Anda di halaman 1dari 8

---------------------------------------------------------------------------------------KERANGKA ACUAN KERJA

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


PENYUSUNAN STUDI KELAYAKAN
PEMBENTUKAN KAWASAN INDUSTRI HASIL TEMBAKAU (KIHT)
KABUPATEN SAMPANG TAHUN 2022

I. LATAR BELAKANG
Kabupaten Sampang sebagai salah satu daerah penghasil tembakau varietas Madura yang
tersebar di 12 kecamatan kecuali kecamatan Ketapang dan kecamatan Banyuates dengan
kontribusi tidak kurang dari 5.000 ha per tahun mendorong masyarakat di wilayah ini untuk
memproduksi rokok baik dalam bentuk sigaret kretek tangan (SKT) maupun sigaret kretek mesin
(SKM).
Berdasar data Dirjen Bea Cukai Kantor Perwakilan Madura di Pamekasan jumlah pabrik
rokok legal yang terdapat di Kabupaten Sampang terdapat sebanyak 3 pabrik rokok skala industri
kecil dan menengah yang tersebar di tiga desa dan kecamatan berbeda yaitu Desa Plampaan
Kecamatan Camplong, Desa Tlagah Kecamatan Banyuates, dan Desa Barunggagah Kecamatan
Tambelangan. Sedangkan pabrik rokok ilegal atau pabrik dengan produksi rokok tidak
mengenakan cukai atau mengenakan cukai namun tidak sesuai dengan ketentuan peraturan yang
berlaku jumlahnya disinyalir lebih banyak lagi.
Kawasan Industri Hasil Tembakau (KIHT) skala industri kecil dan menengah sebagai
sebuah kawasan tempat pemusatan kegiatan industri hasil tembakau yang dilengkapi dengan
prasarana, sarana serta fasilitas penunjang industri hasil tembakau yang disediakan,
dikembangkan, dan dikelola oleh pengusaha kawasan industri hasil tembakau dapat dibentuk
dalam rangka untuk meningkatkan pengawasan dan pelayanan di bidang cukai serta
perekonomian daerah.
Agar pembentukan KIHT dapat mencapai sasaran seperti dijelaskan diatas dibutuhkan kajian
perencanaan dengan Penyusunan Studi Kelayakan Pembentukan KIHT Kabupaten Sampang
Tahun 2022

II. MAKSUD DAN TUJUAN


Penyusunan Studi Kelayakan Pembentukan KIHT Kabupaten Sampang tahun 2022
dimaksudkan untuk menyediakan dokumen kajian yang menjadi pedoman atau dasar penentuan
kelayakan pembentukan KIHT di Kabupaten Sampang secara teknis, sosial, maupun ekonomi.
Adapun tujuan penyusunan Studi Kelayakan Pembentukan KIHT Kabupaten Sampang
tahun 2022 adalah:
1. Melakukan inventarisasi dan identifikasi terhadap kondisi eksisting pabrik rokok skala kecil
dan menengah yang terdapat di Kabupaten Sampang baik yang legal maupun illegal ;
2. Melakukan identifikasi dan analisis terhadap kelayakan beberapa titik lokasi pembentukan
KIHT ditinjau dari aspek teknis, aspek social, dan aspek ekonomi;
3. Menyusun dan mengusulkan alternatif lokasi yang dianggap paling cocok dalam pembentukan
KIHT Kabupaten Sampang.
4. Menyusun dan mengusulkan rancangan teknis KIHT (desain dan siteplan) dan perkiraan
pembiayaan yang dibutuhkan.

III. SASARAN
Sasaran penyusunan Studi Kelayakan Pembentukan KIHT Kabupaten Sampang Tahun
2022 adalah tersedianya dokumen teknis yang menjadi pegangan dan arahan bagi semua
stakeholders yang terlibat dalam pembangunan/pengembangan KIHT.

1
---------------------------------------------------------------------------------------KERANGKA ACUAN KERJA

IV. NAMA PENGGUNA JASA DAN PIHAK PELAKSANA PENYEDIA JASA


Nama pengguna Jasa Pekerjaan Swakelola adalah Dinas Koperasi, Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Sampang.
Adapun pelaksana penyedia jasa pekerjaan Penyusunan Studi Kelayakan Pembentukan
KIHT Kabupaten Sampang Tahun 2022 adalah pihak ketiga sebagaimana diatur dalam pasal 23
(3) huruf a Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah melalui penunjukan langsung.

V. SUMBER DANA DAN PERKIRAAN BIAYA


Kegiatan ini dibiayai dari APBD Kabupaten Sampang Tahun Anggaran 2022 dengan
pagu DPA sebesar Rp. 100.000.000,00 (Seratus Juta Rupiah) termasuk pajak, dengan Harga
Perkiraan Sendiri (HPS) sebesar Rp. 99.980.000,00 (Sembilan Puluh Sembilan Juta Sembilan
Ratus Delapan Puluh Ribu Rupiah) sebagaimana rekapitulasi dan rincian dalam lampiran.
Adapun susunan Pelaksana Penyusunan Studi Kelayakan Pembentukan KIHT Kabupaten
Sampang Tahun 2022 adalah sebagai berikut:

a. Pelaksana Kegiatan
1) Tenaga Ahli
Penugasan
No Posisi, keahlian dan persyaratannya
(Keg/bulan)
(1) Ketua Tim (Team Leader)/ Tenaga Ahli Ekonomi
Pembangunan/ Perencanaan Wilayah, sebanyak 1 (satu) orang.
Kualifikasi pendidikan minimal Sarjana di Bidang Ekonomi
Pembangunan/ Perencanaan Wilayah dengan pengalaman
profesional 5 (lima) tahun. Bertugas mengkoordinir dari tim
perencanaan dalam melakukan proses pekerjaan; memberikan 2 OB*
arahan pekerjaan kepada tim perencanaan dalam melakukan
survey, analisa data dan proses perencanaan; menyampaikan
hasil pekerjaan kepada pemberi tugas; memimpin rapat
koordinasi dalam proses pekerjaan perencanaan; serta dapat
bekerja sama dengan pihak lain.
(2) Tenaga Ahli Pertanian, sebanyak 1 (satu) orang.
Kualifikasi pendidikan minimal Sarjana Pertanian dengan
1 OB*
pengalaman profesional 5 (lima) tahun dalam bidang
perkebunan tembakau.
(3) Tenaga Ahli Manajemen Teknologi Industri, sebanyak 1 (satu)
orang.
Kualifikasi pendidikan minimal Manajemen Teknologi Industri 1 OB*
dengan pengalaman profesional 5 (lima) tahun dalam bidang
pengelolaan teknologi industri.
(4) Tenaga Ahli Sosial Budaya, sebanyak 1 (satu) orang.
Kualifikasi pendidikan minimal Sosial Budaya Kemasyarakatan
dengan pengalaman profesional 5 (lima) tahun dalam bidang 1 OB*
sosial budaya kemasyarakatan.

(5) Tenaga Ahli Pengembangan Sarana/Prasarana Wilayah,


sebanyak 1 (satu) orang.
1 OB*
Kualifikasi pendidikan minimal Sarjana Perencanaan Wilayah/
Kota dengan pengalaman profesional 5 (lima) tahun dalam

2
---------------------------------------------------------------------------------------KERANGKA ACUAN KERJA

Penugasan
No Posisi, keahlian dan persyaratannya
(Keg/bulan)
bidang perencanaan pengembangan sarana/prasarana wilayah.
(6) Tenaga Ahli teknik arsitektur, sebanyak 1 (satu) orang.
Kualifikasi pendidikan minimal Sarjana teknik arsitektur
dengan pengalaman profesional 5 (lima) tahun dalam bidang 1 OB
penataan bangunan kawasan industri.

Keterangan : OB* (Orang-Bulan)

2) Asisten Tenaga Ahli


No Posisi, keahlian dan persyaratannya Penugasan
(Keg/bulan)
(1) Asisten Tenaga Ahli Pertanian, sebanyak 1 (satu) orang.
Kualifikasi pendidikan minimal Sarjana Pertanian dengan
pengalaman profesional 1 (satu) tahun dalam bidang
2 OB*
perkebunan tanaman tembakau.

(2) Asisten Tenaga Ahli Manajemen Teknologi Industri, sebanyak


1 (satu) orang.
Kualifikasi pendidikan Manajemen Teknologi Industri dengan 2 OB*
pengalaman profesional 1 (satu) tahun dalam bidang
pengelolaan teknologi industri.
(3) Asisten Tenaga Ahli Pengembangan/ Prasarana Wilayah,
sebanyak 1 (satu) orang.
Kualifikasi pendidikan minimal Sarjana Perencanaan Wilayah/ 2 OB*
Kota dengan pengalaman profesional 1 (satu) tahun dalam
bidang pengembangan wilayah/kota.
(4) Asisten Tenaga Ahli Teknik Arsitektur, sebanyak 1 (satu)
orang.
Kualifikasi pendidikan minimal Sarjana Teknik Arsitektur 1 OB
dengan pengalaman profesional 1 (satu) tahun dalam bidang
penataan bangunan dalam kawasan industri.
Keterangan : OB* (Orang-Bulan)

3) Tenaga Pendukung
Penugasan
No Posisi, keahlian dan persyaratannya
(keg/bln)

3
---------------------------------------------------------------------------------------KERANGKA ACUAN KERJA

(1) Administrasi , sebanyak 1 (satu) orang.


Kualifikasi pendidikan minimal lulusan diploma (D3) semua
jurusan yang telah memiliki pengalaman profesional 1 (satu) 2 OB*
tahun dalam bidang administrasi kantor dan dapat
mengoperasikan komputer.
Keterangan : OB* (Orang-Bulan)

4) Kebutuhan non personil.


Untuk mendukung kelancaran jalannya pekerjaan, Tim dapat melakukan sewa
Kendaraan roda empat sesuai kebutuhan untuk mengadakan perjalanan menuju
lokasi dan berkoordinasi dengan pengguna jasa.

VI. SISTEMATIKA PENULISAN


Sistematika penulisan dalam laporan akhir Penyusunan Studi Kelayakan Pembentukan
KIHT Kabupaten Sampang Tahun 2022 minimal memuat :
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Maksud, Tujuan dan Sasaran
C. Dasar Hukum
D. Ruang Lingkup
1. Ruang Lingkup Materi
2. Ruang Lingkup Lokasi
E. Metodologi (menjelaskan metodologi yang akan digunakan dalam analisa)
F. Jenis Data yang Dibutuhkan (list data-data yang digunakan dalam penyusunan Studi
Kelayakan)
G. Sistematika Pembahasan
Bab II FEASIBILITY STUDY
2.1. Konsep Umum FS
2.2. Risiko
2.3. Operasional dan Produksi
2.4. Pemasaran
2.5. Organisasi dan SDM
2.6. Kewirausahaan dan Strategi
Bab III KAWASAN INDUSTRI HASIL TEMBAKAU
3.1. Pengertian KIHT
3.2. Fungsi KIHT
3.3. Maksud dan Tujuan Pembentukan KIHT
3.4. Manfaat Pembentukan KIHT
3.5. Pengguna layanan KIHT
3.6. Pendirian dan Pengelolaan KIHT
3.7. Tata Letak
3.8.Studi Pembanding (Beberapa jenis KIHT)

Bab IV METODOLOGI FEASIBILITY STUDY


4.1. Kerangka Feasibility Studi
4.2. Tahapan Studi
4.3. Pengumpulan Data

4
---------------------------------------------------------------------------------------KERANGKA ACUAN KERJA

Bab V KAJIAN PASAR DAN ASPEK PEMASARAN


5.1. Perencanaan Kajian Pemasaran
5.2. Hasil Kajian
Bab VI KAJIAN OPERASIONAL DAN PRODUKSI
Bab VII KAJIAN ORGANISASI DAN SDM
Bab VIII KAJIAN RISIKO
Bab IX KAJIAN KEUANGAN
Bab X KAJIAN KEWIRAUSAHAAN DAN STRATEGIS
Bab XI USULAN TENIS KIHT
11.1. Calon Lokasi Eksisting KIHT
11.2. Pola Zonasi
11.3. Konsep Dasar Penataan KIHT
11.4. Desain KIHT
11.5. Alternatif Site untuk KIHT Kabupaten Sampang
Bab XII Penutup
12.1. Kesimpulan
12.2. Rekomendasi

VII. RUANG LINGKUP

a. Lingkup Pekerjaan
Ruang lingkup pekerjaan Penyusunan Studi Kelayakan Pembentukan KIHT Kabupaten
Sampang Tahun 2022 sebagai berikut:
1. Persiapan, meliputi :
a. Penyusunan agenda pelaksanaan;
b. Menyiapkan kelengkapan administrasi;
c. Menyusun program kerja dan tim ahli;
d. Melakukan persiapan teknis, terutama perumusan substansi dan tujuan program secara
garis besar, dengan menggunakan check list data, panduan metode pelaksanaan, dan
peralatan pendukung yang diperlukan; dan
e. Menyusun anggaran biaya.

2. Pengumpulan Data dan Informasi Terkait


Tahap ini bertujuan untuk memperoleh gambaran kondisi awal wilayah dan potensi
pengembangan kawasan industry hasil tembakau, serta untuk memperoleh data sebagai
bahan analisis sekurang-kurangnya meliputi :
a. Data Perekonomian
b. Data Luas Tanam dan Luas Panen Tanaman Perkebunan Tembakau
c. Data Pabrik Rokok Legal dan Ilegal
d. Sarana Prasarana Pendukung
e. Data Sosial
f. Data Lingkungan
g. Multiplier Effect dan Kegiatan yang Sinergis dengan KIHT
h. Kesesuaian dengan Dokumen Perencanaan Wilayah

3. Identifikasi dan Analisis


Tahapan ini dilakukan untuk memperoleh gambaran potensi pengembangan, prospek dan
kebutuhan pengembangan kawasan.
Secara keseluruhan ada 4 kelompok analisis yang dilakukan:

5
---------------------------------------------------------------------------------------KERANGKA ACUAN KERJA

a. Identifikasi potensi daya dukung lahan dan penetapan batas kawasan;


b. Identifikasi pola aliran/pergerakan orang/barang/produk dari wilayah hinterland, pusat
permukiman, pusat sentra produksi ke pusat kawasan dan ke outlet pemasaran;
c. Potensi pengembangan sistem dan usaha industry hasil tembakau; dan
d. Perkiraan kebutuhan pengembangan prasarana sarana pendukung pengembangan
kawasan.
4. Pengembangan Konsep Pembentukan KIHT
Tahap pengembangan Konsep Pembentukan KIHT adalah merupakan tahap perumusan
hasil analisis dan menjelaskan langkah-langkah/strategi yang perlu dikembangkan untuk
dapat mencapai tujuan berjalannya sistem usaha industry hasil tembakau.
Perumusan Konsep Pembentukan KIHT didasarkan pada hasil analisis, potensi dan
permasalahan di lapangan, peluang dan prospek perkembangan di masa mendatang, serta
beberapa asumsi-asumsi yang dikembangkan sebelumnya.
5. Seminar I, yaitu mempresentasikan hasil perumusan Studi Kelayakan Pembentukan KIHT
setelah beberapa tahap penting dilaksanakan.
Rumusan konsep studi kelayakan harus dilengkapi peta-peta dengan tingkat ketelitian
minimal skala 1 : 50.000, yang memuat minimal meliputi :
a. Rencana struktur ruang kawasan;
b. Rencana pola pemanfaatan ruang kawasan;
c. Rencana pengelolaan kawasan lindung dan budidaya; dan
d. Rencana sistem sarana dan prasarana transportasi, telekomunikasi, penyediaan energi,
irigasi, air bersih dan pengelolaan lingkungan.
6. Survey lapangan, meliputi pengumpulan data primer baik melalui quesioner, pendataan, dan
pengamatan langsung kondisi eksisting lokasi rencana atau mengkonfirmasi hasil
perumusan pada Seminar 1;
7. Perbaikan hasil perumusan Studi Kelayakan Pembentukan KIHT sesuai masukan-masukan
yang diperoleh pada Seminar I serta diselaraskan dengan hasil survey lapangan ;
8. Seminar II, yaitu pemaparan hasil perumusan Studi Kelayakan Pembentukan KIHT yang
sebelumnya dituangkan dalam Format Draft Laporan Akhir;
9. Penyusunan Dokumen Laporan Akhir Studi Kelayakan KIHT Kabupaten Sampang.

b. Lingkup Lokasi
Lokasi Penyusunan Studi Kelayakan Pembentukan KIHT Kabupaten Sampang Tahun 2022
adalah meliputi seluruh wilayah Kabupaten Sampang.

VIII. JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN


Jangka waktu untuk penyelesaian pekerjaan ini, yang dituangkan dan ditetapkan dalam
dokumen kontrak adalah 60 (enam puluh) hari kalender sejak ditanda tangani Surat Perintah
Mulai Kerja (SPMK) dengan jadwal kegiatan sebagai berikut:

WAKTU (Bulan September Minggu ke- ) WAKTU (Bulan Oktober Minggu ke- )
NO URAIAN KEGIATAN
1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan x              

6
---------------------------------------------------------------------------------------KERANGKA ACUAN KERJA

Pengumpulan Data dan


x x x          
2 Informasi terkait
3 Identifikasi dan Analisis     x x        
Pengembangan Konsep
    x x        
4 KIHT
5 Seminar – I       x        
6 Survey Lapangan       x x      
7 Perbaikan         x x    
8 Seminar – II           x    
Penyusunan Laporan
          x x x
9 Akhir

IX. KELUARAN (OUTPUT)


Keluaran yang diharapkan dalam Penyusunan Studi Kelayakan Pembentukan KIHT
Kabupaten Sampang Tahun 2022 adalah berupa Laporan Pendahuluan, Draft Laporan Akhir,
Laporan Akhir, Executive Summary, dan Soft Copy (flash Disk) dengan uraian sebagai berikut:

a. Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan ini merupakan laporan yang sangat penting yang dijadikan
acuan/pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan berikutnya.
Laporan pendahuluan berisi tentang latar belakang permasalahan; maksud dan
tujuan; sasaran; ruang lingkup pekerjaan; metode pelaksanaan; hasil survey awal dan
pengumpulan data sekunder yang terkait dengan Penyusunan Studi Kelayakan
Pembentukan KIHT Kabupaten Sampang Tahun 2022; rencana kegiatan; dan penugasan
tenaga ahli.
b. Draft laporan Akhir
Draft Laporan akhir ini pada dasarnya merupakan pengembangan lebih lanjut dari
laporan pendahuluan yang disusun berdasarkan telaahan data sekunder/primer, hasil survey
lapangan, hasil pengolahan dan analisa data sesuai dengan metodologi yang telah ditetapkan
atau masukan-masukan dari hasil diskusi/pembahasan pada saat seminar I, yang
menghasilkan fakta-fakta dan arahan kebijakan dalam Penyusunan Studi Kelayakan
Pembentukan KIHT Kabupaten Sampang Tahun 2022.
c. Laporan Akhir
Laporan akhir ini merupakan laporan final Penyusunan Studi Kelayakan
Pembentukan KIHT Kabupaten Sampang Tahun 2022, setelah dilakukan
perbaikan/penyesuaian sesuai dengan hasil pembahasan dengan tim pembahas pada saat
seminar II.
d. Executive Summary
Executive Summary merupakan ringkasan dari laporan akhir Penyusunan Studi
Kelayakan Pembentukan KIHT Kabupaten Sampang Tahun 2022. Laporan ini terdiri dari
teks dan gambar–gambar pendukung yang disajikan dalam format penulisan dan tampilan
yang menarik.

e. Flash Disc
Flash Disc berisikan file-file peta pendukung, laporan pendahuluan, dokumen
laporan akhir dan data-data pendukung lainnya.

7
---------------------------------------------------------------------------------------KERANGKA ACUAN KERJA

X. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) pelaksanaan pekerjaan ini dibuat untuk menjadi
acuan bagi semua pihak termasuk pihak pelaksana pekerjaan dalam melaksanakan Penyusunan
Studi Kelayakan Pembentukan KIHT Kabupaten Sampang Tahun 2022 yang secara
penganggaran terdapat pada anggaran Dinas Koperasi, Perindsutrian dan Perdagangan
Kabupaten Sampang.

Sampang, 12 Agustus 2022

Kuasa Pengguna Anggaran

R. HERMINIWATI, S.Sos.,M.Si
NIP.19690217 199503 2 002

Anda mungkin juga menyukai