Anda di halaman 1dari 15

Bahan Ajar Ilmu Material

Pertemuan XII
(Pemeriksaan bahan makro)

oleh

M. Hendra S Ginting, ST, M.T.


PRODI TPHP
Medan
2021
Kemampuan akhir yang diharapkan setelah
mengikuti kuliah pertemuan XII

Mahasiswa mampu mengetahui cara memeriksa


bahan secara makro dari beberapa jenis material
Tujuan pemeriksaan bahan makro

Pemeriksaan makro dilakukan untuk mengetahui


jenis pengerjaan mekanis (pengerolan, ekstrusi,
penempaan, penekanan, dsb) yang telah dialami
oleh sebuah komponen berdasarkan bentuk aliran.
Bentuk aliran bahan ini dapat diamati dengan
mengetsa komponen dalam larutan etsa.
Pengertian pemeriksaan bahan makro

Pemeriksaan dan pengujian produk dapat dilakukan


secara visual dan dengan bantuan peralatan,
meliputi :

a. Pemeriksaan rupa
b. Pemeriksaan ukuran
c. Pemeriksaan cacat dalam
a. Pemeriksaan Rupa
Pemeriksaan rupa hasil dapat dilakukan cepat dan
murah dengan pemeriksaan visual. Pemeriksaan visual
yaitu proses pemeriksaan yang dilakukan dengan
menggunakan alat indera mata tanpa alat bantu lain.
Pemeriksaan langsung dilakukan oleh penguji dengan
melihat benda. Pemeriksaan ini terbatas pada cacat-
cacat permukaan yang dapat terlihat oleh alat indera
mata. Dalam prosesnya hasil yang dicapai. tergantung
dari ketelitian, ketrampilan dan pengalaman dari penguji.
Proses pemeriksaan visual dapat melihat : Kekasaran
permukaan dan Porositas, Retakan, Aliran logam, Inklusi
pasir cetak, Deformasi atau melintir dan Bentuk
b. Pemeriksaan Ukuran

Ukuran hasil produk bahan umumnya mendekati


hasil perencanaan. Jika terjadi perbedaan ukuran
yang jauh dari yang seharusnya, hal pasti
dikarenakan kesalahan pada perencanaan dan
pembuatan pola. Jika kesalahan itu hanya sedikit hal
itu dikarenakan penyusutan, keausan pola,
kesalahan penyusunan pola, pembuatan cetakan
dan deformasi dari cetakan selama proses
penuangan.
Pemeriksaan ukuran menggunakan alat ukur

Alat-alat ukur yang dapat digunakan seperti : jangka


sorong, jangka pengukur diameter, pengukur dalam,
micrometer dan lain-lain, yang terpenting dalam
pengukuran adalah ketepatan dan kebenaran
penggunaan alat ukur dan ketelitian dalam
membaca skala ukur.
Jangka sorong

Jangka sorong merupakan


sebuah alat yang
digunakan untuk
mengukur dimensi bagian
luar atau dalam benda.
Tidak hanya itu saja,
jangka sorong juga
digunakan untuk
mengukur kedalaman.
Mulai dari celah, lubang,
dan, kedalaman lainnya.
c. Pemeriksaan Cacat Dalam

Untuk melakukan pengujian cacat dalam pada


benda tuang memerlukan alat bantu, tidak bisa
dilihat dengan mata biasa. Ada beberapa proses
pengujian untuk memeriksa cacat dalam pada
benda tuang mulai dari yang sederhana sampai
yang modern. Diantaranya yaitu dengan metode
serbuk dye-penetran, serbuk magnet, ultrasonic
dan radiograpi
Pemeriksaan bahan makro untuk logam

Metode Uji Makro Standar untuk Batang Baja,


Tunggul, Ingot, dan Tempa ASTM E381
Dikembangkan oleh American Testing and Materials
Authority (ASTM), standar ASTM E381 menjelaskan
metode pengujian untuk inspeksi makro bahan
logam. Nama lengkap dari standar ini adalah sebagai
berikut: ASTM E381 Batang baja, batang kayu,
batang logam dan tempa adalah metode uji makro
standar.
Standar ini digunakan dalam industri baja dan
merupakan metode pengujian sederhana yang
memberikan informasi tentang homogenitas relatif
sampel. Metode ini menggunakan efek asam atau
zat korosif lainnya untuk meningkatkan sifat struktur
makro dari sampel yang disiapkan dengan benar.
Pengujian yang dilakukan berdasarkan standar ini
memberikan hasil sebagai berikut:
• Perbedaan dalam struktur seperti ukuran butir,
struktur percabangan dan struktur kolom
• Perubahan komposisi kimia seperti pemisahan, inti
dan ikatan
• Kehadiran diskontinuitas seperti tur, jahitan,
retakan, porositas, ledakan, pipa dan mesin cuci
Jika pengujian dan pemeriksaan makro harus
dilakukan sesuai dengan persyaratan kontrak,
pesanan atau standar tempa, billet, ingot dan
sejenisnya, dan produksi akan dibuat sesuai
dengan hasil, produsen dan perusahaan pembeli
harus setuju untuk:
• Fase produksi di mana tes akan dilakukan
• Jumlah dan lokasi bagian yang akan diuji dan
diperiksa
• Persiapan permukaan yang diperlukan sebelum
etsa sampel
• Reagen etsa, suhu dan waktu etsa, dan
• Jenis, ukuran, jumlah, lokasi, dan pengelolaan
kondisi yang dianggap berbahaya
Selama tes, beberapa reagent etsa yang berbeda
dapat digunakan tergantung pada jenis pemeriksaan
yang akan dilakukan. Baja bereaksi secara berbeda
terhadap reagen etsa karena perbedaan dalam
komposisi kimia, metode produksi, perlakuan panas
dan banyak variabel lainnya. Praktis untuk
menetapkan standar umum untuk penerimaan atau
penolakan semua kondisi. Itu bukan karena
beberapa kondisi harus diperhitungkan sesuai
dengan bagian di mana ia terjadi.
Beberapa link vidio

https://www.youtube.com/watch?v=2rXlu9hBJoE

Anda mungkin juga menyukai