Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS FENOMENA PENISTAAN AGAMA OLEH

PONDOK PESANTREN AL-ZAYTUN DARI ASUMSI


TEORITIS KONTEKS KOMUNIKASI MASSA

Teori Komunikasi, Sabtu, 09:30

Dosen : Drs. Riswandi, M.Si

Disusun oleh :

Firstina Windi Rahmawati (44122110015)

Program Studi Broadcasting

Fakultas Komunikasi

2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT., Tuhan Yang Maha Esa
atas segala rahmat, serta karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Drs. Riswandi, M.Si selaku dosen mata kuliah Teori Komunikasi atas ilmunya
serta semua pihak yang telah memberikan dukungan, bantuan, dan inspirasi dalam
penulisan makalah ini.

Makalah ini bertujuan untuk membahas topik yang penting dan relevan dalam
konteks komunikasi yang kita hadapi saat ini. Makalah ini penulis susun
berdasarkan data dan informasi dari berbagai sumber berita.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih memiliki kekurangan di berbagai aspek. Oleh karena itu, masukan dan
saran dari pembaca sangat penulis harapkan agar penulis dapat terus
meningkatkan kualitas pembuatan makalah penulis.

Akhir kata, penulis berharap makalah ini dapat memberikan kontribusi positif
dan bermanfaat bagi pembaca. Semoga makalah ini menjadi sumber informasi
yang berguna dan dapat menjadi referensi yang berharga dalam konteks yang
relevan.

Jakarta, 14 Juli 2023

Penulis

i
Firstina Windi Rahmawati

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................i

DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii

BAB I..................................................................................................................................1

A. LATAR BELAKANG...................................................................................................1

B. RUMUSAN MASALAH.............................................................................................3

BAB II.................................................................................................................................4

A. KERANGKA TEORI...................................................................................................4

BAB III................................................................................................................................5

A. PEMBAHASAN........................................................................................................5

BAB IV................................................................................................................................9

A. KESIMPULAN..........................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA

ii
iii
BAB I

A. LATAR BELAKANG

Komunikasi merupakan proses pertukaran dan pengiriman informasi, gagasan,


perasaan, dan pesan antara individu atau kelompok. Ini melibatkan pengiriman
pesan dari satu pihak yang disebut pengirim kepada pihak lain yang disebut
penerima, dengan tujuan untuk berbagi informasi, memahami satu sama lain, atau
mempengaruhi perilaku dan pandangan.

Konteks komunikasi terbagi menjadi tujuh jenis salah satunya yaitu konteks
komunikasi massa. Komunikasi memainkan peran yang sangat penting dalam
kehidupan sehari-hari dan di berbagai bidang seperti bisnis, politik, pendidikan,
hubungan pribadi, dan media massa. Kemajuan teknologi telah mengubah cara
komunikasi dilakukan dan memberikan akses yang lebih luas terhadap informasi,
mempercepat pertukaran pesan, dan memungkinkan kolaborasi dalam skala yang
lebih besar.

Salah satu isu menarik yang terjadi adalah partisipasi aktif individu dalam
menggunakan TikTok untuk mengkritik pemerintah. Salah satu contoh yang
tengah menjadi sorotan adalah seorang TikToker bernama Bima yang secara
terang-terangan mengkritik pemerintah Lampung terkait kondisi jalanan yang
rusak di daerah tersebut. Fenomena ini telah menarik perhatian banyak orang,
termasuk masyarakat, media, dan pemerintah pusat.

Lampung merupakan sebuah provinsi di Indonesia yang menghadapi masalah


serius terkait infrastruktur, terutama dalam hal kondisi jalan yang rusak parah.
Jalanan yang buruk dapat menyebabkan berbagai masalah seperti kemacetan,
kesulitan transportasi, serta kerugian ekonomi, dan ketidaknyamanan bagi
masyarakat. Masalah ini sering menjadi keluhan utama yang dihadapi oleh
penduduk setempat, dan masyarakat Lampung mencari berbagai cara untuk
menyampaikan keluhan mereka kepada pemerintah.

1
Dalam hal ini, TikTok menjadi platform yang digunakan oleh Bima untuk
mengkritik pemerintah Lampung terkait kondisi jalanan yang rusak. Dengan
menggunakan video pendek yang kreatif dan informatif, Bima berhasil menarik
perhatian banyak pengguna TikTok dan membuat isu ini menjadi viral di platform
TikTok tersebut. Melalui kontennya, Bima menyampaikan kekecewaannya
terhadap pemerintah atas ketidakmampuan mereka dalam memperbaiki dan
memelihara jalan di Lampung.

Pengaruh Bima sebagai agen Agenda Setting terkait isu jalanan yang rusak di
Lampung dapat dipahami dengan melihat sejumlah faktor. Pertama, TikTok
sebagai platform media sosial memiliki jangkauan yang luas di kalangan pemuda.
Pengguna TikTok secara aktif terlibat dalam menyebarkan konten yang mereka
anggap penting, dan hal ini memungkinkan pesan-pesan kritik Bima tersebut
menyebar secara cepat dan luas.

Kedua, narasi yang dibangun oleh Bima melalui video-videonya memiliki


daya tarik emosional yang kuat. Dalam video-videonya, Bima menggunakan
bahasa yang emosional dan menggambarkan dampak negatif yang nyata dari
kondisi jalan rusak terhadap masyarakat Lampung, seperti kesulitan dalam
mobilitas, kecelakaan, dan kerugian ekonomi. Hal ini mampu memicu simpati dan
dukungan dari yang menontonnya.

Ketiga, Bima memanfaatkan teknik visual dalam video-videonya untuk


memperkuat pesannya sebagai bukti bahwa yang ia sampaikan merupakan sebuah
fakta. Ia menampilkan gambar dan video jalanan rusak di Lampung, serta
menggambarkan perjuangan masyarakat dalam menghadapi masalah tersebut. Hal
ini memberikan bukti konkret tentang keadaan yang dikritiknya, serta
memperkuat kepercayaan publik terhadap pesan-pesan yang disampaikannya.

Fenomena yang terjadi dengan Bima yang mengkritisi pemerintah Lampung


terkait jalanan yang rusak merupakan topik yang menarik untuk diteliti karena
mencerminkan peran media sosial dalam memberikan ruang bagi suara
masyarakat untuk didengar secara luas. Bahkan hingga membuat Presiden Jokowi

2
turun tangan dan terjun langsung ke Lampung melalui jalanan-jalanan Lampung
yang rusak hingga hal ini kembali menjadi pembicaraan yang hangat di berita dan
media sosial.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, didapatkan perumusan


masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana kronologi kasus Bima Lampung terkait mengkritisi pemerintah


Lampung?
2. Mengapa kasus tersebut dapat menarik perhatian dari sejumlah pihak?
3. Bagaimana peran Bima dalam memengaruhi agenda setting di masyarakat
dengan mengkritik pemerintah Lampung?
4. Bagaimana kaitan fenomena Bima yang mengkritik pemerintah Lampung
terkait kerusakan jalan di Lampung pada teori agenda setting?
5. Apa dampak dan keterlibatan fenomena ini terhadap pemahaman
masyarakat tentang peran media sosial dan agen agenda setting dalam
membentuk persepsi masyarakat?

3
BAB II

A. KERANGKA TEORI

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, didapatkan kerangka


teori sebagai berikut :

1. Teori Agenda Setting : Konsep dan mekanisme teori agenda setting serta
peran media massa dalam membentuk agenda publik.
2. Media Sosial sebagai Agen Agenda Setting : Pengaruh media sosial dalam
membentuk agenda publik dan peran pengguna media sosial sebagai agen
agenda setting.
3. TikTok sebagai Platform Media Sosial : Karakteristik TikTok dan
dampaknya pada generasi muda sebagai pengguna aktif platform tersebut.
4. Peran Bima sebagai Agen Agenda Setting : Analisis Bima, kontennya
yang kritis terhadap pemerintah Lampung, dan pengaruhnya dalam
menarik perhatian publik.
5. Respons Pemerintah terhadap Kritik Bima : Tanggapan pemerintah
Lampung terhadap kritik Bima dan pengaruhnya terhadap peran Bima
sebagai agen agenda setting.
6. Analisis Fenomena Bima dalam Perspektif Teori Agenda Setting :
Hubungan fenomena Bima dengan konsep dan proses teori agenda setting.
7. Dampak dan Implikasi Fenomena Bima : Dampak fenomena Bima
terhadap perhatian publik, tanggapan pemerintah, dan pemahaman kita
tentang peran media sosial dan agen agenda setting.

4
BAB III

A. PEMBAHASAN

1. KRONOLOGI KASUS BIMA LAMPUNG

Kasus ini berawal dari seorang mahasiswa asal Lampung yang sedang
menempuh pendidikan di Australia bernama Bima yang membuat sebuah video
TikTok yang isinya tentang mengkritik pemerintah Lampung mengenai kerusakan
jalan yang begitu parah dan menyinggung tentang buruknya pendidikan di
Lampung khususnya terjadinya banyak kecurangan saat penyaringan peserta
didik. Selain itu, Bima juga membahas mengenai tata kelola yang lemah seperti
banyaknya korupsi, birokrasi yang tidak efisien, dan penegakkan hukum yang
begitu lemah.

Di dalam video tersebut Bima tampak meluapkan emosi dan kekesalannya


dengan melontarkan beberapa kata kasar yang menyinggung dan menyindir
kinerja pemerintah Lampung yang dianggap tidak mampu mengemban tugasnya
dengan baik. Di video yang diunggah di TikTok atas nama akun
@awbimaxreborn itu, Bima menggunakan kata "Dajjal" saat memberi kritik yang
dimana kata tersebut merupakan kata yang mengandung konotasi . Pasalnya dia
kecewa terhadap kondisi di Lampung yang tidak mengalami kemajuan. Mulai dari
infrastruktur, proyek Kota Baru, sistem pendidikan, birokrasi, dan pertanian.

Video tersebut kemudian menjadi viral di kalangan masyarakat luas, dan


kemudian dilaporkan oleh seorang advokat bernama Gindha Ansori pada Kamis
13 April 2023 karena dinilai telah menyebarkan ujaran kebencian yang
mengandung SARA melalui video kritiknya terhadap pemerintah Lampung.
Akibat dari laporan tersebut, video Bima kemudian menjadi semakin viral di
platform-platform media sosial. Banyak yang justru membela Bima terkait
laporan yang diajukan Gindha Ansori kepada Bima. Bahkan sejumlah pihak
seperti anggota Komisi III DPR, Taufik Basari, melalui cuitannya di Twitter
meminta pihak kepolisian untuk mencabut tuntutan terhadap Bima tersebut karena

5
ia menganggap sebagai wakil rakyat Lampung seharusnya mereka semua yang
menjalankan amanah rakyat Lampung sebagai aspirasi sekaligus pengingat agar
kita bekerja lebih baik bukan justru memberi tuntutan kepada seorang rakyat yang
mengevaluasi kinerja pemerintah. Masyarakat luas pun banyak yang ikut andil
membela Bima terutama masyarakat Lampung yang menganggap bahwa kritikan
yang disampaikan oleh Bima tersebut benar adanya karena sesuai fakta dan data
di lapangan.

Menanggapi desakan dari berbagai pihak mengenai penghentian kasus Bima,


akhirnya Polda Lampung mencabut laporan tuntutan kepada Bima setelah
sebelumnya mengatakan bahwa tidak dapat menolak laporan terhadap Bima
begitu saja dengan dalih setiap polisi yang menerima laporan tidak boleh menolak
laporan tersebut dari masyarakat dan penyidik yang menerima pengajuan wajib
untuk dilakukan penyelidikan.

Akibat panjang dari viralnya video Bima tersebut juga turut mengancam
kedua orang tua Bima yang merupakan seorang Pegawai Negeri Sipil yang berada
di Indonesia. Juru bicara keluarga Bima juga mengatakan bahwa gubernur
Lampung sempat mendatangi orang tua Bima yang sedang dipanggil oleh wakil
bupati Lampung Timur dan mengatakan bahwa orang tua Bima tidak bisa
mendidik anaknya dengan baik. Orang tua Bima juga meminta maaf kepada
gubernur Lampung dan wakil bupati Lamping Timur karena pemakaian bahasa
anaknya yang kurang tepat. Bahkan Bima kembali membuat video yang
menjelaskan bahwa ada aparat polisi yang mendatangi kantor ibunya serta
meminta identitas dirinya mulai dari ijazah hingga buku rekeningnya. Di video
tersebut ia menangis sambil mengatakan kekhawatirannya terhadap kondisi kedua
orangtuanya.

Buntut panjang dari ancaman terhadap orang tua Bima membuat Menteri
Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud
MD, menyatakan bahwa Bima memiliki hak konstitusional dalam menyampaikan
kritikan. Terutama mengenai pembangunan daerah demi kemajuan dan perbaikan

6
daerah tersebut serta menyatakan tidak akan tinggal diam jika ada aparat penegak
hokum yang ikut-ikutan mengintimidasi orangtua Bima.

Bahkan tidak lama setelah viralnya dan banyak diperbincangkan di berbagai


platform media sosial serta ramai diberitakannya isu tersebut, Presiden Indonesia
Joko Widodo diam-diam mengunjungi Lampung untuk melihat secara langsung
buruknya infrastruktur di Lampung dan merasakan kerusakan jalanan di Lampung
serta menyindir dan mengkritik pemerintah Lampung terkait buruknya kinerja
mereka.

2. BIMA SEBAGAI AGEN AGENDA SETTING

Perkembangan media sosial telah mengubah tata cara informasi dan


komunikasi masyarakat saat ini. Media sosial, seperti TikTok, telah menjadi
platform yang mempengaruhi agenda publik. Pengguna media sosial memiliki
kebebasan untuk membuat, membagikan, dan menyebarkan konten sesuai dengan
minat dan pandangan mereka. Media sosial memungkinkan masyarakat untuk
menjadi agen agenda setting, dengan mengidentifikasi, menyoroti, dan
memperbincangkan isu-isu yang dianggap penting. Konten yang viral di media
sosial dapat memengaruhi perhatian publik terhadap isu-isu tertentu dan
membentuk opini publik.

Dari kasus Bima yang mengkritik pemerintah Lampung melalui platform


media sosial TikTok yang kemudian menjadi topik pembicaraan yang hangat di
kalangan masyarakat luas di seluruh platform media sosial hingga masuk ke
dalam berita-berita di televisi yang menuai simpati dari berbagai pihak
menunjukkan bahwa Bima memiliki pengaruh yang begitu besar sebagai agen
agenda setting dalam menyindir dan mengkritik pemerintah Lampung terkait
kerusakan infrastruktur jalan di Lampung.

Dalam konten-kontennya, Bima menyoroti masalah jalanan rusak dengan cara


yang menarik perhatian publik. Ia menggunakan narasi yang emosional, teknik
visual yang kuat yang memperlihatkan fakta dan bukti yang nyata, dan gaya
berbicara yang mengena untuk mempengaruhi pandangan dan dukungan

7
masyarakat terhadap isu tersebut. Melalui kontennya yang viral, Bima mampu
menggerakkan perhatian dan perdebatan publik mengenai masalah jalanan rusak
di Lampung. Hal ini termasuk dalam teori agenda setting yang dimana media
massa memiliki peran penting dalam menentukan agenda publik serta memiliki
kemampuan untuk memilih, menyajikan, dan memperkuat isu-isu tertentu,
sehingga dapat mempengaruhi perhatian dan persepsi publik terhadap masalah
yang ada. Dalam hal ini, Bima berperan besar sebagai agen dari agenda setting
serta media massa yang digunakan TikTok memiliki pengaruh yang cukup kuat
dalam menarik simpati masyarakat.

8
9
BAB IV

A. KESIMPULAN

Agenda setting adalah suatu teori komunikasi yang menyatakan bahwa media
massa memiliki kekuatan untuk menentukan topik perbincangan dan isu-isu yang
penting bagi masyarakat. Salah satu contoh fenomena terkini yang dapat diamati
dalam konteks agenda setting adalah pengaruh TikToker Bima dalam mengkritik
pemerintah Lampung terkait jalanan rusak di Lampung.

Kasus ini berawal dari seorang mahasiswa asal Lampung yang sedang
menempuh pendidikan di Australia bernama Bima yang membuat sebuah video
TikTok yang berisi tentang kritikan terhadap pemerintah Lampung mengenai
kerusakan jalan yang begitu parah dan menyinggung tentang buruknya pendidikan
di Lampung khususnya terjadinya banyak kecurangan saat penyaringan peserta
didik, serta kritikan mengenai tata kelola yang lemah seperti banyaknya korupsi,
birokrasi yang tidak efisien, dan penegakkan hukum yang begitu lemah. Isu ini
kemudian menarik perhatian masyarakat luas hingga menjadi trending topik di
berita dan berbagai platform media sosial.

Isu ini termasuk dalam teori agenda setting yang dimana Bima berperan besar
sebagai agen dari agenda setting melalui platform media sosial TikTok yang
memiliki pengaruh yang cukup kuat dalam menarik simpati masyarakat. Hal ini
membuktikan bahwa media massa memiliki peran penting dalam menentukan
agenda publik serta memiliki kemampuan untuk memilih, menyajikan, dan
memperkuat isu-isu tertentu, sehingga dapat mempengaruhi perhatian dan
persepsi publik terhadap masalah yang ada.

10
DAFTAR PUSTAKA
https://regional.kompas.com/read/2023/04/17/224347478/kronologi-tiktokter-
bima-dipolisikan-usai-bikin-video-alasan-kenapa-lampung?page=all

https://regional.kompas.com/read/2023/04/17/224347478/kronologi-tiktokter-
bima-dipolisikan-usai-bikin-video-alasan-kenapa-lampung?page=all

https://regional.kompas.com/read/2023/04/17/224347478/kronologi-tiktokter-
bima-dipolisikan-usai-bikin-video-alasan-kenapa-lampung?page=all

Anda mungkin juga menyukai