PEMALSUAN IJAZAH
(STUDI KASUS POLRES POHUWATO)
SKRIPSI
Oleh :
MOHAMMAD RIZAL GAFUR
NIM : 1011417120
Hasil penelitian yang diperoleh adalah Bahwa peran kepolisian Polres Pohuwato
dalam proses penyidikan dugaan pemalsuan ijazah oleh oknum ketua BPD Desa
siduwonge belum efektif sebab masih terjadi keterlambatan dalam proses
penyidikan keterlambatan dalam proses hukum khsusnya di bidang penyidikan
tidak dapat di benarkan sebab Kedudukan Penyidik Polri sebagai aparat penegak
hukum mempunyai Tugas dan fungsi. Maka Efektivitas peran Penyidik dapat dilihat
dari meningkatnya proporsi Penyidikan dan Proporsi Kecepatan penanganan
perkara dalam tahap penyelidikan dan penyidikan tindak pidana, sehingga dengan
menggunakan teori ini maka dapat di simpulakan bahwa peran kepolisian dalam
proses penyidikan dugaan pemalsuan ijazah belum efektif, sebab dalam proses
sangat lambat. Faktor yang menghambat proses penyidikan dugaan pemalsuan
ijazah oleh oknum pejabat Badan Permusyawaratan Desa (BPD) adalah (a), Diluar
wilayah hukum Polres Pohuwato (b), Kurangnya partisipasi saksi dalam
memberikan keterangan dalam proses penyidikan.. (c),Terbatasnya jumlah
penyidik (d), Kurangnya anggaran Penyidik.
iv
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
PERSEMBAHAN
Skripsi Ini Saya Persembahkan Sepenuhnya Kepada Dua Orang Hebat Dalam
Hidup Saya, Yaitu Ayah Dan Ibu Saya. Karena Merekalah Yang Membuat
Segalanya Menjadi Mungkin Sehingga Saya Bisa Sampai Pada Tahap Ini.
Terima Kasih Atas Segala Pengorbanan Dan Dukungan Baik Moral Maupun
Materil
Dalam Menyelesaikan Skripsi Ini Dari Awal Hingga Akhir. Bapak Dr. Fence
M. Wantu, S.H., M.H Selaku Pembimbing I Dan Ibu Lisnawaty W Badu, S.H,
ALMAMATERKU TERCINTA
TEMPAT AKU MENIMBA ILMU
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2021
vi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Tiada kata yang pantas peneliti ucapkan puji dan syukur kehadirat Allah
POLRES POHUWATO)”
sejak awal hingga akhir penyusunannya. Namun berkat bimbingan, bantuan, dan
kerjasama dari berbagai pihak akhirnya hambatan dan kesulitan yang dihadapi
peneliti dapat diatasi. Oleh karena itu, peneliti menyampaikan terima kasih dan
dan Ibu Lisnawaty W Badu, SH., MH, masing-masing sebagai Pembimbing I dan
Pembimbing II, yang telah dengan sabar, tekun, tulus dan ikhlas meluangkan
waktu, tenaga, dan pikiran dalam memberikan bimbingan, motivasi, arahan, dan
1. Dr. Ir. Eduart Wolok, ST, MT, selaku Rektor Universitas Negeri Gorontalo.
Gorontalo.
Gorontalo.
vii
4. Prof. Karmila Machmud, S.Pd, M.A., Ph. D, selaku Wakil Rektor 3
5. Prof. Dr. Phil. Ikhfan Haris, M.Sc selaku Wakil Rektor 4 Universitas Negeri
Gorontalo.
6. Prof. Dr. Fenty U. Puluhulawa, S.H, M.Hum, selaku Dekan Fakultas Hukum
10. Novendri M. Nggilu, S.H., M.H, selaku Ketua Jurusan Ilmu Hukum
14. Mohamad Taufiq Zulfikar Sarson, S.H., M.H., M.Kn selaku Penguji II.
15. Weny Almoravid Dungga, S.H., M.H selaku Dosen Penasehat Akademik.
16. Kepada Seluruh Staf Pengajar Dan Staf Tata Usaha Fakultas Hukum
Negeri Gorontalo.
17. Untuk Kedua orang tuaku tercinta, bapak (Yuanis Gafur) dan ibu (Mastin
viii
dan membimbing saya selama ini sehingga saya dapat terus berjuang dalam
meraih mimpi dan cita-cita. Kesuksesan dan segala hal baik yang
kedepannya akan saya dapatkan adalah karena dan untuk kalian berdua.
18. Untuk adik tercinta (Zhafira Mutmainnah dan Munira Wafida) terima kasih
seutuhnya
19. Untuk keluarga dari Bapak dan Ibu yang selalu menyemangati dan
20. Untuk teman-teman yang selalu berjuang di kala suka maupun duka,
dengan skripsi ini. Semoga kelak kita bertemu kembali dengan kabar
kesuksesan masing-masing.
Malik Abdillah Fadli, Taufik Mukmin dan Sofyan R Ishak Yang selalu
segala urusan.
ix
23. Untuk abang saya Fredik Tudja yang telah banyak membantu sehingga bisa
24. Teman-Temanku Ilmu Hukum Kelas D yang saya sangat cintai semoga
25. Untuk teman-teman rumah Aldy Odja, Andriyanto Yusuf, Wahyu Mahmud,
Faisal Baso, Amal Fathan, Saprin Baso, Nur Suma, Rahmat Yahya, Apit
Humola, Nando Polingala, dan yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu,
26. Serta seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian
penulisan skripsi ini dan tidak dapat disebutkan satu per satu.
dengan tangan terbuka dan hati yang lapang penulis menerima kritik dan saran
dari berbagai pihak demi kesempurnaan dimasa yang akan datang. Dalam
penulisan penelitian ini juga tidak luput dari bantuan serta dukungan dari
berbagai pihak.
pengetahuan dan bermanfaat bagi kita semua, dan menjadi amal shaleh di sisi
Allah SWT.Aamiin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Penulis,
x
DAFTAR ISI
ABSTRAK..................................................................................................... iv
ABSTRACT ................................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN
xi
2.3 Pengertian Kepolisian ................................................................ 17
BAB IV PEMBAHASAN
Pidana ............................................................................................... 46
xii
4.2.3 Kasus Di Luar Wilayah Hukum Polres Pohuwato ............................... 54
BAB V PENUTUP
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
itu hukum harus dilaksanakan secara normal, damai tetapi dapat terjadi karena
memelihara ketertiban. 2
dapat ditetapkannya hukum dalam hal terjadi peristiwa yang konkrit. Masyarakat
masyarakat akan lebih tertib. Inti dan arti penegakan hukum, secara
1
Mertokusumo, Soedigno. 1991. Mengenal Hukum. Liberty. Yogyakarta.
2
Sulekha, R. R., Wantu, F., & Tijow, L. (2020). Penegakan Hukum Terhadap Tindak Pidana
Money Politic Oleh Calon Anggota Legislatif Pada Pemilihan Umum 2019. JURNAL
LEGALITAS, 13(01), 51 69.
3
Wantu, F. (2012). Mewujudkan Kepastian Hukum, Keadilan dan Kemanfaatan dalam Putusan
Hakim di Peradilan Perdata. Jurnal Dinamika Hukum, 12(3), 479-489.
1
Setiap tindak pidana yang terjadi memiliki tenggang waktu daluwarsa
undang, oleh karena itu proses penyidikan memegang peranan penting bagi
Akan memberi kepastian Hukum terhadap perkara yang sedang ditangani baik
persoalan hukum adanya dugaan pemalsuan ijazah yang dilakukan oleh oknum
Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa, yang telah dilaporkan oleh
wawancarai, bahwa terkait dengan dugaan adanya pemalsuan Ijazah tersebut telah
dilaporkan sejak tahun 2017, namun sampai saat ini proses penyidikannya tak
kunjung selesai padahal dalam laporan aduan tersebut pihak pelapor telah
2
2. Adanya surat pernyataan dari dinas pendidikan setempat yang
pihak yang bersangkutan adalah pejabat desa yang di mana terangkat berdasarkan
ijazah yang di duga di palsukan, jika proses penyidikan tersebut tak kunjung
memberikan kepastian hukum, tentu ini hal akan menyebabkan kerugian Negara
bukanlah sesuatu hal yang disengaja melainkan karena, kasus ini dalam proses
(“KUHP”),
4
Hasil wawancara bersama Bapak AKBP Teddy Rayendra SIK., M.Ik pada tanggal 26 Februari
2021.
3
“(1) Barang siapa membuat surat palsu atau memalsukan surat, yang
itu seolah-olah surat itu asli dan tidak dipalsukan, maka kalau
“(2) Dengan hukuman serupa itu juga dihukum, barang siapa dengan
olah surat itu asli dan tidak dipalsukan, kalau hal mempergunakan
sangat lambat, alasan dari pihak Polres Pohuwato, bahwa kasus ini masih dalam
proses.5
diartikan dengan surat dalam ketentuan tersebut adalah segala surat baik yang
5
Wawancara bersama pihak pelapor Parman Supu Pada tanggal 28 Februari 2021
4
ditulis dengan tangan, dicetak, maupun ditulis memakai mesin tik dan lain-lainnya.
Selain itu, surat yang dipalsu itu harus suatu surat yang 6:
kelahiran, buku tabungan pos, buku kas, buku harian kapal, surat
pemalsuan ijazah yang dilaporkan oleh saudara Parman Supu perlu untuk diproses
Penyidikan meliputi :
6
R. Soesilo Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
5
c. 60 hari untuk penyidikan perkara sedang
Jika melihat ketentuan Perkap Nomor 12 Tahun 2009 di atas maka tentu
dalam kasus penyidikan adanya laporan terkait dugaan Pemalsuan ijazah, yang
Pihak Kepolisian telah melanggar ketetapan Perkap Nomor 12 Tahun 2009, Maka
2. Apa saja faktor yang menghambat proses penyidikan oleh kepolisian pada
kasus penyidikan dugaan pemalsuan ijazah oleh oknum ketua BPD Desa
Tentu dalam proses penyusunan karya ilmiah ini, calon peneliti memiliki
beberapa tujuan yang ingin dicapai. Tujuan itu diantaranya sebagai berikut:
6
1. Untuk mengetahui Proses Penyidikan Oleh Kepolisian terkait dugaan
Pohuwato.
Gorontalo (UNG).
7
2. Memberikan sumbangan pemikiran bagi pihak Kepolisian
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Peran
Dari pengertian diatas lebih lanjut kita melihat pendapat lain tentang peran yang
hukum secara total enforcement, yaitu penegakan hukum secara penuh. Sedangkan
peran ideal, dapat diterjemahkan sebagai peran yang diharapkan dilakukan oleh
dikatakan bahwa dalam peranan terdapat dua macam harapan, yaitu : harapan –
7
Soerjono Soekanto dalam S. Fahrizal. Digilib.unila.ac.id/85/8/BAB%2011.pdf
9
harapan dari masyarakat terhadap pemegang peran atau kewajiban – kewajiban
dari pemegang peran, dan harapan – harapan yang dimiliki oleh pemegang peran
Identitas peran, terdapat sikap tertentu dan perilaku aktual yang konsisten
dengan sebuah peran dan menimbulkan identitas peran (role identify). Orang
perubahan besar. Peran merupakan aspek dinamis dari kedudukan ( status ) yang
suatu rangkaian perilaku tertentu yang ditimbulkan oleh suatu jabatan tertentu.
dijalankan. Peran yang dimainkan hakikatnya tidak ada perbedaan, baik yang
dimainkan atau diperankan pimpinan tingkat atas, mencegah maupun bawah akan
8
H.R.Abdussalam. 2007. Peran, cetakan ketiga. Jakarta: Restu Agung. Hal. 23
10
penuntutan terhadap tindak pidana ataupun tindak pidana korupsi. Salah satu hal
yang paling penting dalam suatu tindakan pemberantasan korupsi adalah pada saat
terbukti atau tidaknya dugaan telah terjadinya suatu tindak pidana. Oleh sebab itu
“Serangkaian tindakan penyidik dalam hal dan menurut cara yang diatur
dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana untuk mencari serta
mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terangnya suatu tindak
pidana yang terjadi dan guna menemukan tersangkanya.”
wantjik Saleh yang dikutip dalam jurnal hukum Sahuri Lasmadi, penyidikan sendiri
diartikan yaitu :
9
Hibnu Nugroho, Integralisasi Penyidikan Tindak Pidana Korupsi di Indonesia, Media Aksara
Prima, Jakarta, hlm 46
10
Sahuri Lasmadi, Tumpang Tindih Kewenangan Penyidikan Pada Tindak Pidana Korupsi Pada
Perspektif Sistem Peradilan Pidana, Jurnal Ilmu Hukum, Volume 2, Nomor 3, Universitas
Jenderal Soedirman Fakultas Hukum, Purwokerto, hlm 175
11
Penyidik sendiri menurut Pasal 45 angka (1) Undang-Undang Nomor 30 Tahun
2002 adalah :
Dalam penyidikan sendiri ada yang disebut penyidik yaitu orang yang
melakukan penyidikan yang terdiri dari pejabat yang dijelaskan pada Pasal 1 butir
(1)
mengetahui adanya suatu peristiwa yang diduga merupakan suatu tindak pidana.
Di samping itu, penyidikan juga akan dimulai apabila penyidik menerima laporan
penyidik adalah pejabat Polri atau pejabat pegawai negeri tertentu yang diberi
11
M. Yahya Harahap, Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP, Sinar Grafika, Jakarta,
hlm 126
12
dan dengan bukti itu membuat atau menjadi terang suatu tindak pidana yang
pidananya.”
Undang-undang, hal ini dapat disimpulkan dari kata-kata menurut cara yang
Dalam bahasa Belanda ini sama dengan opsporing. Menurut de Pinto yang
(opsporing)
berarti :
proses atau langkah awal yang merupakan suatu proses penyelesaian suatu tindak
pidana yang perlu diselidiki dan diusut secara tuntas di dalam sistem peradilan
pidana, dari pengertian tersebut, maka bagian-bagian dari hukum acara pidana yang
12
Andi Hamzah, Hukum Acara Pidana Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, hlm. 23
13
Bambang Tri Bawono, Tinjauan Yuridis Hak-Hak Tersangka dalam Pemeriksaan Pendahuluan,
Jurnal
Ilmu Hukum, Volume 245, Fakultas Hukum UNISSULA, Semarang, hlm 45
13
tersangka atau terdakwa, penahan sementara, penggeledahan, pemeriksaan dan
penyidik adalah :
2. Pejabat pegawai negeri sipil tertentu yang diberi wewenang khusus oleh
undang-undang.
Penyidik sebagaimana diatur dalam Pasal 6 ayat (1) huruf a KUHAP karena
pidana;
tersangka;
pemeriksaan perkara;
14
i. Mengadakan penghentian penyidikan; dan
koordinasi dan pengawasan penyidik tersebut dalam Pasal 6 ayat (1) huruf a
KUHAP.
yang berlaku. Penyidik sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf
undang, oleh karena itu proses penyidikan memegang peranan penting bagi
perkara pada tahap penyidikan akan memberi kepastian hukum terhadap perkara
yang sedang ditangani baik dipandang dari sudut aparat penegak hukum tidak
15
masyarakat pencari keadilan dengan cepat mengetahui arah penanganan
kasusnya .
Setiap peristiwa yang terjadi dimuka bumi memiliki tenggang terjadi waktu
peristiwa terjadi, setelah terjadi peristiwa, langkah apa selanjutnya akan dilakukan.
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia 3, tenggang (waktu) berarti “batas waktu”, batas
waktu yang dibutuhkan oleh suatu peristiwa ada singkat, ada juga yang lama.
Bahasa Indonesia adalah : “Seluruh rangkaian saat ketika proses, perbuatan, atau
keadaan berada atau berlangsung. Dalam hal ini, skala waktu merupakan interval
antara dua buah keadaan/kejadian, atau bisa merupakan lama berlangsungnya suatu
kejadian; lamanya (saat yang tertentu); saat yang tertentu untuk melakukan
sesuatu”14
Undang Hukum Acara Pidana tidak ada memberi batasan apa yang disebut dengan
waktu, namun demikian dalam KUHP terdapat rumusan pengertian “sehari” dan “
Ketentuan Pasal 97 KUHP : Yang dikatakan sehari yaitu masa yang lamanya dua
14
Agustin, Risa, tanpa tahun, Kamus Lengkap Besar Bahasa Indonesia, Serba Jaya, Surabaya, hlm
54
16
Ketentuan Pasal 97 KUHP : Sebulan yaitu masa yang lamanya tiga puluh hari.
Pasal 98 KUHP : yang dikatakan malam yaitu masa diantara matahari terbenam
Batas waktu dikaitkan dengan penyidikan perkara tindak pidana umum adalah
tindak pidana umum, misalnya selama sebulan, berarti penyidikan suatu perkara
pidana umum harus selesai dalam waktu selama tiga puluh hari
Polisi Negara Republik Indonesia, karena perbedaan antara organ dan fungsinya.
ihwal yang berkaitan dengan fungsi dan lembaga polisi sesuai dengan peraturan
dengan tugas dan wewenang kepolisian serta kelembagaan yang ada di dalamnya.
15
Soesilo, R. 1994, Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) serta Komentar-Komentarnya
Lengkap Pasal Demi Pasal, Cetakan Ulang, Politeia, Bogor, hlm. 23
17
2.3.1 Tugas Polisi
Republik Indonesia, dijelaskan pada Pasal 13, bahwa tugas pokok Kepolisian
masyarakat.
Dari ketiga tugas pokok kepolisian di atas dijelaskan pada Pasal 14 bahwa
Kepolisian
18
f. Melakukan koordinasi, pengawasan, dan pembinaan teknis terhadap
pengamanan swakarsa;
undangan
lainnya;
tugas kepolisian;
19
a. Menerima laporan dan/atau pengaduan;
administratif kepolisian;
Ijazah adalah sebuah sertifikat atau dokumen yang diberikan oleh suatu
instansi sebagai dokumen resmi tentang orang, santri, siswa atau mahasiswa. Ijazah
20
biasanya diperoleh sesudah tamat belajar oleh sekolah atau universitas baik di
dalam negeri atau mahasiswa luar negeri kepada siswanya atau mahasiswanya.
Dalam Islam ijazah digunakan terutama oleh Muslim Sunni untuk menunjukkan
bahwa satu telah disahkan oleh otoritas yang lebih tinggi untuk mengirimkan topik
tertentu atau teks dari pengetahuan Islam. Hal ini biasanya berarti bahwa siswa
misalnya, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Sekolah Dasar (SD) Sekolah
Menengah Pertama (SMP) Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Perguruan Tinggi.
diterbitkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan atau Instansi tempat satuan
surat menurut pasal 263 dan 264 KUHP, malah ada perkembangan baru yang
melebar sampai pada pasal 385 dan pasal 55 KUHP. Itulah sebabnya dalam
hukum seperti yang dikemukakan oleh Suratman SH. MH dan H Philips Dillah.
SH. MH sebagai berikut: Latar belakang masalah berisi uraian mengenai sesuatu
yang menjadi masalah hukum yang akan diteliti. Masalah didalam penelitian
16
https://id.wikipedia.org/wiki/Ijazah
21
hukum normatif harus menunjukkan kekosongan hukum, kekaburan hukum,
masalah dibidang teori hukum dan filsafat hukum. Sedangkan dalam penelitian
hukum empirik harus disertai data awal bahwa memang ada kesenjangan antara
sesuatu menurut hukum atas Das sollen dan sesuatu yang terjadi di masyarakat atau
Das sein, atau jika ada masalah penemuan hukum, pelaksanaan hukum dan
penegakkan hukum. 17
sistem di luar kodifikasi. Sistem terkodifikasi adalah apa yang termuat dalam
Kitab Undang-
Undang Hukum Pidana (KUHP) dan di dalam KUHP itu sendiri tersusun
perbuatan apa saja yang juga dapat dihukum dengan sanksi pidana Dewasa ini
hukum pidana ternyata juga berurusan dengan para pelaku kejahatan dari kelas
masyarakat. Dalam sistem hukum itu sendiri muncul hukum pidana yang
memiliki sanksi paling keras di samping hukum perdata dan tata negara yang
ini pemalsuan ijazah sarjana memakai alat-alat percetakan yang canggih dan
17
Suratman SH, MH, H. Philips Dillah, SH. MH : Metode Penelitian Hukum Dilengkapi Tata Cara
dan
Contoh Penulisan Karya Ilmiah Bidang Hukum. Cetakan ke-2. Alfa Beta, Bandung, Februari, 2014
22
mutakhir. Tidak berlebihan jika dalam perkembangannya hukum pidana semata-
mata mengatur masalah dasar di dalamnya, yaitu tentang kejahatan tetapi juga
sanksi pidana digunakan dalam banyak aspek hukum pidana seperti di bidang
yang makin menjadi tren (model) bahwa hanya dengan memasukkan sanksi
pidana dalam suatu kaidah hukum, efektivitas penegakan hukum menjadi seperti
dimasukkannya sanksi pidana dalam banyak bidang hukum di luar hukum pidana
pengenaan pidana dalam hukum pidana pun masih dirasakan makin tidak efektif,
keras dan tegas sanksinya, sistem ini menjadi bidang hukum yang paling lemah.
hukum pidana, merasa tertarik pada masalah pemalsuan ijazah ini dengan satu
harapan agar kiranya melalui pembahasan yang sederhana ini, akan dapat
Pengertian ijazah palsu sebetulnya biasa dilihat dari bentuk dan ciri atau isi
23
2. Blanko itu sah, dan dikeluarkan oleh lembaga pendidikan yang
3. Blanko itu sah, dan dikeluarkan oleh lembaga pendidikan yang diakui
serta ditanda tangani oleh pejabat yang berwenang tapi isinya sebagian
Sedang ijazah ASPAL (asli tapi palsu), yaitu ijazah yang diperoleh dengan
cara yang tidak sah atau dengan cara yang tidak memenuhi ketentuan yang
berlaku pada waktu ijazah tersebut dikeluarkan. Bentuk atau model ijazahnya
adalah asli, hanya saja materinya atau isinya bisa dikategorikan palsu. Palsu atau
tidaknya suatu tulisan, maka harus ditinjau dari substansi (hakekat) tulisan itu
sendiri.
Agar pembahasan ini dapat diikuti dengan lebih jelas, maka dibawah ini dikutip
kembali terlebih dahulu bunyi pasal 263 KUHP tentang pemalsuan surat menurut
Ayat 1 : Barang siapa membuat surat palsu atau memalsukan surat yang dapat
enam tahun.
24
Ayat 2 : Dengan hukuman serupa itu juga dihukum, barang siapa dengan
sengaja
Bunyi pasal 263 KUHP ini, diketahui bahwa pada ayat satu khusus
ditujukan kepada para pembuat surat palsu, sedangkan pada ayat dua khusus
Adapun unsur yang terdapat dalam pasal 263 (1) KUHP ada 3 (tiga) yaitu :
utang.
dipalsukan.
Melihat unsur yang pertama, maka unsur ini telah terpenuhi karena si
pemegang ijazah tidak pernah mengikuti ujian atau dengan kata lain bahwa ijazah
penulis mengutip suatu Arrest Hoge Raad yang dikemukakan oleh Soenarto
18
R. Soesilo : Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Serta Komentar-Komentarnya
Lengkap Pasal Demi Pasal. Penerbit Politeia. Bogor. Hlm 47
25
Soerodibroto, SH, sebagai berikut : Untuk dapat diperuntukan sebagai bukti, maka
suatu tulisan harus memperoleh kekuatan dari suatu undang-undang atau peraturan
Memperhatikan Arrest Hoge Raad tersebut diatas, karena suatu ijazah yang
ketentuan atau kekuatan dari suatu undang-undang atau peraturan dari kekuasaan
Adapun pengertian pemalsuan surat menurut pasal 263 KUHP : Barang siapa
membuat surat atau memalsukan surat, yang dapat menerbitkan sesuatu hak,
sesuatu perjanjian (kewajiban) atau sesuatu pembebasan utang atau yang boleh
surat itu asli dan tidak dipalsukan, maka kalau mempergunakannya dapat
hukuman penjara selama-lamanya enam tahun. Dengan hukuman serupa itu juga
dihukum, barang siapa dengan sengaja mempergunakan surat palsu atau yang
dipalsukan itu seolah-olah surat itu asli dan tidak dipalsukan, kalau hal
19
Soenarto Soerjodibroto, SH : Op.Cit,
26
mempergunakan dapat mendatangkan sesuatu kerugian (KUHP pasal 35, 52, 64-2,
1. Yang diartikan dengan surat menurut ketentuan pasal ini, ialah segala
Dengan demikian kalau kita merujuk kepada pasal 264 KUHP, yang mana
dalam penulisan skripsi ini menunjuk juga pada pasal ini, maka semua unsur yang
terkandung dalam pasal 264 KUHP telah terpenuhi karena suatu ijazah adalah
Yang dimaksud dengan akta otentik menurut pasal 264 KUHP yaitu
27
1 Barang siapa menyuruh menempatkan keterangan palsu kedalam suatu
(KUHP 35, 52, 64, 2641, 274, 276, 279, 451 bis, 451 ter, 452, 486).
Jadi yang dimaksud dengan akta otentik yaitu suatu surat yang dibuat
instansi yang berwenang, tentunya kalau suatu ijazah adalah Instansi Departemen
Pendidikan Nasional.
28
Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945, pada dasarnya sistem pemerintahan
daerah. 20
dalam
yang diambil harus berdasarkan atas musyawarah untuk mencapai mufakat. BPD
demokrasi berdasarkan Pancasila. BPD berkedudukan sejajar dan menjadi mitra dari
Pemerintah.
20
Kitab Undang-Undang Dasar 1945
21
Kitab Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014
29
demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa. Anggota BPD adalah wakil
yang terpilih menjadi anggota BPD terdiri dari ketua Rukun Warga, pemangku adat,
golongan profesi, pemuka agama dan tokoh atau pemuka masyarakat lainnya. Masa
jabatan anggota BPD adalah 6 tahun dan dapat diangkat/ diusulkan kembali untuk 1
kali masa jabatan berikutnya. Pimpinan dan anggota BPD tidak diperbolehkan
22
Fitrianingsih Langoy, Peran Badan Permusyawaratan Desa Dalam Menyalurkan Aspirasi
Masyarakat Dalam Pembangunan (Suatu Studi Di Desa Tumani Selatan Kecamatan Maesaan
Kabupaten Minahasa Selatan), Skripsi,Jurusan Ilmu Pemerintahan FISIP UNSRAT Manado.
30
BAB III
METODE PENELITIAN
Hukum Empiris yaitu suatu metode penelitian hukum yang menggunakan fakta-
fakta empiris yang diambil dari perilaku manusia, baik perilaku verbal yang
Jenis dan sumber data hukum diperoleh dari data hukum primer, data hukum
Penyidikan
buku-buku dan tulisan ilmiah para pakar hukum di bidang merek dll.
23
Mukti Fajar dan Yulianto Achmad, 2010, Dualisme Penelitian Hukum Empiris & Normatif,
Pustaka Pelajar, hlm.280
31
3. Data hukum tersier adalah materi-materi hukum yang dapat memberikan
a. Populasi
penelitian ini adalah pihak penyidik Polres Pohuwato Dan dari pihak
pelapor
b. Sampel
“Apabila jumlah sampel dalam populasi kecil atau sedikit yaitu suatu cara
24
Soerjono Soekanto. 2014 Pengantar Penelitian Hukum. Jakarta: UI Press. hlm.
172. 21 Mukti Fajar & Yulianto Achmad, Op, Cit, hlm.172.
25
Ibid., hlm. 173.
32
ini, dimana untuk teknik pengambilan sampel yaitu dengan Teknik
Purposive.
adalah metode penetapan sampel dengan memilih beberapa sampel tertentu yang
dinilai sesuai dengan tujuan atau masalah penelitian dalam sebuah populasi” 26
– analisis Deskriptif merupakan teknik dasar analisis yang tidak dapat dihindari
penggunaannya. Deskriptif berarti uraian apa adanya terhadap suatu kondisi atau
bahan-bahan hukum yang ada untuk selanjutnya dapat dianalisis guna menjawab
26
M. Nashih Ulwan, Teknik Pengambilan Sampling dengan Metode purposive
Sampling,9 Desember 2019,http://www.portal-statistik.com/2014/02/teknik-
pengambilan- sampeldengan-metode.html.
33
BAB IV
PEMBAHASAN
maka penulis akan mengurai terlebih dahulu apa itu penyidikan, Penyidikan suatu
tindakan penyidik dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam undang-undang
ini untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat
oleh pejabat-pejabat yang untuk itu ditunjuk oleh undang-undang segera setelah
mereka dengan jalan apapun mendengar kabar yang sekedar beralasan, bahwa ada
dinyatakan dengan pasti dan jelas, karena itu langsung menyinggung dan
segi-segi yuridis, oleh karena keseluruhan pekerjaan ini ditujukan pada pekerjaan
27
3 Kansil, C.S.T., Drs,S.H, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia, PN Balai
Pustaka, 1985.
28
DR Andi Hamzah, Hukum Acara Pidana Indonesia, CV Sapta Artha Jaya, Jakarta hal 121-122.
34
konkrit dapat diperinci sebagai tindakan penyidik untuk mendapatkan keterangan
tentang :
tersebut mempunyai landasan atau dasar untuk melakukannya. Dengan kata lain
dugaan belaka, tetapi suatu asas dipergunakan adalah bahwa penyidikan bertujuan
pembuktian mengenai terjadinya suatu perkara pidana. Dengan kata lain bahwa
penyidikan dilakukan bila telah cukup petunjuk-petunjuk bahwa seorang atau para
Pejabat Pegawai Negeri Sipil ( PPNS ) tertentu yang diberi wewenang khusus oleh
29
Abdussalam, H. R. Hukum Kepolisian Sebagai Hukum Positif dalam Disiplin Hukum. Restu
Agung, Jakarta. 2009. hlm. 86.
30
Moeljatno, Perbuatan Pidana dan Pertanggung jawaban Dalam Hukum Pidana Bina Aksara,
Jakarta. 1993. hlm.105
31
Drs. P.A.F. Lamintang, S.H,2010, Pembahasan KUHAP Menurut Ilmu Pengetahuan Hukum
Pidana & Yurisprudensi, Sinar Grafika,Jakarta, Hal.73.
35
tertentu paling rendah Pembantu Letnan Dua (Pelda Ajun Inspektur II / Aipda)
yang ditunjuk/diangkat oleh Kepala Polisi Republik Indonesia. Jadi tidak setiap
anggota POLRI dengan pangkat terendah Aipda (Pelda) boleh bertindak selaku
pidana atau bukan, guna menentukan dapat atau tidaknya perkara tersebut dapat
rumusan Pasal 1 butir 2 Kitab Undang- Undang Hukum Pidana, unsur-unsur yang
bukti itu membuat terang tindak pidana yang terjadi, dan menemukan
tersangkanya.
32
Wawancara Bersama AKBP Teddy Rayendra SIK., M.IK polres pohuwato.
36
Berdasarkan keempat unsur tersebut sebelum dilakukan penyidikan,
telah diketahui adanya tindak pidana tetapi tindak pidana itu belum terang dan
belum diketahui siapa yang melakukannya. Adanya tindak pidana yang belum
yang dapat meyakinkan atau mendukung keyakinan bahwa tindak pidana itu
benar-benar terjadi dan agar menemukan siapa tersangka dalam tindak pidana
tersebut.34
2. Pejabat pegawai negeri sipil tertentu yang diberi wewenang khusus oleh
undang-undang.
Penyidik sebagaimana diatur dalam Pasal 6 ayat (1) huruf a KUHAP karena
pidana;
tersangka;
33
Adami Chazawi, Hukum Pidana Materiil dan Formil Korupsi di Indonesia, Bayumedia
Publishing, 2005, Malang, hlm.380-381
34
Wawancara Brigpol Rama S. wawancara pada tanggal 19 februari 2018
37
d. Melakukan penangkapan, penahanan, penggeledahan dan penyitaan;
saksi;
pemeriksaan perkara;
koordinasi dan pengawasan penyidik tersebut dalam Pasal 6 ayat (1) huruf a
KUHAP.
yang berlaku. Penyidik sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf
35
Pasal 4 Kitab Undang – Undang Hukum Pidana
38
2) Mencari keterangan dan barang bukti.
melakukan penyidikan untuk mancari barang bukti kemudian bekerja sama dengan
oleh AKBP Teddy Rayendra S.IK., M.IK selaku kapolres pohuwato yang
menyatakan :
Saat ditanyakan soal lambatnya proses penyidikan yang kemudian dinilai oleh
(3) Batas waktu penyelesaian perkara dihitung sejak diterimanya Surat Perintah
Penyidikan meliputi :
36
Wawancara Bersama AKBP Teddy Rayendra SIK., M.IK Polres Pohuwato
39
c. 60 hari untuk penyidikan perkara sedang
“Iya memang benar ada perkap yang mengatur tentang, waktu penyidikan,
namun kita sebagai Lembaga kepolisian itu memiliki kewenangan untuk
mengajukan perpanjangan waktu penyidikan, apalagi di kasus-kasus yang
rumit seperti ini, perlu untuk diketahui pak, bahwa kasus ini Locus
(Tempat) pemalsuan surat (Ijazah) belum jelas di palsukan di mana,
mengingat surat (Ijazah) yang diduga dipalsukan itu dikeluarkan oleh dinas
Pendidikan kepulauan Sangihe Sulawesi utara, kemudian pelapor (Parman
Supu) beberapa kali kita panggil untuk tindak lanjut laporan ini beliau tidak
pernah hadir, sehingga ini yang menyebabkan kasus ini lambat”.
Dalam hal tindak pidana umum setiap orang atau warga negara Indonesia,
pihak yang berwajib dan merupakan hak atau kewajiban oleh seorang tertentu yang
Berdasarkan hasil penelitian AKBP Teddy Rayendra SIK., M.IK selaku kapolres
oknum ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) desa sidowungu, hal tersebut
dilaporkan oleh masyarakat dengan bentuk laporan aduan, secara tertulis yang
sejumlah bukti, seperti adanya dokumen atau surat pernyataan dari dinas
37
Wawncara Bersama AKPB Teddy Reyndra SIK., M.IK Polres Pohuwato
40
Pendidikan terkait, dan beberapa bukti lainnya, diadukan sejak tahun 2017 bulan
juni. 38
yang sedang diperiksa. Akan tetapi, sekalipun tersangka yang menjadi titik tolak
ditempatkan pada kedudukan manusia yang memiliki harkat martabat. Dia harus
dinilai sebagai subjek, bukan sebagai objek. Yang diperiksa bukan manusia
tersangka. Perbuatan tindak pidana yang dilakukannya lah yang menjadi objek
dilakukan oleh tersangka. Tersangka harus dianggap tak bersalah, sesuai dengan
yang harus diperiksa. Adakalanya diperlukan pemeriksaan saksi atau ahli. Demi
untuk terang dan jelasnya peristiwa pidana yang disangkakan. Namun, kepada
kepada saksi dan ahli, harus juga diperlakukan dengan cara yang
38
Wawancara Bersama AKBP Teddy Rayendra SIK., M.IK polres pohuwato
41
diikuti oleh penyidik tersebut agar tidak melanggar hak asasi manusia mengingat
Prinsip Dan Standar Hak Asasi Manusia Dalam Penyelenggaraan Tugas Kepolisian
hasil penyelidikan;
memutarbalikkan kebenaran;
f. Melakukan tindakan yang bertujuan untuk meminta imbalan dari pihak yang
berperkara.40
39
Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2009 tentang
Implementasi Prinsip Dan Standar Hak Asasi Manusia Dalam Penyelenggaraan Tugas Kepolisian
Republik Indonesia
40
Pasal 13 ayat (1) Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2009
tentang Implementasi Prinsip Dan Standar Hak Asasi Manusia Dalam Penyelenggaraan Tugas
Kepolisian Republik Indonesia
42
peristiwa terjadi, setelah terjadi peristiwa, langkah apa selanjutnya akan
dilakukan. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, tenggang (waktu) berarti “batas waktu”, batas
waktu yang dibutuhkan oleh suatu peristiwa ada singkat, ada juga yang lama.
Bahasa Indonesia adalah : “Seluruh rangkaian saat ketika proses, perbuatan, atau
keadaan berada atau berlangsung. Dalam hal ini, skala waktu merupakan interval
antara dua buah keadaan/kejadian, atau bisa merupakan lama berlangsungnya suatu
kejadian; lamanya (saat yang tertentu); saat yang tertentu untuk melakukan
sesuatu”41
Undang Hukum Acara Pidana tidak ada memberi batasan apa yang disebut dengan
waktu, namun demikian dalam KUHP terdapat rumusan pengertian “sehari” dan “
Ketentuan Pasal 97 KUHP : Yang dikatakan sehari yaitu masa yang lamanya dua
Ketentuan Pasal 97 KUHP : Sebulan yaitu masa yang lamanya tiga puluh hari.
Pasal 98 KUHAP : yang dikatakan malam yaitu masa diantara matahari terbenam
dan matahari
terbit.42
41
Agustin, Risa, tanpa tahun, Kamus Lengkap Besar Bahasa Indonesia, Serba Jaya, Surabaya, hlm
54
42
Soesilo, R. 1994, Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) serta Komentar-Komentarnya
Lengkap Pasal Demi Pasal, Cetakan Ulang, Politeia, Bogor, hlm. 23
43
Batas waktu dikaitkan dengan penyidikan perkara tindak pidana umum yang
di dalamnya juga termasuk tindak pidana pemalsuan ijazah adalah tenggang waktu
umum, misalnya selama sebulan, berarti penyidikan suatu perkara pidana umum
pemalsuan ijazah oleh oknum ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) ini pihak
Polres Pohuwato memiliki alasan yang kuat namun menurut penulis keterlambatan
dalam proses hukum khususnya di bidang penyidikan menurut penulis tidak dapat
Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) Penyidik Polri dapat dikatakan berperan
dalam penegakan hukum tindak pidana apabila telah melaksanakan fungsi dan
43
Hiroshi Ishikawa, Penyidikan oleh Penyidik Polri sesuai dengan Prosedur Undang - Undang
dan kecepatan penanganan perkara (speedy trial). 1984: hlm.4
44
penyidikan dugaan pemalsuan ijazah belum efektif, sebab dalam proses sangat
lambat.
dahulu terkait dengan tinjauan hukum pemalsuan ijazah atau dalam Kitab Undang-
Undang Hukum Pidana disebut dengan pemalsuan surat, oleh pejabat public,
setelah telah di uraikan terkait dengan tinjauan hukum ijazah maka peneliti akan
penyidikan di Lembaga kepolisian, dan pada penghujung sub bab ini penulis akan
masuk pada inti permasalahan yakni tentang peran kepolisian dalam proses
Adapun peran yang dimaksud oleh penulis dalam penelitian ini adalah
Dari pengertian diatas lebih lanjut kita melihat pendapat lain tentang
45
sebagai peran yang diharapkan dilakukan oleh pemegang peranan tersebut.
suatu perbuatan tingkah laku yang bertentangan dengan undang-undang dan segala
mendapatkan gelar ataupun kedudukan harus melalui prosedur yang sah yang
sesuai dengan aturan pemerintah tidak dengan cara mengambil jalan yang cepat
dengan memalsukan suatu ijazah untuk mendapat gelar, dalam hal penyalahgunaan
Hukum Pidana) jenis-jenis perbuatan yang dilarang ini disebut dengan tindak
pidana
hukum terhadap kepercayaan masyarakat terhadap kebenaran akan isi surat. Surat
(geschrift) adalah suatu lembaran kertas yang di atasnya terdapat tulisan yang
46
terdiri dari kalimat dan huruf termasuk angka yang mengandung atau berisi buah
pikiran atau makna tertentu, yang dapat berupa tulisan dengan tangan, dengan
mesin ketik, printer computer, dengan mesin cetakan dan dengan alat dan cara
apapun.
pendamping ijazah seperti gelar akademik, transkrip nilai, dan lainnya tergolong
dalam bentuk surat yang dijelaskan dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
(KUHP). Hal itu disebabkan karena ijazah merupakan suatu bukti tulisan yang
ilmu yang dipelajarinya dan hak untuk menyandang gelar akademik, oleh sebab itu
tindak pidana pemalsuan ijazah dapat digolongkan dalam tindak pidana pemalsuan
surat.
kepercayaan masyarakat terhadap surat atau akta otentik, hal ini merupakan
kualifikasi tertentu yang harus dikuasai bagi kelangsungan hidup manusia. Tindak
pidana pemalsuan ini bukan merupakan hal yang baru, karena sejak dahulu
memang sudah ada, tetapi tingkat keberadaannya tidak seperti sekarang ini.
47
Adanya perkembangan kemajuan ilmu, teknologi, serta perkembangan
atau politik ataupun pengaruh krisis global, turut serta memberikan dampak
ijazah oleh pejabat oknum ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa
Sidowunge,.
Mengungkapkan bahwa kasus ini telah beliau laporkan ke pihak Polres Kabupaten
sejak tahun 2017 silam, Terkait kasus tersebut Pelaku dilaporkan oleh saudara
Parman Supu selaku masyarakat Desa Siduwonge melalui laporan adannya dengan
meminta agar pelaku oknum ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) yang
diduga pengguna ijazah palsu ini diproses sesuai dengan Pasal 263 KUHP
Barang siapa membuat surat palsu atau memalsukan surat yang dapat
diperuntukkan sebagai bukti dari pada sesuatu hal dengan maksud untuk
memakai atau menyuruh orang lain memakai surat tersebut seolah-olah isinya
benar dan tidak dipalsu, diancam jika pemakaian tersebut dapat menimbulkan
kerugian, karena pemalsuan surat dengan pidana penjara paling lama enam tahun.
Diancam dengan pidana yang sama, barang siapa dengan sengaja memakai surat
palsu atau yang dipalsukan seolah-olah sejati, jika pemakaian surat itu dapat
menimbulkan kerugian.
48
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 68 ayat 2 Dan Pasal 69 ayat 1 dan 2, menggunakan ijazah palsu,
kemukakan oleh Parman Supu sebagai orang yang mengadukan ke pihak Polres
“dalam laporan aduan yang saya buat telah mencantumkan dugaan pemalsuan
Ijazah tersebut telah dilaporkan sejak tahun 2017, namun sampai saat ini
proses penyidikannya tak kunjung selesai padahal dalam laporan aduan
tersebut pihak pelapor telah melampirkan sejumlah bukti sebagai berikut:
Nama pihak yang dilaporkan sebagaimana bukti yang ada bahwa oknum ketua
Adanya surat pernyataan dari dinas pendidikan setempat yang menyatakan ijazah
Adanya rekaman suara pernyataan dari sejumlah pihak yang mengakui turut
pihak yang bersangkutan adalah pejabat desa yang di mana terangkat berdasarkan
ijazah yang di duga di palsukan, jika proses penyidikan tersebut tak kunjung
memberikan kepastian hukum, tentu ini hal akan menyebabkan kerugian negara
Di tempat terpisah, pihak polres Pohuwato melalui AKBP Teddy Rayendra SIK.,
49
“Proses penyidikan saat ini sedang dijalankan, namun perut, dugaan
pemalsuan ijazah oleh oknum ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
atas nama KL, ini sangat membutuhkan waktu yang Panjang, dalam hal
pencarian bukti-bukti, karena dalam kasus ini banyak pihak yang harus
kita periksa, di antaranya adalah dinas Pendidikan tempat ijazah ini di
keluarkan, ahli, kemudian saksi-saksi lain dan tentu tidak lain juga kita
membutuhkan informasi dari pihak pelapor, namun beberapa kali pihak
pelapor kita undang tidak pernah hadir, sehinggan kasus ini jalan di
tempat.”
proses hukum tidak akan berjalan dengan baik apabila, pihak pelapor, saksi dan
pihak-pihak lain yang terkait tidak terjalin kerja sama yang baik demikianlah yang
terjadi pada kasus dugaan pemalsuan ijazah yang di jadi objek penelitian oleh
Di Polres Pohuwato
Palsu, telah berjalan sebagaimana mestinya, Penyidik Polri tidak secara serta merta
batasan-batasan yang harus diikuti oleh penyidik tersebut agar tidak melanggar hak
tidaknya tindak. pidana dalam suatu peristiwa. Ketika diketahui ada tindak pidana
50
terjadi, maka saat itulah penyidikan dapat dilakukan berdasarkan hasil
“mencari dan menemukan” suatu “peristiwa” yang dianggap atau diduga sebagai
membuat terang tindak pidana yang ditemukan dan juga menentukan pelakunya.
diberikan terhadap para pelaku dan kelembagaan yang digunakan sebagai sarana
atau alat yang dimanfaatkan untuk Tindak Pidana Penyalahgunaan Ijazah Palsu,
harus diberikan sanksi yang lebih tegas lagi bisa berupa hukuman kurungan agar
dapat memberikan efek yang lebih terhadap para pelakunya serta akibat hukum
yang ditimbulkan. Beberapa kendala yang dihadapi penyidik Polri dalam proses
hukum diperlukan satu mata rantai proses yang baik dan sistematis. Demi
yang baik antar aparat penegak hukum dengan berpedoman pada ketentuan
Reyndra SIK., M.IK selaku kapolres pohuwato faktor yang menghambat proses
51
penyidikan dugaan pemalsuan ijazah oleh oknum pejabat Badan Permusyawaratan
Proses Penyidikan
Keterangan saksi adalah salah satu alat bukti dalam perkara pidana yang
sebagai alat bukti adalah bagian yang sangat penting dalam proses penyidikan.
Dengan perkataan lain saksi yang di maksud adalah pelapor atas nama Parman
Supu, pihak dinas Pendidikan terkait dan saksi-saksi lain hanya keterangan saksi
yang diberikan kepada peyidik yang dapat melengkapi proses pemeriksaan agar
dapat di lanjutkan ke proses selanjutnya (Pasal 185 ayat (1) KUHAP) 45.
Kendala yang dialami penyidik dalam proses penyidikan salah satunya adalah
adalah pihak pelapor atas nama parman supu, AKBP Tedy Reyndra S.IK., M.IK
44
Wawancara Bersama AKBP Teddy Rayendra SIK., M.IK “Polres Pohuwato”.
45
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Pasal 185
46
Wawncara Bersama AKPB Teddy Reyndra SIK., M.IK “Polres Pohuwato ''.
52
“ Pelapor parman supu, sudah berulang kali kami panggil tidak pernah
hadir, dari tahun 2017 beliau dipanggil untuk dimintai keterangan resmi
tidak hadir, hanya telepon terus, pas diundang tidak hadir”.
tidak mau menjadi saksi karena takut memberikan kesaksian dan enggan mengikuti
salah satu alat bukti dalam mengungkap suatu tindak pidana. Hal ini sangat
tentu dibutuhkan jumlah personil yang memadai. Karena dengan kurangnya jumlah
lambat. Menurut keterangan AKBP Teddy Rayendra SIK., M.IK selaku kapolres
pohuwato Kita masih sangat kekurangan anggota dan untuk melakukan penyidikan
dengan jumlah lapor yang ada tidak relevan dengan 48 tenaga yang kita miliki saat
ini sehingga proses penyidikan berjalan lama. Dari hasil wawancara di atas jelas
yang ada saat ini jelas merasa kesulitan dalam menangani tingkat kejahatan yang
semakin tinggi. Dengan jumlah anggota penyidik yang ada, sangat tidak sebanding
dengan jumlah laporan yang harus diselesaikan, Hal ini disebabkan karena
53
mengakibatkan terhambatnya proses penyidikan dan bahkan sampai tidak
terselesaikan.
Dalam kasus laporan dugaan pemalsuan ijazah oleh oknum Ketua BPD Desa
“Iya benar berdasar laporan aduan yang dibuat oleh saudara Parman Supu,
bahwa ijazah tersebut dikeluarkan oleh dinas pendidikan kepulauan sangihe
Sulawesi utara melalui salah satu sekolah di wilaya sangihe sehingganya bisa
jadi ijazah ini di palsukan di sana, kalau ijazah ini di palsukan di kepulauan
sangihe maka ini kewenangan polres kepulauan sangihe, namun jika ijazah ini
di palsukan di pohuwato karena diduga juga digunakan di wilayah hukum
pohuwato, maka proses hukumnya di pohuwato, akan tetapi untuk penyidikan
kita harus bolak-balik pulau sangihe, bertemu dan memeriksa para saksi yang
ada di sana salah satunya kepala dinas pendidikan, kepala sekolah yang
menjabat saat ijazah ini dikeluarkan”. 48
penyidikan, terlebih saat mencari bukti-bukti, dan saksi guna untuk melengkapi
sulit dalam kasus ini adalah mengungkap locus (tempat) ijazah ini di palsukan,
sebab beberapa orang saksi telah meninggal dunia, salah satunya adalah kepala
47
Ibid
48
Ibid
54
Selain alasan diatas menurut AKP Teddy Rayendra S.IK., M.IK faktor
lainnya adalah faktor cuaca, jadi penyidikan itu di pulau sangihe, penyidik
terkadang pada saat melakukan penyidikan itu cuaca buruk sehingga kapal menuju
pulau sangihe tidak berangkat dan kami harus menunggu beberapa hari lagi. 49
anggaran penyidikan, ini akan menghambat dari kinerja pihak penegak hukum
dalam hal ini penyidik polri. Menurut keterangan AKBP Teddy Rayendra SIK.,
dalam proses penyidikan karena sejauh ini anggaran operasional penyidikan masih
dirasa kurang, ini yang membuat proses penyidikan berjalan lamban. Kurangnya
dari anggota penyidik mengeluarkan uang pribadinya demi tugas dinas yang
proses penyidikan oleh Dengan jumlah dana yang terbatas tersebut tidak dapat
menjalankan tugasnya.
49
Ibid
55
AKBP Teddy Rayendra S.IK., M.IK selaku kapolres pohuwato menyatakan bahwa
50
:
penyidikan dugaan pemalsuan ijazah oleh oknum pejabat BPD Desa siduwonge
bukanlah sesuatu hal yang kemudian di sengaja, akan tetapi semua dipengaruhi
(BPD) desa siduwonge dipengaruhi oleh tidak terjalinnya komunikasi yang baik
antara penyidik dengan para saksi meskipun terkait dengan keterlambatan proses
Desa (BPD) ini pihak Polres Pohuwato memiliki alasan yang kuat namun
Polri sebagai aparat penegak hukum mempunyai Tugas dan fungsi sebagaimana
50
Ibid
56
Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP)
Penyidik Polri dapat dikatakan berperan dalam penegakan hukum tindak pidana
Clearance rate, prosecution rate, conviction rate, speedy trial, and recall to
prison, yaitu Penyidikan oleh Penyidik Polri sesuai dengan Prosedur Undang -
Undang dan kecepatan penanganan perkara (speedy trial), maka Efektivitas peran
pidana, sehingga menurut penulis dengan menggunakan teori ini maka dapat
anggaran penyidikan
Kerja sama antara para saksi dan penyidik adalah salah satu faktor yang
57
penulis menyarankan kiranya kepolisian khususnya penyidik kiranya dapat
membangun komunikasi yang baik bersama dengan para saksi tertua pelapor.
58
BAB V
KESIMPULAN
5.1.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut ini:
teori ini maka dapat disimpulkan bahwa peran kepolisian dalam proses
sangat lambat.
59
2. faktor yang menghambat proses penyidikan dugaan pemalsuan ijazah oleh
proses penyidikan..
5.1.2 Saran
2. Kerjasama antara para saksi dan penyidik adalah salah satu faktor yang
dapat membangun komunikasi yang baik bersama dengan para saksi tertua
pelapor.
60
DAFTAR PUSTAKA
. Buku
Agustin, Risa, tanpa tahun, Kamus Lengkap Besar Bahasa Indonesia, Serba Jaya,
Surabaya,
Adami Chazawi, 2005 Hukum Pidana Materiil dan Formil Korupsi di Indonesia,
Bayumedia Publishing, Malang,
DR Aandi Hamzah, Hukum Acara Pidana Indonesia, CV Sapta Artha Jaya, Jakarta
Hiroshi Ishikawa, 1984 Penyidikan oleh Penyidik Polri sesuai dengan Prosedur
Undang - Undang dan kecepatan penanganan perkara (speedy trial)
Hiroshi Ishikawa, 1984 Penyidikan oleh Penyidik Polri sesuai dengan Prosedur
Undang - Undang dan kecepatan penanganan perkara (speedy trial).
Kansil, C.S.T., Drs,S.H, 1985 Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia,
PN Balai Pustaka.
Komentarnya Lengkap Pasal Demi Pasal, Cetakan Ulang, Politeia, Bogor,
61
Mertokusumo, Sudigno. 1991. Mengenal Hukum. Liberty. Yogyakarta.
Mukti Fajar dan Yulianto Achnmad, 2010, Dualisme Penelitian Hukum. Normatif
dan Empiris. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Moeljatno, 1993 Perbuatan Pidana dan Pertanggung jawaban Dalam Hukum Pidana
Bina Aksara, Jakarta.
Soerjono Soekanto. 2014 Pengantar Penelitian Hukum. Jakarta: UI Press. hlm. 172.
21
Mukti Fajar & Yulianto Achmad,
Solekha, R. R., Wantu, F., & Tijow, L. (2020). Penegakan Hukum Terhadap Tindak
Pidana Money Politic Oleh Calon Anggota Legislatif Pada Pemilihan
Umum 2019. JURNAL LEGALITAS, 13(01),
Suratman SH, MH, H. Philips Dillah, SH. MH, 2014 : Metode Penelitian Hukum
Dilengkapi Tata Cara dan Contoh Penulisan Karya Ilmiah Bidang Hukum.
Cetakan ke-2. Alfa Beta, Bandung, Februari,
62
B. Internet
https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt54df82aa4aab3/pemalsuan
ijazah-15-tahun-lalu--masih-bisakah-dituntut.
http://infopengertian.biz/pengertian-yuridis-dan-penerapannya-dimasyarakat.html
diakses Rabu 02 Oktober 2019 pukul 19.45 WIB.
https://id.wikipedia.org/wiki/Ijazah
C. Jurnal
Solekha, R. R., Wantu, F., & Tijow, L. (2020). Penegakan Hukum Terhadap Tindak
Pidana Money Politic Oleh Calon Anggota Legislatif Pada Pemilihan Umum
. JURNAL LEGALITAS, 13(01), 51 69.
63
Suratman SH, MH, H. Philips Dillah, SH. MH : Metode Penelitian Hukum
Dilengkapi Tata Cara dan Contoh Penulisan Karya Ilmiah Bidang Hukum.
Cetakan ke-2. Alfa Beta, Bandung, Februari, 2014
D. Undang Undang
Pasal 13 ayat (1) Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor
8 Tahun 2009 tentang Implementasi Prinsip Dan Standar Hak Asasi Manusia
Dalam Penyelenggaraan Tugas Kepolisan Republik Indonesia
64
E. Wawancara
Hasil wawancara bersama Bapak AKBP Tedy Reyndra S.IK., M.Ik pada tanggal
26 Februari 2021.
Wawancara bersama pihak pelapor Parman Supu Pada tanggal 28 Februari 2021
65
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Curriculum Vitae
I. Data Pribadi
66