Anda di halaman 1dari 29

LOKALATIH 

MOBILISASI SUMBER
DAYA
DALAM UPAYA
PENGUATAN DAN
KEBERLANJUTAN
ORGANISASI Diselenggarakan oleh:
MASYARAKAT SIPIL
1
6. Bagaimana Melibatkan Pihak
Swasta dalam Kerja dan
Layanan Komunitas?
STRATEGI KEMITRAAN dengan
PIHAK SWASTA
PENGEMBAN
KOMUNIKASI
PEMETAAN GAN
DAN
PELUANG PRODUK/
PEMASARAN
LAYANAN

 Jangan lihat sebagai urutan fase yang LINIER,


melainkan sebagai rangkaian yang ITERATIF,
prosesnya bukan garis lurus, lebih seperti proses
spiralisasi.
 Berpikir dalam kerangka organisasi, siapa melakukan
apa, apa posisi dan peran masing-masing unit/personil?
TIDAK BERDIRI SENDIRI
PENGGALANGAN DANA CSR

Org’s
Culture
Policies Account
ability

Structures Knowledge
Mgmt
Penggalangan
Dana CSR
Infra ICT
Structures Utilization

Human Other
Resources Resources
Brand & Mobilization
Images
TIDAK SEDERHANA
PENGGALANGAN DANA CSR

Energi
Kekal
Elegan Motivasi

Responsif Sungguh2
Penggalangan
Dana CSR
Tekun Tulus

Berani
Malu Empati
Kerja
Keras
MELAHIRKAN PRODUK
Lebih dari Sekedar Kegiatan
Penciptaan
PRODUK (Berikan
VISI ORGANISASI nama, berikan logo,
tagline, dan tiupkan
MISI ORGANISASI roh kehidupan)
tools/perangkat
kegiatan proyek program menu layanan
pengembanga
pelaksanaan keberlanjutan unit layanan
n

kerja kolaborasi
FIRST CONTACT
Tahapan Kontak Awal

Telepon atau kirimkan email untuk


memperkenalkan organisasi dan bagaimana Anda
dapat membantu / mendukung mereka

Tindaklanjuti kontak awal dengan mengirimkan


email, laporan, brosur, link dll

Buatlah sesederhana mungkin, ingat bahwa


sedikit bermakna lebih, mereka tidak akan cukup
punya waktu untuk membaca terlalu panjang,
buatlah singkat dan relevan
APPOINTMENT
SETTING
Tahapan Membuat Janji

Jika Anda percaya


bahwa Anda dapat
bekerjasama dengan
mereka, maka mintalah
waktu untuk bertemu.
Anda harus
mendedikasikan waktu
Anda bersama mereka
untuk memahami lebih
jauh tentang mereka
MEETING
Tahapan Pertemuan

PRESENTASI (Buatlah singkat, umum, hindari


terminologi yang sulit dimengerti, semakin
sederhana semakin baik)

MENGUMPULKAN INFORMASI (Tanyakan lebih


banyak hal, klarifikasi beberapa informasi yang
sudah Anda miliki, jangan malu untuk menanyakan
volume/jumlah anggaran, jadilah pendengar yang
baik untuk mendapatkan informasi yang lebih rinci)

DAPATKAN KOMITMEN UNTUK TINDAK


LANJUT (Dapatkan komitmen untuk setiap poin
penting, tanyakan dan sepakati jadwal pertemuan
berikutnya)
PROPOSAL
Tahapan Pengusulan

• Upayakan penyampaian
proposal menjadi hal terakhir
yang kita lakukan.
• Proposal yang terbaik adalah
proposal yang disusun secara
bersama-sama dengan
aktor/pihak pendukung.
• Proposal harus disusun sesuai
dengan komitmen waktu yang
disepakati bersama.
FOLLOW UP
Tahapan
Menindaklanjuti

• Ketika Anda mengirimkan proposal, pastikan


mereka tahu bahwa Anda akan menindaklanjutinya,
• Siapkan dengan baik isi kontak/telepon tindak
lanjut Anda,
• Identifikasi kemungkinan penolakan dan siapkan
jawaban/ide umtuk menanggapi penolakan ini,
• Jangan lupa mendengarkan dengan seksama dan
memilih pertanyaan yang tepat,
• Jika mereka katakan bahwa proposal Anda tidak sesuai harapan mereka,
galilah lebih dalam,
• Jika mereka katakan kondisi dan situasi telah berubah, tanyakan di
bagian yang mana?
• Jangan khawatir untuk menanyakan apakah anggaran menjadi salah satu
faktor penolakan? Karena Anda seharusnya dapat menegoisasikannya.
GET THE DEAL
Capailah Kesepakatan

• Kesepakatan adalah tujuan akhir


Anda. Pastikan semua sesuai
dengan tujuan awal.
• Pastikan kontrak mencakup
seluruh klausul yang diperlukan.
• Jangan ragu untuk menanyakan
tanggal pencairan.
• Kita menginginkan hubungan
yang baik dari awal, hubungan
baik ini dibangun dengan
kesepahaman kedua belah pihak
akan hak dan tanggung jawab
masing-masing.
Mencermati hasil riset CSR
Penabulu – HIVOS -
IBCSD
Menakar
CSR
Memetakan Potensi
Pendanaan CSR dan
Peluang Kolaborasi
dengan CSO
TAHAPAN RISET
Latar Belakang
• Pembangunan berkelanjutan ditentukan irisan sinergi tiga pihak : Pemerintah,
Swasta dan Masyarakat Sipil
• Kolaborasi CSR dan CSO berpotensi untuk mendorong kemitraan dalam
pembangunan berkelanjutan
• CSR berkembang pesat sebagai komitmen dan kepedulian terhadap pembangunan
berkelanjutan perusahaan

Riset Aksi
• Riset dilaksanakan Oktober 2012 – Mei 2013
• Pendekatan riset untuk mengembangkan dan mengelola pengetahuan bersama
dalam rangka melakukan aksi perubahan sosial
• Metode survey
• Wawancara mendalam
• Studi dokumen
• Studi kasus
• Diskusi kelompok (mini-workshop)
RESPONDEN

• 9 perusahaan tidak dapat / menolak untuk diwawancarai


• studi kasus: praktik terbaik CSR dan pola OMS penggalangan dana
• sumber dokumen:
• literatur
• laporan keberlanjutan dan laporan tahunan
• situs resmi perusahaan
PENINGKATAN POTENSI DUKUNGAN DANA
CSR

Peningkatan tren keuntungan


perusahaan dalam 3 tahun (2009-
2011). 2011 = 1.569 T

AR dan laporan SR dari 57


perusahaan tidak mengungkapkan
jumlah dana CSR mereka semua

Jika asumsi ada alokasi dana untuk


CSR dari 57 perusahaan pada
tahun 2011 sebesaar 1-5%, maka
potensi dana CSR adalah:
1% = 16 T
Table 1. Jumlah responden perusahaan yang mengungkap
5% = 79 T dana CSR pada
tahun 2009, 2010, dan 2011 pada laporan AR dan SR dan jumlah dana CSR
yang dikelola.
(Sumber: AR dan SR 57 perusahaan yang mengungkap laporan dalam situs
resmi perusahaan)
ALOKASI DANA CSR
Tahun Jumlah Perusahaan yang Mengungkapkan Jumlah (miliar Rp)
Alokasi CSR
2009 13 1.459
2010 16 2.074
2011 16 2.519
Sumber : AR dan SR 57 perusahaan yang mengungkap laporan dalam situs resmi perusahaan
TREND PENINGKATAN DANA CSR

• Peningkatan keuntungan perusahaan


• Memahami standar global perusahaan dan panduan:
keberlanjutan dan tanggung jawab sosial seperti UN Global
Compact, ISO 26000, GRI dll
• Tekanan peraturan pemerintah: UU. 40 tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas
• Desentralisasi dan otonomi daerah
• Kecenderungan isu-isu baru: MDGs dan perubahan iklim
• Iklim kompetisi di antara perusahaan di CSR bangunan
KARAKTERISTIK PROGRAM CSR

Penelitian dilakukan terhadap 28


perusahaan menggambarkan
bahwa sebagian besar
perusahaan menaruh perhatian
pada isu pendidikan (19%),
lingkungan hidup (18%) dan
kesehatan (16%).

Sementara program lain seperti


ekonomi, seni budaya,
pertanian, infrastruktur (<10%).
Hal ini menggambarkan bahwa
isu pendidikan, lingkungan dan
kesehatan merupakan bidang-
bidang yang paling umum
dalam program CSR
perusahaan.
SKEMA PENGELOLAAN DANA CSR

• Dari 28 perusahaan yang


diwawancara, sebagian besar
menjalankan program CSR dengan
membentuk unit atau divisi khusus
CSR (66%), sedangkan sebagian
kecil kegiatan CSR mereka
dikelola oleh lembaga lain (24% ).

• Masih sedikit yang


mengembangkan skema call of
proposal. Bentuk bantuan kepada
masyarakat sebagian besar adalah
dalam bentuk barang (19%) dan
pengembangan kapasitas/pelatihan
(19%), pembangunan infrastruktur
(17%), bantuan dana langsung,
beasiswa dan sponsorship kegiatan
MODEL KEMITRAAN PENGELOLAAN PROGRAM CSR

• Mengenai model kemitraan


untuk mengelola program CSR,
sebagian besar
menyatakanbekerjasama
langsung dengan kelompok
masyarakat (27%), dengan
pemerintah (24%), dengan CSO
(20%)

• Jumlah terkecil adalah dengan


perusahaan konsultan dan
organisasi massa.
SERAPAN DANA CSR

Dari 28 perusahaan yang menjadi


responden, sebagian besar mengalokasikan
dana kurang dari 10 miliar dalam setahun
(60%), terdapat perusahaan yang
mengalokasikan 10-25 miliar setahun
(25%), 25-50 miliar setahun (10%) dan
sedikit yang memiliki kapasitas pendanaan
lebih dari 50 miliar setahun (5%).

Menariknya tidak semua dana CSR


terserap untuk mendanai kegiatan,
sebanyak (42%) perusahaan memiliki
serapan rendah (dibawah 50%), 15%
perusahaan memiliki serapan sedang
(50%-70%), sementara 43%
perusahaan memiliki serapan tinggi
FUNGSI CSR BAGI PERUSAHAAN

Sebagian perusahaan melihat manfaat CSR adalah untuk


memperlancar operasi perusahaan (25,8%), meningkatkan citra
perusahaan (23,83%), mengurangi konflik social (20,81%) dan
sedikit yang menyatakan untuk mendukung pemasaran (15,44%)
dan manfaat lainnya (14,09%).
PELUANG KERJASAMA CSR DAN CSO –
PANDANGAN KORPORAT

Pandangan Korporat
CSO hanya ahli di pengembangan konsep dan
Sebagian besar
kurang dalam kerja-kerja pelaksanaan di
lapangan, tidak praktis dan tidak aplikatif di perusahaan
lapangan. menyatakan
membuka peluang
CSO mengembangkan program tidak sesuai
untuk kerjasama
dengan prioritas perusahaan, lebih banyak
mengusung isu advokasi dan sedikit yang dengan CSO
mengusung isu pembangunan. namun mengalami
kesulitan
CSO seringkali terlalu independen dan tidak
berkomunikasi
mampu mengembangkan skema kolaboratif.
dengan CSO.
CSO kurang professional, kurang kompeten
dalam hal administrasi, dokumentasi, pelaporan
dan publikasi.
PELUANG KERJASAMA CSR DAN CSO –
PANDANGAN CSO

Pandangan CSO
CSR dianggap hanyalah sebuah bagian dari Sebagian besar
upaya pencitraan korporat semata. bersikap netral
CSR tidak dikelola secara transparan dalam terhadap CSR,
penyajian informasi dan laporan dan dikelola namun sulit untuk
dengan skema birokratis korporat. berkomunikasi
CSR dianggap masih merupakan program dengan perusahaan
karikatif
CSR kurang dapat memahami dan
mengakomodasi keunikan dan karakteristik dari
program-program yang dilaksanakan CSO
CSR selalu memilih wilayah program yang
menguntungkan mereka, seperti lokasi usaha.
KESIMPULAN

• Peningkatan transparansi pendanaan CSR belum diikuti


dalam jumlah dana yang mudah diakses dan diketahui publik
• CSR perlu memahami potensi OMS dalam berbagai program
kreatif dan berbasis masyarakat
• OMS perlu memahami CSR standar / pedoman, mekanisme
dan prioritas dari program CSR
• CSR dan CSO Kolaborasi dapat membuat model bisnis
inklusif dan dana hibah.
• Saling berkolaborasi antara pemerintah, sektor swasta dan
masyarakat sipil untuk pembangunan berkelanjutan
Video
Penggalangan Dana
CSR

Anda mungkin juga menyukai