22886-Article Text-47799-1-10-20180419
22886-Article Text-47799-1-10-20180419
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj
Abstract
The purpose of this research is to know how is the employees comprehension about office work in religion
ministry of pekalongan regency office. The sampling technique used in this research is saturated sampling, so
the entire population in this research used as a respondent to obtain the required data. Population in this
research is all of employees in Religion Ministry of Pekalongan Regency Office. They were 65 people. This
research is a quantitative descriptive research. This research used several methods to collecting data. The
methods are observation, interview, questionnaire, documentation. This research used index number technique
to analyzing data. The result of research shows that avarege of employees comprehension about office work
obtained index number of 68,87%. The result means the employees in Religion Ministry of Pekalongan
Regency Office have a medium comrehension about office work. That is avowed medium comprehension
because some employees have not understood about office work properly. the result of research can be concluded
that the employees comprehension about office work is in the medium category and needs to be improve.
Alamat korespondensi: p-ISSN 2252-6544
Gedung L1 Lantai1 FE Unnes
e-ISSN 2502-356X
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: ochajoiyah98@gmail.com
362
Rosalia Yunisa/Economic Education Analysis Journal 7 (1) (2018)
363
Rosalia Yunisa/Economic Education Analysis Journal 7 (1) (2018)
lain untuk melaksanakan pekerjaan mereka pemerintah. Seperti yang disampaikan oleh
secara lebih efektif dan efisien. Pekerjaan kantor Winardi (1990:8) yang menyatakan bahwa para
merupakan sebagian besar dari pekerjaan total pegawai disarankan untuk mengemukakan
yang dilakukan oleh pegawai dalam suatu saran-saran atau ide-ide yang dapat membantu
instansi. Pekerjaan kantor pada umumnya memperbaiki pekerjaan kantor dalam suatu
berhubungan dengan empat macam aktivitas organisasi. Pernyataan tersebut didukung
pokok, yaitu catatan (records), angka-angka dan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
perhitungan-perhitungan, penyimpanan produk- Suhartini (2015:672) yang menyatakan bahwa
produknya sendiri, serta kamunikasi intern dan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan
ekstern. berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Sejalan dengan hal tersebut Terry dalam kinerja karyawan. Hal ini karena pekerjaan
The Liang Gie (2012:13) menjelaskan bahwa kantor yang dilakukan oleh pegawai akan
pekerjaan perkantoran meliputi penyampaian mempengaruhi hasil yang dikeluarkan oleh
keterangan secara lisan dan pembuatan warkat- organisasi tersebut. Oleh karena itu, tanpa
warkat tertulis serta laporan-laporan sebagai adanya pekerjaan kantor yang dilakukan dengan
cara untuk meringkaskan banyak hal dengan baik oleh suatu organisasi, maka keluaran
cepat guna menyediakan suatu landasan fakta (output) dari organisasi tersebut akan kurang
bagi tindakan kontrol dari pimpinan. Dalam memuaskan baik bagi pihak eksternal maupun
pelaksanaannya terdapat beberapa pekerjaan untuk organisasi itu sendiri. Moenir (1983:49)
kantor yang saling berkaitan. Menurut Terry menjelaskan bahwa pada hakikatnya pekerjaan
dalam The Liang Gie (2012:15) terdapat 7 kantor tidak sekedar pekerjaan yang terlihat
macam kegiatan pokok dalam pekerjaan kantor saja, namun ikut menentukan nasib organisasi.
dan hampir menyita waktu kerja di kantor. Kemampuan dalam melakukan pekerjaan
Kegiatan pokok tersebut antara lain; 1) mengetik kantor merupakan kompetensi dasar yang harus
(typing); 2) menghitung (calculating); 3) dimiliki oleh seluruh pegawai. Menurut Ruky
memeriksa (checking); 4) menyimpan warkat (2006) dalam Dhermawan dkk (2012:174)
(filing); 5) menelepon (telephoning); 6) menjelaskan bahwa kompetensi adalah
menggandakan (duplicating); dan 7) mengirim karakteristik dasar seseorang (individu) yang
surat (mailing). Apabila ketujuh kegiatan tersebut mempengaruhi cara berpikir dan bertindak,
dilakukan dengan maksimal maka pekerjaan membuat generalisasi terhadap segala situasi
yang menjadi tanggung jawab suatu organisasi yang dihadapi serta bertahan cukup lama dalam
akan terselesaikan dengan baik dan tujuan yang diri manusia. Kompetensi dasar yang dimiliki
telah ditetapkan dapat tercapai. seorang pegawai akan mempengaruhi proses
Seringkali pegawai dalam organisasi bekerja yang dilakukan oleh pegawai dalam
kurang tepat dalam mengartikan pekerjaan melaksanakan tugasnya. Sehingga kemampuan
kantor yang sebagai tata usaha dan hanya pegawai dalam melakukan pekerjaan kantor
dilakukan oleh pegawai tata usaha. Namun akan berdampak pada kelancaran proses
dilihat dari konsepnya, pekerjaan kantor pencapaian tujuan suatu organisasi. Oleh karena
seharusnya dipahami oleh seluruh pegawai di itu, pekerjaan kantor ini dapat mempengaruhi
sebuah kantor organisasi karena sudah dapat efektivitas dan efisiensi pekerjaan dalam suatu
dipastikan seluruh pegawai melakukan organisasi. Ikhsani (2017:93) menyatakan bahwa
pekerjaan-pekerjaan yang termasuk pekerjaan terdapat pengaruh kompetensi pegawai terhadap
kantor dalam melaksanakan tugasnya untuk pelayanan yang diberikan. Sejalan dengan ini,
mencapai tujuan dari organisasi tersebut. Sparrow dan West dalam Cooper (2014) juga
Pekerjaan kantor merupakan salah satu kegiatan mengatakan bahwa kompetensi atau kemahiran
penting yang harus dipahami dan dilakukan hingga penyampaian kinerja yang efektif dan
oleh pegawai kantor dalam suatu organisasi baik efisien berdampak pada efektivitas dan efisiensi
organisasi swasta maupun organisasi organisasi.
364
Rosalia Yunisa/Economic Education Analysis Journal 7 (1) (2018)
365
Rosalia Yunisa/Economic Education Analysis Journal 7 (1) (2018)
Menurut Sugiyono (2015:117) populasi dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas sehingga lebih mudah diolah. Instrumen
objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan ditentukan oleh tingkat kesahihan (validity) dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh keterandalan (reliability). Uji instrumen tersebut
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik dimaksudkan untuk mengetahui validitas dan
kesimpulannya. reliabilitas instrumen sehingga dapat dikatakan
Variabel dalam penelitian ini adalah layak atau tidaknya instrumen tersebut
pemahaman pekerjaan kantor. Menurut digunakan dalam penelitian. Berdasarkan hasil
Sugiyono (2015:61) variabel penelitian adalah uji validitas instrumen penelitian, dapat dilihat
suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, bahwa semua butir soal dinyatakan valid dengan
objek atau kegiatan yang diteliti dan mempunyai jumlah soal sebanyak 34 butir. Sehingga semua
variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti butir soal tersebut dapat digunakan sebagai alat
untuk dipelajari dan kemudian ditarik ukur dalam penelitian ini. Sedangkan
kesimpulannya. Metode pengumpulan data berdasarkan hasil uji reliabilitas instrumen
adalah cara yang digunakan dalam penelitian penelitian, dapat dilihat bahwa hasil analisis uji
untuk memperoleh data dari responden. Dalam reliabilitas menunjukkan cronbach's alpha variabel
penelitian ini, untuk memperoleh data dari pemahaman pekerjaan kantor lebih dari 0,70,
responden peneliti menggunakan metode yaitu sebesar 0,753. Sehingga instrumen tersebut
observasi, wawancara, dan angket. Pada dapat digunakan sebagai alat ukur dalam
pengumpulan data dengan menggunakan penelitian ini. Metode analisis data yang
angket, peneliti memanfaatkan instrumen digunakan adalah analisis deskriptif presentase.
penelitian. Teknik pengolahan data yang digunakan
Menurut Suharsimi (2010:203) instrumen dalam penelitian ini menggunakan statistik
penelitian adalah alat atau fasilitas yang deskriptif dengan analisis angka indeks. Analisis
digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan ini digunakan untuk mendapatkan gambaran
data agar pekerjaannya dalam melakukan deskriptif mengenai kemampuan responden,
penelitian lebih mudah dan hasilnya lebih baik, khususnya mengenai pemahaman pegawai
366
Rosalia Yunisa/Economic Education Analysis Journal 7 (1) (2018)
tentang pekerjaan kantor. Ferdinand (2007:291) angka 0. Dengan menggunakan kriteria tiga
menyatakan bahwa untuk mendapatkan kotak (Three-box Method), maka rentang sebesar
gambaran mengenai derajat persepsi responden 90 dibagi tiga akan menghasilkan rentang
atas variabel yang akan diteliti, sebuah angka sebesar 30 yang akan digunakan sebagai dasar
indeks dapat dikembangkan. Nilai indeks interpretasi nilai indeks, seperti yang
tersebut dapat dikembangkan dengan ditunjukkan pada tabel 2.
menggunakan rumus sebagai berikut:
Tabel 2. Kriteria Angka Indeks
Nilai Indeks =((%F1×1)+(%F2×2)+(%F3×3)+
No Rentang Kriteria
(%F4×4)+(%F5×5))/5
1 70,01 – 100 Tinggi
Keterangan dari rumus tersebut adalah 2 40,01 – 70,00 Sedang
besar persentase F1 diperoleh dari frekuensi 3 10 – 40,00 Rendah
responden yang menjawab 1, besar persentase Sumber: Ferdinand (2007:292)
F2 diperoleh dari F2 frekuensi responden yang
menjawab 2, besar persentase F3 diperoleh dari HASIL DAN PEMBAHASAN
frekuensi responden yang menjawab 3, besar
persentase F4 diperoleh dari frekuensi responden Hasil analisis deskriptif untuk variabel
yang menjawab 4, dan besar persentase F5 pemahaman pekerjaan kantor pada Kantor
diperoleh dari frekuensi responden yang Kemenag Kabupaten Pekalongan yang
menjawab 5. diperoleh dari perhitungan rata-rata nilai angka
Oleh karena itu, angka jawaban indeks dari masing-masing indikator dapat
responden tidak dimulai dari 0, melainkan dilihat dari hasil angka indeks pada tabel 3.
dimulai dari angka 1 hingga 10, maka angka
indeks yang dihasilkan akan dimulai dari angka
10 hingga 100 dengan rentang sebesar 90 tanpa
Berdasarkan tabel 3 rata-rata nilai indeks pegawai masih ada yang belum memahami
total dari variabel pemahaman pekerjaan kantor tentang pekerjaan mengetik, seperti mengetik
sebesar 68,87%, sehingga hasil analisis deskriptif dengan sistem 10 jari, penggunaan bentuk-
untuk variabel penelitian termasuk dalam bentuk surat, serta keindahan dan kerapian
kategori sedang. dalam mengetik. Sedangkan menurut Marimin
Rata-rata nilai indeks total dari indikator dkk (2012:2) pekerjaan mengetik yang baik akan
mengetik sebesar 67,98%, sehingga hasil analisis membantu pekerjaan yang lain dalam
deskriptif untuk indikator mengetik termasuk penyelesaian yang cepat dengan mutu yang
dalam kategori sedang. Hal ini dikarenakan baik. Perhitungan rata-rata indikator mengetik
367
Rosalia Yunisa/Economic Education Analysis Journal 7 (1) (2018)
diperoleh dari nilai angka indeks masing-masing butir soal yang ditunjukkan pada tabel 4.
Rata-rata nilai indeks total dari indikator kebutuhan. Sedangkan menurut Winardi
menghitung sebesar 69,53%, sehingga hasil (1990:11) perhitungan angka-angka yang
analisis deskriptif untuk indikator menghitung menunjukkan jumlah dan trend pada berbagai
termasuk dalam kategori sedang. Hal ini fase perusahaan/instansi yang bersangkutan
dikarenakan terdapat pegawai yang masih merupakan aktivitas dasar sebagian besar
belum memahami tentang pekerjaan pekerjaan kantor. Perhitungan rata-rata
menghitung. Hal ini dapat ditunjukkan dari indikator menghitung diperoleh dari nilai angka
kurangnya pemahaman pegawai mengenai cara indeks masing-masing butir soal yang
mengolah data dengan baik dan benar serta ditunjukkan pada tabel 5.
dalam menggunakan alat hitung sesuai
Rata-rata nilai indeks total dari indikator ataupun pekerjaan yang telah diselesaikan.
memeriksa sebesar 73,78%, sehingga hasil Sudah banyak pegawai yang membaca dokumen
analisis deskriptif untuk indikator memeriksa yang telah selesai diketik sebelum dicetak dan
termasuk dalam kategori tinggi. Memeriksa pegawai juga memahami pentingnya memeriksa
merupakan pekerjaan kantor yang tingkat dokumen yang sudah disimpan. Selain
pemahamannya paling tinggi dibandingkan memeriksa dokumen, pegawai juga memahami
dengan pekerjaan kantor yang lain. Hal ini pentingnya memeriksa perlengkapan dan
dikarenakan sebagian besar dari pegawai sudah peralatan yang digunakan sebagai penunjang
memahami tentang pekerjaan memeriksa, baik aktivitas kantor. Hal ini sesuai dengan
memeriksa pekerjaan yang sedang dikerjakan pernyataan Lipschutz dan Lipschutz (1990:26)
368
Rosalia Yunisa/Economic Education Analysis Journal 7 (1) (2018)
yang mengatakan bahwa data yang telah dicatat indikator memeriksa diperoleh dari nilai angka
penting untuk diperiksa secara teliti untuk indeks masing-masing butir soal yang
meminimalisir kesalahan. Perhitungan rata-rata ditunjukkan pada tabel 6.
Rata-rata nilai indeks total dari indikator tersebut belum baik dan kerahasiaan dokumen
menyimpan sebesar 68,26%, sehingga hasil kurang terjaga. Meskipun sudah terdapat
analisis deskriptif untuk indikator menyimpan beberapa dokumen yang disimpan di dalam
termasuk dalam kategori sedang. Hal ini lemari, namun penyimpanan berkas atau
dikarenakan terdapat pegawai yang masih dokumen yang disimpan tersebut belum dikelola
belum memahami tentang pekerjaan dengan baik. Hal ini menyebabkan kendala
menyimpan, seperti sistem penyimpanan dalam penemuan kembali dokumen yang
dokumen, pentingnya petugas arsip di suatu dibutuhkan dan menghabiskan waktu lebih
instansi, menjaga kerahasiaan dan keamanan lama. Sedangkan menurut Yatimah (2009:187)
dokumen, penemuan kembali dokumen yang dalam memilih sistem klasifikasi yang tepat
disimpan. Selain itu, di Kantor Kemenag terdapat tiga kriteria, yaitu kecepatan (speed),
Kabupaten Pekalongan belum terdapat petugas ketepatan (accuracy), dan biaya (cost).
arsip, dan penyimpanan berkas hanya Perhitungan rata-rata indikator menyimpan
diletakkan di masing-masing meja pegawai. diperoleh dari nilai angka indeks masing-masing
Sehingga untuk keamanan dari dokumen butir soal yang ditunjukkan pada tabel 7.
Pentingnya petugas
15 0 4,6 35,4 38,5 21,5 75,38
arsip
Menjaga kerahasiaan
16 9,2 3,1 35,4 33,8 18,5 69,86
dokumen
Penemuan
17 3,1 10,8 50,8 24,6 10,8 65,9
dokumen/arsip
Keamanan
18 4,6 4,6 40 36,9 13,8 70,08
penyimpanan
Rata- Rata Nilai Indeks Total 68,26
369
Rosalia Yunisa/Economic Education Analysis Journal 7 (1) (2018)
Rata-rata nilai indeks total dari indikator tangan kiri. Selain itu, pegawai juga masih ada
menelepon sebesar 69,37%, sehingga hasil yang belum menggunakan salam secara formal.
analisis deskriptif untuk indikator menelepon Sedangkan menurut Herlambang dan Marwoto
termasuk dalam kategori sedang. Hal ini (2014:66) seorang pegawai yang melakukan
dikarenakan masih terdapat pegawai yang pekerjaan menelepon baik telepon keluar
belum memahami tentang pekerjaan menelepon, ataupun telepon masuk harus memperhatikan
baik sebagai penelepon ataupun sebagai bahasa yang digunakan saat berbicara yaitu
penerima telepon. Pegawai tersebut masih dengan bahasa yang sopan, formal, ramah, dan
menggunakan tangan kanan untuk memegang jelas. Perhitungan rata-rata indikator menelepon
gagang telepon serta belum memahami maksud diperoleh dari nilai angka indeks masing-masing
dan tujuan memegang gagang telepon dengan butir soal yang ditunjukkan pada tabel 8.
Rata-rata nilai indeks total dari indikator pegawai belum menggandakan dokumen sesuai
menggandakan sebesar 69,77%, sehingga hasil dengan kebutuhan. Selain itu, pegawai juga
analisis deskriptif untuk indikator belum memanfaatkan sendiri alat pengganda
menggandakan termasuk dalam kategori sedang. dalam menggandakan dokumen. Perhitungan
Hal ini dikarenakan masih terdapat pegawai rata-rata indikator menggandakan diperoleh dari
yang belum memahami tentang pekerjaan nilai angka indeks masing-masing butir soal
menggandakan dokumen, yaitu pegawai belum yang ditunjukkan pada tabel 9.
memahami cara menggandakan dokumen dan
Tabel 9. Indeks Indikator Menggandakan
No. Aspek Menggandakan (%) Indeks
Deskripsi Soal
Item 1 2 3 4 5 Menggandakan (%)
cara menggandakan
26 0 12,3 32,3 43,1 12,3 71,08
dokumen
Kebutuhan
27 0 10,8 46,2 30,8 12,3 68,98
penggandaan dokumen
Penggunaan alat
28 0 4,6 55,4 29,2 10,8 69,24
pengganda
Rata- Rata Nilai Indeks Total 69,77
370
Rosalia Yunisa/Economic Education Analysis Journal 7 (1) (2018)
Rata-rata nilai indeks total dari indikator surat keluar yang dikirim pada buku ekspedisi.
mengirim surat sebesar 63,39%, sehingga hasil Hal ini belum sesuai dengan Peraturan Kepala
analisis deskriptif untuk indikator mengirim Arsip Nasional Republik Indonesia Tahun 2012
surat termasuk dalam kategori sedang. tentang Pedoman Pengurusan Surat di
Mengirim surat merupakan pekerjaan kantor Lingkungan Arsip Nasional Republik Indonesia
yang tingkat pemahamannya paling rendah bahwa dalam pengiriman surat pada prosedur
dibandingkan dengan pekerjaan kantor yang surat keluar menggunakan buku ekspedisi
lain. Hal ini dikarenakan masih terdapat sebagai tanda bukti bahwa surat sudah dikirim.
pegawai yang belum memahami tentang Selain itu, terdapat pegawai yang belum begitu
pekerjaan mengirim surat. Pegawai di Kantor memahami cara mengirim surat melalui email
Kemenag Kabupaten Pekalongan belum ataupun faksimile, serta pemanfaatan ketiga
memahami prosedur pengiriman surat, sehingga media dalam mengirim surat tersebut sesuai
pegawai-pegawai tersebut belum mengirim surat kebutuhan. Perhitungan rata-rata indikator
melalui ekspeditur atau biasa disebut caraka. menggandakan diperoleh dari nilai angka indeks
Caraka yang terdapat di Kantor Kemenag masing-masing butir soal yang ditunjukkan pada
Kabupaten Pekalongan dalam melakukan tabel 10.
pekerjaan pengiriman surat belum mencatat
371
Rosalia Yunisa/Economic Education Analysis Journal 7 (1) (2018)
372
Rosalia Yunisa/Economic Education Analysis Journal 7 (1) (2018)
373