PERSIAPAN MATERIAL
Oleh:
MICHAEL JORDAN NAINGGOLAN
122170015
2.1 Metalografi
Metalografi merupakan suatu disiplin ilmu yang mempelajari metoda
observasi atau pemeriksaan atau pengamatan atau pengujian dengan tujuan
untuk menentukan ataumempelajari hubungan antara strukter dengan sifat
atau karakter dan perlakuan yang pernah dialami oleh logam, paduan dan
bahan bahan lainnya. Ilmu logam dibagi menjadi dua bagian khusus, yaitu
metalurgi dan metalografi. Metalurgi adalah menguraikan tentang cara
pemisahan logam dari ikatan unsur lainatau cara pengolahan logam secara
teknis, sehingga diperoleh jenis logam atau logam paduan yang memenuhi
kebutuhan tertentu. Sedangkan Metalografi adalahmempelajari tentang
pemeriksaan logam untuk mengetahui sifat, struktur, temperatur dan
persentase campuran dari logam tersebut.
Adapun tahapan tahapan tentang pemeriksaan presentase campuran logam
pada praktikum kali ini.
a. Pemeriksaan Makro (Macrocospic Examination)
Yang dimaksud dengan pemeriksaan makro adalah pemeriksaan bahan
dengan dengan mata kita langsung atau memakai kaca pembesar dengan
pembesaran rendah (alowmagnification).Kegunaannya untuk memeriksa
permukaan yang terdapat celah-celah, lubang-lubang pada struktur logam
yang sifatnya rapuh, bentuk-bentuk patahan benda uji bekas pengujian
mekanis yang selanjutnya dibandingkan dengan beberapa logam menurut
bentuk dan strukturnya antara satu dengan yang lain menurut
kebutuhannya. Angka pembesaran pemeriksaan makro antara 0,5 kali
sampai 50 kali. Pemeriksaan secara makro biasanya untuk bahan-bahan
yangmemiliki struktur kristal yang tergolong besar dan kasar. seperti misal
logam hasilcoran atau tuangan, serta bahan-bahan yang termasuk non
metal.
b. Pemeriksaan mikro
Yang dimaksud dengan pemeriksaan mikro ialah pemeriksaan bahan
logam dimana bentuk kristal logam tergolong halus sehinga diperlukan
angka pembesaran lensa mikroskop antara 50 kali sampai 3000 kali atau
ebih dengan menggunakan mikroskop industri. material merupakan
kegiatan atau tahapan yang paling awal dalam sebuah pengujian atau
praktikum dimana tujuannya adalah untuk mempersiapkan alat-alat dan
bahan-bahan apa saja yang akan digunakan sebelum pengujian. Pengujian
maiterial ini sangat penting karena umumnya dalam seuatu pengujian
material yang diamati adalah struktur-struktur mikro dari suatu
specimen.Maka dari ini sangat penting dalam suatu pengujian untuk
melakukan persiapan material mengingat yang umunya diamati adalah
struktur-struktur mikro yang sangat kecil, jika dalam suatu pengujian tidak
melakukan persiapan material maka ditakutkan hal-hal seperti debu,
kotoran atau bahkan sidik jari yang mana nantinya ditakutkan dapat
mengurangi kinerja atau efektivitas dari suatu pengujian, hal sperti ini
harus dihindari dari suatu pengujian. (F. & Suroso, 2013)). Didalam suatu
pengujian atau praktikum kita sangat mengharapkan mendapatkan data
pengujian yang valid, namun jika kita kurang dalammem persiapkan alat
dan bahan yang nantinya akan digunakan tentu saja hal
sangatlahmerugikan baru penguji, maka dari itu pentingnya persiapan
material sebelum melakukan pengujian benar-benar menjadi suatu hal
yang sangat mendasar dalam sebuah pengujian atau penelitian,
Pengamatan atau Pemeriksaan struktur bahan logam dapat dilakukan
dengan menggunakan berbagai skala atau tingkat pembesaran, mulai dari
secara visual atau pembesaran yang rendah sekitar 20 kali, sampai
pengamatan atau pemeriksaan pada pembesaran yang lebih besar, lebih
besar daripada 1.000.000 kali dengan mikroskop elektron. Namun sebelum
dilakukan pengamatan struktur, terlebih dahulu dilakukan proses persiapan
meterial. Proses persiapan material sangat penting karena sangat
mempengaruhi hasil dari pengamatan, dimana pada saat pengamatan
menggunakan mikroskop permukaan material harus halus dan rata. Berikut
ini adalah Beberapa tahapan yang biasa dilakukan sebelum pengamatan
mikroskop dapat dilaksanakan seperti:
2. Labeling
Labeling yaitu pemberian identitas sampel supaya dapat dibedakan
dengan yangainnya. Labeling dapat dilakukan dengan cara
penggoresan, pengetokan ataudengan cara lainnya. Pastikan bahwa
identitas tidak akan hilang selama preparasi.
3. Mounting
Mounting yaitu pelapisan sampel logam dengan zat organik seperti
bakelit, expoxin resin dengan maksud mempermudah penanganan
selama persiapanmetalografi. Teknik mounting dapat dilakukan
dengan berbagai cara seperti clampmounting, compression mounting,
cold mounting dan conductive mounting. Bahan uji yang relatif kecil
dan sukar untuk dipegang pada waktu akan digerindaatau dipoles
maka bahan tersebut perlu disalut. Untuk penyalutan dipakai alat
penyalut dan bahan penyalut seperti pada table. Proses penyalutan
yaitu mempunyai dua cara yaitu menggunakan alat pembingkaian
untuk bahan yang memerlukan panas dan penyalutan untuk bahan
yang tidak memerlukan panas hanya menggunakancetakan saja.
4. Grinding (Penggerindaan)
Grinding yaitu pengetaman dengan untuk meratakan permukaan sampel
dengan menggunakan kertas/bahan abrasif. Ukuran abrasif yang
digunakan mulai dari 40 sampai dengan 1200 mesh. Untuk menghindari
pengaruh temperatur gesekan, maka perasi perataan permukaan
dilakukan dengan cara basah. Bahan yang digunakan untuk grinding
biasanya menggunakan kertas amplas dimana Padakertas amplas disisi
belakangnya tertera nomor, nomor tersebut berkisar dariangka 1 sampa
3000, untuk menandakan tingkat kehalusan amplas terebutadalah,
angka 1 merupakan amplas kasar, dan amplas 3000 merupakan
amplassuper harus. semakin kecil nomor semakin kasar, begitu juga
kebalikannya.Amplas sendiri memiliki ukuran seperti Grit 60, 80, 100,
120, 150, 180, 220,240, 280, 320, 360, 400, 500, 600, 800, 1000, 1200,
1500, 2000, 2500 dan 3000 Penggerindaan benda uji dilakukan pada
kertas ampelas dimulai dari tingkat kasar sampai tingkat
halus.Tingkatan kehalusan kertas ampelas ditentukan oleh ukuran
serbuk silikon karbida pada kertas tersebut. Kertas ampelas tingkat
kehalusan 220 berarti serbuk silicon karbida kertas itu dapat lolos dari
ayakan dengan dengan 220 lubang pada luas 1 inchi2. Penggerindaan
benda uji dilakukan pada kertas ampelas dimulai dari tingkatkasar
sampai tingkat halus. Tingkatan kehalusan kertas ampelas
ditentukanoleh ukuran serbuk silikon karbida pada kertas tersebut.
Kertas ampelas tingkatkehalusan 220 berarti serbuk silikonkarbida
kertas itu dapat lolos dari ayakandengan 220 lubang pada luas 1 inchi2.
Tahapan penggerindaan menuruttingkatan kehalusan kertas ampelas
adalah, sebagai berikut.
Adapun tahapan tahapan pada penggerindaan kehalusan kertas ampleas
adalah sebagi berikut.
a) Digerinda pada tingkat 220 dengan arah tegak lurus pada garis
pemotonan bahan uji.
b) Digerinda pada tingkat 320 tegak lurus pada arah penggerindaan
pertama
c) Digerinda pada tingkat 400 tegak lurus pada arah pengerindaan
kedua
d) Digerinda pada tingkat 600 tegak lurus pada arah penggerindaan
ketiga. Dalam waktu penggerindaan tekanan tangan pada kertas
ampelas jangan terlalukuat dan bahan uji dialiri air pendingin yang
banyak. Fungsi air untuk mencegah panas yang terjadi pada bahan
5. Polishing
Polishing atau pemolesan adalah tahap akhir dari perataan permukaan
sampel. Syarat permukaan sampel yang dapat digunakan untuk analisis
metalografi adalah harus bebas goresan dan tampak seperti cermin.
Pemolesan dapatdilakukan secara bertahap dengan cara mekanis, kimia
dan elektrolitik.
6. Etching (Pengetsaan)
Teknik pengetsaan dapat dilakukan dengan cara kimia, elektrolitik,
katodik vakum. Setiap logam memilik reagent etchant tertentu, seperti
baja dan besi cor dapat digunakan reagent nital atau picral yang keduanya
menampakan fas pearlite. Hasil dari proses pemolesan akan berupa
permukaan yang mengkilapseperti cermin. Agar struktur logam terlihat
jelas maka permukaan tersebut dietsa. Etching adalah proses dengan
menggunakan untuk mengkikis bagian permukaan logam.
7. Cleaning (Pembersihan)
Cleaning adalah pembersihan permukaan logam yang belum dan sesudah
dietsa dari kotoran ataupun reagent kimia. Adapun Pencucian dapat
dilakukan dengan menggunakan air mengalir sampai pada tahap
polishing, dan menggunakanalkohol untuk etsa.
a. Drying (Pengeringan)
Tahap akhir yatu merupakan pengeringan sampel sebelum
pengamatan mikroskop. Permukaan sampel harus benar-benar
kering. Air yang tersisa padapermukaan akan teruapkan saat
pengamatan. Hal ini akan merusak lensa mikroskop. Selainitu, air
yang tersisa dapat memberikan interpretasi menjadi salah.
b. Struktur Mikroskopis
Struktur mikroskopis dari logam dan paduan metalik serta
hubungannya dengan sifat-sifat mekanik, termal, dan kimia dari
bahan tersebut. Tujuan utama dari metalografi adalah untuk
memahami bagaimana struktur mikroskopis sebuah logam atau
paduan dapat mempengaruhi sifat-sifatnya. Ini adalah metode
penting dalam ilmu material dan teknik material, dan digunakan
dalam berbagai aplikasi seperti manufaktur, rekayasa, dan
penelitian material. (Utomo E. (., 2017). Metalogafi adalah ilmu
yang mempelajari metode obcervasi dengan tujuan untuk melihat
dan menganalisa jenis dan bentuk struktur mikro setelah
mengalami proses Heat Treatment agar dapat membandingkan
struktur mikros dengan yang tanpa perlakuan. Sedang spesimen
metalografi yang digunakan untuk uji kekerasan alat
pemeriksaannya menggunakan mikroskop optik. Metalografi juga
mempelajari tentang pemeriksaan logam. untuk mengetahui sifat,
struktur dan persentase campuran dari logam tersebut Struktur
Mikroskopis dapat dijelaskan dengan berikut:
d. Distribusi Fase
Pengamatan metalografi juga membantu dalam menentukan
distribusi fase, yaitu bagaimana fase-fase berbeda, seperti ferrit dan
autensit dalam baja tersistribusi dalam sampel. Ini penting dalam
memahami sifat mekanik dan termal dalam logam.
e. Defek dan Inklusi
Metalografi dapat digunakan untuk mendeteksi atau
mengidentifikasi defek dalam struktur mikroskopis seperti retakan,
inklusi atau korosi. Ini membantu dalam memahami kekuatan dan
ketahanan material terhadap kerusakan.
f. Orientasi Kristal
Teknik metalografi khusus, seperti difraksi sinar-X, digunakan
untuk menentukan orientasi kristal dalam material, yang dapat
mempengaruhi sifat-sifat mekanik seperti kekuatan dan
konduktivitas termal.
i. Kualitas Produksi
Dalam industri manufaktur, metalografi digunakan untuk
mengendalikan kualitas produksi dengan memeriksa sampel yang
dihasilkan untuk memasttikan sesuai dengan spesifikasi.
j. Analisis Kerusakan
Saat terjadi kegagalan material dalam aplikasi, metalografi
digunakan dalam menganalisis penyebab kerusakan dan
menentukan apakah kegagalan tersebut disebabkan oleh struktur
mikroskopis atau faktor lain.
l. Pemeriksaan Makro
Pemeriksaan makro adalah pemeriksaan secara langsung dangan
mata kita atau memakai kaca pembesar dengan pembesaran rendah.
Tujuannya adalah untuk memeriksa permukaan.
Mulai
pemotongani bahan
Cleaning
Analisis data
Membuat Kesimpulan
Selesai
3.2 Alat
Adapun alat yang digunakan pada tahapan-tahapan praktikum kali ini
adalah sebagai berikut.
a. Mesin Precision Low Speed Saw
Polycrystaline Diamond Suspension 3µm, 9 µm, Alkohol 70% dan asam Nital
Sumber:Laboratorium Rekayasa Material
3.3 Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah sebagai
berikut:
a. Material yang digunakan
Gambar 3. 5 yakni Carbon Steel Medium (AISI 1045) dan Stainless Steel (SS
304)
Sumber: Laboratorium Rekayasa Material
Labeling Untuk
(Identifikasi) mengetahui
membedakan
dengan yang
lainnya.
Mounting Pelapisan pada
sebuah sampel
logam resin.
Dan
menggunakan
zat-zat
organik
Grinding untuk
(Penggrindaan) meratakan
permukaan
pada sampel
menggunakan
bahan abrasive
Polishing Membersihkan
(Pemolesan) dengan
menggunakan
steel.agar
menghilangkan
kotoran atau
menghilankan
goresan-oresan
Etching Teknik
(Pengetsaan) pengetsaan
dengan cara
kimia,
elektrolitik,
atau katodik
vakum
Cleaning Pembersihan
(Pembersihan) permukaan
logam cairan
etsa atau zat
kimia dan lalu
dibersihkan
menggunakan
pada air yang
mengalir
BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
6.1 Analisis
Analisis persiapan material adalah proses yang dilakukan sebelum
melaksanakan suatu proyek atau tugas untuk memastikan bahwa semua
material yang diperlukan telah disiapkan dengan baik. Ini bisa berlaku dalam
berbagai konteks, seperti konstruksi, produksi, riset, atau bahkan presentasi.
Seperti mengidentifikasi Kebutuhan Material yaitu mengidentifikasi semua
jenis material yang diperlukan seperti mounting, grinding, labeling,
polishing ,etching, cleaning,untuk menyelesaikan proyek atau tugas dan Ini
dapat mencakup bahan mentah, peralatan, dokumen, dan sebagainya. Tentukan
jumlah material yang dibutuhkan untuk menghindari kekurangan atau
pemborosan. Hal ini dapat dilakukan berdasarkan perhitungan atau
pengalaman sebelumnya. Pastikan bahwa material yang akan digunakan sesuai
dengan standar kualitas yang diperlukan. Ini melibatkan pemilihan material
berkualitas tinggi yang sesuai dengan spesifikasi teknis. Pastikan material
disimpan dengan aman dan terlindungi dari kerusakan atau pencurian. Ini dapat
melibatkan penyusunan fasilitas penyimpanan yang sesuai. persiapan material
sangat penting untuk memastikan bahwa suatu proyek berjalan lancar tanpa
hambatan material. Ini membantu menghindari penundaan dan masalah yang
mungkin timbul karena kurangnya persiapan material yang tepat. Selain itu,
juga berkontribusi pada efisiensi, pengendalian biaya, dan keberhasilan
keseluruhan proyek atau tugas.
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang kita ambil dari praktikum kali ini adalah sebagai
berikut:
a. Sebelum melakukan proses metalografi perlu melakukan proses
persiapan material untuk sampel yang akan dilakukan penelitian
metalografi pada saat praktikum dimulai
b. Tahap tahap dalam proses persiapan material sangat perting terutama
untuk para peraktikum yang harus dilakukan dengan baik karena sangat
mempengaruhi hasil penelitian pada saat proses metalografi atau saat
praktikum berjalan
c. Pengetahuan tentang alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum
adalah landasan yang sangat penting untuk menjalankan berbagai
eksperimen atau tugas yang berkaitan dengan material. Memahami alat
dan bahan yang digunakan memungkinkan peserta praktikum untuk
bekerja dengan efisien dan aman serta memahami batasan dan
kegunaan masing-masing komponen
6.2 Saran
Adapun saran yang dapat pada diberikan pada pada beberapa praktikum kali
ini adalah sebagi berikut.
a. Diharapkan untuk praktikan lebih memahami materi praktikum.
b. Lebih fokus ketika praktikum sedang berlangsung
c. Praktikan lebih memperhatikan laboratorium
d. Semua praktikan diharapkan dapat mecoba alat yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
Irhasyuarna, Y., Kusasi, M., Fahmi, F., Fajeriadi, H., Aulia, W. R., Nikmah, S.,
& Rahili, Z. (2022). Integrated science teaching materials with local
wisdom insights to improve students' critical thinking ability. BIO-
INOVED: Jurnal Biologi-Inovasi Pendidikan, 4(3), 328-334.
Ardisasmita, M., 2000. Pengolahan citra digital dan analisis kuantitatif dalam
karakterisasi citra mikroskopik. J. Mikroskopi dan Mikroanalisis,
3(1), pp. 25-29.
F. & Suroso, A., 2013. Pembelajaran fisika berbasis Wolfram Mathematica 8.0.
Prosiding Seminar Kontribusi Fisika, pp. 54-60