Anda di halaman 1dari 1

Nama :Rifdayani Hafifah

NIM :120120065
Kelas :Kewarganegaraan RI
Prodi :Teknik Geofisika

Analisis Video

Demokasi itu gaduh, tapi kenapa bertahan dan di anut banyak negara?
Lahirnya demokrasi di negara-negara di dunia, umumnya dilatarbelakangi oleh adanya
kekuasaan mutlak yang dipegang oleh satu orang saja. Sistem demokrasi pada dasarnya
memang memberikan ruang bagi setiap orang untuk bersuara atau menyampaikan pendapat.
Oleh karena itu, demokrasi kerap disebut sebagai sistem yang berisik. Meski berisik,
demokrasi dipakai banyak negara. Alasannya, demokrasi bisa mempertahankan keamanan
dan kemakmuran jangka panjang. Selain itu, menurut para peneliti, negara penganut
demokrasi memiliki penegakan HAM tinggi, angka korupsi lebih rendah, warganya pun lebih
sehat dan bahagia jika dibandingkan dengan negara-negara non-demokrasi. Tapi, belakangan,
“iman” kepada demokrasi mulai terguncang oleh banyak perkembangan situasi yang baru dan
khas abad-21. Lalu mengapa banyak yang bertahan dengan paham ini? Hal ini karena
Lahirnya demokrasi di negara-negara di dunia, umumnya dilatarbelakangi oleh adanya
kekuasaan mutlak yang dipegang oleh satu orang saja. Karena pada masa sebelumnya banyak
negara yang memfokuskan kekuasaan pada satu orang saja, hal ini mengakibatkan adanya
ketimpangan keadilan yang dialami oleh banyak rakyatnya, utamanya mereka yang dapat
dibilang masyarakat kecil. Selain itu negara dengan sistem demokrasinya baik lebih mampu
mempertahankan keamanan dan kemakmuran dalam jangka Panjang, demokrasi juga
dinilai sebagai sistem yang dapat mewujudkan kesetaraan, mengurangi konflik, dan
meningkatkan partisipasi publik dari banyak segi termasuk yang HAM, maka dari itu kita
sebagai warga Indonesia harus lebih berusaha dalam mengamalkan nilai-nilai yang ada di
Negara demokrasi dengan sebaik-baiknya

Anda mungkin juga menyukai