Anda di halaman 1dari 2

Metodologi

Penetrasi Sperma
Penetrasi (dalam biologi sel) adalah aksi memasuki atau melewati suatu membran sel. Penetrasi
sperma adalah proses memasukkan alat kelamin pria (penis) kedalam alat kelamin Wanita
(vagina). Jika penis mengalami ejakulasi didalam vagina, maka sel sperma akan menuju ke sel
ovum yang sudah matang, proses tersebut dinamakan kopulasi. Saat mencapai orgasme, pria
mengeluarkan cairan mani yang kaya akan sperma. Cairan ini bergerak ke dalam rahim mencari
jalan untuk bertemu dengan sel telur.

Kontraksi lembut pada rahim membantu sperma mencapai sel telur di dalam saluran reproduksi
wanita. Sperma akan melakukan perjalanan sepanjang kurang lebih 18 cm dari leher rahim ke
tuba falopi, yaitu lokasi sel telur berada. Sperma pertama yang bertemu dengan sel telur akan
berusaha menembus cangkang sel telur agar terjadi pembuahan. Umumnya, sperma-sperma ini
dapat berenang dengan kecepatan 2,5 cm tiap 15 menit. Sebagian sperma dapat menghabiskan
waktu setengah hari untuk mencapai tujuan. Waktu paling cepat sperma mencapai sel telur
adalah sekitar 45 menit. Pembuahan biasanya terjadi dalam waktu 24 jam setelah sel telur
dihasilkan.

Setelah salah satu sperma berhasil menembus sel telur, sel telur akan berubah bentuk dan
membentuk lapisan sehingga sperma lain tidak bisa menembus masuk. Inilah yang disebut
sebagai proses pembuahan. Jika sperma tidak juga menemukan sel telur untuk dibuahi, mereka
dapat tetap bertahan dalam tuba falopi hingga 7 hari setelah hubungan seksual. Jika dalam kurun
waktu tersebut wanita mengalami ovulasi, masih ada kemungkinan akan terjadi pembuahan dan
kehamilan.

Getah Serviks

Sesuai dengan namanya, lendir serviks adalah cairan kental yang diproduksi oleh kelenjar di
leher rahim atau serviks. Lendir ini berperan sebagai pelumas alami saat seks dan membantu
memudahkan perjalanan sperma menuju sel telur atau ovum. Tidak hanya itu, lendir ini juga
dapat dikenali sebagai lendir masa subur untuk mengetahui masa subur wanita. Lendir serviks
memiliki ciri khas sendiri dari waktu ke waktu. Perbedaan tekstur dan bau dari lendir ini
biasanya bergantung pada masa ovulasi Anda.
Berikut adalah tekstur dan jumlah lendir yang keluar dari leher rahim ini berdasarkan waktu
ovulasi.

Sumber:
 Kim, S.M. & Kim, J.S. (2017). A Review of Mechanisms of Implantation. Development
& Reproduction, 21(4), pp. 351.
 National Health Service UK (2020). Trying to Get Pregnant.
 National Health Service UK (2020). You and Your Baby at 4 Weeks Pregnant/

 Blackwell, L., Cooke, D., & Brown, S. (2018). Self-Monitoring of Fertility Hormones A
New Era for Natural Family Planning? The Linacre Quarterly, 85(1), pp. 26–34.
 American Pregnancy Association. Cervical Mucus and Early Pregnancy.
 Cleveland Clinic (2020). Cervical Mucus Method: Procedure Details.

Anda mungkin juga menyukai