Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KERJA

(KAK)

KEGIATAN PENYUSUNAN MASTERPLAN


KABUPATEN SUKABUMI

KEMENTERIAN PERKEBUNAN

KABUPATEN SUKABUMI TAHUN ANGGARAN 2023


1.1 Latar Belakang
Perkebunan dinilai menjadi kekuatan dan penopang ekonomi nasional, hal ini terbukti dari tahun ke
tahun selalu berkontribusi dalam meningkatkan besaran PDB; nilai investasi/ penanaman modal
dalam negeri maupun luar negeri yang tinggi; menyumbang surplus neraca perdagangan
internasional; sumber devisa negara; berkontribusi dalam peningkatan penerimaan negara melalui
cukai tembakau, pajak ekspor dan bea keluar; pungutan ekspor bagi produk minyak sawit,
penyediaan bahan pangan dan bahan baku industry. Berdasarkan catatan sampai dengan triwulan III
tahun 2019 kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional sebesar Rp399 triliun lebih
dan diperkirakan akan melebihi Rp500 triliun di akhir 2019. Pendapatan ini di triwulan yang sama
telah melebihi pendapatan sektor minyak dan gas (migas) yang hanya mencapai Rp 328 triliun. Selain
peran ekonomi, perkebunan juga memiliki peran ekologis dan sosial budaya. Peran inklusiftas
ekologis diasumsikan perkebunan sebagai salah satu paru-paru ekosistem yang menyerap dan
mereduksi karbondioksida sekaligus mengeluarkan oksigen di atmosfer bumi, penyedia bahan bakar
nabati dan bioenergy yang bersifat ramah lingkungan yang terbarukan, penurun emisi gas rumah
kaca serta mendukung pelestarian SDA dan lingkungan hidup sedangkan peran sosial perkebunan
pembuka lapangan kerja dan penyerap tenaga kerja yang berkelanjutan sesuai amanat Undang-
Undang No. 39/2014 tentang Perkebunan.

RPJMN 2015-2019 pengembangan perkebunan merupakan manifestasi gerakan pengembangan


perkebunan dengan membagi kedalam 2 program agenda prioritas yakni yang pertama agenda
prioritas yang mendukung NAWACITA dan yang kedua agenda prioritas TEMATIK. Sasaran kegiatan
agenda prioritas mendukung Nawacita yatu pengembangan tanaman kelapa sawit, karet, kakao kopi,
teh dan kelapa. Pengembangan kelapa sawit pendanaannya melalui BLU sawit sedang Ditjen
Perkebunan sebagai penerbit rekomendasi teknis kelompok yang diusulkan sebagai penerima
bantuan pengembangan kelapa sawit. Upaya peningkatan produksi dan produktivitas tanaman
perkebunan salah satunya diawali dengan penggunaan benih unggul bermutu, didukung dengan
penggunaan sarana produksi yang tepat sesuai rekomendasi, dan penerapan sistem manajemen
usaha tani yang sesuai.

Untuk memastikan pengembangan Perkebunan dapat berjalan dan didukung oleh seluruh
stakeholder baik pusat maupun daerah, diperlukan Masterplan sebagai dokumen perencanaan
pengembangan perkebunan jangka panjang yang penyusunannya melibatkan pemerintah,
pemerintah daerah, masyarakat, dan akademisi. Oleh karena itu, perlu dilaksanakan pekerjaan
Penyusunan Masterplan Perkebunan. Untuk itulah Tahun 2023 Kementerian Pertanian dalam
mendukung pengembangan perkebunan akan menyusun Master Plan Perkebunan di Kabupaten
Sukabumi

Ketersediaan Masterplan Perkebunan menjadi penting sebagai pedoman bagi seluruh pemangku
kepentingan untuk melakukan pembangunan dan pengelolaan kawasan yang mewujudkan
keseimbangan antara upaya pembangunan ekonomi, konservasi, serta peningkatan pengetahuan dan
pendidikan bagi masyarakat umum dalam jangka panjang. Masterplan Perkebunan diharapkan juga
mampu membangun keterpaduan dan percepatan pembangunan ekonomi di Kabupaten Sukabumi.
1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud

Penyusunan Masterplan Perkebunan di Kabupaten Sukabumi dimaksudkan untuk merumuskan


rencana dan program pemerintah Kabupaten Sukabumi yang sistematis dan terstruktur berdasarkan
potensi sumber daya yang ada serta faktor-faktor pendukung dan penghambatnya dalam upaya
mewujudkan produksi perkebunan di Kabupaten Sukabumi, serta sebagai buku pedoman yang dapat
digunakan untuk referensi dan pegangan bagi penyusunan rencana aksi yang aplikatif baik dalam
jangka menengah maupun jangka panjang. Diharapkan masterplan ini selanjutnya dapat dijadikan
dasar dalam menyusun kebijakan pembangunan dan pengembangan perkebunan di Kabupaten
Sukabumi.

Tujuan

Adapun Tujuan Penyusunan Masterplan Perkebunan di Kabupaten Sukabumi yaitu :

1. Mengetahui potensi, permasalahan dan tipologi pembangunan Perkebunan di Kabupaten


Sukabumi;
2. Menetapkan kawasan dan area pusat produksi komoditas unggulan perkebunan di
Kabupaten Sukabumi;
3. Merumuskan Strategi Pengembangan Kawasan Perkebunan dalam 20 Tahun mendatang
secara partisipatif.

1.3 Sasaran

Sasaran dari Penyusunan Masterplan Perkebunan di Kabupaten Sukabumi, yaitu:

1. Rencana dasar Pengembangan Kawasan perkebunan;


2. Rencana Pengembbangan Komoditas Unggulan di masing-masing Kawasan Perkebunan;
3. Rencana Sarana Prasarana dan Infrastruktu Penunjang Kawasan Perkebunan;
4. Rencana Manajemen dan Pengusahaan pengembangan Kawasan Perkebunan.

1.4 Ruang Lingkup Kegiatan

Lingkup kegiatan pekerjaan penyusunan Masterplan Perkebunan adalah sebagai berikut :

1.4.1 Ruang Lingkup Kegiatan

Lingkup wilayah perencanaan Masterplan Perkebunan meliputi seluruh kawasan perkebunan di


Kabupaten Sukabumi

1.4.2 Ruang Lingkup Kegiatan

a. Kegiatan Teknis Awal, meliputi :


 Studi Literatur
 Perumusan Metode Pendekatan
 Identifikasi Potensi dan Permasalahan
b. Kegiatan Identifikasi Potensi dan Perrmasalahan Kawasan
 Kondisi fisik dasar kawasan yang meliputi keadaan topografi / kemiringan
tanah,geologi / struktur batuan / tanah,hidrologi / sumber- sumber air dan iklim.
Informasi tersebut dilengkapi peta dengan kedalaman skala 1 : 10.000
 Tata guna lahan eksisting yang meliputi pola pemanfaatan lahan (lahan budidaya dan
non budidaya) yang disajikan dalam peta dengan kedalaman 1 : 10.000
 Fasilitas pelayanan lainnya untuk mendukung kegiatan di kawasan Perkebunan yang
meliputi kondisi fisik (topografi, tata guna lahan, iklim, hidrologi), kondisi sosial
(meliputi : jumlah penduduk 5 tahun terakhir, distribusi penduduk, data penduduk
berdasarkan usia kerja /jenis struktur pekerjaan) dan ekonomi kawasan (kegiatan
Perkebunan dan non Perkebunan, kegiatan industri dan jasa), prasarana dan sarana
kawasan (sistem jaringan jalan, jaringan listrik, jaringan telekomunikasi, sistem
jaringan irigasi dan air bersih, permukiman, sarana perdagangan dan jasa, keuangan
dan sebagainya).
c. Survey Pengumpulan Data dan Informasi baik data sekunder ataupun data primer.
d. Analisis/pengolahan data dan informasi.
e. Perumusan Konsep Pengembangan Kawasan Perkebunan di Kabupaten Sukabumi
f. Penyusunan Dokumen Masterplan Kawasan Perkebunan di Kabupaten Sukabumi

1.5 Keluaran

Keluaran kegiatan ini adalah Dokumen Masterplan Perkebunan sebagai Pedoman Pengembangan
Kawasan Perkebunan di Kabupaten Sukabumi.

1.6 Jangka Waktu Pelaksanaan

Kegiatan Penyusunan Masterplan Perkebunan dilaksanakan dalam jangka waktu 2 (dua) Bulan atau
sekitar 60 hari kalender.

1.7 Tenaga Ahli Yang Dibutuhkan

Tenaga Ahli Utama dan Tenaga Ahli pendukung yang dibutuhkan dalam pelaksanaan Kegiatan
Penyusunan Masterplan Perkebunan, antara lain sebagai beirkut:

Posisi Kualifikasi Jumlah


Tenaga Ahli
Ketua Tim/Ahli Perencanaan Minimal sarjana strata satu (S1) 1 Orang
Wilayah dan Kota Perencanaan Wilayah dan Kota
SKA Ahli Perencanaan Wilayah dan
Kota (Ahli Madya) dengan
pengalaman minimal 3 (tiga))
Tahun
Ahli Arsitektur Minimal Sarjana Strata (S1) 1 Orang
Arsitektur
SKA Ahli Arsitekttur/Ahli Arsitektur
Posisi Kualifikasi Jumlah
Lansekap (Ahli Muda) pengalaman
minimal 2 (dua Tahuun)
Ahli Budidaya Perkebunan Minimal Sarjana Strata (S1) 1 Orang
perkebunan, budidaya perkebunan
dan sejenis. Sertifikat
kompetensi/keahlian dibidangnya.
Pengalaman 2 Tahun
Tenaga Pendukung
Surveyor 1 Orang
Sekretaris/Administrasi 1 Orang

1.8 Pelaporan

Pelaporan hasil kegiatan ini terdiri dari penyampaian Laporan Pendahuluan, Laporan Antara, Laporan
Akhir, dan Softcopy Flashdisk laporan hasil kegiatan. Sistem pelaporan hasil kegiatan dilakukan secara
bertahap sesuai dengan jadwal pelaksanaan kegiatan.

1. Laporan Pendahuluan

Laporan pendahuluan dibuat sebanyak 3 (Tiga) eksemplar, yang didalamnya memuat pemahaman
terhadap KAK (Kerangka Acuan Kerja), metodologi pelaksanaan pekerjaaan, jadwal pelaksanaan
kegiatan, struktur organisasi tim kerja dan jadwal penugasan personil, daftar kebutuhan data,
rencana survei, alat survei lainnya termasuk pendataan lainnya terkait yang diperlukan.

2. Laporan Antara

Laporan ini dibuat sebanyak 3 (Tiga) eksemplar berisikan hasil identifikasi dan analisis data hasil
survei, potensi, permasalahan, gambaran umum wilayah dan pemetaan potensi pariwisata,
konservasi alam dan budaya di kawasan Geopark. Laporan ini akan dibahas untuk mendapatkan
tanggapan berupa masukan dan saran untuk penyempurnaan laporan.

3. Laporan Akhir

Laporan Akhir dibuat sebanyak 3 (Tiga) eksemplar merupakan laporan keseluruhan hasil kegiatan
penyusunan dokumen yang dihasilkan dari pekerjaan ini setelah melalui pembahasan dan
penyempurnaan laporan.

4.Soft Copy

Pelaporan Soft copy dalam media flashdisk dibuat sebanyak 2 (dua) buah yang berisi ketikan naskah
berikut lampiran semua laporan dalam bentuk PDF dan MS Word.

1.9 Nama dan Organisasi

Pengguna Jasa :

Nama Penanggung Jawab :

Nama PPTK :
Alamat :

1.9 Biaya dan Suumber Pendanaan

Sumber dana dari keseluruhan pekerjaan perencanaan dengan pagu sebesar Rp. … yang dibebankan
pada DPA …. Bila dana yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini dibatalkan / tidak cukup tersedia dalam
DPA Tahun Anggaran yang disahkan, maka Pengadaan Barang/Jasa dapat dibatalkan dan calon
Penyedia Jasa tidak akan menuntut ganti rugi dalam bentuk apapun.

PENUTUP

Kerangka Acuan Kerja ini sudah diupayakan untuk dibuat secara rinci, namun demi kesempurnaan
hasil kegiatan ini maka dimungkinkan adanya perubahan-perubahan berdasarkan masukan dan hasil
pembahasan pada saat proses pelaksanaan yang selanjutnya akan disesuaikan di dalam Surat
Perjanjian/ Kontrak.

Anda mungkin juga menyukai