Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nadia Salsabila Frana

Nim : PO7124122075

Tingkat : 2B

Dosen Pengampuh : Eprila, SST, M.Keb

TUGAS ETIKA PROFESI DAN PERUNDANG-UNDANGAN

Adik anda mengaku hamil diluar nikah, Keluarga mendesak anda untuk
mengugurkan kandungannya.

a. Apa yang akan anda lakukan terhadap hal tersebut bila dilihat dari kode etik
kebidanan
Jawab :
Aborsi adalah suatu prosedur untuk mengakhiri kehamilan dengan
mengeluarkan janin atau hasil konsepsi dan plasenta dari rahim. Sebagai bidan,
tentunya saya menolak untuk mengugurkan bayi tersebut walaupun kasus ini
terjadi pada keluarga sendiri, karena tindakan aborsi sangat melanggar kode etik
bidan, yang dimana tugas bidan itu membantu ibu dan janin atas keselamatannya
dari awal mulai kehamilan sampai pasca persalinan.
1. Bila anda membantu adik anda mengugurkan kandungan, bagaimana
hal tersebut bila dilihat dari kode etik kebidanan?
Jawab:
Dilihat dari kode etik kebidanan, membantu adik dalam pengguguran
kandungan di luar nikah dapat melibatkan pelanggaran prinsip-prinsip
etika yang diatur praktik kebidanan. Kode etik kebidanan menekankan
pentingnya mengutamakan keselamatan dan kepentingan pasien, serta
mematuhi standar medis dan hukum yang berlaku. beberapa aspek yang
perlu dipertimbangkan adalah:
Hak Pasien: Membantu dalam pengguguran tanpa indikasi medis yang
jelas dapat melawan hak pasien untuk membuat keputusan informan dan
otonom terkait perawatan mereka.
Prinsip Kesejahteraan: Membantu dalam tindakan yang berpotensi
membahayakan kesehatan adik Anda dan berisiko merugikan kondisi fisik
dan mentalnya yang bertentangan dengan prinsip kesejahteraan.
Profesi Integritas: Membantu dalam pengguguran ilegal dapat merusak
integritas profesi dan mengabaikan tanggung jawab etis seorang bidan
untuk memberikan perawatan yang aman dan efektif.
Menurut Pasal 75 ayat (1) Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (“UU Kesehatan”), setiap orang dilarang melakukan aborsi.
Larangan dalam Pasal 75 ayat (1) UU Kesehatan dapat dikecualikan
berdasarkan:
a. Indikasi kedaruratan medis yang dideteksi sejak usia dini kehamilan, baik
yang mengancam nyawa ibu dan/atau janin, yang menderita penyakit
genetik berat dan/atau cacat bawaan, maupun yang tidak dapat diperbaiki
sehingga menyulitkan bayi tersebut hidup di luar kandungan;
b. Kehamilan akibat perkosaan yang dapat menyebabkan trauma psikologis
bagi korban perkosaan.
Merujuk pada ketentuan dalam KUHP, bidan dapat dipidana dengan
Pasal 349 jo. Pasal 348 KUHP:
“Jika seorang dokter, bidan atau juru obat membantu melakukan
kejahatan berdasarkan pasal 346, ataupun melakukan atau membantu
melakukan salah satu kejahatan yang diterangkan dalam pasal 347 dan
348, maka pidana yang ditentukan dalam pasal itu dapat ditambah dengan
sepertiga dan dapat dicabut haknya untuk menjalankan pencarian dalam
mana kejahatan dilakukan.”
2. bila anda tidak membantu adik anda dalam menggugurkan
kandungan, bagaimana hal tersebut dilihat dari segi kode etik dan
kekeluargaan?
Jawab:

Bila saya tidak membantu adik saya dalam melakukan aborsi, saya
sudah berhasil menjalankan atau bertanggung jawab sebagaimana terdapat
pada kode etik bidan, yakni dimana tugas bidan adalah membantu suatu
kehidupan atau janin, melewati jalan lahir, keluar dari rahim ibunya hingga
selamat, dan membantunya di awal kehidupan diluar rahim.
Terhadap keluarga, kita sebagai bidan harus memberikan konseling
tanpa berusaha menggurui dan menghakimi, dan juga memberikan
informasi untuk meluruskan yang terkait keamanan dari tindakan aborsi
tanpa indikasi kesehatan ibu, legalitas aborsi di Indonesia, serta menasehati
pasien untuk tetap mempertahankan kehamilannya sembari memberi
informasi seputar antenatal care yang memadai, dan menyatakan bahwa
abortus atau aborsi bukan solusi yang tepat dari kehamilan yang tidak
diinginkan, mengingat janin yang mempunyai hak untuk hidup sesuai
dengan hukum di republik indonesia.
b. bagaimana kaitan kasus tersebut bila dilihat dari nilai, norma, haj,
kewajiban, tugas dan tanggung jawab anda sebagai seorang bidan?
Jawab:
Nilai Norma : Jika dilihat dari nilai norma, tindakan hamil diluar nikah dan
mengugurkan kandungan jelas melanggar nilai norma dan agama. Namun sebagai
seorang bidan, saya tidak boleh menjatuhkan korban tindakan tersebut, saya tetap
harus mengutamakan nilai nilai kemanusiaan, sebagai bidan saya seharusnya
memberikan edukasi kesehatan reproduksi kepada korban tersebut dan edukasi
mengenai kehamilan, dan kesehatan mental ibu dan bayi.
Nilai hak : keputusan untuk mengugurkan kehamilan merupakan hak dan
keputusan seorang ibu yang mengandungnya, namun tindakan mengugurkan
kandungan juga merampas hak untuk hidup dari seorang janin yang sedang
dikandungnya.
Nilai kewajiban : Sebagai seorang bidan kita wajib untuk menghargai keputusan
klien. Namun dalam kode etik kebidanan tindakan mengugurkan
kandungankandungan adalah tindakan yang ilegal. Mengugurkan kandungan juga
harus memperhatikan indikasi serta kontraindikasi yang akan terjadi kedepannya.
sebagai seorang bidan saat menemui klien yg hendak mengugurkan
kandungannya hal yang harus dilakukan adalh memeberikan edukasi kepada klien
serta membantu klien untuk mencari jalan keluar yang terbaik.
Tugas dan tanggung : jawab sebagai seorang bidan, saya bertugas dan
bertanggung jawab dalam menerima keluhan klien dan mempertimbangkan
tindakan yang akan dilakukan.Tetapi jika permasalahan nya adalah menggurkan
kandungan itu bukan salah satu tugas dan wewenang dari seorang bidan, hal yang
dapat saya lakukan sebagai seorang bidan adalah membantu klien dalam
memecahkan masalahnya serta membantu ibu selama masa kehamilan, persalinan
dan masa nifas. Tanggung jawab saya sebagai seorang bidan, saya harus
mempertanggung jawabkan setiap tindakan yang saya lakukan dan menerima
konsekuensinya.
c. lajukan analisis dan jelaskan jawaban anda dalam laporan seperti yang telah
ditetapkan
jawab :

Sebagai bidan, yang mempunyai nilai, norma, hak, kewajiban, dan tanggung
jawab sesuai dengan kode etik bidan, saya memiliki hak untuk mengambil
keputusan menolak melakukan aborsi yang dimana kosekuensi yang akan saya
dapatkan jika melakukan hal tersebut yakni pencabutan izin praktik. karena dalam
kasus tersebut merupakan hal yang melanggar kode etik seorang bidan, yang
dimana disebutkan bahwa tugas bidan adalah membantu suatu kehidupan atau
janin melewati jalan lahir, keluar dari rahim ibunya hingga selamat, dan
membantunya di awal kehidupan diluar rahim, aborsi boleh dilakukan
sebagaimana pilihan terakhir yang bertujuan melindungi keselamatam ibu yang
mengandung janin terancam. bila saya sebagai seorang bidan tidak membantu
adik saya melakukan tindakan aborsi, saya sebagai bidan sudah berhasil
memenuhi tanggung jawab sebagai seorang bidan.

Anda mungkin juga menyukai