Shettles adalah seorang dokter dan ahli dalam bidang fisiologi pembiakan manusia. Dia tidak
saja mencengangkan dunia ilmu pengetahuan mengenai “bayi tabung” atau “konsepsi
tabung reaksi”, tetapi juga terkenal dalam hal penelitian dan penemuan tentang bagaimana
caranya memilih jenis kelamin bayi yang diinginkan. Fakta:
1. Ilmu kedokteran telah lama mengetahui bahwa laki-lakilah yang menentukan jenis
kelamin keturunannya.
2. Para suami yang meninggalkan istri atau menceraikannya karena tidak membuahkan
anak laki-laki hanyalah menipu dan mengelabui dirinya sendiri, mau menangnya saja.
3. Sperma di dalam air mani mempunyai dua ukuran dan bentuk:
a. Sperma dengan ukuran lebih kecil dangan bentuk kepala bulat disebut andro-sperma
mengandung kromosom Y yang mebuahkan kelamin laki-laki
b. Sperma dengan ukuran lebih besar dangan bentuk kepala lonjong (oval) disebut gino-
sperma mengandung kromosom X yang mebuahkan kelamin perempuan
4. Gino-sperma mempunyai daya tahan dan daya hidup lebih besar dan lebih lama
dibandingkan dengan andro-sperma
5. Situasi dan kondisi di sekitar vagina mempunyai andil atau merupakan faktor-faktor
yang mempengaruhi:
a. Kondisi liang vagina yang asam akan menghambat baik gino-sperma maupun andro-
sperma, namun akan mempengaruhi dan melemahkan andro-sperma lebih dini dan
dalam jumlah yang sangat banyak.
b. Situasi liang vagina yang alkalis (basa), baik bagi kedua macam sperma. Itulah
sebabnya mengapa susunan kimia tubuh wanita menjadi lebih alkalis pada saat-saat
mendekati detik-detik ovulasi supaya kemungkinan terjadinya konsepsi lebih
optimal. Apalagi bila persetubuhan yang dilakukan mencapai orgasme.
6. Dalam lingkungan non asam, andro-sperma mapu bergerak lebih gesit dan lebih cepat
dibandingkan dengan gino-sperma.
7. Penentuan waktu senggama dan saatterjadinya ovulasi (puncak kesuburan) adalah faktor
penunjang dalam memilih jenis kelamin bayi:
a. Senggama yang dilakukan pada waktu dekat saat-saat ovulasi dan apabila lendir,
liang senggama sangat alkalis, sangat besar kemungkinan menghasilkan bayi laki-
laki.
b. Senggama yang dilakukan 2 – 3 hari sebelum ovulasi, sedangkan keadaan lendir
vagina bersifat asam, kemungkinan bayi yang dilahirkan adalah berkelamin
perempuan.
8. Jumlah sperma per kubik sentimeter dapat pula mempengaruhi jenis kelamin bayi.
Apabila jumlah sperma 20 juta atau kurang (oligo-spermis) kemungkinan keturunannya
bervariasi terbalik dengan jumlahnya. Dapat dikatakan bahwa jika jumlah sprema 1 juta
atau kurang, dan kalau terjadi kehamilan, maka hanya akan membuahkan bayi
perempuan.