Anda di halaman 1dari 2

Analisis Efisiensi Pemakaian Bahan Medis Habis Pake Sebelum dan

Setelah Sistem Paket

Bahan medis habis pake adalah alat kesehatan yang ditujukan untuk
penggunaan sekali pake yang daftar produknya diatur dalam peraturan
perundang-undangan.
Sistem Kerjasama Operasional/Pinjam Pakai merupakan kerjasama
antara dua pihak atau lebih untuk bersama-sama melakukan suatu kegiatan
usaha guna mencapai tujuan tertentu.

Dengan Sistem KSO (Kerjasama Operasional/Pinjam pakai)  rumah


sakit bisa menghemat sehingga anggarannya bisa digunakan untuk
pengembangan fasilitas pelayanan lainnya. Idealnya, jika rumah sakit
ingin mengembangkan usaha atau pelayanannya, sarana prasana dan
perlengkapan penunjang juga harus mengikuti perkembangan. Dan, solusi
yang dilakukan adalah membeli atau dengan sistem KSO tersebut.

Bagi institusi kesehatan, pelaksanaan KSO sering dilakukan untuk


bahan-bahan habis pakai. Dengan sistem yakni peralatan dimiliki oleh
pihak ketiga, namun digunakan dan dimanfaatkan oleh pihak rumah sakit
dengan bahan-bahan habis pakai yang di supply (disediakan) oleh pihak
kedua.

Manfaat Sistem KSO bagi pihak rumah sakit :

a. Efisiensi anggaran rumah sakit. Dengan sistem KSO ini pihak rumah
sakit melakukan penghematan pembelian peralatan, sehingga
anggaran yang ada dapat digunakan untuk keperluan yang lain.
b. Keberlangsungan pelayanan kepada pasien karena segala resiko
kerusakan peralatan menjadi tanggung jawab pihak penyedia alat.
Instalasi Hemodialisa Rumah Sakit Umum Daerah Salatiga melakukan
sistem KSO untuk pengadaan mesin hemodialisis, serta pembelian bahan
medis habis pake dengan pihak kedua. Dalam hal ini pembelian bahan
medis habis pake sistem paket tindakan. Untuk satu kali tindakan
hemodialisis membutuhkan anggaran Rp. 791.167
Pembelian bahan medis habis pake sistem paket setelah dianalisa lebih
efisien dibandingkan dengan pembelian sistem satuan (bukan pambelian
sistem paket) karena untuk pembelian per unit bahan habis pake tidak
sistem paket membutuhkan anggaran Rp.863.608 untuk satu kali
tindakan hemodialisis.

Dalam satu bulan instalasi Hemodialisa RSUD Salatiga dihitung dari


tindakan rata-rata mencapai 700-800 tindakan. Berdasarkan data diatas
selisih kebutuhan anggaran untuk pembelian sistem paket dan non paket
mencapai Rp. 72.441 untuk satu kali tindakan hemodialisis. Oleh karena
itu dihitung dari selisih harga pembelian satuan dan sistem paket lebih
menguntungkan pembelian sistem paket. Selain itu pembelian bahan
medis habis pakai sistem paket dirasa lebih efisiensi karena kebutuhan
dihitung pertindakan, meminimalisir pembelian jumlah barang yang tidak
terpakai lebih dapat diantisipasi, ketersedian disposable hemodialisa set,
HD Pack dan cairan mesin reuse ketersediaan selalu terjamin.

Anda mungkin juga menyukai