PONI LESTARI
1709619012
FAKULTAS EKONOMI
2022
LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR
Menyetujui,
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Nama
Ketua Penguji, Tanda Tangan Tanggal
Penguji Ahli,
Dosen Pembimbing,
iii
LEMBAR EKSEKUTIF
PONI LESTARI. 1709619012. Laporan Praktik Kerja Lapangan. Program Studi
Pendidikan Administrasi Perkantoran, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri
Jakarta 2022.
Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini disusun sebagai rekam jejak atas
terlaksananya kegiatan serta untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik
dalam menyelesaikan studi di Program Studi Pendidikan Administrasi
Perkantoran, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Jakarta. Adapun hasil dari
program Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini, Praktikan memperoleh ilmu
pengetahuan dan pengalaman terjun ke dunia kerja, serta membuka jaringan di
sebuah perusahaan.
Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini dilaksanakan di Kementerian
Perindustrian Republik Indonesia pada Pusat Peningkatan Penggunaan Produk
Dalam Negeri (Pusat P3DN).. Praktikan melaksanakan Praktik Kerja Lapangan
selama 34 hari terhitung dari tanggal 9 Februari – 30 Maret 2022.
Tujuan pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini adalah untuk
mengaplikasikan pengetahuan yang didapat di universitas kemudian
menerapkannya ke dunia kerja, serta mendapat pengetahuan dan pengalaman di
dunia pekerjaan pada bidang Administrasi Perkantoran khususnya pada bidang
Kearsipan.
Dalam melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL), Praktikan mengerjakan
pekerjaan dalam bidang kearsipan, yaitu melakukan kegiatan pengelolaan arsip
yang meliputi kegiatan memeriksa arsip, mengindeks atau pemberian kode arsip,
menyortir arsip, menyimpan arsip ke dalam folder (map) dan kemudian menyimpan
arsip sesuai dengan sistem yang digunakan dan Praktikan juga melakukan input
rekapan laporan hasil capaian TKDN di Microsoft excel. Pada saat pelaksanaan
kerja, Praktikan menghadapi kendala dan tantangan yaitu berkas yang ingin
disimpan masih tercampur dengan tahun sebelum dan sesudahnya, kurangnya
berkas arsip sehingga penyimpanan dalam kotak (box) arsip tidak lengkap
sehingga menyebabkan pekerjaan tertunda serta keterbatasan ruang untuk
penyimpanan kotak (box) arsip sehingga arsip yang disimpan tidak dikumpulkan
di satu tempat tetapi di beberapa tempat.
Penyelesaian dari kendala tersebut adalah Praktikan tetap mengerjakan kearsipan
sampai selesai dengan penggunaan ruang penyimpanan yang ada dan untuk
pencatatan berkas-berkas yang dikurang dicatat dalam setiap box tempat di mana
berkas tersebut disimpan dan dicatat di kertas untuk menjadi pengingat bahwa box
tempat penyimpanan arsip masih ada yang kurang atau tidak lengkap. Praktikan
mendapat pengetahuan mengenai pengelolaan arsip di suatu instansi pemerintah
dan juga menambah pengalaman, tanggung jawab, dan disiplin terhadap tugas
yang diberikan. Praktikan memberikan saran agar kegiatan kearsipan yang ada di
Pusat Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (Pusat P3DN) Kementerian
Perindustrian Republik Indonesia adalah dengan langsung menyusun berkas yang
datang sesuai dengan sistem kearsipan yang digunakan agar tidak tercampur,
iv
menyiapkan tempat untuk menyimpan kearsipan serta pemenuhan arsip-arsip agar
terlihat lebih rapi dan dalam proses kegiatan kearsipan diharapkan berkas yang
ingin disimpan sudah tidak ada yang kurang atau sudah lengkap sehingga ke
depannya tidak perlu menyimpan kembali berkas-berkas yang kurang.
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-
Nya sehingga praktikan dapat menyelesaikan laporan Praktik Kerja Lapangan pada
Kementerian Perindustrian dengan baik dan tepat waktu. Laporan Praktik Kerja
Lapangan ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah sebagai syarat
Laporan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi Praktikan dan juga
Laporan Praktik Kerja Lapangan terlaksana dengan lancar atas bantuan serta
bimbingan dari berbagai pihak, oleh karena itu Praktikan ingin mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Dr. Ari Saptono, SE, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Jakarta.
Administrasi Perkantoran.
3. Maulana Amirul Adha, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Praktik Kerja
4. Anna Pragiawati, SE selaku Kepala Sub Bagian Kearsipan dan Biro Umum di
vi
5. Nila Kumalasari, ST., MT selaku Kepala Pusat Sekretariat Jenderal
7. Arum Rochimi, S.AP selaku Pejabat Fungsional Arsiparis dan Sub Bagian
9. Semua pihak yang tidak dapat Praktikan sebut satu per satu yang telah
Kerja Lapangan.
masih banyak kekurangan karena keterbatasan yang dimiliki. Untuk itu Praktikan
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun. Semoga Laporan Praktik
Kerja Lapangan (PKL) ini bermanfaat bagi Praktikan khususnya dan pembaca pada
umumnya.
Praktikan
vii
DAFTAR ISI
viii
3.3 Kendala yang Dihadapi .................................................................................. 52
3.4 Cara Mengatasi Kendala ................................................................................ 53
3.5 Kesenjangan Teori dan Praktik..................................................................... 56
BAB IV ............................................................................................................................. 59
4.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 59
4.2 Rekomendasi ................................................................................................... 60
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 62
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................................. 64
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar III. 7 Penyortiran Berdasarkan Nomor Tanda Sah ....... Error! Bookmark not
defined.
Gambar III. 10 Arsip Aktif yang sudah dikelompokkan berdasarkan nomor dan
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia saat ini tidak selalu terjamin. Oleh karena itu, dalam rangka
memperhatikan kualitas sumber daya manusia. Sumber daya manusia yang terampil
membutuhkan keahlian yang berkualitas. Orang yang terampil sangat penting bagi
negara, karena orang yang berkualitas perlu memiliki keahlian di tempat kerja di
mana mereka ahli di bidangnya. Oleh karena itu, kehadiran talenta berkualitas dapat
Kompetensi dan pengalaman saat ini sangat dibutuhkan dalam dunia kerja.
Ilmu dan teknologi berkembang begitu pesat, seiring perkembangan zaman tersebut
maupun industri. Dalam hal ini, kita menyadari sumber daya manusia merupakan
modal utama dalam kegiatan tersebut. Maka dari itu, kualitas tenaga kerja harus
pada mahasiswa untuk lebih mengenal dunia kerja dengan mengikuti kegiatan
13
14
Negeri Jakarta mengadakan mata kuliah Praktik Kerja Lapangan (PKL). Dengan
adanya mata kuliah Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini mahasiswa dapat
kerja yang sesungguhnya. Mahasiswa diberikan wadah untuk mengenal dunia kerja
perkuliahan, dan memecahkan masalah yang didapatkan yang ada di dunia kerja.
Pelaksanaan mata kuliah Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang ada bukan hanya
memberikan tugas kepada mahasiswa dan bukan hanya untuk mendapatkan nilai,
tetapi lebih memiliki tugas untuk melatih dan mengasah keahlian yang dimiliki
mahasiswa menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang sangat
baik.
Perkantoran. Dalam hal ini Praktikan dapat memahami secara langsung bagaimana
didapatkan adalah:
Administrasi Perkantoran.
kerja.
untuk menemukan sesuatu yang baru yang belum pernah diperoleh dari
pendidikan formal.
Praktikan.
a. Membuka peluang kerja sama dalam bidang sumber daya antar Fakultas
saling menguntungkan.
karyawan.
Email : humas@kemenperin.go.id
Kearsipan sesuai dengan program studi yang diambil Praktikan yaitu Pendidikan
berlangsung selama 34 hari yang terhitung mulai tanggal 9 Februari sampai dengan
30 Maret 2022. Dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan terdapat tiga tahap
yang harus dilakukan, adapun rincian ketiga tahap tersebut adalah sebagai berikut:
maupun perusahaan yang terkait dan relate dengan bidang yang Praktikan
per minggu mulai dari Senin sampai dengan Jumat mulai pukul 08.00 –
16.00 WIB.
Senin s.d Kamis 08.00 – 16.00 WIB Work From Office (WFO)
penulisan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang ada pada website resmi
juga mencari tahu dari karyawan yang ada di sana, lalu Praktikan juga
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan PKL
Pelaksanaan
PKL
Penulisan
Laporan PKL
tanggal 19 Agustus 1945, maka wewenang dan tanggung jawab sektor industri dan
Perindustrian pada Kabinet Sjahrir II dari tanggal 12 Maret 1946 sampai dengan 2
Oktober 1946. Selanjutnya, dalam Kabinet Sjahrir III, wewenang dan pembinaan
dipimpin oleh Dr. A.K. Gani, dibantu Menteri Muda Kemakmuran, Mr. Joesoef
21
22
Wibisono. Dalam serah terima dari Kebinet Sjahrir III kepada Kabinet Amir
Sjarifoedin I tanggal 3 Juli 1947, pembinaan sektor industri dan perdagangan masih
dibantu oleh dua orang Menteri Muda yaitu I.J. Kasimo dan Dr. A. Tjokronegoro
Sjafroeddin Prawiranegara dan berakhir tanggal 4 Agustus 1949. Usai masa kabinet
itu (tanggal 19 Desember 1948 sampai dengan 13 Juli 1949), sektor industri dan
1949, Ir. Indratjaja digantikan oleh I.J. Kasimo sampai berakhirnya Kabinet RIS
dengan sistem parlementer, yaitu sejak tanggal 20 Desember 1949 sampai tanggal
dalam Kabinet Halim (RI Yogyakarta) dari tanggal 21 Januari sampai dengan 6
September 1950, sektor industri dan perdagangan menjadi satu dalam Kementerian
Desember 1949 sampai dengan tanggal 6 September 1950, sektor industri dan
Pada masa Kabinet Natsir dari tanggal 6 September 1950 sampai dengan 27
Hadinoto.
Pada masa Kabinet Wilopo, sejak tanggal 3 April 1952, sektor industri dan
oleh Mr. Soemanang. Kemudian Mr. Soemanang digantikan oleh Mr. Iskaq
Ketika terbentuk Kabinet Karya yang dipimpin oleh Ir. Djoeanda, sektor
sektor industri dibina oleh Menteri Perindustrian yang dijabat oleh Ir. F.J.
Menteri Muda Perindustrian Rakyat dijabat oleh Dr. Soeharto dan Menteri Muda
Menteri Muda Perdagangan dijabat oleh Mr. Arifin Harahap. Dalam periode itu
Chairoel Saleh juga ditunjuk sebagai Menteri Pembangunan dan Dr. J. Leimena
Berencana yang dimulai tahun 1961, pembinaan industri ditangani oleh dua
24
antara tahun 1961 sampai dengan Agustus 1964 telah terjadi pergantian kabinet
Perindustrian Dasar dan Pertambangan, sedangkan Dr. Soeharto dan Mr. Arifin
Kerja IV yang berakhir pada tanggal 27 Agustus 1964, Menteri Perindustrian dan
Dalam Kabinet Dwikora yang dipimpin oleh Perdana Menteri, dibantu oleh
sebuah Presidium, terdiri dari tiga Wakil Perdana Menteri (Waperdam). Kabinet
Perdagangan.
Kerajinan dipimpin oleh Mayjen Dr. Aziz Saleh, Menteri Perdagangan Dalam
Negeri oleh Brigjen Achmad Joesoef dan Menteri Perindustrian Maritim dijabat
ditetapkan Mayjen Dr. Aziz Saleh, Menteri Perindustrian Tekstil Brigjen Ashari
Ringan Laksda (U) Soeharnoko Harbani dan Menteri Perdagangan tetap dipegang
oleh Brigjen Achmad Joesoef. Menteri Perindustrian Maritim masih dijabat oleh
ditetapkan sebagai Menteri Perindustrian Dasar dan Ringan, Ir. Sjafiun sebagai
sejak tanggal 6 Juni 1968 sampai dengan 28 Maret 1973, Letjen M. Joesoef sebagai
Maret 1983, Ir. A.R. Soehoed sebagai Menteri Perindustrian, Drs. Radioes Prawiro
sebagai Menteri Muda Urusan Koperasi. Selanjutnya sejak tanggal 29 Maret 1983
dijabat oleh Dr. Arifin Siregar dan sebagai Menteri Muda Perdagangan dijabat oleh
dan sebagai Menteri Perdagangan ditunjuk Prof. Dr. Satrio Budihardjo Joedono
Drs. Jusuf Kalla menggantikan Prof. Dr. Ir. Rahardi Ramelan, M.Sc. Enam bulan
kembali terjadi yakni dari Drs. Jusuf Kalla diserahkan kepada Letjen TNI Luhut B.
Pandjaitan.
diserahterimakan dari Letjen TNI Luhut B. Pandjaitan kepada Rini M.S. Soewandi.
Republik Indonesia ke-4, dengan berbagai alasan dan masalah yang dihadapi telah
Dalam hubungan ini telah terjadi sebanyak tiga kali pergantian Menteri Koordinator
Perekonomian Nasional, semula dijabat oleh Dr. Kwik Kian Gie; kemudian
berturut-turut dipegang oleh Dr. Rizal Ramli dan Drs, Burhanuddin Abdullah MA
Drs. Jusuf Kalla, kemudian diganti oleh Letjen TNI Luhut B. Pandjaitan seperti
melalui suatu Sidang Istimewa (SI) pada tanggal 23 Juli 2001. Selanjutnya, sesuai
RI ke-5 yang menjabat hingga tahun 2004. Sedang sebagai Wakil Presiden RI untuk
jika persoalan di dalam negeri masih belum terselesaikan secara baik, sangat
didampingi oleh Hamzah Haz sebagai Wakil Presiden RI yang ke-9, membentuk
Kabinet Gotong Royong yang didukung dari berbagai unsur, baik dari partai politik
Gotong Royong di bawah pimpinan putri sulung Proklamator RI, Ir. Soekarno, yang
diumumkan pada tanggal 9 Agustus 2001, bangsa Indonesia kembali menapak dan
29
berusaha melangkah dengan tegak menyongsong hari depan yang cerah, agar bisa
sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia ini. Penanganan sektor industri dan
M.S. Soewandi berakhir pada tahun 2004 seiring dengan pergantian Presiden RI,
Perindustrian yang dipimpin oleh Dr. Ir. Andung A. Nitimihardja (20 Oktober 2004
yang dipimpin oleh Mari Elka Pangestu. Pada tanggal 5 Desember 2005 terjadi
Nitimihardja diganti oleh Drs. Fahmi Idris (2005 - 2009) sebagai Menteri
Perindustrian.
Perindustrian.
30
dan misi Presiden RI dengan mewujudkan dan menjabarkan program Trisakti, yaitu
berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian secara sosial
budaya.
Sementara itu, penjabaran program dalam Nawa Cita yang terkait sektor industri
yaitu:
Negeri (P3DN);
7. Penguatan struktur industri melalui keterkaitan antara industri hulu (dasar) dan
kabinetnya yaitu:
Nama Perubahan
Tahun Nama Kabinet
Kementerian
Kemakmuran
Perindustrian
Perindustrian Dasar
Perindustrian dan
Perdagangan
Perindustrian
32
Sumber : https://www.kemenperin.go.id/profil/69/sejarah-
kementerian-perindustrian
sudah ditetapkan, tentunya memiliki visi dan misi sebagai landasan tercapainya
Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) 2015 - 2035. RIPIN 2015
-2035 ditetapkan untuk jangka waktu 20 (dua puluh) tahun, memuat antara lain
tentang visi, misi, dan strategi pembangunan industri. Visi pembangunan industri
bercirikan:
perekonomian nasional.
3. Meningkatkan industri yang mandiri, berdaya saing, dan maju, serta industri
hijau.
33
Strategi yang ditempuh untuk mencapai visi dan misi pembangunan industri
1. Mengembangkan industri hulu dan industri antara berbasis sumber daya alam.
industri.
Peruntukan Industri, Kawasan Industri, dan sentra Industri Kecil dan industri
menengah.
Perindustrian.
Kementerian Perindustrian
Perindustrian
jasa industri
menjadi beberapa unit kerja yang memiliki fungsi membantu kinerja dan tugas dari
1. Sekretariat Jenderal;
Elektronika;
Internasional;
7. Inspektorat Jenderal;
tugas Menteri Perindustrian dibantu oleh empat staf ahli yaitu Staf Ahli Menteri
Bidang Iklim Usaha dan Investasi, Staf Ahli Bidang Percepatan Transformasi
Industri 4.0, Staf Ahli Bidang Pendalaman, Penyebaran, dan Pemerataan Industri,
dan Staf Ahli Bidang Penguatan Kemampuan Industri Dalam Negeri, dalam
Jendral, lima Direktur Jenderal dan dua Badan yaitu Direktorat Jenderal Industri
Agro, Direktorat Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil, Direktorat Jenderal
membawahi tiga pusat yaitu Pusat Data dan Informasi, Pusat Peningkatan
Perindustrian RI
Kementerian Perindustrian
keuangan, sumber daya manusia, organisasi, tata laksana, barang milik negara,
Perindustrian
disebut Pusat P3DN berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri
melalui Sekretaris Jenderal Pusat P3DN dipimpin oleh Kepala Pusat. Pusat
(TKDN).
Negeri (TKDN).
(TKDN).
40
negeri.
menyelenggarakan fungsi:
dalam negeri;
manfaat perusahaan;
9) Pembinaan kearsipan
Perindustrian Republik Indonesia yang berlokasi di Jalan Gatot Subroto No. Kav
52-53, Kuningan Timur, Jakarta Selatan yang dimulai pada tanggal 9 Februari – 30
pada Pusat Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (Pusat P3DN) bagian
mengenai tugas-tugas dan bagian kerja bidang kearsipan pada Pusat Peningkatan
Republik Indonesia. Berikut adalah tugas-tugas yang diberikan pada bidang kerja
Negeri) dan membuat daftar isi berkas arsip dari situs P3DN Kementerian
42
43
nomor sertifikat/nomor tanda sah, tanggal, jenis produk, dan nomor barcode.
Pembuatan daftar arsip dibuat dengan tujuan menata informasi arsip dan
menjadi sarana bantu dalam temu kembali arsip. Pembuatan daftar arsip aktif
pembuatan daftar arsip dan saat proses temu kembali arsip jika dibutuhkan.
susunan yang tersusun secara sistematis dan logis sesuai dengan konteks
informasi, kesamaan jenis atau kesamaan masalah dari suatu unit kerja (Astuti
et al., 2015). Pemberkasan Arsip Aktif P3DN adalah tahapan yang perlu
dilakukan agar arsip dapat tersimpan dan tertata dengan baik, sehingga
memudahkan temu kembali dari arsip itu sendiri. Proses pemberkasan arsip
1) Pemeriksaan
memastikan tidak ada arsip lain yang tercampur dan tersisip saat
memiliki fisik asli dan salinan. Setelah itu arsip aktif akan dikelompokkan
2) Penentuan indeks
menentukan kata tangkap (keyword) terhadap isi informasi arsip yang akan
disimpan sebagai judul berkas. Indeks dari informasi berkas sebagai subyek
pokok dicantumkan pada folder dan tab guide (ANRI, 2011). Pada Pusat
pada arsip aktif sertifikasi terkait pada mutu dan standardisasi, maka
menggunakan:
nomor tanda sah yang sudah ditentukan dari terkecil hingga terbesar dan
berkas yang akan disimpan memudahkan penyimpanan pada map atau laci
arsip dan juga memudahkan pada saat penemuan kembali arsip (Atika &
berupa kode arsip sesuai dengan sistem yang digunakan pada sudut kanan
(ANRI, 2011). Pelabelan Berkas yang dilakukan oleh pengolah arsip P3DN
dengan Menuliskan kode ke dalam berkas arsip dan folder arsip berdasarkan
6) Penyimpanan arsip
adalah salah satu tahap yang menjamin penemuan kembali arsip dan
50
penggunaannya di masa yang akan datang. Suatu sistem yang akan dipakai
tempat penyimpanan.
metode nomor tanda sah sebagai dasar penataan yang kemudian disimpan
menggunakan label untuk box yang sudah terisi oleh arsip maka tahap
selanjutnya ialah pengisian elemen informasi yang terdapat pada box arsip
menggunakan label. Elemen informasi yang terdapat pada box arsip antara
lain: Unit Kerja, Kode Klasifikasi, Nomor Berkas, dan Tahun Penciptaan
Arsip.
52
pembimbing Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Pusat P3DN. Kendala yang dihadapi
Praktikan adalah:
1. Berkas yang akan disimpan masih tercampur dengan berkas tahun sebelum
berkas tahun 2021 untuk per bulan masih ada berkas tahun 2020 dan tahun
berkas arsip dalam box penyimpanan masih kurang atau tidak lengkap yang
karena nantinya saat berkas yang tidak lengkap harus disimpan terlambat dan
menjadi pekerjaan yang berulang karena bisa saja berkas yang tidak lengkap
adalah beras nomor awal (nomor muda) sehingga nantinya harus menyusun
kotak (box) arsip sehingga arsip yang disimpan tidak dikumpulkan di satu
ruangan dan box penyimpanan di simpan secara terpisah sehingga hal ini
Selain itu, kendala ini juga mengakibatkan kesulitan di kendala kedua untuk
pengarsipan. Menurut (Rusidi, 2008) terdapat tiga macam arsip in aktif salah
satunya adalah arsip yang kacau di mana terjadi pencampuran antara arsip
yang satu dengan yang lain dan tahun yang satu dengan tahun yang lain. Pada
Pusat P3DN saat Praktikan melakukan kearsipan berkas arsip yang masih
tercampur antara tahun 2020, 2021, dan 2022. Berkas yang masih tercampur
kearsipan yang digunakan. Hal ini akan mempermudah pengelolaan arsip dan
berkas yang datang pertama yaitu 1 Januari 2021 langsung disusun terlebih
atau berkas tidak lengkap pada saat ingin melakukan penyimpanan. Sama
arsip lain. Berkas yang tidak lengkap rusak, atau tidak dalam satu kesatuan
perlu dilengkapi, diperbaiki atau digabungkan dengan berkas lain yang sudah
tersimpan. Kendala ini bisa saja terjadi karena adanya peminjaman berkas
55
arsip. Sesuai dengan (ANRI, 2011) harus dibuatkan catatan atau buku
penyimpanan arsip sehingga pada saat ingin disimpan berkas tersebut sudah
daftar berkas yang tidak lengkap dalam box dan kemudian di tempel di box
Pada proses pengelolaan arsip perlu adanya sarana dan prasarana yang
dan mengelola dokumen atau berkas arsip di suatu perusahaan. Kendala yang
kendala nomor dua jika berkas yang tidak lengkap sudah ditemukan sehingga
atau bahkan arsip tidak dapat tertampung lagi. Solusinya adalah lebih
(PKL) maka Praktikan menemukan kesenjangan antara teori dan praktikan dalam
bidang kearsipan yang ada di Pusat Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri
(Pusat P3DN).
dilakukan oleh unit pengolah yang diberikan tanggung jawab bukan sembarangan
dan yang telah memiliki pengetahuan dan kompeten dalam bidang kearsipan. Akan
tetapi kebanyakan organisasi atau instansi, unit pengolah kurang memahami betapa
pentingnya arsip dan tanggung jawab mereka dalam bidang kearsipan sehingga
Indonesia, 2019) unit Pengolah adalah satuan kerja pada Pencipta Arsip yang
mempunyai tugas dan tanggung jawab mengolah semua Arsip yang berkaitan
57
dengan kegiatan Penciptaan Arsip di lingkungannya. Selain itu, arsip bagi suatu
pemeliharaan dan penyimpanan arsip secara baik dan benar sehingga pada saat arsip
Praktikan dapat dengan praktik yang ada di lapangan, yaitu sebagai berikut:
1. Arsip tidak disimpan pada tempat penyimpanan yang seharusnya dan hanya
berantakan.
2. Kurangnya kerapian dan ketelitian dalam pemeriksaan arsip hal ini karena
arsip yang disusun tercampur dengan berkas arsip tahun sebelum dan
kekurangan beberapa berkas pada saat dilakukan penyimpanan hal ini bisa
terjadi karena ada yang meminjam berkas tersebut tanpa dibuatkan daftar
kepedulian sumber daya manusia akan pentingnya arsip sehingga arsip semakin
hari semakin menumpuk dan tidak tertata dengan baik. Unit pengolah harus rajin
dan teliti sehingga dapat mengelola arsip yang volumenya bertambah setiap hari
dan menghindari penumpukan arsip. Sehingga pada saat arsip dibutuhkan kembali
58
dapat ditemukan secara cepat. Setiap instansi atau organisasi harus menerapkan
sistem kearsipan yang tepat dan mengetahui prosedur tata kelola penyimpanan yang
baik. Apabila sebuah pengelola sudah mampu mengelola arsip dengan baik maka
dalam penemuan kembali arsip ketika dibutuhkan juga akan tepat dan cepat.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
beralamat di Jalan Gatot Subroto No. Kav. 52-53, Kuningan Timur, Jakarta Selatan,
arsip aktif. Dalam pelaksanaan kerja tersebut terdapat beberapa tugas kerja
berlangsung yaitu, membuat daftar isi berkas arsip dan pemberkasan arsip
kendala yang dihadapi yaitu berkas yang masih tercampur, berkas yang
arsip.
59
60
Solusi yang dapat Praktikan berikan mengenai kendala yang dihadapi selama
sesuai berkas yang terlebih dulu datang, memprioritaskan berkas yang akan
4.2 Rekomendasi
yang semoga dapat bermanfaat dan membantu dalam pelaksanaan Praktik Kerja
Lapangan kedepannya agar dapat berjalan dengan lebih baik. Adapun saran yang
dan efisien.
62
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, S. I., Arso, S. P., & Wigati, P. A. (2015). Peraturan Kepala Arsip Nasional
Nadia, L., & Selfiana. (2019). Prosedur Penyimpanan Arsip Dinamis Aktif Pada
Divisi Bisnis Produk dan Jasa PT Mitra Dagang Madani. 4(1), 81–94.
https://ejournal-binainsani.ac.id/index.php/JMBI/article/view/1158
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/iipk/article/view/102350
Rusidi. (2008). Penanganan Arsip Inaktif Tidak Teratur. Arsiparis Kantor Arsip
http://dpad.jogjaprov.go.id/public/article/128/60f31ca77d62b8df29504843d4
83b67d.pdf#:~:text=Arsip+teratur+adalah+arsip+dinamis,baik+secara+fisik+
maupun+informasinya
LAMPIRAN-LAMPIRAN
64
65