APD) pastikan
sudah dilakukan
hitung sample sesuai
1 2 ketentuan

4 ▪ Perhitungan sample
3
5 dilakukan setiap
bulan
6
Catatan : semua
pupulasi ≤ 30 maupun
≥ 30 gunakan rumus
slovin
INM KEPATUHAN IDENTIFIKASI PASIEN
INM KEPATUHAN IDENTIFIKASI PASIEN

1 2

3
INM KEPATUHAN IDENTIFIKASI PASIEN
INM KEPATUHAN IDENTIFIKASI PASIEN
Dimensi Mutu

Berorientasi
Kepada Pasien
Dasar Pemikiran Tujuan

1. Undang-undang mengenai
Mengukur tingkat kepuasan
Pelayanan Publik
Masyarakat sebagai dasar
Upaya-Upaya peningkatan
2. Pedomam Menpan-RB
mutu dan terselenggaranya
mengenai Pedoman
pelayanan disemua unit
Penyusunan Survey
yang mampu memberikan
Kepuasan Masyarakat
kepuasan pasien
Unit Penyelenggara
Pelaynan Publik

3. Peraturan Meteri
Kesehatan mengenai Klinik
Definisi Operasional
Formula
Numerator

Jenis Indikator Total nilai persepsi seluruh responden


X 25
Outcome Total unsur yang terisi dari seluruh responden

Satuan Pengukuran Numerator


Indeks
Kreteria Eksklusi
Pasien yang tidak kompeten dalam mengisi
Kuisioner dan/atau tidak ada keluarga
yang mendampingi
Target ≥ 76,61 Kreteria Inklusi
Seluruh pasien
Metode Pengumpulan data

Sumber Data

Instrumen Pengambilan Data

Besar Sample

Cara Pengambilan Sampel

Periode Pengumpulan Data

Penyajian Data

Metode Pelaporan dan Analisa


Data

Penanggung Jawab
Stratified Random
Sampling, penarikan sampel
acak terstruktur dilakukan
dengan membagi anggota
populasi dalam beberapa sub
kelompok yang disebut strata,
lalu suatu sampel dipilih dari
masing-masing stratum
INM KEPUASAN PASIEN
Sebelum masuk ke menu INM Kepuasan Pasien, terlebih dulu hitung “sampel”
Besar sampel untuk indikator
kepuasan pasien dihitung
dengan menggunakan tabel
Krejcie dan Morgan

PERMENPAN RB No. 14/2017


INM KEPUASAN PASIEN
Sebelum masuk ke menu INM Kepuasan Pasien, terlebih dulu hitung “sampel”
INM KEPUASAN PASIEN

1 2

3 4

6
INM KEPUASAN PASIEN
KUISIONER KEPUASAN PASIEN
(PERMENPAN RB No 14/2017)
KUISIONER KEPUASAN PASIEN
(PERMENPAN RB No 14/2017)
Data Hasil Capaian INM

174
200
60
68

Anda mungkin juga menyukai