Anda di halaman 1dari 7

PANDUAN

“UJI PUBLIK-SEKOLAH KADER”

A. LATAR BELAKANG
Dalam upaya mewujudkan Indonesia Emas 2045, Indonesia
dihadapkan pada sejumlah tantangan baik dari lingkungan global maupun
regional. Lingkungan global dan regional memberikan kontribusi terhadap
pembentukan lingkungan strategis domestik suatu negara tak terkecuali
Indonesia. Tantangan terbesar yang akan dihadapi pemerintah adalah
berkaitan dengan fenomena Global Megatrends. Globalisasi dan regionalisasi
telah menciptakan perubahan lingkungan sosial-politik-ekonomi-hukum
suatu negara/bangsa yang bersifat dinamis, kompleks dan penuh
ketidakpastian. Dalam konteks kekinian, perkembangan global (Global
Megatrends) telah menciptakan tantangan tersendiri bagi suatu Negara
bangsa, khususnya memberikan dampak yang signifikan bagi setiap Negara
dalam mengupayakan tujuan pembangunan nasional.
Di dalam studi yang sama, KPMG (2016) menegaskan bahwa untuk
mampu menjawab fenomena Global Megatrends dan mewujudkan tujuan
pembangunan diperlukan berbagai perubahan pada kebijakan, regulasi, dan
program yang menjadi prioritas, selain tentu saja perubahan yang substantif
yang menyangkut strategi, struktur, dan kompetensi pemerintah. Atau
dengan pengertian lain Global Megatrends sejatinya menekankan kepada
setiap negara/bangsa bahwa perubahan dan dinamika lingkungan strategis
telah menciptakan konteks baru yang bersifat disruptif dan menuntut
pemangku kepentingan untuk mengubah cara pandang dan metode kerja
dalam perespon perubahan global, baik dalam proses adopsi maupun
adaptasi. Kegagalan suatu negara melakukan respon secara cepat dan tepat
terhadap fenomena Global Megatrends akan mengakibatkan sulitnya proses
pencapaian tujuan pembangunan nasional yang telah dicanangkan. Dalam
konteks Indonesia, jika pemerintah gagal merespon Global Megatrends, maka
Indonesia di tahun 2045 tidak akan se-emas seperti yang dicita-citakan.
Untuk menjawab berbagai tantangan tersebut, sesuai dengan visi
Presiden terpilih, pemerintah akan mengidentifikasi, memfasilitasi, serta
memberikan dukungan pendidikan dan pengembangan diri bagi talenta-
1
talenta Indonesia. Para talenta tinggi diyakini dapat melakukan yang
terbanyak dan terbaik (do most work and the best). Dua partner McKinsey
syaitu Scott Keller and Mary Meaney mengungkapkan hasil studi yang
membuktikan bahwa mereka yang memiliki talenta terbaik (top talent)
memiliki tingkat produktivitas yang sangat tinggi dalam organisasi dan
bahkan 400 persen lebih tinggi dibandingkan yang bertalenta biasa. Bertitik
tolak dari dalil dan temuan riset tersebut, kebutuhan akan para talenta yang
tinggi sangat urgen dalam konteks birokrasi. Kondisi birokrasi kita yang
masih jauh dari ideal memerlukan para talenta tersebut untuk melakukan
perbaikan dan terobosan baru. Jika para talenta tinggi dapat diserap dan
diutilisasi secara optimal dalam birokrasi diharapkan memiliki multiplier
effect terhadap peningkatan kinerja birokrasi dan bahkan dapat
menghasilkan outcome berupa peningkatan daya saing, terwujudnya world
class bureaucracy dan tercapainya visi Indonesia Emas 2045.
Walaupun pemanfaatan talenta tinggi masih belum selazim di dunia
korporasi, selaras dengan visi Presiden, langkah inisiasi formulasi kebijakan
sudah mulai dilakukan. Hal ini tercermin dalam formulasi kebijakan sekolah
kader. Pasal 1 Angka 29 dalam Peraturan Pemerintah No 11 Tahun 2017
Manajemen Pegawai Negeri Sipil, Sekolah Kader didefinisikan sebagai sistem
pengembangan kompetensi yang bertujuan untuk menyiapkan pejabat
administrator melalui jalur percepatan peningkatan jabatan. Pembentukan
Sekolah Kader sebagai upaya sistematis untuk mengidentifikasi potensi,
kompetensi kepemimpinan dan menawarkan kepastian jalur karir serta
proses fast track career bagi para ASN yang bertalenta dan berkinerja tinggi.
Melalui jalur sekolah kader, mereka yang bertalenta tinggi tidak perlu
menunggu sampai 12 tahun lebih untuk menjabat sebagai middle manager
atau pejabat administrator. Dengan kata lain, melalui jalur tersebut terdapat
peluang bagi para ASN muda yang bertalenta untuk mendapatkan
percepatan karir dalam rangka memberikan kinerja terbaik bagi instansi
masing-masing. Dalam konteks percepatan karir ini terdapat 3 (tiga)
alternatif desain sekolah kader yaitu jalur soft, medium dan radikal dimana
melalui sekolah kader dimungkinkan untuk mencapai jabatan administrator
dalam 6-7 tahun (medium), dan bahkan 4-5 tahun (radikal).

2
DESAIN SEKOLAH KADER

1. Jalur Soft

JABATAN
ADMINISTRATOR

2. Jalur Medium

JABATAN
ADMINISTRATOR

3. Jalur Radikal

JABATAN
ADMINISTRATOR

3
Sebagai instansi yang diberi kewenangan dalam pengembangan
kompetensi ASN tentunya LAN memiliki peran yang sangat penting dalam
penyiapan dan penyelenggaraan Sekolah Kader tersebut. Sebagaimana diatur
dalam Undang-Undang No. 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara,
Lembaga Administrasi Negara (LAN) diberi kewenangan melakukan
pengkajian, pendidikan, dan pelatihan ASN. Selanjutnya, dalam Peraturan
Pemerintah No. 11 tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil
disebutkan bahwa LAN bertanggungjawab atas pengaturan, koordinasi, dan
penyelenggaraan pengembangan kompetensi. Selaras dengan kewenangan
dan tanggung jawab tersebut, LAN telah mempersiapkan bahan kebijakan
berupa naskah akademik Sekolah Kader untuk didiskusikan dengan para
mitra LAN dalam kegiatan “Uji Publik-Sekolah Kader”.

B. TUJUAN
Tujuan dari kegiatan Uji Publik ini adalah :
1) Menyamakan persepsi tentang urgensi kebijakan sekolah kader.
2) Mendapatkan masukan-masukan konstruktif untuk penyempurnaan
serta tindak lanjut kebijakan sekolah kader.
3) Membangun komitmen bersama untuk penyelenggaraan sekolah
kader.

TOPIK DAN NARASUMBER

No Topik Narasumber
1 Perspektif Posisi Sekolah Dr. Ir. Subandi, MSc CRMP,CGAP
Kader dalam Manajemen (Deputi Bidang Pembangunan Manusia,
Talenta Nasional untuk Masyarakat, dan Kebudayaan, BAPPENAS)
Mendukung Perencanaan
Pembangunan Nasional
2 Perspektif Posisi Sekolah Dr. Ir. Setiawan Wangsaatmaja, DIPL., SE.,
Kader dalam Manajemen M. Eng
Talenta ASN untuk (Deputi SDM Aparatur, KEMENPAN RB)
Mendukung Manajemen
Talenta Nasional
3 Perspektif Penempatan Drs. Aris Windiyanto, M.Si
Alumni Sekolah Kader (Deputi Bidang Mutasi Kepegawaian, BKN)
dalam Jabatan dan
Penyesuaian
Kepangkatan
4
4. Perspektif Sistem Askolani, SE., MA
Penggajian terhadap (Direktur Jenderal Anggaran, KEMENKEU)
Alumni Sekolah Kader

5. Perspektif Sinergi Lydia Silvana Djaman, SH., LLM


Kebijakan ASN untuk (Deputi Bidang Hukum dan Perundang-
Penyelenggaraan Sekolah undangan, Kementerian SETNEG)
Kader

WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


Hari/Tanggal : Selasa, 15 Oktober 2019
Tempat : Aula Prof Agus Dwiyanto- Lembaga Administrasi Negara
Waktu : 09.00 s.d Selesai

PELAKSANA DAN PESERTA


Pelaksana Seminar Nasional adalah Pusat Pengembangan Kader ASN-
Lembaga Administrasi Negara. Peserta uji publik sebanyak sekitar 250 orang,
terdiri dari unsur:

No Kelompok Instansi Jenis Instansi Jumlah


Kementerian 34
LPNK 93
1 Pemerintah Pusat
LNS 20
Lembaga Negara 5
Pemerintah Provinsi 24
2 Pemerintah Daerah
Pemerintah Kab/Kota 64
Total 250

SEKRETARIAT DAN CONTACT PERSON


Sekretariat: Pesat Pengembangn Kader ASN, Jl. Veteran no. 10. Jakarta
Pusat. Untuk konfirmasi terkait pelaksanaan kegiatan serta kesediaannya
dapat menghubungi nomor telepon (021) 3868201-5 Ext. 131 atau contact
person: Sdr. Ana (081287430513), email: pusbangkader@lan.go.id.

5
SUSUNAN ACARA
Uji Publik Konsep Sekolah Kader
Selasa, 15 Oktober 2019
Waktu Kegiatan
08.00-09.00 Registrasi
09.00-09.10 Pembukaan oleh MC
09.10-09.16 Menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan Mars LAN
09.17-09.20 Pembacaan Doa
09.20-09.30 Pembukaan
Oleh : Kepala LAN
09.30 – 12.00 Paparan Konsep Sekolah Kader:
Oleh : Deputi Bidang Penyelenggaraan Pengembangan
Kompetensi

Pembahas:
1. Perspektif Posisi Sekolah Kader dalam Manajemen Talenta
Nasional untuk Mendukung Perencanaan Pembangunan
Nasional
Oleh :
Dr. Ir. Subandi, MSc
(Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan
Kebudayaan, BAPPENAS)

2. Perspektif Posisi Sekolah Kader dalam Manajemen Talenta


ASN untuk Mendukung Manajemen Talenta Nasional
Oleh :
Dr. Ir. Setiawan Wangsaatmaja, DIPL., SE., M. Eng
(Deputi SDM Aparatur, KEMENPAN RB)

3. Perspektif Penempatan Alumni Sekolah Kader dalam


Jabatan dan Penyesuaian Kepangkatan
Oleh :
Drs. Aris Windiyanto, M.Si
(Deputi Bidang Mutasi Kepegawaian, BKN)

4. Perspektif Sistem Penggajian terhadap Alumni Sekolah


Kader
Oleh :
Askolani, SE., MA
(Direktur Jenderal Anggaran, KEMENKEU)

5. Perspektif Sinergi Kebijakan ASN untuk Penyelenggaraan


Sekolah Kader
Oleh :
Lydia Silvana Djaman, SH., LLM
(Deputi Bidang Hukum dan Perundang-undangan,
Kementerian SETNEG)

Moderator : Erfi Muthmainah


12.00 – 13.00 Diskusi dan Tanya Jawab
13.00 Penutupan

Anda mungkin juga menyukai