Anda di halaman 1dari 10

ETNOGRAFI VIRTUAL DEMOKRASI DIREPRESI

PADA KASUS AKUN TIKTOK AWBIMAX


KRITIK PEMERINTAH DAERAH LAMPUNG
Oleh :
MUHAMMAD RISGAN ANDREAN
NPM 0120102
Abstrak
Penelitian ini membahas tentang kasus direpresi terhadap akun TikTok "AWBIMAX" yang melakukan kritik terhadap
pemerintah daerah Lampung. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dampak dari tindakan represif
terhadap kebebasan berekspresi di media sosial serta implikasinya terhadap pemerintah daerah Lampung. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan menggunakan studi kasus. Data primer
dikumpulkan melalui wawancara dengan pemilik akun TikTok "AWBIMAX", sementara data sekunder diperoleh
melalui analisis konten media sosial dan dokumen terkait.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa akun TikTok "AWBIMAX" melakukan kritik terhadap kebijakan dan kinerja
pemerintah daerah Lampung dengan menggunakan media sosial sebagai saluran ekspresi. Namun, tindakan represif
yang dilakukan pemerintah daerah terhadap akun tersebut, seperti penangkapan dan penyensoran konten,
berdampak negatif terhadap kebebasan berekspresi dan menciptakan ketakutan di kalangan pengguna media sosial.
Dampak dari direpresi terhadap akun TikTok "AWBIMAX" terlihat dalam beberapa aspek. Pertama, terjadi pembatasan
kebebasan berpendapat dan berekspresi, yang melanggar hak asasi manusia. Kedua, tindakan represif ini dapat
menciptakan resistensi dan ketidakpercayaan terhadap pemerintah daerah Lampung di kalangan masyarakat. Ketiga,
hal ini juga berdampak negatif terhadap citra pemerintah daerah di tingkat nasional dan internasional.
Implikasi dari penelitian ini adalah pentingnya melindungi kebebasan berekspresi di media sosial sebagai bagian dari
demokrasi yang sehat. Pemerintah daerah perlu memahami pentingnya mendengarkan kritik dan masukan
masyarakat serta menciptakan mekanisme partisipatif yang memungkinkan dialog terbuka antara pemerintah dan
warga negara. Selain itu, perlindungan terhadap hak asasi manusia, termasuk kebebasan berpendapat dan
berekspresi, harus menjadi prioritas dalam tindakan pemerintah daerah.
Kata Kunci: direpresi, akun TikTok, kritik, pemerintah daerah, Lampung, kebebasan berekspresi.

02
PENDAHULUAN
Etnografi Virtual merupakan pendekatan penelitian yang mempelajari interaksi dan dinamika sosial dalam dunia
maya, terutama melalui platform media sosial. Penelitian ini berfokus pada eksplorasi kasus direpresi pada akun
TikTok "AWBIMAX" yang melakukan kritik terhadap pemerintah daerah Lampung dalam konteks demokrasi di era
digital.
Kehadiran media sosial telah mengubah lanskap politik dan partisipasi publik di banyak negara, termasuk
Indonesia. Platform seperti TikTok memberikan ruang bagi individu untuk mengemukakan pendapat, mengkritik
kebijakan pemerintah, dan berpartisipasi dalam diskusi politik secara luas. Namun, kebebasan berekspresi ini
tidak selalu diakui dan dihormati oleh pihak berwenang.
Kasus direpresi pada akun TikTok "AWBIMAX" yang melakukan kritik terhadap pemerintah daerah Lampung
mencerminkan tantangan yang dihadapi dalam menjaga kebebasan berpendapat dan berekspresi di era digital.
Represi tersebut mencakup tindakan penangkapan, penyensoran konten, atau intimidasi terhadap individu yang
menggunakan media sosial sebagai saluran untuk menyampaikan kritik terhadap pemerintah.
Dalam konteks demokrasi, kebebasan berekspresi memiliki peran penting dalam membentuk opini publik,
memungkinkan partisipasi politik yang inklusif, dan memperkuat akuntabilitas pemerintah. Namun, adanya
tindakan represif terhadap akun TikTok "AWBIMAX" menimbulkan pertanyaan tentang sejauh mana demokrasi di
Indonesia mampu menjamin kebebasan berekspresi dalam ruang digital.
Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan etnografi virtual terhadap kasus direpresi pada akun TikTok
"AWBIMAX" yang melakukan kritik terhadap pemerintah daerah Lampung. Dengan mempelajari interaksi dan
dinamika sosial dalam dunia maya, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak tindakan represif
terhadap kebebasan berekspresi, memahami implikasi terhadap partisipasi politik, serta menyoroti perlindungan
05
hak asasi manusia dalam konteks demokrasi di era digital.
SEMINAR PROPOSAL TINJAUAN PUSTAKA
Etnografi Virtual adalah pendekatan penelitian yang menggali interaksi dan dinamika sosial di dunia maya,
terutama melalui media sosial. Dalam konteks ini, etnografi virtual digunakan untuk menganalisis kasus
direpresi terhadap akun TikTok AWBIMAX yang melakukan kritik terhadap pemerintah daerah Lampung.
Penelitian etnografi virtual ini bertujuan untuk memahami dampak tindakan represif terhadap kebebasan
berekspresi, implikasi terhadap partisipasi politik, dan perlindungan hak asasi manusia dalam konteks
demokrasi di era digital.
Dalam tinjauan ini, penelitian etnografi virtual akan memeriksa interaksi dan dinamika sosial di media
sosial terkait dengan kasus tersebut. Ini mencakup menganalisis konten yang diposting oleh akun TikTok
AWBIMAX, tanggapan dan reaksi dari pengguna media sosial lainnya, serta tindakan represif yang
dilakukan oleh pemerintah daerah Lampung.
Tinjauan ini akan memeriksa bagaimana akun TikTok AWBIMAX menggunakan media sosial sebagai
saluran untuk menyampaikan kritik terhadap pemerintah daerah Lampung. Pemahaman tentang isu-isu
yang dikritik dan tujuan dari kritik tersebut juga akan dieksplorasi. Selain itu, tinjauan ini akan mencakup
analisis tentang respons dan reaksi pengguna media sosial lainnya terhadap konten yang diposting oleh
akun TikTok AWBIMAX. Hal ini penting untuk memahami bagaimana opini publik terbentuk dan
bagaimana kritik terhadap pemerintah daerah Lampung diterima dan dipersepsikan oleh masyarakat.
Selanjutnya, tinjauan ini akan meneliti tindakan represif yang dilakukan oleh pemerintah daerah Lampung
terhadap akun TikTok AWBIMAX. Ini mencakup penangkapan individu, penyensoran konten, atau tindakan
lain yang diambil oleh pihak berwenang dalam merespons kritik tersebut.

09
METODELOGIPENELITIAN
Metodologi Penelitian Etnografi Virtual Demokrasi Direpresi pada Kasus
Akun TikTok AWBIMAX Kritik Pemerintah Daerah Lampung:
1. Pendekatan Penelitian: Penelitian ini menggunakan pendekatan
etnografi virtual, yang melibatkan pengamatan, analisis, dan
interpretasi interaksi dan dinamika sosial di dunia maya, khususnya
media sosial. Pendekatan ini memungkinkan pemahaman yang
mendalam tentang konteks sosial, budaya, dan politik yang
melibatkan akun TikTok AWBIMAX dan pemerintah daerah Lampung.
2. Desain Penelitian: Penelitian ini menggunakan desain studi kasus.
Studi kasus memungkinkan peneliti untuk mempelajari kasus
spesifik dengan detail yang mendalam, dan dalam hal ini, fokusnya
adalah kasus direpresi terhadap akun TikTok AWBIMAX yang
melakukan kritik terhadap pemerintah daerah Lampung.
METODELOGIPENELITIAN
1. Pengumpulan Data:
A. Data Primer: Data primer akan dikumpulkan melalui wawancara dengan pemilik akun TikTok AWBIMAX
dan mungkin juga individu lain yang terkait dengan kasus tersebut. Wawancara ini akan membantu
mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang niat, tujuan, dan pengalaman pemilik akun, serta
respons yang diterima dari pemerintah daerah dan masyarakat.
B. Data Sekunder: Data sekunder akan diperoleh melalui analisis konten media sosial, seperti postingan
dan komentar yang terkait dengan akun TikTok AWBIMAX. Selain itu, dokumen dan berita terkait kasus ini
juga akan dijadikan sebagai sumber data.
1. Analisis Data:
A. Analisis Konten: Data konten media sosial akan dianalisis untuk mengidentifikasi tema, isu yang dikritik,
dan tanggapan yang diterima. Hal ini akan membantu memahami pesan yang disampaikan oleh akun TikTok
AWBIMAX dan reaksi yang muncul di antara pengguna media sosial lainnya.
B. Analisis Tematis: Data dari wawancara dan sumber sekunder akan dianalisis secara tematis untuk
mengidentifikasi pola, tren, dan pandangan yang muncul terkait dengan direpresi, kebebasan berekspresi,
dan demokrasi di era digital.
C. Interpretasi: Data akan diinterpretasikan secara kualitatif untuk memahami makna yang terkandung
dalam interaksi sosial dan konteks kasus tersebut. Interpretasi ini akan melibatkan penafsiran peneliti
berdasarkan pengetahuan dan pemahaman tentang konteks sosial, politik, dan budaya.
1. Validitas dan Reliabilitas: Validitas dan reliabilitas penelitian ini akan diperkuat melalui triangulasi data,
dengan membandingkan data dari berbagai sumber, seperti wawancara, analisis konten media sosial,
dan dokumen terkait. Selain itu, refleksivitas peneliti akan digunakan untuk mempertimbangkan
pengaruh peneliti dalam interpretasi data.
PEMBAHASAN
1.1 Akun Tiktok Awbimax Kritik Pemerintah Lampung

Kritik yang dilakukan oleh akun TikTok Awbimax terhadap pemerintah


daerah Lampung menunjukkan adanya ketidakpuasan atau ketidaksetujuan
terhadap kebijakan atau kinerja pemerintah. Kritik tersebut dapat bervariasi
dalam hal-hal seperti kebijakan publik, pelayanan masyarakat, korupsi,
infrastruktur, atau isu-isu lain yang dianggap penting oleh akun tersebut.
Kritik terhadap pemerintah merupakan hak setiap warga negara dalam
sebuah sistem demokrasi. Hal ini mencerminkan partisipasi politik dari
individu yang ingin menyuarakan pendapat dan melibatkan diri dalam
proses pembangunan dan perubahan dalam masyarakat. Kritik dapat
berperan dalam meningkatkan akuntabilitas pemerintah, mendorong
perubahan kebijakan yang lebih baik, atau membangun kesadaran akan isu-
isu yang perlu diperhatikan oleh pemerintah.
PEMBAHASAN
4.2 Etnografi

Etnografi adalah metode penelitian yang digunakan untuk mempelajari dan memahami budaya
dan kehidupan sosial suatu kelompok atau masyarakat. Metode ini berfokus pada pengamatan
dan analisis langsung terhadap interaksi sosial, praktik budaya, nilai-nilai, norma, serta makna yang
diberikan oleh individu dan kelompok dalam konteks kehidupan sehari-hari.
Etnografi melibatkan penyelidikan yang mendalam dan imersif di lapangan, di mana peneliti
terlibat secara langsung dengan kelompok yang diteliti untuk memahami konteks sosial dan
budaya mereka. Metode ini sering digunakan dalam antropologi dan sosiologi, tetapi juga dapat
diterapkan dalam berbagai bidang lain, termasuk studi media, pendidikan, atau organisasi.
Model etnografi atau etnometodelogi adalah model penelitian kualitatif yang memiliki tujuan
mendeskripsikan karakteristik kultural yang terdapat dalam diri individu atau sekelompok orang
yang menjadi anggota sebuah kelompok masyarakat kultural (Hanurawan, 2016:88; Johnson &
Christensen, 2004). Sedangkan Michel Burawoy mendefinisikan etnografi sebagai “mempelajari
orang diruang dan waktu mereka sendiri, dalam kehidupan sehari hari mereka sendiri.
Penelitian etnografi adalah genre penelitian kualitatif, yang dikembangkan dari metodelogi
antropologi. Penelitian ini menyelidiki masyarakat dan budaya dengan pengujian manusia ,
interpersonal, sosial dan budaya dalam segala kerumitannya.
PENUTUPAN
Penelitian etnografi virtual ini telah menjelaskan kasus direpresi pada akun TikTok AWBIMAX
yang melakukan kritik terhadap pemerintah daerah Lampung dalam konteks demokrasi di era
digital. Melalui pendekatan etnografi virtual, penelitian ini memperoleh pemahaman yang lebih
dalam tentang interaksi dan dinamika sosial yang terjadi di media sosial terkait dengan kasus ini.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa akun TikTok AWBIMAX digunakan sebagai saluran untuk
menyampaikan kritik terhadap kebijakan dan kinerja pemerintah daerah Lampung. Namun,
tindakan represif yang dilakukan oleh pemerintah daerah, seperti penangkapan individu dan
penyensoran konten, menunjukkan adanya pembatasan terhadap kebebasan berekspresi dan
partisipasi politik di ruang digital.
Kasus ini menyoroti perlunya perlindungan yang kuat terhadap kebebasan berekspresi dan hak
asasi manusia dalam konteks demokrasi di era digital. Pemerintah daerah harus memastikan
bahwa media sosial menjadi ruang yang inklusif dan menghormati pluralitas pendapat, di mana
kritik terhadap pemerintah diterima sebagai bagian integral dari demokrasi yang sehat.

PROFIL PENULIS
\M Risgan Andrean, Lahir di Palembang pada 12
April 1999. Penulis merupakan mahasiswa aktif dari
STISIPOL Candradimuka Palembang dengan
Program Studi Ilmu Komunikasi. Tidak hanya aktif
didalam kelas, penulis juga aktif diluar kelas. Penulis
mengikuti Organisasi yaitu Himpunan Mahasiswa
Ilmu Komunikasi (HIMAKOM). Tidak hanya itu
penulis juga bergabung Dalam Ikatan Bujang Gadis
Candradimuka, dengan gelar Wakil II Bujang
Candradimuka 2020.. Penulis juga mempunyai
Instagram @mrisganandrean dan juga E-mail
mrisgan4ndrean@gmail.com.

Anda mungkin juga menyukai