Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL KEGIATAN MAHASISWA

KAMPANYE PSIKOLOGI KOMUNIKASI

“Berani Speak Up Saat Terperangkap”

Program Studi Hubungan Masyarakat


Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta
2022

0
Berani Speak Up Saat Terperangkap
Program Studi Hubungan Masyarakat, UPN “Veteran” Yogyakarta
Jl. Babarsari, Jl. Tambak Bayan No.2, Kec. Depok, Kab. Sleman, DIY
Telp. (0274) 485268, Website: www.upnyk.ac.id

I. Latar Belakang
Dewasa ini, kekerasan seksual di lingkungan kerja atau instansi manapun kekerasan
seksual kerap kali terjadi yang dilakukan oleh rekan kerja dan sering kali dilakukan oleh atasan
atau senior, di mana orang yang dilecehkan biasanya tidak memiliki kekuatan untuk melawan atau
takut kehilangan posisi yang sudah susah payah didapatkan karen tidak ingin menuruti atasan atau
senior. Kami memilih film “The Assistant 2019” karena isu sosial yang diangkat oleh film ini
sangatlah empiris dan merupakan representasi nyata dari fenomena yang terjadi di dunia perfilman
Hollywood.

Film “The Assistant 2019” mengisahkan tentang seorang pegawai wanita di kantor industri
perfilman Hollywood bernama Jane yang menjabat sebagai Asisten. Jane digambarkan sebagai
sosok pekerja keras yang bekerja dari pagi hingga malam di kantor. Pekerjaan yang sangat banyak
dan padat membuat Jane lelah secara fisik dan psikis karena tuntuan pekerjaannya, ditambah lagi
dengan stereotype gender yang berlaku di lingkungan kerjanya membuat Jane disuruh
mengerjakan pekerjaan yang dianggap paling cocok atau bahkan harus dilakukan oleh perempuan,
seperti menyuci piring, menyiapkan segala kebutuhan dan makanan untuk bosnya dan pegawai
lain, sampai menghadapi istri bosnya yang pemarah.

Selain menghadapi stereotype gender yang membuat Jane bekerja lebih keras, Jane
memiliki keresahan terpendam di mana dia takut dan tidak tega ketika melihat rekan-rekan
kerjanya yang lain sering dilecehkan secara seksual oleh bosnya, bahkan dipaksa melakukan
hubungan seksual. Jane bekerja di perusahaan perfilman sehingga dia menyaksikan bahwa banyak
aktris-aktris dan asisten baru yang dipaksa untuk berhubungan seksual. Jane mempunyai Hidden
Area di mana dia merasa takut, resah, dan kesal terhadap bosnya namun ia masih memendam dan
belum mengutarakan atau melaporkan tindakan tercela bosnya.

1
Berani Speak Up Saat Terperangkap
Program Studi Hubungan Masyarakat, UPN “Veteran” Yogyakarta
Jl. Babarsari, Jl. Tambak Bayan No.2, Kec. Depok, Kab. Sleman, DIY
Telp. (0274) 485268, Website: www.upnyk.ac.id

Atribusi sosial yang dimiliki Jane membuat Jane bertanya-tanya tentang perilaku bosnya
serta menyimpulkan self-image yang buruk terhadap bosnya, mengakibatkan Jane geram dan
akhirnya membuat Jane memutuskan untuk melaporkan tindakan asusila bosnya ke pihak HRD
meskipun pada akhirnya tidak digubris dan tidak ditindaklanjuti karena Jane sendiri merasa tidak
nyaman dan takut menjadi korban berikutnya. Faktor Sosiopsikologis yang mempengaruhi
pengambilan keputusannya adalah aspek emosional di mana Jane merasa tertekan, sedih, takut dan
simpati kepada rekan kerjanya, yang di dorong dengan kemauan yang kuat serta sikapnya
terhdapap lingkungan sekitarnya.

Faktor-faktor situasional yang melatarbelakangi tindakannya adalah temporal (bioritme


manusia) yang utamanya dilakukan oleh bosnya yang selalu mendahulukan hasrat sesksual yang
diiringi dengan penyalahgunaan kekuasaan untuk menindas bawahan yang tidak berdaya atau
berkuasa untuk melawan. Selain itu ada suasana perilaku atau situasi dan kondisi yang mencekam
dan penuh dengan tekanan di lingkungan kerjanya. Ada juga struktur sosial yang dibangun di
lingkungan kerjanya di mana Jane dan rekan-rekannya hanyalah bawahan yang harus selalu
menuruti perintah atasannya. Dan yang terpenting adalah lingkungan psikososial yang diciptakan
di kantornya yang sangat berdampak terhadap tekanan dan ketidaknyamanan juga mempengaruhi
kepribadian dan tindakannya.

Ada banyak sekali gejolak psikologis yang berdampak pada sikap dan perilaku yang pada
akhirnya menciptakan sebuah situasi yang tidak nyaman dan penuh dengan tekanan yang terjadi
dalam satu film ini. Dan film ini berdasarkan kisah nyata dan apa yang diangkat di film ini juga
terjadi di lingkungan kita sendiri. Tidak hanya di lingkungan kerja professional, tetapi di
lingkungan kampus juga sangat sering terjadi pelecehan seksual serupa yang tidak diangkat atau
tidak pernah dikemukakan karena korban adalah individu lemah dan tak berkuasa yang dilecehkan
oleh orang yang mempunyai kedudukan dan kekuasaan terhadap dirinya dan bisa mengancam
korban.

2
Berani Speak Up Saat Terperangkap
Program Studi Hubungan Masyarakat, UPN “Veteran” Yogyakarta
Jl. Babarsari, Jl. Tambak Bayan No.2, Kec. Depok, Kab. Sleman, DIY
Telp. (0274) 485268, Website: www.upnyk.ac.id

Contoh kasus yang terjadi adalah kasus pelecehan pegawai KPI pusat oleh atasannya yang
terjadi pada tahun 2017, namun baru terkuak dan baru berani dilaporkan pada tahun 2021 karena
korban tidak memiliki kekuasaan dan dukungan untuk berbicara, serta mendapatkan tekanan dan
ancaman dari atasan dan pelaku yang memiliki jabatan lebih tinggi. Selain kasus pelecehan KPI,
ada juga pelecehan di lingkungan kampus yang dialami oleh seorang mahasiswi di Universitas
Sriwijaya yang dilecehkan oleh dosen pembimbingnya dan memaksa serta mengancam korban
jika dia melapor, yang membuat korban sempat sangat depresi dan memendam apa yang
dialaminya sendirian sebelum akhirnya korban memberanikan diri untuk membuka suara.

Hal ini membuat kami ingin memilih film dan isu sosial ini yang berfokus kepada para
korban pelecehan seksual terutama yang dilecehkan oleh orang yang lebih berkuasa darinya yang
berdampak pada psikologi korban yang memengaruhi sikap, perilaku dan tindakannya dalam
kehidupan sehari-hari.

II. Tujuan
Kampanye Brave Talk : “Berani Speak Up Saat Terperangkap” bertujuan untuk mengantisipasi atau
meminimalisir adanya kekerasan seksual yang terjadi di lingkungan sekitar terutama di lingkup universitas.
Selain itu, kampanye ini bertujuan juga untuk memberikan rasa percaya diri serta keberanian untuk korban
dalam bersuara ketika terjadi pelecehan seksual. Karena pada kebanyakan kasus, korban enggan untuk
melapor dan tidak mau bersuara sebab adanya stereotipe negatif dari masyarakat. Adanya kampanye
pelecehan seksual ini juga dapat meningkatkan public awareness tentang bahaya pelecehan seksual
terhadap wanita maupun pria yang banyak terjadi saat ini.

3
Berani Speak Up Saat Terperangkap
Program Studi Hubungan Masyarakat, UPN “Veteran” Yogyakarta
Jl. Babarsari, Jl. Tambak Bayan No.2, Kec. Depok, Kab. Sleman, DIY
Telp. (0274) 485268, Website: www.upnyk.ac.id

III. Sasaran Kelompok


Kampanye Brave Talk : “Berani Speak Up Saat Terperangkap” memiliki sasaran kelompok yaitu
seluruh mahasiswa kampus 2 UPN “Veteran” Yogyakarta. Kampanye ini akan mensosialisasikan
pentingnya keberanian untuk speak up mengenai kasus kekerasan seksual yang terjadi di sekitar kita
terutama lingkup universitas dan bagaimana mahasiswa UPN “Veteran” Yogyakarta dapat menghindari
kasus kekerasan seksual yang terjadi.

IV. Waktu Pelaksanaan

Hari, tanggal : Selasa, 15 November – Selasa, 20 Desember 2022

Waktu : Fleksibel

Tempat : secara offline: Kampus 2 UPN “Veteran” Yogyakarta

secara online: Kanal Instagram @_bravetalk

V. Metode Pelaksanaan

a. Kanal Instagram

Kami menggunakan media sosial Instagram untuk menyebarkan kampanye sosial ini, karena
Instagram merupakan salah satu media sosial yang memiliki banyak pengguna sehingga mudah untuk
menyebarluaskan pengetahuan tentang kekerasan dan pelecehan seksual. Tahap awal adalah membuka
akun Instagram sekaligus opening campaign melalui postingan maupun story instagram. Setelah itu,
postingan tentang kekerasan dan pelecehan seksual diupload secara bertahap, seperti apa itu kekerasan dan
pelecehan seksual, bahaya dari hal tersebut, dampak yang diberikan kepada korban, dan sebagainya. Tak
lupa, kami juga mengajak kepada pengguna Instagram yang melihat kampanye ini untuk tidak
menyepelekan trauma yang dialami oleh korban. Ada pula ajakan untuk merangkul para korban kekerasan
dan pelecehan seksual agar tidak merasa sendirian dan akhirnya berani untuk speak up, bagaimana ia
mengatasi traumanya serta mengecam pelaku kekerasan dan pelecehan seksual agar tidak merajalela.

4
Berani Speak Up Saat Terperangkap
Program Studi Hubungan Masyarakat, UPN “Veteran” Yogyakarta
Jl. Babarsari, Jl. Tambak Bayan No.2, Kec. Depok, Kab. Sleman, DIY
Telp. (0274) 485268, Website: www.upnyk.ac.id

b. Penyebaran Brosur

Dalam penyebaran secara offline, brosur yang berisikan tentang kekerasan dan pelecehan seksual,
serta ajakan kepada korban agar berani berbicara di depan umum. Brosur ini akan dibagikan di lingkungan
kampus 2 UPN “Veteran” Yogyakarta. Alasan kami memilih metode kampanye dengan menyebarkan
brosur yaitu para pembaca sadar akan pentingnya isu kekerasan serta pelecehan seksual dan tidak
menghakimi korban atau penyintasnya. Kepada korban, kami berharap agar mereka tidak merasa sendirian
dan menjadi lebih berani untuk bersuara dan keluar dari trauma masa lalunya.

VI. Timeline Kampanye


Tanggal Pelaksanaan Bentuk Kampanye Keterangan
Terdapat 3 feeds yang diunggah
dengan isi konten sebagai
berikut:
1. feed 1: “Pengertian Kekerasan
15 November 2022 Feeds Instagram (online) Seksual”
2. feed 2: “Jenis-jenis Kekerasan
Seksual”
3. feed 3: “Lingkup Kekerasan
Seksual”
Video reels yang diungguh
memiliki tema yaitu “Cara
22 November 2022 Reels Instagram (online)
Menghindari Kekerasan
Seksual”

5
Berani Speak Up Saat Terperangkap
Program Studi Hubungan Masyarakat, UPN “Veteran” Yogyakarta
Jl. Babarsari, Jl. Tambak Bayan No.2, Kec. Depok, Kab. Sleman, DIY
Telp. (0274) 485268, Website: www.upnyk.ac.id

Penyebaran brosur yang berisi


pesan untuk mahasiswa agar
berani speak up mengenai
29 November 2022 Penyebaran brosur (offline)
kekerasan seksual yang akan
dilakukan di kampus 2 FISIP
UPN “Veteran” Yogyakarta.
Terdapat 3 feeds yang diunggah
dengan isi konten sebagai
berikut:
1. feed 4: “Alasan Harus Berani
6 November 2022 Feeds Instagram (online)
Speak Up”
2. feed 5: “Cara Agar Berani
Speak Up”
3. feed 6: “(quotes)”
Penyebaran brosur yang berisi
pesan untuk mahasiswa agar
berani speak up mengenai
13 November 2022 Penyebaran brosur (offline)
kekerasan seksual yang akan
dilakukan di kampus 2 FTI UPN
“Veteran” Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai