Anda di halaman 1dari 3

Pemicu 1.

Marimar mencari pertolongan

Tujuan Pembelajaran :

Mahasiswa mampu melakukan pendalaman materi dan pemecahan masalah kesehatan bila
dihadapkan pada masalah kesehatan dan data sekunder. Mahasiswa mampu memahami mekanisme
defisiensi dan kelainan metabolisme nutrien serta malnutrisi.

Skenario:

Marimar, wanita berusia 68 tahun seorang nenek datang bersama anaknya ke klinik rawat jalan
RSMY dengan keluhan sering merasa lemas dan nyeri punggung bawah. Dia mengeluh sangat sensitif
dan mengalami batuk atau pruritus di badan bila terkena debu, perubahan cuaca, parfum, dan bulu
hewan peliharaan. Ia mengatakan nyeri punggung bawah sudah dirasakan lama dan kedua kaki terasa
lemas. Marimar memiliki rasa sakit ini selama sekitar satu tahun, tetapi memburuk selama 4 hari
terakhir. Selain nyeri ia merasakan mudah kram, lemah bila berdiri dan tidak ada riwayat terjatuh. Dia
telah tinggal di rumah selama 1 tahun terakhir karena rasa sakit. Pada riwayat ia mengatakan bahwa ia
merasa tinggi badannya turun saat diperiksa di Puskesmas 1 minggu yang lalu sebelum dirujuk dan
penurunan berat badan 10 kg selama beberapa bulan terakhir. Ia merasa sering nyeri sehingga tidak
selera makan. Ia juga sering melewatkan suplemen dan susu kedelai yang disiapkan anaknya. Ibu
Marimar selama ini menerapkan pola makan vegan. Setelah evaluasi tampak foto polos radiologi
fraktur kompresi torakolumbar dan fraktur skapula kanan nondisplaced. Pemeriksaan osteoporosis
sekunder negatif untuk hiperkalsiuria atau multiple myeloma
Pemicu 2. Romeo Ingin Sehat

Tujuan Pembelajaran :

Mahasiswa mampu melakukan pendalaman materi dan pemecahan masalah kesehatan bila
dihadapkan pada masalah kesehatan dan data sekunder. Mahasiswa mampu memahami mekanisme
obesitas dan gangguan metabolisme purin.

Skenario:

Romeo yang berusia 32 tahun adalah pegawai BUMN. Ia datang berobat ke dokter di RS karena hasil
pemeriksaan skrining kesehatan di kantornya menyatakan bahwa ia mengalami hiperurisemia. Romeo
menyatakan beberapa kali mengalami gejala nyeri pada persendian, besar maupun kecil, terutama
pada sendi bahu, sendi lutut, sendi pergelangan kaki dan sendi interphalangeal selama 2 tahun. Romeo
juga menyatakan bahwa ia sudah lama mengalami kegemukan terutama setelah menikah 5 tahun yang
lalu. Romeo tidak berolahraga secara rutin karena pekerjaannya yang cukup sibuk. Romeo sulit
mengontrol makan dan selera makannya besar. Kebiasaan makan berlemak, bersantan, lebih banyak
konsumsi daging merah dan sweetened drinks diakui dialami sejak bekerja karena banyaknya
kegiatan rapat dan koordinasi di luar kota. Bila lembur Romeo juga sering mengemil dan minum
manis karena sering lapar. Selama bertahun-tahun ia telah menanggung banyak kritik dari keluarga
dan teman-temannya tentang kesehatannya. Romeo merasa perutnya buncit, baju-baju dinasnya setiap
tahun harus diganti karena bertambah ukuran. Riwayat kesehatan keluarganya ayah meninggal karena
serangan jantung dan dua saudara laki-lakinya mengalami infark miokard. Dia memiliki saudara laki-
laki dan perempuan yang memiliki kolesterol serum tinggi dan menjalani diet ketat. Sejak menerima
hasil pemeriksaan kesehatan ia telah berdiskusi dengan istrinya sehingga mencoba peduli dengan
kesehatannya dan memutuskan untuk melakukan sesuatu terhadap berat badannya. Ia telah pernah
mencoba beberapa diet sebelumnya dan gagal, yang terjadi sering ia baca termasuk fad diet. Pada
pemeriksan fisik saat ini berat badannya adalah 116 kg dan tinggi badan 176 cm, dengan lingkar perut
102 cm.
Pemicu 4. Ada apa dengan Cinta ?

Tujuan Pembelajaran :

Mahasiswa mampu melakukan pendalaman materi dan pemecahan masalah kesehatan bila
dihadapkan pada masalah kesehatan dan data sekunder. Mahasiswa mampu memahami mekanisme
gangguan penyakit pada tiroid.

Skenario:

Cinta, seorang remaja putri berusia 15 tahun, tampak mudah lelah, mengantuk dan kesulitan belajar
sejak beberapa bulan terakhir. Ibunya khawatir karena dengan kesehatan anaknya sehingga satu
minggu lalu Cinta diajak berobat ke klinik dokter keluarga. Cinta akhirnya dibawa oleh ibunya
sekarang ke dokter di RS. Cinta jg menyatakan xerosis kulit, kuku dan rambut rapuh, mudah gatal.
Cinta merasa tidak enak badan untuk berolahraga karena mialgia tidak spesifik dan penambahan beat
badan. Dia juga beberapa kali absen dari sekolah karena migrain dan tension type headache. Ibunya
memperhatikan ada benjolan di lehernya yang membesar perlahan namun tidak ada nyeri serta
gangguan menelan. Pemeriksaan fisik ditemukan punuk pada punggung, gondok, akantosis nigrikans
di leher dan ketiak. Kulit kering pada ekstremitas, genu valgo (deformitas pada kesejajaran lutut).
Sebagai bagian dari pendekatan pasien anak, nilai pemeriksaan antropometri diperoleh BMI 38,5
kg/m2 (lebih tinggi dari persentil 97%).

Dengan latar belakang dan gejala kemudian dilakukan pemeriksaan lanjutan biokimia adalah
glukosa 90 mg/dl, Hb1Ac 5,2%, insulin 16,5 uUI/ml, HOMA-IR 3,66; trigliserida 90 mg/dl,
kolesterol total 152 mg/dl, HDL 38 mg/dl, LDL 96 mg/dl, ALT 21 IU/l. Tes fungsi tiroid berupa
peningkatan TSH (203,19 IUI/ml) dan penurunan FT4 (2,65 ug/dl). Pemeriksaan antibodi, yang
menujukkan peningkatan: antibodi anti-tiroglobulin 0,90 IU/ml, antibodi antiperoksidase 359,40
IU/ml, ANA 1:100. USG leher dilakukan dengan hasil peningkatan ukuran lobus tiroid dengan lobus
kanan dengan nodul tiroid tanpa kalsifikasi atau peningkatan vaskularisasi.

Anda mungkin juga menyukai