Di Indonesia OMS dinilai berkontribusi besar dalam mendorong perubahan-perubahan yang bersifat
strategis, khususnya yang terkait dengan kebijakan Negara. Seperti, OMS terlibat aktif dalam mendorong
lahirnya kebijakan yang menjamin dan melindungi partisipasi masyarakat. Negara seharusnya
memberikan ruang dan mendorong lingkungan yang kondusif bagi tumbuh kembangnya peran dan
kontribusi OMS sebagai bagian dari penguatan bangunan demokratisasi di Indonesia. Paradigma baru
dalam pembangunan ini mendukung OMS mendapatkan kesempatan untuk terlibat dalam proses
pembangunan sekaligus dapat menguatkan kapasitas dan keberdayaan mereka. USAID MADANI dalam
menjalankan programnya meyakini bahwa OMS memiliki peran penting dan strategis sebagai salah satu
pilar demokrasi dan aktor pembangunan, selain unsur pemerintah dan dunia usaha. Diantara peran
penting OMS di daerah, adalah menjadi representasi bagi kelompok masyarakat dalam menyuarakan
kepentingan dan prioritas kebutuhannya, serta menjadi bagian dalam membangun tata kelola
pemerintahan yang kolaboratif di daerah. Hal ini akan mendorong dinamika pembangunan di daerah
lebih sehat serta demokratis menuju terwujudnya Collaborative Governance, yang pada akhirnya akan
mewujudkan tata kelola pemerintahan yang partisipatif, transparan, akuntabel dan toleran.
Perkembangan dan pertumbuhan Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) di Kalimantan Barat cukup dinamis.
Ada banyak lembaga memiliki concern serta pendekatan program kegiatannya berkolaborasi dengan
Pemerintah Daerah, OPD, Sektor Swasta, dan mitra lainnya. OMS di Kalimantan Barat telah berkontribusi
positif dan signifikan terhadap kemajuan, keberadaban, dan kesejahteraan masyarakat, berkontribusi
dalam penyediaan pelayanan kesehatan, pendidikan, pemberdayaan ekonomi usaha kecil, dll. Yayasan
Dian Tama dipercayakan sebagai Propincial Support Program Madani Provinsi Kalimantan Barat, program
ini sudah berjalan selama ±2 tahun dan telah memberikan kontribusi yang cukup baik dalam membangun
kemitraan dengan para pemangku kepentingan di tingkat lokal dan propinsi, serta memberikan
penguatan bagi Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) di 3 kabupaten/kota yaitu Singkawang (PKBI Kota
Singkawang), Sambas (Gapemasda) dan Sintang (Swandiri Inisiatif Sintang).
Peran PSP dalam program ini adalah memfasilitasi kapasitas organisasi LP dan LF dalam memperkuat isu
tematik, memfasilitasi penguatan kapasitas Lead Partner dan jaringan OMS lokal, serta replikasi praktek
baik menjadi pembelajaran bersama di tingkat Kabupaten/Kota dan Propinsi. Selama 2 tahun terakhir,
capaian yang sudah dihasilkan oleh program Madani diantaranya semakin menguatnya kolaborasi antar
pihak melalui Simpul Belajar lintas sektor dalam membangun kemitraan antara OMS, Pemerintah
Daerah, Media, dan sektor Swasta; serta adanya model intervensi tematik tatakelola pelayanan publik di
3 kab/kota terkait yaitu 1) Dana desa yang inklusif di Kabupaten Sambas, 2) Sekolah inklusif tingkat
pendidikan dasar di Kota Singkawang, dan 3) Tata kelola penetapan dan penegasan tapal batas desa di
Kabupaten Sintang. Perkembangan dan Kemajuan kegiatan di 3 (tiga) Kabupaten-Kota, serta tantangan
pelaksanaan Program USAID MADANI beserta berbagai perubahan positif, dipandang perlu untuk
disampaikan secara langsung kepada para pihak terkait di tingkat Provinsi Kalimantan Barat.
Pada tanggal 15 Desember 2022 lalu sudah dilaksanakan workshop tentang sharing praktek baik yang di
hadiri 3 kabupaten kota yaitu OPD terkait dan OMS dari Kabupaten SIntang, Kabupaten Sambas dan Kota
Singkawang. Dari workshop tersebut, beberapa poin hasil yang dapat menjadi sejauh mana program
berjalan dan korelasi dengan tujuan dari lokakarya yang akan dilaksanakan kali ini.
Page 1 of 4
1. Hasil program di Kabupaten Sintang OPD terkait dan LP Swandiri Inisiatif Sintang :
Terkait penegasan batas desa yang ditargetkan selesai pada tahun 2023 merupakan momentum
yang baik dalam mendukung upaya membangun konsensus bersama para pihak mulai dari level
Desa sampai Kabupaten.
Dalam konteks strategi advokasi, peta aktor merupakan salah satu kunci yang dapat mendukung
keberhasilan perubahan strategi atau manuver yang diperlukan dalam proses nya. Sebagai
contoh, melalui pendekatan terhadap Camat Sintang dan BAPPEDA, maka DPMPD sebagai aktor
kunci bisa mendapatkan support baik secara teknis maupun politis untuk percepatan penegasan
batas desa.
Konsensus yang terbangun bersama OMS, khususnya FORSTAR, dapat membantu upaya untuk
mendorong percepatan penegasan batas desa. Melalui replikasi model pemetaan yang dilakukan
FORSTAR, dapat memberikan gambaran kepada Pemerintah Desa tentang bagaimana menjawab
keterbatasan desa dalam upaya penegasan
2. Hasil program di Kabupaten Sambas OPD terkait dan LP Gapemasda :
Upaya untuk mewujudkan desa yang inklusif diperlukan Kerjasama lintas actor dan harus didorong
aksi lainnya untuk mendukung program yang sudah berjalan dukungan Dinsos PMD berupaya :
Mendorong terbentuknya regulasi ditingkat Kabupaten terkait Desa Inklusif.
Melakukan replikasi program yang sudah berjalan di Desa lainnya di Sambas.
Peningkatan kapasitas masyarakat dan pemerintah desa terkait anggaran dana desa yang inklusif.
Adanya legalitas berupa SK Kepala Desa untuk Kelompok Masyarakat KADIN di setiap desa
piloting.
3. Hasil program di Kota Singkawang OPD terkait dan LP PKBI Kota Singkawang :
Bimbingan Teknis Guru tentang kurikulum penyesuaian Pendidikan inklusif.
Workshop penyusunan SOP penyelenggaraan Pendidikan inklusif.
Pemenuhan sarana dan prasarana sesuai kebutuhan siswa berkebutuhan khusus di sekolah
reguler.
Peraturan Walikota tentang Penyelenggaaraan Pendidikan Inklusif.
Oleh karena itu maka tim Program USAID MADANI memandang perlu melakukan lokakarya lanjutan
dengan stakeholder propinsi (OMS dan OPD terkait) untuk mendesain pengembangan dan
adaptasi/replikasi praktek baik ditingkat kab/kota di propinsi Kalimantan Barat. Melalui lokakarya ini
harapannya sharing praktek baik yang telah dilakukan oleh mitra Madani di 3 kabupaten/kota bisa
tersampaikan kepada Pemerintah dan stakeholder terkait di tingkat kabupaten, kota dan propinsi.
Sehingga didapat suatu informasi dan semangat untuk menyerbarluaskan praktek baik yang sudah ada
di wilayah kerja Madani.
b. Tujuan Kegiatan
1. Memperkuat pengembangan jaringan dan keberlanjutan Forum CSO Lingkar Kalbar
2. Memperkuat sektor yang selama ini sudah terbangun di daerah.
3. Berbagi praktek baik kepada Bappeda, Kesbangpol, dan OPD terkait tentang tematik 3 Kabupaten/
Kota (Pendidikan Dasar Inklusif, Penetapan Tapal Batas Desa dan Anggaran Desa yang inklusif) dan
pengembangan kapasitas organisasi CSO.
4. Memperkuat pengembangan jaringan dan keberlanjutan Forum CSO Lingkar Kalbar.
5. Merumuskan rencana aksi good practice MADANI ke Kabupaten/ Kota lainnya diluar wilayah
MADANI
Page 2 of 4
c. Keluaran yang diharapkan
1. Bappeda, Kesbangpol, dan OPD terkait memahami good practice dan pengembangan kapasitas
organisasi CSO.
2. Hubungan komunikasi semangkin kuat di daerah anatar stakeholder OMS dan pemerintah daerah.
3. Terumuskannya prinsip- prinsip, agenda bersama dan keberlanjutan Forum Lingkar Kalbar.
4. Terumuskannya rencana aksi good practice MADANI ke Kabupaten/ Kota lainnya diluar wilayah
MADANI.
10.45-12.00 Prespektif Forum OMS Propinsi Paparan dan PPT Hermayani Putra
(CSO Lingkar Kalbar) Diskusi
Prinsip, nilai- nilai, visi/ misi,
program, dan keberlanjutan.
12.00-13.00 ISHOMA
15:30-16.00 Penutupan
13.30- 15.30 Tanggapan praktek baik Presentasi dan PPT tentang OPD wilayah program
Tematik dan diskusi strategi USAID MADANI
pengembangan kapasitas rencana aksi (Kabupaten Sintang,
CSO. model Kabupaten Sambas
tematik. dan Kota Singkawang)
PPT tentang OPD Undangan di luar
rencana aksi wilayah program
pengembanga USAID MADANI.
n kapasitas OPD Propinsi
CSO Kalimantan Barat
OMS dan Forum
Lingkar Kalbar
f. Penutup
Melalui lokakarya ini harapannya sharing praktek baik yang telah dilakukan oleh Mitra Madani di 3
kabupaten/kota bisa tersampaikan kepada Pemerintah dan stakeholder terkait di tingkat kabupaten,
kota dan propinsi sehingga bisa menjadi pembelajaran bersama bagi pengembangan OMS di luar
kabupaten Mitra Madani Propinsi Kalimantan Barat.
Lampiran: Daftar Peserta dan Teknis Kedatangan dan Kepulangan Peserta dari Luar Kota
Kamis, 11 Mei 2023: Lokakarya bagi staf Kesbangpol, Bappeda dan OPD terkait tentang berbagi praktek baik
sesuai isu tematik MADANI 3 Kab/ Kota / rencana aksi tematik.
Peserta Pemerintah Propinsi dan Kabupaten/Kota dan Tim Madani (SFC, FC, LP, PSP) dan CSO Lingkar Kalbar
(total 40 orang)
Peserta Pemerintah Provinsi ; 6 orang
1. Bappeda (1 orang)
2. Bakesbangpol (2 orang)
3. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (1 orang)
4. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (1 orang)
5. Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (1 orang)
2. Bakesbangpol (3 orang )
1. Kesbangpol Kota Singkawang
2. Kesbangpol Kota Sintang
3. Kesbangpol Kota Sambas
5. Program MADANI
1. Senior Field Coordinator (1 orang)
2. Provincial Support Partner (4 orang)
3. Field Coordinator (FC) 3 Kab/ Kota = 3 orang
4. Lead Partner (2 orang/ Kab/ Kota = 6 orang)
5. CSO Lingkar Kalbar (5 orang)
6. Panitia (1 orang)
Dibuat oleh,
Suriani
Manager Program
Disetujui oleh,
Alfeus Krispinus, SP
Direktur Ekekutif
Page 6 of 4
Page 7 of 4