Anda di halaman 1dari 4

Senin, 14 Agustus 2023

Nomor : 35/SK-Perludem-VIII/2023
Lampiran : Kerangka Acuan
Perihal : Undangan Workshop

Kepada Yth.
Nora Idah Nita
Anggota DPR Aceh

Di tempat,

Melalui Undangan ini kami, Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) dan
Katahati Institute bermaksud untuk mengundang bapak/ibu sebagai Narasumber dalam
Pelatihan yang bertajuk “Menjamin Transparansi Kebijakan Publik di Daerah: Pemantauan
dan Audit Sosial terhadap Kebijakan Pemerintah Daerah” dan Diskusi Media yang bertajuk,
“Mendorong Keterlibatan Kelompok Marjinal dalam Kebijakan Pemerintah Daerah”.
Pelatihan dan Diskusi ini akan diselenggarakan pada:

Hari/Tanggal : Jumat - Sabtu, 25 – 26 Agustus 2023


Jam : 09.00 WIB
Tempat : Hotel Ayani, Jl. Jend. Ahmad Yani No.20, Peunayong, Kuta Alam, Banda Aceh

Sehubungan dengan hal tersebut, kami memohon kesedian ibu/bapak untuk berkenan hadir
dalam agenda ini. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi saudara Kahfi Adlan
melalui kahfi@perludem.org /082137051909. Atas perhatian dan kesediaannya kami
ucapkan terimakasih.

Hormat Kami,

Khoirunnisa Agustyati
Direktur Eksekutif Perludem
Term of References

Menjamin Transparansi Kebijakan Publik di Daaerah: Pemantauan dan Audit Sosial


terhadap Kebijakan Pemerintah Daerah Pendahuluan
Format rangkaian Pilkada Serentak yang berujung pada Pilkada Serentak Nasional pada
November 2024 dalam UU 10/2016 tentang Pilkada, mengakibatkan kekosongan jabatan
gubernur di 25 Provinsi. Menurut Undang-Undang tersebut, kekosongan jabatan diisi melalui
penunjukan Penjabat kepala daerah oleh pemerintah secara langsung. Sayangnya,
penunjukan PJ kepala daerah tersebut tidak dilakukan secara transparan dan partisipatif,
sehingga memunculkan potensi korupsi dan kebijakan publik yang tidak berpihak kepada
masyarakat.

Perludem sendiri telah melakukan beragam advokasi berkaitan dengan kekosongan kerangka
hukum dan ketiadaan transparansi dalam proses penunjukan PJ Kepala Daerah. Namun,
proses penunjukkan tetap berjalan sehingga dibutuhkan langkah advokasi lanjutan untuk
memantau kinerja dan akuntabilitas tiap PJ Kepala Daerah. Upaya ini membutuhkan kerja-
kerja kolektif masyarakat sipil di tiap daerah.
Upaya pemantauan akan dilakukan melalui mekanisme audit sosial. Audit sosial sendiri
dipahami sebagai mekanisme yang memberikan kesempatan suatu organisasi atau kelompok
untuk melakukan pemantauan, asesmen, dan pengukuran prestasi suatu objek dalam kinerja
sosialnya (Mudjiono, 2011; Pearce & Robinson, 2008; Boyd, 2001). Dalam konteks
pemantauan ini, audit sosial digunakan untuk melakukan asesmen terhadap kinerja sosial
pemerintah daerah, termasuk kebijakan publik yang berdampak luas.
Lebih jauh, target kelompok yang akan diajukan sebagai pemantau adalah organisasi atau
individu yang berasal dari kalangan marjinal seperti kelompok miskin kota dan masyarakat
adat. Di samping itu, fokus pemantauan akan menargetkan area kebijakan pemerintah daerah
yang berkaitan aksesibilitas dan dampaknya terhadap kelompok-kelompok tersebut.
Oleh karenanya, Perludem bermaksud untuk melanjutkan upaya advokasi dengan melakukan
pembangunan dan penguatan kapasitas masyarakat sipil untuk melakukan pemantauan dan
asesmen terhadap performa PJ Gubernur di 25 provinsi melalui mekanisme audit sosial.
Upaya ini juga termasuk penguatan terhadap kelompok-kelompok marjinal sebagai asesor
untuk mendorong agar kebijakan pemerintah daerah di 25 provinsi tersebut dapat sesuai
dengan kebutuhan dan prioritas komunitas.

Untuk memulai aktivitas advokasi, Perludem bermaksud untuk melaksanakan Pelatihan yang
bertajuk, “Menjamin Transparansi Kebijakan Publik di Daaerah: Pemantauan dan Audit
Sosial terhadap Kebijakan Pemerintah Daerah Pendahuluan”. Pelatihan ini penting untuk
membangun kapasitas kelompok marjinal di daerah dalam melakukan upaya kontrol dan
memantau kebjakan publik di daerah, terutama yang berdampak langsung kepada kelompok-
kelompok tersebut.
Tujuan
1. Meningkatkan kapasitas kelompok pemantau untuk melakukan pemantauan dan upaya
kontrol terhadap kebijakan publik yang berdampak langsung terhadap kelompok-kelompok
marjinal.
2. Memberikan pemahaman tentang fungsi-fungsi pemerintah daerah dan kewajiban
akuntabilitas publk, termasuk pelibatan publik dalam tiap kebijakan.
3. Memberikan pemahaman tentang metodologi pemantauan dan audit sosial untuk
kebijakan-kebijakan publik di daerah, agar kelompok pemantau dapat melakukan audit
sosial terhadap kebijakan pemerintah daerah.

Waktu dan Tempat


Kegiatan Pelatihan ini akan dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal : Jumat – Sabtu, 25 – 26 Agustus 2023
Jam : 09.00 WIB
Tempat : Hotel Ayani, Jl. Jend. Ahmad Yani No.20, Peunayong, Kuta Alam, Banda Aceh

Rangkaian Acara

Agenda Tanggal Jam

Registrasi Peserta 08.30 – 09.00 WIB

Sambutan dan Pemaparan Narasumber I : 09.00 – 10.15 WIB


Mengapa Audit Sosial Penting: Realitas
Penunjukan PJ Kepala Daerah dan Akuntabilitas
Publik di Provinsi Aceh

(Narasumber: M. Rizal Falevi Kirani, Nora Idah


Nita, Safaruddin, dan Raihal Fajri) Jumat, 25
Coffee Break Agustus 2023 10.15 – 10.30 WIB

Metodologi dan Pra-Audit Sosial 10.30 – 11.45 WIB

Ishoma 11.45 – 14.00 WIB

Pelaksanaan Audit Sosial dan Pelaporan 14.00 – 16.00 WIB

Ishoma 16.00 – 16.30 WIB

Tindaklanjut Pelatihan Audit Sosial 16.30 – 17.30 WIB

Post Test 17.30 – 17.45

Sarapan Pagi Sabtu, 26 Agustus 07.30 – 08.30 WIB


Check out 2023 08.45 – 12.00 WIB
Target Peserta
1. Katahati Institute
2. AJI Banda Aceh
3. Balai Syura Ureung Inong Aceh (BSuIA)
4. Masyarakat Transparansi Aceh (MaTA)
5. LBH Banda Aceh
6. Wahana Lingkungan Hidup Aceh (Walhi Aceh)
7. Children and Youth Disabilities for Change (CYDC)
8. TA DPRA/Lembaga
9. TA DPRA/Lembaga
10. TA DPRA/Lembaga
11. Katahati Institute (local committee)

Demikian Term of References ini kami sampaikan untuk menjelaskan agenda FGD yang akan
dilaksanakan. Atas perhatiannya, kami ucapkan terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai