Analisis Kapabilitas Aparat Pengawas Internal Pemerintah (Apip) Menggunakan Standart Internal Audit Capability Model (Ia-Cm)
Analisis Kapabilitas Aparat Pengawas Internal Pemerintah (Apip) Menggunakan Standart Internal Audit Capability Model (Ia-Cm)
JURNAL
BINA AKUNTANSI
IBBI
Muhammad Fahmi
Program Studi : S-1 Akuntansi STIE IBBI Medan
Abstrak / Abstract
Kata Kunci :Tingkat Kapabilitas Aparat Pengawasan Internal Pemerintah (APIP), Internal
Audit Capbility Model (IA-CM).
1
Volume 29 No.1 Juni 2018
ISSN 1858-3202
JURNAL
BINA AKUNTANSI
IBBI
This study aims to analyze the level of the Capability of Government Internal Supervisory
Apparatus (APIP) at the Inspectorate of Tebing Tinggi City by using the universal universal standard
that is Internal Audit Capability Model (IA-CM) formulated by the World Public Sector Auditor, The
Institude of Internal Auditor , internal audit elements that affect the lag of APIP Capability and
strategies to improve APIP Capability Inspektorat Kota Tebing Tinggi. This research uses descriptive
research approach. In terms of analyzing research data the authors perform Observation data
collection techniques, documentation and interviews. While the data analysis technique used is
descriptive analysis method. Based on the results of the study based on the APIP capability assessment
using the standard Internal Audit Capability Model (IA-CM) indicates that the Inspectorate Kota
Tebing Tinggi is at level 3 with an improved record (Integrated). Of the 6 internal audit elements
according to Standards IA-CM, the 4 elements are "Service and Role of Internal Auditing", "People
Management," "Culture and Organizational Relations (Organization Relationship and Culture) "and
the element of" Governance Structure "has reached level 3 while the other 2 elements are"
Professional Practice "and the" Performance Management and Accountability "element still reaches
the level 2. Of the 6 elements are known elements affecting the lag of APIP Capability at City
Inspectorate Tebing Tinggi is an element that is still at level 2
2
Volume 29 No.1 Juni 2018
ISSN 1858-3202
JURNAL
BINA AKUNTANSI
IBBI
3
Volume 29 No.1 Juni 2018
ISSN 1858-3202
JURNAL
BINA AKUNTANSI
IBBI
terdapat 474 APIP K/L/D per 31 Desember kapabilitas APIP (Aparat Pengawasan Internal
2014, sebanyak 404 unit APIP atau 85,23% Pemerintah) tidak dapat mewujudkan
berada pada level 1, 69 unit APIP atau 14,56% pemerintahan yang baik, bersih dan
unit APIP berada pada level 2 dan baru satu berwibawa, bebas dari penyimpangan dan
unit APIP atau 0,21% yang berada pada level penyalahgunaan kekuasaan serta praktik-
3. praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN)”.
4
Volume 29 No.1 Juni 2018
ISSN 1858-3202
JURNAL
BINA AKUNTANSI
IBBI
5
Volume 29 No.1 Juni 2018
ISSN 1858-3202
JURNAL
BINA AKUNTANSI
IBBI
6
Volume 29 No.1 Juni 2018
ISSN 1858-3202
JURNAL
BINA AKUNTANSI
IBBI
7
Volume 29 No.1 Juni 2018
ISSN 1858-3202
JURNAL
BINA AKUNTANSI
IBBI
8
Volume 29 No.1 Juni 2018
ISSN 1858-3202
JURNAL
BINA AKUNTANSI
IBBI
4. Level 4 (Managed)
Pada organisasi APIP yang mencapai
level 4, dalam pelaksanaan pengawasannya
unit audit internal telah mengintergrasikan
semua informasi di seluruh organisasi untuk
memperbaiki tata kelola dan manajemen
resiko.
APIP kapabilitas level 4, “Telah mampu
memberikan assurance sacara keseluruhan
atas tata kelola, manejemen resiko dan
pengendalian intern”.
5. Level 5 (Optimizing)
Pada organisasi APIP yang mencapai
level 5, dalam pelaksanaan pengawasannya
unit audit internal telah menunjukkan unit
yang terus belajar, baik dari dalam maupun
9
Volume 29 No.1 Juni 2018
ISSN 1858-3202
JURNAL
BINA AKUNTANSI
IBBI
10
Volume 29 No.1 Juni 2018
ISSN 1858-3202
JURNAL
BINA AKUNTANSI
IBBI
11
Volume 29 No.1 Juni 2018
ISSN 1858-3202
JURNAL
BINA AKUNTANSI
IBBI
Hubungan Organisasi” dan “Struktur Tata keekonomian suatu program atau kegiatan dan
Kelola” sudah mencapai “Level 3” sedangkan mampu memberikan konsultasi pada tata
elemen “Praktik Profesional” dan elemen kelola, menejemen resiko dan pengendalian
“Akuntabilitas dan Manejemn Kinerja” masih intern”.
mencapai “Level 2”. Karena elemen yang
memiliki level terendah kurang dari 3, yaitu Elemen yang mempengaruhi
elemen “Praktik Profesional” dan elemen ketertinggalan Kapabilitas APIP Pada
“Akuntabilitas dan Manejemn Kinerja” yang Inspektorat Tebing Tinggi
berada pada Level 2, maka Level Kapabilitas Dari hasil penilaian kapabilitas APIP
Unit APIP dinyatakan pada satu tingkat di atas Inspektorat Kota Tebing Tinggi melalui 6
dari level paling rendah tersebut dengan elemen menggukana Standart IA-CM
“catatan perbaikan”. Sehingga dapat menyatakan unit APIP Inspektorat Kota
disimpulkan tingkat Level Kapabilitas Unit Tebing Tinggi berada pada level 3 dengan
APIP Inspektorat Kota Tebing Tinggi adalah catatan perbaikan, yang berarti masih ada
satu tingkat di atas level yang paling rendah elemen yang belum terpenuhi untuk dapat
dengan tambahan “catatan perbaikan” yaitu mencapai Level 3 penuh. Adapun elemen-
“Level 3 dengan catatan perbaikan” elemen yang mempengaruhi ketertinggalan
(Integrated). kapabilitas APIP mencapai level 3 adalah
sebagai berikut :
6. PEMBAHASAN a. Elemen Praktik Profesional
Tingkat Kapabilitas APIP pada Inspektorat (Profesional Practice)
Kota Tebing Tinggi Dengan Mengacu pada Pada elemen Praktik Profesional untuk
Standart IA-CM mencapai level 3 terdapat total 4 KPA yang
harus terpenuhi. Dari total 4 KPA, hanya 2
Berdasarkan penilaian kapabilitas pada
KPA yang terpenuhi yaitu KPA “Perencanaan
Inspektorat Kota Tebing Tinggi melalui Pengawasan berdasarkan prioritas
elemen-elemen StandartInternal Audit
manajemeen” dan “Kerangka Kerja Praktik
Capability Model (IA-CM), dapat disimpulkan
Profesional dan Pengawasannya”. Sedangkan
bahwa tingkat kapabilitas Inspektorat Kota
2 KPA lain nya yaitu KPA “Perencanaan audit
Tebing Tinggi berada pada level 3 dengan berbasis resiko” masih terpenuhi hingga 75%
catatan perbaikan (Integrated). Inspektorat
dan KPA “Kualitas Kerangka Kerja
Kota Tebing Tinggi belum mencapai level 3
Manajemen” masih terpenuhi mencapai
penuh karena masih terdapat 2 elemen yang 64,28%. Adapun penjelasan KPA yang
berada pada level 2 yaitu elemen “Praktik terpenuhi adalah sebagai berikut :
Profesional” dan elemen “Akuntabilitas dan
1) KPA : Perencanaan audit berbasis resiko
Manejemn Kinerja”. Perlu adanya langkah- InspektoratKota Tebing Tinggi
langkah perbaikan yang harus dilakukan
belum mengidentifikasi alternatif
Inspektorat Kota Tebing Tinggi untuk
penanganan risiko yang dilakukan oleh
mencapai level 3 yang kemudian akan di bahas
manajemen dan penanganan tambahan
pada sub 3 di bagian strategi untuk
yang diperlukan untuk merespons risiko.
meningkatan kapabilitas APIP yang belum
2) KPA : Kualitas Kerangka Kerja
maksimal.
Manajemen
Berada pada level 3 dengan catatan Inspektur Kota Tebing Tinggi untuk
perbaikan (Integrated) maka dapat dikatakan belummenerapkan upaya menjaga
bahwa APIP Inspektorat Kota Tebing Tinggi
kualitas kegiatan pengawasan sesuai
dalam pelaksanaan pengawasannya praktik
dengan pedoman telaah sejawat yang
profesional dan audit internal telah diterapkan telah ditetapkan dalam rangka penjaminan
secara serentak dan telah selaras dengan
kegiatan pengawasan yang telah
standar yang ditentukan. Suatu APIP yang
dilaksanakan.
sudah mencapai pada level 3 berarti “Telah
mampu menilai efesiensi, efektivitas dan
12
Volume 29 No.1 Juni 2018
ISSN 1858-3202
JURNAL
BINA AKUNTANSI
IBBI
13
Volume 29 No.1 Juni 2018
ISSN 1858-3202
JURNAL
BINA AKUNTANSI
IBBI
Saran
Berdasarkan hasil penelitian penulis Angga Rahmana. 2016. Analisis Kapabilitas
mengenai Kapabilotas APIP di Inspektorat Aparat Pengawasan Internal APIP
Kota Tebing Tinngi, penulis mengemukakan menggunakan Internal Audit
saran sebagai berikut : Capability Model (IA-CM) Studi
1. Untuk elemen yang belum terpenuhi di Kasus pada Inspektorat Kota
akibatkan oleh beberapa KPA yang belum Medan, Medan : Skripsi
di diterapkan yaitu dalam 1) KPA :
Perencanaan audit berbasis resiko, Agoes, Sukrisno. 2012 Auditing, Edisi
Inspektorat belum belum mengidentifikasi Keempat, Jakarta : Salemba Empat
alternatif penanganan risiko yang dilakukan
oleh manajemen dan penanganan tambahan Aprialiana, Mutia Silvi. 2015. Analisis
yang diperlukan untuk merespons risiko; 2) Struktur Pengendalian Intern Atas
KPA : Kualitas Kerangka Kerja Penerimaan Kas Dari Penjualan
Manajemen, Inspektorat belum Tunai Pada Pt Sinar Bearindo
menerapkan upaya menjaga kualitas Sentosa Palembang. : skripsi
kegiatan pengawasan sesuai dengan
pedoman telaah sejawat yang telah Asosiasi Auditor Intern Pemerintah Indonesia,
ditetapkan dalam rangka penjaminan 2013. Standar Audit Intern
kegiatan pengawasan yang telah Pemerintah Indonesia, Asosiasi
dilaksanakan ; 3) KPA : Informasi Biaya, Auditor Intern Pemerintah
belum melakukan analisis varian biaya dan Indonesia, Jakarta.
pada 4) KPA : Pengukuran Kinerja, _______ 2014. Kode Etik Auditor Intern
Inspektorat belummenerapkan mekanisme Pemerintah Indonesia, Asosiasi
pengumpulan data belum di atur secara AuditorIntern Pemerintah
formal. Maka disarankan untuk 4 KPA Indonesia, Jakarta.
yang belum di terapkan segera di terapkan
agar dapat memenuhi syarat mencapai level Arens, A Alvin, Elder, Randal J., Beasley
3 penuh. Mark S. 2008. Auditing dan Jasa
2. Inspektorat Kota Tebing Tinggi agar Assurance. Edisi Kedua Belas.
mengembangkan strategi atau Jakarta: Erlangga. Penerjemah :
rencanaperbaikan yang terarah secara Herman Wibowo.
berkelanjutan untuk
meningkatkankapabilitasnya pada area-area Asward, Ismalia dan Lina. 2015. Pengaruh
yang berdasarkan hasil penelitian Mekanisme Corporate Governance
masihmemerlukan perbaikan. Dengan terhadap Manajemen Laba dengan
tingkat kapabilitas yang Pendekatan Conditionalevenue
memadai,diharapkan Inspektorat Kota Model. Jurnal Mnajemen
Tebing Tinggi dapat memberikan penilaian Teknologi. Di unduh 03 Januari
yangindependen dan objektif atas 2018.
efektivitas tata kelola di http://dx.doi.org/10126945/jmt.201
lingkunganpemerintahan Kota Tebing 4.14.1.2
Tinggi, sehingga akan mendorong
peningkatanefektivitas instansi pemerintah Boynton, William C., Johnson, Raymond N. &
di lingkungan tersebut. Kell, Walter G. 2002.
ModernAuditing.Edisi Ketujuh.
Jilid I. Jakarta: Erlangga
14
Volume 29 No.1 Juni 2018
ISSN 1858-3202
JURNAL
BINA AKUNTANSI
IBBI
Eviyanti, et al. 2011. Peranan Audit Internal Mulyadi. 2010. Auditing. Edisi
Dalam Mengatasi Risiko Penjualan Keenam. Jakarta: Salemba
Secara Kredit Pada PT. Thamrin Empat
Brothers Palembang. Jurnal
Akuntansi. Di unduh 09 Januari Nita Safitri. 2017, Analisis Kapabilitas Aparat
2018. Pengawasan Intern Pemerintah
(APIP) Pemerintah Magelang
Internal Audit Capability Model (IA-CM) for
(Studi Kasus Pemerintah
The Public Sector Overview.
Magelang), Yogyakarta : tesis
Diakses pada 16 Desember 2017.
https://na.theiia.org/iiarf/Public%2 Nurmala, Ningsih dan Yuswar Effendy, 2015
0Documents/Internal%20Audit%2 Akuntansi Sektor Publik, Medan :
0Capability%20Model%20IA- Perdana Publishing
CM%20for%20the%20Public%20
Sector%20Overview.pdf Peningkatan Kapabilitas Aparat Pengawasan
Intern Pemerintah Rakornas APIP,
Jo Janse Van Rensbug. 2014. Internal Audit BPKP(http://www.bpkp.go.id/kont
en/2338/rakorn)
Capability (The South African
Public Sector), Afrika Selatan : Republik Indonesia .Peraturan menteri Negara
Student Paper Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor PER/05/M.PAN/03/2008
Komite Nasional Kebijakan Governance. tentang Standart Audit Aparat
2008. Pedoman Umum Good
Pengawasan Intern Pemerintah
Public Governance Indonesia. Di
unduh pada 09 Januari 2015. Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah No
http://www.knkg- 192 tahun 2014 tentang Badan
15
Volume 29 No.1 Juni 2018
ISSN 1858-3202
JURNAL
BINA AKUNTANSI
IBBI
Republik Indonesia. Peraturan Kepala BPKP Yudhi Setiawan. 2015, Evaluasi Kapabilitas
Tahun 2015 tentang Pedoman APIP menggunakan Internal Audit
Teknis Monitoring Tingkat Capability Model (IA-CM) sebagai
Kapabilitas Aparat Pengawasan Pengawasan Intern yang Efektif
Intern Pemerintah (Studi Kasus pada Auditor Internal
Inspektorat Kota Palembang),
Sadikin, Dikdik. 2016 Peningkatan Palembang :Skripsi
Kapabilitas Aparat Pengawasan
Intern Pemerintah, Bogor :
Pusdiklatwas BPKP
16
Volume 29 No.1 Juni 2018