Disusun untuk memenuhi nilai tugas Ujian Akhir Semester mata kuliah
“Implementasi dan Evaluasi Kebijakan”
Disusun Oleh :
AGUSTINA
S1A120043
KENDARI
2022
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Shalom Om Swastiastu,
Namo Buddhaya, Salam Kebajikan, Selamat Pagi, Selamat Datang, dan Selamat
bergabung pada acara virtual “Public Lecture By Jeff Aka” sesi pertama yang
diselenggarakan oleh Lembaga Administrasi Negara bekerja sama dengan Tanoto
foundation. Yang terhormat Kepala Lembaga Administrasi Negara (Dr. Adi
Suryanto M.Si), yang kami hormati Global CEO Tanoto Foundation (Dr. J Satrio
Tanujoyo), Narasumber kita pada hari ini yaitu Prof. Dr. Eko Prasojo, Deputi
Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara (Dr. Tri Widodo Wahyu
Utomo SH.,MA ) para Pejabat di Lingkungan LAN (Lembaga Administrasi
Negara), para tamu undangan, peserta dan hadirin yang mengikuti acara ini baik
melalui webinar maupun YouTube.
Bapak Ibu sebelum memulai acara pada hari ini marilah bersama dengan
khidmat kita menyanyikan lagu Indonesia Raya
Sesuai dengan peraturan menteri PAN dan RB nomor 45 tahun 2013 tentang
Jabatan Fungsional Analis Kebijakan Lembaga Administrasi Negara diberikan
amanah sebagai instansi Pembina Jabatan Fungsional Analis Kebijakan. Semenjak
Peraturan Menteri PAN ini berlaku, hingga saat ini jumlah analis kebijakan terus
meningkat dari tahun ke tahun terutama tren peningkatan terjadi pada dua tahun
terakhir, dimana peningkatan ini didorong oleh kebijakan penyederhanaan birokrasi
atau penyetaraan jabatan administrasi kepada jabatan fungsional. Untuk jumlah
angka dari jalur pengangkatan pertama Inpassing dan juga perpindahan jabatan
hingga saat ini jumlahnya sudah mencapai 835 orang sementara jumlah angka yang
diangkat melalui penyetaraan sudah mencapai 1960 orang yang berasal dari 23
Kementerian dan Lembaga yang telah menyampaikan laporannya kepada BKN dan
juga kepada PAN sebagai instansi Pembina. Jumlah ini akan terus meningkat
dengan adanya kebijakan penyederhanaan birokrasi di pemerintah daerah serta
beberapa Kementerian Lembaga yang masih belum menyelesaikan proses
penyetaraan jabatan.
Acara dilaksanakan secara full online atau virtual dan hingga saat ini yang
sudah mendaftarkan lebih dari 2500 orang, baik yang berasal dari analis kebijakan
maupun juga kekuatan fungsional lain dan juga jabatan-jabatan struktural bahkan
juga dari lembaga-lembaga swadaya masyarakat baik di skala nasional maupun
skala internasional. Akhirnya Bapak Ibu sekalian kami ingin mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada bapak Menteri Sekretaris Negara yang telah
berkenan untuk memberikan ceramah umum kepada para peserta sekalian. Kami
juga ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Adi
Suryanto kepala Lembaga Administrasi Negara yang memberikan dukungan
sepenuhnya terhadap penyelenggaraan kegiatan ini dan berkenan untuk membuka
kegiatan pada pagi hari ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada para
pembicara para dosen pengampu atau para pengampu dari public lecture ini dan
juga untuk kepada para Analis Kebijakan yang terus-menerus memperkuat
komitmen untuk mengembangkan diri sehingga mampu menghasilkan kinerja yang
kita harapkan dengan adanya kebijakan penyetaraan. Saya kira demikian yang bisa
kami sampaikan terima kasih wabillahi taufik walhidayah wassalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh.Terima kasih kepada Pak Tri Widodo
Hadirin virtual public lecture yang berbahagia merupakan acara selanjutnya
adalah sambutan Global CEO Tanoto foundation yang kami hormati bapak Satrio
Tanujoyo kami silahkan
Dan juga Bapak Ibu sekalian ini memang menjadi sebuah bahasan tema
yang menarik bagi kita semua mengapa demikian. Pertama, tadi disampaikan
Bapak Prof. Satrio bahwa memang kita sekarang menghadapi sebuah situasi yang
disebut dengan VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity dan Ambiguity), jadi
kira-kira kalau kita ingin meminjam istilah cuaca ini kita sedang terbang dalam
cuaca yang turbulen, dimana cuaca yang penuh dengan ketidakpastian atau yang
berubah-rubah itu, maka saya kira ini menjadi sebuah pengalaman yang sangat
berarti bagi kita semua karena selama kurun waktu yang cukup lama birokrasi
terutama di Indonesia ini tidak pernah mengalami sebuah situasi yang demikian
Kompleks.
Kita melihat dengan datangnya pandemic Covid 19 saya kira kita harus
banyak belajar dari situasi krisis ini dan birokrasi kita emang harus semakin belajar
bagaimana kita mengadaptasi dan mengkreasi kebijakan-kebijakan yang sesuai
dengan situasi dan kondisi saat ini. maka kemampuan memanage krisis manajemen
bisnis menjadi sangat penting bagi kita, mungkin dulu kita terbiasa dengan pola
pola kerja yang Ajeg, pola-pola yang sangat predictable, pola-pola situasi yang
tidak terlalu banyak berubah, tapi hari ini kita birokrasi harus semakin lincah,
birokrasi semakin mencari terobosan-terobosan baru, hal-hal yang tidak biasa
menjadi biasa, sehingga kita bisa memulai kehidupan normal baru.
Harapan ini sangatlah tepat di era seperti ini, sehingga kunci kita untuk
memenangkan kompetisi Global, kunci kita untuk dapat mengatasi krisis adalah
dengan terobosan-terobosan inovasi-inovasi baru, cara berpikir baru, cara
berperilaku baru, cara berpemerintahan yang baru, sehingga kita akan semakin jeli,
menjadi pemerintahannya semakin lincah. Maka saya kira virtual public lecture ini
menjadi sangat penting bagi kita semua, apalagi hari ini kita akan mendapatkan
pencerahan dari dua pakar analis kebijakan yang menjadi acuan atau rujukan di
Indonesia.
Dua guru besar dari UGM dan juga Universitas Indonesia Bapak Pratik dan
juga Pak Eko dengan jam terbangnya saya kira ini akan bisa memberikan
pencerahan kepada kita bahwa memang kita tidaklah mudah, bagaimana kita terus-
menerus berupaya mengembangkan kapasitas para polisi analis kita sehingga betul-
betul mampu memproduksi dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi
peningkatan kualitas kebijakan di Indonesia. Saya kira apa yang harus kita lakukan
kedepan dan juga hari ini kita harus tetap mencari terobosan-terobosan baru, publik
lecture ini merupakan salah satu dari upaya kita untuk terus menerus
menggaungkan dan menyemangati terus menerus kemudian kita seiring seirama
untuk mengembangkan kapasitas para police analis.
Tentu di era yang krisis ini, di era yang VUCA tadi atau di era turbulen tadi
peran analis kebijakan menjadi strategis karena harus mampu merubah mindset,
merubah pola pikir, merubah cara-cara baru, kalau dulu mungkin kita merumuskan
kebijakan dengan cara-cara biasa bahkan biasa copy-paste dimana kebijakan satu
dicopy untuk kebijakan di tempat lain dan seterusnya. Maka hari ini saya kira
dengan situasi yang berbeda kita Justru harus berani memformulasikan masalah-
masalah dan memformulasikan kebijakan-kebijakan alternatif baru di era krisis
seperti ini di era pandemi Covid seperti ini sehingga kita bisa terus bergerak lincah
dan tidak diam karena birokrasi harus bergerak terus dan harus mampu memotivasi
serta harus mampu mendayagunakan kemampuan yang ada dan juga menumbuhkan
ekonomi masyarakat.
ASN ini menjadi berbeda dengan unsur-unsur yang lain karena kita harus
melayani, memberikan motivasi, harus terus bergerak memberikan edukasi
sehingga kita mampu memberikan pelayanan dan juga menumbuhkan ekonomi
yang produktif di tengah-tengah masyarakatnya. Pandemi mengajarkan kita harus
tetap waspada, berhati-hati, dan menjaga kesehatan tetapi bukan berarti membuat
kita takut segala-galanya, kemudian tidak melakukan apa-apa. Akan tetapi, kita
harus mencari cara-cara baru seperti apa yang bisa kita lakukan kedepan. saya kira
memang diskusi kita tentang peranan analis kebijakan ini menjadi sangat urgent
bagi kita karena menurut saya memang banyak sekali jejak-jejakkan yang
kemudian tidak sesuai dan berhadapan dengan masalah-masalah baru yang tidak
bisa dipertahankan sehingga perlu disesuaikan kemudian diformulasikan
Bagaimana kita bisa menerobos ditengah badai pandemi di tengah krisis seperti ini
sehingga ekonomi semakin tumbuh berkembang .
Peran police analis menjadi strategis karena muara dari tata kelola
pemerintahan adalah kebijakan yang baik. saya kira Bapak Ibu sekalian itu saja
beberapa hal yang ingin saya sampaikan pada kesempatan ini. Tentu saya berharap
menjual pabrik tekstil ini akan betul-betul bermanfaat buat kita dan saya berharap
para partisipan peserta semua juga dapat memanfaatkan para narasumber yang
hadir di tengah-tengah kita untuk berdiskusi untuk menjalin gagasan ide siapa tahu
dalam kesempatan yang berbahagia ini nanti akan muncul gagasan-gagasan,
formulasi-formulasi, pola-pola metode baru, yang bisa dikembangkan untuk
memperkuat peran analis kebijakan.
Tema : Peran Kajian Dan Analisis Kebijakan Serta Peran Strategis Analis
Kebijakan Dalam Peningkatan Kualitas Kebijakan Di Indonesia Di Era
Volatility Uncertainty Complexity Dan Ambiguity (VUCA)
Jadi itulah konsolidasi SDM dan anggaran yang sangat diperlukan agar kita
mampu untuk memecahkan masalah secara cepat pada saat menghadapi kesan
ketidakpastian maupun menghadapi distrupsi yang semakin kencang. Pergeseran
struktural fungsional ini tentu saja membutuhkan ekosistem baru.
Pertama, cara kerja jabatan fungsional itu harus lebih cair dan lebih
kolaboratif memberikan ruang bagi konsolidasi kekuatan untuk memecahkan
masalah lintas sektor, lintas disiplin, lintas skill, dan lintas keahlian. Jadi, ini sebuah
ekosistem atau sebuah cara kerja baru yang harus kita bangun.
Ketiga, ekosistem kerja itu juga harus berubah dan harus mendorong
kolaborasi bukan hanya DPI nya saja. Misalnya sebagai contoh kalau biasanya
Pejabat itu di tempatkan pada ruangan terkotak-kotak kemudian ada ruang tertutup
dengan format regulasi dan dengan kebutuhan kolaborasi tentu saja akan berubah,
kantor juga akan berubah maupun suasana kantor juga akan berubah dan format
kantor juga akan berubah yang mendukung kolaborasi. Dan harus dilakukan besar-
besaran digitalisasi yang mempermudah kolaborasi dimanapun berada.
Di birokrasi sanksi tentu saja harus dilakukan juga agar dengan fungsional
kita ingin memperoleh analisis fungsional estetis dari staf-staf kita dari saudara-
saudara jangan sampai kemudian dibebani dengan birokrasi maupun tugas-tugas
birokrasi sehingga kebijakan ini harus memikirkan substansi kebijakan dan harus
diregulasi kemudian harus dikerjakan secara bersama-sama. Dengan format kerja
baru dan suasana kerja baru ini akan mempermudah kinerja dari para pejabat
fungsional dan lebih optimal.
Oleh karena itu selain penguasaan konten (content mastery) itu yang sangat
penting lagi adalah karakter sebagai pembelajar tanpa ada karakter sebagai
pembelajar mudah sekali terdapat fungsional analis kebijakan akan menjadi
Absolut hal itu terjadi karena dunia penuh berubah.
Kalau tidak ada karakter pembelajar maupun karakter untuk mixing skills
maka kontribusinya juga tidak akan ada. Bahkan kalau anda menjadi analis
kebijakan tentu saja harus punya sifat dan punya karakter yang mampu untuk
merumuskan masalah dengan baik dan harus punya empati kepada masyarakat,
kepada kemanusiaan, kepada bangsa dan negara.
Pemateri : Prof. Eko Prasojo, Mag.rer.publ.
Judul : Konsep dan Studi Kebijakan Publik Urgensi Kebijakan Publik dan
Merumuskan Masalah Kebijakan Yang Baik di Era VUCA
Jadi perlu kita ketahui bahwa peran daripada analis kebijakan ini sangat
besar sekali dan memiliki peran yang luar biasa terutama para analis kebijakan ini
sangat dibutuhkan untuk merespon berbagai perubahan yang cepat di dalam
lingkungan global dan juga digital. Konteks ini menjadi sangat penting selain
daripada konten tentunya dan berbagai kondisi peraturan perundang-undangan
yang ada di Indonesia dan juga di tingkat regional maupun ditingkat Global.
Dengan mengembangkan Apa yang disebut dengan multilevel governance jadi
pemerintahan yang berlevel mulai dari pemerintah kabupaten kota, Provinsi,
nasional, regional, sampai dengan global.
Dan ini kita harus akui bahwa mainstream birokrasi kita ini masih seperti
ini, mungkin di pusat sudah ada berbagai perubahannya seperti di Kementerian
maupun di beberapa kementrian. Tapi kalau kita lihat di provinsi dan kabupaten
kota, governance kita ini masih birokrasi one point Zero birokratik oriented political
model kemudian transisinya adalah kepada bagaimana kita mengembangkan
market-oriented new public management model yang basisnya adalah Bagaimana
merespon berbagai perubahan-perubahan market pasar dengan menerapkan
prinsip-prinsip new public management yang lebih efisien, lebih terdesentralisasi,
menggunakan tools dan manajemen dari private Sector dan sterusnya.
Ketiga, tentu kita ingin juga birokrasi kita ini berkembang ke dalam sebuah
model yang berbasis kepada public value atau nilai publik yang mengedepankan
kepada peran yang kompleks dan juga jaringan antara masyarakat pemerintah yang
public, private, people, filantropis, Partnership.
Apa yang dilakukan oleh Tanoto Foundation ini Pak Satrio adalah bagian
daripada P5 itu public, private, people, filantropis, Partnership. Peran daripada
filantropis itu juga penting dalam peningkatan kualitas pelayanan publik. Tentunya
kita juga akan menuju kepada Governance Four Point Zero yang menjadi syarat
enabling faktor dalam revolusi industri Four Point Zero. Sebagai Citizen oriented
government agency dengan menekankan kepada kecepatan karena bantuan
teknologi konvergensi berbagai hal tetapi juga mengedepankan Ethics.
Ini sangat penting sekali karena melihat tantangan besar yang kita hadapi
yang telah disampaikan Pak Menteri Sekretaris Negara bahwa kita harus berubah,
tidak bisa lagi menganut pola-pola lama dan transformasi struktural ke fungsional
ini adalah salah satu upaya kita untuk menjadikan birokrasi yang lebih ejal birokrasi
yang kapabel birokrasi yang punya budaya baik birokrasi yang adaptif terhadap
berbagai perubahan lingkungan strategis dan harapan-harapan masyarakat yang
berkembang sangat cepat.
Berbicara kebijakan publik, kita perlu mengetahui dulu dari konsep publik
itu sendiri sebagai sebuah konsep yang tentu nanti beroposisi dengan private dan
meskipun dua Konsep ini selalu diperdebatkan dalam satu kurun waktu kepada
kurun waktu yang lain dalam teori kontemporer mengenai kebijakan publik
bagaimana kita memuaskan kepentingan individual sekaligus meningkatkan
kesejahteraan publik.
Dan hal ini yang tidak mudah karena terkadang di dalam konteks demokrasi
mayoritas suara itu menjadi penting “not simply What the majority one” artinya
tidak hanya simple apa yang diinginkan oleh mayoritas karena kalau itu yang kita
pakai sebagai basis pengambilan keputusan atau kebijakan publik maka banyak
orang yang tidak mayoritas tuh akan terpinggirkan hak-haknya. Jadi analis
kebijakan itu juga harus memikirkan bagaimana kita bisa memuaskan kepentingan
individual sekaligus bisa meningkatkan kesehatan publik secara umum.