Anda di halaman 1dari 4

SPESIFIKASI TEKNIS PEMERIKSAAN PETA DASAR RTRW KABUPATEN/KOTA

FOLDER SUBFOLDER SUBFOLDER NAMA FILE Parameter Validitas yang Harus Dibuktikan
00_Sumber
Data
01_Peta RBI - RBI skala 1: 50.000 untuk RTRW Kabupaten dan 1:25.000 untuk RTRW Kota
- jika peta RBI tidak tersedia sesuai dengan skala alternatifnya:
> dikonsultasikan dengan PPRT;
> rektifikasi dengan citra ORT dg RBI terbaik

02_Citra rektifikasi - Dibuat sesuai contoh yang diberikan


- Meliputi titik base, dan semua titik kontrol dan titik uji
- Resolusi minimal 8 meter (Citra SPOT 6/7) untuk Kabupaten/Kota (Skala 1:50K/25K)
- Sudut pengambilan <=20 derajat, jika data tidak memungkinkan bisa sampai 30 derajat
- Tutupan awan tidak menutupi objek-objek penting
- Tahun data menggunakan sumber data *termutakhir
03_Uji Akurasi - Melampirkan hasil uji akurasi oleh verifikator BIG
- Titik ICP antara 60-70 ketika luasnya lebih dari 2500 km2, jika luasnya kurang dari 2500 km2
mengikuti ketentuan SNI
- Pada kondisi sulit menemukan objek pada Citra, maka cukup menggunakan objek yang ada pada
RBI
- Nilai uji akurasi untuk skala 1:50K <=20m, skala 1:25K <=10m
- Melampirkan Meta Data Citra, Raw Citra, Mozaik Citra yang sudah diuji akurasi, Excel hasil uji
akurasi, Sebaran titik uji dalam format shp, Data RBI acuan
- Perlu di tulis di BA bahwa hasil akurasi citra itu relatif terhadap Peta RBI

01_Peta Dasar Jenis Utama Layer Peta Dasar untuk Parameter Validitas yang Harus Dibuktikan ATRIBUT / CONTOH DOMAIN / ISIAN KOLOM
RTRW KOLOM
Ketentuan Umum (berlaku untuk semua layer Peta Dasar):
- Penamaan file mengikuti ketentuan
- Kolom atribut mengikuti ketentuan (nama kolom dan isian)
- Klasifikasi mengikuti ketentuan yang diberikan
- Skala zooming pengecekan dilakukan pada 1:15.000 untuk peta dasar skala 1:50K dan 1:7.500 untuk
peta dasar pada skala 1:25K

1 Batas Administrasi Batas Administrasi (Garis) - Jika berbatasan dengan kabupaten/kota lain, wajib mengikuti batas versi kemendagri. Jika belum JENIS Batas Kabupaten / Batas Kecamatan / Batas Desa
Batas_Administrasi_LN ada permendagri boleh menggunakan batas indikatif (KSP).
- Jika sudah ada batas definitif namun Pemda ingin menggunakan batas yang lain ditulis sebagai
indikatif, dicatat pada sumber data, dan dituangkan dalam BA peta dasar dan BA Rekom (tidak
mengikuti batas definitif Permendagri). Dan harus menyertakan BA kesepakatan batas yang
bermasalah dan diketahui oleh kemendagri, bila tidak ada tetap menggunakn batas definitif yang
ada.
- Tidak tumpang tindih (kesalahan topologi) antar jenis batas wilayah (hanya ada satu informasi STATUS Definitif / Indikatif
batas pada tiap segmen)
- batas administrasi garis merupakan satu layer yang dapat berisi informasi batas REMARK Garis Bantu/ Lampiran permendagri/ keterangan lainnya bila
desa/Kec/kab/kota/provinsi/negara. ada
- Geometris harus sama dengan Batas_Administrasi_AR SUMBER PPBW / BNPP/Permendagri , 2017
- Tidak menyertakan batas antara darat dan laut (garis pantai) dalam layer ini
- Melampirkan data dukung batas administrasi yang berstatus indikatif Lampiran
permendagri =
khusus utk batas
definitif
- Batas admin dan garis pantai bila ada gab diantaranya, Kalau overshot tdk masalah, kalau
undershot menjadi garis bantu perlu dikonsultasikan ke kemendagri
- Jika menggunakan batas indikatif, nantinya di BA perlu disebutkan bahwa bila kedepannya batas
berubah menjadi definitif, maka batas administrasi mengikuti batas definitif yang baru tersebut.

- Jika belum terdapat batas definitif, menggunakan batas indikatif dari BIG yang sudah ditetapkan
(mei 2021). untuk batas desa, kelurahan, kecamatan jika sudah ada data batas dari tapem daerah
yang sudah ditetapkan atau dengan berita acara dapat digunakan.
Catatan:
pembuatan garis bantu: dikonsultasikan ke PPBW.
pengesahan garis bantu menjadi definitif dikonsultasikan oleh pemda ke Kemendagri.

Batas Administrasi (Area) - Batas administrasi area merupakan satu layer yang dapat berisi informasi batas PROVINSI Nusa Tenggara Timur
Batas_Administrasi_AR desa/Kec/kab/kota/provinsi/negara sesuai dengan ketentuan*.
- Geometris sama dengan batas administrasi_LN dan garis pantai. KABUPATEN Timor Tengah Utara
- Geometris sudah ditopologi KECAMATAN Insana Utara
- Desa atau kecamatan yang digunakan adalah desa/ kecamatan definitif yang sudah teregistrasi DESAKEL Humusu
kode wilayahnya di Kemendagri.
SUMBER PPBW / BNPP/Permendagri , 2017

2 Transportasi Transportasi (Garis) - kelas/fungsi jalan mengikuti perencanaan yang tertuang pada RBI/Permen ATR no 14 tahun 2020. JENIS Jalan/ Rel/ Landas Pacu / Dermaga / Lainnya
Transportasi_LN
- Digitasi sesuai dengan kenampakan pada Citra/Foto Udara terkoreksi geometris dengan toleransi FUNGSI Jalan Tol/ Jalan Arteri /Jalan Kolektor / Jalan Lokal / Jalan
maksimal kesalahan 112,5m (untuk Provinsi), 22,5 m (untuk RTRW Kabupaten) dan 11,25 m (untuk Lingkungan / Jalan Setapak / Jalur Kereta / Lainnya
RTRW Kota).
- Kenampakan yang wajib didigitasi adalah "as" jalan (centre line) pada semua kelas jalan (baik kecil NAMOBJ Jalan Gatot Subroto / Bandara Soekarno Hatta / dll
maupun lebar).
- Tidak ada tumpang tindih antara segmen jalan kecuali dimaksudkan berbeda level ketinggian SUMBER Interpretasi CSRT Tahun 2015-2016, Ditjen Bina Marga 2017,
(contoh jalan fly over) dan RBI KSP Tahun 2018
- Landas pacu, rel, dan dermaga (jika memungkinkan sesuai kenampakan citra) termasuk yang perlu
dilakukan digitasi
- Tidak ada dangle kecuali memang jalan buntu atau ujung jalan
- jalan yang melebihi garis pantai tetap digambarkan karena merupakan kenampakan muka bumi

Transportasi (Area) - Wajib digambarkan hanya pada jaringan jalan, landas pacu, Terminal, dermaga dengan lebar lebih JENIS Jalan/ Rel/ Landas Pacu / Dermaga / Lainnya
Transportasi_AR dari 125 m untuk RTRW Provinsi, 25 m untuk RTRW Kabupaten dan 12,5 m untuk RTRW Kota

- Dilakukan pemotongan pada tiap pertemuan segmen jalan FUNGSI Jalan Tol/ Jalan Arteri /Jalan Kolektor / Jalan Lokal / Jalan
Lingkungan / Jalan Setapak / Jalur Kereta / Lainnya
- jalan yang melebihi garis pantai tetap digambarkan karena merupakan kenampakan muka bumi NAMOBJ Jl. Gatot Subroto / Bandara Soekarno Hatta / dll

- Untuk jenis landas pacu, dermaga dimasukkan ke kolom fungsi lainnya SUMBER Interpretasi CSRT Tahun 2015-2016, Ditjen Bina Marga 2017,
dan RBI KSP Tahun 2018

Jembatan (Titik) -Titik jembatan diletakkan pada perpotongan perairan LN dan transportasi LN, jika jembatan JENIS Beton / Kayu / Bambu / Batu / Lainnya
Jembatan_PT tersebut tidak di atas perairan dicari titik tengahnya
NAMOBJ Jembatan Suramadu
SUMBER Interpretasi CSRT Tahun 2015-2016, Ditjen Bina Marga 2017, RBI
KSP Tahun 2018, dan Survei Lapangan Tahun xxxx

3 Perairan Perairan (Garis) - Digitasi sesuai dengan kenampakan pada Citra/Foto Udara terkoreksi Geometris dengan toleransi JENIS Sungai / Saluran Air / Kanal
Perairan_LN maksimal kesalahan 25 m untuk RTRW Kabupaten dan 12,5 m untuk RTRW Kota
- Kenampakan yang wajib didigitasi adalah "as" sungai (centre line) pada semua sungai, baik kecil NAMOBJ Sungai Ciliwung
maupun lebar
- Tidak ada tumpang tindih antara segmen sungai SUMBER Interpretasi CSRT Tahun 2015-2016 dan RBI KSP Tahun 2018
- Saluran air termasuk yang perlu dilakukan digitasi
- Tidak ada dangle kecuali memang hulu sungai atau ujung sungai

Perairan (Area) - Wajib digambarkan hanya pada tubuh air dengan lebar lebih dari 25 m untuk RTRW Kabupaten dan JENIS Sungai / Saluran Air / Danau / Waduk / Tambak / Empang /
Perairan_AR 12,5 m untuk RTRW Kota Kanal/ Kolam
* Jika terdapat kenampakan yang sulit diidentifikasi kelasnya
maka dimasukkan ke kelas kolam
- Saluran air termasuk yang perlu dilakukan digitasi NAMOBJ Danau Dora
- Sungai yang ada diujung garis pantai, perlu disamakan dengan garis pantai. SUMBER Interpretasi CSRT Tahun 2015-2016 dan RBI KSP Tahun 2018
- Alur sungai ditampilkan sesuai kebutuhan dan dibuat layer tersendiri, meskipun di RBI saat ini
masih terdapat alur sungai

4 Garis Pantai Garis Pantai - Garis pantai mengacu pada garis pantai yang dikeluarkan oleh Pusat Terkait (PPKLP) NAMOBJ Garis Pantai/ Garis penutup sungai
Garis_Pantai_LN
- Sumber data disebutkan dengan jelas TIPGPN Indikatif/ Pasang Tertinggi/ Surut Terendah/ Muka Air Laut Rata-
Rata
- Perlu menambahkan kolom TIPE untuk mengakomodir Garis pantai indikatif/ dll SUMBER BIG Tahun xxxx, RBI Skala xxxx Tahun xxxx, KSP Tahun 2018
- Garis pantai Indikatif artinya digunakan dalam hal Garpan belum bisa menggunakan datum pasang
surut, indikasi pasang tertinggi dapat dilakukan deliniasi dengan menggunakan data citra satelit/ FU

- Pemda bisa mengajukan digitasi garis pantai dengan standar dan supervisi dari PKLP *TIPGPN (Tipe Garis Pantai)

Untuk RZWP3K butuh batimetri, utk menggantikan kontur jd Hipsografi

5 Kontur Kontur - Kontur yang dibuat dari DEM Nas memiliki interval 20 m pada skala 50K, interval 10 m skala 1:25K ELEVASI Nilai ketinggian kontur dalam meter (0, 20, 40, dst)

Kontur_LN - Kontur yang tersedia dalam RBI dapat langsung digunakan dengan memperhatikan tahun sumber INTERVAL 10 m (untuk skala 25K) 20 m (untuk skala 50K)
datanya, jika tahun datanya sudah lama maka perlu dilakukan updating (interval kontur mengikuti
RBI yang digunakan)
SUMBER RBI KSP Tahun 2018, DEM Nas BIG Tahun 2018 (Ifsar, TerraSAR-
X, dll) , Referensi vertikal (MSL, EGM 2008)

6 Penutup Lahan Penutup Lahan - Perairan_AR dan Transportasi_AR termasuk di dalam layer ini dan tidak diperbolehkan adanya PENUTUP_LAHAN Klasifikasi mengacu RBI (RBI yang sudah tersedia)
tumpang tindih (Topologi Error), kecuali jalan dengan perairan; permukiman dengan perairan

Penutup_Lahan_AR - Diluar garis pantai masih dimungkinkan adanya digitasi penutup lahan (mangrove, dermaga, SUMBER Interpretasi CSRT Tahun 2015-2016, RBI KSP Tahun 2018
permukiman, dll)
- Kenampakan terkecil yang wajib dibedakan digitasinya untuk vegetasi dan lahan non terbangun
adalah kenampakan dengan ukuran lebih dari atau sama dengan 250x250 m (5mm pada skala cetak)

- Kenampakan terkecil yang wajib dibedakan digitasinya untuk perairan dan transportasi adalah
kenampakan dengan ukuran lebih dari atau sama dengan 25x25 m (0,5mm pada skala cetak)

-Dimungkinkan adanya toleransi namun perlu pembahasan lebih lanjut


-Klasifikasi sementara dapat menggunakan draft yang ada, sambil menunggu SK Keluar.

7 Toponim Toponim - Diletakkan pada tengah bangunan, namun jika berupa kawasan diletakkan di tengah kawasan KLSTPN Klasifikasi mengacu ke Daftar Nama Unsur Toponim

TOPONIM_PT - Pendataan nama rupabumi dilakukan melalui pencatatan unsur rupabumi yang sudah bernama LCODE Klasifikasi mengacu ke Daftar Nama Unsur Toponim

- Pendataan dilaksanakan melalui survei lapangan, kompilasi data sekunder, pemetaan partisipatif, FTYPE Klasifikasi mengacu ke Daftar Nama Unsur Toponim
dan/atau urun daya. Untuk pendataan melalui survei lapangan harus dilengkapi dengan foto unsur
rupabumi
NAMOBJ Tanjung Puting, dll
FOTO 1 foto diutamakan untuk fasum fasos, cantumkan link foto (data
primer dan/atau data sekunder)
FOTO 2 foto diutamakan untuk fasum fasos, cantumkan link foto (data
primer dan/atau data sekunder)
FOTO 3 foto diutamakan untuk fasum fasos, cantumkan link foto (data
primer dan/atau data sekunder)
FOTO 4 foto diutamakan untuk fasum fasos, cantumkan link foto (data
primer dan/atau data sekunder)
SUMBER Interpretasi CSRT Tahun 2015-2016, RBI KSP Tahun 2018, dan
Survei Lapangan Tahun xxxx
REMARK Keterangan atau catatan terkait unsur rupabumi

Kesepakatan Teknis 27 Desember 2021

Update pada RBI dilakukan secara parsial

pada Layer transportasi, perairan, dan penutup lahan dilakukan updating secara parsial jika sudah berubah berdasarkan citra satelitnya.
Perairan sungai_ar yang digambarkan adalah badan air yang terlihat di sumber data. selama tidak berubah alurnya tetap menggunakan data RBI
Kontur menggunakan data RBI KSP kecuali untuk wilayah Kalimantan
Penutup lahan secara umum menyesuaikan dengan sumber data
Skala 50 K sampai dengan batas kecamatan, skala 25 K sampai batas desa

Permendagri Tahun xxxx, BIG Tahun xxxx, dll (sumber yang dapat dipertanggungjawabkan-Instansi dan/atau Kabupaten/Kota Tahun xxx)

kolom ini hanya untuk skala 25K atau skala yang lebih besar
Permendagri Tahun xxxx, BIG Tahun xxxx, dll (sumber yang dapat dipertanggungjawabkan-Instansi dan/atau Kabupaten/Kota Tahun xxx)

toleransi kesalahan pergeseran digitasi akan dihitung ulang oleh PPRT dan perlu melihat kebutuhan user

Jika terdapat nama resmi, maka yang dicantumkan nama resminya atau menggunakan tanda "-" jika belum terdapat nama resminya
Tipe field Numeric

PP 9/2014 ttg pelaksanaan UU IG : selambat-lambatnya 5 tahun Apakah perlu dikoreksi untuk kontur yang memotong perairan ? Tidak perlu karena sumber data tidak memungkinkan mengupdate kontu
Jika sudah tersedia kontur dalam RBI, apakah perlu membuat kontur kembali dari DEM Nas karena perbedaan interval pada ketentuan dala

Lampiran kelas dari hasil RBI KSP (dokumen menyusul)

Keterangan disini disarankan dihapus saja

Anda mungkin juga menyukai