Disusun oleh:
MANAJEMEN
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, taufik, dan hidayah Nya kepada kita semua, sehingga kami dapat menyusun serta
Laporan ini kami buat untuk memenuhi tugas Mata kuliah Perencanaan Dan
Pengembangan SDM dengan Dosen Chintya Ones Charli,SE,MM di Universitas Putra Indonesia
“YPTK” Padang.
Penulis menyadari bahwa laporan yang penulis buat masih sangat jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, penulis masih sangat membutuhkan kritik serta saran yang bersifat membangun.
Penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi kita semua.
Kelompok 9
ii
Daftar Isi
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
milik swasta yang didalamnya terdapat jaringan kekerabatan etnis Mandailing. Jaringan
kekerabatan etnis Mandailing di PT. ALS ini masih berlanjut sampai sekarang. Pemilik
saham terbesarnya ialah dari etnis Mandailing yang bernama H. Ali Sati Lubis yang
berasal dari Kotanopan. Masyarakat Kotanopan sangat banyak bekerja di PT. ALS ini
karena dari merekalah awalnya bus ALS ini didirikan. Pemilik saham dan pekerja di
kekerabatan yang terbentuk tidak semata-mata hubungan antar individu, tapi sudah diikat
dengan hubungan etnis dan garis keturunan. Jaringan kekerabatan etnis Mandailing yang
terjadi di PT. ALS merupakan hasil dari hubungan-hubungan antara pemilik saham
dengan pekerja dan mereka masih diikat dengan hubungan etnis dan ada juga yang diikat
dengan hubungan kekeluargaan. Mereka merasa satu etnis dan sama-sama saling percaya
suatu organisasi sosial bagi etnis Mandailing, karena sebagian anggota dan pemilik
saham sudah saling mengenal dan mempunyai tempat perkumpulan khusus, seperti di
loket dan terminal bus itu sendiri. PT. ALS ini sendiri sudah memiliki struktur organisasi
1
yang resmi dan sudah ditetapkan oleh pihak perusahaan. Orang-orang yang menjabat di
perusahaan ini sudah pasti dari etnis Mandailing, karena pendiri dan penanam saham
tahun pertama didirikan sampai sekarang yang dulunya perusahaan ini pertama didirikan
di Kotanopan sekarang sudah berpindah tempat ke Medan. Sejak pada tahun 70-80an bus
ALS ini mengalami perkembangan yang sangat pesat, karena pada saat itu bus ALS
sudah bisa menyebrang ke pulau Jawa melalui kapal feri dari pelabuhan Merak.
Semenjak dari keberhasilan PT. ALS yang sudah bisa menyebrang ke pulau Jawa
Perusahaan ini diperkirakan sudah ada sejak tanggal 29 September tahun 1966. Pada awal
pendirian tahun 1966 yang melayani trayek jarak sekitar 200 km saja tujuan Medan –
Kotanopan dan mulai berkembang sampai Medan- Bukit Tinggi. Sesuai dengan namanya
Antar Lintas Sumatera (ALS) adalah sebuah perusahaanyang patut dijuluki pahlawan
transportasi nasional asal Sumatera Utara yang sudah lama berkiprah. Perusahaan ini
sudah banyak berjasa, bukan hanya dalam bidang ekonomi, tetapi juga dalam bidang
sosial budaya dalam bentuk dan mekanisme mempersatukan Sumatera Utara dengan
Berkembangnya perusahaan ini tentu juga ada upaya dan peran yang dilakukan
2
perusahaan ini yang didukung oleh jaringan kekerabatan sampai sekarang ini masih
memberi dampak positif bagi perusahaan para karyawan dan pengelola menjadi semakin
solid dalam mengelola dan memajukan PT. ALS karena bagi mereka kemajuan
kekerabatan di PT. ALS ini juga membuat para karyawan dan pengelolanya mudah
3
BAB II
LANDASAN TEORI
tersedianya dan kebutuhan akan sumber daya manusia sehingga organisasi tersebut dapat
Perencanaan sumber daya manusia atau perencanaan tenaga kerja didefinisikan sebagai proses
menentukan kebutuhan tenaga kerja dan berarti mempertemukan kebutuhan tersebut agar
(Mangkunegara, 1981;145).
pegawai secara benar, waktu yang tepat, yang secara otomatis lebih bermanfaat”. Menurut
Perencanaan tenaga kerja adalah proses mengantisipasi dan membuat ketentuan (persyartan)
untuk mengatur arus gerakan tenaga kerja ke dalam, di dalam dan keluar organisasi yang
bertujuan untuk mempergunakan tenaga kerja seefektif mungkin dan mempunyai sejumlah
pekerja yang memenuhi kualifikasi dalam mengisi posisi pada saat tepat” (Noer et al., 2017)
4
BAB III
METODE PENELITIAN
metode yang dilandaskan pada suatu filsafat positivisme, metode di lakukan secara
wawancara.
dilaksanakan di kantor PT. ALS yang beralamat , Jl. By Pass No.KM.6, RW.No.
Berikut :
Objek penelitian merupakan Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek
atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di
Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah PT. ALS (Antar Lintas
Sumatra). Target dari bisnis PT. ALS tersebut yaitu semua masyarakat/kalangan dari
anak-anak, remaja sampai dewasa yang berada di sekitaran kota padang. Data yang
5
2.1.3 Subjek Penelitian dan Informan
Hendrarso dalam Suyanto menjelaskan bahwa subjek penelitian akan menjadi
informan yang akan memberikan berbagai macam informasi yang diperlukan selama
proses penelitian. Informan penelitian ini meliputi dua macam, yaitu informan kunci
(subjek penelitian), dan informan tambahan. Informan kunci adalah mereka yang
mengetahui, memiliki berbagai informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian serta
terlibat secara langsung dalam interaksi sosial yang diteliti. Sedangkan informan
tambahan adalah mereka yang dapat memberikan informasi walaupun tidak langsung
belah pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang
jenis teknik wawancara yang digunakan oleh peneliti adalah teknik wawancara
sistematik, yaitu wawancara yang mengarah pada pedoman yang telah dirumuskan
berdasarkan keperluan penggalian data dalam penelitian. Melalui tahap wawancara ini,
a. Bagian atau jabatan apa aja yang ada di perusahaan PT. ALS?
6
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Hasil Wawancara
Identitas Narasumber : Bapak Hari, Selaku Kepala Pimpinan PT ALS Kota
Padang
menentukan gaji dan tunjangan yang sesuai dengan tugas dan tanggung
orang di bagian barang, 2 orang di bagian OB, dan Kru bus padang-medan
adalah 48 orang.
7
B. Struktur Organisasi
Manager
Bagian
Kebersihan
8
BAB V
A. KESIMPULAN
Analisis jabatan dapat mempengaruhi kinerja karyawan dengan cara menentukan
tugas dan tanggung jawab yang sesuai dengan kemampuan dan keahlian karyawan.
Dengan demikian, karyawan dapat bekerja dengan lebih efektif dan efisien.
lingkungan kerja yang tidak kondusif dapat menurunkan motivasi dan kinerja karyawan.
kinerja karyawan. Pemimpin yang baik dapat memberikan arahan dan motivasi kepada
karyawan untuk bekerja dengan lebih baik, sedangkan kepemimpinan yang buruk dapat
mengendalikan, memimpin, mempengaruhi fikiran, perasaan atau tingkah laku orang lain
mempengaruhi kinerja karyawan. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk
9
meningkatkan kualitas analisis jabatan, menciptakan lingkungan kerja yang kondusif, dan
memilih pemimpin yang baik untuk meningkatkan motivasi dan kinerja karyawan.
mebuat bisnis mampu bertahan di era yang selalu mengalami perubahan yang terjadi.baik
Untuk bisnis PT. ALS perlu dilakukan Perencanaan & Pengembangan SDM
secara terus menerus agar selalu diminati konsumen. Dan juga menambah minat
B.SARAN
Saran dari kami prusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang kondusif agar dapat
meningkatkan motivasi dan kinerja karyawan dan menjaga kebersihan dan kenyamanan
lingkungan kerja agar karyawan dapat bekerja dengan nyaman. Memberikan fasilitas
yang memadai, seperti AC, kantin, dan ruang istirahat, agar karyawan dapat bekerja
10
DAFTAR PUSTAKA
Noer, S. W. ., Trang, I., & Uhing, Y. (2017). Influence of Hr Planning, Recruitment and
679–705.
11