Anda di halaman 1dari 12

PEMAHAMAN MATERI METODOLOGI

PENDIDIKAN AL QUR'AN
METODE QIRAATI
Pengenalan metodologi
 Metodologi adalah ruhnya Qiroaty.
 Ada istilah ikuti alurnya nikmati hasilnya.
Selama ini kita lihat di finish selalu pusing karena salah alurnya, yang mana belum waktunya
sudah dicari-carikan.

Prinsip dasar metodologi


Prisip dasar metodologi ada 3:
1. PRINSIP UNTUK GURU (Sesuatu yang tidak boleh dilanggar). Ada 2:
a. Daktun (Tidak boleh nuntun)
Guru hanya memberikan pokok bahasan dengan benar (Boleh dibaca berulang-ulang)
b. Tiwasgas (Teliti waspada dan tegas)
Teliti dalam membacakan pokok bahasan, waspada dan tegas dalam menegur anak
yang salah membaca.

2. PRINSIP UNTUK ANAK. Ada 2:


a. CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif)
Dengan cara mempraktekkan teori belajar anak dalam kelas yaitu melaksanakan
teori:
- 15 menit: Baca peraga maju
- 30 menit: Individu
- 15 menit: Peraga mundur
- 15 menit: Materi tambahan
Saat individu bukan per-anak itu satu halaman tapi 30 menit dibagi banyaknya anak
dalam kelas, dengan cara memanggil dua anak maju. Satu maju membaca yang satu
menunggu di belakangnya.
Dalam membaca 1 hari maksimal 5 halaman.
b. LCTB (Lancar Cepat Tepat Benar)
Dengan cara tidak memanjangkan bacaan terutama pada huruf yang terakhir,
mulut dibuka waktu baca harokat fathah.
Dengan mempraktekkan rumus “Lihat baca” tidak ada jeda yang lama.

3. PRINSIP BUKU
Dengan cara:
- Berikanlah secara sederhana (Tidak banyak komentar)
- Berikan sedikit demi sedikit ( Jangan ditambah/dipindah sebelum lancar dan benar.)
- Berikan secara drill: mengulang-ulang pokok bahasan.
- Berikan evaluasi: memberikan waktu evaluasi (Mengulang/perbaikan) maksimal 3
hari (Baik pindah dari A ke B maupun pindah jilid)
Pada waktu kepala tes jilid supaya dicarikan yang ada pokok bahasannya, yang tidak ada
pokok bahasannya supaya diacak dan juga dicarikan yang ada di sambung rasa halaman
yang L- nya banyak.
Visi Misi Qiroaty
1. Menjaga dan memelihara kehormatan, kesucian Al Qur’an dari segi bacaan yang benar sesuai
dengan kaidah ilmu tajwid.
2. Menyebarkan ilmu baca Al Qur’an bukan menjual buku.
3. Mengingatkan guru Qiroaty agar berhati-hati dalam mengajar Al Qur’an.
4. Meningkatkan mutu (kualitas) Pendidikan atau pengajaran Al Qur’an.

PRA-TK

Pengajaran pra-TK
Pra-TK dibagi 3 kelas:
a. Dari halaman 1-17 dengan peraga huruf alif sampai ro’
b. Dari halaman 18-32 dengan peraga huruf alif sampai fa’
c. Dari halaman 33-48 dengan peraga huruf alif sampai ya’
Prakteknya
- 15 menit: menerangkan klasikal dengan peraga guru (2 set)
- 15 menit: main huruf denga peraga santri 3 warna dijejer di meja dari 1 sampai sesuai peraga
a/b/c dengan menyusun 2 atau 3 huruf sesuai perintah terlebih dulu hurufnya diacak-acak dan
dilakukan klasikal.
- 30 menit: Baca buku pra-TK secara individu dengan maju satu persatu untuk setor kredit, anak
yang tidak maju bebas tanpa tugas.
Rumus peraga kecil pra-TK
- Cari (Warna boleh sama huruf harus berbeda)
- Angkat
Baca.

JILID 1 : BACA DENGAN MULUT TERBUKA

A. MISI
Memberantas bacaan Al Quran yang gremeng dan memaksimalkan harokat fathah
dengan cara membaca harokat fathah dengan mulut terbuka.

B. METODE
1. Praktis : langsung tanpa di eja (dibaca pendek)
2. Bahasa SINGSED (Singkat Sederhana) : Guru tunjuk dan Murid baca (tanpa keterangan
dan teori) insya alloh umur 1 tahun sudah bisa
3. DAKTUN (Tidak Dituntun) yaitu Guru hanya membaca pokok bahasan saja, habis latihan
dibaca sendiri
4. Jangan ditambah poin jika belum bisa membaca cepat
5. Ciptakan Kompetisi antar anak, caranya :
a) Jangan menghambat anak yang cepat, kredit boleh lompat-lompat
b) Gunakan pola kredit individual (tidak ada kredit kelas)
c) Gunakan hadiah jika kreditnya lebih baik
6. TIWASGAS (Teliti, Waspada dan Tegas) : ada yang salah langsung ditegur dan jangan
ditunggu sampai akhir bacaan

7. DRIIL (Bisa karena biasa), terutama pada pelajaran hafalan ghorib dan ilmu tajwid tanpa
tugas menghafal di rumah

C. STRATEGI MENGAJAR
Jumlah santri 15 dengan cara klasikal individu.
 Dibagi 3:
1. Kelas 1A : Halaman 1-16
Peraga 1-15
2. Kelas 1B : Halaman 17-30
Peraga 16-22
3. Kelas 1C : Halaman 31-44
Peraga 23-36
 Dibagi 2 (Yang tidak menggunakan Pra-Tk):
1. Kelas 1A : Halaman 1-20
Peraga 1-17
2. Kelas 1B : Halaman 21-44
Peraga 18-selesai

D. PRAKTEKNYA

1. 15 Menit : baca peraga klasikal (1A/1B), khusus halaman 1 baris 1 guru beri contoh
tiap hari dengan cepat, usahakan bacaan klasikal cepat, keras dan kompak.
Kalau bacaan lemah, Guru ikut serta membaca dengan bacaan cepat
dipandu/dipantau galah
2. 30 Menit : individu (baca satu per satu) dan yang lain menulis
3. 15 Menit : baca peraga klasikal mundur

 Bagi lembaga yang menggunakan Pra-Tk maka lulus Pra-Tk langsung halaman 31.
 Waktu peraga 70% lihat anak, 30% lihat peraga.
 Pokok bahasan baik peraga atau buku guru yang membacakan.
 Untuk jilid 1 pokok bahasan dan baris pertama dibacakan oleh guru.
Cara baca peraga:
 Bila ada pokok bahasan maka dibaca semua, setelah itu 2/3 dilemparkan ke
anak. Jika tidak ada pokok bahasan maka dijumlah semua dikalikan 2 dibagi 10.
Hasilnya ditinggal (dibaca 80%). Dan yang ditinggal nanti dilempar.
 Waktu anak dikasih lemparan terus bacanya salah maka dilemparkan pad anak
yang lain yang pintar kemudian dilemparkan pada anak yang membacanya salah
tadi.

E. TASHIH
1. Jangan dinaikkan jilid 2 jika belum bisa baca cepat
2. Pentashih adalah Kepala TPQ yang ditunjuk oleh korcab
3. Halaman 44 bukan untuk tashih

JILID 2
A. MISI
1. Untuk memberantas bacan yang sembrono, caranya adalah :
a) Dengan membiasakan baca kasroh/dhummah yang bagus (i/in , u/un tidak e/en , o/on)

b) Digunakan agar cermat baca panjang pendek

B. METODE
1. Jangan ditambah jika ada bacaan salah, sembrono dan kurang lancar
2. Guru harus TIWASGAS (Teliti, waspada dan tegas)

3. Praktis, SINGSED, DAKTUN, DRIIL, dan ciptakan kompetisi

C. STRATEGI MENGAJAR
# 1 kelas maksimal 20 santri dengan pola klasikal individual dengan cara dibagi menjadi 2
kelas :
1. 2A dari halaman 1-22 dengan peraga halaman 1-13

2. 2B dari halaman 23-44 dengan peraga halaman 14 sampai selesai

(Untuk 2B karena mulai bacaan panjang maka membaca bacaan yang panjang harus
dengan panjang lebih dari 1 alif (3 alif)

D. PRAKTEKNYA
1. 15 Menit : baca peraga klasikal (2A/2B) dengan kompak dan cepat
2. 30 Menit : individu (baca satu per satu) untuk dapat kredit dan yang lain menulis
3. 15 Menit : baca peraga klasikal mundur (2A/2B)

E. TASHIH
1. Jangan dinaikkan jilid 3 jika tashih ada bacaan salah, sembrono dan kurang lancar
2. Naik dari 2A ke B tetap melalui tashih
3. Pentashih adalah kepala TPQ ditunjuk oleh korcab, bukan pengurus, yang dipilih yang
terbaik Al-Qur’annya, yang bersyahadah, yang bisa membimbing bacaan guru-guru
lainnya dan berhasil meluluskan santri dengan baik

JILID 3
A. MISI
1. Untuk memberantas bacaan yang dlewer/diseret-seret, caranya :
a) Dengan diajarkan baca sukun ditekan / tidak dipanjangkan dan tidak tawallud
(all/ale’) (‫)ال‬

b) Dengan dibiasakan baca mad thobi’i tidak terlalu panjang

B. METODE
1. Jangan ditambah jika ada bacaan salah, sembrono, diseret-seret dan kurang lancar
2. Guru harus TIWASGAS (Teliti, Waspada dan Tegas) dan mengerti MISI Qiroati jilid
1,2 dan 3

3. Praktis, SINGSED, DAKTUN, DRILL, dan ciptakan kompetisi

C. STRATEGI MENGAJAR
# 1 kelas max. 20 santri dengan pola klasikal individual, caranya dibagi menjadi 2 kelas :
1. 3A dari halaman 1-18 dengan peraga halaman 1-11

2. 3B dari halaman 19-44 dengan peraga halaman 12-20

D. PRAKTEKNYA
1. 15 Menit : baca peraga klasikal 1-11 dengan suara yang kompak dan cepat
2. 30 Menit : individu (baca satu per satu) untuk dapat kredit dan yang lain menulis

3. 15 Menit : baca peraga klasikal mundur halaman 20-12

E. TASHIH
1. Jangan dinaikkan jilid 4 jika tashih ada bacaan salah, dlewer, sembrono dan kurang lancar
2. Naik dari 3A ke B tetap melalui tashih
3. Pentashih adalah kepala TPQ ditunjuk oleh korcab, bukan pengurus, yang dipilih yang
terbaik Al-Qur’annya, yang bersyahadah, yang bisa membimbing bacaan guru-guru
lainnya dan berhasil meluluskan santri dengan baik

JILID 4

A. MISI
1. Untuk memberantas bacaan yang tidak bertajwid, caranya :
a) Dimulai dari membiasakan baca (‫ ) ْن‬dengung lama (lebih dari 1 alif) (max. 3 alif)

B. METODE
1. Jangan ditambah jika ada bacaan salah, tidak bertajwid, dlewer, sembrono, diseret-seret
dan kurang lancar
2. Guru harus TIWASGAS (Teliti, Waspada dan Tegas) dan mengerti MISI Qiroati jilid
1,2, 3 dan 4

3. Praktis, SINGSED, DAKTUN, DRILL, dan ciptakan kompetisi

C. STRATEGI MENGAJAR
# 1 kelas max. 20 santri dengan pola Klasikal Individual (KI) dan caranya dibagi menjadi 2
kelas :
1. 4A dari halaman 1-22 dengan peraga halaman 1-13

2. 4B dari halaman 23-44 dengan peraga halaman 14-20

D. PRAKTEKNYA
1. 15 Menit : baca peraga klasikal dengan kompak, cepat dan keras dari halaman 1-13 atau
14-20 (4B)
2. 30 Menit : individu (baca satu per satu) untuk dapat kredit dan yang lain menulis

3. 15 Menit : baca peraga klasikal mundur halaman 13-1

E. TASHIH
1. Jangan dinaikkan jilid 5 jika tashih ada bacaan salah, dlewer, sembrono dan kurang
lancar dan tidak bertajwid
2. Naik dari 4A ke B tetap melalui tashih
3. Pentashih adalah kepala TPQ ditunjuk oleh korcab, bukan pengurus, yang dipilih yang
terbaik Al-Qur’annya, yang bersyahadah, yang bisa membimbing bacaan guru-guru
lainnya dan berhasil meluluskan santri dengan baik dan guru kelas tidak boleh
menaikkan jilid
JILID 5
A. MISI

Yaitu memberantas bacaan Al-Qur’an yang tidak bertajwid (melanjutkan misi jilid 4).

B. METODE
1. Jangan ditambah jika ada bacaan salah, tidak bertajwid, dlewer, sembrono, diseret-seret
dan kurang lancar
2. Guru harus TIWASGAS (Teliti, Waspada dan Tegas) dan mengerti MISI Qiroati jilid 1,2,
3, 4 dan 5

3. Praktis, SINGSED, DAKTUN, DRILL, dan ciptakan kompetisi

Cara membaca fawatihus suwar oleh Kyai Dahlan adalah dari gurunya:
a) Dibaca sesuai dengan huruf aslinya (Kyai Abdullah Umar)
b) Dibaca sesuai dengan tanda panjangnya (KH. Turmudzi Taslim)
c) Berlaku hukum tajwid (KH. Turmudzi Taslim)
d) Tidak terputus-putus (Abdullah Umar dan KH. Turmudzi Taslim)
Pada peraga untuk halaman yang fawatihus suwar cukup dibaca bersama, tidak pakek
dilempar.

C. STRATEGI MENGAJAR
# 1 kelas max. 20 santri dengan pola klasikal individual, caranya dibagi menjadi 2 kelas :
1. 5A dari halaman 1-22 dengan peraga halaman 1-17

2. 5B dari halaman 23-38 dengan peraga halaman 18- 23

D. PRAKTEKNYA
1. 15 Menit : baca peraga klasikal dengan kompak, cepat dan keras dari halamn 1-17 atau
18-habis / hlm 18-habis (kls VB)
2. 30 Menit : individu (baca satu per satu) untuk dapat kredit dan yang lain menulis

3. 15 Menit : baca peraga klasikal mundur halaman 17-1

E. TASHIH
1. Jangan dinaikkan jilid jika tashih ada bacaan salah, dlewer, sembrono dan kurang
lancar
2. Tashih wajib ambil di halaman 30, 31, 32, 33 . disepakati
3. Tashih tambahan terserah kepala TPQ boleh dengan Qiroati atau dengan Al-Qur’an 30
juz (seperti kyai Dahlan)
JUZ 27
1. Sistem pengajaran juz 27 dan Al-Qur’an sama yaitu : Klasikal Baca Sima’ (KBS)
2. Tashihnya yaitu menggunakan Al-Qur’an tanpa juz 27 dan juz 30
3. Pengajaran kelas juz 27 yaitu setelah lulus jilid 5
4. Strategi mengajar :
a) 15 Menit : membaca bersama-sama
b) 30 Menit : individu (baca satu per satu) saling menyimak
c) 15 Menit : membaca bersama-sama

- Ketika baca simak, satu membaca satu menyimak, yang baca ditunjuk sesuai dengan urutan
sambung rasa yang datangnya lebih awal.
- Model kelas leter U.
30 menit dibagi banyaknya santri.
- Pengajaran pada jilid 27 apabila ada yang salah maka di sambung rasa ditulis kesalahannya.
- Cara tes: anak membaca dalam satu pekan tidak ada yang salah maka boleh diteskan.
- Tes juz 27: menggunakan Al Quran tanpa juz 27 dan 30
- Cara mengisi sambung rasa ditulis no. Ayat yang terakhir.

JILID 6
A. MISI

Yaitu memberantas bacaan Al-Qur’an yang tidak bertajwid (melanjutkan misi jilid 4, 5)

B. METODE
1. Jangan ditambah jika ada bacaan salah, tidak bertajwid, dlewer, sembrono, diseret-seret
dan kurang lancer
2. Guru harus TIWASGAS (Teliti, Waspada dan Tegas), ada salah langsung ditegur.dan
mengerti MISI Qiroati jilid 1-6

3. Praktis, SINGSED, DAKTUN, DRILL, dan ciptakan kompetisi

C. STRATEGI MENGAJAR

# 1 kelas max. 20 santri dan jilid 6 ini hanya 1 kelas mulai halaman 1-22 dengan peraga
halaman 1-13

D. PRAKTEKNYA
1. 15 Menit : baca peraga klasikal jilid 6 dari halaman 1-13
2. 30 Menit : individu (baca satu per satu) untuk dapat kredit dan yang lain menulis
3. 15 Menit : baca peraga klasikal mundur halaman 13-1

E. TASHIH
1. Jangan dinaikkan jika tashih ada bacaan salah, dlewer, sembrono dan kurang lancar dan
tidak bertajwid
2. Lulus jilid 6 = lulus kelas persiapan, harus bisa membaca Al-Qur’an tartil dan bertajwid
tetapi tidak boleh khataman
3. Tes nya pakai Al-Qur’an 30 juz tanpa juz 1, juz 27, dan juz 30
4. Tashih ditambah terserah pengasuh boleh menggunakan buku qiroati dan Al-Qur’an 30
juz
5. Tashih wajib halaman 20 dengan fawatihus suwar

AL-QUR’AN
- Pembelajarannya sama dengan juz 27.
- Al Quran yang dibaca: Juz 1-10
Ghorib 11-20
Tajwid 21-30
Finish 1-30

GHORIB
A. PENGERTIAN
Buku ghorib dan musykilat : ini adalah paket untuk TPQ dibuat amat sederhana bukan buku
ilmiah.
1. Ghorib ini diartikan sebagai ayat-ayat yang tulisan dan bacaan tdk sama mengikuti
qiroah 'ashim riwayat hafs.
2. Musykilat diartikan sebagai ayat yang membingungkan, pembaca sering salah meski
tulisan dan bacaannya sama.

B. METODE
1. Jangan ditambah jika ada bacaan salah, tidak bertajwid, dlewer, sembrono, diseret-seret
dan kurang lancar (setengah hafal).
2. Guru harus TIWASGAS (Teliti, Waspada dan Tegas) dan mengerti MISI Qiroati jilid
1,2, 3, 4 dan 5 dan 6
3. Guru harus lulus dan layak sebagai finishing, tugasnya :
a) Memelihara bacaan tartil yg tlah dikuasai santri, caranya dengan tiwasgas
b) Menyempurnakan makhroj , caranya pada saat tadarus al quran guru harus adil
mendengarkan makhroj terutama pada huruf yg serupa (‫ك‬،‫ق‬، /‫د‬،‫ت‬، / ‫ع‬،‫ أ‬dll.
c) Bisa memacu supaya bacaan al quran tambah lancar, caranya jika bacaan
tadarus melemah, maka guru ikut membaca bersama anak anak dg suara agak
keras dan agak cepat, cukup 1 baris saja
4. Praktis, SINGSED, DAKTUN, DRILL, dan ciptakan kompetisi

C. STRATEGI MENGAJAR
# 1 kelas max. 20 santri dengan pola klasikal individual, caranya dibagi menjadi 2 kelas :
kelas ghorib bersama sama al quran (juz 11-20)

D. PRAKTEKNYA

1. 15 Menit : al quran bersama sama


2. 30 Menit : individual (dg buku ghoribnya masing"), saat individual , santri yg
lain membaca al qur’an saling menyimak melanjutkan ayat
berikutnya (yg dibaca bersama sama)
3. 15 Menit : baca pokok bahasan sampai evaluasi (kolom bawah)

E. TASHIH
# anak disuruh baca ayat yg sebelumnya tdk ada ghoribnya, contoh : surat hud 40 dan
dilanjut sampai ayat 41 (hrus lancar dan benar)
# untuk kitab ghoribnya hanya evaluasi saja tanpa ayatnya
# tugas anak d rumah baca al quran juz 11-20 dilengkapi buku kontrol (tidak ada tugas pr
ghorib)

TAJWID
A. PENGERTIAN
Buku Ilmu Tajwid adalah buku ilmu tajwid yang amat sederhana untuk kebutuhan TPQ,
bukan buku ilmiah murni dan disampaikan terakhir karena fungsinya hanya pelengkap

Misi tajwid
- Membiasakan anak membca Al Quran degan tartil.
- Anak dilatih mampu menjelaskan pelajaran tajwid secara teori.
B. METODE
1. Jangan ditambah jika belum bisa cepat spontan
2. Tiap hari diulang (DRILL), dg baca buku tajwid seluruhnya (pada awalnya diangsur)
3. Guru harus TIWASGAS , mengerti misi Qiroati
4. Guru harus lulus dan layak sebagai guru finishing yg tugasnya adalah :
a). memelihara bacaan tartil yg telah dikuasai santri, caranya dg TIWASGAS
b). menyempurnakan makhroj terutama pada huruf yang hampir sama (kha’- alif – kho’
– kaf - alif – qof - , ain – alif – hamzah), caranya guru harus adil dan bisa memberi
contoh yang benar.
c). harus bisa memacu supaya bacaan santri tambah lancer, caranya ketika bacaan
tadarus al-qur’an melemah maka guru ikut bersama santri dengan suara agak keras ,
agak cepat, satu / dua ayat saja

C. STRATEGI MENGAJAR
1. kelas maks.20 santri
2. buku tajwid tidak dibagi (kumpul satu kelas)
3. pengajaran kelas tajwid : kelas tajwid bersama sama al-qur’an (juz 21-30)

D. PRAKTEKNYA
1. 15 menit: Membaca buku tajwid.
2. 15 menit: Menambah materi baru dengan sistem tanya jawba diawali dengan
menanyakan materi sebelumnya ( Anak menjawab tidak pakek
mengulang soal dari guru).
3. 30 menit: Membaca Al Quran baca simak dengan ayat yang terakhir disuruh mengurai
pelajran tajwid yang sudah diterima.
Keterangan: Tidak ada PR tajwid selain baca Al Quran juz 21-30

E. TASHIH
# Membaca Al Quran, diurai, kemudian ditanya teorinya.
#namanya tashih akhir tingkat dasar, dilaksanakan 3x :
1. Tashih local : oleh tim local TPQ
2. Tashih Korcam : oleh tim korcam dipimpin pentashih korcam
3. Tashih cabang : oleh tim cabang dipimpin pentashih cabang

Tashih cabang dilakukan sebagai control terakhir kepada setiap pengguna Qiroati,
apakah misi qiroati dan metode pengajarannya telah berjalan/belum, jadi tashih akhir ini
tidak menilai benar/salah tetapi mengajarnya benar /kurang benar /bahkan salah.

FINISHING

Kelas ini adalah kelas persiapan TAS


Pengajaran kelas finish
- 15 menit: Membaca Al Quran bersama.
- 15 menit: Membaca baca simak, ayat terakhir diurai.
- 15 menit: Peraga ghorib termasuk uraiannya.
- 15 menit: Tanya jawab tajwid.
- 15 menit: Hafalan / materi tambahan.

Anda mungkin juga menyukai