mendapatkan momongan :
Larutan untuk membilas dibuat dari campuran 1 gelas air + 2 sendok makan garam soda
(natrium bikarbonat soda). Mengapa harus dibilas seperti itu? Seperti sudah disebutkan,
kromosom X bersifat lebih tahan asam sedangan kromosom Y bersifat kurang tahan
asam serta jalannya lebih cepat. Nah, pembilasan vagina dengan larutan garam soda
(bersifat basa) bertujuan menurunkan kadar keasaman vagina, sehingga sperma Y lebih
terjamin hidupnya dan bisa melewati liang vagina menuju rahim untuk membuahi sel
telur.
Biarkan istri mencapai orgasme lebih dahulu baru disusul suami. Cairan yang dihasilkan
saat wanita mengalami orgasme akan lebih mendukung pergerakan sperma Y untuk
lebih cepat sampai ke sel telur. Semakin cepat sampai akan semakin baik, karena usia
sperma Y lebih pendek.
c. Posisi Knee-Chest
Ada posisi yang diduga bisa membuat sperma Y meluncur cepat melalui liang vagina,
rahim, dan sampai ke sel telur, yaitu posisi knee-chest. Posisi dimana suami bersetubuh
dengan istri dari belakang ini disebut
d. Penetrasi Dalam
Semakin dalam penetrasi, maka semakin dekat jarak yang ditempuh sperma menuju sel
telur. Bila suami bisa menekan sedalam-dalamnya saat ejakulasi berlangsung, hal ini
bisa meningkatkan kemungkinan mendapat anak laki-laki.
e. Puasa Sementara
Untuk meningkatkan kadar keasaman vagina, basuhlah daerah itu dengan 1 gelas air
yang sudah dicampur 2 sendok makan asam cuka. Lingkungan vagina bersuasana asam
diharapkan dapat mematikan sperma Y sehingga sperma X selamat sampai tujuan.
Volume sperma X yang banyak dapat meningkatkan kemungkinan mendapatkan anak
perempuan.
b. Hindari Orgasme
Saat melakukan hubungan intim, usahakan agar ejakulasi terjadi sebelum istri mencapai
orgasme. Tanpa orgasme, sekresi alkalis (pengeluaran substansi yang membuat daerah
vagina bersifat basa) tidak terjadi dan ini akan membuat sperma Y mati sehingga
menguntungkan sperma X yang punya daya tahan lebih baik.
Hubungan intim dengan posisi saling berhadapan, istri di bawah dan suami di atas
sebetulnya membuat sperma tidak bisa langsung menerobos ke mulut serviks (leher
rahim). Dengan begitu waktu yang dibutuhkan sperma pun akan lebih lama dan hal ini
lebih menguntungkan sperma X.
d. Penetrasi Pendek
Penetrasi pendek dilakukan dengan cara mengangkat penis hingga ke ujung vagina saat
suami mengalami ejakulasi. Tindakan ini berarti memperpanjang jarak sperma ke sel
telur yang diduga akan menambah persentase kesempatan sperma X mengingat daya
tahannya yang lebih kuat dari sperma Y.
Dengan seks teratur, volume sperma yang keluar otomatis lebih sedikit karena tidak ada
sperma yang ditabung. Hal ini diyakini akan meningkatkan kemungkinan mendapatkan
anak perempuan. Kenapa? Sebelum mencapai sel telur, sperma harus melalui perjalanan
berat. Sebagian sel sperma akan mati di perjalanan, terutama sperma Y yang berumur
pendek. Akhirnya semakin lama jumlahnya akan semakin sedikit. Nah, untuk
mendapatkan volume sperma yang sedikit, hubungan intim sebaiknya dilakukan setelah
haid, setiap 2 hari sekali hingga 2-3 hari menjelang ovulasi. Dengan begitu, sperma X
yang tahan lebih lama mungkin saja banyak yang masih tertinggal dan akan membuahi
sel telur begitu ovulasi terjadi.
Hal yang perlu diketahui adalah semua metode hanya dapat meningkatkan persentase
keberhasilan. Tidak ada yang bisa menjamin 100 % bahwa nanti yang keluar pasti bayi
laki-laki atau bayi perempuan. Selamat mencoba!
sumber: http://www.mypepito.info/2010/01/tipssexgaya-bercinta-menentukan-
jenis.html