Anda di halaman 1dari 15

Asian

Shame &
Honor
kelompok 12
kesehatan Mental A-1
Aisyah Kurnia M, Ika Ayuni N, Shabrina Zulia M,
Waode Syaifatul R, Wardah Wuri A, Sabrina S R P.
what is shame
and honor ?
asian shame and honor adalah suatu budaya
yang berkembang khususnya Korea dan
Jepang. budaya ini diidentikan dengan
tekanan yang diterima oleh individu untuk
mejaga kehormatan dan nama baik, serta
memenuhi ekspektasi dari keluarga maupun
kelompoknya .
perbedaan pandangan Barat dan Asia
pandangan Barat meyatakan Rasa malu di Asia sangat terkait
bahwa rasa malu interal muncul dengan rasa takut akan
karena individu tidak memenuhi penolakan dan kehilangan
harapan dirinya sendiri. dukungan dari keluarga dan
budaya masyarakat. inilah yang
budaya Asia lebih menekankan mendasari masyarakat,keluarga,
pada aspek kolektivitas daripada dan individu. budaya ini juga
indivudal. yang berakar pada terkait dengan rasa malu yang
sistem budaya yang terkait rasa sudah dibiasakan dan menjadi
mal tidak hanya secara individu identitas orang asia sejak
tapi juga secara kolektif dini,agar menciptakan
ketikaseseorang melakukan keteraturan sosial dan harmoni.
sesuatu yang tidak terhormat.
banyak orang Asia yang berusaha
sekuat tenaga untuk tidak
memunculkan emosi negatif
diluar dirinya,karena takut
bertentangan dengan norma
kolektivisme.

kemarahan, kekecewaan, kesedihan, dan


masalah yang berkaitan dengan rasa malu
seperti nilai buruk, kesulitan hubungan,
kebangkrutan, msalah seksual, dan
kecanduan tetap tersembunyi dan
kerahasiaan dan rasa malu.
contoh kasus :
James
Lee adalahseorangpria 35 tahunketurunan Amerika-Korea.
Iamengungkapkanbahwadirinyamemilikipermasalahandengankebiasaannya yang
sukaberjudi dan adiksikepadaaktivitasseksual (prostitusi dan pornografi). James
Lee sendiritengahberusahauntukmenghadapipermasalahannyatersebut,
namuniasangatmembutuhkanbantuandari orang lain,
terutamakeluarganyauntukbisakeluardaripermasalahannyaini.
Meskipun James sangatmembutuhkandukungan dan bantuandarilingkungankeluarga dan
komunitasnya, iamerasatidaknyaman dan
sungkanuntukmenceritakanpermasalahannyainikepadamereka.
Iatakutakanresponkeluarga dan komunitasnya.
                        Suatuketika,
istri James mengetahuisoaladiksi James terhadapjudi dan perilakuseksualnya.
Atas laporantersebut, James pun langsungdihubungi oleh pihak orang tuanya. Ibu
James berteriaksecarahisterissetelahmengetahuipermasalahan James.
Menurutorangtuanya, James telahmembuatmalu dan melecehkannamabaikkeluargabesar
dan garisketurunan Korea-Amerika denganperilakunya yang menyimpangtersebut.
Dibandingdenganmendapatdukunganuntukbisakeluardarimasalah yang dialaminya,
James justrumenerima ‘rasa malu’ karenatelahmenjatuhkannamabaikkeluarga dan
komunitas dan budaya Korea.
Analisis kasus
1.      Dari kasus di atas, James telahmenjadi korban dari kebudayaan Asia Shame and Honor.
James
menjadi contoh individu representasi dari mayoritas masyarakat Asia yang
sejak dini sudah ditanamkan perasaan malu dan
tekanan untuk selalu menjaga nama baik keluarga. Kebudayaan ini setidaknya bermuasal dari
nenek moyang masyarakat
Asia yang telah diturunkan secaraturun-temurun. Bisa
dikatakan bahwa kebudayaan ini justru terkesan toxic dan dapat sangat melemahkan
mental well-being seseorang, terutama bagi mereka yang berada di posisi
yang sama dengan James. Keadaan menjadi sangat sulit bagi individu yang ‘bermasalah’
untuk keluar dan menjadi terbuka terhadap masalah mereka dengan adanya kebudayaan ini.
Bukannya mendapat treatment atau dukungan sosial, individu justru merasa beban
dan semakin terpuruk akan masalahnya. Individu yang bermasalah juga
cenderung untuk menutupi atauj ustru menekan permasalahannya sendiri,
karena takut akan anggapan dan sanksi sosial komunitasnya. Hal
ini tentu akan memengaruhi kesehatan mental individu yang bersangkutan.i
con'd
2. Dalam kasus James, ia belajar sejak dini dari orang
tuanya bahwa emosi yang kuat seperti marah, sedih, ketidakberdayaan,
kebencian,
ketakutan merupakan tindakan pengecut. Tanpa sarana yang
sehat untuk melepaskan emosi ini, banyak pecandu (seperti James)
akan melampiaskannya kepada perilaku yang menyimpang untuk
memenuhi kebutuhan emosional mereka.
James yang terlibat perilaku seks dan judi karena tidak memiliki
penyaluran emosi yang
positif
Faktor 1
Level : Individual Attributes :

Protektif
- rasa percaya diri
- perasan berdaya
- kemudahan untuk berkomunikasi

Level : Social Circumstates


2
- tak adanya tekanan dari keluarga
- keluarga yang suportif
- lingkungan sosial yang peduli
- adanya dukungan sosial dan emosinal
terhadap individu yang dianggap bermasalah.

Level : Enviromental Factor :


3
- tekanan dari kebudayaan untuk menjaga rasa
malu dan mejaga kehormatan kelompok
- sistem sosial individualis dalam menilai
perilaku menyiimpang individu.
Faktor Resiko 1
Level : Individual Attributes :
- rasa rendah diri
- rasa tidakkeberdayaan
- kedulitan untuk berkomunikasi

Level : Social Circumstates


2
- tekanan dari keluarga
- keluarga yang tidak suportif
- lingkungan sosial yang acuh
- adanya saksi sosial dan emosional yang
berlebihan terhdap individu yang dianggap
bermasalah..

Level : Enviromental Factor :


3
- tekanan dari kebudayaan untuk menjaga rasa
malu dan menjaga kehormatan kelompok.
- sistem sosial keloktivis dalam menilai
perilaku menyimpang individu.
analisis model
biopsikososial
the role of biological factor

the role of psychological factor

the role of social factor


the role of biological factor

&

fisik genetik
the role of psychological factor

cognitive emotion motivation


memahami,belajar,mengingat,berpi
kir,menafsir,percaya,dan pikiran,perilaku,dan keseharian arahan,kegiatan,
memecahkan masalah konsisten
the role of social factor

society community family


reference :
KEMENPPPA. (2017). PUBLIKASI KEMENTERIAN
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK
INDONESIA .
Retrieved from kemenpppa.go.id:
https://www.kemenpppa.go.id/lib/uploads/list/990b7-creative-digital-
education.pdf
Louie,
S. (2014). Asian Shame and Honor. Psychology Today. Retrieved from
https://www.psychologytoday.com/us/blog/minority-report/201406/asian-
shame-and-honor
Sarafino,
E. P., & Smith, T. W. (2011). HEALTH PSYCHOLOGY: Biopsychosocial
Interactions (Seventh Edition). United States of America: JOHN WILEY &
SONS.
SCHEID,
T. L., & BROWN, T. N. (2010). A Handbook for the Study of Mental Health
: Social Contexts, Theories, and Systems. Cambridge : Cambridge University
Press.
thank you...

Anda mungkin juga menyukai