Anda di halaman 1dari 10

Pemerintahan Militer Jepang

di Indonesia

Setelah Belanda menyerah tanpa syarat kepada


Jepang, maka Indonesia memasuki era baru, yakni
masa pemerintahan pedudukan Jepang di Indonesia.
Masa pemerintahan pendudukan Jepang di
Indonesia dibentuk pemerintahan militer, dengan
pembagian tiga wilayah militer
TIGA WILAYAH MILITER JEPANG DI
INDONESIA

Tiga wilayah pemerintahan militer meliputi


1. Pemerintahan militer Angkatan darat 16 untuk Jawa
dan Madura pusatnya di Jakarta, Pemerintah militer
angkatan darat
2. Pemerintahan militer Tentara 25 untuk Sumatera
pusatnya di Bukit Tinggi, dan Pemerintah militer
angkatan laut
3. Armada Selatan 2 ( Angkatan Laut ) untuk wilayah :
Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan pusatnya di Makasar
Wewenang Militer dan Sipil

Dalam pemerintahan militer ini, yang menentukan berbagai


kebijakan adalah pihak militer dan bukan pihak sipil.
Adapun posisi pihak sipil sebagai pihak yang tidak
mengendalikan pemerintahan, bahkan sebaliknya pihak sipil
harus menerima dan tunduk atas kebijakan yang
dikeluarkan pihak militer.
STRUKTUR PEMERINTAHAN MILITER
DI PULAU JAWA

Mengenai struktur pemerintahan militer tentara keenam


belas di Pulau jawa yakni: Panglima tentara disebut “
1. Panglima tentara Gunsheireikan” terkenal disebut “
Saiko Shikikan” , yang merupakan puncak pimpinan.
2. Kepala pemerintahan militer disebut” Gunseikan”
Semua kebijakan dikeluarkan Gunseikan harus disetujui
terlebih dahulu oleh Gunsheireikan .
3.Kebijakan yang dikeluarkan oleh Gunseikan dan sudah
disetujui oleh Gunsheirekan disebut “ Osamu Kanrei
LANJUTAN STRUKTUR PEMERINTAHAN MILITER
Panglima tentara
Panglima tentarakeenam belasbelas
keenam
DI PULAU di Pulau
JAWA di Jawa
PulaudanJawa
Madura
dan
adalah “Letnan
Madura adalah Jendral“Letnan
Histoshi Imamura
Jendral “ , dengan
Histoshi
Panglima
demikian tentara
Letnankeenam
Jendral belas di
Hitoshi Pulau
ImamuraJawa dan
sebagai Madura
Imamura
adalah “ , dengan
“Letnan Jendral demikianImamura
Histoshi Letnan“ ,Jendral
dengan
Gunsheireikan. Sedangkan kepala pemerintahan militer
Hitoshi
demikian Imamura sebagai Gunsheireikan.
adalah Mayyor Jendral Okasaki sebagaiImamura
Letnan Jendral Hitoshi ” Gunseikan.sebagai
Sedangkan
Mayor Jendral kepala
Gunsheireikan. Okasaki pemerintahan
Sedangkan
sebagaikepala militer
diserahi adalah
pemerintahan
Gunseikan, militer
tugas
adalah
Mayyor Mayyor
Jendral
untuk membentuk Jendral Okasaki
Okasaki
pemerintahan sebagai
sebagai
militer ”Gunseikan.
di ”PulauGunseikan.
Jawa
Mayor
MayorJendral
JendralOkasaki
Okasakisebagai Gunseikan,
sebagai Gunseikan,diserahi tugas
diserahi
untuk
tugas membentuk pemerintahanpemerintahan
untuk membentuk militer di Pulau militer
Jawa di
Pulau Jawa.
PEMBENTUKAN DEPARTEMEN DI JAWA
OLEH GUNSEIKAN

Untuk memudahkan pembentukan pemerintahan militer di


Pulau Jawa, maka Gunseikan membentuk staf
pemerintahan militer disebut “Gunseikanbu”.
Gunseikanbu dibagi lima Departemen “Bu”
1).Departemen dalam negeri “ Somubu”.
2).Departemen Keuangan”Zaimubu”.
3).Departemen Perusahaan,Industri dan kerajinan
tangan”Sangyobu”.
4).Departemen Lalulintas” Kotsubu” .
5).Departemen Kehakiman “ Shihobu”.
UPAYA GUNSEIKAN MEMBENTUK STABILITAS
DI PULAU JAWA

Kepala pemerintahan militer Gunseikan”, membentuk ”


Koordinator kepala pemerintahan militer “Gunseibu”
A.Tugas Gunseibu untuk memulihkan keadaan dan
normalisasi kehidupan di Pulau Jawa .
B.Di Pulau Jawa dibentuk Gunseibu atau Koordinator kepala
pemerintahn militer di beberapa wilayah:
1. Jawa barat ( Pusatnya Bandung).
2. Jawa tengah ( Pusatnya Semarang ).
3 .Jawa Timut (Pusatnya Surabaya ).
UU NO.27 TAHUN 1942 TENTANG PERUBAHAN
PEMERINTAHAN DAERAH

Pemerintah militer Jepang pada bulan Agustus 1942


mengeluarkan Undang-Undang No.27.Adapun isi UU No
27 tentang perubahan pemerintah daerah .Dalam UU
tersebut menjelaskan Pulau Jawa dan Madura dibagi
beberapa pemerintahan daerah, kecuali untuk daerah
Yogyakarta dan Surakarta. Kedua daerah tersebut
memperoleh status sebagai daerah koci ( Daerah istimewa )
Lanjutan Lanjutan UU No.22 No.27
Undang-Undang Tahun 1942
Tahun 1942

Berdasarkan UU No.27 pemerintah daerah meliputi:


( Syu, Syi, Ken, Gun, Son, dan Ku ).
1.SYUadalah daerah karasidenan merupakan daerah
setingkat provinsi ). Daerah Syu ini terdiri dari
wilayah
2.SYI (Wilayah setingkat kotapraja/ kota madya )
3.KEN ( wilayah setingkat kabupaten).
Lanjutan UU No.22 Tahun 1942

4.GUN. adalah daerah setingkat kawedanan dan lebih kecil


dari wilayah kabupaten ( karena wilayahnya hanya
meliputi beberapa /Kecamatan/ son).
5.SON. Adalah daerah setingkat kecamatan ( wilayahnya
terdiri dari beberapa desa/Ku).
6.KU adalah daerah setingkat kelurahan/ desa ( wilayahnya
terdiri dari beberapa rukun keluarga disebut Tonarigumi.

Anda mungkin juga menyukai