Anda di halaman 1dari 5

P.T.

BANK PERKREDITAN RAKYAT


s
EKA PRASETYA
JALAN JEND. A. H. NASUTION NO 88 A-B MEDAN Telp. 42770391

No. A/C : 130.100.500.01.2320


PERJANJIAN KREDIT
Nomor : 003/PK/BPR-EP/I/2019

Pada hari ini Rabu Tanggal Dua puluh tiga Bulan Januari Tahun Dua ribu sembilan belas ( 23-01-2019 ).
Telah dibuat dan ditandatangani Perjanjian antara :

PT.Bank Perkreditan Rakyat Eka Prasetya berkedudukan dan berkantor pusat di Medan, adalah Badan
Hukum Perseroan yang akta pendirian/anggaran dasarnya telah disahkan dan telah dimuat dalam Berita
Negara tanggal 05 Juni 1998 Nomor 45 dan Tambahan Berita Negara Nomor 2998/1998, anggaran dasar
mana telah beberapa kali dirobah dan terakhir dirobah dengan Akta Berita Acara Rapat Nomor 229
Tanggal 29 Maret 2018 yang dibuat dihadapan Notaris Pantas Situmorang, SH, MKn Notaris di Deli
Serdang, perubahan mana telah memperoleh pemberitahuan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia dengan surat Nomor : AHU_AH.01.03.0132273 tanggal 03 April 2018. Yang dalam hal ini diwakili
oleh Mateus M Manik, SE dalam jabatannya sebagai Direktur Utama

--------------------------------------------------- Selanjutnya disebut BANK


-------------------------------------------------
1. RATMINI Umur 42 tahun, Pekerjaan Karyawan swasta, Bertempat tinggal di Dusun III , Desa.Deli Tua,
Kec.Namo Rambe, Kab.Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara, Pemegag kartu tanda penduduk omor
1207066012770001
2. M ILHAM NASUTION atau sering disebut MUHAMMAD ILHAM NASUTION Umur 43 tahun, Pekerjaan
Karyawan Swasta, Bertempat tinggal di Dusun III , Desa.Deli Tua, Kec.Namo Rambe, Kab.Deli Serdang,
Provinsi Sumatera Utara, Pemegag kartu tanda penduduk omor 1207061303760006

------------------------------------------ Selanjutnya disebut DEBITUR.------------------------------------------------------

BANK dan DEBITUR telah saling setuju mengadakan perjanjian dengan menggunakan syarat-syarat dan
perjanjian sebagai berikut :
Pasal 1
FASILITAS KREDIT
1. BANK menyetujui selama jangka waktu 36 bulan yang dimulai sejak tanggal perjanjian ini ditandatangani
sampai dengan tanggal 23 Januari 2022 untuk memberi pinjaman uang kepada DEBITUR dengan jumlah
pokok sebesar Rp. 20.000.000,- ( Dua puluh juta rupiah ) selanjutnya disebut pinjaman, dengan syarat-
syarat dan ketentuan yang termaksud dalam perjanjian ini.
2. DEBITUR berkewajiban membayar kembali pinjaman dengan lunas, penuh dan sebagaimana mestinya
kepada BANK berikut dengan bunga dan lain-lain jumlah uang yang wajib dibayar sesuai dengan
jadwal pembayaran kembali pinjaman sebagaimana dilampirkan dan menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dari surat perjanjian ini.
3. Atas pinjaman yang diberikan oleh BANK kepada DEBITUR, DEBITUR berkewajiban membayar
kepada BANK :
a. Bunga dengan suku bunga 21 % Flat per tahun terhitung sejak hari dan tanggal pinjaman diserahkan
BANK kepada DEBITUR sampai dengan hari dan tanggal pinjaman tersebut dibayar kembali dengan
lunas, penuh dengan sebagaimana mestinya kepada BANK.
b. Provisi kredit sebesar 1,5 % dari besarnya pinjaman dan wajib dibayar DEBITUR kepada BANK
segera setelah surat perjanjian ini ditandatangani .

Pasal 2
PENGGUNAAN PINJAMAN
Pinjaman yang diterima oleh DEBITUR dari BANK dipergunakan untuk Menambah biaya pembelian tanah
Pasal 3
TABUNGAN WAJIB

1. Debitur berkewajiban untuk membuka Rekening Tabungan pada saat pencairan kredit.
2. Debitur wajib menabung setiap bulan yang penyetorannya bersamaan dengan angsuran pinjaman
sebesar 0,1 % dari Plafond Kredit
3. Tabungan dapat di tarik jika kredit telah lunas seluruhnya di Bank.
4. Bunga Tabungan diberikan sebesar suku bunga yang berlaku di Bank

1
Pasal 4
PEMBAYARAN KEMBALI PINJAMAN
1. Perhitungan jumlah angsuran per bulan sbb :
 Pinjaman : Rp. 20.000.000,-
 Bunga 21 % Flat per tahun ( 36 Bulan ) : Rp. 12.600.000,-
Total Pinjaman + bunga : Rp. 32.600.000,-

Angsuran kredit per bulan : Rp. 905.600,-


Tabungan wajib ( 20,000.000,- X 0,1% ) : Rp. 20.000,-
Total pembayaran setiap bulan : Rp. 925.600,-

Pembayaran angsuran harus dilakukan oleh DEBITUR kepada BANK secara tepat baik jumlahnya
maupun tanggalnya, yaitu pada tiap-tiap tanggal 23 setiap bulannya sampai seluruh pinjaman pokok
berikut bunganya terbayar lunas, dan untuk pertama kalinya paling lambat pada tanggal
23 Februari 2019.

Pasal 5
JAMINAN
1. Guna menjamin supaya hutang DEBITUR kepada BANK dibayar dengan semestinya baik hutang yang
ditimbulkan karena perjanjian ini atau karena alasan-alasan lain, ataupun yang mungkin timbul pada
suatu ketika termasuk bunga, denda, ongkos-ongkos dan biaya-biaya lainnya, maka DEBITUR
menyerahkan kepada bank berupa :

Sebidang tanah kosong (darat) Beserta , tanaman, dan hasil karya yang telah ada atau akan ada yang
merupakan satu kesatuan dengan tanah tersebut dan yang merupakan milik pemegang hak atas tanah
dengan keterangan sebagai berikut : terletak di Propinsi Sumatera Utara, Kabupaten Deliserdang,
Kecamatan Namo Rambe, Desa Deli Tua, Dusun III, yang luasnya kurang lebih 189,35 M2. Dengan
batas-batasnya adalah sebagai berikut :
 Sebelah Utara berbatas dengan tanah : Tanah Kaplingan dan Suriani perangin-angin = 7
Meter
 Sebelah Selatan berbatas dengan tanah : Jln Kavlingan = 7 Meter
 Sebelah Timur berbatas dengan tanah : Kavlingan Nomor 12 = 25,5 Meter
 Sebelah Barat berbatas dengan tanah : Kavlingan Nomor 14 = 28,6 Meter
Yaitu Tanah sebagaimana diuraikan dalam Akta Pelepasan Hak Atas Tanah Dengan Ganti Rugi
Nomor : 29, Tanggal 22 Oktober 2015 yang dikeluarkan oleh Notaris DANA BARUS SH. SpN tertera
atas A/N MUHAMMAD ILHAM NASUTION.
2. Agar jaminan tersebut diatas dapat dibebankan dengan Hak Tanggungan sesuai dengan ketentuan
Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, maka DEBITUR memberi Kuasa dengan Hak Substitusi
Kepada BANK untuk mengurus permohonan sertifikat hak atas tanah di kantor Badan Pertanahan
Setempat, Kuasa mana dilakukan dengan surat-surat tersendiri namun merupakan bagian tidak
terpisahkan dari perjanjian ini.
3. DEBITUR berkewajiban untuk menyerahkan kepada BANK asli surat-surat bukti kepemilikan agunan
untuk disimpan oleh BANK sampai dengan pinjaman lunas.
4. Adapun penyerahan jaminan tersebut diatas dilakukan pula dengan menandatangani akte-akte tersendiri,
namun merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini.

Pasal 6
DENDA TUNGGAKAN
Untuk setiap hari keterlambatan membayar jumlah uang yang seharusnya dibayar oleh DEBITUR kepada
BANK, DEBITUR wajib membayar kepada BANK denda keterlambatan atas jumlah uang tersebut atau
sisanya sebesar 0,2 % perhari denda mana dapat ditagih secara seketika dan sekaligus tanpa diperlukan
teguran untuk itu oleh BANK kepada DEBITUR.

Pasal 7
PENCATATAN DAN PENGHITUNGAN
1. BANK akan membuat dan memelihara pada pembukuannya suatu catatan/administrasi yang memuat
jumlah hutang DEBITUR atau pembayaran angsuran. Catatan/administrasi tersebut merupakan bukti
yang sah dan mengikat terhadap DEBITUR tentang hutang DEBITUR tersebut.
2. Dalam hal BANK menjalankan hak-haknya berdasarkan perjanjian ini, maka baik tentang
adanya maupun tentang besarnya jumlah hutang DEBITUR terhadap BANK, maka BANK berhak
menentukan sendiri besarnya tagihan kepada DEBITUR sedangkan DEBITUR mengaku berhutang
terhadap BANK untuk sebesar jumlah hutang/tagihan yang ditetapkan BANK. Hal ini tidak mengurangi
2
hak DEBITUR untuk menerima kelebihan antara hasil bersih penjualan barang-barang yang diagunkan
dengan jumlah hutang DEBITUR. BANK tidak berkewajiban untuk membayar sesuatu kerugian yang
timbul karena penjualan ini.

Pasal 8
PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN
1. BANK berhak baik dilakukan sendiri atau dilakukan oleh pihak lain yang ditunjuk oleh BANK dan
DEBITUR wajib mematuhinya untuk setiap waktu meminta keterangan dan melakukan pemeriksaan
yang diperlukan BANK kepada DEBITUR dan/atau perusahaannya.
2. BANK setiap saat berhak untuk mengadakan pemeriksaan atas barang-barang yang diagunkan dengan
atau tanpa memberitahukan terlebih dahulu kepada DEBITUR.

Pasal 9
PERN YATAAN
DEBITUR dengan tegas menyatakan :
1. Bersedia memberikan setiap keterangan-keterangan dengan sebenar-benarnya yang diperlukan oleh
BANK atau kuasanya dan tunduk kepada peraturan-peraturan yang telah ditetapkan atau yang kemudian
akan ditetapkan oleh BANK terutama mengenai kebijaksanaan pemberian pinjaman.
2. Bahwa pinjaman yang diterima dari BANK tersebut akan dipergunakan untuk keperluan-keperluan
sebagaimana yang diuraikan dalam pasal 2 dan setiap waktu BANK berhak memeriksa penggunaan
pinjaman dimaksud.
3. Semua dokumen, data dan keterangan yang telah diberikan adalah lengkap dan benar.
4. Bilamana pinjaman ternyata digunakan untuk keperluan lain, maka BANK berhak dengan seketika
menagih pinjamannya dan DEBITUR diwajibkan tanpa menunda-nunda lagi membayar seluruh
pinjamannya berupa pokok, bunga, denda, biaya-biaya dan kewajiban lainnya yang mungkin timbul
dengan seketika atau sekaligus lunas.
5. Bilamana angsuran pinjaman tidak dibayar selama 6 (enam) bulan baik berturut-turut ataupun tidak maka
BANK berhak dengan kekuasaan sendiri untuk menjual seluruh jaminan sehubungan dengan pinjaman
ini, baik secara dibawah tangan maupun di dimuka umum, untuk dan atas permintaan BANK dan atas
kerelaan sendiri tanpa paksaan DEBITUR dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya akan
menyerahkan /mengosongkan rumah/bangunan sebagaimanan tersebut dalam pasal 5 perjanjian ini.
6. Apabila Bank Menggunakan kekuasaan untuk menjual jaminan kredit, Debitur dengan kerelaan sendiri
tanpa paksaan menyatakan dengan sesungguhnya harus menyerahkan /mengosongkan Agunan /
Jaminan paling lambat tujuh hari setelah diperintahkan oleh Bank. ( Pasal 10 ayat 4 )
7. Jika debitur tidak melaksannakann pengosongan terhadap agunan sesuai pasal 9 ayat 6, maka Bank
berhak meminta bantuan yang berwenang untuk melaksanakan pengosongan tersebut, dan segala biaya
yang timbul seluruhnya menjadi tanggungan oleh debitur

Pasal 10
CIDERA JANJI
Apabila DEBITUR Cidera Janji terhadap salah satu atau seluruhnya isi perjanjian ini maka :

1. BANK berhak untuk setiap saat mengakhiri perjanjian ini, menagih hutang DEBITUR kepada BANK
tanpa perlu adanya somasi/surat peringatan atau surat-surat lain sejenisnya terlebih dahulu dan
karenanya DEBITUR wajib membayar lunas seluruh hutang DEBITUR kepada BANK dengan seketika
dan sekaligus.
2. BANK berhak untuk menjual seluruh barang-barang agunan dengan cara dan harga yang dianggap baik
oleh BANK kepada siapa saja yang mau membeli tanpa terlebih dahulu meminta persetujuan DEBITUR,
serta mengambil hasil penjualan untuk melunasi hutang DEBITUR kepada BANK.
3. Apabila BANK telah menjual seluruh jaminan, maka DEBITUR dengan kesadaran sendiri wajib
mengosongkan dan menyerahkan jaminan tersebut kepada BANK atau pembeli paling lambat 7 X 24 Jam
terhitung sejak tanggal penjualan.
4. Apabila DEBITUR tidak mengosongkan dan menyerahkannya sesuai ayat 3 diatas maka DEBITUR
diwajibkan membayar denda sebesar Rp. 250.000,- ( Dua ratus lima puluh ribu rupiah ) setiap
keterlambatan 24 jam.
5. DEBITUR tidak berhak menuntut BANK baik secara pidana maupun perdata apabila BANK
melaksanakan penjualan barang agunan atau melaksanakan haknya sesuai dengan perjanjian ini.

Pasal 11
PELUNASAN DI PERCEPAT

Jika DEBITUR akan mengakhiri perjanjian kredit sebelum berakhirnya jangka waktu kredit atau disebut
juga Pelunasan dipercepat, maka DEBITUR harus membayar seluruh kewajibannya yang meliputi baki
debet kredit, tunggakan bunga, denda kredit ditambah pinalty bunga sebesar 6 bulan yang dihitung dari
plafon awal kredit.

3
Pasal 12
BIAYA-BIAYA LAINNYA
Bea meterai, biaya percetakan, biaya notaris, biaya PPAT ( Pejabat pembuat akta tanah) dan biaya-biaya
lainnya yang timbul sehubungan dengan pemberian pinjaman ini, merupakan beban dan harus dibayar oleh
DEBITUR.

Pasal 13
DOMISILI
Tentang Perjanjian Kredit ini dan segala akibatnya serta pelaksanaannya DEBITUR memilih tempat
kedudukan hukum ( Domisili ) yang tetap dan umum di kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Lubuk Pakam dengan tidak mengurangi hak dan wewenangnya BANK untuk menuntut pelaksanaan /
eksekusi atau mengajukan tuntutan hukum terhadap DEBITUR berdasarkan Perjanjian Kredit ini melalui atau
dihadapan Pengadilan-pengadilan lainnya dimanapun juga di dalam wilayah Republik Indonesia.

Pasal 14
KETENTUAN-KETENTUAN LAIN
1. Kuasa-kuasa yang diberikan DEBITUR kepada BANK sehubungan dengan pemberian pinjaman ini
diberikan dengan hak substitusi dan tidak dapat ditarik kembali/diakhiri oleh ketentuan Undang-undang
yang mengakhiri pemberian kuasa sebagaimana ditentukan dalam pasal 1813 Kitab Undang-undang
Hukum Perdata maupun oleh sebab apapun juga, dan kuasa-kuasa tersebut merupakan bagian-bagian
yang tidak dapat dipisahkan dari pemberian pinjaman ini yang tanpa adanya kuasa-kuasa tersebut
perjanjian kredit ini tidak dibuat.
2. Apabila DEBITUR meninggal dunia, maka semua pinjaman uang DEBITUR pada BANK yang timbul
karena perjanjian ini dan atau perubahan atau tambahannya ataupun surat-surat lainnya yang terkait,
tetap merupakan satu kesatuan pinjaman uang dari para ahli waris DEBITUR dan atau penjamin yang
tidak dapat dibagi-bagi.
3. Segala sesuatu yang belum cukup diatur dalam perjanjian ini yang oleh BANK diatur dalam
surat-menyurat dan kertas-kertas lain merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini.
4. Terhadap perjanjian ini dan segala akibatnya berlaku pula “ Syarat-syarat umum perjanjian kredit
PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT EKA PRASETYA” yang telah disetujui oleh DEBITUR dan mengikat
DEBITUR serta merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dari perjanjian ini sekalipun
syarat-syarat tersebut tidak dilampirkan dalam perjanjian ini.

Pasal 15
PASAL TAMBAHAN
Demikian Surat Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani di Medan pada tanggal yang disebutkan diatas ini.

BANK DEBITUR

( MATEUS M MANIK, SE ) (RATMINI)


Direktur Utama

(MUHAMMAD ILHAM NASUTION)

4
5

Anda mungkin juga menyukai