(BERITA)
DISUSUN OLEH :
XII MIPA 2
NO. URUT : 32
SMAN 5 SINJAI
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
KRONOLOGI PEMBUHAN BRIGADIR JOSHUA
Keluarga Irjen Ferdy Sambo beserta istri Putri Candrawathi merayakan ulangtahun pernikahan
ke 22 tahun di Magelang. Pada acara itu ada Brigadir Yosua Hutabarat, Bripka Ricky, Bharda
Eliezer, Kuat Maruf, Susi (PRT), dan bayi (anak Ferdy Sambo dan Putri).
Acara ini juga turut hadir kerabat Ferdy Sambo dan sejumlah undangan. Acara itu dilaksanakan
mulai pukul 22.00WIB dan berakhir hingga pukul 01.00 WIB 7 Juli 2022 dini hari.
Pada acara ini berlangsung meriah dan tidak ada kendala. Tidak ada terpancar amarah dari Ferdy
Sambo.
Sekitar pukul 08.00 WIB pagi, Ferdy Sambo berangkat ke Jakarta tetapi tidak diketahui bersama
dengan siapa. Sebab dalam pengakuan tersangka Bharada Eliezer, Ferdy Sambo pergi ketika
istrinya, Putri masih tidur.
Setelah Ferdy Sambo pergi ke Jakarta, maka di rumah itu tinggal Bharada Eliezer, Bripka Ricky,
Kuat Maruf, Putri Candrawathi, Susi, dan bayi (anak Ferdy Sambo dan Putri).
Belum ada tanda-tanda terjadi kondisi mencekam hingga sore hari. Lalu sekitar pukul 17.00WIB,
Bripka Ricky dan Bharada Eliezer tengah berada di sekolah Taruna Nusantara Magelang untuk
mengantar bekal untuk anak Ferdy Sambo. Secara tiba-tiba, Putri
menelfon Bharada Eliezer dengan maksud ingin berbicara dengan Bripka Ricky. Putri menelfon
dengan menangis. Setelah Bripka Ricky menerima telfon dari Putri, mereka langsung tancap gas
kembali ke rumah.
Bharada Eliezer mengaku panik mendengar Putri menangis. Namun, ia tidak menanyakan apa
yang terjadi dengan istri komandannya itu. Sebab, sudah dalam kondisi genting.
Ketika sampai di rumah, Bripka Ricky dan Bharada Eliezer bertemu dengan Kuwat, sopir
pribadi. Sementara Putri berada di lantai dua.
Baharada Eliezer dan Bripka Ricky mencoba langsung bergegas naik ke atas untuk melihat
kondisi Putri. Namun, dilarang oleh Kuwat.
"Sampai di rumah Ricky dan Richard naik ke atas, tapi ada namanya Kuwat, "udah Richard
(Bharada E) jangan ikut campur,"ujar eks pengacara Bharada Eliezer, Deolipa Yumara.
Tak berapa lama, Bharada Eliezer mengaku melihat Brigadir Yosua. Bukan di lantai atas. Tetapi
di lantai bawah. Ia hanya diam dan tidak ada komunikasi di antara mereka.
Belum sempat naik ke atas, Bharada Eliezer dan Bripka Ricky tak melanjutkan langkah naik ke
atas.
Pada cerita Putri menangis, hanya ada Susi, Kuwat, dan Yosua. Menurutnya, ada sesuatu yang
terjadi membuat Putri menangis di saat Bripka Richard dan Bharda E pergi ke Taruna Nusantara.
Peristiwa 8 Juli 2022
Pada tanggal ini merupakan paling mencekam. Ada pengakuan baru dari tersangka. Simak detik-
detik Brigadir J di eksekusi.
Pada Tanggal 8 Juli rombongan Putri Candrawathi, Bripka RR, Bharada E, Kuwat, seorang bayi,
dan Brigadir J berangkat dari Magelang ke Jakarta.Di salah satu rest area di jalan tol rombongan
sempat istirahat. Kemudian rombongan lanjut berangkat ke Jakarta.
Pada sore hari, rombongan tiba di rumah pribadi di Jalan Saguling III, Duren Tiga, Pancoran,
Jakarta Selatan.
Mereka sudah melihat Irjen Ferdy Sambo di rumah pribadi. Mereka semua menjalani tes PCR di
ruamh pribadi itu.
Lalu setelah itu, pada pengakuan tersangka Bharada Eliezer, para tersangka menggelar rapat
singkat yang hanya 20 menit. Rapat itu untuk menggelar eksekusi ke Brigadir J.
Bharada Eliezer sebagai orang terakhir yang dipanggil untuk ikut bergabung dalam rapat kotor
itu. Rapat itu digelar di lantai tiga rumah pribadi.
Pada pertemuan itu hadir Putri Candrawathi, Bripka Ricky, Bharada Eliezer, Kuat Maruf, dan
yang mengatur stratergi Irjen Ferdy Sambo.
Suasana rapat itu berjalan dengan mencekam. Ferdy Sambo murka, sedangkan Putri terus
menangis.
Sementara yang lain, hanya diam dan mendengar perintah Ferdy Sambo.
Dimana Brigadir J? Berdasarkan rekaman CCTV yang beredar, Brigadir J masih berada di rumah
pribadi tetapi tidak ada kabar dimana posisinya.
Lalu, pengakuan Bharada Eliezer, ia tidak mengetahui penyebab Ferdy Sambo mau
membunuh Brigadir J. Ia hanya ikut perintah untuk ikut skenario kotor Ferdy Sambo.
Usai Brigadir J tewas, Putri Candrawathi kembali berperan mejanjikan uang besar kepada Bripka
Ricky, Bharada Eliezer, dan Kuat Maruf. Mereka dijanjikan uang Rp 2 miliar dengan pembagian
Bharada E Rp 1 miliar, Kuat Maruf Rp 500 juta dan Bripka Ricky Rp 500 juta.
Uang ini sebagai uang tutup mulut dan mengikuti skenario Ferdy Sambo. Lalu, Ferdy Sambio
melanjutkan skenarionya dengan menangis bahwa istrinya menjadi korban pelecehan.
BERITA (17 AGUSTUS 2022)
Sederet Kejadian Tak Terduga Saat Upacara 17 Agustus 2022, Tali
Pengait Putus hingga Aksi Heroik Panjat Tiang Bendera
Kompas.com - 18/08/2022, 08:29 WIB
Rentetan kejadian tak terduga saat upacara pengibaran bendera Sang Merah
Putih dalam rangka memperingati HUT ke-77 terjadi di sejumlah daerah. Kejadian
itu beragam, mulai dari tali pengait putus, bendera gagal dikibarkan, hingga aksi
heroik panjat tiang bendera.
Empat tahun silam, aksi heroik pelajar di SMP Negeri Silawan, Joni juga
sempat menjadi perbincangan publik. Saat itu, dia nekat memanjat tiang bendera
untuk mengambil tali pengait Sang Merah Putih yang terlepas dan tersangkut
ketika peringatan upacara HUT ke-73 RI.
Kejadian tak diduga saat upacara HUT ke-77 RI berikutnya terjadi di kantor
Camat Keruak Lombok Timur, NTB (17/8/2022). Seorang satpam Puskesmas
Keruak, Kecamatan Keruak bernama Zulkarnaen (37) memanjat tiang bendera
setinggi 15 meter untuk mengambil tali bendera yang sempat terlepas.
Namun, salah satu dari 360 bendera macet dan tidak bisa naik saat dikibarkan.
Melihat kejadian itu, Sandi begitu dia disapa, bergegas menaiki tiang dari besi
tersebut. Dengan cekatan, dia memegang tiang dengan satu tangan sementara
tangan satunya melepas tali yang membelit tiang untuk melepaskan bendera.
Sandi mengaku tidak takut dan merasa senang lantara bendera yang macet itu
bisa kembali berkibar.
Kejadian tak terduga saat upacara Hari Kemerdekaan ke-77 RI terjadi di Kantor
Kecamatan Jayakerta, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Rabu (17/8/2022). Saat
itu, tali tiang tersangkut sehingga bendera urung dikibarkan. Melihat kejadian itu,
Petani dari Desa Jayamakmur Saepulloh (36) yang tengah menyaksikan upacara
langsung memberanikan diri memanjat tiang bendera untuk mengambil tali.
Aksi Saepuloh ini terekam oleh video dan menjadi viral usai dibagikan di media
sosial. Berdasarkan pemberitaan Kompas.com, Saepuloh merupakan orang ketiga
yang memanjat tiang tersebut. Sebelumnya dua orang sempat berusaha mengambil
tali yang tersangkut itu, namun gagal.
Camat Tebas, Slamet Riyadi mengatakan kejadian itu bermula ketika salah satu
tali di ujung tiang bendera terlepas dari kaitannya sehingga bendera yang masih di
tangan anggota Paskibraka urung dikibarkan. "Rajili kemudian memanjat tiang
bendera dan membetulkan tali yang terlepas sehingga upacara bendera bisa
dilanjutkan," ujarnya, dikutip dari Antara. Bupati Sambas Satono mengapresiasi
keberanian aksi Rajili. Ia kemudian mengundang
Rajili dan kedua orang tuanya untuk menghadiri acara malam kenegaraan di
Sambas. Tak lupa, Rajili juga akan mendapatkan penghargaan atas tindakaannya
itu.