I. PENDAHULUAN
Rumah sakit merupakan salah satu institusi yang melaksanakan fungsi pelayanan Kesehatan
masyarakat secara langsung. Ada tiga unsur penting dalam kegiatan rumah sakit, yaitu
sumber daya manusia, alat (sarana dan prasarana) serta lingkungan kerja. Untuk dapat
melaksanakan kegiatan secara optimal, diperlukan hubungan timbal balik yang mendukung
antara ketiganya.
K3RS merupakan salah satu upaya untuk meningkatakan mutu pelayanan rumah sakit,
khususnya dalam hal kesehatan dan keselamatan bagi staf rumah sakit, pasien,
pengunjung/pengantar pasien, dan masyarakat sekitar rumah sakit. Hal ini dinyatakan dalam
Undang-Undang No. 40 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, pasal 40 ayat 1 yakni “Dalam
upaya peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit wajib dilakukan akreditasi secara berkala
minimal 3 (tiga) tahun sekali”. K3 termasuk sebagai salah satu standar pelayanan yang
dinilai di dalam akreditasi Rumah Sakit, di samping standar pelayanan lainnya
Dalam upaya peninglatan pelayanan di Rumah Sakit Bali International, keselamatan dan
Kesehatan kerja (K3) di rumah sakit mempunyai peranan yang besar dalam keberhasilan
pelayanan terhadap pasien dan pengguna rumah sakit. Kondisi rumah sakit yang aman,
nyaman dan bebas material penganggu, mampu meningkatkan kualitas pelayanan di RS Bali
International.
Di lingkungan Rumah Sakit Bali International sendiri selalu ada kemungkinan terjadinya
kecelakaan kerja baik dalam pengoperasian/penggunaan peralatan kedokteran serta
penunjang medis lainnya. Bahkan resiko terjadinya penyakit akibat kerja dapat pula timbul,
yang sebagian besar disebabkan faktor ketidakhati-hatian sumber daya manusianya. Setiap
karyawan rumah sakit berhak mendapatkan perlindungan atas keselamatan melakukan
profesinya/pekerjaannya, terjamin keamanan pemakaian peralatan penunjang medik dan non
medik yang terdapat di rumah sakit, termasuk pasien dan pengunjung yang mendatangi
Rumah Sakit Bali International.
Karena itu untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta menjamin
keselamatan sumber daya manusia termasuk keselamatan pasien dan pengunjung, perlu
dilakukan berbagai upaya yang pelaksanaannya memerlukan landasan/pedoman berupa
pedoman kesehatan dan keselamatan kerja (K3). Tujuan agar dalam pelaksanaan pelayanan
kesehatan, pemeliharaan maupun pengembangan sarana dan fasilitas di lingkungan rumah
sakit, keamanan dalam semua aspek tetap terjaga, mencegah timbulnya kebakaran serta selalu
waspada dan siap menanggulangi bencana sehingga keselamatan penderita, penunggu pasien,
pengunjung serta staf rumah sakit terjamin. Dan yang paling penting adalah terwujudnya
lingkungan kerja yang aman, efektif dan produktif di Rumah Sakit Bali Internasional.
Dalam Menyusun regulasi terkait K3RS dengan mengacu kepada undang- undang yang
berlaku, dilakukan dengan cara membentuk Tim K3RS dan rapat Tim K3RS. Selanjutnya
dilakukan distribusikan regulasi K3 RS ke unit pelayanan terkait berkoordinasi dengan kepala
ruangan / unit di rumah sakit.
Pelatihan terkait K3RS menjadi salah satu program dari K3RS kepada sumber daya manusia
di rumah sakit. Kegiatan pelatihan eksternal dilakukan dengan mengirim staff untuk
mengikuti pelatihan K3RS yang dilaksanakan oleh badan pengadaan pelatihan yang
kompeten. Sedangkan kegiatan pelatihan internal dilakukan dengan memberikan pelatihan
kepada seluruh staff rumah sakit oleh Tim K3RS. Adapun pelaksaan kegiatan pelatihan
dilakukan dari pemilihan jenis pelatihan, penyusunan jadwal dan pelaksanaan pelatihan.
Metode pelatihan meliputi pemberian materi secara online ataupun offline, pre dan post ters,
dan simulasi pelatihan secara langsung dengan atau tapa melibatkan kerjasama dengan pihak
terkait.
Manajemen Resiko
dalam pelaksaan program manajemen resiko, Tim K3RS berkolaborasi dengan Tim MFK dan
PMKP dalam penyusunan program meliputi mengidentifikasi bahaya potensial,
mengendalikan, menganalisis dan mengevalusi resiko. Rumah sakit membuat pengkajian
resiko secara proaktif setiap tahun yang didokumentasikan dalam daftar resiko. Setiap
Dalam pelaksanaan program pelayanan Kesehatan kerja dilakukan dengan cara membuat
jadwal pemeriksaan Kesehatan berkala karyawan setiap 1 tahun, pelaksanaan pemeriksaan
kesehatan karyawan sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan, evalusi dan tindak lanjut
hasil pemeriksaan kesehatan karyawan. Pelaksanaan MCU pada unit khusus setiap 6 bulan,
penjadwalan dan pelaksanaan pemeriksaan screening covid pada unit tertentu secara berkala
serta pendataan dan pelaksanaan vaksinasi untuk karyawan pada unit yang beresiko penyakit
menular.
Pemeriksaan dan pemantauan keamanan fasilitas dan lingkungan dengan cara melakukan
pemeriksaan, pencatatan dan pelaporan insiden dari masing-masing alat keamanan pasien,
pengunjung, dan petugas/karyawan. Melaksanakan proteksi dari kehilangan dan kerusakan
dari fasilitas dengan cara pelaporan kehilangan dari setiap unit di rumah sakit, pemasangan
CCTV dan penempatan petugas keamanan pada area beresiko pemantauan CCTV tiap shift
Melakukan sosialisasi dan inspeksi oleh tim K3RS terhadap penggunaan identitas pada
kepada staf, pengunjung, vendor dan area berisiko.
Melaksanakan pencegahan kejadian cedera pada pasien, keluarga, staf dan pengunjung
dengan cara :
Tim K3RS memberikan edukasi dan sosialisasi kepada staf terkait dengan keselamatan dan
keamanan melalui pertemuan langsung dengan seluruh staff rumah sakit, sosialiasi SPO
melalui kepala unit kerja dan evaluasi
Dalam upaya pengelolaan bahan beracun dan berbahaya (B3), tim K3RS berkolaborasi
dengan Tim PPI dalam mengidentifikasi dan inventaarisasi B3 di rumah sakit secara berkala
setiap bulan dan atau saat pengadaan B3 dirumah sakit. Kegiatan pemasangan dan
pengecekan
label/simbol B3 secara berkala. Pelaksanaan monitoring pelaporan dan investigasi dari
tumpahan, paparan dan insiden secara berkala setiap bulan. Sosialisasi tentang B3 kepada
seluruh staff rumah sakit dilakukan secara berkala setiap 6 bulan.
Membuat alur pengolahan limbah B3 medis dan non medis, sosialisasi, monitoring dan
evalusi. Dalam pengolahan limbah B3, rumah sakit bekerjasama dengan pihak ketiga,
pengangkutan limbah dilakukan setiap 2 hari. Melakukan monitoring ketersediaan spill kit
disetiap unit kerja secara berkala dan sosialisasi penanganan tumpahan B3 kepada petugas
setiap 3 bulan.
Dalam upaya pencegahan dan pengendalian kebakaran, Tim K3RS melakukan penyusunan
daftar resiko terkait proteksi kebakaran setiap 1 tahun. Monitoring penyimpanan dan
penanganan bahan mudah terbakar setiap 1 bulan. Menyediakan rambu dan jalan keluar (jalur
evakuasi) yang aman.
Melakukan monitoring ketersediaan dan kelayakan peringatan dini secara pasif meliputi
smoke detector dan alarm kebakaran setiap 1 bulan dan uji fungsi setiap 1 tahun. Monitoring
ketersediaan fasilitas pemadam api (APAR) setiap bulan, dan uji fungsi hidran setiap 1
tahun.
Untuk pengelolaan sarana dan prasarana rumah sakit, tim K3 bersama bagian IPSRS,
melakukan kegiatan pengecekan sarana dan prasarana secara rutin mengacau pada
standar/SOP yang terlah tersedia. Selain itu melakukan pelaporan, audit secara berkala
terhadap hasil pemantauan dan pengelolaan yang telah dilakukan.
Aspek keselamatam dan Kesehatan kerja terhadap pengelolaan peralatan medis menjadi salah
satu hal yang tidak terpisahkan. Tim K3 bersama IPRSR bertanggung jawab terhadap
kelayakan fungsi dari suatu peralatan medis. Dalam menjalankan programnya tim K3RS dan
IPSRS melakukan uji fungsi, pengecekan, perbaikan secara cepat pada peralatan medis
sehingga tidak menimbulkan malfungsi saat penggunaan oleh petugas medis.
Kegiatan pengecekan dilakukan secara rutin dan berkala sesuai dengan standar prosedur yang
berlaku, Selain itu melakukan pelaporan, audit secara berkala terhadap hasil pemantauan dan
pengelolaan yang telah dilakukan. Tim K3RS juga mengadakan pelatihan/
orientasipenggunaan peralatan medis secara berkala kepada tenaga medis.
Kesiapsiagaan Menghadapi Kondisi Darurat Bencana
Bencana dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Oleh karena itu, dalam menjalankan
programnya, tim K3RS melakukan kegiatan dengan membentuk tim tanggap bencana,
mengadakan rapat rutin, menyusun SOP, audit lapangan, dan pelatihan tanggap bencana
kepada seluruh karyawan rumah sakit secara berkala.
VI. SASARAN
Sasaran umum program K3RS adalah seluruh area pelayanan pasien, area wilayah kerja staf
dan lingkungan RS. Sasaran Pelaksanaan Kegiatan K3RS adalah :
6. Terjaganya keselamatan bagi pasien, penunggu pasien serta pengunjung rumah sakit.
No KEGIATAN BULAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
3 Manajemen Resiko
10 Kesiapsiagaan Menghadapi
Kondisi Darurat Bencana
a) Telah dibuat regulasi K3RS sesuai dengan kebutuhan rumah sakit dengan
mengacu kepada undang- undang yang berlaku yang akan di laksanakan oleh
tim K3 berupa SPO.
3. Manajemen Resiko
Telah dilakukan assessment resiko oleh tim K3RS dan MFK dan didistribusikan ke
seluruh unit kerja.
b) Pelayanan kesehatan rawat jalan dan rawat inap bagi karyawan yang sakit.
Pelaporan hasil kegiatan/pengawasan/audit kasus dilakukan secara rutin setiap tiga bulan
yang diserahkan ke atasan/ direktur dan kemudian didiskusikan untuk mendapati suatu solusi.
RS Bali International
(__________________) (_____________________)